P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 3 Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 4 Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 5 Catatan atas Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode Per 31 Maret 2013 dan 2012 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 6-65 66 67-68 69 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Catatan 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 5 123,162 123,986 4,289,180 2,303,867 6,716,209 3,937,644 1,531,963 5,593,593 61,900,000 813,095,700 61,900,000 759,566,300 28 47,656,181 - 41,509,996 - 28 22,190,350 265,760,678 335,607,209 69,003,310 210,759,828 321,273,134 28 6 28 Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 7 Piutang reasuransi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 8 Piutang pegawai Aset pajak tangguhan 4,994,401 13,835,005 (3,921,880) 14,907,526 2,785,768 19,076,042 (3,800,932) 18,060,878 8,495,596 (200,000) 8,295,596 3,681,699 (320,948) 3,360,751 109,676 125,045 27 8,970,598 9,28 42,415,370 38,763,028 Aset tetap - bersih 10 63,459,431 64,155,475 Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 6 28 63,641,102 760,905 64,402,007 63,348,136 760,905 64,109,041 Aset lain-lain - bersih 11 12,550,965 12,550,143 1,432,430,287 1,349,457,388 Aset reasuransi Total Aset Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 1 - P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 12 Catatan LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Utang reasuransi - pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain Utang komisi Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Liabilitas manfaat polis masa depan Pihak berelasi Pihak ketiga Premi yang belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah liabilitas asuransi 12 28 2,486,102 100,825 8,087,328 5,802,473 56,038,720 4,357,699 16,400,054 104,012,971 102,072,206 28 205,143,688 8,871,411 200,385,350 8,872,930 28 101,949,855 54,934,425 474,912,350 107,530,346 46,208,787 465,069,619 27 31 26,416,844 604,971,151 703,827 25,188,827 584,235,474 288,802,021 68,905,069 450,156,107 19,595,939 827,459,136 287,329,738 67,800,857 402,817,392 7,273,927 765,221,914 1,432,430,287 1,349,457,388 16 17 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2013, 31 Desember 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.888.020.215 saham pada tanggal 31 Maret 2013 2.873.289.760 saham pada tanggal 31 Desember 2012 18 Tambahan modal disetor - bersih 19 Saldo laba Komponen ekuitas lainnya 20 Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 2 31 Desember 2012 Rp'000 74,815 55,905 10,224,939 10,956,135 56,422,431 4,429,427 21,478,305 13 14 15,28 Liablitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas 31 Maret 2013 Rp'000 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Laba Rugi komprenhensif Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 PENDAPATAN Pendapatan premi Premi bruto Potongan premi Premi reasuransi Premi Neto Perubahan bruto liabilitas premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto atas liabilitas premi Pendapatan premi asuransi neto Hasil investasi Penghasilan lain-lain JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Klaim Neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban klaim neto Beban komisi neto Beban usaha JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH 21 21 21 21 21 23 24 22 22 22 22 25 26 27 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain Jumlah pendapatan komprehensif lain LABA KOMPREHENSIF Maret 2013 Rp'000 Maret 2012 Rp'000 130,566,286 (20,769,318) (12,632,984) 97,163,984 (3,145,147) 116,968,861 (17,548,095) (14,900,560) 84,520,206 (30,211,338) 4,368,590 98,387,427 24,292,903 632,639 123,312,969 8,479,982 62,788,850 17,951,957 536,302 81,277,109 55,859,829 (5,936,844) 49,922,984 1,940,766 40,725,686 (2,431,121) 38,294,565 (1,348,291) 716,248 52,579,998 2,015,066 22,659,497 77,254,561 46,058,408 1,280,306 47,338,714 2,836,298 39,782,572 1,076,368 17,817,666 58,676,606 22,600,503 (2,925,364) 19,675,139 11,713,871 10,283,424 2,928,468 14,642,339 61,981,053 10,283,424 29,958,563 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh) Dasar 13,36 Dilusian 14,06 3 6,85 - P .T . A S U R A N S I M U L T I A R T H A G U N A T b k L a p o r a n P e r u b a h a n E k u i ta s U n tu k p e r io d e y a n g b e r a k h i r 3 1 M a r e t 2 0 1 3 d a n 2 0 1 2 C ata ta n S a ld o p e r 1 Ja n u ari 2 0 1 2 R u g i b e lu m d i re a l i s a s i d a ri p e m i li k a n e f e k L a b a b e rs i h t a h u n b e rj a la n S a ld o 3 1 M a ret 2 0 1 2 P e la k s a n a a n w a r ra n m e n j a d i s a h a m P enam b ah an cadan gan u m u m D iv id en tu n ai P e ru b a h a n n il a i w a j a r a t a s p e m i l i k a n e f e k t e rs e d i a u n t u k d ij u a l s / d D e s 2 0 1 2 P e la k s a n a a n w a r ra n m e n j a d i s a h a m P e ru b a h a n n il a i w a j a r a t a s p e m i l i k a n e f e k t e rs e d i a u n t u k d ij u a l s / d M a re t 2 0 1 2 L a b a b e rs i h s / d M a re t 2 0 1 3 S a l d o p e r 3 1 M a re t 2 0 1 3 M o d a l d is eto r R p '0 0 0 K o m p o n e n e k u i t a s la i n n y a S e li s i h n i l a i t r a n s a k s i S a ld o L a b a Tam b ah an m od al restru k tu risa s i R ev alu as i in v es tas i D iten tu k an B e lu m D i t e n t u k a n d is eto r e n t i t a s s e p e n g e n d a li e f e k t e rs e d i a u n t u k d i j u a l P e n g g u n a a n n y a P en gg u naan nya R p '0 0 0 R p '0 0 0 R p '0 0 0 2 8 7 ,3 2 8 ,9 7 6 2 8 7 ,3 2 8 ,9 7 6 762 - 6 7 ,8 0 0 ,2 8 5 6 7 ,8 0 0 ,2 8 5 572 - 5 ,4 4 9 ,5 0 2 5 ,4 4 9 ,5 0 2 - 2 8 7 ,3 2 9 ,7 3 8 1 ,4 7 2 ,2 8 3 6 7 ,8 0 0 ,8 5 7 1 ,1 0 4 ,2 1 2 5 ,4 4 9 ,5 0 2 - 2 8 8 ,8 0 2 ,0 2 1 6 8 ,9 0 5 ,0 6 9 - ( 8 ,5 8 1 ,3 5 0 ) 1 0 ,2 8 3 ,4 2 5 .0 0 1 ,7 0 2 ,0 7 5 1 2 2 ,3 5 0 1 ,8 2 4 ,4 2 5 1 2 ,3 2 2 ,0 1 2 - 5 ,4 4 9 ,5 0 2 4 1 4 ,1 4 6 ,4 3 7 J u m la h e k u i t a s R p '0 0 0 1 8 ,0 0 0 ,0 0 0 1 8 ,0 0 0 ,0 0 0 3 ,0 0 0 ,0 0 0 - 2 6 6 ,4 0 7 ,6 0 9 1 9 ,6 7 5 ,1 4 0 2 8 6 ,0 8 2 ,7 4 9 ( 2 8 ,7 3 2 ,8 9 8 ) 6 3 6 ,4 0 5 ,0 2 2 1 0 ,2 8 3 ,4 2 5 1 9 ,6 7 5 ,1 4 0 6 6 6 ,3 6 3 ,5 8 7 1 ,3 3 4 3 ,0 0 0 ,0 0 0 (2 8 ,7 3 2 ,8 9 8 ) 2 1 ,0 0 0 ,0 0 0 - 1 2 4 ,4 6 7 ,5 4 1 3 8 1 ,8 1 7 ,3 9 2 - 1 2 4 ,5 8 9 ,8 9 1 7 6 5 ,2 2 1 ,9 1 4 2 ,5 7 6 ,4 9 5 4 7 ,3 3 8 ,7 1 5 1 2 ,3 2 2 ,0 1 2 4 7 ,3 3 8 ,7 1 5 4 2 9 ,1 5 6 ,1 0 7 8 2 7 ,4 5 9 ,1 3 6 2 1 ,0 0 0 ,0 0 0 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Penerimaan lain-lain Pembayaran lain-lain Pembayaran klaim Penerimaan komisi Pembayaran komisi Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran premi reasuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan badan Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Pencairan efek tersedia untuk dijual Penempatan efek tersedia untuk dijual Pencairan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penempatan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pencairan efek diperdagangkan Penempatan efek diperdagangkan Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 31 Maret 2013 Rp'000 31 Maret 2012 Rp'000 121,527,787 8,074,455 208,378 (1,193,637) (58,316,036) 2,638,721 (3,340,467) (13,146,104) (17,682,998) (3,094,211) (7,938,950) 119,296,330 3,151,955 487,716 (35,620,151) (18,568,701) (10,757,159) (23,094,013) (22,660,595) (2,455,024) 27,736,938 9,780,358 35,000,000 (88,500,000) 55,690,000 (53,617,500) 23,009,511 250 (773,079) 40,521,400 (50,085,000) 8,897,205 (9,863,970) (19,945,137) 17,226,970 80,000 (579,424) (29,190,818) (13,747,956) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penawaran umum terbatas I Pembayaran hutang sewa guna usaha 2,576,496 - (91,425) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 2,576,496 (91,425) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1,122,616 (4,059,023) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 5,593,593 9,602,030 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 6,716,209 5,543,007 5 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 15 tanggal 26 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, SH, MBA., notaris di Jakarta dalam rangka peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp. 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki sepuluh cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang, Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado dan Banjarmasin) serta sembilan belas kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Bali, Balikpapan, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Cikarang,). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin Pusat Lt. 8 Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No. KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 405 dan 341 karyawan. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Aries Liman Tri Hananto Sapto Anggoro Syamsul Hidayat Presiden Direktur Direktur Linda Juliana J.L. Delhaye Dedi Setiawan Komite Audit: Ketua Anggota Sekretaris Perusahaan Audit Internal Tri Hananto Sapto Anggoro Ir. Santo Lionto, SE, MM Antonius Triwahyudi, SE, MM Dedi Setiawan Nancy b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan 6 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 2.873.297.383 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: PSAK 62, Kontrak Asuransi Standar ini mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh setiap entitas yang menerbitkan kontrak asuransi, mensyaratkan, pengembangan terbatas akuntansi asuradur untuk kontrak asuransi dan pengungkapan yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangan asuradur yang timbul dari kontrak asuransi dan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi. Salah satu pengembangan utama akuntansi untuk asuradur adalah tes kecukupan liabilitas, yang mengharuskan asuradur menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Bila tidak mencukupi, kekurangannya harus diakui dalam laba rugi. Standar ini diterapkan secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Dampak dari penerapan standar ini dijelaskan dalam Catatan 40. PSAK 28 (revisi 2012), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian Standar revisi ini diterbitkan untuk melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi, untuk entitas yang menerbitkan kontrak asuransi kerugian yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 62. Standar ini diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2012. Dampak dari penerapan standar ini dijelaskan dalam Catatan 40. PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari 7 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan kerja PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham ISAK 15, PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25, Hak Atas Tanah b. Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak Standar dan Interpretasi terhadap laporan keuangan. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. 8 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 d. Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. a. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. b. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). c. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual 9 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat 10 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 11 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan 12 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 i. Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reklasifikasi Aset Keuangan Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap) Sebelum 1 Januari 2012, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan FVTPL. Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL. j. Kas dan setara kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k. Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi 13 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.Transaksi perolehan investasi pada entitas asosiasi antara entitas sepengendali dalam rangka reorganisasi dicatat sebesar nilai buku aset bersih entitas asosiasi. Selisih antara harga perolehan investasi dengan nilai buku tersebut dicatat pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai unsur komponen ekuitas lainnya. l. Piutang dan utang asuransi Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal. m. Reasuransi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi. Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung. n. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 20 8 4-8 Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. 14 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. p. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. 15 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 q. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. r. Utang Klaim Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled). s. Liabilitas Asuransi Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Sejak 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian. Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan). Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Tes Kecukupan Liabilitas Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan 16 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan. t. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. u. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. v. Hasil investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi. w. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. 17 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait. x. Komisi Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. y. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). z. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti. aa. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. 18 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. cc. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 19 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan, Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan kritis berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Gross Premium Reserve (GPR) GPR mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan, termasuk seluruh opsi yang disediakan, dan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan serta mempertimbangkan penerimaan premi di masa yang akan datang. Gross premium reserve berasal dari nilai estimasi arus kas untuk pembayaran manfaat di masa depan ditambah nilai estimasi arus kas untuk pembayaran biaya di masa depan dikurangkan dengan nilai kini estimasi arus kas dari penerimaan premi bruto di masa depan. Perusahaan melakukan perhitungan GPR pada level kontrak asuransi individual yang menggunakan perhitungan Daily Reserve untuk periode jangka pendek dan untuk periode jangka panjang, Perusahaan menggunakan perhitungan aktuaria dengan memperhitungkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat dan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan (sesuai PSAK 36), namun memperhitungkan premi refund (proporsional premi harian) sebagai minimum liabitasnya. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini: a. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa 20 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. b. Estimasi klaim retensi sendiri Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan. c. Imbalan kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. 21 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 5. KAS DAN BANK 31 Maret 2013 Rp'000 Kas Bank Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maspion PT Bank Mestika Dharma PT Bank Mayora PT Bank Harmoni PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Swadesi PT Bank Eksekutif Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha International Tbk Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah kas dan bank 31 Desember 2012 Rp'000 123,162 123,986 2,154,506 2,134,674 3,275,359 662,285 4,289,180 3,937,644 832,952 357,237 260,004 135,762 160,432 160,636 79,026 28,737 464,362 299,194 185,348 102,826 80,225 67,470 56,183 28,756 2,014,786 1,284,364 289,081 247,599 289,081 247,599 2,303,867 1,531,963 6,716,209 5,593,593 22 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 6. INVESTASI 31 Maret 2013 Rp'000 Investasi Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak berelasi Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 31 Desember 2012 Rp'000 61,900,000 813,095,700 61,900,000 759,566,300 47,656,181 41,509,996 22,190,350 265,760,678 69,003,310 210,759,828 63,641,102 760,905 63,348,136 760,905 1,275,004,916 1,206,848,475 23 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Deposito berjangka 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Deposito wajib Pihak ketiga Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12,000,000 3,114,300 12,000,000 3,114,300 Jumlah deposito wajib 15,114,300 15,114,300 Deposito biasa Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah 61,900,000 61,900,000 61,900,000 61,900,000 505,000,000 204,500,000 38,000,000 9,000,000 8,500,000 25,000,000 1,000,000 500,000 400,000 250,000 792,150,000 471,500,000 204,500,000 38,000,000 9,000,000 8,500,000 5,000,000 1,000,000 500,000 400,000 250,000 738,650,000 5,831,400 5,831,400 5,802,000 5,802,000 Jumlah pihak ketiga 797,981,400 744,452,000 Jumlah deposito biasa 859,881,400 806,352,000 Jumlah deposito berjangka 874,995,700 821,466,300 Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Index PT Bank Mayapada Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Mayora PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Harda Nasional PT Bank Nusantara Parahyangan Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha International Tbk Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito wajib Deposito biasa Rupiah Dollar Amerika Serikat 6,9% 7.37% 6,74% 3.00% 7.92% 3.40% 24 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Rupiah < 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan > 12 bulan 17,400,000 756,514,300 93,250,000 2,000,000 78,500,000 604,914,300 130,250,000 2,000,000 Jumlah 869,164,300 815,664,300 Dollar Amerika Serikat 1-3 bulan Jumlah 5,831,400 5,802,000 874,995,700 821,466,300 Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 39 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Efek diperdagangkan 3 1 M aret 2013 R p'0 00 P ihak berela si R eksada na P anin R eksada na P anin R eksada na P anin R eksada na P anin R eksada na P anin D ana D ana D ana D ana D ana M aksim a - M N U nggu lan P rim a U tam a P lus 2 - M N B ersam a P lus Jum lah efe k diper dagangkan 25 31 D e sember 201 2 R p'000 15 ,263,769 11 ,551,541 9 ,369,594 5 ,276,574 6 ,194,703 12,54 8,539 10,47 8,724 7,87 0,091 5,31 6,851 5,29 5,791 47 ,656,181 41,50 9,996 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 38.467.900 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 9.188.281 ribu dan Rp 3.042.096 ribu. Seluruh efek diperdagangkan dilakukan dalam mata uang Rupiah. Efek tersedia untuk dijual 31 Maret 2013 Rp'000 Peringkat/ Rating Pihak berelasi Obligasi Rupiah Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Verena Multifinance Tahap I Tahun 2012 Seri B Clipan Finance Indonesia III tahun 2011 Seri C Jumlah Pihak ketiga Obligasi Rupiah Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012 Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 Medco Energy International III Tahun 2012 Panorama Transportasi I Tahun 2012 Modernland Realty II Tahun 2012 Seri A - 31 Desember 2012 Rp'000 Peringkat/ Rating idAA- 46,956,910 idAA- 20,100,000 idA 20,000,000 idA 2,090,350 idA+ 2,046,400 idA+ 22,190,350 69,003,310 50,000,000 idBBB 51,797,300 idBBB 27,528,800 idAA- 26,940,030 idAA- 21,998,500 AA(idn) 21,580,000 AA(idn) 9,925,000 idAA+ 10,174,000 idAA+ - A-(idn) 10,003,000 A-(idn) 10,385,000 idA 10,000,000 idA 4,990,000 idAA- 5,006,000 idAA- 5,007,500 idBBB+ 5,000,000 idBBB+ 5,000,000 idA- 5,000,000 idA- 26 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 W askita Karya II Tahun 2012 Seri B Aneka Gas II Tahun 2012 BII Sub Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2012 PP Berkelanjutan Tahap I Tahun 2013 Bank Permata Sub Berkel. I Tahun 2012 Dolar Am erika Serikat Pertamina 42 Tahun 2012 Alam Sutera International 3 Tahun 2012 1,061,000 idA 1,036,500 idA 1,014,000 idA 1,012,500 idA 1,022,500 14,070,000 idAidA- 1,000,000 - idA- 6,075,000 idAA- - - 1,011,500 idA- - - 32,032,000 idAA- 9,977,623 BAA3 10,916,947 5,492,255 5,293,551 59,170,000 46,000,000 Jumlah 265,760,678 210,759,828 Nilai wajar 287,951,028 279,763,138 Saham Rupiah Greenwood Sejahtera BAA3 A+ Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo. Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2013 Rp'000 Saldo awal tahun Keuntungan(kerugian) belum direalisasi selama periode berjalan Keuntungan yang direalisasi atas penjualan selama periode berjalan Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Saldo akhir tahun 2012 Rp'000 1,824,425 (6,436,012) 14,493,373 12,910,256 757,107 (1,896,340) 17,074,905 4,577,904 (2,928,468) (2,753,479) 14,146,437 1,824,425 Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 225.577.136 ribu dan Rp 227.575.463 ribu. 27 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Penyertaan dalam bentuk saham Tempat Kedudukan/ Jenisusaha MetodeEkuitas/Equity PTLaksayudhaAbadi Investasi lainnya/ PTAsuransi Maipark Indonesia Jakarta Properti Jakarta Asuransi PersentasePemilikan/ 31Maret 2013 31Des 2012 36.00% 36.00% 1,69% 1,69% Jumlah/Total 31Maret 2012 Rp'000 31Des 2011 Rp'000 63,641,102 63,348,136 760,905 760,905 64,402,007 64,109,041 Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut: 2013 Rp'000 2012 Rp'000 Saldoawal Bagianlababersihentitasasosiasi (Catatan25) 63,348,136 62,895,460 292,966 452,676 Saldoakhir 63,641,102 63,348,136 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 17 Desember 1999 yang seluruhnya dibuat di bawah tangan, telah dilakukan transaksi jual beli saham PT Laksayudha Abadi antara Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi, yaitu PT Mega Indopacific Investcipta, PT Centronix Limited dan PT Bentangan Surya Persada, sebanyak 138.000.000 saham atau senilai Rp 69 miliar. Karena pembelian saham PT Laksayudha Abadi dilakukan dengan pihak berelasi, transaksi ini merupakan transaksi reorganisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga transaksi yang dibayarkan dengan nilai buku aset bersih investasi yang diperoleh sebesar Rp 5.449.502 ribu dicatat sebagai “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada komponen ekuitas lainnya Perusahaan. 28 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Pada bulan Desember 2010, Perusahaan telah menjual kepemilikannya atas saham PT Laksayudha Abadi sebesar 30.000.000 lembar saham kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan Perusahaan berubah dari 46% menjadi 36%, sebagai konsekuensinya, jumlah tercatat selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali mengalami perubahan, dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp'000 Saldo awal Pengurangan 6,963,252 1,513,750 Saldo akhir 5,449,502 Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia (AMI) diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. AMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya. 29 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 7. PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan Nasabah 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Pihak berelasi Piutang premi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Panin Insurance Tbk 1,312,306 1,777,148 4,178 - 1,488,811 1,088,965 108,785 7,334 Piutang koasuransi PT Panin Insurance Tbk 1,900,770 91,873 Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai 4,994,402 2,785,768 Bersih 4,693,178 2,659,745 Pihak ketiga Piutang premi PT Mitra, Iswara & Rorimpandey HM. Su'udi Cipta Integra data AON Risk Service Indosurance Broker Utama Lainnya (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 3,710,943 1,548,962 89,638 6,455 9,389 8,748,591 1,639,885 764,914 557,987 502,233 7,547,801 5,615,109 164,919 216,000 756,897 1,031,323 Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 13,835,004 19,076,042 (3,620,656) (3,674,909) Bersih 10,214,348 15,401,133 Jumlah Piutang Premi 14,907,526 18,060,878 Piutang koasuransi PT Mitra Iswara & Rorimpandey Lainnya (masing-masing di bawah Rp 200 juta) (301,224) (126,023) 30 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Piutang premi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 12,616,272 3,364,457 10,654,483 9,868,131 Jumlah piutang premi 15,980,729 20,522,614 Piutang koasuransi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 2,708,763 139,914 347,094 992,102 Jumlah piutang koasuransi 2,848,677 1,339,196 Cadangan kerugian penurunan nilai (3,921,880) (3,800,932) Bersih 14,907,526 18,060,878 c. Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Yen Jepang 17,995,624 811,497 16,401 5,800 84 20,490,433 1,339,923 16,481 14,876 97 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 18,829,406 21,861,810 (3,921,880) (3,800,932) Bersih 14,907,526 18,060,878 31 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 d. Berdasarkan Bisnis Piutang premi Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya Jumlah piutang premi 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 2,544,125 6,539,948 4,695,973 1,205,768 994,915 15,980,729 9,762,666 4,266,587 3,963,813 1,385,681 1,143,867 20,522,614 Piutang koasuransi Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya Jumlah piutang koasuransi 493,807 600,630 97,902 (36,793) 1,693,131 2,848,677 806,123 243,555 47,440 (18,806) 260,884 1,339,196 Cadangan kerugian penurunan nilai (3,921,880) (3,800,932) Bersih 14,907,526 18,060,878 Jangka waktu rata-rata polis asuransi adalah 60 hari. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi. 32 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 8. PIUTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur P ih a k k e t ig a R u p ia h R e a s u r a d u r d a l a m n e g e ri R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i J u m l a h ru p ia h D o l l a r A m e r ik a S e ri k a t R e a s u r a d u r d a l a m n e g e ri R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i J u m l a h D o l la r A m e ri k a S e r ik a t J u m l a h p i u t a n g re a s u ra s i C a d a n g a n k e r u g ia n p e n u r u n a n n ila i J u m l a h P iu ta n g R e a s u ra n s i B e rs i h 3 1 M a re t 20 13 R p '0 0 0 31 D es em be r 2 012 R p '0 0 0 5 ,1 5 6 ,8 0 3 1 ,9 8 5 ,6 3 3 7 ,1 4 2 ,4 3 6 5 73,7 1 9 1 ,2 6 0 , 3 0 8 1 ,8 3 4 , 0 2 7 1 ,3 5 3 ,1 6 0 1 ,3 5 3 ,1 6 0 1 ,8 2 3 , 3 8 9 24,2 8 3 1 ,8 4 7 , 6 7 2 8 ,4 9 5 ,5 9 6 3 ,6 8 1 , 6 9 9 (2 0 0 , 0 0 0 ) 8 ,2 9 5 ,5 9 6 (3 2 0 , 9 4 8 ) 3 ,3 6 0 , 7 5 1 Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Jlt Risk Solutions Asia Private Ltd, Mapfre Asistencia, Ikatan Asia Pasific Broker Reinsurance dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 3,033,994 5,461,602 2,823,176 858,523 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 8,495,596 3,681,699 (200,000) (320,948) Bersih 8,295,596 3,360,751 33 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 c. Berdasarkan Bisnis 31 maret 2013 Rp'000 31 desember 2012 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 1,542,155 2,815,516 26,704 4,015,751 95,470 2,688,897 866,707 69,716 8,619 47,760 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 8,495,596 3,681,699 (200,000) (320,948) Bersih 8,295,596 3,360,751 Jangka waktu rata-rata piutang reasuransi adalah 60 hari. Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai per tahun berdasarkan persentase tertentu. Piutang premi reasuransi yang diungkapkan di Catatan 3 termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada akhir periode pelaporan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga. 34 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 9. ASET REASURANSI Aset Reasuransi terdiri dari : 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim 4,541,951 11,437,269 3,958,912 7,651,718 26,436,150 27,152,398 Jumlah 42,415,370 38,763,028 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 3 1 m are t 2013 R p '0 0 0 P ih a k b e r e la s i P T B a n k P a n I n d o n e s ia T b k P T C lip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k P T P a n in I n s u ra n c e T b k P T B a n k P a n in S y a ria h J u m la h p ih a k b e re la s i 31 desem ber 2012 R p '0 0 0 3 ,5 1 0 ,4 8 4 1 ,0 3 0 ,5 4 0 377 550 4 ,5 4 1 ,9 5 1 2 ,4 2 6 ,9 2 8 1 ,5 3 0 ,4 1 1 836 737 3 ,9 5 8 ,9 1 2 P ih a k k e t ig a P T M it ra , I s w a r a & R o r im p a n d e y L a in n y a J u m la h p ih a k k e t ig a 2 5 3 ,1 1 1 1 1 ,1 8 4 ,1 5 8 1 1 ,4 3 7 ,2 6 9 3 8 2 ,0 1 7 7 ,2 6 9 ,7 0 1 7 ,6 5 1 ,7 1 8 J u m la h 1 5 ,9 7 9 ,2 2 0 1 1 ,6 1 0 ,6 3 0 35 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2013 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 31 Desember 2012 Rp'000 10,856,893 1,799,667 210,780 388,193 2,723,687 15,979,220 7,901,763 2,119,189 158,870 117,814 1,312,994 11,610,630 Bagian reasuransi atas premi uang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Engineering Aviation Hull, Satellite, Energy, Liabilities Credit Insurance & Boards, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim 31 maret 2013 Rp'000 31 desember 2012 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 15,209,486 6,931,453 18,865 3,720,185 556,161 11,328,747 7,550,781 7,503,685 28,281 740,904 Jumlah 26,436,150 27,152,398 36 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 10. ASET TETAP 1 Januari 2013 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat 2,049,580 55,161,959 9,735,907 Penambahan/ Additions Rp'000 - Pengurangan/ Deductions Rp'000 31 Maret 2013 Rp'000 - 2,049,580 55,161,959 9,735,907 13,722,638 773,078 1,025 14,494,691 1,219,000 81,889,084 773,078 1,025 1,219,000 82,661,137 1,385,137 5,220,916 689,524 276,349 10,444,860 470,161 762 682,695 17,733,608 32,826 1,468,860 762 2,074,661 5,497,265 0 10,914,259 0 715,521 19,201,706 64,155,476 63,459,431 37 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 31 Desember 2011 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Penambahan/ Additions Rp'000 Pengurangan/ Deductions Rp'000 Reklasifikasi Reclassification Rp'000 1,381,500 3,641,847 8,094,228 668,080 51,549,005 2,359,629 28,893 717,950 11,279,558 2,479,651 36,572 1,219,000 25,616,133 57,056,365 783,415 (1,219,000) 0 81,889,083 977,554 4,697,831 407,704 1,125,123 120 567,074 647,731 1,385,138 5,903,611 10,444,859 17,733,608 1,219,000 - 31 Desember 2012 Rp'000 2,049,580 55,161,959 10,954,907 13,722,637 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah 8,753,780 1,719,762 28,683 - 528,551 14,957,716 119,180 3,371,769 595,877 (647,731) - Jumlah Tercatat 10,658,417 64,155,475 Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Bangunan terdiri dari aset tetap yang belum digunakan sebesar Rp 50.042.486 ribu. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 14.792.424 ribu kepada PT Panin Insurance Tbk, pihak berelasi (Catatan 28), PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Buana Independent. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2013 dan 2012. Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2013 Rp'000 Harga jual Nilai buku Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap 2012 Rp'000 250 (262) 392,000 (187,538) (12) 204,462 38 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 11. ASET LAIN-LAIN BERSIH 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Akumulasi dana program asuransi 7,048,423 7,048,423 Piutang bunga deposito dan obligasi Piutang hasil penjualan barang-barang sisa klaim Uang jaminan Lainnya Jumlah 3,776,389 3,885,171 1,038,276 495,280 192,595 12,550,963 1,050,408 488,590 77,551 12,550,143 Akumulasi Dana Program Asuransi Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Life, pihak berelasi (Catatan 28), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja 12. UTANG KLAIM a. Berdasarkan Nasabah 3 1 M a re t 2013 R p '0 0 0 P ih a k b e re la s i P T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k 4 9 ,4 5 0 2 5 ,3 6 5 2 ,4 0 7 ,2 2 1 7 8 ,8 8 1 7 4 ,8 1 5 2 ,4 8 6 ,1 0 2 5 5 ,9 0 5 1 0 0 ,8 2 5 1 3 0 ,7 2 0 2 ,5 8 6 ,9 2 7 J u m la h P ih a k k e tig a J u m la h U ta n g K la im 31 D esem ber 2012 R p '0 0 0 39 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2013 Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Lainnya Jumlah 31 Desember 2012 Rp'000 99,976 51,928 13,940 (35,124) 130,720 2,507,758 73,379 5,790 2,586,927 c. Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2013 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah 31 Desember 2012 Rp'000 130,720 130,720 340,015 2,246,912 2,586,927 13. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 3 1 M a re t 2013 R p '0 0 0 3 1 D ese m ber 2012 R p '0 0 0 R u p ia h R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i 3 ,2 5 5 ,6 8 4 5 ,9 2 4 ,3 1 1 1 ,6 4 3 ,2 6 1 5 ,7 1 4 ,8 5 3 J u m la h - R u p i a h 9 ,1 7 9 ,9 9 5 7 ,3 5 8 ,1 1 4 9 1 2 ,2 7 5 1 3 2 ,6 6 9 6 9 2 ,5 9 2 3 6 ,6 2 2 J u m l a h - m a t a u a n g a s in g 1 ,0 4 4 ,9 4 4 7 2 9 ,2 1 4 J u m la h U t a n g R e a s u ra n s i 1 0 ,2 2 4 ,9 3 9 8 ,0 8 7 ,3 2 8 M a ta u a n g a s in g R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i Semua utang reasuransi dilakukan dengan pihak ketiga. 40 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Aon Reinsurance Broker, Swiss Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V Versicherung AG Reinsurance dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 10,224,939 - 7,283,999 803,329 Jumlah 10,224,939 8,087,328 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dollar Singapura Jumlah 9,179,995 994,100 28,802 3,540 18,502 7,358,114 713,333 12,189 2,606 1,086 10,224,939 8,087,328 41 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 d. Berdasarkan Bisnis 3 1 M are t 2013 R p '0 0 0 K e ba kara n K e n d a r a a n b e r m o to r P e n g a n g k u ta n K e se h a ta n d a n k e c e la k a a n d iri L a in n y a J u m la h 31 D esem ber 2012 R p '0 0 0 7 ,0 5 4 , 3 2 6 1 ,5 4 8 , 0 7 6 4 3 7 ,6 0 4 1 2 ,5 3 8 1 ,1 7 2 , 3 9 5 5 ,5 8 4 ,5 6 2 9 0 3 ,5 8 9 2 8 5 ,2 2 1 1 1 ,5 3 8 1 ,3 0 2 ,4 1 8 1 0 ,2 2 4 , 9 3 9 8 ,0 8 7 ,3 2 8 14. UTANG PAJAK 31 Maret 2013 Rp'000 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 31 Desember 2012 Rp'000 6,240,498 3,031,849 4,636,479 79,158 10,956,135 2,753,046 17,578 5,802,473 15. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Utang kepada pihak berelasi Lainnya 47,094,419 9,328,012 52,716,950 3,321,770 Jumlah 56,422,431 56,038,720 Biaya perolehan diamortisasi dari utang lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. 42 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Utang kepada Pihak Berelasi Merupakan utang kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. 16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2013 Rp'000 Bonus karyawan Pendidikan Pemasaran Jasa profesional Lainnya Jumlah 31 Desember 2012 Rp'000 7,058,998 3,067,883 1,529,256 641,250 9,180,918 21,478,305 6,945,203 2,482,883 2,100,000 558,750 4,313,218 16,400,054 17. LIABILITAS ASURANSI Liabilitas asuransi terdiri dari: Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut: 3 1 Ma ret 2 01 3 Rp'0 00 Ke nda ra an b erm oto r Ke bak aran Ke seh atan d an k ece la kaa n diri Pe nga ng kutan La in ny a Ju mlah 3 1 Dese mb er 201 2 Rp'000 59 ,8 39 ,6 90 21 ,9 94 ,1 27 16 ,7 13 ,2 32 4 ,6 44 ,6 85 8 21 ,2 37 5 8,85 8,54 8 1 6,84 6,71 2 1 6,18 7,75 1 9,15 5,51 4 1,02 3,68 1 104 ,0 12 ,9 71 10 2,07 2,20 6 Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 43 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Seluruh estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan a. Berdasarkan Nasabah 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Verena Multi Finance Tbk 178,122,914 26,953,267 67,507 172,948,622 27,362,905 73,823 Jumlah pihak berelasi 205,143,688 200,385,350 1,560,611 1,724,587 7,310,800 7,148,343 8,871,411 8,872,930 214,015,099 209,258,280 Pihak ketiga PT Bina Multi Finance Lainnya (masing-masing di bawah Rp 600 juta) Jumlah pihak ketiga Jumlah b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 201,482,933 12,337,960 117,169 77,037 196,189,018 12,854,776 127,506 86,980 Jumlah 214,015,099 209,258,280 44 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Premi belum Merupakan Pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 3 1 M a re t 2013 R p '0 0 0 P ih a k b e r e la s i P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k P T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k P T B a n k P a n in S y a r ia h P T P a n in In s u r a n c e T b k P T V e r e n a M u lti F in a n c e T b k 31 D esem ber 2012 R p '0 0 0 9 3 ,9 8 2 ,3 1 1 1 9 ,1 8 5 ,6 1 0 3 0 ,6 9 6 4 ,2 2 2 4 2 ,0 8 9 8 7 ,8 3 8 ,3 4 3 1 9 ,3 0 6 ,1 6 6 3 3 0 ,6 1 8 8 ,2 4 4 4 6 ,9 7 5 1 1 3 ,2 4 4 ,9 2 8 1 0 7 ,5 3 0 ,3 4 6 P ih a k k e tig a P T M itr a , Is w a r a & R o r im p a n d e y L a in n y a 4 ,2 1 6 ,7 2 9 3 9 ,4 2 2 ,6 2 3 1 1 ,7 1 7 ,6 6 6 3 4 ,4 9 1 ,1 2 1 J u m la h p ih a k k e tig a 4 3 ,6 3 9 ,3 5 2 4 6 ,2 0 8 ,7 8 7 1 5 6 ,8 8 4 ,2 8 0 1 5 3 ,7 3 9 ,1 3 3 J u m la h p ih a k b e r e la s i J u m la h b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya 116,141,090 15,173,984 19,984,381 1,266,493 4,318,332 116,746,620 18,369,629 16,457,482 702,076 1,463,326 Jumlah 156,884,280 153,739,133 Premi belum merupakan pendapatan lainnya merupakan Engineering Aviation Hull, Satellite Energy, Liabilities Credit Insurance & Boards, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. 18. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 45 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 31 Maret 2013 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham PT Panin Insurance Tbk Dana Pensiun Karyawan Panin Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk DBS Bank Ltd S/A Pemberton Asia Opportunities Fund Masyarakat Jumlah/Total Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 928,293,693 422,868,000 388,000,000 32.14% 14.64% 13.43% 92,829,369 42,286,800 38,800,000 150,000,000 998,858,522 2,888,020,215 5.19% 34.60% 100.00% 15,000,000 99,885,852 288,802,021 31 Desember 2012 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham PT Panin Insurance Tbk Dana Pensiun Karyawan Bank Panin PT Bank Pan Indonesia Tbk DBS Bank Ltd S/A Pemberton Asia Opportunities Fund Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)/ Public (below 5% each) Jumlah/Total Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 928,293,693 422,868,000 388,000,000 32.31 14.72 13.50 92,829,370 42,286,800 38,800,000 150,000,000 5.22 15,000,000 984,135,690 2,873,297,383 34.25 100.00 98,413,568 287,329,738 Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 26 Oktober 2011 dari notaris Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di Jakarta modal dasar Perusahaan meningkat dari Rp 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam Akta No. 9 tanggal 17 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran cuma-cuma sebanyak 478.881.626 waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor. Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah 464.151.037 warran seri II dan 478.873.869 waran seri II yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per saham. 46 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 31 Desember 2010 hingga 31 Maret 2013 sebagai berikut: Lembar/Shares Saldo 1 Januari 2011/31 Desem ber 2010 Penawaran Umum Terbatas I 1,436,644,880 1,436,644,880 Saldo 31 Desember 2011 2,873,289,760 Pelaksanaan waran seri II 7,623 Saldo 31 Desember 2012 2,873,297,383 Pelaksanaan waran seri II 14,722,832 Saldo 31 Maret 2013 2,888,020,215 19. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai berikut: 47 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 R p '0 0 0 P e n e r im a a n d a r i p e n ju a la n s a h a m p e rd a n a k e p a d a m a s y a ra k a t s e b a n y a k 2 4 0 .0 0 0 .0 0 0 s a h a m d e n g a n h a rg a p e n a w a ra n R p 1 0 5 p e r s a h a m N ila i n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t s e b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s p e n g e lu a r a n 2 4 0 . 0 0 0 . 0 0 0 s a h a m B ia y a - b ia y a y a n g d ik e lu a r k a n s e h u b u n g a n d e n g a n p e n a w a ra n u m u m p e rd a n a k e p a d a m a s y a ra k a t S a ld o 1 J a n u a r i 2 0 1 1 /3 1 2 5 ,2 0 0 ,0 0 0 (2 4 ,0 0 0 ,0 0 0 ) ( 1 ,4 3 4 ,8 7 2 ) D e s e m b e r 2 0 1 0 (2 3 4 ,8 7 2 ) P e n e r im a a n d a r i P e n a w a r a n U m u m T e rb a ta s I k e p a d a m a s y a ra k a t s e b a n y a k 1 .4 3 6 .6 4 4 .8 8 0 s a h a m d e n g a n h a rg a p e n a w a ra n R p 1 5 0 p e r s a h a m N ila i n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t s e b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s p e n g e lu a r a n 1 .4 3 6 .6 4 4 . 8 8 0 s a h a m B ia y a - b ia y a y a n g d ik e lu a r k a n s e h u b u n g a n d e n g a n P e n a w a ra n U m u m T e rb a ta s I S a ld o P e n N ila s p e i e e 3 1 2 1 5 ,4 9 6 ,7 3 2 (1 4 3 ,6 6 4 ,4 8 8 ) ( 3 ,7 9 7 ,0 8 7 ) D e s e m b e r 2 0 1 1 6 7 ,8 0 0 ,2 8 5 r im a a n d a r i p e la k s a n a a n w a r r a n n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s n g e lu a r a n 7 .6 2 3 s a h a m S a ld o 3 1 1 ,3 3 4 (7 6 2 ) D e s e m b e r 2 0 1 2 6 7 ,8 0 0 ,8 5 7 N ila i n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t s e b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s p e n g e lu a r a n 7 .6 2 3 s a h a m S a ld o 3 1 1 ,1 0 4 ,2 1 2 M a re t 2 0 1 3 6 8 ,9 0 5 ,0 6 9 20. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 31 Maret 2013 Rp'000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Jumlah 31 Desember 2012 Rp'000 5,449,502 5,449,502 14,146,437 19,595,939 1,824,425 7,273,927 48 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 21. PENDAPATAN PREMI 31 Maret 2013 Bagian reasuransi atas Potongan perubahan bruto prem i liabilitas prem i Rp'000 Rp'000 Prem i bruto Rp'000 Kendaraan berm otor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jum lah 74,723,830 32,206,256 14,857,639 3,668,123 5,110,438 130,566,286 (17,933,943) (705,985) (1,840,006) (227,458) (61,926) (20,769,318) (805,828) (135,986) (7,998,371) (947,358) (2,745,441) (12,632,984) Pendapatan prem i asuransi neto Rp'000 55,984,059 31,364,285 5,019,262 2,493,307 2,303,071 97,163,984 Perubahan prem i yang belum m erupakan pendapatan W ritten prem ium Kendaraan berm otor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jum lah Jum lah 605,529 3,195,644 (3,526,899) (564,417) (2,855,004) (3,145,147) - 127,421,139 (20,769,318) 49 (319,522) 51,910 2,955,129 270,379 1,410,694 4,368,590 (8,264,394) 286,007 3,247,554 (571,770) (294,038) (1,444,310) 1,223,443 98,387,427 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 31 Maret 2012 Bagian reasuransi atas Potongan perubahan bruto premi liabilitas premi Rp'000 Rp'000 Premi bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah 62,933,544 30,187,590 16,459,262 2,850,873 4,537,592 116,968,861 (14,860,705) (681,210) (1,821,847) (132,411) (51,923) (17,548,096) Pendapatan premi asuransi neto Rp'000 (1,707,797) (138,218) (9,820,675) (435,446) (2,798,424) (14,900,560) 46,365,042 29,368,162 4,816,740 2,283,016 1,687,245 84,520,205 1,068,188 57,662 6,037,742 41,279 1,275,111 8,479,982 (5,221,802) (15,132,191) (922,911) 38,180 (492,632) (21,731,356) (6,420,578) 62,788,849 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Written premium Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Jumlah (6,289,990) (15,189,853) (6,960,653) (3,099) (1,767,743) (30,211,338) 86,757,523 (17,548,096) Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp'000 31 Maret 2012 Rp'000 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Panin Insurance Tbk PT Bank Panin Syariah PT Verena Multi Finance Tbk 71,781,760 12,903,003 8,379,788 56,213 25,409 58,706,090 13,409,508 7,752,530 1,650,062 29,328 Jumlah 93,146,173 81,547,518 50 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 22. BEBAN KLAIM 31 Maret 2013 Klaim reasuransi Rp'000 Klaim bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 25,164,987 22,523,656 3,311,653 4,820,257 39,276 55,859,829 (261,655) (46,751) (1,612,465) (3,987,856) (28,118) (5,936,845) Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 981,142 525,480 5,147,415 (4,510,829) (202,442) 1,940,766 619,327 9,416 (3,880,738) 3,783,500 184,743 716,248 Jumlah Bersih Rp'000 24,903,332 22,476,905 1,699,188 832,401 11,158 49,922,984 1,600,469 534,896 1,266,677 (727,329) (17,699) 2,657,014 52,579,998 31 Maret 2012 Klaim bruto Rp'000 Klaim reasuransi Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 19,082,118 17,340,895 4,020,999 281,674 40,725,686 (512,246) (43,744) (1,625,433) (249,698) (2,431,121) Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 327,817 981,794 (2,032,903) 462,575 (1,087,574) (1,348,291) 617,889 (84,586) 1,348,602 954,393 2,836,298 Jumlah Bersih Rp'000 18,569,872 17,297,151 2,395,566 31,976 38,294,565 945,706 897,208 (684,301) 462,575 (133,181) 1,488,007 39,782,572 51 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: PT PT PT PT PT Bank Pan Indonesia Tbk Clipan Finance Indonesia Tbk Bank Panin Syariah Panin Insurance Tbk Verena Multi Finance Tbk Jumlah 31 Maret 2013 Rp'000 31 Maret 2012 Rp'000 23,674,156 3,682,432 109,226 107,295 22,360 16,696,825 4,275,348 114,003 36,529 12,656 27,595,469 21,135,361 23. HASIL INVESTASI Bunga deposito berjangka, reksadana dan obligasi Keuntungan yang belum direalisasi dari nilai wajar efek diperdagangkan Keuntungan penjualan obligasi dan saham Keuntungan selisih kurs mata uang asing Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia Lainnya Jumlah 31 Maret 2013 Rp'000 31 Maret 2012 Rp'000 16,731,343 11,901,389 6,146,185 1,067,108 29,400 292,967 25,900 5,829,352 134,200 87,016 - 24,292,903 17,951,957 24. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 52 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 31 Maret 2013 Rp'000 31 Maret 2012 Rp'000 Hasil administrasi polis Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Jasa giro Lainnya 479,020 467,829 63,074 67,493 23,052 (16,674) 80,042 5,105 Jumlah 632,639 536,302 25. BEBAN KOMISI NETO 31 Maret 2013 Rp'000 Kesehatan dan Kecelakaan diri Pengangkutan Kendaraan bermotor Kebakaran Lainnya Jumlah 1,038,356 376,970 457,170 (342,806) 485,376 2,015,066 26. BEBAN USAHA 53 31 Maret 2012 Rp'000 844,110 448,123 (114,484) (370,320) 268,939 1,076,368 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 3 1 M a ret 2 01 3 R p '00 0 Ten ag a ke rja G a ji d an up ah Tun ja ng an ha ri raya d an b on us Tun ja ng an PP h karya wa n P rotek si d an d an a P en didikan da n pe la tih an B eb an k ese ha tan Le m bu r S era ga m karyaw a n Im ba la n pa sca kerja La in nya Jum la h Te na ga K e rja S ew a P em a sa ran Telep on , te le ks da n fak sim ili P en yu su ta n (C a tatan 7) P erb aikan da n pe m e liha raa n P erjalan an P erlen gka pa n ka nto r Jas a pro fesion al La in nya (m a sing -m as in g diba w ah R p 1 00 juta ) Jum la h 31 M are t 2 01 2 R p'0 00 6,40 5,4 04 3,60 0,0 00 2,70 0,0 00 17 6,2 85 1,64 5,4 88 8,0 00 15 3,2 10 9 4,2 45 1,22 8,0 16 35 1,1 78 1 6,36 1,8 26 5,3 17 ,4 24 2,7 90 ,0 00 1,9 65 ,0 00 51 ,4 22 1,2 78 ,4 77 3 ,5 43 1 00 ,8 25 1 66 ,7 15 1,0 24 ,7 20 3 71 ,2 91 1 3,0 69 ,4 17 1,15 1,0 58 21 3,1 60 28 7,9 07 1,46 8,8 60 21 7,6 84 5 0,9 47 30 63 7,2 20 8 87 ,7 09 1,0 51 ,2 54 3 84 ,1 89 6 73 ,3 85 52 ,2 85 45 ,3 15 3 38 ,5 76 3 83 ,3 85 2,27 0,8 05 9 32 ,1 51 2 2,65 9,4 97 1 7,8 17 ,6 66 27. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari: 3 1 M a re t 2013 R p '0 0 0 P a ja k k in i P a ja k t a n g g u h a n ( 7 ,7 8 5 ,9 7 7 ) 9 ,0 6 6 ,2 8 3 1 ,2 8 0 ,3 0 6 3 1 M a re t 2012 R p '0 0 0 (4 ,1 3 6 ,4 9 5 ) 1 ,2 1 1 ,1 3 1 (2 ,9 2 5 ,3 6 4 ) Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 54 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 3 1 M a re t 2013 R p '0 0 0 L a b a s e b e lu m p a ja k m e n u r u t la p o ra n la b a ru g i 4 6 ,0 5 8 ,4 0 8 3 1 M a re t 2012 R p '0 0 0 2 2 , 6 0 0 ,5 0 3 P e r b e d a a n te m p o r e r : B e b a n im b a l a n p a s c a k e r ja P re m i y a n g b e lu m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n P e m b a ya ra n p o k o k S G U S e w a p e m b ia y a a n 1 ,2 2 8 ,0 1 6 7 ,7 0 8 ,5 3 9 - 1 , 0 2 4 ,7 2 0 1 0 , 3 6 3 ,2 2 9 ( 9 1 ,4 2 5 ) 6 8 ,6 1 5 J u m la h 8 ,9 3 6 ,5 5 5 1 1 , 3 6 5 ,1 3 9 P e r b e d a a n y a n g t id a k d a p a t d i p e r h it u n g k a n m e n u r u t f i s k a l: T u n ja n g a n a s u r a n s i k a r y a w a n P e m e lih a r a a n k e n d a r a a n P e n y u s u t a n A k tiv a T e ta p P e n y u s u ta n P o k o k H u ta n g S G U P e n y u s u t a n A k tiv a T e ta p S G U Sum bangan B a g ia n la b a b e r s ih p e r u s a h a a n a s o s ia s i J a s a g ir o B u n g a d e p o s it o , r e k s a d a n a d a n o b l ig a s i L a i n - la i n 8 ,0 0 0 1 2 3 ,0 7 4 6 8 ,7 4 6 J u m la h L a b a ( R u g i ) K e n a P a ja k (2 9 2 ,9 6 7 ) (6 7 ,4 9 3 ) 8 7 ,0 1 6 ( 8 0 ,0 4 2 ) ( 2 3 ,9 7 0 , 5 3 6 ) 2 8 0 ,1 2 0 ( 1 7 ,7 3 0 ,7 4 1 ) 3 ,5 4 3 (2 3 ,8 5 1 , 0 5 6 ) (1 7 ,4 1 9 ,6 6 4 ) 3 1 ,1 4 3 , 9 0 7 1 6 ,5 4 5 ,9 7 8 Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp'000 Beban pajak kini dengan tarif 25% 7,785,977 55 2 5 7 ,2 3 4 1 1 ,3 7 9 3 1 ,9 4 7 31 Maret 2012 Rp'000 4,136,495 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: D ik re d itk a n (d ib e b a n k a n ) k e la p o ra n la b a r u g i k o m p r e h e n s if R p '0 0 0 31 D es 11 R p '0 0 0 L ia b ilita s im b a la n p a s c a k e r ja P e n y is ih a n k e ru g ia n n ila i K la im y a n g te r ja d i n a m u n b e lu m d ila p o r k a n A s e t s e w a p e m b ia y a a n K e r u g ia n ( k e u n tu n g a n ) y a n g b e lu m d ir e a lis a s i a ta s p e ru b a h a n n ila i w a ja r e fe k te rs e d ia u n tu k d iju a l 5 ,0 3 8 ,7 2 8 1 ,0 8 0 ,4 7 0 J u m la h 7 ,3 3 7 ,7 5 8 Liabilitas imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian nilai Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Aset sewa pembiayaan Premi yang belum merupakan pendapatan Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah 1 ,2 1 6 ,8 3 3 - 1 ,4 3 0 ,2 5 0 (2 1 1 ,6 9 0 ) 6 ,2 5 5 ,5 6 1 1 ,0 8 0 ,4 6 9 ( 5 ,7 0 2 ) - 31 Des 12 Rp '000 3 1 M a re t 2 0 1 2 R p '0 0 0 1 ,4 3 0 ,2 5 0 (2 1 7 ,3 9 2 ) - - 1 ,2 1 1 ,1 3 1 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp '000 6,297,208 1,080,470 307,004 - 2,287,250 - - (9,760,612) 11,687,747 (608,142) - (703,826) 11,994,751 8 ,5 4 8 ,8 8 8 Dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya Rp '000 31 Maret 2013 Rp '000 - 6,604,212 1,080,470 - 2,287,250 - - 1,927,135 (2,928,468) (3,536,610) (2,928,468) 8,362,457 28. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa i. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) DAN Bank Panin Syariah (BPS). ii. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance) merupakan pemegang saham Perusahaan. 56 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain: a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari akun kas dan bank, yang meliputi 4,62% dan 8,4% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi 1,55% dan 9,77% jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi 4,44% dan 21,44% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada Perusahaan . Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang premi, yang meliputi 0,34% dan 0,90% dari jumlah aktiva masing-masing ada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Hutang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,02% dan 0,19% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 . Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 71,34% dan 65,36% dari jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012. 29. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan dini Kebakaran Pengangkutan Lain-lain 57 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 31 Maret 2013 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 Kebakaran Rp'000 Pengangkutan Rp'000 55,984,059 605,529 31,364,285 3,195,644 5,019,262 (3,526,899) 2,493,307 88,599 (319,522) 51,910 2,955,129 270,379 56,270,066 34,611,839 4,447,492 2,852,285 24,903,332 981,142 22,476,905 525,480 1,699,188 5,147,415 832,401 (4,510,829) 619,327 9,416 (3,880,738) 3,783,500 Lainnya Rp'000 2,303,071 (3,508,020) 97,163,984 (3,145,147) 1,410,694 24,292,903 4,368,590 24,292,903 632,639 25,131,287 632,639 123,312,969 11,158 (202,442) 184,743 22,659,497 2,015,066 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Liabilitas manfaat polis masa depan Premi belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan Jumlah Rp'000 49,922,984 1,940,766 716,248 22,659,497 2,015,066 77,254,561 46,058,408 1,280,306 47,338,714 11,713,871 2,928,468 61,981,053 4,793,875 6,503,155 3,037,932 1,806,398 2,688,046 18,829,406 1,542,155 26,704 2,815,516 4,015,751 95,470 (3,921,880) 8,495,596 8,731,120 229,645 26,066,379 4,108,378 3,279,848 (200,000) 42,415,370 15,067,150 6,759,504 31,919,827 9,930,527 6,063,364 1,366,811,795 1,432,430,287 99,976 1,548,076 51,928 12,538 13,940 7,054,326 437,604 59,839,689 16,713,232 21,994,127 116,141,090 15,173,985 177,628,831 31,951,683 (35,124) 1,172,395 130,720 10,224,939 4,644,685 821,238 104,012,971 19,984,381 1,266,493 4,318,331 156,884,280 49,046,774 6,348,782 6,276,840 333,718,241 604,971,151 773,078 1,468,860 58 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 31 Maret 2012 Kendaraan Kesehatan dan bermotor Kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 1,687,245 (1,767,743) 84,520,205 (30,211,338) 1,275,111 17,951,957 8,479,982 17,951,957 536,302 19,682,872 536,302 81,277,108 31,976 (1,087,574) 38,294,565 (1,348,291) 954,393 17,817,665 1,076,368 2,836,298 17,817,665 1,076,368 58,676,605 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban 46,365,042 (6,289,990) 29,368,162 (15,189,853) 4,816,740 (6,960,653) 2,283,016 (3,099) 1,068,188 57,662 6,037,742 41,279 41,143,240 14,235,971 3,893,829 2,321,196 18,569,872 327,817 17,297,151 981,794 2,395,566 (2,032,903) 617,889 (84,586) 1,348,602 462,575 - Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi 22,600,503 (2,925,364) 19,675,139 10,283,424 29,958,563 4,596,132 7,228,755 2,633,600 2,537,698 421,361 9,319 7,038,698 19,881 1,960,913 18,957,098 (3,921,880) 1,267,967 (3,921,880) 8,757,226 (200,000) 5,017,493 189,195 543,178 Estimasi liabilitas klaim 36,900,934 Liabilitas manfaat polis masa depan 139,049,871 Premi belum merupakan pendapatan 89,171,565 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas 265,854,743 7,238,074 2,557,579 4,824,630 128,357 235,053 1,146,726 424,248 6,642,891 10,830,562 56,679,316 4,006,038 13,962,315 8,836,520 871,393 2,882,178 424,340 1,336,304 53,033,267 153,320,997 158,905,883 67,509,878 31,629,503 3,881,928 3,142,423 211,908,188 584,235,474 - Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan (693,000) 1,325,864,944 1,349,457,388 9,672,298 579,424 673,384 59 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 30. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2013 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2013 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent in Currency Rp'000 Aktiva Investasi Kas dan Bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang hasil investasi Aktiva Lain-Lain USD USD USD SGD EUR GBP HKD JPY USD USD USD 2,191,715.00 249,383.09 83,495.89 742.05 1,320.14 811.81 138,127.26 22,044.08 2,778.18 Jumlah Aktiva Kewajiban Utang Klaim Utang Komisi Utang Pajak Utang lain-lain Utang Reasuransi 21,301,278.10 2,423,754.30 811,496.56 5,799.96 16,400.51 83.81 1,342,458.84 214,246.41 27,001.08 26,142,519.57 USD USD USD SGD EUR HKD JPY USD USD SGD EUR JPY 17,320.92 805.12 1.66 0.27 0.15 12,431.04 102,284.22 2,367.12 2,318.41 34,294.70 Jumlah Kewajiban 168,341.97 7,824.97 12.95 3.33 0.02 120,817.28 994,100.33 18,501.79 28,802.33 3,540.24 1,341,945.21 60 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 3 1 M a re t M a ta U a n g A s in g 1 USD 1 JP Y 1 SGD 1 EUR 2012 Rp 2011 Rp 9 ,1 8 0 1 1 1 .7 6 7 ,3 0 8 .6 4 1 2 ,2 5 8 .9 8 8 ,7 0 9 1 0 5 .1 4 6 ,9 0 5 .8 9 1 2 ,3 1 6 .7 1 31. INFORMASI LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 267% dan 280%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III. 61 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 b. Rasio Keuangan 31 Maret 2013 Rasio investasi terhadap cadangan teknis ditam bah 25% m odal sendiri Rasio prem i neto terhadap prem i bruto Rasio prem i neto terhadap m odal sendiri Rasio prem i tidak langsung terhadap prem i langsung Rasio biaya pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus 31 Maret 2012 298,27% 74,42% 11,62% 276.92% 71.34% 12.52% 4,94% 2.15% 7,25% 9,78% INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi,kas dan bank dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. Risiko pasar Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. 62 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aktiva dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD. Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi. Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut. Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas. Sensitifitas Suku Bunga Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Sampai dengan 31 Desember 2012, apabila suku bunga meningkat sebesar 0,12% atau menurun sebesar 0,12% untuk utang surat berharga dengan menganggap variable lainnya tetap konstan, ekuitas Perusahaan akan meningkat sebesar Rp 1.302 ribu atau menurun sebesar Rp 1.250 ribu. Sensitifitas Harga Pasar Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. 63 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit: Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi. Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing. Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun. b. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari. Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat. Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%. Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai). 64 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Kualitas Tinggi Rp'000 Kualitas Sedang Rp'000 Kualitas Rendah Rp'000 Penurunan nilai Rp'000 Tidak memiliki kualitas Rp'000 Jumlah Rp'000 Deposito berjangka 869,164,300 5,831,400 - - - 874,995,700 Tersedia untuk dijual 163,795,905 64,985,123 - - - 228,781,028 17,620,446 1,208,960 - 92,271 - 18,921,677 6,831,987 1,400,804 - - 8,403,325 Piutang premi Piutang reasuransi Piutang pegawai - Aset lain-lain Jumlah 12,550,963 1,069,963,601 170,534 - - - - - - 73,426,287 170,534 92,271 109,676 109,676 109,676 12,550,963 1,143,762,369 MANAJEMEN RISIKO ASURANSI Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi Strategi underwriting Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung. Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan. Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan. Strategi reasuransi Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor. Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala. 65 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Syarat dan kondisi kontrak asuransi Fitur produk Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun setelah kejadian. Pengelolaan risiko Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis. Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain. Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi. Konsentrasi risiko asuransi Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche. Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama. Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut: Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung. Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala. 66 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Kesehatan dan kecelakaan diri 2013 2012 2013 2012 2013 2012 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 2013 2012 Lainnya Jumlah 2013 2012 2013 2012 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto 74,723,830 62,933,544 14,857,639 16,459,262 3,668,123 2,850,873 32,206,256 30,187,590 5,110,438 4,537,592 130,566,286 116,968,861 Potongan premi (17,933,943) (14,860,705) (1,840,006) (1,821,847) (227,458) (132,412) (705,985) (681,210) (61,926) (51,921) (20,769,318) (17,548,095) (805,828) (1,707,796) (7,998,371) (9,820,676) (947,358) (435,446) (135,986) (138,218) (2,745,441) (2,798,424) (12,632,984) (14,900,560) 286,007 (5,221,802) (571,770) (922,911) (294,038) 38,180 3,247,555 (15,132,191) (1,444,311) (492,632) 1,223,443 (21,731,356) 56,270,066 56,003,946 4,447,492 5,715,675 2,199,269 2,453,607 34,611,840 14,235,971 858,760 1,246,536 98,387,427 62,788,850 25,164,987 19,082,118 3,311,653 4,020,999 4,820,256 - 22,523,656 17,340,895 39,277 281,674 55,859,829 40,725,686 (261,655) (512,246) (1,612,465) (1,625,433) (3,987,856) - (46,751) (43,744) (28,117) (249,697) (5,936,844) (2,431,120) Premi reasuransi Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri 1,600,469 945,706 1,266,677 (684,301) (727,330) 462,575 534,896 897,208 (17,699) (133,181) 2,657,013 1,488,007 26,503,801 19,515,578 2,965,865 1,711,265 105,070 462,575 23,011,801 18,194,359 (6,539) (101,204) 52,579,998 39,782,573 457,170 (114,484) (342,806) (370,320) 376,970 448,123 1,038,356 844,110 485,376 268,939 2,015,066 1,076,368 Jumlah Beban Underwriting 26,960,971 19,401,094 2,623,059 1,340,945 482,040 910,698 24,050,157 19,038,469 478,837 167,735 54,595,064 40,858,941 HASIL UNDERWRITING 29,309,095 36,602,852 1,824,433 4,374,730 1,717,229 1,542,909 10,561,683 (4,802,498) 379,923 1,078,801 43,792,363 21,929,909 Jumlah beban klaim Beban Komisi Neto 66 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2012 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 874,995,700 47,656,181 287,951,028 64,402,007 339,500,000 4,246,530 - 535,495,700 43,409,651 287,951,028 64,402,007 1,275,004,916 343,746,530 931,258,386 6,716,209 14,907,526 50,710,970 109,676 8,970,598 63,459,431 12,550,961 2,719,660 5,260,610 109,676 8,970,598 7,026,721 8,774,581 6,716,209 12,187,866 45,450,360 56,432,710 3,776,380 1,432,430,287 376,608,376 1,055,821,911 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham 31 Maret 2013 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 31 Desember 2012 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 821,466,300 41,509,996 279,763,138 64,109,041 245,763,055 72,714,247 5,449,497 575,703,245 41,509,996 207,048,891 58,659,544 1,206,848,475 323,926,799 882,921,676 5,593,593 18,060,878 3,360,751 125,045 38,763,028 64,155,475 12,550,143 7,642,149 537,581 125,045 38,763,028 5,027,219 8,664,973 5,593,593 10,418,729 2,823,170 0 0 59,128,256 3,885,170 1,349,457,388 384,686,794 964,770,594 67 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2012 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 31 Maret 2012 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah 736,857,300 39,929,908 207,698,069 63,743,380 1,048,228,657 330,500,000 1,000,000.00 29,435,620 10,830,110 371,765,730 406,357,300 38,929,908 178,262,449 52,913,270 676,462,927 Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - bersih Aktiva lain-lain Jumlah 5,543,007 15,035,218 8,557,226 37,274 8,548,889 10,533,044 23,226,297 1,119,709,612 1,193,000 537,720.00 37,274 8,548,889 2,996,824 19,900,507 404,979,944 5,543,007 13,842,218 8,019,506 68 7,536,220 3,325,790 714,729,668 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2012 31 Maret 2013 Rp'000 31 Desember 2012 Rp'000 31 Maret 2012 Rp'000 Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban 1,055,821,911 (604,971,151) 964,770,594 (545,472,456) 714,729,668 (453,346,025) Jumlah Tingkat Solvabilitas 450,850,760 419,298,138 261,383,643 24,880,030 37,701,911 31,970,600 168,830 2,266,400 1,743,380 143,841,310 46,700 82,184,510 221,767 59,020,510 711,110 168,936,870 122,374,588 93,445,600 281,914 258,356,376 167,938,043 Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan kekayaan Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Resiko reasuradur Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas 267% 69 343% 280%