7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Philip Kotler2 menjelaskan bawa pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain. Defenisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok sebagai berikut, kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai (value) dan kepuasan pertukaran atau transaksi, pasar serta pemasaran dan pemasar . Sementara itu, menurut Nickles 3 komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak yang terlibat akan mendengarkan, beraksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. 2 Kotler, Philp. Dasar – Dasar Pemasaran Jilid 2. Intermedia,1997. Halaman 27 3 B. Swasta Dharmesta dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. 1990. Halaman 56 8 Disisi lain, Fill 4 mendefinisi komunikasi pemasaran sebagai proses manajemen dimana organisasi masuk untuk melakukan komunikasi kepada berbagai ragam masyarakat. Pendapat lainnya juga diungkapkan oleh Swastha 5, komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat yang lebih baik. Sementara menurut Shimp 6 komunikasi pemasaran mempunyai arti sangat luas yang mewakili semua elemen dalam bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) yang menjadi fasilitator dalam pertukaran informasi untuk memberi suatu arti kepada konsumen. Menurut Kotler 7, ada beberapa konsep dasar dari marketing comuniction yang dikenal dengan 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat distribusi) dan promotion (promosi). Yang kemudian dijabarkan lagi menjadi beberapa konsep dasar dari strategi promosi yaitu; periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara pribadi, dan pemasaran langsung. dari penjabaran tersebut jelas menerangkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi (yang berupa pesan informative, persuasive dan entertainment) dalam kegiatan pemasaran. Dan ke empat unsur 4P (produk, price, 4 Fill, Chris. Marketing Communication: Context, Content, and Strategies. 2000. Halaman 31 5 B. Swastha dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. 1990. Halaman 121 6 Shimp, Terence A. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan , Komunikasi Pemasaran Terpadu Edisi 5 Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta, 2001. Halaman 25 7 Kotler Philip. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta, 2001. Halaman 47 9 place, dan promotion) tersebut merupakan unsure yang terpenting bagi pemasaran komunikasi. Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran yang mewakili semua elemen dalam bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) yang menjadi fasilitator dalam pertukaran informasi untuk memberi suatu arti kepada konsumen. 2.2 Peranan Menurut Soerjono Soekanto 8 peranan merupakan aspek dinamisi kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Sedangkan Komarudin 9 dalam buku Ensiklopedia Manajemen menjelaskan konsep tentang peran (role) sebagai berikut: 1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen. 2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status. 3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata. 4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya. 5. Fungsi setiap variable dalam Hubungan sebab akibat. 8 Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Halaman 76 9 Komarudin. Ensiklopedia Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta, 1994. Halaman 84 10 Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa peranan merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau bagian dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau ukuran mengenai hubungan dua variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat. 2.3 Periklanan Periklanan didefinisikan oleh Ralph S. Alexander 10: Advertising as any paid from of non personal presentation and promotion of ideas, goods, or service by an identified sponsor – Iklan merupakan setiap bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang-barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor yang telah diidentifikasikan. Dengan demikian bahwa periklanan: - Merupakan alat komunikasi pemasaran produk maupun jasa yang dibayar oleh sponsor khusus dengan cara mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, jasa secara nonpersonal. - Rancangan pesan secara khusus dan disampaikan melalui sarana media (pers, radio, televisi, dan lain-lain) yang bertujuan untuk melakukan tindakan membeli atau mengubah perilakunya. - Kegiatannya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian-pengawasan iklan. Menurut Kriyantono 11, iklan bisa didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk 10 Hasan, Ali. S.E.,M.M. Marketing. Media Pressindo, Yogyakarta, 2008. Halaman 376 11 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, 11 mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media. Strategi periklanan merupakan rencana menyeluruh yang menggambarkan semua aktivitas periklanan untuk mencapai tujuan – sasaran periklanan (Meurer, Michael and Dale Stahl.) 12. Rencana strategi tersebut ditentukan oleh bauran kreativitas tertentu dari bauran periklanan yang disusun oleh pengiklan, biasanya bekerjasama dengan biro iklan berdasarkan bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan saluran pemasaran). Dari uraian tersebut jelas bahwa iklan merupakan: - Salah satu alat komunikasi pemasaran yang potensial walaupun tidak terlalu mudah diukur, sangat berpengaruh pada kinerja pemasaran. - Penggunaan iklan mencakup seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan komersial maupun nonkomersial. - Cara yang efektif untuk menyebarkan pesan untuk membangun referensi merek, mendorong pemakaian produk lebih banyak, meyakinkan pasar mengenai keunggulan produk. - Proses komunikasi yang dikelola agar efektif menjangkau target sasaran. Sebagai proses komunikasi pemasaran yang special (Advertising tends to be special way of marketing communication), perlu diolah sedemikian rupa agar dapat menumbuhkan respon dari target yang dituju. Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana Prenada Media Group, Jakarta 2008. Hal 174 12 Hasan, Ali. S.E.,M.M. Marketing. Media Pressindo, Yogyakarta, 2008. Halaman 377-378 12 Menurut Terence A. Shimp 13, secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya: 1. Informing (Memberi Informasi) Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relative rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-merek baru menigkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada dan meningkatkan puncak kesadaran dalam bendak konsumen (Top of Mind) untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk yang matang. 2. Persuading (Membujuk) Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering iklan berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik. 3. Reminding (Mengingatkan) 13 A, Shimp, Terence. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid I ( edisi 5), Erlangga. Jakarta. 2003. Hal 357 13 Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli. 4. Adding Value (Memberi Nilai Tambah) Periklanan memberi nilai tambah dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan suatu produk dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul dari tawaran para kompetitornya. 5. Assisting (Mendampingi) Selain itu iklan juga harus mendampingi atau bahkan mendukung upaya-upaya lain yang dilakukan perusahaan. 2.4 Jenis-jenis Media Periklanan Ada beberapa cara dapat digunakan dalam periklanan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, menurut Swastha 14 ada dua cara program periklanan dapat digunakan yaitu 1. Periklanan Barang (Product Advertising) Dalam periklanan ini pemasang iklan menyatakan kepada pasar tentang pemasang produk yang akan ditawarkannya, periklanan barang ini dapat dibagi dua yaitu: 14 Swastha Basu DH, Saluran Pemasaran, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta, 2000. Hal 178 14 a. Primary demand Advertising merupakan periklanan yang berusaha mendorong, permintaan untuk suatu jenis produk tertentu secara keseluruhan tanpa menyebut merek atau nama produsennya. b. Selektif demand Advertising, iklan jenis ini hampir sama dengan primary demand Advertising bedanya dalam iklan ini disebut merek barang yang ditawarkan. 2. Periklanan Kelembagaan (Intitutional Advertising) Iklan ini dilakukan untuk menimbulkan rasa asimpatik terhadap penjualan dan ditujukan untuk menciptakan good will kepada perusahaan periklanan. Periklanan jenis dapat dibagi kedalam tiga golongan. a. Patronage Institutional Advertising Dalam periklanan ini penjual berusaha memikat konsumen dengan menyatakan suatu motif membeli pada penjual tersebut bukannya motif membeli produk. b. Public Relation Institutional Advertising Disini periklanan dipakai untuk membuat pengertian yang baik tentang perusahaan kepada karyawan, pemilik perusahaan atau masyarakat umum. c. Public Service Institutional Advertising Periklanan ini menggambarkan tentang suatu dorongan kepada masyarakat untuk menggunakan kendaraan dengan hati-hati. Disini perusahaan asuransi jiwa dapat membantu petunjuk kepada masyarakat dalam memilih kendaraan. 15 2.5 Social Media (Jejaring Sosial) Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas Bahasa Indonesia, jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpulsimpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lainlain. Promosi menggunakan social media sekarang menjadi trend dikalangan produsen dalam mempromosikan produknya. Dominikus Juju15 mengatakan bahwa dalam Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk – produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, e-mail, website, dan juga kekuatan komunitas yang dibangun pada jejaring social. Berikut adalah manfaat dari social media yg dijelaskan oleh Creasionbrand 16 (2011) dalam bukunya : 1. Social media memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan customer. Social media menawarkan bentuk komunikasi yang lebih individual, personal dan dua arah. Melalui social media para marketer dapat mengetahui kebiasaan atau pribadi masing-masing customer mereka, dan dapat melakukan interaksi secara personal serta membangun ketertarikan yang lebih dalam, karena para costumer kini 15 Dominikus Juju. Branding Promotion with Social Networks. Kompas Gramedia. Jakarta. 2009 hal 1 16 Creasionbrand. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 2011 hal 21 16 tidak lagi memandang produk atau brand sebagai suatu bentuk komersialisasi tetapi menjadi teman, sahabat, atau bahkan solusi mereka. 2. Social media memiliki sifat viral yang berarti memiliki sifat seperti virus, yaitu menyebar dengan cepat. Informasi menarik yang muncul dari suatu brand atau produk dapat tersebar sangat cepat karena para penghuni social media memiliki karakter to share. 3. Social media dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Jika dulu sebuah brand perlu mengeluarkan budget yang besar dalam membentuk komunitas melalui berbagai kegiatan brandactivation, namun kini untuk membangun online community, para marketer hanya perlu memiliki account diberbagai jejaring social media. 4. Social media dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketing strategy yang digabungkan dengan media online lainnya. 5. Social media sebagai jalan menemukan atau menciptakan BrandEvangelist. Brandevangelist adalah orang-orang atau customer yang begitu mencintai produk kita hingga akan melakukan apa segalanya untuk membela brand kita. 2.6 Facebook Advertising Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada bulan Februari 2004 yang dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc 17. Pada Mei 2012, Facebook 17 Wikipedia Bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook. Diakses pada 8 Oktober 2012. 17 memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan peralatan bergerak. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Facebook advertising adalah simbol kekuatan keakuratan segmentasi pasar yang luar biasa. Segmentasi pasar itu berarti kita mengelompokkan pasar sasaran karena mempunyai kesamaan diantaranya. Segmentasi pasar, menurut Philip Kotler, dibagi menjadi tiga, yaitu geografi, demografi, dan psikografi. Di dalam facebook advertising kita bisa menemukan ketiganya 18. Segmentasi geografi membagi pasar ke dalam wilayah, bisa berdasarkan negara, negara bagian (states), distrik, kabupaten, kota, kecamatan, bahkan sampai ke desa. Segmentasi geografi ini dilakukan dengan memandang bahwa kebutuhan/keinginan warga kota tersebut akan sama karena kesamaan geografi yang dimilikinya 19. Segmentasi demografi, membagi pasar berdasarkan umur, gender, status perkawinan, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, sampai dengan ras. Umur 18-26 tentu saja berbeda kebutuhan dengan 55-64. Laki-laki juga akan membutuhkan barang atau jasa yang berbeda dibandingkan dengan perempuan 20. 18 BixBux. 2013. Facebook Ads Adalah Mengenai Keakuratan Segmentasi Pasar. http://bixbux.com/facebook-ads-adalah-mengenai-keakuratan-segmentasi-pasar/ (Diakses 15 Maret 2013) 19 Ibid. 20 Ibid. 18 Yang terakhir adalah segmentasi psikografi, membagi pasar ke dalam kondisi psikologisnya. Bukan berarti yang menyukai film dikumpulkan jadi satu dengan yang menyukai film juga, tetapi lebih kepada atribut perilakunya. Misalnya dengan membagi ke kelas sosial atau life style nya. Kelas sosial yang A+ (mampu), secara psikologis akan membeli barang untuk pemenuhan ego atau gengsinya, bukan untuk pemenuhan kebutuhan akan fungsi barang tersebut 21. Steven Holzner 22 dalam bukunya Facebook Marketing, menjelaskan bahwa dalam Facebook, kita bisa menargetkan iklan kepada demografis spesifik dengan ketepatan tiada tara. Iklan Facebook terdiri dari judul, gambar statis, dan teks tulisan. Teks tulisan menerangkan gambar dan menambahkan semboyan atau slogan. Klik pada bagian mana saja pada iklan tersebut (judul, gambar, atau teks) akan membawa kita ke tautan yang dikaitkan oleh pemasang iklan ke iklan tersebut, terkadang situs di luar Facebook, namun tidak jarang juga ke halaman di dalam Facebook. Facebook memperkenalkan iklan sosial pada November 2007 untuk menggantikan Facebook Flyers. Facebook mempunyai dua jenis iklan utama yaitu: (Steven Holzner, 2009) 23 - Iklan Standar Jenis iklan pertama yang sering dilihat pada Facebook adalah jenis iklan klik normal atau standar yang juga sering dijumpai di internet. Seperti yang tampak pada gambar dibawah, iklan tersebut hanya 21 Ibid. 22 Holzner, Steven. Facebook Marketing. E-Tera (PT. IIMaN), Depok, 2009. Hal 147. 23 Holzner, Steven. Facebook Marketing. E-Tera (PT. IIMaN), Depok, 2009. Hal 159. 19 berupa gambar dan sedikit tulisan. Jika mengklik iklan tersebut, kita akan dibawa ke halaman lain seperti halaman Facebook untuk bisnis tersebut atau situs di luar Facebook. Biasanya iklan Facebook akan membawa kita ke situs di luar Facebook, namun perlu diketahui bahwa iklan Facebook mungkin cara tercepat untuk mencari pengunjung bagi halaman Facebook. - Iklan Sosial Iklan sosial lebih mungkin mempengaruhi pengguna saat iklan tersebut muncul disamping sebuah kisah tentang interaksi teman dengan bisnis kita. Iklan sosial Facebook memungkinkan bisnis menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Iklan bisa ditempatkan di ruang iklan pada sebelah kiri, terlihat oleh pengguna saat mereka menjelajahi Facebook untuk berhubungan dengan teman mereka. Iklan juga bisa muncul dalam konteks kabar berita, terkait dengan kisah sosial yang relevan. Dengan kata lain, iklan sosial adalah iklan yang berusaha masuk kedalam percakapan sosial. Facebook misalnya menghubungkan iklan tersebut dengan membaca tulisan di kabar berita. Jika ada hubungannya dengan sebuah iklan sosial, maka Facebook akan memasukan ikalan tersebut. 2.7 Fungsi Facebook Advertising Pemasar dan pengiklan tertarik dengan fungsi e-business dan ecommerce dari internet, yaitu semua pemanfaatan hardware, software, dan 20 komputer untuk bisnis yang menggunakan internet untuk menjual produk dan mengelola aktivitas bisnis pada umumnya, termasuk mengelola advertising, costumer service, penjualan personal, komunikasi internal dengan karyawan, dan komunikasi eksternal dengan stakeholder. Bentuk advertising yang popular adalah penjualan online, seperti ebay dan Amazon.com. Selain peran e-commerce, menurut Sandra Moriarty, dkk dalam buku Advertising 24, fungsi iklan facebook lainnya yang penting bagi pengiklan ialah fungsi informasi, hiburan, social, dan dialog. - Peran Informasi Peran terpenting yang berkaitan dengan advertising adalah internet menjadi salah satu sarana utama untuk mencari informasi. Internet telah berkembang menjadi perpustakaan online bagi konsumen. Selain mencari situs belanja, orang dari segala usia mencari informasi produk, berita, dan referensi. - Peran Entertainment Banyak pengusaha mencari hiburan di website ataupun Facebook, seperti game poker dan yang lainnya, bermain pasar saham, fashion, music, dan video. Sebagian bersifat ringan menyenangkan, sebagian menantang secara personal, tetapi semuanya membawa hiburan kepada pengguna. - 24 Peran Sosial Morarty, Sarah dkk. Advertising Edisi kedelapan. Jakarta: Kencana, 2009 hal 357. 21 Kategori baru di website adalah jejaring social yang memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan dirinya, berinteraksi dengan teman, dan mempublikasikan konten sendiri di internet. MySpace, yang membidik generasi muda dan musisi, serta Facebook, yang awalnya merupakan jurnal real-time online untuk mahasiswa, kini menjadi situs yang memungkinkan penggunanya berbagi informasi personal dengan teman-temannya. Ini adalah tempat dimana pengguna situs itu dapat bercakap berjam-jam dengan teman-temannya tentang berbagai hal. Alasan mengapa jejaring sosial ini menarik bagi pemasar ialah situs itu menciptakan relasi. Karena hubungan ini, anggota jaringan lebih mungkin merespons pesan di situs, termasuk iklan. Pemasar tertarik dengan situs ini karena hubungan-hubungan ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. - Peran Dialog Selain memberikan informasi dan mengasosiasikan diri dengan hiburan dan jejaring sosial, pengiklan juga beralih ke internet karena internet membuka kemungkinan komunikasi dua arah. Jadi kita mengetahui dua tujuan dasar yang mendorong pemasar menggunakan internet, yaitu: 1. Menciptakan dialog dengan pelanggan, dan 2. Menciptakan dialog dengan, dan antar-pelanggan dan konsumen. Tujuan pertama berkaitan dengan interaktivitas internet. Komunikasi dua arah adalah tipe komunikasi yang paling persuasive bagi pemasar. 22 Dengan media inteaktif, adalah mungkin bagi konsumen untuk menggunakan medium ini guna mengontak perusahaan dan mendapatkan jawaban personal. Poinnya adalah semakin dekat medium dengan dialog atau semakin banyak pengguna yang dapat menggunakan atau mengolah konten, maka medium itu dapat dideskripsikan sebagai medium komunikasi interaktif dan membawa advertising lebih dapat dikontrol oleh pengiklan. Tujuan kedua berkaitan dengan komunikasi mulut-ke-mulut. Perencana advertising menghormati media yang dapat menciptakan buzz atau word of mouth. Idenya adalah membuat orang membicarakan sebuah brand. Salah satu faktor paling penting dalam pengambilan keputusan konsumen adalah opini orang lain, seperti keluarga dan teman. Sebuah studi tahunan penggunaan media oleh perusahaan riset BIG terhadap 15.000 konsumen menemukan bahwa bentuk media yang paling berpengaruh adalah word of mouth (WoM). Temuan ini didukung oleh riset lain yang menemukan bahwa word of mouth merupakan pengaruh terpenting dalam pengambilan keputusan konsumen, bahkan dianggap lebih penting ketimbang media tradisional. 25 25 Joe Mandese, “Stimultaneous Research Study Reveals Consumer Buzz Most Over Word of Mouth, Not Ads,” MediaPost Publications, Januari 19, 2007, http://publications.mediapost.com.