Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 1 BAB I INVESTASI PADA SEKURITAS 1.1. Pendahuluan Investasi diartikan sebagai suatu upaya mengelola uang dengan cara menyisihkan sebagian dari uang tersebut untuk ditanam dalam bidang-bidang tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa dating. Orang atau setiap pihak yang melakukan tindakan demikian disebut investor. Secara garis besar, investasi dibagi dalam dua golongan, yaitu: Investasi langsung: Menanam uang secara langsung pada jenis bidang usaha tertentu seperti mendirikan pabrik, mendirikan bank, mendirikan toko termasuk juga membeli tanah. Investasi langsung disebut juga sebagai investasi nyata (real investment). Investasi tidak langsung: Menanam uang secara tidak langsung melalui suatu jenis usaha tertentu seperti membeli saham, obligasi, menanam uang pada deposito di bank dan sebagainya. Investasi tidak langsung disebut juga sebagai investasi keuangan (financial investment). Setiap bentuk ataupun jenis investasi memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Semakin besar kemungkinan tingkat keuntungan dari suatu investasi maka semakin besar pula tingkat risikonya. Manajemen investasi adalah proses pengelolaan uang. Dua terminologi lain yang umum digunakan untuk menjelaskan proses ini adalah manajemen portofolio dan manajemen keuangan. Individu yang melakukan pengelolaan portofolio investasi disebut manajer investasi, manajer keuangan , atau manajer portofolio. Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi. Istilah manajer investasi adalah mengelola uang. Proses manajemen investasi yaitu bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang. Proses ini membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai jenis investasi, cara penilaian investasi tersebut, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 2 jenis investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan-tujuan investasi. Investor dapat dikelompokkan menjadi investor ritel dan investor institusional. Investor ritel terdiri dari individu-individu, sedangkan investor institusional terdiri dari perusahaan asuransi, institusi simpanan (meliputi bank, asosiasi simpanan-pinjaman, serta kredit), dana pension, perusahaan-perusahaan investasi, dan dana bantuan (endowmen). Prinsip-prinsip dasar dari manajemen investasi dapat diterapkan pada investor individu dan investor ritel. Fokus utama buku ini adalah pengelolaan portofolio investor institusional. 1.2. Jenis Investasi Sekuritas (Efek) 1.2.1. Saham Kepemilikan suatu perseroan yang diwakili oleh saham merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Investasi efek terutama dengan cara membeli saham bukanlah merupakan investasi yang mendatangkan keuntungan yang sifatnya pasti. Namun perlu disadari bahwa tidak ada sesuatu usaha yang sifatnya seratus persen di dunia ini. Ketidakpastian itulah yang disebut risiko. Beberapa keuntungan dalam memiliki saham, antara lain: Kemungkinan memperoleh Capital Gain, yaitu selisih positif antara harga pada saat membeli saham dibandingkan harga pada saat menjual saham tersebut di Bursa Efek. Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan perusahaan. Kemungkinan memperoleh dividen berupa uang tunai atau saham (saham dividen) kalau perusahaan berkembang baik. Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus. Waktu kepemilikan tidak terbatas dan berakhir pada saat anda menjual kembali saham tersebut di Bursa Efek. Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 3 Memiliki hak suara dalam RUPS (Rapar Umum Pemegang Saham). 1.2.2. Obligasi Surat berharga pemerintah yang didiskonto, atau surat berharga perseroan apa pun yang memberi bunga dan mengharuskan emiten (perusahaan yang menerbitkan sekuritas) untuk membayar kepada pemegang obligasi suatu jumlah tertentu, biasanya pada suatu interval waktu tertentu, dan membayar kembali pokok pinjaman saat jatuh tempo. Berbeda dengan saham yang merupakan bukti penyertaan Anda pada perusahaan, maka obligasi merupakan bukti piutang Anda kepada perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari pemilikan obligasi meliputi: Kemungkinan memperoleh keuntungan dari selisih positif antara harga beli dan harga jual di Bursa Efek.. Keuntungan berupa bunga dengan tingkat tertentu dan tetap dibayar oleh perusahaan meskipun perusahaan mengalami kerugian pada waktu jatuh tempo. Memiliki hak klaim terlebih dahulu terhadap harta perusahaan. Memiliki hak suara dalam RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi) 1.3. Proses Manajemen Investasi Proses manajemen investasi meliputi lima langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan sasaran investasi. Langkah pertama ini tergantung dari institusi itu sendiri. Sasaran institusi ini adalah memperoleh pengembalian dari dana yang diinvestasikan yang jumlahnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. 2. Membuat kebijakan investasi. Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/asset, yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 4 Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estat, dan sekuritas luar negeri. 3. Memilih strategi portofolio. Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan pedoman kebijakan investasi dari investor. Strategi-strategi portofolio yang dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif. Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio yang hanya didiversifikasi secara luas. Hal penting bagi seluruh strategi aktif adalah harapan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari kelompok aktiva. Strategi portofolio pasif melibatkan input ekspektasi minimal, dan sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa indeks pasar Strategi pasif mengasumsikan bahwa pasar akan merefleksikan seluruh informasi yang tersedia pada harga sekuritas. Dalam ruang lingkup obligasi, beberapa strategi dikelompokkan sebagai strategi portfolio terstruktur telah sering digunakan. Strategi portofolio terstruktur merupakan suatu strategi dimana portofolio dirancang untuk dapat mencapai kinerja dari beberapa kewajiban yang harus dibayar. Strategi ini sering digunakan dalam usaha mencocokkan dana yang diterima dari portofolio investasi dengan kewajiban yang harus diselesaikan di masa yang akan datang. Diantara ketiga strategi ini, pemilihan strategi tergantung dari: (1). Pandangan klien/investor atau manajer keuangan mengenai harga pasar yang efisien dan (2). Karakteristik dari kewajiban klien. Efisiensi harga pasar merupakan tingkat kesulitan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengembalian yang lebih besar daripada manajemen pasif, setelah dilakukan penyesuaian antara risiko dengan strategi dan biaya transaksi dengan penerapan strategi. Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 5 4. Memilih aktiva. Pada tahap ini, manajer investasi berusaha untuk merancang portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat risiko tertentu, atau kata lain, tingkat risiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu. 5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja portofoio Langkah ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja tersebut secara periodic dalam arti tidak hanya pengembalian yang diperhatikan tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi diperlukan ukuran yang tepat tentang pengembalian dan risiko dan juga standar yang relevan. 1.3. Motif Investasi dan Memilih Saham-saham yang Cocok Motif investasi saham dapat dikelompokkan yaitu: Motif Keamanan, Motif Pendapatan, Motif Pertumbuhan Jangka Panjang dengan Resiko Relatif Kecil, dan Motif Pertumbuhan Jangka Pendek dengan Resiko Relatif Besar. 1. Motif Keamanan; merupakan motif yang mendasar dalam investasi saham, sebab tidak seorangpun menginginkan kerugian dalam melakukan investasi. Apabila motif keamanan menjadi pertimbangan pertama seorang investor maka mungkin investor tersebut memilih untuk membeli Saham-saham yang Berdaya Tahan (Defensive Stock), yaitu merupakan saham-saham yang tidak terpengaruh oleh perkembangan ekonomi seperti resesi, saham-saham perusahaan monopoli, atau perusahaan yang memproduksi kebutuhan pokok dan vital. Umumnya investor yang mengutamakan motif keamanan dalam melakukan investasi adalah investor yang bertipe Kurang Senang Terhadap Resiko (Risk averter). Investor yang bertipe ini biasanya mereka yang mempunyai sisa uang ekstra yang minim. 2. Motif Pendapatan; merupakan salah satu motif investasi yang banyak mewarnai tindakan para investor. Investor ini umumnya: 1). mengharapkan pendapatan yaitu dari dividen yang cukup besar. Dividen merupakan sisa laba Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 6 perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. 2). Mengharapkan sedikit pertumbuhan atas harga-harga sahamnya di Bursa Efek, 3).Jenis-jenis saham yang cocok untuk dibeli adalah saham-saham unggul (Blue chips), yaitu merupakan saham-saham perusahaan besar dan dikenal luas, telah lama berdiri, stabil. Dalam situasi apapun umumnya perusahaan seperti ini akan tetap mampu bertahan dan berkembang karena produk yang dihasilkan biasanya merupakan barang-barang yang strategis, berkualitas tinggi dan posisinya selalu memimpin dalam industri, 4).Tipe investor adalah investor yang Netral terhadap Resiko (Risk indifference). 3. Motif Pertumbuhan Jangka Panjang dengan Sedikit Resiko; Merupakan motif investasi bagi sebagian besar investor. Motif ini timbul karena investor yakin bahwa investasi saham akan mendatangkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang. Investor ini umumnya:1). Kurang begitu tertarik terhadap dividen, 2). Jenis saham yang cocok bagi investor ini adalah saham yang berkembang (Growth stock), yaitu saham perusahaan-perusahaan yang tumbuh diatas rata-rata perusahaan lainnya. Ciri-ciri perusahaan ini adalah perusahaan agresif, dividennya relatif kecil karena dananya digunakan untuk usaha-usaha pengembangan bisnis dalam jangka panjang, tetapi laba per saham cenderung meningkat, 3). Tipe investor adalah investor yang Senang Terhadap Resiko (Risk lover), namun masih tetap menggunakan perhitunganperhitungan yang cermat untuk meminimalkan resiko. Biasanya investor ini dari kalangan yang berjiwa wiraswasta. 4. Motif Pertumbuhan jangka Pendek dengan Resiko Tinggi; Merupakan motif yang bersifat spekulatif (namun tetap menggunakan perhitungan-perhitungan tertentu), karena investor ini cenderung ingin memperoleh keuntungan jangka pendek. Investor motif ini umumnya:1). Mendapat kerugian yang besar apabila tidak hati-hati dan melakukan perhitungan yang cermat. Untuk menghindari kerugian yang cukup besar, investor disarankan senantiasa berusaha memperoleh informasiyang menguntungkan dan selalu berkonsultasi Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 7 dengan para broker/pialang, 2). Jenis saham untuk motif ini adalah sahamsaham yang bersiklus (Cyclical Stock), yaitu saham-saham yang tingkat aktivitas, keuntungan dan harga sahamnya berfluktuasi dan dipengaruhi siklus perkembangan ekonomi, 3) Tipe investor adalah Sangat Senang Terhadap Resiko (Risk-Heavy Lover). Investor biasanya berasal dari orang-orang yang penuh dinamika dan energik. Uraian dari motif investasi memperjelas bahwa tidak semua saham di bursa efek mendatagkan kerugian bagi anda dan tentu saja tidak semua saham juga mendatangkan keuntungan bagi anda. Untuk itu dalam kamus Pasar Modal sikenal peribahasa:”Don’t put all your egg in one basket” , yang kira-kira berarti Jangan meletakkan telur anda dalam satu keranjang, kalau jatuh pecah semua. 1.4. Strategi Sederhana dalam investasi Saham Strategi investasi saham menuntut pengamatan yang serius dan kontinyu terhadap perilaku saham, dan suatu tindakan yang cepat apabila muncul suatu kesempatan baik. Sehingga lahir formula umum yaitu:”Menjual pada saat harga lebih tinggi dan membeli pada saat harga lebih rendah”. Terdapat 8 (delapan) strategi sederhana dalam investasi antara lain: 1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder. Strategi ini digunakan karena adanya keyakinan investor bahwa harga akan naik begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek. Hal ini dilandasi dengan asumsi bahwa underwriter tidak akan membiarkan harga jatuh pada minggu pertama di pasar sekunder. Contoh: Saham PT. KIC pernah mengalami kenaikan kurs dari harga perdana sebesar Rp. 2.600,- menjadi Rp. 4.200,- pada hari pertama diperdagangkan di BES. Strategi ini cocok digunakan pada waktu pasar sedang bullish (harga-harga saham di pasar sekunder sedang naik). 2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold) Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 8 Strategi ini digunakan oleh investor karena berkeyakinan bahwa suatu perusahaan akan berkembang salam jangka panjang, misalnya perusahaan yang produknya sangat strategis. Umumnya strategi ini juga cocok digunakan pada saat harga mencapai titik teredah atau umumnya pasar sedang bearish (harga-harga saham sangat rendah). 3. Strategi Berpindah Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti perkembangan pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan naiknya harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh capital gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini bertujuan merubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain lebih prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada saham-saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek (likuid). 4. Stratgi Mengurangi Kerugian (Cut Loss) Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham yaitu dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan mengganti dengan saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu harganya rendaha dan melepaskannya kembali pada waktu harganya naik. Sehingga kerugian pada saat membeli diwaktu harga tinggi dapat dikurangi (cut loss). 5. Membeli Saham-saham Tidur Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya membeli saham-saham yang tidak aktif, karena biasanya saham-saham yang tidak aktif sering luput dari perhatian orang banyak, sehingga cenderung harganya murah. Tipe pemodal yang sabar cocok membeli saham-saham yang tidak aktif tersebut, sebab pada umumnya potensi keuntungan pada saham yang demikian ini akan nampak dalam jangka waku yang lama. 6. Stretegi Konsentrasi pada Industri Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 9 Investor yang memusatkan perhatiannya pada perkembangan industri tertentu, karena lebih mengetahui kondisi, mekanisme kerja dari perusahaan yang berada pada industri tersebut, trend industri dan sebagainya. Strategi investasi dengan cara ini adalah memilih saham-saham yang terbaik pada industri tersebut. 7. Strategi Membeli Pasar Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi membeli pasar, apabila investor secara relatif proporsional ke dalam saham-saham yang ada di bursa efek, misalnya 50% jenis saham yang tecatat di bursa efek. Strategi ini mungkin kurang tepat bagi investor kecil, karena untuk melaksanakan strategi ini tentunya membutuhkan dana yang besar. 8. Strategi Membeli Melalui Reksadana Strategi ini dilakukan dengan mempercayakan pengelolaan dana yang dimiliki oleh investor kepada suatu lembaga yang disebut Reksadana. Reksadana akan melakukan penyebaran investasi untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu dan meminimumkan resiko. 1.5. Analisa Sederhana Tentang Saham Pertanyaan yang sering muncul yaitu apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham?. Secara sederhana dapat dijawab bahwa:”Semua hal dapat mempengaruhi harga saham”, dan tak seorangpun dapat mengetahui dengan tepat berapa harga suatu jenis saham keesokan harinya. Meskipun demikian, banyak orang mengetahui bahwa harga saham sangat dipengaruhi oleh informasi. Informasi tersebut dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) macam: Informasi tentang ekonomi makro dan public. Informasi tentang sector industri. Informasi tentang perusahaan. Informasi tentang pasar. Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 10 Untuk membaca harga saham di bursa efek terdapat 2 (dua) model analisa yaitu: 1. Model Analisa Fundamental: Melihat pada indicator ekonomi terutama yang berkaitan dengan penampilan perusahaan, seperti volume penjualan, kekayaan, keuntungan dan sebagainya. Beberapa formula yang popular dalam analisa fundamental antara lain: Price Earning Ratio (PER), dan Price Book Value (P/BV), serta Ratio Arus Kas Perusahaan (cash flow per share). PER = H arg aPasarSaham PerkiraanPendapa tan PerusahaanPerSaham RasioArusKas = P / BV = TotalArusKas ( CashFlow ) JumlahSahamYangDikeluarkan H arg aPasarSaham PerkiraanNilaiBukuPerusahaan Tidak ada standar yang pasti untuk mengetahui berapa PER, P/BV, dan Rasio Arus Kas suatu perusahaan yang layak. Namun menurut pengalaman selama ini PER saham perusahaan dikatakan murah berkisar antara 10 s/d 15 kali, sedangkan dari sisi P/BV, saham perushaan dikatakan murah yaitu berkisar pada angka maksimum 2 s/d 4 kali, sedang dari sisi Rasio Arus Kas perusahaan harga saham dikatakan cukup wajar jika berkisar antara 3 sampai 6 kali. Analisa fundamental bertujuan menjawab pertanyaan apakah harga suatu saham murah atau mahal. Sehingga kalau harga saham sangat murah maka pemodal dapat mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut. 2. Model Analisa Teknikal: Melihat harga saham sebagai cerminan perilaku investor, secara lebih konkrit bahwa analisa ini beranggapan bahwa harga Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 11 saham sangat dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran, sehingga harga saham dapat bergerak naik-turun. Melalui bantuan bagan dan grafik dapat diketahui “Trend” harga saham. Metode ini berpandangan bahwa harga saham dipengaruhi oleh suatu siklus trend atau mode tertentu. Misalnya, pada saat akhir tahun harga saham cenderung turn, karena banyak investor yang menjual sahamnya untuk lebaran atau perayaan natal. Analisa tehnikal ini sangat berguna untuk mengetahui “kapan” saatnya membeli dan menjual saham. 1.6. Pembelian dan Penjualan Sekuritas Penjualan sekuritas biasanya melibatkan banyak orang, transaksi umumnya dilakukan adalah dengan memanfaatkan jasa pialang, dealer, dan bursa. Seorang pialang bertindak sebagai agen bagi seorang investor dan mendapat imbalan dalam bentuk komisi. Banyak investor perorangan yang berhubungan dengan pialang eceran besar melalui rumah elektronik (wire house) – suatu kantor yang memiliki jaringan elektronik dengan kantor pusat mereka dan melalui kantor pusat tersebut dihubungkan ke bursa utama. Orang yang bekerja pada perusahaan pialang yang tanggung jawab utamanya adalah investor perorangan disebut account executive atau perwakilan terdaftar (registered representatives). Pialang (dan biaya komisi) adalah untuk membantu transaksi semudah mungkin, yang dilakukan investor adalah memberi pialang suatu spesifikasi order. Dalam sekuritas, diasumsikan bahwa order investor melibatkan saham biasa. Pada situasi demikian, investor harus menentukan spesifikasi order yaitu: (1) Nama perusahaan, (2) Perintah membeli atau menjual saham, (3) Besarnya order, (4) Berapa lama order bersifat terbuka, (5) Order jenis apakah yang harus dipakai. Tiga spesifikasi terakhir yang akan dijelaskan secara terinci. 1.6.1. Besarnya Order Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 12 Sewaktu membeli atau menjual saham, investor memasukkan order yang meliputi round lot, odd lot atau keduanya. Umumnya, round lot order sebanyak 100 lembar saham atau kelipatan 100. Order odd lot berjumlah dari 1 sampai 99 lembar saham. Order yang lebih dari 100 lembar tetapi bukan kelipatan 100 dipandang sebagai kombinasi round dan odd lot. Jadi order sebanyak 299 lembar saham disebut sebagai order dua round lot dan odd lot 59 lembar. 1.6.2. Batas Waktu Investor harus merinci batas waktu ordernya-yaitu waktu pialang berusaha memenuhi order. Untuk order harian (day order), pialang akan berupaya memenuhi order pada hari yang sama dengan masuknya order. Jika order tidak terpenuhi sampai akhir hari tersebut, maka order tersebut dianggap batal. Jika investor tidak memerinci batas waktu order, maka pialang akan menganggap order tersebut sebagai order harian. Open order atau good-till-cancelled (GTC) adalah order yang berlaku sampai order tersebut terpenuhi atau dibatalkan. Kebalikan dari open order adalah fillor-kill, order jenis ini langsung dibatalkan jika pialangtidak dapat memenuhi order dengan segera. Discretionary order memungkinkan seorang pialang untuk menentukan spesifikasi order. Pialang dapat memiliki kebebasan penuh untuk memutuskan spesifikasi order atau batasan kebebasan, dan mengambil keputusan tentang harga dan waktu order. 1.6.3. Jenis Order A. Market Order Order jenis, pialang diintruksikan untuk membeli atau menjual saham dalam jumlah tertentu dengan segera. Pialang bertanggung jawab untuk bertindak atas dasar usaha terbaik untuk mendapatkan harga yang terbaik saat order dibuat (serendah mungkin saat membeli dan setinggi mungkin saat menjual). Biasanya telah terdapat cukup informasi mengenai Bab 1. Investasi Pada Sekuritas kemungkinan 13 terjadinya harga pada saat order dilakukan. Tidak mengherankan bahwa market order sama dengan order harian. B. Limit Order Pada jenis ini, batas harga dirinci oleh investor saat order diberikan kepada pialang. Jika ordernya untuk membeli saham, maka pilang akan menjalankan order tersebut hanya pada hrga yang telah ditentukan atau harga yang lebih rendah dari batas harga. Jika ordernya menjual saham, maka pialang akan menjalankan order jika harga saham lebih dari atau sama dengan harga yang ditetapkan. Perbedaan limit order dan market order adalah kecepatan dijalankan dengan ketidakpastian harga versus ketidakpastian kapan order dijalankan tetapi dengan batas. Contoh, asumsikan bahwa saham biasa perusahaan ABC saat ini dijual $25 per lembar. Seorang investor yang memasukkan limit order untuk menjual 100 lembar saham ABC dengan batas harga $30 per lembar saham dan batas waktu satu hari, kemungkinan besar tidak akan dapat dilaksanakan ordernya karena harga yang diminta lebih tinggi dari harga pasar ($25). Hanya jika harga saham hari ini naik $5 per lembar, order dapat dijalankan. C. Stop Orders Dua jenis dari order ini adalah stop order (atau stop-loss order) dan stop limit order. Pada stop order, investor harus menentukan batas harga (stop price). Jika diberikan perintah menjual, batas harga harus di bawah harga pasar pada saat perintah diberikan. Kebalikannya, untuk perintah membeli, batas harga harus di atas harga pasar pada saat perintah diberikan. Jika kemudian orang lain memperdagangkan saham dengan harga yang mencapai atau melebihi batas harga, maka penghentian order diberlakukan. Jadi stop order dapat dipandang sebagai market order bersyarat. Melanjutkan contoh perusahaan ABC, stop order menjual yang ditetapkan sebesar $20, tidak akan berlaku sampai pihak lain melakukan Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 14 transaksi pada harga $20 atau lebih rendah. Sebaliknya, stop order membeli yang ditetapkan sebesar $30, tidak akan berlaku sampai ada pihak lain yang transaksi dengan harga $30 atau lebih tinggi. Jika harga tidak sampai kurang dari $20 maka perintah penghentian menjual tidak akan diberlakukan. Hal yang sama terjadi jika harga melebihi $30 maka perintah penghentian membeli tidak berlaku. Kebalikannya, limit order menjual $30 atau limit order membeli $30 akan berlaku dengan segera karena harga pasar adalah $25. Salah satu bahaya stop order adalah harga sebenarnya pada saat order diberikan mungkin berbeda dengan stop price. Hal ini terjadi jika harga saham berubah dengan cepat dengan arah tertentu. Contohnya, ABC mungkin mengalami kecelakaan yang berakibat tuntutan hukum dan menyebabkan harga per lembar saham jatuh ke $12. Dalam situasi ini perintah penghentian menjual pada harga $20 dapat dijalankan pada harga, misalnya, $16, dan bukannya pada stop price ($20). D. Stop Limit Orders Stop limit order adalah jenis perintah yang bertujuan mengatasi ketidakpastian eksekusi harga yang berasosiasi dengan stop order. Dengan stop limit order, investor menentukan dua batas harga-yaitu: stop price dan limit price. Ketika orang lain memperdagangkan saham pada harga yang sama atau melebihi stop order, maka limit order terbentuk pada limit price. Jadi stop limit order dapat disebut limit order bersyarat. Melanjutkan contoh ABC, investor dapat menentukan stop limit order untuk menjual saham ABC dengan stop price $20 dan limit price $19. Pada pelaksanaannya, limit order untuk menjual saham ABC dengan harga $19 atau lebih tinggi akan diberlakukan bagi investor jika ada pihak lain yang memperdagangkan saham ABC dengan harga $20 atau kurang. Kebalikannya, investor dapat menentukan stop limit order untuk membeli saham ABC dengan stop price $30 dan limit price $31 atau lebih rendah. Artinya, limit Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 15 order untuk membeli saham ABC dengan harga $31 atau kurang akan diberlakukan untuk investor jika pihak lain memperdagangkan saham ABC dengan harga $30 atau lebih rendah. 1.7. Rekening Margin Rekening margin mirip dengan rekening koran yang memiliki hak membayar melebihi haknya: Jika uang yang diperlukan lebih besar dari yang ada di rekeningnya, pinjaman (dalam batas tertentu) akan secara otomatis diberikan oleh pialang. Pada saat membuka rekening margin dengan perusahaan pialang, seorang investor harus menandatangani perjanjian pemberian kuasa menjaminkan, juga disebut persetujuan pelanggan. Persetujuan ini mengijinkan perusahaan pialang untuk memanfaatkan sekuritas investor sebagai jaminan pinjaman bank, dalam hal sekuritas ini dibeli dengan menggunakan rekening margin. Hampir semua perusahaan pialang juga berharap agar investor mengijinkan mereka untuk meminjamkan sekuritas mereka untuk pihak lain yang ingin melakukan penjualan short (short sell). Dengan rekening margin, investor dapat melakukan transaksi yang tidak mungkin dilakukan dengan rekening tunai. Transaksi ini disebut pembelian margin dan penjualan short. 1.7.1 . Pembelian Margin Dengan rekenig margin, investor cukup menyediakan uang tunai dalam persentase tertentu dari biaya dan sisanya dapat dipinjam dari pialang. Jumlah yang dipinjam dari pialang karena pembelian margin disebut sebagai rekening debit investor. Biaya bunga dari pinjaman untuk pembelian margin tersebut biasanya dihitung dengan menambahkan biaya jasa (misalnya 1%) ke tingkat bunga pinjaman pialang. Tingkat bunga pinjaman adalah tingkat bunga yang dibayar pialang kepada bank yang meminjamkan uang tunai kepada pialang Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 16 yang pada akhirnya digunakan oleh investor untuk membiayai sebagian dari pembelian. Sekuritas yang dibeli investor berfungsi sebagai jaminan pinjaman yang dilakukan oleh pialang. Pada gilirannya, pialang memakai sekuritas tersebut sebagai jaminan pinjaman yang diberikan oleh bank. Jadi pialang dalam hal ini bertindak sebagai perantara keuangan dalam proses peminjaman untuk memfasilitasi pinjaman dari bank ke investor. 1.7.2. Initial Margin Requirement. Initial margin requirement adalah persentase minimum dari harga pembelian yang harus berasal dari dana milik investor sendiri. Contoh, seorang investor yang melakukan pembelian margin 100 lembar saham perusahaan XYZ pada $50 per lembar. Dengan menjual initial margin regurement 60%, investor harus membayar $3000 kepada pialang (=0,6 x 100 lembar x $50 per lembar). Sisa harga pembelian, $2000 (=(1-0,6 x 100 lembar x $50 per lembar), dibiayai dari pinjaman pialang kepada investor. 1.7.3. Actual Margin. Margin aktual (actual margin) pada rekening investor yang membeli saham dihitung sebagai berikut: Actual margin = Nilai pasar aktiva - Pinjaman Nilai pasar aktiva Namun, setelah pembelian, actual margin dapat lebih besar atau lebih kecil dari initial margin. Contoh, jika saham XYZ jatuh menjadi berharga $25 per lembar saham, maka actual margin akan turun ke 20% (= ($2500 - $2000)/$2500). Harus diingat bahwa 100 lembar saham XYZ digunakan sebagai jaminan hutang investor sebesar $2000. Jika harga saham XYZ jatuh lebih rendah lagi, pialang menjadi risau karena penurunan harga yang mendadak selanjutnya dapat menyebabkan nilai jaminan berada di bawah jumlah pinjamannya. Contoh, jika harga turun menjadi $15 per lembar saham, jaminan yang dimiliki pialang adalah $$1500 (=$15 x 100 lembar saham), sedangkan jumlah Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 17 pinjamannya adalah $2000. Jika investor melarikan diri, maka pialang tetap harus membayar $2000 kepada bank, padahal pialang hanya memiliki aktiva investor sebanyak $1500 yang dapat disita untuk membayar hutangnya. Artinya, pialang harus menanggung selisih $500 dan berharap dapat menemukan investor dan memperoleh jumlah ini kemudian hari. 1.7.4. Maintenance Margin. Untuk mencegah harga saham turun yang menyebabkan turunnya jaminan yang dimiliki pialang, pialang menuntut investor untuk menjaga actual margin pada atau di atas persentase tertentu rekening mereka. Persentase ini disebut maintenance margin. Jika actual margin suatu rekening kurang dari yang disyaratkan untuk maintenance margin, rekening tersebut disebut undermargined. Selanjutnya pialang akan mengeluarkan margin call, yang meminta investor melakukan salah satu hal berikut: 1. mendepositokan uang tunai atau sekuritas ke rekening. 2. membayar sebagian pinjaman. 3. menjual sebagian sekuritas yang dipegang investor dan memakai hasilnya untuk membayar sebagai pinjaman. Salah satu tindakan ini akan meningkatkan actual margin. Jika ternyata harga saham meningkat, maka investor dapat menarik sebagian uang tunai dan saldo rekening margin, karena actual margin dan rekening akan meningkat melebihi initial margin requirement. Pada situasi ini, rekening disebut unrestricted atau overmargined. 1.7.5. Rate of Return. Penggunaan pembelian margin memungkinkan investor terlibat dengan financial leverage, yaitu menggunakan hutang untuk membiayai sebagian pembelian, investor dapat mengharapkan peningkatan rate of return dari investasi. Namun demikian, ada factor yang rumit dalam penggunaan margin dan efeknya terhadap rasio investasi. Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 18 Pembelian margin biasanya dilakukan dengan harapan bahwa harga saham akan meningkat pada masa depan, artinya investor berpikir bahwa harga saham yang sekarang ini terlalu rendah. Jika seorang investor berpikir bahwa harga suatu saham sekarang tidak terlalu rendah tetapi terlalu tinggi, maka investor dapat melakukan penjualan short (short selling). 1.8. Penjualan Short (Short Selling) Penjualan short dilakukan dengan meminjam sertifikat saham unuk digunakan sebagai permulaan perdagangan, lalu membayar hutang dengan sertifikat yang diperoleh kemudian. Perhatikan bahwa pinjaman di sini berupa sertifikat, bukan uang (meskipun benar bahwa pada satu waktu tertentu sertifikat tersebut memiliki nilai moneter). Hal ini berarti peminjam harus membayar kembali orang yang meminjamkan dengan sertifikat, bukan dengan uang. Hal tersebut juga berarti tidak ada pembayaran bunga yang dilakukan oleh peminjam. 1.8.1. Larangan Terhadap Short Selling Tindakan investor yang melakukan short selling akan menyebabkan ketidakstabilan harga saham jika terjadi penurunan harga. Untuk mencegah investor melakukan short selling diberlakukan suatu larangan. Larangan ini disebut dengan istilah tick-test rules. Short selling dapat dilakukan hanya jika: 1. harga jual saham lebih tinggi dari harga perdagangan terakhir (disebut dengan up-tick trade) atau 2. tidak ada perubahan harga dari harga perdagangan terakhir (disebut zero-up tick). Contoh, nona Stinki ingin melakukan short sale terhadap saham Wilson seharga $20, dan jika harga perdagangan pada dua perdagangan sebelumnya adalah $20,18 dan $20, maka ia tidak dapat melakukannya karena adanya peraturan up-tick trade tersebut. Namun jika harga pada dua perdagangan sebelumnya adalah $19,78; $19,78 dan $20, maka ia dapat melakukan short selling pada harga $20 dikarenakan aturan up-tick trade. Misalkan, urutan Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 19 harga tiga perdagangan sebelumnya adalah $19,78 ;$20 dan $20, Nona Stinki dapat melakukan short sale pada harga $20 dikarenakan aturan zeroup tick. Kemampuan investor yang melakukan short sale merupakan mekanisme yang penting dalam pasar keuangan. Tanpa adanya mekanisme short selling yang efektif, maka harga saham cenderung tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dimata para investor yang optimis. 1.9. Indeks Bursa Saham Indeks pasar memiliki berbagai fungsi, mulai dari fungsi sebagai patokan dalam mengevaluasi kinerja manajer uang professional hingga menjawab pertanyaan,”bagaimana keadaan pasar hari ini?”. Indeks pasar saham yang paling sering digunakan IHSG – Bursa Efek Jakarta, Indeks gabungan S&P 500, Indeks Gabungan NYSE dsb. Saham yang termasuk dalam indikator pasar saham harus digabungkan dalam proporsi tertentu untuk membentuk suatu indeks atau rata-rata. Setiap saham , oleh karena itu, harus diberi bobot/timbangan tertentu. Berikut ini adalah pendekatan yang dapat digunakan untuk memberikan berat tertentu kepada indeks saham: 1. penimbangan berdasarkan nilai pasar perusahaan (yaitu, kapitalisasi pasar, yang merupakan harga saham dikali lembar saham yang beredar). 2. penimbangan berdasarkan harga per lembar saham perusahaan. 3. penimbangan yang sama untuk semua perusahaan tanpa melihat nilai pasar atau harga sahamnya. Indeks pasar saham dapat dikelompokan menjadi tiga kategori: 1. Indeks saham yang dihasilkan oleh sistem perdangan berdasarkan seluruh saham yang diperdagangkan pada sistem tersebut. 2. Indeks yang dihasilkan oleh organisasi yang memilih saham secara subyektif untuk dimasukkan dalam indeks. Bab 1. Investasi Pada Sekuritas 20 3. Indeks saham dimana pemilihan saham didasarkan pada ukuran obyektif, seperti kapitalisasi pasar perusahaan.