KERAAXGKA PEMiKIRAN DAN HIPQTESIS Kerangka Pernikiran Menurut UU no. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, banyak pasal-pasal rnenyatakan bahwa dalarn pengurusan hutan, perencanaan kehutanan dan pengelalaan hutan, secara tersirat maupun tersuraf haws sejauh rnungkin rnemberikan ruang agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif. Lebih fanjut dikatakan bahwsr peran serta masyarakat diwujudkan dalarn kewajibannya mernelihara dart rnenjaga kawasan hutan dari gangguan pengrusakan. Hal ini diujudkan oleh pesero Pehutani dengan jalan rnewujudkan manfaat hutan daiarn berbagai aspek, melalui proses yang tidak saja rnenganut prinsip optimal, tetapi juga prinsip harmoni. Di wilayah penelitian yang termasuk dalarn wifayah kerja Kesatuan Pernangkuan Hutan (KPH)Cianjur telah dilaksanakan program Perhutanan Sasial sejak tahun 1995. Dalam pelaksanaannya masyarakat rnendapatkan pendampingan dari Lembaga Swadaya Masyarakat, yaitu Bina Swadaya yang bekerja sama dengan Ford Foundation diduga pendampingan dan peran takah masyarakat akan mernpengaruhi suatu kelompok di daerah tersebut. Adapun kerangka berpikir dari penelitian ini adatah : a. Pandam pingan b.Tokoh masyara Unsur yang mernbentuk Dinamika Kefompok adalah: Tujuan kelompok Strukfur kelompok Kekompakan kelompok Kepemimpinan Fungsi tugas Pembinaan dan pengembangan kefompok Efektivaas ketornwk Perubahen perilaku : -Pengetahuan -Ketrampilan -Sikap .f Program Perhutanan Sosial ---+ produktivitas 1 Dalam kerangka berpikir terlihat bahwa unsur-unsur Dinamika Kelampak, yaitu: Tujuan kelompok, Struktur kelompok, Kekompakan kelompak, Kepemimpinan kefompok, Fungsi tugas, Pembinaan dan pengembangan kelarnpok serta Efektivitas kelampak. Unsur-unsur tersebut diduga clapat membentuk Dinarnika Kefompok di daerah penelitian. Kelornpok di daerah penelitian merupakan kelarnpok yang terbentuk dari suatu kesadaran akan pentingnya kerjasama. Kesadaran ini timbul setelah warga sekitar desa hutan rnerasakan kesulitan dalam usaha memperoleh lahan garapan bagi kepentingan bercocok tanarnnya, karena mereka di cap sebagai psrarnbah hutan. Dengan berkelompak rnereka memiliki gosisi tawar yang tinggi terhadap Perhutani sehingga lahan garapan yang rnereka miliki akan bertambah dimana ha1 ini akan meningkatakan produktivitas petani. Oleh sebab itu suatu kelornpok yang dinamis akan dapat merubah perilaku angguta dan pada gilirannya akan dapat rneningkatkan pruduktivitas anggota. Untuk mencapai tujuan tersebut Dinamika Kelornpok pada daerah penelitian dibentuk oleh : Tujuan kelornpok, StruMur kelampak, Kekornpakan ketompok, Pernirnpin kelornpok, Fungsi Tugas, gernbinaan dan pengembangan kelornpak serta efektivitas kelomgok. Dinarnika Kelompok tersebut diduga akan dapat merubah perilaku kelornpok, menjadi sadar akan adanya program baru yang menguntungkan mereka, setelah rnereka sadar diharagkan terbuka minat anggata terhadap program, dan kemudian rnenerima program tersebut sehingga tujuan progam dapat tercapai. Dengan tercapainya tujuan program diharapkan terjadi peningkatan groduktivitas anggota kelornpuk clalarn berusaha. Tujuan pengelaiaan hutan harus sebesar-besarnya dapat memberikan manfaat bagi rnasyarakat baik secara pribadi maupun kelompak. Manfaat ini dapat trerupa manfaat secara material atau non material. Dengan adanya kejelasan tersebut akan rnuncul sikap positif dan rnotivasi untuk berpartisipasi dalam rnelaksanakan program, sikap ini dapat tercagai pada kelornpok yang dinamis. Dangan sikap positif tersebut maka program Perhutanan Sosial akan memberikan kontribusi yang positif terhadap tingkat kesejahteraan mereka dan juga kebutuhan akan lahan yang merupakan pokok perrnasalahan pada kelornpok yang bersangkutan. Dinamika Kelompok diduga dipengaruhi oleh intensitas pernbinaan aleh pendamping atau penyuiuh dan intensitas interaksi dengan pemimpin lokal. lndikatar intensitas pembinaan oleh pendampingipenyuluh diukur dari parameter: (a). ada tidaknya tenaga pendamping, (b) lama pendampingan, (c) frekuensi kunjungan pendamping, (d) kegiatan yang dilakukan pendamping, (e) ada tidaknya manfaat dari kegiatan pendamping, (f) jenis manfaat yang dirasakan petani, (g) keterlibatan kelampok datam kegiatan pendampingan, (h) sifat manfaat yang dirasakan kelompok. Sedangkan indikator intensitas interaksi dengan pemimpin lokal diukur dari paremeter: (a) ada tidaknya tokoh rnasyarakat, (b) kenal tidaknya anggota kelarnpok dengan tokoh masyarakat, (c) ada tidaknya pengaruh tokah masyarakat terhaclap pernbentukan kelornpok, (d) intensitas pengaruh takah masyarakat terhadap kelompok, (e) frekuensi pertemuan dengan tokoh rnasyarakat, (f) pengaruh masuknya kamoditas yang saat ini ditanam petani oleh pemimpin lakal. Masing-masing geubah akan diukur apakah terdapai, pengaruh yang signifikan terhadap Dinamika Kelompok yang merupakan peubah dependen. Apabifa dugaan bahwa indikator pendamping clan pemimpin lakal berpengaruh terhadap Dinamika Kelompok, maka akan diukur seberapa besar pengaruh tersebut menurut persepsi masing-masing kelarnpok. Peubah Dinamika Kelompok diukur berdasarkan indikator : Tujuan kelornpuk, Struktur kelompok, Kekompakan keiompok, Kepernimpinan kelampok, Fungsi tugas, Efektivitas keiornpak, serta Pembinaan dan Pengembangan kelampok. Masing- masing indikator diukur dari parameter yang telah ditentukan. Tujuan yang jelas dan diketahui oleh seluruh anggota serta sesuai clengan tujuan anggata akan meningkatkan semangat kerja anggota. Penelitian ini akan rnelihat peranan tujuan kelompok, rnengerti tidaknya anggota tentang tujuan kelornpok, kejelasan tujuan, kesesuaian tujuan, ada tidaknya dakumentasi tujuan kelornpok, setuju tidaknya anggota kelompak terhadap tujuan ketornpak, pihak yang rnenetapkan tujuan kelornpok. Struktur kelarnpok merupakan pola hubungan yang menetap diantara anggota kelompak. Dalam struktur kelompak parameter yang akan difihat adalah peranan pihak yang rnengarnbif keputusan bentuk kornunikasi cialam kelompak, tingkat kesesuai kegiatan, fasilitas kelornpok, tingkat ketancaran kornunikasi, ada tidaknya pembagian peran, cara pembagian peran dalam kelompok, tingkat kejelasan pembagian peran, penggantian peran dalarn ketarnpak, jumlah anggota kelampok, dan tingkat kecukupan jumlah anggota kelompok. Kekompakan kelampok rnerupakan daya lekat yang menjadi modal dasar keberhasilan suatu kelompok. Parameter yang akan diukur yang diduga mempengaruhi indikatar ini adalah : ukuran keakraban ketompok, bentuk kerjasama kelornpak, sikap anggota kefomgok terhadap kelompuknya, kesatupaduan anggota kelarnpok terhadap kelampoknya, sebab anggota berkelarnpak, harnogenitas kelompok yang dilihat dari jenjang pendidikan anggata, umur anggota, cara pengalahan lahan. Kepernimpinan rnerupakan salah satu unsur yang penting dalarn kelornpok, karma seorang pernimpin yang ditaati aleh anggota akan rnenjadikan kelampak tersebut kuat sehingga kegiatan apapun yang akan dipragramkan akan dilakukan ofeh anggata. Parameter yang akan cliukur dalarn indikator ini adatah : cara pemilihan pernimpin kelompok, darimana pemimpin tersebut berasal, asai pemimpin kelompok saat ini, sikap gemimpin kelampok dalarn pengambilan keputusan, sikap pernimpin kelornpak terhadap kelompaknya, tanggapan anggota terhadap pemimpin keiornpoknya, perhatian pernirnpin kelompok terhadap anggotanya, persepsi anggota jika pernimpin berasal dari takoh rnasyarakat, dapat tidaknya peranan pernimgin digantikan orang lain. Fungsi tugas merupakan fungsi yang dagat memudahkan tercapainya tujuan kelompak. Parameter yang akan diukur untuk mengukur indikator ini adafah: cara penetuan jonis kegiatan kelompok, perlu tidaknya kelornpok dibentuk, dasar gertimbangan cialam pembagian lahan, ada tidaknya dtskusi tentang kansep baru, ada tidaknya keterkaitan kelampok dengan kelancaran usaha anggota, ada tidaknya perbedaan antara sebelurn dan sesudah dibentuk kelompok, surnber inforrnasi tentang jenis tanaman yang akan ditanam anggota saat ini. Efektivitas kelompok rnerupakan peningkatan atau usaha rnempertahankan kedinarnisan kelompok. Parameter untuk rnengukur indikator ini adalah: ada tidaknya manfaat kelompok bagi petani, cara pemasaran hasii produksi, jenis komoditas yang paling menguntungkan, luas kepemilikan lahan, praspek pasar bagi komoditas yang diusahakan, rnativasi rnenjadi anggota kelornpok, persepsi anggota terhadap kelarnpoknya. Pembinaan dan pengembangan kelorngok rnerupakan usaha mempertahankan keberadaan kelompak. untuk Parameter yang dipergunakan untuk rnengukur inclikatar tersebut adalah:peningkatan partisipasi, gengadaan fasilitas kelornpok, jenis kegiatan kelompok, adanya kantral sosial, adanya koardinasi dan kornunikasi antar anggota kelompak. Dinamika Kelornpok sebagai peubah bebas merupakan p u b a h yang mempengaruhi perubslhan peritaku anggota kelompok yaitu : adanya perubahan dalam pengetahuan anggota terhadap program yang sedang berjalan, perubahan dalam ketrarnpilan anggota rnertgeloia lahan andil maupun lahan milk, maupun perubahan sikap anggota terhadap program. Karena Ral ini berhubungan dengan tujuan prugram bahwa perubahan perilaku rnasyarakat sangat bergengaruh pada kelestarian hutan, aleh sebab it# dengan kelompok yang dinamis tujuan tersebut akan tercapai. Perubahan perilaku tersebut diduga akan meningkatkan pruduMivitas petani dalam bidang pendapatan ataupun peningkatan pernasaran hasil produksi pertanian. Dari kelompok yang dinamis ini kelampok yang rnenjadi studi penelitian diidentifikasikan tentang keragaman anggota kelompak dari data pendiclikan, mata pencaharian, dan kesempatan kerja, serta kepernilikan lahan. Pemilikan tahan disini dibedakan antara petani yang merniljki lahan andil saja clan petani yang memiliki lahan milik dan juga lahan andil 1. Terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik eksternat dsngan keragaan Dinamika Kefompok . 2. Terdapat hubungan yang nyata antara keragaan Dinamika Kelornpok dengan perubahan perifaku anggata kelarnpak. 3. Terdapat hubungan antara keragaan perubahan perilaku anggata kelornpak dengan produktivitas anggota kelornpok.