8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang terkait yang bekerja atau beroperasi secara bersama-sama untuk dapat mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Di dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok yaitu yang menekankan pada prosedur dan komponen (elemen). Definisi sistem yang menekankan pada prosedur, menurut Jerry Fitzgerald, Warren D Stalling adalah sebagai berikut : “Suatu sistem atau jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Jogiyanto, JM, 1995) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu”. (Jogiyanto, JM, 1995) Definisi ini lebih diterima, karena kenyataan suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling 9 berinteraksi dan berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan dan sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan. Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masingmasing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Dibawah ini dapat dilihat gambar mengenai keterkaitan data dengan informasi. Data Proses Informasi Gambar 1. Proses Data menjadi Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem 10 informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. 2.2 Komponen Sistem Informasi Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. Komponenkomponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut: input, proses, output, teknologi, basis data dan kendali. Komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Input Input adalah semua data yang di masukan kedalam sistem informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen, formulir, dan file. Dokumen dikumpulkan dan dikonfirmasi kesuatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengelola yang meliputi: • Pencatatan • Penyimpanan • Pengujian • Pengkodean b. Proses Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima. 11 Komponen ini dalam tugasnya akan merubah segala masukan menjadi keluaran yang terdiri dari: • Manusia Merupakan pemakai dari sistem informasi komputer sehingga harus mengerti bagaimana menggunakan komputer tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka. • Metode dan Prosedur Metode adalah teknik pengolahan data yang diterapkan pada sistem informasi, sedangkan prosedur menggambarkan bagaimana manusia sebagai pemakai sistem membuat keputusan. • Peralatan komputer Komponen pendukung sistem informasi yang termasuk peralatan komputer adalah: monitor, printer, disket, dan program komputer. Dalam program komputer terdapat sejumlah instruksi-instruksi yang mengatur kerja dari perangkat keras dan memenuhi fungsi dari sistem informasi komputer. • Penyimpanan data Berfungsi untuk pemakaian dimasa yang akan datang atau pencarian kembali. Media penyimpanan dapat berupa disket, kartu plong, dokumen, atau bentuk lainnya. 12 c. Output Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah dolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakaian sistem infomasi dan merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi. Komponen ini dapat berupa laporanlaporan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem informasi untuk memantau tingkat keberhasilan suatu organisasi. d. Teknologi Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input, dan menghasikan keluaran. Ada 3 bagian dalam teknologi ini yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia. Perangkat keras contohnya : keyborard, mouse, dan lain-lain perangkat lunak contohnya: program untuk mengolah data dan perangkat manusia contohnya : analisis sistem, programmer, teknisi dan sebagainya. e. Basis data Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan atau dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan kumpulan file file yang mempunyai kaitan antara sutu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data. 13 f. Kendali Kendali dalam hal ini merupakan tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan lancer. 2.3 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (Sistem Informasi Manajemen) didefinisikan oleh Goerge M Scoyy sebagai berikut : “SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”. (Jogiyanto, JM, 1995) Menurut Barry E. Cushing : “SIM adala kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal didalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perancangan dan pengendalian”. (Jogiyanto, JM, 1995) 2.4 Sistem Manajemen K3 Kegagalan manajemen merupakan salah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, seperti dalam teori kecelakaan oleh Bird dan Loftus. Banyak 14 perusahaan yang sudah menerapkan berbagai sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas, produktifitas serta menghilangkan potensi terjadinya kerugian akibat kecelakaan dan berhasil mencapai sasaran yang diharapkan dengan menerapkan berbagai sistem manajemen tersebut. Namun tidak jarang pula perusahaan gagal mencapai tujuan dari penerapan sistem manajemen ini. Dalam hal ini banyak faktor dan kendala yang dapat menyebabkan kegagalan manajemen sehingga tujuan penerapan tidak tercapai. Gallagher (2001) menyampaikan beberapa kendala atau hambatan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan pada suatu perusahaan sehingga tujuan penerapan sistem ini tidak tercapai,yaitu: • Sistem yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. • Lemahnya komitmen pimpinan perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen tersebut. • Kurangnya keterlibatan pekerja dalam perencanaan dan penerapan. • Audit tool yang digunakan tidak sesuai serta kemampuan auditor yang tidak memadai. Selanjutnya pertanyaan yang timbul adalah,apakah sistem manajemen yang diterapkan sudah efektif dalam meningkatkan kualitas,produktifitas atau keeselamatan kerja dan bagaimana cara mengukur efektifitas dari suatu sistem manajemen. Secara umum ada dua cara yang umum digunakan dalam mengukur kinerja sistem manajemen keselamatan,yaitu:metode konvensional dengan cara 15 mengukur insiden dan klaim kompensasi,dan metode yang kedua yaitu positive performance indicators (PPIs) dengan mengukur relevansi sistem manajemen keselamatan,proses,manajemen dan kesesuaian dengan praktek dilapangan. Menurut Gallagher, hal yang paling penting dalam sistem manajemen keselamatan adalah elemen-elemen yang terkandung dalam sistem tersebut,yaitu: • • • Organisation,Responsibility,Accountability • Senior management/involvement • Line manager/supervisor duties • Management accountability and performance measurement • Company OHS policy Consultative Arrangements • Health and safety representative – a sistem resource • Issue resolution – HSR/ employee and employer representative • Join OHS committees • Broad employee participation Spesific Program Elements • Health and safety rules and procedures • Training program • Workplace inspection • Incident reporting and investigation • Statement of principles for hazards prevention and control 16 • Data collection and analysis / record keeping • OHS promotion and information provision • Purchasing and design • Emenrgency procedures • Medical and first aid • Monitoring and evaluation • Dealing with specific hazards and work organisation issues. Dalam penerapan sistem manajemen keselamatan ditemukan ada dua model yaitu rational organisation theory dan socio-technical sistem theory. Rational organisation theory menekankan pada pendekatan top-down, penerapan sistem manajemen keselamatan didasarkan pada kebijakan atau instruksi dari top level manajemen dan diteruskan sampai pada level yang paling bawah. Sementara sociotechnical sistem theory melakukan pendekatan dengan intervensi organisasi yang didasarkan pada analisa hubungan antara teknologi,orientasi dari pekerja dan struktur organisasi (Gallagher,2001). Gallagher juga mengklasifikasikan sistem manjemen keselamatan ke dalam 4 tipe,yaitu: a. Safe Person Control Strategy; Strategi pencegahan difokuskan pada kontrol perilaku pekerjaan b. Safe Place Control Strategy; Strategi pencegahan difokuskan pada bahaya dari sumbernya melalui 17 identifikasi,kajian dan pengendalian. c. Traditional Management; • Peran kunci dalam K3 dipegang oleh supervisor dan EHS specialis. • Integrasi sistem manajemen keselamatan ke dalam sistem manajemen yang lebih luas masih sangat rendah. • Keterlibatan karyawan masih rendah. d. Innovative Management; • Peran kunci dalam K3 dipegang oleh senior dan line manager. • Integrasi sistem manajemen keselamatan kedalam sistem manajemen yang lebih luas sudah sangat baik. • Keterlibatan karyawan tinggi. Metode implementasi dari manajemen keselamatan dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu, voluntary, mandatory dan hybrid (Gallagher,2001). Voluntary adalah pelaksanaan manajemen keselamatan secara sukarela didasarkan pada tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan dan kesejahteraan karyawannya. Dengan cara ini akan lebih mudah melibatkan karyawan untuk berpartisipasi dalam berbagai program K3. Sementara sebaliknya kategori mandatory didasarkan pada keharusan atau kewajiban untuk memenuhi persyaratan dari pemerintah atau pelanggan. Dan implementasinya terlihat dipaksakan dan sedikit melibatkan karyawan karena tujuannya tidak sepenuhnya melindungi pekerja melainkan 18 compliance. Kategori yang ketiga adalah hybrid yang merupakan kombinasi voluntary dan mandatory, disamping untuk memenuhi persyaratan dari undangundang juga bertujuan untuk melindungi pekerja dan aset perusahaan. 2.4.1 Kesehatan Kerja Kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para karyawan (Simanjuntak, 1994). Gangguan kesehatan kerja mempunyai dampak yang terasa secara langsung dan tidak langsung. Dampak secara langsung adalah ganguan kesehatan kerja yang dirasakan seketika itu juga oleh karyawan. Sedangkan yang dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan yang dirasakan oleh karyawan setelah jangka waktu tertentu. Ketika gangguan kesehatan mulai terasa maka akan berpengaruh terhadap banyak aspek, salah satunya adalah turunya produktifitas dari karyawan. Gangguan kesehatan yang dialami oleh karyawan dapat bersifat tidak permanen maupun permanen (Simanjuntak, 1994). Contohnya seorang karyawan yang mengoprasikan mesin dengan tingkat kebisingan diatas 85 db tanpa pelindung telinga pada awalnya akan merasakan ada suara yang berdenging di telinganya dalam beberapa saat dan emudian hilang (gangguan kesehatan secara langsung). Namun cepat atau lambat apabila hal tersebut dibiarkan terus-menerus maka kemampuan pendengaran karyawan tersebut akan menurun atau bahkan mengakibatkan telulian ( gangguan kesehatan tidak langsung). Ini merupakan salah satu contoh gangguan kesehatan yang bersifat ringan, disamping 19 masih banyak lagi gangguan kesehatan yang lebih fatal, bahkan dapat mengakibatkan kematian. 2.4.2 Keselamataan Kerja Keselamataan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang bebas dari resiko keclakaan atau kerusakaan atau dengan resiko yang relative sangant kecil di bawah tingkat tertentu (Simanjuntak, 1994). Kondisi kerja yang aman atau selamat perlu dukungan dari sarana dan prasarana keselamatan yang berupa peralatan keselamataan, alat pelindung diri, dan rambu-rambu. Peralatan keselamataan dan alat pelindung diri perlu disesuaikan dengan fungsinya dan tujuannya, yaitu kecocokan dengan jenis pekerjaannya, kualitas bahan, ukuran pemakai, dan lain-lain. Alat-alat yang tergolong sebagai penunjang kesehatan kerja tersebut antara lain helm, sarung tangan, masker, jaket pelindung, peralatan pemadam kebakaran, dan pelindung kaki. Untuk prasarana keselamatan, seperti rambu-rambu atau tanda peringatan memerlukan ketentuan sebagai berikut (Simanjuntak, 1994): • Mudah terlihat, mudah dibaca, dan tahan lama • Mengangkat berlebihan. • Posisi kerja yang tidak tepat. • Melakukan perbaikan pada waktu mesin masih berjalan. • Bersendau gurau. • Bertengkar. • Berada dalam pengaruh alcohol atau obat-obatan. 20 Kondisi substandar (unsafe condition) yang sering dijumpai, antara lain (Rudi Suardi, 2005): • Pengamanan tidak sempurna. • Alat Pelindung Diri yang tidak memenuhi syarat. • Bahan atau peralatan kerja yang telah rusak. • Gerak tidak leluasa karena tumpukan syarat. • House keeping dan layout yang jelek. • Lingkungan kerja yang mengandung bahaya, antara lain: iklim kerja panas atau dingin, penerangan tidak memenuhi syarat, ventilasi kurang baik, tingkat kebisingan tinggi, pemaparan terhadap radiasi. • Ditulis dalam bahasa Negera yang akan menggunakan produk yang dimaksud, kecuali bila secara teknis salah satu bahasa tertentu dianggap lebih sesuai. • Ringkasan dan jelas. • Menjelaskan tingkat bahaya dan memberikan cara mengurangi resiko. Tujuan utama keselamatan kerja adalah (suma’mur, 1995): • Melindungi karyawan atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. • Menjamin kesehatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. • Sumber produksi di pelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. 21 Kesehatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil kerja (output) dan upaya yang digunakan (input). Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas tas dasar (suma’mur, 1995): • Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi. • Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisikondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga factor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula. • Praktik keselamatan tidak dapat dipisah-pisahkan dari keterampilan, keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan proses produksi. • Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga sangat membantu dalam hubungan buruh dan pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi. 2.4.3 Kecelakaan Kerja Kecelakaan adalah kejadian yang terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan (suma’mur, 1995). Sedangkan kecelakaan kerja adalah 22 kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanaakan pekerjaan, maka dalam hal ini terdapat dua permasalahan penting, yaitu (suma’mur, 1995): • Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan, atau • Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan yang sedang dilakukan. Kecelakaan akibat kerja yang terjadi dapat menyebabkan kerugian seperti kerusakan asset perusahaan, kekacauan organisasi, keluhan , dan kesedihan, kelainan, dan cacat serta kematian. Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya biaya yang di keluarkan akibat terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut di bagi menjadi dua yaitu biaya langsung dan biaya tak langsung. Yang dimaksud biaya langsung adalah biaya pemberian pertologan pertama pada kecelakaan, pengobatan, perawatan, biaya rumah sakit dan biaa lainyadegangkan biaya tak langsung meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan terjadi. Biaya tidak langsung mencakup biaya terhentinya proses produksi akibat karyawan lainya berusaha menolong korban kecelakaan, biaya penggantian karyawan untuk mengantikan karyawan yang kecelakaan, dan lain sebagainya (suma’mr, 1995). Heinrich (1931) dalam riset menemukan sebuah teori yang dinamainya teori domino. Teori itu enyebutkan bahwa pada saat kecelakaan yang menmbulkan cidera, terhadap lima factor secara berurutan yang di gambarkan sebagai domino yang berdiri sejajar, yaitu kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan dan kondisi taka man 23 (hazard), kecelakaan, serta cidera. Heinrick mengemukakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab-akibat, misalnya dengan membuang hazard, satu domino diantaranya (Rudi Suardi, 2005). Birds (1967) memodifikasi teori domono heinrick dengan mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima factor dalam urutan satu kecelakaan, yaitu manajemen sumber pennyebab dasar, gejala, kontak, dan kerugian. Dalam teorinya, bird mengemukakan bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Praktik dibaawah standard an kondisi dibawah standar merupakan penyebab langsung suatu kecelakaan dan penyebab utama dari kesalahan manajemen. Salah satu fungsi dari manajemen disemua tingkat adalah kontrol. Ada tiga faktor yang sering menyebabkan kontrol kurang baik, standar program kurang tepat atau kurang mendalami standar tersebut, dan pelaksanaan stadar yang tidak tepat 9(Rudi Suardi, 2005). Penyebab-penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu • Faktor perorangan, antara lain : kurangnya pengetahuan, kurangnya keterampilan, motivaasi yang keliru, masalah fisik, dan mental. • Faktor pekerjaan, antara lain : standar perawatan yang kurang tepat, desain yang kurang baik, aus dan retak akibat pemakaian yang telalu lama, supervise tidak memadai, APD tidak memadai. 24 Dari penyebab dasar inilah timbul keadaan yang disebut substandard (unsafe), yang berupa gejala-gejala dari kondisi da perubahan substandard. Dengan memakai istilah standar, kita dapat memberikan suatu ukuran tertentu yang standar, ukuran yang di gunakan. Yang tidak memenuhi standar tersebut di sebut substandard. Kondisi dan perbuatan substandard ini timbul sebagai akibat dari adanya penyebab dasar. Dari penyelidikan-penyelidikan, ternyata faktor manusia dalam timbulnya kecelakaan sangat lah besar. Berdasarkan hasil tersebut, di temukan bahwa 80-85% kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia. Kesalahan-kesalahan tersebut mungkin saja dibuat oleh perencanaan pabrik, kontraktor yang membangun pabrik, pembuat mesin-mesin, pengusaha, insinyur, ahli kimia, ahli listrik, pimpinan kelompok, pelaksana atau petugas yang melakukan pemeliharaan mesin dan peralatan (suma’mur 1995). 2.4.4 Kesehatan dan keselamatan kerja Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Maka dari itu, K3 mutlak dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tampa terkecuali. Upaya K3 diharapkan dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaann (zaenal Abidin, 2008). 25 Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah karyawan pada khususnya dan manusia pada umumnya. Secara disiplin ilmu, K3 diartikansebagai ilmu dan penerapannya secara teknis dan teknologis untuk melakukan pemecahan atau pencegahan terhadap munculnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang di lakukan. Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dan penerapanya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, K3 merupakan skala prioritas, karena dalam pelaksanaanya, selain dilandasi oleh peraturan perundangundangan tetapi juga dilandaasi oleh ilmi-ilu tertentu, terutama ilmu keteknikan da ilmu kedokteran. 2.5 ZERO SICK 2.5.1 Identifikasi Bahaya (HAZARD) Keberhasilan suatu proses manajemen risiko K3 sangat ditentukan oleh kemampuan dalam menentukan atau mengidentifikasi semua bahaya yang ada dalam kegiatan. Jika semua bahaya berhasil diidentifikasi dengan lengkap berarti perusahaan akan dapat melakukan pengelolaan secara komprehensif. Identifikasi bahaya memberikan berbagai manfaat antara lain: a. Mengurangi peluang kecelakaan 26 b. Memberikan pemahaman bagi semua pihak mengenai potensi bahaya dari aktifitas perusahaan. c. Sebagai landasan sekaligus masukan untuk menentukan strategi pencegahan dan pengamanan yang tepat dan efektif. d. Memberikan informasi yang terdokumantasi mengenai sumber bahaya dalam perusahaan kepada semua pihak khususnya pemangku kepentingan. Ada beberapa hal yang mendukung keberhasilan program identifikasi bahaya antara lain: • Identifikasi baya harus sejalan dan relevan dengan aktivitas perusahaan sehingga dapat berfungsi dengan baik • Identifikasi bahaya harus dinamis dan selalu mempertimbangkan adanya teknologidan ilmu terbaru. • Keterlibatan semua pihak terkait dalam proses identifikasi bahaya. • Ketersediaan metoda, peralatan, referensi, data dan dokumen untuk menduhung kegiatan identifikasi bahaya.. • Akses terhadap regulasi yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan termasuk juga pedoman industri dan data seperti MSDS ( Material Safety Data Sheet ). 2.5.2 Konsep Bahaya Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan 27 lainnya. Bahay merupakan sifat yang melekat dan menjadi bagian dari sutau zat, sistem, kondisi, atau peralatan. Kesalahan pemahaman arti bahaya sering menimbulkan analissa yang kurang tepat dalam melaksanakan program K3 karena sumber bahaya yang sebenarnya justru tidak diperhatikan. Bahaya adalah menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau insiden baik yang menyangkut manusia, property dan lingkungan. Risiko menggambarkan besarnya kemungkinan suatu bahaya dapat menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat diakibatkanya. Tiada kehidupan tanpa energi. Energi hadir dalam kehidupan kita dan terdapat disekitar kita. Energi merupakan unsure penting baik dalam lingkungan alam maupun lingkungan buatan seperti di industri atau pabrik. Di dalam konsep energi, keberadaan energi inilah yang dinilai dapat menimbulkan risiko kecelakaan atau cedera. Jenis bahaya dapat di klasifikasikan sebagai berikut: a. Bahaya mekanis, Bersumber dari peralatan mekanis atau benda bergerak dengan gaya mekanika. b. Bahaya listrik, Sumber bahaya yang bersumber dari energi listrik. c. Bahaya kimiawi d. Bahaya fisis e. Bahaya biologis 28 2.5.3 Sumber informasi Bahaya a. Kejadian kecelakaan Dari kasus kecelakaan banyak informasi berguna untuk mengenal bahaya misalnya: • Lokasi kejadian • Peralatan atau alat kerja • Pekerja yang terlibat dalam kecelakaan • Data-data korban • Waktu kejadian • Bagian badan yang cedera • Keparahan kejadian b. Kecenderungan kejadian Identifikasi bahaya juga dapat dilakukan dengan mempelajari kecenderungan atau trend kejadian dalam perusahaan. 2.5.4 Teknik identifikasi bahaya Identifikasi bahaya adalah suatu teknik komprehensif untuk mengetahui potensi bahaya dari suatu bahan, alat atau sistem. a. Teknik pasif, Metoda ini sangat rawan, karena tidak semua bahaya dapat menunjukan eksistensinya sehingga dapat terlihat. Sebagai contoh, di dalam pabrik kimia terdapat berbagai jenis bahan dan perlatan. 29 b. Teknik semi proaktif, Teknik ini disebut juga belajar dari pengalaman orang lain karena tidak perlu mengalaminya sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya. Namun teknik ini juga kurang efektif. c. Metoda proaktif, Metoda terbaik untuk mengidebtifikasi bahaya adlah cara proaktif atau mencari bahaya sebelum bahaya terdebut menimbulkan akibat atau dampak yang merugikan. 2.5.5 Pemilihan Teknik Identifikasi Bahaya Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan teknik identifikasi bahaya yang tepat antara lain: • Sistematis dan terukur • Mendorong pemikiran kreatif tentang kemungkinan bahaya yang belum pernah dikenal sebelumnya. • Harus sesuai dengan sifat dan skala kegiatan perusahaan. • Mempertimbangkan ketersediaan informasi yang diperlukan. Dalam proses produksi terjadi kontak antara manusia dengan mesin, material, lingkungan kerja yang di akomodir oleh proses atau prosedu kerja. Karena itu, sumber bahaya dapat berasal dari unsur – unsur produksi tersebut antatra lain, Manusia, Peralatan, Material, Proses, Sistem dan Prosedur. 2.5.6 Penilaian Resiko Setelah semua risiko dapat diidentifikasi, dilakukan penilaian risiko melalui analisa risiko dan evaluasi risiko. Analisa risiko dimaksudkan untuk menentukan 30 besarnya risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dan besar akibat yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil analisa dapat ditentukan peringkat risiko sehingga dapat dilakukan pemilahan risiko yang memiliki dampak besar terhadap perusahaan dan risiko yang ringan atau dapat diabaikan. Analisa risiko adalah untuk menentukan besarnya risiko yang merupakan kombinasi antara kemungkinan terjadinya (kemungkinan atau likelihood) dan keparahan bila risiko itu terjadi (severity atau consequences). 2.5.7 Analisa Risiko Analisa risiko adalah untuk menentukan besarnya suatu riiko yang dicerminkan dari kemungkinan dan keparahan yang ditimbulkan. a. Teknik Kualitatif Metoda kualitatif menggunakan matrik risiko yang menggambarkan tingkat dari kemungkinan dan keparahan suatu kejadian yang dinyatakan dalam bentuk rentang dari risiko paling rendah sampai risiko paling tinggi. Ukuran kualitatif dari “likelihood” Menurut standar AS/NZS 4360 Level Description Uraian A Almost Certain Dapat terjadi setiap saat B Likely Kemungkinan terjadi sering C Possible Dapat terjadi sekali-kali D Unlikely Kemungkinan terjadi jarang 31 PUkuran kualitatif dari “consequency”Menurut standar AS/NZS 4360 Level Description Insignifant 1 Uraian Tidak terjadi cedera, kerugian financial kecil Minor 2 Cedera ringan, kerugian financial sedang Moderate 3 Cedera sedang, perlu penenganan medis, Kerugian financial besar Major 4 Cedera berat lebih satu orang, kerugian besar, gangguan produksi Catastrophic 5 Fatal lebih satu orang, kerugian sangat besar dan dampak luas yang berdampak panjang, terhentinya seluruh kegiatan. b. Semi kuantitatif • Nilai risiko digambarkan dalam angka numeric. Namun nilai ini tidak bersifat absolute. Misalnya risiko A bernilai 2 dan risiko B bernilai 4. dalam hal ini, bukan berarti risiko B secara absolute dua kali lipat dari risiko A. 32 • Dapat menggambarkan tingkat risiko lebih kongkrit disbanding metoda kualitatif. c. Metoda kuantitatif Analisa risiko kuantitatif menggunakan perhitungan probabilitas kejadian atau konsekuensinya dengan data numeric dimanan besarnya risiko tidak berupa peringkat seperti pada metoda semikuantitatif. Besarnya risiko lebih dinyatakan dalam angka seperti 1,2,3, atau 4 yang mana 2 mengandung arti risikonya dua kali lipat dari 1. oleh karena itu, hasil perhitungan kualitatif akan memberikan data yang lebih akurat mengenai suatu risiko disbanding metoda kualitatif atau semikuantitatif. Contoh teknik kuntitatif antara lain: • Fault Tree Analysis (FTA) • Analisa Lapis Proteksi (Layer of Protection Analysis-LOPA) • Analisa Risiko Kuantitatif (Quantitative Risk Analysis-QRA) Metoda kuantitatif jika potensi konsekuensi rendah, proses bersifat sederhana, ketidak pastian tinggi, biaya yang tersedia untuk kajian terbatas dan fleksibilitas pengambilan keputusan mengenai risiko rendah dan data-data yang tersedia terbatas atau tidak lengkap. Teknik semikuantitatif dapat digunakan jika data-data yang tersedia lebih lengkap, dan kondisi operasi atau proses lebih komplek. Metoda kuantitatif 33 digunakan jika potensi risiko yang dapat terjadi sangat besar sehingga perlu kajian yang lebih rinci. 2.6 Tahapan Pengembangan Sistem Pengembangan software yang direalisasikan dengan bantun computer melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Yang dimaksud dengan sistem analisis dan desain adalah peningkaan kinerja suatu organisasi dengan tujuan perbaikan prosedur-prosedur dan metode yang lebih baik. Sistem desain merencanakan suatu sistem baru untuk mengantikan dengan sistem usaha lama. Untuk itu diperlukan analisis, yaitu proses mengumpulkan dan menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mengdiaknosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki. Tahapan pengembangan software : 1. Requirement Gathering dan Analisis Requirement Gathering, yaitu mengumpulkan spesifikasi kebutuhan sebuah perangkat dari semua stakeholder yang terlibat. Stakeholder adalah semua orang/organisasi yang terlibat dalam pengembangan software mulai dari top manager sampai end user. Proses ini bisa jadi sangat melelahkan tergantung seberapa besar dari software yang akan dibangun. Setelah requirement terkumpul barulah dimulai tahap analisis sistem. Pada tahap ini menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak atau disebut juga SRS (Software Requirement Spesiifcation). 34 Analisis adalah bagian terpenting dari proses pengembangan software. Karena semua proses lanjutan akan sangat bergantung pada baik tidaknya hasil analisis. Ada satu bagian penting yang biasanya dilakukan dalam tahapan analisis yaitu pemodelan proses. Model proses adalah model yang memfokuskan pada seluruh proses di dalam sistem yang mentransformasikan data menjadi informasi. Model proses juga menunjukkan aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses. Biasanya model ini digambarkan dalam bentuk Diagram Arus Data (Data Flow Diagram / DFD). DFD meyajikan gambaran apa yang manusia, proses dan prosedur lakukan untuk mentransformasi data menjadi informasi. 2. Desain (Perancangan) Desain software memfokuskan pada sisi teknis dan implementasi sebuah software. Output utama dari tahapan desain software adalah spesifikasi desain. desain ini meliputi desain database, proses, desain user interface, input, output, dll. Spesifikasi ini meliputi spesifikasi desain umum yang akan disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci yang akan digunakan pada tahap implementasi. Spesifikasi desain umum hanya berisi gambaran umum agar stakeholder sistem mengerti akan seperti apa software yang akan dibangun. 35 3. Coding (Pengkodean) Coding adalah tahapan menerjemahkan hasil desain logis dan fisik ke dalam kode-kode program komputer. Aktifitas coding sebagian besar dianggap sebagai kegiatan utama dalam proses software development, sehingga hampir keseluruhan time line project digunakan untuk menulis program. Karena itu untuk mempercepat pemrograman hendaknya menggunakan best practice yang sudah diakui dan terbukti seperti menggunakan pattern yang sesuai, membiasakan refactoring, dan mengikuti prinsip-prinsip beriorientasi objek seperti separation of concern, dependency inversion, interface segregation, dan single responsibility principle. Selain itu tidak ada salahnya menggunakan tools yang dapat mempercepat pemrograman seperti menggunakan code generator atau menggunakan library dan Framework tertentu. 4. Testing (pengujian) Pengujian sistem melibatkan semua kelompok pengguna yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pengujian tingkat penerimaan terhadap software akan berakhir ketika dirasa semua kelompok pengguna menyatakan bisa menerima software tersebut berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. 36 Tujuan dari testing adalah memastikan software tidak memiliki bugs/kesalahan, atau setidak-tidaknya menjamin bahwa software yang sedang dikembangkan sedikit bugs nya. Selain harus memenuhi requirement, sebuah software hendaknya memiliki sedikit bugs, apalagi jika software yang dikembangkan merupakan sistem kritis yang margin error nya harus sangat rendah. 2.7 Database Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem database (database sistem) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. Model database adalah landasan teoritis dari sebuah basis data dan fundamental menentukan di mana cara data yang dapat disimpan, terorganisir, dan dimanipulasi dalam sistem database. Hal demikian mendefinisikan infrastruktur yang ditawarkan oleh sistem database tertentu. Contoh yang paling populer dari model database adalah model relasional. 37 a. Model Hierarkis Dalam model Hierarkis, data diorganisasikan ke dalam struktur seperti pohon, menyiratkan link ke atas tunggal dalam setiap record untuk menggambarkan bersarang, dan bidang sort untuk menyimpan catatan dalam urutan tertentu dalam setiap daftar yang sama tingkat. Struktur hirarkis yang banyak digunakan dalam database sistem awal manajemen mainframe, seperti Sistem Informasi Manajemen (SIM) oleh IBM, dan sekarang menggambarkan struktur XML dokumen. Struktur ini memungkinkan seseorang 1: M hubungan antara dua jenis data. Struktur ini sangat efisien untuk menggambarkan banyak hubungan di dunia nyata; resep, daftar isi, memesan ayat-ayat, informasi nested dan disortir. Namun, struktur Hierarkis tidak efisien untuk operasi database tertentu ketika sebuah path lengkap (sebagai lawan ke link ke atas dan bidang semacam) tidak juga termasuk untuk setiap record. (wikipedia.org) A B E C F D G H I J Gambar 2. Model Database Hierarkis 38 b. Model Jaringan Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki, dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya dalam mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi dengan model database jaringan ini. Dalam model ini, data di representasikan sebagai koleksi record dan hubungan antar record direpresentasikan sebagai pointer. Oleh karena itu, model database jaringan mampu menyatakan hubungan: A B E C F D G H Gambar 3. Model database Jaringan c. Model Relasi Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value), tabel-tabel yang ada dihubungkan (relationship) sedemikian rupa 39 menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data. 2.8 Database Manajemen Sistem Database Management Sistem (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan database. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menempatkan kontrol pengembangan database di tangan database administrator (DBA) dan spesialis lainnya. Sebuah DBMS adalah perangkat lunak sistem paket yang membantu penggunaan koleksi terintegrasi catatan data dan file yang dikenal sebagai database. Hal ini memungkinkan program aplikasi user yang berbeda untuk dengan mudah mengakses database yang sama. DBMS dapat menggunakan salah satu dari berbagai model database, seperti model jaringan atau model relasional. Dalam sistem yang besar, sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan dan mengambil data dengan terstruktur cara. Daripada harus menulis program komputer untuk mengekstrak informasi, pengguna dapat mengajukan pertanyaan sederhana dalam bahasa query. Dengan demikian, banyak paket DBMS menyediakan bahasa pemrograman generasi keempat dan pengembangan aplikasi fitur lainnya. Ini membantu untuk menentukan organisasi logis untuk database dan mengakses dan menggunakan informasi di dalam database. Ini menyediakan fasilitas untuk mengontrol akses data, menegakkan integritas data, mengelola konkurensi, dan memulihkan database dari backup. DBMS juga merupakan suatu paket perangkat 40 lunak yang komplek yang digunakan untuk memanipulasi database. Ada tiga prinsip DBMS : a. Bahasa Definisi Data (DDL atau data definition language) DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data (DBA) untuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan, rekaman, dan hubungan data pada basis data. Tugas utama skema adalah menjabarkan struktur basis data kepada DBMS. b. Bahasa Manipulasi Data (DML atau data manipulation language) DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi, dan mengambil data pada basis data. DML pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu prosedural dan nonprosedural. Prosedural menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya. Nonprocedural menuntut pengguna data apa saja yang diperlukan, tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya. Ada dua cara untuk mengakses data pada basis data. Pertama, dengan mengetikkan baris perintah-perintah yang ditujukan kepada DBMS untuk memanipulasi data. Biasanya, DML yang digunakan bersifat nonprosedural. Kedua dengan menggunakan program aplikasi yang menerbitkan instruksiinstruksi internal (disebut pernyataan melekat atau embedded 41 statement) ke DBMS untuk mengambil data dan memberikan hasil keprogram. c. Data Control Language (DCL) Bagian ini berhubungan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan sebagainya. Dengan kata lain DLC digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekuritas terhadap basis data. Semua operasi masukan dan keluaran yang berhubungan dengan basis data harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan basis data. Hubungan antara pemakai dengan basis data digambarkan sebagai berikut : Program Aplikasi Query Language DBMS Interaktif terminal Data Base Gambar 4. Hubungan antara pemakai dengan Database 42 2.9 Entiti Relasionship Diagram Penyusunan basis data (database) selalu didahului dengan pekerjaan pemodelan data. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Model data E-R (Entity Relationship) didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objekobjek dasar yang disebut entitas dan relasi. Diagram hubungan entitas (model E-R) tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, menghapus data dan mengubah data. Elemen-elemen ERD: 1) Entity (Entitas) Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Contoh : pelanggan, pekerja dan lain-lain. Seandainya A adalah seorang pekerja maka A adalah isi dari pekerja, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entitii sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entiti seperti A dan B dalam contoh di atas. Entiti digambarkan dalam bentuk persegi empat. Gambar 5. Contoh entitas 43 2) Relationship/Hubungan Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Misalnya : dalam kasus hubungan antara entiti siswa dan entiti mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannya dapat berupa nilai_ujian. Relationship digambarkan dalam bentuk intan/diamonds. Gambar 6. Contoh relationship 3) Atribut Deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama (data yang mendeksripsikan entity dan relationship), merupakan field yang akan disimpan. Misalnya : atribut nama pekerja dari entiti pekerja. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut. Warna_Item Item Ukuran_Item Deskrip_Item Gambar 7. Contoh Atribut 44 2.10 Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal yang berorientasi pada aliran data yang mendefinisikan pemetaan aliran informasi kedalam struktur program yang digunakan untuk memudahkan pemakai untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Proses pada data flow diagram dapat merupakan sekumpulan program, sate program, satu modul atau sub program dan dapat juga merupakan trnsformasi data secara manual. Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses, yang merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk menggambarkan sistem secara pisikal. Tabel 1. Simbol-simbol Flowchart 45 2.11 Pengembangan Database Pengembangan yang dimaksut disini adalah bersifat konseptual, artinya bahwa pengembangan dengan menentukan dan menunjukan hubungan antara entity dan relasinya berdasarkan proses yang yang diinginkan oleh organisasi data. Penekanan dari pegembangan model konseptual adalah adanya struktur data dan relasi antar file disamping metode pengaksesan data. Terhadap dua buah teknik pengembangan basis data konseptual, yaitu teknk normalisasi dan teknik entitiy relationship. 46 a. Teknik Normalisai Yaitu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang akan menujukan relasinya. Beberapa konsep yang harus di perhatikan adalah mengenai: 1) Field (atribut kunci) Setiap file terdapat kunci dari file yang berupa satu set field yang dapat mewakili recod. Jenis-jenis field tersebut adalah: a) Candidate key (kunci calon), yaitu file yang mewakili satu set dalam setiap file yang akan mengidentifikasi secara unik (tidak mungkin ganda) suatu kejadian spesifik dari entity. Jika satu kunci calon berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut Composite key (kunci campuran) b) Prmary key (kunci Primer), yaitu suatu atribut satu set minimal atribut yang hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian sepesifik, dalam hal ini setiap Candidate key dapat berpeluang dijadikan primary key. c) Foreign key (kunci tamu), yaitu Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. 2) Bentuk-bentuk Normalisaisi Beberapa tahapan yang harus dimulai pada proses normalisasi adalah: 47 a) Bentuk normal kesatu (First Normal Form/INF), adalah bentuk normalisasi dengan ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file atau dengan kata lain, data dibentuk dalam satu record dan nilai fieldnya hanya dalam bentuk pengertian. b) Bentuk normal kedua (Second Normal Form/2NF), adalah setiap atribut yang bukan sebagai kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key), sehingga dalam bentuk normal kedua ini kunci-kunci dari field sudah harus ditentukan. c) Bentuk normal ketiga (Third Normal Form/3NF), untuk menjadikan bentuk normalisasi ketiga maka semua relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut yang bukan kunci bergantung penuh pada primary key secara menyeluruh. b. Teknik Entity Relationship Adalah teknik yang merelasikan atau menghubungkan antara file dengan relasinya yang merupakan kunci utama dari masing-masing file sehingga di dapat hasil database yang optimal. Beberapa model dari jenis ini adalah: a) One to one relationship Hubungan satu ke satu, berarti satu record pada tabel pertama akan berhubungan dengan tepat satu record pada tabel kedua. 48 A1 B1 A2 B2 Gambar 8. Diagram one to one relationship b) One to many relationship Hubungan satu ke banyak, ini berarti satu record pada tabel pertama berhubungan dengan lebih dari satu record pada tabel ke dua. A1 B1 A2 B2 A3 B3 Gambar 9. Diagram relasi one to many c) Many to manyrelationship Hubungan banyak ke banyak, ini berarti satu record atau lebih dari satu record pada tebel pertama berhubungan dengan satu atau lebih dari satu record pada tabel kedua. A1 B1 A2 B2 A3 B3 Gambar 10. Diagram relasi many to many relationship 49 2.12 Internet Internet adalah jaringan global, yaitu jaringan komputer yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan di seluruh dunia. Jaringan komputer sendirinya yaitu interaksi beberapa komputer (node simpul) untuk mencapai suatu tujuan sedangkan simpul atau node adalah peralatan atau device yang memiliki alamat unik (alamat ini di jumpai pada kartu jaringan) dalam jaringan komputer. Supaya komunikasi antara jarinan komputer dapat dilakukan maka data dari komputer yang masih dalam bentuk digital dapat di ubah ke node analog sehingga dapat di kirimkan ke jaringan telepon atau yang lainya, data analog yang di kirimkan tersebut kemudian di kirim tersebut kemudian dapat di ubah menjadi data digital world wide web (www) atau biasa digunakan web merupakan salah satu fasilitas komunikasi berbasis internet yang meyatukan tentang cara akses data dalam suatu program aplikasi terpadu. aplikasi ini secara otomatis menterjemahan URL ke prosedur yang sesuai dengan protokol dalam berbagai macam aplikasi yang telah ada. Sebelum dapat menjelajah ke internet terlebih dahulu harus dapat mengetahui alamat dari situs web yang di gunakan, misalnya http://www.hotmail.com. Sarana untuk dapat menentukan alamat yang akan di pakai untuk mengakses internet khususnya website adalah menggunakan URL (Uniform Resource Locator) yang merupakan salah satu subjek internet. URLs (Uniform Resource Locator) digunakan dengan perangkat lunak bowser web untuk menempatkan dan mengakses informal di WWW.URLs terbagi menjadi 50 beberapa bagian atau dikenal dengan istilah http://namaLost/path/filename atau disebut pula dengan metode akses. Lokasi komputer-lokasi file bagian URL dapat di jelaskan sebagai berikut: bagian satu URL adalah protocol dari alamat diatas http (hyperteks transfer protocol) merupakan prookol. Protocol adalah sekumpulan aturan yang harus ditaati dua station ( komputer atau terminal), sehingga data dapat dikirimkan dari satu station ke station lain. Bagian dua dari URL adalah nama-host. Host merupakan suatu teks yang akan membawa ke alamat host yang akan dituju lewat suatu fasilitas disebut dengan DNS ( domain name sistem ), jika mengakses alamat suatu situs web, misalnya www.yahoo.com maka yang disebut www adalah nama hostnya, yahoo adalah namanya dan com adalah nama domainnya. Nama domain tersebut didaftarkan dengan nama servernya hingga dapat di akses. Bagian tiga dari URL di sebut dengan directory path yang merupakan area khusus atau lokasi path direktori tempat file-file item-item diletakkan pada web server. Bagian keempat daru URL di sebut nama file dokumen .ini menentukan file khususu yang sedang di akses atau nama file yang sedang di panggil, baik berbentuk file HTML, gambar, suara, atau file yang lainnya. 2.13 Software dalam Pembuatan Website Adapun software yang digunakan untuk membangun website agar mempunyai tampilan yang dinamis dan interaktif antara lain: 1. Homepage Editor Dalam mendesain halaman web yang kita butuhkan suatu software 51 yang dapat mengatur tata letak halaman web. Contoh software halaman ini adalah Macromedia Dreamweaver. Software ini sangat idial untuk mendesain suatu halaman web yang indah, estetis dan dinamis serta langsung memprogramnya, karena software ini mempunyai fasilitas yang lengkap. Disini kita dapat memasukkan teks, gambar, link, table, frame, suara, layer sekaligus kita juga dapat mengenal tag-tag HTML. Karena kalau kita mendesain di layer maka tag-tag HTML secara otomatis akan mengiringi proses pengaturan website. Kelebihan macromedia dreamweaver dapat mengenal tag-tag Coulfussion, ASP, PHP serta mendukung skrip-skrip dinamik HTML dan CSS style. 2. PHP ( Personal HomePage Tools) Sekarang ini masih ada website yang dibangun secara statis. Ini dikarenakan para pemakai internet banyak yang belum mengetahui cara membuat home page yang dinamis. Untuk memuat home page yang dinamis dan interaktif di perlukan scripting yang berbasiskan client atau server. Pada server-side scripting perintah – perintah scripting program dijalankan diweb server, sebagai contoh, PHP. Sedangkan chent-sidescripting perintah-perintah script program ditangani di browser tidak perlu meminta ke server, sebagai contoh HTML, PHP ( hypertex prosesor ) adalah script bersifat server-sde yang di tambahkan kedalam HTML. Skrip ini akan 52 membuat suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan ke dalam HTML. Sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi dinamis. Skrip-skrip PHP di tulis dalam beberapa cara yaitu : a. <?php Script PHP anda ?> b. <? Script PHP anda ?> c. <script language - “php”> Script PHP anda </script> d. <% Script PHP anda %> PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak di miliki oleh bahasabahasa pemrograman yang lainnya. Beberapa kelebihan PHP antara lain : a. PHP meningkatkan kecepatan dari proses Skript dan cukup stabil. b. PHP merupakan bahasa pemrograman yang didalamnya sudah terdapat zend engine sehingga lebih cepat, kuat, stabil dan mudah untuk 53 berinteraksi dengan beberapa aplikasi pendukung lainnya seperti MYSQL, java, FTP Client, ODBC, GNU dan lain-lain. c. Life Cycle/perkembangannya yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet. d. Cross Plantom /PHP dapat dipakai di semua web server yang ada di pasaran (Apache, AQL server, fhttpd, phttpd, Ms.ISS, dan lain-lain ) yang dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi (linux, windows, unix, FreeBSD, solaris) e. PHP mendukung banyak paket database baik yang komersil maupun yang non komersil , seperti postgreSQL, MySQL , Oracle , Informix , MsSQL server dan banyak lagi yang lain. f. PHP memiliki waktu eksekusi yang lebih cepat, akses keamanan yang lebih fleksibel dan tingkat keamanan yang lebih tinggi. g. PHP merupakan aplikasi web yang open source dan bias diperoleh yang secara gratis dari site oficialnya. Sistem kerja PHP dipengaruhi oleh web server dan database server. Intraksi PHP dengan MySQL yang terjadi ketika client mengakses web server (apache) yang mendukung PHP dan database MySQL melalui (application programing interface) dan mengkompilasi hasilnya, selanjutnya web server akan mengirimi halaman hasil ke browser client. Berikut adalah bagan sistem kerja Apache , MySQL dan PHP. 54 Web Internet Browser Database HTTP PHP Script AP MySQL 3. Image Processing Untuk dapat memebuat halaman web agar kelihatan lebih menarik, kita dapat menambahkan suatu software yang dapat mengelola dan manipulasi gambar. Contoh software ini adalah Adobe Photoshop yang merupakan keluaran dari adobe inc. Adobe Photosop merupakan program aplikasi pengolah grafik dan dapat memanipulasi gambar digital yang mampu bekerjapada dua tipe grafik yakni bitmap dan vector .adapun ekstensi yang terdapat didalam formatgambar antara lain *.jpg, *.bmp, *.gif, *.png dan lainlain. 4. MySQL Database server Database adala kumpulan file-file yang saling berelasi, yang di tunjukan dengan kunci dari setiap file yang ada. database dapat menangani data/informasi yang banyak, dapat menyimpan data dan mengambil kembali secara mudah. Program server-side-scripting PHP dapat bekerja dengan pengelola database seperti MySQL, dBaseMSQL dan lain-lain (biasa dilihat di online manualnya di www.php.net). Jenis-jenis software pengelola database ini dapat 55 bekerja dengan program server-side-scripting yang menyediakan akses ke software tersebut dan memaksimalkan pengelolaan data agar lebih efisien. PHP terdiri atas rangkaian fungsi-fungsi interface (antarmuka) pada database MySQL. Dengan rangkaian fungsi tersebut kita dapat membuat aplikasi database yang powerful. Berikut adalah fungsi-fungsi Application Programming Interface yang di dukung PHP. Nama Fungsi Kegunaan Digunakan untuk membuka hubungan (koneksi) dengan Mysql_connect MySQL server Membuka hubungan (koneksi) permanen/tetap dengan Mysql_pconnect MySQL server Mysql_close Menutup hubungan (koneksi) dengan MySQL server Membuat sebuah database baru pada server database Mysql_create_db MySQL Mendrop atau menghapus sebuah database pada server Mysql_drop_db MySQL. Mysql_select_db Memilih sebuah database sebagai database aktif. Mengirim perintah SQL ke server MySQL untuk Mysql_query dieksekusi. Mengirim perintah SQL ke server MySQL pada Mysql_db_query database aktif. 56 Mysql_fetch_array Mysql_result Mysql_fetch_row Mengambil baris hasil sebagai array assosiatif. Menampilkan data hasil query. Menampilkan baris hasil array satu persatu. Menampilkan nomor baris akibat dari Mysql_affected_row insert,update,delete yang terakir. Menampilkan nomor baris pada hasil. Peintah ini hanya Mysql_num_row bias digunakan pada select. Mencari informasi kolom dari hasil, dan Mysql_fetch_field menampilkannya sebagai objek. Menampilkan panjang dari beberapa filed pada aris Mysql_fetch_legths terakir. Mysql_fetch_object Menampilkan baris hasil berupa obyek. Mysql_field_name Menampilkan nama field tertentu. Mysql_list_fields Menampilkan daftar field. Mysql_num_fields Menampilkan nomor field. Mysql_field_seek Mencari field tertentu. Mysql_field_type Mendapatkan tipe field tertentu. Mysql_insert_id Mendapatkan id dari oprasi insert sebelumnya. Mysql_data_seek Memindahkan hasil internal. Mysql_free_result Menampilkan nomor yang bebas. Mysql_errno Menampilkan pesan error dari oprasi yang dilakukan 57 terakhir kali. Menampilkan pesan error berupa text dari oprasi yang Mysql_error dilakukan terakir kali. Menampilkan daftar database yang ada pada database Mysql_list_dbs MySQL. Menampilkan daftar table yang ada pada database Mysql_list_tables MySQL. Mysql_field_len Menampilkan panjang field tertentu. Mysql_field_table Mendapatkan nama field dari table tertentu. Mysql_tablename Mendapatkan nama table. Tabel 2. fungsi-fungsi Application Programming Interface PHP MySQL didesain agar dapat berjalan sampai 100 akses secara simultan. Hal ini yang membuat MySQL menghilangkan kemampuan seperti transactional processing SQL function bersifat menurunkn unjuk kerja di buang. MySQL juga mampu berjalan pada database sampai 100GB dan dilengkapi dokumen lengkap sehingga memudahkan kita untuk menginstalasi dengan menggunakan perintah-perintah yang ada didalamnya. MySQL adalah multi-user database yang menggunakan bahasa structured query language (SQL). MySQL dalam operasi client server melibatkan server daemon MySQL disisi server dari berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. 58 5. Apache Web Server Web server adalah software yang menjadi tulag punggung dari world wide web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti Nescape Navigator, Internet Explorer, modzilla dan program browser lainnya. Permintaan dari client akan diproses kemudian akan ditampilkan kembali sesuai permintaan user. Web server untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser) mempunyai protocol sendiri yaitu Http (hypertext transfer protocol). Dengan protocol ini, komunikasi antar web server denan clientnya dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Kita dapat memilih software mana yang cocok dengan kebutuhan kita untuk membuat web site. Dalam hal ini kita memilih software web server gratisan namun mempunyai dukungan teknis yang lengkap yaitu web server apache. Kelebihan sotware apache antara lain : a. Apache termasuk dalam kategori freeware b. Apache mudah sekali proses intalasinya jika dibanding dengan web server lainnya seperti NCSA,IIS dan lain-lain. c. Mampu beroprasi pada berbagai platform sistem operasi, seperti AUX 3.1, BSDI 2.0, FreeBSD 2.1, HP-UX 9.07, IRIX 5.3, LINUX dan lainlain. 59 d. Apache mudah mengkonfigurasikannya. e. Apache web server mudah dalam menambah peripheralnya ke dalam platform web servernya. 6. Web Browser (Penjelajah Web) Web browser adalah perangkat lunak (software) disisi klien yang digunakan untuk mengakses informasi web, memformat teks dan menempatkan grafik pada layer. Ada beberapa jenis web browser yang dipakai sebagai sumber tampilan antara lain : Internet Explorer, Netscape Navigator, Mozila, Opera, dsb.