72 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan

advertisement
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan jenis plagioklas yang hadir, yaitu labradorit – andesin, maka
diketahui bahwa magma Gunung Sindoro bersifat intermediet.
2. Densitas magma Gunung Sindoro berkisar antara 2,50 – 2,66 gr/cm3, yaitu
antara andesit – basalt. Lelehan magma Gunung Sindoro berkisar antara
lelehan magma andesit, dengan temperatur 950°C - 1049,83°C. Lelehan
magma Gunung Sindoro memiliki viskositas lelehan andesit-basalt.
3. Batuan produk Gunung Sindoro terbagi dalam dua kelompok, yaitu batuan
yang berada pada lereng barat yang dihasilkan oleh erupsi kerucut
parasitik dan batuan yang dihasilkan oleh erupsi kerucut pusat. Kedua
kelompok batuan tersebut berasal dari dapur magma yang sama, namun
melewati jalur yang berbeda. Magma pada kerucut parasitik diperkirakan
berasal dari bagian bawah atau bagian yang lebih basa dari dapur magma,
sedangkan magma pada kerucut pusat berasal dari bagian atas atau bagian
yang lebih asam dari dapur magma.
4. Diperkirakan tipe erupsi pada Gunung Sindoro relatif sama meskipun telah
mengalami fase istirahat yang lama (ratusan tahun), yaitu berupa erupsi
eksplosif dengan menghasilkan aliran lava di sekitar pusat erupsi, baik
pusat erupsi di kerucut pusat maupun kerucut parasit. Erupsi efusif juga
diperkirakan dapat terjadi melalui zona-zona lemah sesuai dengan pola
kelurusan yang ada.
7.2. Saran
Umur relatif batuan pada penelitian ini masih mengacu pada Peta Geologi
Gunung Sindoro (PVMBG, 1992). Sebaiknya di penelitian selanjutnya dilakukan
penentuan umur batuan (dating). Apabila tiap satuan batuan diketahui umur
batuannya, maka batuan produk Gunung Sindoro dapat didelineasi sesuai dengan
umur dan waktu erupsi dan akan dapat diketahui dengan pasti karakteristik
masing-masing produk di setiap periode erupsi.
72
Download