TINJAUAN PUSTAKA Media Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individuindividu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Atau secara umum ko~nunikasidiartikan sebagai proses pemnbentukan, penyamnpaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam din sendiri atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu (Djuarsa, 1999). Alat bantu komunikasi atau media komunikasi nlerupakan panca indera eksternal, yang n~embantu menerangkm, memperjelas atau menyampaikan sesuatu informasi atau buah pikiran disamping kata-kata, emosi dan gerak tubuh (Bajari, 2001). Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya. Terdapat dua jalan, agar pesan komunikator sampai ke yang berlangsung komunikannya, yaitu tanpa media (nonmediuted com~~zzmicutioiz face to face atau tatap mukaj atau dengan media (i~zediute~f n>nznzzmicatic>rz). Unsur utarna dari media komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator (Vardiansyah, 2004). Pemilihan teknologi dan jenis interaksi pmbelajaran yang akan digunakan apakal~satu amlh dua arah terga~ltungpada kebutuhan lembaga pet~yelenggara pendidikan yang bersangkutan. Berbapi pilihan teknologi sebagai media komunikasi untuk pendidikan, mulai dari yang sederhana sampai yang canggih dan mutakhir dikelompokkan oleh Chute and Hancock dalam Sadiman (2000) sebagai benkut : 1. Telnologi Audio. Pilihan teknolosi interak-tif yang sederhana adalah telepon. 2. Teknologi Audio dan Data. Salah satu kelen~ahankonferensi audio adalah tidak adanya visual dala~nproses belajar. Perpaduan kemampuan audio dari telepon dan ke~nampuandata komputer telah ~nelahirkanaplikasi belajar jarak jauh. Telepon digunakan un.tuk interaksi suara dua arah, sedangkan kotnputer digunakan untuk berbagai bahan gratis dan memungkinkan dilaksanakannya kejasama di antara siswa. 3. Teknologi Video. Teknologi yang mas& dalam kategori ini adalah kaset video, siaran video satu a n h dan dua arah Video tnemiliki keluwesan dala~n penggunaannya, baik untuk tujuan pembelajaran ataupun untuk komunikasi manajemen. Untuk memperkuat pola komunikasi, program video &pat dipadukan dengan teknologi lain. Video, Conzputer Bmed Training (CBT) dan sumber-sumber data dapat memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang kaya. Video dua arah memungkinkan diselenggarakannya konferensi video antara penyelenggara pendidikan atau staf pengajar dengan para siswanya. 4. Konferensi Komputer. Conzpzrter cconzencing adalah istilah urnun~ yang digunakan untuk memayung berbagai kegiatan penerapan teknologi komputer untuk menunjang komunikasi antara rnanusia. Yang paling lazim dalaln kelompok konferensi berbasis komputer adalah surat elektronik (e-rnail), sistetn konferensi kelompok, dan sistem penyampaian pesan interaktif. Surat elektronik yang paling sederhana melibatbn dua pengguna komputer yang dapat berhubungan secara langsung dan pribadi tanpa rnengenal batas waktu, ruang dan birokrasi. 5. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Internet. Dalam situasi yang berkembang clan berubah cepat seped dewasa ini, diperlukan tersedianya sumber-sumber belajar yang aktual, kaya dan mudah dijangkau. Komunikasi melalui media modem seperti surat kabar, film, televisi, dan Itzterne! ~nerupakanbentuk komunikasi massa, karena jumlah komunikannya tidak terbatas dan heterogen. Menurut Effendy (2000), kolnunikasi massa adalah penyebamn pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yalcni sejumlah orang yang tidak m p a k oleh si penyampi pesan. Fungsi komunikasi massa adalah untuk : 1. Menyiarkan informasi (to injGrm) 2. Mendidik (to educute) 3. Menghibur (to enferfuin) Ada beberapa ahli yang menambahkan fungsi lain terhadap fungi media massa, yakni mempengaruhi (to influe~zce),membimbing (to guide), hngsi tnengkritik (to crilicise) dan lain-lain. Fungsi utama dari media seperi film, radio, televisi dan Internet adalah untuk menghibur yang dikemas &lam suatu tema tertentu seperti pendidikan (Effendy, 2000). Nurudin dala~iiNirmala (2003) menyatakan pula bahwa media massa adalah suatu saluran yang dihasilkan oleh teknologi modem dan m e ~ p a k a nalat dalam komunikasi yang.dapat menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada r~~dierrce yang luas dan heterogen. Multimedia dan Animasi Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang herfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pengajar, pembelajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyimpanan pesan atau media. Bentuk-bentuk stimulus dapat digunakan sebagai media, diantaranya hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak (animasi) atau tidak, tulisan dan suara yang direkam (Winkel, 1996). Teknologi komputer adalah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus, sehingga pembelajaran keterampilan akan lebih optimal. Teknologi I ~ U I ~ I I I Idi~ bidang ~ I U komputer memilih kemampuan untuk memadukan beberapa bentuk stimulus dalam satu media pembelajaran. Menurut Furth dalam Alfian (1997), mul/lmedru didefinisikan sebagar gabungan antara pelbagai media, teks, gratik, anirnasi, citra dan video. Sedangkan Hoffos dan Feld~nan(1994), mendefinisikan tnulf~rned~il sebagai suatu siste~n komputer yang terdiri dari berbagai perangkat keras dan lunak yang memberikan kemudahan untuk membolehkan gambar, video, fotografi, gafik dan animasi dipadukan dengan suara, teks dan data yang dikendalikan denyan program komputer. Wells dalam Pramono (2000) menyatakan bahwa sebagai media komunikasi, aplikasi komputer sering disebut conlpzrler mediufed corrrmz~niculion (CXfC;'). Pada dasarnya CMC adalah suatu sarana untuk menghubungkan secara elektronik partisipan (komunikator dan komunikan) yang terpisah secara waktu dan geogcafis. Di dalam teknologi mul~irrzedia,anin~asidan tehnologi lain yang terkait denbannya r~lerupakanunsur terpenting dalam penentuan sebuah rr~r~Itin~ediu layak tidaknya ditampilkan. Sifat nttrltimedia sebagian dipengaruhi oleh tehologi animasi, diantaranya yang tem~asukciri animasi adalah dinamis dan interaktif Berbeda dengan media yang statis dan kaku, teknologi animasi menawarkan kemampuan untuk menampilkan suatu obyek benvama, tampilan ti@ dimensi (3D) dan kemampuan dalarn melakukan animasi yang herge~&. Kehadiran rnultirr~ediadiikuti secara luas ke dalam segmen pendidikan, karena memiliki ciri yang dinamis dan benvarna sebuah animasi tidak hanya terlihat hidup, serta unik tetapi dapat merangsang kecenderungan dan minat para pelajar untuk melihat dan memahaminya. I~~ternet Untuk Pem belajaran Komputer dan jaringan It~ternet pada abad ini sudah dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari. Irr/en?et merupakan sistem jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan bahkan jutaan jaringan komputer diseluruh dunia. Infernel berasal dari kata "IhTERconnected compzder NFfworking" atau jaringan komputer yang saling terhubung (Widya, 2001). Menurut Allan dan Johnson (1998), itzlertzet adalah sistem komputer yang saling berhubunpan sehingga memungkinkan suatu komputer &pat bertukar data, pesan, dan arsip atau doku~nendengan berjuta ko~nputerlain yang berhubungan ke Inlerttet. Pemanfaatan itzfernefuntuk pendidikan menurut Ashby dalam Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika diynakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga tejadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak, sehingga materi pembelajaran dapat lsajikan melalui media cetak. Revolusi keempat tejadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya komputer dan Inlernel untuk penhdikan. Revolusi ini memberi dampak terliadap beberapa kecenderunyn per~didikar~ masa depan Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby dalam Miarso (2004)adalah : a. Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai .bentuk pendidikan beckelanjutan. b. Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber helajar. c. Perpustakaan sebagai pusat surnber belajar menjadi ciri dominan dalam kampus. d. Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat. e. Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi. f. Orang dituntut lebih banyak belajar mandiri. Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan &lam Chaerunlan (2005) adalah sebagai berikut: a. Teknologi yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas, disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Hal tersebut merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital seperti Disk Video Digital (DVD), Conzpuc/ Disk R e d Only Monory (CD-ROM), maupun bahan belaiar on-line berbasis web lainnya. b. Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing, sehingga metnicu terjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap tnuka (konvensional) ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Dengan adanya teknologi Iinrert~et,sistem penyampaian dan komunikasi (rlcliverj~~)<ste~n and conzmwzicafion)antara siswa dengan guru, guru dengan guru atau siswa dengan siswa &pat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synclmnozrs) maupun (asynclzronoz~s).Beberappa bentuk komunikasi (Purbo, 1997) yang dapat ditakukan antara lain : 1. Dialog elektronik (chutritzg). Dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks yang dapat dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (.q~nc/zronous) antara dua atau lebih pengguna internet. Contoh aplikai dalam konteks pendidikan tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses komunikasi antara dosen dengan beberapa mahasiswanya &lam tnendiskusikan suatu perkulial~antertentu. 2. Surat elektronik ( e - I ) Surat elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi tidak bersamaan (u.sy~~c/zro~~oz~s) yang memungkinkan tejadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang disampaikan secara elektronik melalui Internal. Berbeda dengan cl~u//ing,dmgan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda. 3. Konferensi kelompok melalui surat elektronik (nruiling l;.rf). Muilitig li.s/ merupakan perluasan dari e-tnuil, dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang terlentu yang telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalarn kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian tugas dan diskusi &pat dilakukan melalui fasilitas seperti ini. 4. Konferensi jarak jauh (taleuonjkrence).Konferensi jar& jauh dapat berupa konferensi audio tnaupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan cara " p i n / lo poinl" atau "multi point". Cara periama dilakukan dalam dua tetnpat. Sedangkan cara kedua dilakukan dala~nlebih dari dua tempat. Sebagai contoih seorang guru dari sekolab tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan. Teknologi i11farnel dapat memberikan manfaat s e c m optimal pa& dunia pendidikan sebagai media komunikasi pembelajaran, karena inlem1e1merupakan sumber informasi dan dapat membangun komunikasi individu maupun massa secara langsung tanpa terbatas ruang dan waktu. Ibrahim (2005), menjelaskan manfaat internet bagi guru (profesional) adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Berbagi sumber di antara rekan sejawat 3. Bekejasama dengan guru-guru dari l u x negeri 4. Kesempatan untuk menerbitkan informasi secara langsung 5. Mengatur komunikasi secara teratur. 6. Berpartisipasi dalan~ suatu forum baik lokal maupun nasional d m internasionai. Menurut Ibrahim (2005), beberapa manfaat internet untuk siswa diantaranya mendorong siswa belajar sendiri secara cepat, sehingga dapat : 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Belajar krinterah?ivitas 3. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian Infernet dapat juga memperkaya diri siswa dalam : 1. Meningkatkan komunikasi siswa dengan siswa lain. 2. Meningkatkan kepekaan akan pennasalahan yang ada di seluruh dunia. Sialman (2005), ~nenyatakan bahwva siste~n pembelajant~ tnelalui pemanfaatan internet merupakan sistem pembelajaran yang mempunyai karakteristik berikut : 1) Peserta di&k terpisah dari guru atau instruktur dalam kegiatan belajar 2) Ada lembaga yang mengelola program pembelajaran yang ditawarkan 3) Isi pelajaran disampaikan melalui jaringan komputer 4) Ada komunikasi dua arah melalui pengynaan jaringan komputer sehingga peserta didik dapat berko~nunikasidengan y r u , dengan sesama peserta didik dan dengan staf lembaga Komunikasi melalui internet harm tersedia peralatan komputer dan perangkat jaringan yang dapat dibwnakan untuk melakukan hubungan Kemudian hams diperoleh sambungan berlangganan dari itzterner Service Provider ( I S P ) dengan besaran biaya per bulan yang tergantung pada kecepatan dan kapasitas hubungan. Terdapat banyak metode yang digunakan untuk melakukan hubungan ke Internef antara lain, dengan menggunakan modem, kabel dan UigiiaI Szihscriher Line (DSL) (Dummies.com 2006) 1. Hubungdn ke Inlernef dengan menggunakan modem Modem adalah suatu peralatan yang mernun.gkinkan suatu komputer melakukan hubungan dengan komputer lain melalui telepon. Ketika mengakses internet, modem mengb~nakan. saluran telepon untuk menghubungi Internet Prolti~ler. Maka dari itu hubungan dengan modem sering disebut hubungan ~nelaluisaluran telepon biasa (koneksi dial tp). Modem n~erupakancara melakukan hubungan ke internet yang paling sering digunakati dan paling mural^ tetapi kecepata~u~ya juga paling Iat~~bat (56 Kpbs). 2. Hubungan ke in~ertzetdengan menggunakan kabel dan Digitul Subscriber L,itzc (DSL). Menghubungi internet dengan menggunakan kabel dan DSL sering disebut dengan koneksi pita lebar (broadhand). Kabel dan DSL merupakan dua cara menghubung ke inlernef yang mempunyai kecepatan yang tinggi. Ada beberapa keuntungan mengakses inlernel menggunakan kabel dan DSL: a. Hubungan melalui kabel dan DSL lebih cepat daripada menggunakan mnodem. Hubungan dengan kabel maupun dengan DSL dapat dilakukan dimana saja dan dapat 10-200 kali lebih cepat daripada koneksi Jiul up, walaupun tergantung dari layanan yang diperoleh. b. Seseorang dapat selalu berhubungan dengan internet tanpa harus selalu melakukan hubungan setiap kali ingin terhubung dalam jaringan internet. c. Kabel dan DSL tidak terikat dengan sambungan telepon ketika seseorang sedang terhubung ke iniernet. Dengan kabel, hubungan dengan iwlerner bekerja seperti TV kabel, sedangkan dengan DSL hubungan dilakukan dengan perangkat khusus pada centrul office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi pita lebar melalui kabel tembaga. Teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan, yaitu kabel telepon biasa yang telah ada dapat digunakan untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya meng~nakansebagian frekuensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedang DSL memanfaatkan lebih banyak frekuensi dengan membagi frekuensi yang lebih tinggi untuk data dan frekuensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Menurut Widya (2001), web.sile atau lebih dikenal dengan World Wide Web (WWW) adalah suatu sistem informasi dan komunikasi elektronik yang menciptakan pertukaran data (termasuk teks, suara, gambar dan video) di interrier dengan mudah dan efisien, terdiri atas bagian berikut : 1. Selver Web me~upakan komputer dan st!fiware yang menyimpan dan rnendistribusikan data ke kornputer lain lewat Internet yang nleminta informasi tersebut. 2. Browser Wch merupakan sc!fiw~~re yang beroperasi di setiap komputer pribadi (cl~ent)untuk meminta informasi dari server weh dan menampilkannya sedemikian rupa, sehingga datanya dapat langsung diakses. Untuk menggunakan web, setiap orang memerlukan kornputer dengan sofiwure browser web dan modem yang terpasang. Setelah brow.~er web dijalankan, komputer berhubungan dengan penyelenggara layanan i~z/ertzw (I~z/crtzefScrv~ceProvider) yang sebelumnya telah rnemiliki accozrtrt Browrcr diberi suatu alamat lokasi web yang kemudian direspon oleh server web dengan cara mengirimkan suatu halaman informasi berupa tulisan dengan berbagai macam informasi lanjutan di ddamnya (hornepoge)(Widya, 2001). Selain tulisan dan gambar, informasi yang ditampilkan berupa: a. Film dan animasi b. Gatnbar bergerak c. Dokumen suara d. 1)utubusc dan kataloy e. Program )rang langsung dapat dijalankan dari komputer FI'75'Tir saat ini rnerupakan wahana informasi yang sangat krpengaruh (dibanding TV) sejak In/ernet ditemkan. Situs web (website)awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang rneng~wnakan konsep fzyperlitzk, yang memudahkan szrrfir (sebutan. bagi pe~nakai komputer yang rnelakukan penelusuran informasi di inrert7et). Website memberikan banyak kemudahan dalam penelusuran, penjelajahan dan pencarian informasi. Informasi yang disajikan dengan web menwnakan konsep mzd/inredru, inforn~asidapat disajikan dengan menggunakan banyak media (teks, garnbar, animasi, suara dan film). Suatu situs web akan dikenal dengn cepat apabila informasi yang disajikannya up to dale atau lengkap (Sidik, 2002). Pembelajaran Menurut Syah (1.995), istilah pem.belajaran berlanubungan erat dengalan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersarna-sama. Belajar dapat tejadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan menga-jar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalarn kelas. Durn dan Roehler dalam Syah (1995), menyatakan apa yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar bejalan lancar, bermoral dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan berusaha untuk mengimplementasikan kurikulu~n dalarn kelas. Sementara itu pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan harikulum. Sedangkan Mulyoto (2005), menyatakan bahwa pembelajaran seharusnya bersifat demokratis, artinya pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi d m arah antara guru dan siswa. Guru lne~uberikan bahan pe~nbelajaran dengan selalu ~nemberi kesempatan kepada siswa untuk aktif ~ne~nberikan reaksi, yaitu siswa dapat bertanya maupun memberi tanggapan kritis tanpa ada perasaan takut. Bahkan, kalau perlu siswa diperbolehkan menyanggah informasi atau pendapat guru jika memang dia mempunyai informasi atau pendapat yang berbeda. Hasil belajar pada dasarnya merupakan hasil reaksi antara bahan pelajaran, pendapat gury dan pengalaman siswa sendiri. Daiam buku pedo~nanpelaksanaan kurikulum SD, SLTP dan SMU tahun 1994, istilah belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan. sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar tersebut dapat berupa buku, lingkungan, guru, dan lain-lain. Selama ini Gredler dalam Syah (1995), menegaskan bahwa proses perubahan sikap dan tingkah laku itu pada da.wnya berlangsung pada suatu lingkungan buatan (eksperimental) dan sat~gatsedikit sekali bergantum~gpada situasi alarni (ket~yataan).Oleh karena itu, lingkungan belajar yang mendukung dapat diciptakan, agar proses belajar ini dapat berlangsung optimal. Dikatakan pula bahwa proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa disebut dengan pembelajaran. Belajar mungkin saja tejadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah diamati. Mengajar diartikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Situasi ini tidak haws berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja tetapi dapat dengan cara lain, misalnya belajar melalui media petnbelajaran yang sudah disiapkan Gagne dan Briggs dalam Syah (1995), mengartikan i?z.shucfionatau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Menumt Mulyoto (2002), &lam pembelajaran demokrasi, @ru bukan l a g satu-satunya sumnber belajar. Dalam era globalisasi inforrnasi saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa akses terhadap berbagai sumber informasi rnenjadi begitu luas seperti televisi, radio, buku, koran, majalah dan Internet. S a t berada di kelas, siswa telah memiliki seperangkat pengalaman, pengetahuan, dan informasi. Menurut Rudarti (2002), tujuan utarna dari pengajaran adalah transfomasi informasi dari seorang guru kepada peserta didik. Namun, umumnya para guru hanya mengandalkan media pengajaran klasik, seperti ceramah dan. gambar sebagai ilustrasi. Padahal sesungbghnya untuk tujuan tercapainya proses belajar, seorang gum diberikan kebebasan berkreasi. Kreasi tersebut dapat diwujudkan denyn rnenggunakan tnetode pemnbelajaran lewat mzrltinzediu. Walaupun di satu sekolah terdapat peralatan mzrlti~~?edia, tetapi masih sangat .jarang yang memanfaatkannya sebagai materi pembelajaran. Padahal, sesungguhnya tak ada alasan ba~esekolah untuk tidak memakai metode pembelajaran seperli ini, di mana pesawat televisi rnaupun komputer bukan lagi menjadi barang mewah. Maka dari itu, pencapaian belajar berkaitan dengan diterapkannya kurikulum baru berbasis kompetensi, yang mana menuntut kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk meningkatkan keaktifan siswa dicapai melalui lnetode pengajaran n~elalui multimedia. Efektivitas Kornunikasi Pernbelajaran Komunikasi pembelaiaran melalui suatu media massa seperti ii~iertzefdapat dikategorikan sebagai bentuk komunikasi massa. Menurut Gonzales (1988), terdapat tiga dimensi efek komunikasi nlassa, yaitu kognitif, afektif dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan tambahan pengetallnan Efek afektif berhubungan dengan etnosi, perasaan dan sikap. Sedangkan efek konatif berhubungan dengan pe~ilakudan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Menurut Winkel &lam Purwanto (2005), belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mentallpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan pembahan-perubahan dalan~ pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemamnpuan berpikir, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan, sedangkan belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan. Punvanto (2005), menjelaskan bahwa pembelajaran adalah usaha mengubah potensi perilaku kejiwaan agar mewujud menjadi kemampuan. Perubahan perilaku yang menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran (in.~truc/ionueffec,) maupun hasil sampingan pengiring (ntirturunt eflect). b i l utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan dala~nkurikulum dan tujuan pemnbelajaran. Sedang h a i l pengiring adalah hasil belajar yang dicapai, namun tidak direncanakan untuk dicapai. Misalnya setelah mengikuti pelajaran, siswa menyukai pelajaran matematika yang semula tidak disukai karena siswa senang dengan cara mengajar guru atau adanya media pembelajaran. Keefektifan komunikasi terhadap media meliputi lima komponen, yaitu daya tarik (~zttrucfion),pen~aha~nan (conprelrension), penerirnaan (ucce~~~ubiliry), keterlibatan (~e~itzvolvenzet?r) dan keyakinan (per.~uo.sion).Empat komponen pertama (daya tarik, pemahaman, penerimaan dan keterlibatan) relatif mudah untuk diiakukan penykuran. Akan tetapi keyakinan lebih sulit untuk diukur secara langsung (Bertrand, 1978). Menurut Hardjito (2002), Internel sangat efektif dijadikan sebagai sarana komunikasi pembelajaran karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu I ) sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan tejadinya komunikasi one-lo-one maupun oneto-171utg1,2) memiliki sifat interaktif, dan 3) memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (synclzronozrs) manpun tertunda (u.synclzrono~rs), sehingga memungkinkan tejadinya dialogkomunikasi antar guru dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dan siswa dengan siswa.