BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem

advertisement
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang terkait yang bekerja atau
beroperasi secara bersama-sama untuk dapat mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Di dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok yaitu yang menekankan pada
prosedur dan komponen (elemen).
Definisi sistem yang menekankan pada prosedur, menurut Jerry Fitzgerald,
Warren D Stalling adalah sebagai berikut :
“Suatu
sistem atau
jaringan
kerja
prosedur-prosedur
yang
saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
(Jogiyanto, JM, 1995)
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu sasaran dan tujuan tertentu”.
(Jogiyanto, JM, 1995)
Definisi ini lebih diterima, karena kenyataan suatu sistem dapat terdiri dari
beberapa
subsistem.
Komponen-komponen
atau
subsistem-subsistem
saling
9
berinteraksi dan berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan dan sasaran
sistem tersebut dapat tercapai.
Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga
mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data,
sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian,
sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu
dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.
Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masingmasing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat
menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang
diperlukan untuk mengambil keputusan.
Dibawah ini dapat dilihat gambar mengenai keterkaitan data dengan
informasi.
Data
Proses
Informasi
Gambar 1. Proses Data menjadi Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem
10
informasi
diperlukannya
klasifikasi
alur
informasi,
hal
ini
disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
2.2
Komponen Sistem Informasi
Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa
komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. Komponenkomponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut: input, proses, output,
teknologi, basis data dan kendali.
Komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Input
Input adalah semua data yang di masukan kedalam sistem informasi.
Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen, formulir, dan file.
Dokumen dikumpulkan dan dikonfirmasi kesuatu bentuk sehingga dapat
diterima oleh pengelola yang meliputi:
•
Pencatatan
•
Penyimpanan
•
Pengujian
•
Pengkodean
b. Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input
yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan
diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.
11
Komponen ini dalam tugasnya akan merubah segala masukan menjadi
keluaran yang terdiri dari:
•
Manusia
Merupakan pemakai dari sistem informasi komputer sehingga harus
mengerti bagaimana menggunakan komputer tersebut untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
•
Metode dan Prosedur
Metode adalah teknik pengolahan data yang diterapkan pada sistem
informasi, sedangkan prosedur menggambarkan bagaimana manusia
sebagai pemakai sistem membuat keputusan.
•
Peralatan komputer
Komponen pendukung sistem informasi yang termasuk peralatan
komputer adalah: monitor, printer, disket, dan program komputer. Dalam
program komputer terdapat sejumlah instruksi-instruksi yang mengatur
kerja dari perangkat keras dan memenuhi fungsi dari sistem informasi
komputer.
•
Penyimpanan data
Berfungsi untuk pemakaian dimasa yang akan datang
atau pencarian
kembali. Media penyimpanan dapat berupa disket, kartu plong, dokumen,
atau bentuk lainnya.
12
c. Output
Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah dolah
menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.
Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakaian sistem
infomasi dan merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi.
Komponen ini dapat berupa laporanlaporan yang dibutuhkan oleh pemakai
sistem informasi untuk memantau tingkat keberhasilan suatu organisasi.
d. Teknologi
Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input,
mengolah input, dan menghasikan keluaran. Ada 3 bagian dalam teknologi ini
yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia.
Perangkat keras contohnya : keyborard, mouse, dan lain-lain perangkat lunak
contohnya: program untuk mengolah data dan perangkat manusia contohnya :
analisis sistem, programmer, teknisi dan sebagainya.
e. Basis data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan atau
dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan
diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan
kumpulan file file yang mempunyai kaitan antara sutu file dengan file yang
lain sehingga membentuk satu bangunan data.
13
f. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan tindakan yang diambil untuk menjaga
sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan lancer.
2.3
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi
didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
semua tingkatan manajemen. SIM (Sistem Informasi Manajemen) didefinisikan oleh
Goerge M Scoyy sebagai berikut :
“SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem informasi yang
menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan
operasi”.
(Jogiyanto, JM, 1995)
Menurut Barry E. Cushing :
“SIM adala kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal didalam
suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola data
untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen didalam kegiatan perancangan dan pengendalian”.
(Jogiyanto, JM, 1995)
2.4
Sistem Manajemen K3
Kegagalan manajemen merupakan salah faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan, seperti dalam teori kecelakaan oleh Bird dan Loftus. Banyak
14
perusahaan yang sudah menerapkan berbagai sistem manajemen untuk meningkatkan
kualitas, produktifitas serta menghilangkan potensi terjadinya kerugian akibat
kecelakaan dan berhasil mencapai sasaran yang diharapkan dengan menerapkan
berbagai sistem manajemen tersebut. Namun tidak jarang pula perusahaan gagal
mencapai tujuan dari penerapan sistem manajemen ini. Dalam hal ini banyak faktor
dan kendala yang dapat menyebabkan kegagalan manajemen sehingga tujuan
penerapan tidak tercapai. Gallagher (2001) menyampaikan beberapa kendala atau
hambatan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan pada suatu perusahaan
sehingga tujuan penerapan sistem ini tidak tercapai,yaitu:
•
Sistem yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
perusahaan.
•
Lemahnya komitmen pimpinan perusahaan dalam menerapkan sistem
manajemen tersebut.
•
Kurangnya keterlibatan pekerja dalam perencanaan dan penerapan.
•
Audit tool yang digunakan tidak sesuai serta kemampuan auditor yang
tidak memadai.
Selanjutnya pertanyaan yang timbul adalah,apakah sistem manajemen yang
diterapkan
sudah
efektif
dalam
meningkatkan
kualitas,produktifitas
atau
keeselamatan kerja dan bagaimana cara mengukur efektifitas dari suatu sistem
manajemen. Secara umum ada dua cara yang umum digunakan dalam mengukur
kinerja sistem manajemen keselamatan,yaitu:metode konvensional dengan cara
15
mengukur insiden dan klaim kompensasi,dan metode yang kedua yaitu positive
performance indicators (PPIs) dengan mengukur relevansi sistem manajemen
keselamatan,proses,manajemen dan kesesuaian dengan praktek dilapangan.
Menurut Gallagher, hal yang paling penting dalam sistem manajemen
keselamatan adalah elemen-elemen yang terkandung dalam sistem tersebut,yaitu:
•
•
•
Organisation,Responsibility,Accountability
•
Senior management/involvement
•
Line manager/supervisor duties
•
Management accountability and performance measurement
•
Company OHS policy
Consultative Arrangements
•
Health and safety representative – a sistem resource
•
Issue resolution – HSR/ employee and employer representative
•
Join OHS committees
•
Broad employee participation
Spesific Program Elements
•
Health and safety rules and procedures
•
Training program
•
Workplace inspection
•
Incident reporting and investigation
•
Statement of principles for hazards prevention and control
16
•
Data collection and analysis / record keeping
•
OHS promotion and information provision
•
Purchasing and design
•
Emenrgency procedures
•
Medical and first aid
•
Monitoring and evaluation
•
Dealing with specific hazards and work organisation issues.
Dalam penerapan sistem manajemen keselamatan ditemukan ada dua model
yaitu rational
organisation
theory dan socio-technical
sistem
theory. Rational
organisation theory menekankan pada pendekatan top-down, penerapan sistem
manajemen keselamatan didasarkan pada kebijakan atau instruksi dari top level
manajemen dan diteruskan sampai pada level yang paling bawah. Sementara sociotechnical sistem theory melakukan pendekatan dengan intervensi organisasi yang
didasarkan pada analisa hubungan antara teknologi,orientasi dari pekerja dan struktur
organisasi (Gallagher,2001).
Gallagher juga mengklasifikasikan sistem manjemen keselamatan ke dalam 4
tipe,yaitu:
a. Safe Person Control Strategy;
Strategi pencegahan difokuskan pada kontrol perilaku pekerjaan
b. Safe Place Control Strategy;
Strategi pencegahan difokuskan pada bahaya dari sumbernya melalui
17
identifikasi,kajian dan pengendalian.
c. Traditional Management;
•
Peran kunci dalam K3 dipegang oleh supervisor dan EHS
specialis.
•
Integrasi sistem manajemen keselamatan ke dalam sistem
manajemen yang lebih luas masih sangat rendah.
•
Keterlibatan karyawan masih rendah.
d. Innovative Management;
•
Peran kunci dalam K3 dipegang oleh senior dan line manager.
•
Integrasi
sistem
manajemen
keselamatan
kedalam
sistem
manajemen yang lebih luas sudah sangat baik.
•
Keterlibatan karyawan tinggi.
Metode implementasi dari manajemen keselamatan dapat dikategorikan
menjadi tiga yaitu, voluntary, mandatory dan hybrid (Gallagher,2001). Voluntary
adalah pelaksanaan manajemen keselamatan secara sukarela didasarkan pada
tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan dan kesejahteraan karyawannya.
Dengan cara ini akan lebih mudah melibatkan karyawan untuk berpartisipasi dalam
berbagai program K3. Sementara sebaliknya kategori mandatory didasarkan pada
keharusan atau kewajiban untuk memenuhi persyaratan dari pemerintah atau
pelanggan. Dan implementasinya terlihat dipaksakan dan sedikit melibatkan
karyawan karena tujuannya tidak sepenuhnya melindungi pekerja melainkan
18
compliance. Kategori yang ketiga adalah hybrid yang merupakan kombinasi
voluntary dan mandatory, disamping untuk memenuhi persyaratan dari undangundang juga bertujuan untuk melindungi pekerja dan aset perusahaan.
2.4.1
Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para
karyawan (Simanjuntak, 1994). Gangguan kesehatan kerja mempunyai dampak yang
terasa secara langsung dan tidak langsung. Dampak secara langsung adalah ganguan
kesehatan kerja yang dirasakan seketika itu juga oleh karyawan. Sedangkan yang
dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan
yang dirasakan oleh karyawan setelah jangka waktu tertentu. Ketika gangguan
kesehatan mulai terasa maka akan berpengaruh terhadap banyak aspek, salah satunya
adalah turunya produktifitas dari karyawan. Gangguan kesehatan yang dialami oleh
karyawan dapat bersifat tidak permanen maupun permanen (Simanjuntak, 1994).
Contohnya seorang karyawan yang mengoprasikan mesin dengan tingkat
kebisingan diatas 85 db tanpa pelindung telinga pada awalnya akan merasakan ada
suara yang berdenging di telinganya dalam beberapa saat dan emudian hilang
(gangguan kesehatan secara langsung). Namun cepat atau lambat apabila hal tersebut
dibiarkan terus-menerus maka kemampuan pendengaran karyawan tersebut akan
menurun atau bahkan mengakibatkan telulian ( gangguan kesehatan tidak langsung).
Ini merupakan salah satu contoh gangguan kesehatan yang bersifat ringan, disamping
19
masih banyak lagi gangguan kesehatan yang lebih fatal, bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
2.4.2
Keselamataan Kerja
Keselamataan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang bebas dari
resiko keclakaan atau kerusakaan atau dengan resiko yang relative sangant kecil di
bawah tingkat tertentu (Simanjuntak, 1994). Kondisi kerja yang aman atau selamat
perlu dukungan dari sarana dan prasarana keselamatan yang berupa peralatan
keselamataan, alat pelindung diri, dan rambu-rambu. Peralatan keselamataan dan alat
pelindung diri perlu disesuaikan dengan fungsinya dan tujuannya, yaitu kecocokan
dengan jenis pekerjaannya, kualitas bahan, ukuran pemakai, dan lain-lain. Alat-alat
yang tergolong sebagai penunjang kesehatan kerja tersebut antara lain helm, sarung
tangan, masker, jaket pelindung, peralatan pemadam kebakaran, dan pelindung kaki.
Untuk prasarana keselamatan, seperti rambu-rambu atau tanda peringatan
memerlukan ketentuan sebagai berikut (Simanjuntak, 1994):
•
Mudah terlihat, mudah dibaca, dan tahan lama
•
Mengangkat berlebihan.
•
Posisi kerja yang tidak tepat.
•
Melakukan perbaikan pada waktu mesin masih berjalan.
•
Bersendau gurau.
•
Bertengkar.
•
Berada dalam pengaruh alcohol atau obat-obatan.
20
Kondisi substandar (unsafe condition) yang sering dijumpai, antara lain (Rudi
Suardi, 2005):
•
Pengamanan tidak sempurna.
•
Alat Pelindung Diri yang tidak memenuhi syarat.
•
Bahan atau peralatan kerja yang telah rusak.
•
Gerak tidak leluasa karena tumpukan syarat.
•
House keeping dan layout yang jelek.
•
Lingkungan kerja yang mengandung bahaya, antara lain: iklim kerja panas
atau dingin, penerangan tidak memenuhi syarat, ventilasi kurang baik,
tingkat kebisingan tinggi, pemaparan terhadap radiasi.
•
Ditulis dalam bahasa Negera yang akan menggunakan produk yang
dimaksud, kecuali bila secara teknis salah satu bahasa tertentu dianggap
lebih sesuai.
•
Ringkasan dan jelas.
•
Menjelaskan tingkat bahaya dan memberikan cara mengurangi resiko.
Tujuan utama keselamatan kerja adalah (suma’mur, 1995):
•
Melindungi karyawan atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
•
Menjamin kesehatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
•
Sumber produksi di pelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
21
Kesehatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan
produktivitas. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil kerja (output) dan
upaya yang digunakan (input). Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan
produksi dan produktivitas tas dasar (suma’mur, 1995):
•
Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan dan
penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan
bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
•
Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisikondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga
factor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.
•
Praktik keselamatan tidak dapat dipisah-pisahkan dari keterampilan,
keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi
kelangsungan proses produksi.
•
Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi
pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan
kerja, sehingga sangat membantu dalam hubungan buruh dan pengusaha
yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.
2.4.3 Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah kejadian yang terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga,
oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih
dalam bentuk perencanaan (suma’mur, 1995). Sedangkan kecelakaan kerja adalah
22
kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan
kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau
pada waktu melaksanaakan pekerjaan, maka dalam hal ini terdapat dua permasalahan
penting, yaitu (suma’mur, 1995):
•
Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan, atau
•
Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan yang sedang dilakukan.
Kecelakaan akibat kerja yang terjadi dapat menyebabkan kerugian seperti
kerusakan asset perusahaan, kekacauan organisasi, keluhan , dan kesedihan, kelainan,
dan cacat serta kematian. Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya
biaya yang di keluarkan akibat terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut di bagi menjadi
dua yaitu biaya langsung dan biaya tak langsung. Yang dimaksud biaya langsung
adalah biaya pemberian pertologan pertama pada kecelakaan, pengobatan, perawatan,
biaya rumah sakit dan biaa lainyadegangkan biaya tak langsung meliputi segala
sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan
terjadi. Biaya tidak langsung mencakup biaya terhentinya proses produksi akibat
karyawan lainya berusaha menolong korban kecelakaan, biaya penggantian karyawan
untuk mengantikan karyawan yang kecelakaan, dan lain sebagainya (suma’mr, 1995).
Heinrich (1931) dalam riset menemukan sebuah teori yang dinamainya teori
domino. Teori itu enyebutkan bahwa pada saat kecelakaan yang menmbulkan cidera,
terhadap lima factor secara berurutan yang di gambarkan sebagai domino yang berdiri
sejajar, yaitu kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi taka man
23
(hazard), kecelakaan, serta cidera. Heinrick mengemukakan, untuk mencegah
terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab-akibat,
misalnya dengan membuang hazard, satu domino diantaranya (Rudi Suardi, 2005).
Birds (1967) memodifikasi teori domono heinrick dengan mengemukakan
teori manajemen yang berisikan lima factor dalam urutan satu kecelakaan, yaitu
manajemen sumber pennyebab dasar, gejala, kontak, dan kerugian. Dalam teorinya,
bird mengemukakan bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil
dengan mulai memperbaiki manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Praktik
dibaawah standard an kondisi dibawah standar merupakan penyebab langsung suatu
kecelakaan dan penyebab utama dari kesalahan manajemen. Salah satu fungsi dari
manajemen disemua tingkat adalah kontrol. Ada tiga faktor yang sering menyebabkan
kontrol kurang baik, standar program kurang tepat atau kurang mendalami standar
tersebut, dan pelaksanaan stadar yang tidak tepat 9(Rudi Suardi, 2005).
Penyebab-penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja dapat dibagi dalam dua
kelompok, yaitu
•
Faktor perorangan, antara lain : kurangnya pengetahuan, kurangnya
keterampilan, motivaasi yang keliru, masalah fisik, dan mental.
•
Faktor pekerjaan, antara lain : standar perawatan yang kurang tepat, desain
yang kurang baik, aus dan retak akibat pemakaian yang telalu lama,
supervise tidak memadai, APD tidak memadai.
24
Dari penyebab dasar inilah timbul keadaan yang disebut substandard (unsafe),
yang berupa gejala-gejala dari kondisi da perubahan substandard. Dengan memakai
istilah standar, kita dapat memberikan suatu ukuran tertentu yang standar, ukuran
yang di gunakan. Yang tidak memenuhi standar tersebut di sebut substandard.
Kondisi dan perbuatan substandard ini timbul sebagai akibat dari adanya penyebab
dasar.
Dari penyelidikan-penyelidikan, ternyata faktor manusia dalam timbulnya
kecelakaan sangat lah besar. Berdasarkan hasil tersebut, di temukan bahwa 80-85%
kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia.
Kesalahan-kesalahan tersebut mungkin saja dibuat oleh perencanaan pabrik,
kontraktor yang membangun pabrik, pembuat mesin-mesin, pengusaha, insinyur, ahli
kimia, ahli listrik, pimpinan kelompok, pelaksana atau petugas yang melakukan
pemeliharaan mesin dan peralatan (suma’mur 1995).
2.4.4
Kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Maka dari itu, K3 mutlak dilaksanakan
pada setiap jenis bidang pekerjaan tampa terkecuali. Upaya K3 diharapkan dapat
mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat
melakukan pekerjaann (zaenal Abidin, 2008).
25
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara filosofi adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohaniah karyawan pada khususnya dan manusia pada umumnya.
Secara disiplin ilmu, K3 diartikansebagai ilmu dan penerapannya secara
teknis dan teknologis untuk melakukan pemecahan atau pencegahan terhadap
munculnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang di
lakukan.
Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dan penerapanya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, K3 merupakan skala
prioritas, karena dalam pelaksanaanya, selain dilandasi oleh peraturan perundangundangan tetapi juga dilandaasi oleh ilmi-ilu tertentu, terutama ilmu keteknikan da
ilmu kedokteran.
2.5
ZERO SICK
2.5.1
Identifikasi Bahaya (HAZARD)
Keberhasilan suatu proses manajemen risiko K3 sangat ditentukan oleh
kemampuan dalam menentukan atau mengidentifikasi semua bahaya yang ada dalam
kegiatan. Jika semua bahaya berhasil diidentifikasi dengan lengkap berarti
perusahaan akan dapat melakukan pengelolaan secara komprehensif.
Identifikasi bahaya memberikan berbagai manfaat antara lain:
a. Mengurangi peluang kecelakaan
26
b. Memberikan pemahaman bagi semua pihak mengenai potensi bahaya dari
aktifitas perusahaan.
c. Sebagai landasan sekaligus masukan untuk menentukan strategi
pencegahan dan pengamanan yang tepat dan efektif.
d. Memberikan informasi yang terdokumantasi mengenai sumber bahaya
dalam perusahaan kepada semua pihak khususnya pemangku kepentingan.
Ada beberapa hal yang mendukung keberhasilan program identifikasi bahaya
antara lain:
•
Identifikasi baya harus sejalan dan relevan dengan aktivitas perusahaan
sehingga dapat berfungsi dengan baik
•
Identifikasi bahaya harus dinamis dan selalu mempertimbangkan adanya
teknologidan ilmu terbaru.
•
Keterlibatan semua pihak terkait dalam proses identifikasi bahaya.
•
Ketersediaan metoda, peralatan, referensi, data dan dokumen untuk
menduhung kegiatan identifikasi bahaya..
•
Akses terhadap regulasi yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan
termasuk juga pedoman industri dan data seperti MSDS ( Material Safety
Data Sheet ).
2.5.2
Konsep Bahaya
Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan
27
lainnya. Bahay merupakan sifat yang melekat dan menjadi bagian dari sutau zat,
sistem, kondisi, atau peralatan.
Kesalahan pemahaman arti bahaya sering menimbulkan analissa yang kurang
tepat dalam melaksanakan program K3 karena sumber bahaya yang sebenarnya justru
tidak diperhatikan.
Bahaya adalah menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau insiden baik yang
menyangkut manusia, property dan lingkungan. Risiko menggambarkan besarnya
kemungkinan suatu bahaya dapat menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan
yang dapat diakibatkanya.
Tiada kehidupan tanpa energi. Energi hadir dalam kehidupan kita dan terdapat
disekitar kita. Energi merupakan unsure penting baik dalam lingkungan alam maupun
lingkungan buatan seperti di industri atau pabrik. Di dalam konsep energi, keberadaan
energi inilah yang dinilai dapat menimbulkan risiko kecelakaan atau cedera.
Jenis bahaya dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
a. Bahaya mekanis, Bersumber dari peralatan mekanis atau benda bergerak
dengan gaya mekanika.
b. Bahaya listrik, Sumber bahaya yang bersumber dari energi listrik.
c. Bahaya kimiawi
d. Bahaya fisis
e. Bahaya biologis
28
2.5.3
Sumber informasi Bahaya
a. Kejadian kecelakaan
Dari kasus kecelakaan banyak informasi berguna untuk mengenal bahaya
misalnya:
•
Lokasi kejadian
•
Peralatan atau alat kerja
•
Pekerja yang terlibat dalam kecelakaan
•
Data-data korban
•
Waktu kejadian
•
Bagian badan yang cedera
•
Keparahan kejadian
b. Kecenderungan kejadian
Identifikasi
bahaya
juga
dapat
dilakukan
dengan
mempelajari
kecenderungan atau trend kejadian dalam perusahaan.
2.5.4
Teknik identifikasi bahaya
Identifikasi bahaya adalah suatu teknik komprehensif untuk mengetahui
potensi bahaya dari suatu bahan, alat atau sistem.
a. Teknik pasif, Metoda ini sangat rawan, karena tidak semua bahaya dapat
menunjukan eksistensinya sehingga dapat terlihat. Sebagai contoh, di
dalam pabrik kimia terdapat berbagai jenis bahan dan perlatan.
29
b. Teknik semi proaktif, Teknik ini disebut juga belajar dari pengalaman
orang lain karena tidak perlu mengalaminya sendiri setelah itu baru
mengetahui adanya bahaya. Namun teknik ini juga kurang efektif.
c. Metoda proaktif, Metoda terbaik untuk mengidebtifikasi bahaya adlah cara
proaktif atau mencari bahaya sebelum bahaya terdebut menimbulkan
akibat atau dampak yang merugikan.
2.5.5
Pemilihan Teknik Identifikasi Bahaya
Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan teknik identifikasi bahaya
yang tepat antara lain:
•
Sistematis dan terukur
•
Mendorong pemikiran kreatif tentang kemungkinan bahaya yang
belum pernah dikenal sebelumnya.
•
Harus sesuai dengan sifat dan skala kegiatan perusahaan.
•
Mempertimbangkan ketersediaan informasi yang diperlukan.
Dalam proses produksi terjadi kontak antara manusia dengan mesin, material,
lingkungan kerja yang di akomodir oleh proses atau prosedu kerja. Karena itu,
sumber bahaya dapat berasal dari unsur – unsur produksi tersebut antatra lain,
Manusia, Peralatan, Material, Proses, Sistem dan Prosedur.
2.5.6
Penilaian Resiko
Setelah semua risiko dapat diidentifikasi, dilakukan penilaian risiko melalui
analisa risiko dan evaluasi risiko. Analisa risiko dimaksudkan untuk menentukan
30
besarnya risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dan besar akibat
yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil analisa dapat ditentukan peringkat risiko
sehingga dapat dilakukan pemilahan risiko yang memiliki dampak besar terhadap
perusahaan dan risiko yang ringan atau dapat diabaikan. Analisa risiko adalah untuk
menentukan besarnya risiko yang merupakan kombinasi antara kemungkinan
terjadinya (kemungkinan atau likelihood) dan keparahan bila risiko itu terjadi
(severity atau consequences).
2.5.7
Analisa Risiko
Analisa risiko adalah untuk menentukan besarnya suatu riiko yang
dicerminkan dari kemungkinan dan keparahan yang ditimbulkan.
a. Teknik Kualitatif
Metoda kualitatif menggunakan matrik risiko yang menggambarkan
tingkat dari kemungkinan dan keparahan suatu kejadian yang dinyatakan
dalam bentuk rentang dari risiko paling rendah sampai risiko paling tinggi.
Ukuran kualitatif dari “likelihood” Menurut standar AS/NZS 4360
Level Description
Uraian
A
Almost Certain
Dapat terjadi setiap saat
B
Likely
Kemungkinan terjadi sering
C
Possible
Dapat terjadi sekali-kali
D
Unlikely
Kemungkinan terjadi jarang
31
PUkuran kualitatif dari “consequency”Menurut standar AS/NZS 4360
Level Description
Insignifant
1
Uraian
Tidak
terjadi
cedera,
kerugian
financial kecil
Minor
2
Cedera ringan, kerugian financial
sedang
Moderate
3
Cedera sedang, perlu penenganan
medis,
Kerugian financial besar
Major
4
Cedera berat lebih satu orang,
kerugian besar, gangguan produksi
Catastrophic
5
Fatal lebih satu orang, kerugian
sangat besar dan dampak luas yang
berdampak
panjang,
terhentinya
seluruh kegiatan.
b. Semi kuantitatif
•
Nilai risiko digambarkan dalam angka numeric. Namun nilai ini tidak
bersifat absolute. Misalnya risiko A bernilai 2 dan risiko B bernilai 4.
dalam hal ini, bukan berarti risiko B secara absolute dua kali lipat dari
risiko A.
32
•
Dapat menggambarkan tingkat risiko lebih kongkrit disbanding metoda
kualitatif.
c. Metoda kuantitatif
Analisa risiko kuantitatif menggunakan perhitungan probabilitas kejadian
atau konsekuensinya dengan data numeric dimanan besarnya risiko tidak berupa
peringkat seperti pada metoda semikuantitatif.
Besarnya risiko lebih dinyatakan dalam angka seperti 1,2,3, atau 4 yang
mana 2 mengandung arti risikonya dua kali lipat dari 1. oleh karena itu, hasil
perhitungan kualitatif akan memberikan data yang lebih akurat mengenai suatu
risiko disbanding metoda kualitatif atau semikuantitatif. Contoh teknik kuntitatif
antara lain:
•
Fault Tree Analysis (FTA)
•
Analisa Lapis Proteksi (Layer of Protection Analysis-LOPA)
•
Analisa Risiko Kuantitatif (Quantitative Risk Analysis-QRA)
Metoda kuantitatif jika potensi konsekuensi rendah, proses bersifat
sederhana, ketidak pastian tinggi, biaya yang tersedia untuk kajian terbatas dan
fleksibilitas pengambilan keputusan mengenai risiko rendah dan data-data yang
tersedia terbatas atau tidak lengkap.
Teknik semikuantitatif dapat digunakan jika data-data yang tersedia lebih
lengkap, dan kondisi operasi atau proses lebih komplek. Metoda kuantitatif
33
digunakan jika potensi risiko yang dapat terjadi sangat besar sehingga perlu kajian
yang lebih rinci.
2.6
Tahapan Pengembangan Sistem
Pengembangan software yang direalisasikan dengan bantun computer melalui
suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Yang dimaksud dengan
sistem analisis dan desain adalah peningkaan kinerja suatu organisasi dengan tujuan
perbaikan prosedur-prosedur dan metode yang lebih baik.
Sistem desain merencanakan suatu sistem baru untuk mengantikan dengan
sistem usaha lama. Untuk itu diperlukan analisis, yaitu proses mengumpulkan dan
menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mengdiaknosis persoalan dan
menggunakan keduanya untuk memperbaiki. Tahapan pengembangan software :
1. Requirement Gathering dan Analisis
Requirement Gathering, yaitu mengumpulkan spesifikasi kebutuhan
sebuah perangkat dari semua stakeholder yang terlibat. Stakeholder adalah
semua orang/organisasi yang terlibat dalam pengembangan software mulai
dari top manager sampai end user. Proses ini bisa jadi sangat melelahkan
tergantung seberapa besar dari software yang akan dibangun. Setelah
requirement terkumpul barulah dimulai tahap analisis sistem. Pada tahap ini
menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak atau disebut
juga SRS (Software Requirement Spesiifcation).
34
Analisis adalah bagian terpenting dari proses pengembangan software.
Karena semua proses lanjutan akan sangat bergantung pada baik tidaknya
hasil analisis. Ada satu bagian penting yang biasanya dilakukan dalam
tahapan analisis yaitu pemodelan proses.
Model proses adalah model yang memfokuskan pada seluruh proses di
dalam sistem
yang mentransformasikan data menjadi informasi. Model
proses juga menunjukkan aliran data yang masuk dan keluar pada suatu
proses. Biasanya model ini digambarkan dalam bentuk Diagram Arus Data
(Data Flow Diagram / DFD). DFD meyajikan gambaran apa yang manusia,
proses dan prosedur lakukan untuk mentransformasi data menjadi informasi.
2. Desain (Perancangan)
Desain software memfokuskan pada sisi teknis dan implementasi
sebuah software. Output utama dari tahapan desain software adalah spesifikasi
desain. desain ini meliputi desain database, proses, desain user interface,
input, output, dll. Spesifikasi ini meliputi spesifikasi desain umum yang akan
disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci yang akan
digunakan pada tahap implementasi. Spesifikasi desain umum hanya berisi
gambaran umum agar stakeholder sistem mengerti akan seperti apa software
yang akan dibangun.
35
3. Coding (Pengkodean)
Coding adalah tahapan menerjemahkan hasil desain logis dan fisik ke
dalam kode-kode program komputer. Aktifitas coding sebagian besar
dianggap sebagai kegiatan utama dalam proses software development,
sehingga hampir keseluruhan time line project digunakan untuk menulis
program.
Karena
itu
untuk
mempercepat
pemrograman
hendaknya
menggunakan best practice yang sudah diakui dan terbukti seperti
menggunakan pattern yang sesuai, membiasakan refactoring, dan mengikuti
prinsip-prinsip beriorientasi objek seperti separation of concern, dependency
inversion, interface segregation, dan single responsibility principle. Selain itu
tidak
ada
salahnya
menggunakan
tools
yang
dapat
mempercepat
pemrograman seperti menggunakan code generator atau menggunakan library
dan Framework tertentu.
4. Testing (pengujian)
Pengujian sistem melibatkan semua kelompok pengguna yang telah
direncanakan pada tahap sebelumnya. Pengujian tingkat penerimaan terhadap
software akan berakhir ketika dirasa semua kelompok pengguna menyatakan
bisa menerima software tersebut berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan.
36
Tujuan dari testing adalah memastikan software tidak memiliki
bugs/kesalahan, atau setidak-tidaknya menjamin bahwa software yang sedang
dikembangkan sedikit bugs nya. Selain harus memenuhi requirement, sebuah
software hendaknya memiliki sedikit bugs, apalagi jika software yang
dikembangkan merupakan sistem kritis yang margin error nya harus sangat
rendah.
2.7
Database
Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan
antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang
ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Penerapan database
dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem database (database
sistem) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk
beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Model database adalah landasan teoritis dari sebuah basis data dan
fundamental menentukan di mana cara data yang dapat disimpan, terorganisir, dan
dimanipulasi dalam sistem database. Hal demikian mendefinisikan infrastruktur yang
ditawarkan oleh sistem database tertentu. Contoh yang paling populer dari model
database adalah model relasional.
37
a. Model Hierarkis
Dalam model Hierarkis, data diorganisasikan ke dalam struktur seperti
pohon, menyiratkan link ke atas tunggal dalam setiap record untuk
menggambarkan bersarang, dan bidang sort untuk menyimpan catatan dalam
urutan tertentu dalam setiap daftar yang sama tingkat. Struktur hirarkis yang
banyak digunakan dalam database sistem awal manajemen mainframe, seperti
Sistem Informasi Manajemen (SIM) oleh IBM, dan sekarang menggambarkan
struktur XML dokumen. Struktur ini memungkinkan seseorang 1: M
hubungan antara dua jenis data. Struktur ini sangat efisien untuk
menggambarkan banyak hubungan di dunia nyata; resep, daftar isi, memesan
ayat-ayat, informasi nested dan disortir. Namun, struktur Hierarkis tidak
efisien untuk operasi database tertentu ketika sebuah path lengkap (sebagai
lawan ke link ke atas dan bidang semacam) tidak juga termasuk untuk setiap
record. (wikipedia.org)
A
B
E
C
F
D
G
H
I
J
Gambar 2. Model Database Hierarkis
38
b. Model Jaringan
Model database jaringan merupakan pengembangan dari model
database hirarki, dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki
yaitu ketidakmampuannya dalam mengelola hubungan banyak ke banyak
(Many to Many) telah dapat diatasi dengan model database jaringan ini.
Dalam model ini, data di representasikan sebagai koleksi record dan hubungan
antar record direpresentasikan sebagai pointer. Oleh karena itu, model
database jaringan mampu menyatakan hubungan:
A
B
E
C
F
D
G
H
Gambar 3. Model database Jaringan
c. Model Relasi
Model database relasi merupakan model database yang paling banyak
digunakan saat ini, karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang
paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai
kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun
dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom
(field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value),
tabel-tabel
yang
ada
dihubungkan
(relationship)
sedemikian
rupa
39
menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan
duplikasi data.
2.8
Database Manajemen Sistem
Database Management Sistem (DBMS) adalah seperangkat program
komputer yang mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan database.
Hal ini memungkinkan organisasi untuk menempatkan kontrol pengembangan
database di tangan database administrator (DBA) dan spesialis lainnya. Sebuah
DBMS adalah perangkat lunak sistem paket yang membantu penggunaan koleksi
terintegrasi catatan data dan file yang dikenal sebagai database. Hal ini
memungkinkan program aplikasi user yang berbeda untuk dengan mudah mengakses
database yang sama. DBMS dapat menggunakan salah satu dari berbagai model
database, seperti model jaringan atau model relasional. Dalam sistem yang besar,
sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan
dan mengambil data dengan terstruktur cara. Daripada harus menulis program
komputer untuk mengekstrak informasi, pengguna dapat mengajukan pertanyaan
sederhana dalam bahasa query. Dengan demikian, banyak paket DBMS menyediakan
bahasa pemrograman generasi keempat dan pengembangan aplikasi fitur lainnya. Ini
membantu untuk menentukan organisasi logis untuk database dan mengakses dan
menggunakan informasi di dalam database. Ini menyediakan fasilitas untuk
mengontrol akses data, menegakkan integritas data, mengelola konkurensi, dan
memulihkan database dari backup. DBMS juga merupakan suatu paket perangkat
40
lunak yang komplek yang digunakan untuk memanipulasi database. Ada tiga prinsip
DBMS :
a. Bahasa Definisi Data (DDL atau data definition language)
DDL
adalah
perintah-perintah
yang
biasa
digunakan
oleh
administrator basis data (DBA) untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan, rekaman, dan
hubungan data pada basis data. Tugas utama skema adalah menjabarkan
struktur basis data kepada DBMS.
b. Bahasa Manipulasi Data (DML atau data manipulation language)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah,
memanipulasi, dan mengambil data pada basis data. DML pada dasarnya
dibagi menjadi dua, yaitu prosedural dan nonprosedural. Prosedural
menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana
cara mendapatkannya. Nonprocedural menuntut pengguna data apa saja yang
diperlukan, tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
Ada dua cara untuk mengakses data pada basis data. Pertama, dengan
mengetikkan baris perintah-perintah yang ditujukan kepada DBMS untuk
memanipulasi data. Biasanya, DML yang digunakan bersifat nonprosedural.
Kedua
dengan
menggunakan
program
aplikasi
yang
menerbitkan
instruksiinstruksi internal (disebut pernyataan melekat atau embedded
41
statement) ke DBMS untuk mengambil data dan memberikan hasil
keprogram.
c. Data Control Language (DCL)
Bagian ini berhubungan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa
saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak
user, dan sebagainya. Dengan kata lain DLC digunakan untuk hal-hal yang
berhubungan dengan sekuritas terhadap basis data.
Semua operasi masukan dan keluaran yang berhubungan dengan basis
data harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database,
DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan basis
data. Hubungan antara pemakai dengan basis data digambarkan sebagai
berikut :
Program Aplikasi
Query
Language
DBMS
Interaktif terminal
Data
Base
Gambar 4. Hubungan antara pemakai dengan Database
42
2.9
Entiti Relasionship Diagram
Penyusunan basis data (database) selalu didahului dengan pekerjaan
pemodelan data. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data
yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Model data E-R (Entity Relationship)
didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objekobjek dasar yang disebut entitas dan relasi.
Diagram hubungan entitas (model E-R) tidak menyatakan bagaimana
memanfaatkan data, membuat data, menghapus data dan mengubah data.
Elemen-elemen ERD:
1) Entity (Entitas)
Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, maupun
abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.
Contoh : pelanggan, pekerja dan lain-lain. Seandainya A adalah seorang
pekerja maka A adalah isi dari pekerja, sedangkan jika B adalah seorang
pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan
antara entitii sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entiti
seperti A dan B dalam contoh di atas. Entiti digambarkan dalam bentuk
persegi empat.
Gambar 5. Contoh entitas
43
2) Relationship/Hubungan
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Misalnya : dalam kasus hubungan antara entiti siswa dan entiti
mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannya dapat berupa
nilai_ujian. Relationship digambarkan dalam bentuk intan/diamonds.
Gambar 6. Contoh relationship
3) Atribut
Deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama (data
yang mendeksripsikan entity dan relationship), merupakan field yang akan
disimpan. Misalnya : atribut nama pekerja dari entiti pekerja. Setiap ERD
bisa terdapat lebih dari satu atribut.
Warna_Item
Item
Ukuran_Item
Deskrip_Item
Gambar 7. Contoh Atribut
44
2.10
Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal yang
berorientasi pada aliran data yang mendefinisikan pemetaan aliran informasi kedalam
struktur program yang digunakan untuk memudahkan pemakai untuk mengerti sistem
yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
Proses pada data flow diagram dapat merupakan sekumpulan program, sate
program, satu modul atau sub program dan dapat juga merupakan trnsformasi data
secara manual.
Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah
yang akan dilakukan dalam suatu proses, yang merupakan alat bantu yang banyak
digunakan untuk menggambarkan sistem secara pisikal.
Tabel 1. Simbol-simbol Flowchart
45
2.11
Pengembangan Database
Pengembangan yang dimaksut disini adalah bersifat konseptual, artinya
bahwa pengembangan dengan menentukan dan menunjukan hubungan antara entity
dan relasinya berdasarkan proses yang yang diinginkan oleh organisasi data.
Penekanan dari pegembangan model konseptual adalah adanya struktur data dan
relasi antar file disamping metode pengaksesan data. Terhadap dua buah teknik
pengembangan basis data konseptual, yaitu teknk normalisasi dan teknik entitiy
relationship.
46
a. Teknik Normalisai
Yaitu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang
akan menujukan relasinya. Beberapa konsep yang harus di perhatikan
adalah mengenai:
1) Field (atribut kunci)
Setiap file terdapat kunci dari file yang berupa satu set field yang
dapat mewakili recod. Jenis-jenis field tersebut adalah:
a) Candidate key (kunci calon), yaitu file yang mewakili satu set
dalam setiap file yang akan mengidentifikasi secara unik (tidak
mungkin ganda) suatu kejadian spesifik dari entity. Jika satu kunci
calon berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut
Composite key (kunci campuran)
b) Prmary key (kunci Primer), yaitu suatu atribut satu set minimal
atribut yang hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian
sepesifik, dalam hal ini setiap Candidate key dapat berpeluang
dijadikan primary key.
c) Foreign key (kunci tamu), yaitu Candidate key yang tidak terpilih
menjadi primary key.
2) Bentuk-bentuk Normalisaisi
Beberapa tahapan yang harus dimulai pada proses normalisasi adalah:
47
a) Bentuk normal kesatu (First Normal Form/INF), adalah bentuk
normalisasi dengan ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat
file atau dengan kata lain, data dibentuk dalam satu record dan
nilai fieldnya hanya dalam bentuk pengertian.
b) Bentuk normal kedua (Second Normal Form/2NF), adalah setiap
atribut yang bukan sebagai kunci harus bergantung secara fungsi
pada kunci utama (primary key), sehingga dalam bentuk normal
kedua ini kunci-kunci dari field sudah harus ditentukan.
c) Bentuk
normal
ketiga
(Third
Normal
Form/3NF),
untuk
menjadikan bentuk normalisasi ketiga maka semua relasi harus
dalam bentuk normal kedua dan semua atribut yang bukan kunci
bergantung penuh pada primary key secara menyeluruh.
b. Teknik Entity Relationship
Adalah teknik yang merelasikan atau menghubungkan antara file
dengan relasinya yang merupakan kunci utama dari masing-masing file
sehingga di dapat hasil database yang optimal. Beberapa model dari jenis
ini adalah:
a) One to one relationship
Hubungan satu ke satu, berarti satu record pada tabel pertama akan
berhubungan dengan tepat satu record pada tabel kedua.
48
A1
B1
A2
B2
Gambar 8. Diagram one to one relationship
b) One to many relationship
Hubungan satu ke banyak, ini berarti satu record pada tabel
pertama berhubungan dengan lebih dari satu record pada tabel ke
dua.
A1
B1
A2
B2
A3
B3
Gambar 9. Diagram relasi one to many
c) Many to manyrelationship
Hubungan banyak ke banyak, ini berarti satu record atau lebih dari
satu record pada tebel pertama berhubungan dengan satu atau lebih
dari satu record pada tabel kedua.
A1
B1
A2
B2
A3
B3
Gambar 10. Diagram relasi many to many relationship
49
2.12
Internet
Internet adalah jaringan global, yaitu jaringan komputer yang terdiri dari
jaringan-jaringan yang saling berhubungan di seluruh dunia. Jaringan komputer
sendirinya yaitu interaksi beberapa komputer (node simpul) untuk mencapai suatu
tujuan sedangkan simpul atau node adalah peralatan atau device yang memiliki
alamat unik (alamat ini di jumpai pada kartu jaringan) dalam jaringan komputer.
Supaya komunikasi antara jarinan komputer dapat dilakukan maka data dari
komputer yang masih dalam bentuk digital dapat di ubah ke node analog sehingga
dapat di kirimkan ke jaringan telepon atau yang lainya, data analog yang di kirimkan
tersebut kemudian di kirim tersebut kemudian dapat di ubah menjadi data digital
world wide web (www) atau biasa digunakan web merupakan salah satu fasilitas
komunikasi berbasis internet yang meyatukan tentang cara akses data dalam suatu
program aplikasi terpadu. aplikasi ini secara otomatis menterjemahan URL ke
prosedur yang sesuai dengan protokol dalam berbagai macam aplikasi yang telah ada.
Sebelum dapat menjelajah ke internet terlebih dahulu harus dapat mengetahui
alamat dari situs web yang di gunakan, misalnya http://www.hotmail.com. Sarana
untuk dapat menentukan alamat yang akan di pakai untuk mengakses internet
khususnya website adalah menggunakan URL (Uniform Resource Locator) yang
merupakan salah satu subjek internet.
URLs (Uniform Resource Locator) digunakan dengan perangkat lunak bowser
web untuk menempatkan dan mengakses informal di WWW.URLs terbagi menjadi
50
beberapa bagian atau dikenal dengan istilah http://namaLost/path/filename atau
disebut pula dengan metode akses.
Lokasi komputer-lokasi file bagian URL dapat di jelaskan sebagai berikut:
bagian satu URL adalah protocol dari alamat diatas http (hyperteks transfer protocol)
merupakan prookol. Protocol adalah sekumpulan aturan yang harus ditaati dua station
( komputer atau terminal), sehingga data dapat dikirimkan dari satu station ke station
lain. Bagian dua dari URL adalah nama-host. Host merupakan suatu teks yang akan
membawa ke alamat host yang akan dituju lewat suatu fasilitas disebut dengan DNS (
domain name sistem ), jika mengakses alamat suatu situs web, misalnya
www.yahoo.com maka yang disebut www adalah nama hostnya, yahoo adalah
namanya dan com adalah nama domainnya. Nama domain tersebut didaftarkan
dengan nama servernya hingga dapat di akses. Bagian tiga dari URL di sebut dengan
directory path yang merupakan area khusus atau lokasi path direktori tempat file-file
item-item diletakkan pada web server. Bagian keempat daru URL di sebut nama file
dokumen .ini menentukan file khususu yang sedang di akses atau nama file yang
sedang di panggil, baik berbentuk file HTML, gambar, suara, atau file yang lainnya.
2.13
Software dalam Pembuatan Website
Adapun software yang digunakan untuk membangun website agar mempunyai
tampilan yang dinamis dan interaktif antara lain:
1. Homepage Editor
Dalam mendesain halaman web yang kita butuhkan suatu software
51
yang dapat mengatur tata letak halaman web. Contoh software halaman ini
adalah Macromedia Dreamweaver. Software ini sangat idial untuk mendesain
suatu halaman web yang indah, estetis dan dinamis serta langsung
memprogramnya, karena software ini mempunyai fasilitas yang lengkap.
Disini kita dapat memasukkan teks, gambar, link, table, frame, suara, layer
sekaligus kita juga
dapat mengenal tag-tag HTML. Karena kalau kita
mendesain di layer maka tag-tag HTML secara otomatis akan mengiringi
proses pengaturan website. Kelebihan macromedia dreamweaver dapat
mengenal tag-tag Coulfussion, ASP, PHP serta mendukung skrip-skrip
dinamik HTML dan CSS style.
2. PHP ( Personal HomePage Tools)
Sekarang ini masih ada website yang dibangun secara statis. Ini
dikarenakan para pemakai internet banyak yang belum mengetahui cara
membuat home page yang dinamis. Untuk memuat home page yang dinamis
dan interaktif di perlukan scripting yang berbasiskan client atau server.
Pada server-side scripting perintah – perintah scripting program
dijalankan diweb server, sebagai contoh, PHP. Sedangkan chent-sidescripting perintah-perintah script program ditangani di browser tidak perlu
meminta ke server, sebagai contoh HTML, PHP ( hypertex prosesor ) adalah
script bersifat server-sde yang di tambahkan kedalam HTML. Skrip ini akan
52
membuat suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan ke dalam HTML. Sehingga
suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi dinamis.
Skrip-skrip PHP di tulis dalam beberapa cara yaitu :
a. <?php
Script PHP anda
?>
b. <?
Script PHP anda
?>
c. <script language - “php”>
Script PHP anda
</script>
d. <%
Script PHP anda
%>
PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak di miliki oleh bahasabahasa pemrograman yang lainnya. Beberapa kelebihan PHP antara lain :
a. PHP meningkatkan kecepatan dari proses Skript dan cukup stabil.
b. PHP merupakan bahasa pemrograman yang didalamnya sudah terdapat
zend engine sehingga lebih cepat, kuat, stabil dan mudah untuk
53
berinteraksi dengan beberapa aplikasi pendukung lainnya seperti MYSQL,
java, FTP Client, ODBC, GNU dan lain-lain.
c. Life Cycle/perkembangannya yang singkat, sehingga PHP selalu up to
date mengikuti perkembangan teknologi internet.
d. Cross Plantom /PHP dapat dipakai di semua web server yang ada di
pasaran (Apache, AQL server, fhttpd, phttpd, Ms.ISS, dan lain-lain ) yang
dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi (linux, windows, unix,
FreeBSD, solaris)
e. PHP mendukung banyak paket database baik yang komersil maupun yang
non komersil , seperti postgreSQL, MySQL , Oracle , Informix , MsSQL
server dan banyak lagi yang lain.
f. PHP memiliki waktu eksekusi yang lebih cepat, akses keamanan yang
lebih fleksibel dan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
g. PHP merupakan aplikasi web yang open source dan bias diperoleh yang
secara gratis dari site oficialnya.
Sistem kerja PHP dipengaruhi oleh web server dan database server.
Intraksi PHP dengan MySQL yang terjadi ketika client mengakses web server
(apache) yang mendukung PHP dan database MySQL melalui (application
programing interface) dan mengkompilasi hasilnya, selanjutnya web server
akan mengirimi halaman hasil ke browser client.
Berikut adalah bagan sistem kerja Apache , MySQL dan PHP.
54
Web
Internet
Browser
Database
HTTP
PHP Script
AP
MySQL
3. Image Processing
Untuk dapat memebuat halaman web agar kelihatan lebih menarik,
kita dapat menambahkan suatu software yang dapat mengelola dan manipulasi
gambar. Contoh software ini adalah Adobe Photoshop yang merupakan
keluaran dari adobe inc. Adobe Photosop merupakan program aplikasi
pengolah grafik dan dapat memanipulasi gambar digital yang mampu
bekerjapada dua tipe grafik yakni bitmap dan vector .adapun ekstensi yang
terdapat didalam formatgambar antara lain *.jpg, *.bmp, *.gif, *.png dan lainlain.
4. MySQL Database server
Database adala kumpulan file-file yang saling berelasi, yang di
tunjukan dengan kunci dari setiap file yang ada. database dapat menangani
data/informasi yang banyak, dapat menyimpan data dan mengambil kembali
secara mudah.
Program server-side-scripting PHP dapat bekerja dengan pengelola
database seperti MySQL, dBaseMSQL dan lain-lain (biasa dilihat di online
manualnya di www.php.net). Jenis-jenis software pengelola database ini dapat
55
bekerja dengan program server-side-scripting yang menyediakan akses ke
software tersebut dan memaksimalkan pengelolaan data agar lebih efisien.
PHP terdiri atas rangkaian fungsi-fungsi interface (antarmuka) pada
database MySQL. Dengan rangkaian fungsi tersebut kita dapat membuat
aplikasi database yang powerful. Berikut adalah fungsi-fungsi Application
Programming Interface yang di dukung PHP.
Nama Fungsi
Kegunaan
Digunakan untuk membuka hubungan (koneksi) dengan
Mysql_connect
MySQL server
Membuka hubungan (koneksi) permanen/tetap dengan
Mysql_pconnect
MySQL server
Mysql_close
Menutup hubungan (koneksi) dengan MySQL server
Membuat sebuah database baru pada server database
Mysql_create_db
MySQL
Mendrop atau menghapus sebuah database pada server
Mysql_drop_db
MySQL.
Mysql_select_db
Memilih sebuah database sebagai database aktif.
Mengirim perintah SQL ke server MySQL untuk
Mysql_query
dieksekusi.
Mengirim perintah SQL ke server MySQL pada
Mysql_db_query
database aktif.
56
Mysql_fetch_array
Mysql_result
Mysql_fetch_row
Mengambil baris hasil sebagai array assosiatif.
Menampilkan data hasil query.
Menampilkan baris hasil array satu persatu.
Menampilkan
nomor
baris
akibat
dari
Mysql_affected_row
insert,update,delete yang terakir.
Menampilkan nomor baris pada hasil. Peintah ini hanya
Mysql_num_row
bias digunakan pada select.
Mencari
informasi
kolom
dari
hasil,
dan
Mysql_fetch_field
menampilkannya sebagai objek.
Menampilkan panjang dari beberapa filed pada aris
Mysql_fetch_legths
terakir.
Mysql_fetch_object
Menampilkan baris hasil berupa obyek.
Mysql_field_name
Menampilkan nama field tertentu.
Mysql_list_fields
Menampilkan daftar field.
Mysql_num_fields
Menampilkan nomor field.
Mysql_field_seek
Mencari field tertentu.
Mysql_field_type
Mendapatkan tipe field tertentu.
Mysql_insert_id
Mendapatkan id dari oprasi insert sebelumnya.
Mysql_data_seek
Memindahkan hasil internal.
Mysql_free_result
Menampilkan nomor yang bebas.
Mysql_errno
Menampilkan pesan error dari oprasi yang dilakukan
57
terakhir kali.
Menampilkan pesan error berupa text dari oprasi yang
Mysql_error
dilakukan terakir kali.
Menampilkan daftar database yang ada pada database
Mysql_list_dbs
MySQL.
Menampilkan daftar table yang ada pada database
Mysql_list_tables
MySQL.
Mysql_field_len
Menampilkan panjang field tertentu.
Mysql_field_table
Mendapatkan nama field dari table tertentu.
Mysql_tablename
Mendapatkan nama table.
Tabel 2. fungsi-fungsi Application Programming Interface PHP
MySQL didesain agar dapat berjalan sampai 100 akses secara
simultan. Hal ini yang membuat MySQL menghilangkan kemampuan seperti
transactional processing SQL function bersifat menurunkn unjuk kerja di
buang. MySQL juga mampu berjalan pada database sampai 100GB dan
dilengkapi dokumen lengkap sehingga memudahkan kita untuk menginstalasi
dengan menggunakan perintah-perintah yang ada didalamnya.
MySQL adalah multi-user database yang menggunakan bahasa
structured query language (SQL). MySQL dalam operasi client server
melibatkan server daemon MySQL disisi server dari berbagai macam program
serta library yang berjalan disisi client.
58
5. Apache Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulag punggung dari world
wide web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang
menggunakan browser seperti Nescape Navigator, Internet Explorer, modzilla
dan program browser lainnya. Permintaan dari client akan diproses kemudian
akan ditampilkan kembali sesuai permintaan user.
Web server untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser)
mempunyai protocol sendiri yaitu Http (hypertext transfer protocol). Dengan
protocol ini, komunikasi antar web server denan clientnya dapat saling
dimengerti dan lebih mudah.
Kita dapat memilih software mana yang cocok dengan kebutuhan kita
untuk membuat web site. Dalam hal ini kita memilih software web server
gratisan namun mempunyai dukungan teknis yang lengkap yaitu web server
apache.
Kelebihan sotware apache antara lain :
a. Apache termasuk dalam kategori freeware
b. Apache mudah sekali proses intalasinya jika dibanding dengan web
server lainnya seperti NCSA,IIS dan lain-lain.
c. Mampu beroprasi pada berbagai platform sistem operasi, seperti AUX
3.1, BSDI 2.0, FreeBSD 2.1, HP-UX 9.07, IRIX 5.3, LINUX dan lainlain.
59
d. Apache mudah mengkonfigurasikannya.
e. Apache web server mudah dalam menambah peripheralnya ke dalam
platform web servernya.
6. Web Browser (Penjelajah Web)
Web browser adalah perangkat lunak (software) disisi klien yang
digunakan
untuk
mengakses
informasi
web,
memformat
teks
dan
menempatkan grafik pada layer. Ada beberapa jenis web browser yang
dipakai sebagai sumber tampilan antara lain : Internet Explorer, Netscape
Navigator, Mozila, Opera, dsb.
Download