B erinvestasi M embangun N egeri

advertisement
Pengertian
Obligasi Negara Ritel adalah Obligasi Negara yang dijual kepada
individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen
Penjual, dengan volume minimum yang telah ditentukan.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.06/2006 tentang
Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana beserta
perubahannya.
Tujuan Penerbitan ORI
Tujuan penerbitan ORI adalah untuk membiayai anggaran
negara, diversifikasi sumber pembiayaan, mengelola portofolio
utang negara dan memperluas basis investor.
Manfaat atau Keuntungan Investasi pada ORI
Aman dan terjamin karena pembayaran kupon dan pokoknya
dijamin oleh Undang-undang.
Memberikan keuntungan yang menarik karena kupon yang
lebih tinggi dari suku bunga bank (dipasar perdana) dan adanya
potensi capital gain di pasar sekunder.
Prosedur pembelian dan penjualan yang mudah dan transparan.
Dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder sesuai dengan harga
pasar.
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi langsung dalam Pembangunan Nasional.
Pembayaran kupon dan pokok dilakukan tepat waktu dan
secara online ke dalam rekening tabungan investor.
Risiko Investasi pada ORI
Pada prinsipnya investasi pada ORI adalah investasi yang bebas
terhadap risiko gagal bayar yaitu kegagalan Pemerintah untuk
membayar kupon dan pokok kepada Investor.
Berinvestasi Membangun
Negeri
Namun pada transaksi di Pasar Sekunder dimungkinkan adanya risiko
pasar berupa capital loss akibat harga jual yang lebih rendah
dibandingkan harga beli, dimana risiko tersebut dapat dihindari
dengan tidak menjual obligasi negara yang dimiliki sampai dengan
jatuh tempo.
Persyaratan investasi pada ORI
Individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Investasi minimum Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) dan
kelipatan Rp5.000.000,- (lima juta rupiah).
Mempunyai rekening tabungan di salah satu bank umum dan
rekening surat berharga di salah satu sub-registry.
Prosedur Investasi pada ORI :
Investasi di Pasar Perdana
Membuka rekening tabungan di salah satu bank umum dan
rekening surat berharga di salah satu sub-registry.
Mengisi formulir pemesanan dari Agen Penjual yang ditunjuk
oleh Pemerintah dengan melampirkan foto copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP).
Menyetor dana tunai ke rekening khusus Agen Penjual dan
menyampaikan bukti setor dana kepada Agen Penjual sesuai
dengan jumlah pemesanan.
Memperoleh hasil penjatahan Pemerintah dari Agen Penjual
sesuai ketentuan yang berlaku.
Menerima bukti kepemilikan surat berharga dari Agen Penjual.
Menerima pengembalian sisa dana dalam hal jumlah pemesanan
tidak seluruhnya dimenangkan.
Investasi di Pasar Sekunder
Pembelian ORI yang dilakukan dengan mekanisme bursa harus
melalui Perusahaan Efek.
Pembelian ORI yang dilakukan dengan mekanisme nonbursa
(over-the-counter) dapat melalui Perusahaan Efek atau Bank
Umum.
Mekanisme Pembayaran Kupon dan Pokok
Pemerintah melalui Bank Indonesia mentransfer dana tunai
sebesar jumlah pembayaran kupon dan/atau pokok ORI ke subregistry.
Selanjutnya sub-registry mentransfer dana tunai ke rekening
tabungan Investor pada tanggal jatuh tempo pembayaran kupon
dan/atau pokok ORI.
Pihak yang tercatat sebagai pemegang ORI pada sub-registry 2
(dua) hari kerja sebelum tanggal pembayaran kupon dan atau pokok
ORI berhak atas kupon dan/atau pokok ORI.
Ilustrasi perhitungan hasil investasi :
Investor A membeli ORI di Pasar Perdana sebesar
Rp10.000.000,- dengan kupon 7,95% dan tidak
dijual sampai jatuh tempo, maka hasil yang
diperoleh adalah :
Kupon
= 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12
= Rp66.250,- setiap bulan s.d
jatuh tempo
Pokok pada saat jatuh tempo Rp10.000.000,-
Investor B membeli ORI di Pasar Perdana sebesar
Rp10.000.000,- dengan kupon 7,95% dan dijual
di Pasar Sekunder dengan harga 105%, maka
hasil yang diperoleh adalah :
Kupon
= 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12
= Rp66.250- setiap bulan s.d saat
dijual
Capital Gain = Rp10.000.000 x (105-100)%
= Rp500.000,Pokok yang diterima saat dijual Rp10.500.000
yang berasal dari Pokok ORI sebesar
Rp10.000.000 + Capital Gain.
Investor C membeli ORI di Pasar Perdana sebesar
Rp10.000.000,- dengan kupon 7,95% dan dijual di
Pasar Sekunder dengan harga 95%, maka hasil yang
diperoleh adalah :
Kupon
Capital Loss
= 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12
= Rp66.250,- setiap bulan s.d
saat dijual
= Rp10.000.000,- x (95%-100%)
= - Rp500.000,-
Pokok yang diterima saat dijual Rp9.500.000 yang
berasal dari Pokok ORI sebesar Rp10.000.000 Capital Loss.
(perhitungan di atas belum memperhitungkan
pembayaran pajak atas kupon dan capital gain serta
biaya transaksi di Pasar Sekunder).
Nilai Nominal
Masa Penawaran
Tanggal Penjatahan
:
:
:
Tanggal Setelmen
:
Tanggal Pencatatan
:
Satuan Perdagangan
Minimum Pemesanan
Perdagangan
:
:
:
Kupon
Pembayaran Kupon
Kustodian
Agen Penjual
:
:
:
:
Rp1.000.000,- per unit
2 Minggu
1 hari kerja setelah berakhirnya Masa
Penawaran
3 hari kerja setelah berakhirnya Masa
Penawaran
4 hari kerja setelah berakhirnya Masa
Penawaran
Rp5 juta
Rp5 juta dan kelipatan Rp5 juta
Dapat diperdagangkan pada bursa di
mana ORI ini didaftarkan
Akan ditetapkan kemudian
Tiap bulan
Sub-registry
Bank Umum dan Perusahaan Efek yang
ditunjuk pemerintah
DISCLAIMER:
Brosur ini hanya sebagai sarana informasi mengenai obligasi negara ritel dan tidak
dimaksudkan sebagai penawaran resmi untuk membeli.
Pelajari terlebih dahulu seluruh informasi mengenai penawaran obligasi negara ritel
secara seksama sebelum anda melakukan investasi.
Keputusan untuk membeli obligasi negara ritel ini hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan investasi dan tingkat preferensi anda terhadap risiko investasi .
Berinvestasi Membangun
Negeri
Perbandingan antara Saham, Deposito,
Reksadana, dan ORI
Berinvestasi Membangun Negeri
Saham
Deposito
Reksadana
Terproteksi
ORI
Jatuh Tempo
tidak ada
ada
ada
ada
Kupon/bunga
tidak ada
ada
tidak ada
ada,
Jumlah tetap
Deviden
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Potensial Capital
Gain
ada
tidak ada
ada
ada
Jaminan
Pemerintah
tidak ada
ada,
(s/d jumlah
tertentu dng
syarat)
tidak ada
ada
Perdagangan di
Pasar Sekunder
dapat
tidak dapat
tidak dapat
dapat
Stand-by Buyer
tidak ada
tidak ada
tidak ada
ada
Untuk Informasi lebih lanjut hubungi :
Direktorat Surat Utang Negara
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung A.A. Maramis II Lantai 2
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 1-4 Jakarta 10710
Telp. 021-3810175, Fax. 021-3846516
E-mail : [email protected]
Website : www.dmo.or.id
Download