PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

advertisement
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
3
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
4
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
5
Catatan atas Laporan Keuangan
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode Per 31
Maret 2013 dan 2012 serta untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut
DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING
DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN
DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
6-65
66
67-68
69
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Catatan
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
5
123,162
123,986
4,289,180
2,303,867
6,716,209
3,937,644
1,531,963
5,593,593
61,900,000
813,095,700
61,900,000
759,566,300
28
47,656,181
-
41,509,996
-
28
22,190,350
265,760,678
335,607,209
69,003,310
210,759,828
321,273,134
28
6
28
Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
7
Piutang reasuransi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
8
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan
4,994,401
13,835,005
(3,921,880)
14,907,526
2,785,768
19,076,042
(3,800,932)
18,060,878
8,495,596
(200,000)
8,295,596
3,681,699
(320,948)
3,360,751
109,676
125,045
27
8,970,598
9,28
42,415,370
38,763,028
Aset tetap - bersih
10
63,459,431
64,155,475
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
6
28
63,641,102
760,905
64,402,007
63,348,136
760,905
64,109,041
Aset lain-lain - bersih
11
12,550,965
12,550,143
1,432,430,287
1,349,457,388
Aset reasuransi
Total Aset
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
-
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 12
Catatan
LIABILITAS
Utang klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang reasuransi - pihak ketiga
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Liabilitas manfaat polis masa depan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi yang belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi
12
28
2,486,102
100,825
8,087,328
5,802,473
56,038,720
4,357,699
16,400,054
104,012,971
102,072,206
28
205,143,688
8,871,411
200,385,350
8,872,930
28
101,949,855
54,934,425
474,912,350
107,530,346
46,208,787
465,069,619
27
31
26,416,844
604,971,151
703,827
25,188,827
584,235,474
288,802,021
68,905,069
450,156,107
19,595,939
827,459,136
287,329,738
67,800,857
402,817,392
7,273,927
765,221,914
1,432,430,287
1,349,457,388
16
17
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 31 Maret 2013, 31 Desember 2012
Modal ditempatkan dan disetor penuh
2.888.020.215 saham pada tanggal 31 Maret 2013
2.873.289.760 saham pada tanggal 31 Desember 2012
18
Tambahan modal disetor - bersih
19
Saldo laba
Komponen ekuitas lainnya
20
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
31 Desember
2012
Rp'000
74,815
55,905
10,224,939
10,956,135
56,422,431
4,429,427
21,478,305
13
14
15,28
Liablitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan pasca kerja
Jumlah Liabilitas
31 Maret
2013
Rp'000
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Laba Rugi komprenhensif
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
PENDAPATAN
Pendapatan premi
Premi bruto
Potongan premi
Premi reasuransi
Premi Neto
Perubahan bruto liabilitas premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
atas liabilitas premi
Pendapatan premi asuransi neto
Hasil investasi
Penghasilan lain-lain
JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Klaim Neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas asuransi
Beban klaim neto
Beban komisi neto
Beban usaha
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA BERSIH
21
21
21
21
21
23
24
22
22
22
22
25
26
27
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain
Jumlah pendapatan komprehensif lain
LABA KOMPREHENSIF
Maret 2013
Rp'000
Maret 2012
Rp'000
130,566,286
(20,769,318)
(12,632,984)
97,163,984
(3,145,147)
116,968,861
(17,548,095)
(14,900,560)
84,520,206
(30,211,338)
4,368,590
98,387,427
24,292,903
632,639
123,312,969
8,479,982
62,788,850
17,951,957
536,302
81,277,109
55,859,829
(5,936,844)
49,922,984
1,940,766
40,725,686
(2,431,121)
38,294,565
(1,348,291)
716,248
52,579,998
2,015,066
22,659,497
77,254,561
46,058,408
1,280,306
47,338,714
2,836,298
39,782,572
1,076,368
17,817,666
58,676,606
22,600,503
(2,925,364)
19,675,139
11,713,871
10,283,424
2,928,468
14,642,339
61,981,053
10,283,424
29,958,563
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
Dasar
13,36
Dilusian
14,06
3
6,85
-
P .T . A S U R A N S I M U L T I A R T H A G U N A T b k
L a p o r a n P e r u b a h a n E k u i ta s
U n tu k p e r io d e y a n g b e r a k h i r 3 1 M a r e t 2 0 1 3 d a n 2 0 1 2
C ata ta n
S a ld o p e r 1 Ja n u ari 2 0 1 2
R u g i b e lu m d i re a l i s a s i d a ri p e m i li k a n e f e k
L a b a b e rs i h t a h u n b e rj a la n
S a ld o 3 1 M a ret 2 0 1 2
P e la k s a n a a n w a r ra n m e n j a d i s a h a m
P enam b ah an cadan gan u m u m
D iv id en tu n ai
P e ru b a h a n n il a i w a j a r a t a s p e m i l i k a n e f e k
t e rs e d i a u n t u k d ij u a l s / d D e s 2 0 1 2
P e la k s a n a a n w a r ra n m e n j a d i s a h a m
P e ru b a h a n n il a i w a j a r a t a s p e m i l i k a n e f e k
t e rs e d i a u n t u k d ij u a l s / d M a re t 2 0 1 2
L a b a b e rs i h s / d M a re t 2 0 1 3
S a l d o p e r 3 1 M a re t 2 0 1 3
M o d a l d is eto r
R p '0 0 0
K o m p o n e n e k u i t a s la i n n y a
S e li s i h n i l a i t r a n s a k s i
S a ld o L a b a
Tam b ah an m od al
restru k tu risa s i
R ev alu as i in v es tas i
D iten tu k an
B e lu m D i t e n t u k a n
d is eto r
e n t i t a s s e p e n g e n d a li e f e k t e rs e d i a u n t u k d i j u a l P e n g g u n a a n n y a
P en gg u naan nya
R p '0 0 0
R p '0 0 0
R p '0 0 0
2 8 7 ,3 2 8 ,9 7 6
2 8 7 ,3 2 8 ,9 7 6
762
-
6 7 ,8 0 0 ,2 8 5
6 7 ,8 0 0 ,2 8 5
572
-
5 ,4 4 9 ,5 0 2
5 ,4 4 9 ,5 0 2
-
2 8 7 ,3 2 9 ,7 3 8
1 ,4 7 2 ,2 8 3
6 7 ,8 0 0 ,8 5 7
1 ,1 0 4 ,2 1 2
5 ,4 4 9 ,5 0 2
-
2 8 8 ,8 0 2 ,0 2 1
6 8 ,9 0 5 ,0 6 9
-
( 8 ,5 8 1 ,3 5 0 )
1 0 ,2 8 3 ,4 2 5 .0 0
1 ,7 0 2 ,0 7 5
1 2 2 ,3 5 0
1 ,8 2 4 ,4 2 5
1 2 ,3 2 2 ,0 1 2
-
5 ,4 4 9 ,5 0 2
4
1 4 ,1 4 6 ,4 3 7
J u m la h e k u i t a s
R p '0 0 0
1 8 ,0 0 0 ,0 0 0
1 8 ,0 0 0 ,0 0 0
3 ,0 0 0 ,0 0 0
-
2 6 6 ,4 0 7 ,6 0 9
1 9 ,6 7 5 ,1 4 0
2 8 6 ,0 8 2 ,7 4 9
( 2 8 ,7 3 2 ,8 9 8 )
6 3 6 ,4 0 5 ,0 2 2
1 0 ,2 8 3 ,4 2 5
1 9 ,6 7 5 ,1 4 0
6 6 6 ,3 6 3 ,5 8 7
1 ,3 3 4
3 ,0 0 0 ,0 0 0
(2 8 ,7 3 2 ,8 9 8 )
2 1 ,0 0 0 ,0 0 0
-
1 2 4 ,4 6 7 ,5 4 1
3 8 1 ,8 1 7 ,3 9 2
-
1 2 4 ,5 8 9 ,8 9 1
7 6 5 ,2 2 1 ,9 1 4
2 ,5 7 6 ,4 9 5
4 7 ,3 3 8 ,7 1 5
1 2 ,3 2 2 ,0 1 2
4 7 ,3 3 8 ,7 1 5
4 2 9 ,1 5 6 ,1 0 7
8 2 7 ,4 5 9 ,1 3 6
2 1 ,0 0 0 ,0 0 0
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan premi
Penerimaan klaim reasuransi
Penerimaan lain-lain
Pembayaran lain-lain
Pembayaran klaim
Penerimaan komisi
Pembayaran komisi
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan
Pembayaran premi reasuransi
Pembayaran beban usaha
Pembayaran pajak penghasilan badan
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan deposito berjangka
Penempatan deposito berjangka
Pencairan efek tersedia untuk dijual
Penempatan efek tersedia untuk dijual
Pencairan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Penempatan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Pencairan efek diperdagangkan
Penempatan efek diperdagangkan
Penerimaan hasil investasi
Hasil penjualan aktiva tetap
Perolehan aktiva tetap
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
31 Maret
2013
Rp'000
31 Maret
2012
Rp'000
121,527,787
8,074,455
208,378
(1,193,637)
(58,316,036)
2,638,721
(3,340,467)
(13,146,104)
(17,682,998)
(3,094,211)
(7,938,950)
119,296,330
3,151,955
487,716
(35,620,151)
(18,568,701)
(10,757,159)
(23,094,013)
(22,660,595)
(2,455,024)
27,736,938
9,780,358
35,000,000
(88,500,000)
55,690,000
(53,617,500)
23,009,511
250
(773,079)
40,521,400
(50,085,000)
8,897,205
(9,863,970)
(19,945,137)
17,226,970
80,000
(579,424)
(29,190,818)
(13,747,956)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari penawaran umum terbatas I
Pembayaran hutang sewa guna usaha
2,576,496
-
(91,425)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
2,576,496
(91,425)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN BANK
1,122,616
(4,059,023)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
5,593,593
9,602,030
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
6,716,209
5,543,007
5
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal
14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 15 tanggal
26 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, SH, MBA., notaris di Jakarta dalam rangka peningkatan modal dasar
Perusahaan dari Rp. 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki sepuluh cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang,
Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado dan Banjarmasin) serta sembilan belas kantor
perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Bali, Balikpapan, Padang,
Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan
Cikarang,). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin Pusat Lt. 8 Jl. Jend. Sudirman, Senayan,
Jakarta 10270.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah memperoleh
izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan
No. KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 Jumlah
rata-rata karyawan Perusahaan adalah 405 dan 341 karyawan.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada
tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris
Aries Liman
Tri Hananto Sapto Anggoro
Syamsul Hidayat
Presiden Direktur
Direktur
Linda Juliana J.L. Delhaye
Dedi Setiawan
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Tri Hananto Sapto Anggoro
Ir. Santo Lionto, SE, MM
Antonius Triwahyudi, SE, MM
Dedi Setiawan
Nancy
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas
240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada
tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu
mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK
dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan
6
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan
yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 2.873.297.383 lembar saham
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.
PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI
(PSAK DAN ISAK)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2012.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

PSAK 62, Kontrak Asuransi
Standar ini mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh setiap entitas yang menerbitkan
kontrak asuransi, mensyaratkan, pengembangan terbatas akuntansi asuradur untuk kontrak
asuransi dan pengungkapan yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah dalam laporan
keuangan asuradur yang timbul dari kontrak asuransi dan membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan dari kontrak asuransi.
Salah satu pengembangan utama akuntansi untuk asuradur adalah tes kecukupan liabilitas, yang
mengharuskan asuradur menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi
yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan
berdasarkan kontrak asuransi. Bila tidak mencukupi, kekurangannya harus diakui dalam laba
rugi.
Standar ini diterapkan secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Dampak dari penerapan
standar ini dijelaskan dalam Catatan 40.
 PSAK 28 (revisi 2012), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
Standar revisi ini diterbitkan untuk melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi,
untuk entitas yang menerbitkan kontrak asuransi kerugian yang masuk dalam ruang lingkup
PSAK 62.
Standar ini diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2012. Dampak dari penerapan standar ini
dijelaskan dalam Catatan 40.
 PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan
terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari
7
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode
pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan.
Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:













PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan kerja
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan
PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham
ISAK 15, PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya
ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang
Sahamnya
ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa.
ISAK 25, Hak Atas Tanah
b. Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi
2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak
Standar dan Interpretasi terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Penyajian Laporan Keuangan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang
penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan
laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
8
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
d.
Transaksi Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas
pelapor):
a)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
a. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
b. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
c. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:

Nilai wajar melalui laba rugi

Tersedia untuk dijual
9
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012

Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
 pada pengakuan awal merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:
 penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
 kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen
kunci entitas misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau
bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada
Catatan 3g.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai,
bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter
yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba
atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang
jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
10
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen
keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap
tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau
jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai
bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan
nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas
aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan
piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang.
Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun
cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan
melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi
biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak
boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara
langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak
mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta
masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas
aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan
memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,
Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar
pinjaman yang diterima.
11
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga
diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana
pengakuan bunganya tidak material.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan
suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara
wajar (arm’s length transaction).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
 Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
 Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
 Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak
dapat diobservasi).
h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika:
 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui tersebut; dan
 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan
12
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
i.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
Reklasifikasi Aset Keuangan
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke
kelompok aset keuangan FVTPL. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi
pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset
keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset
keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada
nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap
keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan
kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa
umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam
pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan
tidak memiliki jatuh tempo tetap)
Sebelum 1 Januari 2012, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan
dari atau ke kelompok aset keuangan FVTPL.
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok
liabilitas keuangan FVTPL.
j.
Kas dan setara kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi penggunaannya.
k.
Investasi pada entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun
tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan
atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang
ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang
melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara
substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya
jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran
atas liabilitas entitas asosiasi.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang
teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi,
diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai
sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari
aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah
pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi
13
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.Transaksi perolehan investasi pada entitas asosiasi
antara entitas sepengendali dalam rangka reorganisasi dicatat sebesar nilai buku aset bersih entitas
asosiasi. Selisih antara harga perolehan investasi dengan nilai buku tersebut dicatat pada akun “Selisih
Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai unsur komponen ekuitas lainnya.
l.
Piutang dan utang asuransi
Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur
pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan
penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena
dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.
m.
Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan
kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama
dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang
dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan
diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke
perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi
diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai
dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus.
Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan
ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi.
Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat
menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
n. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
20
8
4-8
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset
yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur
manfaatnya.
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu
biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
14
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok
aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
o.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian
penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit
penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai
pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang
dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
p. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan
yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa
pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan
(tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
15
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
q. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
r.
Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang
diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada
saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).
s.
Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.
Premi Belum Merupakan Pendapatan
Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan
karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam
jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari
aset reasuransi.
Sejak 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap
pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama
periode risiko dengan menggunakan metode harian.
Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan
menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1
bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan.
Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan
persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No.
74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan
dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim
masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada
pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan).
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan
aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang
diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan
dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.
Tes Kecukupan Liabilitas
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah
mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak
asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait
tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan
16
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.
t.
Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas
dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko
dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas
yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus
kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian
akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
u.
Pengakuan Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui
sebagai pendapatan selama periode risiko.
Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara
proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi
retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak
reasuransi tersebut.
Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan
syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
v.
Hasil investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan
atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang
berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
w. Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim
yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai
beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan
dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban
klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
17
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan,
diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan
estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah
estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya
perubahan.
Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.
x. Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi,
agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban
komisi.
y.
Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
z.
Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah
perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi
hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode
rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini
liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan
biaya jasa lalu yang belum diakui.
Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak
asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui
haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai
pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti.
aa. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
18
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan
cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan
jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah
tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai
untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas
pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi
(baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa
yang dilutif.
cc. Informasi Segmen
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang
secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber
daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a.
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya
dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
19
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia
dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor
lain yang dianggap relevan, Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan
periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan
asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Pertimbangan kritis berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Gross Premium Reserve (GPR)
GPR mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan, termasuk seluruh
opsi yang disediakan, dan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan serta mempertimbangkan
penerimaan premi di masa yang akan datang. Gross premium reserve berasal dari nilai estimasi arus kas
untuk pembayaran manfaat di masa depan ditambah nilai estimasi arus kas untuk pembayaran biaya di masa
depan dikurangkan dengan nilai kini estimasi arus kas dari penerimaan premi bruto di masa depan.
Perusahaan melakukan perhitungan GPR pada level kontrak asuransi individual yang menggunakan
perhitungan Daily Reserve untuk periode jangka pendek dan untuk periode jangka panjang, Perusahaan
menggunakan perhitungan aktuaria dengan memperhitungkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh
manfaat dan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan (sesuai PSAK 36), namun
memperhitungkan premi refund (proporsional premi harian) sebagai minimum liabitasnya.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
a.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah
yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset
keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah
terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor
lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas
atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran
yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai
dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun
pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa
20
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah
dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah
penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu,
besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat
berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
b. Estimasi klaim retensi sendiri
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian
pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan
dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya
perubahan.
c.
Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi
dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah
biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat
dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam
asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca
kerja Perusahaan.
21
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
5.
KAS DAN BANK
31 Maret
2013
Rp'000
Kas
Bank
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Maspion
PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Mayora
PT Bank Harmoni
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Swadesi
PT Bank Eksekutif
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha
International Tbk
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah kas dan bank
31 Desember
2012
Rp'000
123,162
123,986
2,154,506
2,134,674
3,275,359
662,285
4,289,180
3,937,644
832,952
357,237
260,004
135,762
160,432
160,636
79,026
28,737
464,362
299,194
185,348
102,826
80,225
67,470
56,183
28,756
2,014,786
1,284,364
289,081
247,599
289,081
247,599
2,303,867
1,531,963
6,716,209
5,593,593
22
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
6.
INVESTASI
31 Maret
2013
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
31 Desember
2012
Rp'000
61,900,000
813,095,700
61,900,000
759,566,300
47,656,181
41,509,996
22,190,350
265,760,678
69,003,310
210,759,828
63,641,102
760,905
63,348,136
760,905
1,275,004,916
1,206,848,475
23
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Deposito berjangka
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Deposito wajib
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
12,000,000
3,114,300
12,000,000
3,114,300
Jumlah deposito wajib
15,114,300
15,114,300
Deposito biasa
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah
61,900,000
61,900,000
61,900,000
61,900,000
505,000,000
204,500,000
38,000,000
9,000,000
8,500,000
25,000,000
1,000,000
500,000
400,000
250,000
792,150,000
471,500,000
204,500,000
38,000,000
9,000,000
8,500,000
5,000,000
1,000,000
500,000
400,000
250,000
738,650,000
5,831,400
5,831,400
5,802,000
5,802,000
Jumlah pihak ketiga
797,981,400
744,452,000
Jumlah deposito biasa
859,881,400
806,352,000
Jumlah deposito berjangka
874,995,700
821,466,300
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Index
PT Bank Mayapada Tbk
PT Bank ICB Bumiputera Tbk
PT Bank Mayora
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia
PT Bank Harda Nasional
PT Bank Nusantara Parahyangan
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha International Tbk
Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Deposito wajib
Deposito biasa
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
6,9%
7.37%
6,74%
3.00%
7.92%
3.40%
24
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Rupiah
< 1 bulan
1-3 bulan
3-6 bulan
> 12 bulan
17,400,000
756,514,300
93,250,000
2,000,000
78,500,000
604,914,300
130,250,000
2,000,000
Jumlah
869,164,300
815,664,300
Dollar Amerika Serikat
1-3 bulan
Jumlah
5,831,400
5,802,000
874,995,700
821,466,300
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 39 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah
No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan
Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki
dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1%
dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan
tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga
digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan
yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
Efek diperdagangkan
3 1 M aret
2013
R p'0 00
P ihak berela si
R eksada na P anin
R eksada na P anin
R eksada na P anin
R eksada na P anin
R eksada na P anin
D ana
D ana
D ana
D ana
D ana
M aksim a - M N
U nggu lan
P rim a
U tam a P lus 2 - M N
B ersam a P lus
Jum lah efe k diper dagangkan
25
31 D e sember
201 2
R p'000
15 ,263,769
11 ,551,541
9 ,369,594
5 ,276,574
6 ,194,703
12,54 8,539
10,47 8,724
7,87 0,091
5,31 6,851
5,29 5,791
47 ,656,181
41,50 9,996
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing
sebesar Rp 38.467.900 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal pelaporan.
Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 31 Maret 2013 dan
31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 9.188.281 ribu dan Rp 3.042.096 ribu.
Seluruh efek diperdagangkan dilakukan dalam mata uang Rupiah.
Efek tersedia untuk dijual
31 Maret
2013
Rp'000
Peringkat/
Rating
Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Bank Panin II
Tahun 2008
Verena Multifinance Tahap I
Tahun 2012 Seri B
Clipan Finance Indonesia III
tahun 2011 Seri C
Jumlah
Pihak ketiga
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap I
Tahun 2012
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010
Berkelanjutan I Astra Sedaya
Finance Tahap I Tahun
2012 Seri C
Subordinasi Bank Mega
Tahun 2007
Berkelanjutan I Japfa
Tahap I Tahun 2012
Medco Energy International
III Tahun 2012
Panorama Transportasi I
Tahun 2012
Modernland Realty II
Tahun 2012 Seri A
-
31 Desember
2012
Rp'000
Peringkat/
Rating
idAA-
46,956,910
idAA-
20,100,000
idA
20,000,000
idA
2,090,350
idA+
2,046,400
idA+
22,190,350
69,003,310
50,000,000
idBBB
51,797,300
idBBB
27,528,800
idAA-
26,940,030
idAA-
21,998,500
AA(idn)
21,580,000
AA(idn)
9,925,000
idAA+
10,174,000
idAA+
-
A-(idn)
10,003,000
A-(idn)
10,385,000
idA
10,000,000
idA
4,990,000
idAA-
5,006,000
idAA-
5,007,500
idBBB+
5,000,000
idBBB+
5,000,000
idA-
5,000,000
idA-
26
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Agung Podomoro Land I
Tahun 2011 Seri B
Subordinasi Berkelanjutan
Bank Bukopin Tahap I
Tahun 2012
W askita Karya II Tahun 2012
Seri B
Aneka Gas II Tahun 2012
BII Sub Berkelanjutan I
Tahap II Tahun 2012
PP Berkelanjutan Tahap I
Tahun 2013
Bank Permata Sub Berkel.
I Tahun 2012
Dolar Am erika Serikat
Pertamina 42 Tahun 2012
Alam Sutera International
3 Tahun 2012
1,061,000
idA
1,036,500
idA
1,014,000
idA
1,012,500
idA
1,022,500
14,070,000
idAidA-
1,000,000
-
idA-
6,075,000
idAA-
-
-
1,011,500
idA-
-
-
32,032,000
idAA-
9,977,623
BAA3
10,916,947
5,492,255
5,293,551
59,170,000
46,000,000
Jumlah
265,760,678
210,759,828
Nilai wajar
287,951,028
279,763,138
Saham
Rupiah
Greenwood Sejahtera
BAA3
A+
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo.
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2013
Rp'000
Saldo awal tahun
Keuntungan(kerugian) belum direalisasi
selama periode berjalan
Keuntungan yang direalisasi
atas penjualan selama periode berjalan
Jumlah sebelum pajak penghasilan
tangguhan
Manfaat (beban) pajak penghasilan
tangguhan
Saldo akhir tahun
2012
Rp'000
1,824,425
(6,436,012)
14,493,373
12,910,256
757,107
(1,896,340)
17,074,905
4,577,904
(2,928,468)
(2,753,479)
14,146,437
1,824,425
Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember
2012 masing-masing sebesar Rp 225.577.136 ribu dan Rp 227.575.463 ribu.
27
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Penyertaan dalam bentuk saham
Tempat
Kedudukan/ Jenisusaha
MetodeEkuitas/Equity
PTLaksayudhaAbadi
Investasi lainnya/
PTAsuransi Maipark
Indonesia
Jakarta Properti
Jakarta Asuransi
PersentasePemilikan/
31Maret
2013
31Des
2012
36.00%
36.00%
1,69%
1,69%
Jumlah/Total
31Maret
2012
Rp'000
31Des
2011
Rp'000
63,641,102
63,348,136
760,905
760,905
64,402,007
64,109,041
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai
berikut:
2013
Rp'000
2012
Rp'000
Saldoawal
Bagianlababersihentitasasosiasi
(Catatan25)
63,348,136
62,895,460
292,966
452,676
Saldoakhir
63,641,102
63,348,136
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 17 Desember 1999 yang seluruhnya dibuat di bawah tangan,
telah dilakukan transaksi jual beli saham PT Laksayudha Abadi antara Perusahaan dengan pihak-pihak
berelasi, yaitu PT Mega Indopacific Investcipta, PT Centronix Limited dan PT Bentangan Surya
Persada, sebanyak 138.000.000 saham atau senilai Rp 69 miliar. Karena pembelian saham
PT Laksayudha Abadi dilakukan dengan pihak berelasi, transaksi ini merupakan transaksi reorganisasi
antara entitas sepengendali. Selisih antara harga transaksi yang dibayarkan dengan nilai buku aset
bersih investasi yang diperoleh sebesar Rp 5.449.502 ribu dicatat sebagai “selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali” pada komponen ekuitas lainnya Perusahaan.
28
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Pada bulan Desember 2010, Perusahaan telah menjual kepemilikannya atas saham PT Laksayudha
Abadi sebesar 30.000.000 lembar saham kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan Perusahaan
berubah dari 46% menjadi 36%, sebagai konsekuensinya, jumlah tercatat selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali mengalami perubahan, dengan perincian sebagai berikut:
2010
Rp'000
Saldo awal
Pengurangan
6,963,252
1,513,750
Saldo akhir
5,449,502
Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia (AMI) diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual. AMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh karena itu
investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.
29
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai
berikut :
a. Berdasarkan Nasabah
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Panin Insurance Tbk
1,312,306
1,777,148
4,178
-
1,488,811
1,088,965
108,785
7,334
Piutang koasuransi
PT Panin Insurance Tbk
1,900,770
91,873
Jumlah pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
4,994,402
2,785,768
Bersih
4,693,178
2,659,745
Pihak ketiga
Piutang premi
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
HM. Su'udi
Cipta Integra data
AON Risk Service
Indosurance Broker Utama
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
3,710,943
1,548,962
89,638
6,455
9,389
8,748,591
1,639,885
764,914
557,987
502,233
7,547,801
5,615,109
164,919
216,000
756,897
1,031,323
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan
nilai
13,835,004
19,076,042
(3,620,656)
(3,674,909)
Bersih
10,214,348
15,401,133
Jumlah Piutang Premi
14,907,526
18,060,878
Piutang koasuransi
PT Mitra Iswara & Rorimpandey
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 200 juta)
(301,224)
(126,023)
30
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
12,616,272
3,364,457
10,654,483
9,868,131
Jumlah piutang premi
15,980,729
20,522,614
Piutang koasuransi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
2,708,763
139,914
347,094
992,102
Jumlah piutang koasuransi
2,848,677
1,339,196
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(3,921,880)
(3,800,932)
Bersih
14,907,526
18,060,878
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Yen Jepang
17,995,624
811,497
16,401
5,800
84
20,490,433
1,339,923
16,481
14,876
97
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
18,829,406
21,861,810
(3,921,880)
(3,800,932)
Bersih
14,907,526
18,060,878
31
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
d. Berdasarkan Bisnis
Piutang premi
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah piutang premi
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
2,544,125
6,539,948
4,695,973
1,205,768
994,915
15,980,729
9,762,666
4,266,587
3,963,813
1,385,681
1,143,867
20,522,614
Piutang koasuransi
Kebakaran
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
Jumlah piutang koasuransi
493,807
600,630
97,902
(36,793)
1,693,131
2,848,677
806,123
243,555
47,440
(18,806)
260,884
1,339,196
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(3,921,880)
(3,800,932)
Bersih
14,907,526
18,060,878
Jangka waktu rata-rata polis asuransi adalah 60 hari.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.
32
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
8. PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
P ih a k k e t ig a
R u p ia h
R e a s u r a d u r d a l a m n e g e ri
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
J u m l a h ru p ia h
D o l l a r A m e r ik a S e ri k a t
R e a s u r a d u r d a l a m n e g e ri
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
J u m l a h D o l la r A m e ri k a S e r ik a t
J u m l a h p i u t a n g re a s u ra s i
C a d a n g a n k e r u g ia n p e n u r u n a n
n ila i
J u m l a h P iu ta n g R e a s u ra n s i B e rs i h
3 1 M a re t
20 13
R p '0 0 0
31 D es em be r
2 012
R p '0 0 0
5 ,1 5 6 ,8 0 3
1 ,9 8 5 ,6 3 3
7 ,1 4 2 ,4 3 6
5 73,7 1 9
1 ,2 6 0 , 3 0 8
1 ,8 3 4 , 0 2 7
1 ,3 5 3 ,1 6 0
1 ,3 5 3 ,1 6 0
1 ,8 2 3 , 3 8 9
24,2 8 3
1 ,8 4 7 , 6 7 2
8 ,4 9 5 ,5 9 6
3 ,6 8 1 , 6 9 9
(2 0 0 , 0 0 0 )
8 ,2 9 5 ,5 9 6
(3 2 0 , 9 4 8 )
3 ,3 6 0 , 7 5 1
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya,
sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Jlt Risk Solutions Asia Private Ltd, Mapfre Asistencia,
Ikatan Asia Pasific Broker Reinsurance dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
3,033,994
5,461,602
2,823,176
858,523
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
8,495,596
3,681,699
(200,000)
(320,948)
Bersih
8,295,596
3,360,751
33
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
c. Berdasarkan Bisnis
31 maret
2013
Rp'000
31 desember
2012
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
1,542,155
2,815,516
26,704
4,015,751
95,470
2,688,897
866,707
69,716
8,619
47,760
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
8,495,596
3,681,699
(200,000)
(320,948)
Bersih
8,295,596
3,360,751
Jangka waktu rata-rata piutang reasuransi adalah 60 hari. Perusahaan menetapkan cadangan
penurunan nilai per tahun berdasarkan persentase tertentu.
Piutang premi reasuransi yang diungkapkan di Catatan 3 termasuk jumlah yang telah lewat jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada akhir periode pelaporan.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
34
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Bagian reasuransi atas premi yang
belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Bagian reasuransi atas estimasi
liabilitas klaim
4,541,951
11,437,269
3,958,912
7,651,718
26,436,150
27,152,398
Jumlah
42,415,370
38,763,028
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
3 1 m are t
2013
R p '0 0 0
P ih a k b e r e la s i
P T B a n k P a n I n d o n e s ia T b k
P T C lip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k
P T P a n in I n s u ra n c e T b k
P T B a n k P a n in S y a ria h
J u m la h p ih a k b e re la s i
31 desem ber
2012
R p '0 0 0
3 ,5 1 0 ,4 8 4
1 ,0 3 0 ,5 4 0
377
550
4 ,5 4 1 ,9 5 1
2 ,4 2 6 ,9 2 8
1 ,5 3 0 ,4 1 1
836
737
3 ,9 5 8 ,9 1 2
P ih a k k e t ig a
P T M it ra , I s w a r a & R o r im p a n d e y
L a in n y a
J u m la h p ih a k k e t ig a
2 5 3 ,1 1 1
1 1 ,1 8 4 ,1 5 8
1 1 ,4 3 7 ,2 6 9
3 8 2 ,0 1 7
7 ,2 6 9 ,7 0 1
7 ,6 5 1 ,7 1 8
J u m la h
1 5 ,9 7 9 ,2 2 0
1 1 ,6 1 0 ,6 3 0
35
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2013
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2012
Rp'000
10,856,893
1,799,667
210,780
388,193
2,723,687
15,979,220
7,901,763
2,119,189
158,870
117,814
1,312,994
11,610,630
Bagian reasuransi atas premi uang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Engineering
Aviation Hull, Satellite, Energy, Liabilities Credit Insurance & Boards, Burglary, Fidelity
Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign Golf, Travel Insurance,
Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable
Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.
Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
31 maret
2013
Rp'000
31 desember
2012
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
15,209,486
6,931,453
18,865
3,720,185
556,161
11,328,747
7,550,781
7,503,685
28,281
740,904
Jumlah
26,436,150
27,152,398
36
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
10. ASET TETAP
1 Januari
2013
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
2,049,580
55,161,959
9,735,907
Penambahan/
Additions
Rp'000
-
Pengurangan/
Deductions
Rp'000
31 Maret
2013
Rp'000
-
2,049,580
55,161,959
9,735,907
13,722,638
773,078
1,025
14,494,691
1,219,000
81,889,084
773,078
1,025
1,219,000
82,661,137
1,385,137
5,220,916
689,524
276,349
10,444,860
470,161
762
682,695
17,733,608
32,826
1,468,860
762
2,074,661
5,497,265
0
10,914,259
0
715,521
19,201,706
64,155,476
63,459,431
37
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
31 Desember
2011
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Penambahan/
Additions
Rp'000
Pengurangan/
Deductions
Rp'000
Reklasifikasi
Reclassification
Rp'000
1,381,500
3,641,847
8,094,228
668,080
51,549,005
2,359,629
28,893
717,950
11,279,558
2,479,651
36,572
1,219,000
25,616,133
57,056,365
783,415
(1,219,000)
0
81,889,083
977,554
4,697,831
407,704
1,125,123
120
567,074
647,731
1,385,138
5,903,611
10,444,859
17,733,608
1,219,000
-
31 Desember
2012
Rp'000
2,049,580
55,161,959
10,954,907
13,722,637
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
8,753,780
1,719,762
28,683
-
528,551
14,957,716
119,180
3,371,769
595,877
(647,731)
-
Jumlah Tercatat
10,658,417
64,155,475
Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak
Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Bangunan terdiri dari aset tetap yang belum digunakan sebesar Rp 50.042.486 ribu.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang
belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 14.792.424 ribu
kepada PT Panin Insurance Tbk, pihak berelasi (Catatan 28), PT Asuransi Wahana Tata dan
PT Asuransi Buana Independent.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2013 dan 2012.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2013
Rp'000
Harga jual
Nilai buku
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap
2012
Rp'000
250
(262)
392,000
(187,538)
(12)
204,462
38
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
11. ASET LAIN-LAIN BERSIH
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Akumulasi dana program asuransi
7,048,423
7,048,423
Piutang bunga deposito dan obligasi
Piutang hasil penjualan
barang-barang sisa klaim
Uang jaminan
Lainnya
Jumlah
3,776,389
3,885,171
1,038,276
495,280
192,595
12,550,963
1,050,408
488,590
77,551
12,550,143
Akumulasi Dana Program Asuransi
Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Life, pihak berelasi (Catatan 28), untuk
memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja
12. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a re t
2013
R p '0 0 0
P ih a k b e re la s i
P T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k
P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k
4 9 ,4 5 0
2 5 ,3 6 5
2 ,4 0 7 ,2 2 1
7 8 ,8 8 1
7 4 ,8 1 5
2 ,4 8 6 ,1 0 2
5 5 ,9 0 5
1 0 0 ,8 2 5
1 3 0 ,7 2 0
2 ,5 8 6 ,9 2 7
J u m la h
P ih a k k e tig a
J u m la h U ta n g K la im
31 D esem ber
2012
R p '0 0 0
39
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2013
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2012
Rp'000
99,976
51,928
13,940
(35,124)
130,720
2,507,758
73,379
5,790
2,586,927
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret
2013
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah
31 Desember
2012
Rp'000
130,720
130,720
340,015
2,246,912
2,586,927
13. UTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
3 1 M a re t
2013
R p '0 0 0
3 1 D ese m ber
2012
R p '0 0 0
R u p ia h
R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
3 ,2 5 5 ,6 8 4
5 ,9 2 4 ,3 1 1
1 ,6 4 3 ,2 6 1
5 ,7 1 4 ,8 5 3
J u m la h - R u p i a h
9 ,1 7 9 ,9 9 5
7 ,3 5 8 ,1 1 4
9 1 2 ,2 7 5
1 3 2 ,6 6 9
6 9 2 ,5 9 2
3 6 ,6 2 2
J u m l a h - m a t a u a n g a s in g
1 ,0 4 4 ,9 4 4
7 2 9 ,2 1 4
J u m la h U t a n g R e a s u ra n s i
1 0 ,2 2 4 ,9 3 9
8 ,0 8 7 ,3 2 8
M a ta u a n g a s in g
R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
Semua utang reasuransi dilakukan dengan pihak ketiga.
40
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya,
sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Aon Reinsurance Broker, Swiss Reinsurance Co, The
TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V Versicherung AG
Reinsurance dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
10,224,939
-
7,283,999
803,329
Jumlah
10,224,939
8,087,328
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
c. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Yen Jepang
Dollar Singapura
Jumlah
9,179,995
994,100
28,802
3,540
18,502
7,358,114
713,333
12,189
2,606
1,086
10,224,939
8,087,328
41
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
d. Berdasarkan Bisnis
3 1 M are t
2013
R p '0 0 0
K e ba kara n
K e n d a r a a n b e r m o to r
P e n g a n g k u ta n
K e se h a ta n d a n k e c e la k a a n d iri
L a in n y a
J u m la h
31 D esem ber
2012
R p '0 0 0
7 ,0 5 4 , 3 2 6
1 ,5 4 8 , 0 7 6
4 3 7 ,6 0 4
1 2 ,5 3 8
1 ,1 7 2 , 3 9 5
5 ,5 8 4 ,5 6 2
9 0 3 ,5 8 9
2 8 5 ,2 2 1
1 1 ,5 3 8
1 ,3 0 2 ,4 1 8
1 0 ,2 2 4 , 9 3 9
8 ,0 8 7 ,3 2 8
14. UTANG PAJAK
31 Maret
2013
Rp'000
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
31 Desember
2012
Rp'000
6,240,498
3,031,849
4,636,479
79,158
10,956,135
2,753,046
17,578
5,802,473
15. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Utang kepada pihak berelasi
Lainnya
47,094,419
9,328,012
52,716,950
3,321,770
Jumlah
56,422,431
56,038,720
Biaya perolehan diamortisasi dari utang lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga
adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
42
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Utang kepada Pihak Berelasi
Merupakan utang kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi
kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi
kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret
2013
Rp'000
Bonus karyawan
Pendidikan
Pemasaran
Jasa profesional
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2012
Rp'000
7,058,998
3,067,883
1,529,256
641,250
9,180,918
21,478,305
6,945,203
2,482,883
2,100,000
558,750
4,313,218
16,400,054
17. LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
3 1 Ma ret
2 01 3
Rp'0 00
Ke nda ra an b erm oto r
Ke bak aran
Ke seh atan d an k ece la kaa n diri
Pe nga ng kutan
La in ny a
Ju mlah
3 1 Dese mb er
201 2
Rp'000
59 ,8 39 ,6 90
21 ,9 94 ,1 27
16 ,7 13 ,2 32
4 ,6 44 ,6 85
8 21 ,2 37
5 8,85 8,54 8
1 6,84 6,71 2
1 6,18 7,75 1
9,15 5,51 4
1,02 3,68 1
104 ,0 12 ,9 71
10 2,07 2,20 6
Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31
Desember 2012.
43
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Seluruh estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah.
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
a. Berdasarkan Nasabah
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
178,122,914
26,953,267
67,507
172,948,622
27,362,905
73,823
Jumlah pihak berelasi
205,143,688
200,385,350
1,560,611
1,724,587
7,310,800
7,148,343
8,871,411
8,872,930
214,015,099
209,258,280
Pihak ketiga
PT Bina Multi Finance
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 600 juta)
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
201,482,933
12,337,960
117,169
77,037
196,189,018
12,854,776
127,506
86,980
Jumlah
214,015,099
209,258,280
44
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Premi belum Merupakan Pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a re t
2013
R p '0 0 0
P ih a k b e r e la s i
P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k
P T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k
P T B a n k P a n in S y a r ia h
P T P a n in In s u r a n c e T b k
P T V e r e n a M u lti F in a n c e T b k
31 D esem ber
2012
R p '0 0 0
9 3 ,9 8 2 ,3 1 1
1 9 ,1 8 5 ,6 1 0
3 0 ,6 9 6
4 ,2 2 2
4 2 ,0 8 9
8 7 ,8 3 8 ,3 4 3
1 9 ,3 0 6 ,1 6 6
3 3 0 ,6 1 8
8 ,2 4 4
4 6 ,9 7 5
1 1 3 ,2 4 4 ,9 2 8
1 0 7 ,5 3 0 ,3 4 6
P ih a k k e tig a
P T M itr a , Is w a r a & R o r im p a n d e y
L a in n y a
4 ,2 1 6 ,7 2 9
3 9 ,4 2 2 ,6 2 3
1 1 ,7 1 7 ,6 6 6
3 4 ,4 9 1 ,1 2 1
J u m la h p ih a k k e tig a
4 3 ,6 3 9 ,3 5 2
4 6 ,2 0 8 ,7 8 7
1 5 6 ,8 8 4 ,2 8 0
1 5 3 ,7 3 9 ,1 3 3
J u m la h p ih a k b e r e la s i
J u m la h
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2013
Rp'000
31 Desember
2012
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
116,141,090
15,173,984
19,984,381
1,266,493
4,318,332
116,746,620
18,369,629
16,457,482
702,076
1,463,326
Jumlah
156,884,280
153,739,133
Premi belum merupakan pendapatan lainnya merupakan Engineering Aviation Hull, Satellite
Energy, Liabilities Credit Insurance & Boards, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in
Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure
Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery
Equipment dan Travel Baggage.
18. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan,
susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
45
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
31 Maret 2013
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Panin Insurance Tbk
Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
DBS Bank Ltd S/A Pemberton Asia Opportunities
Fund
Masyarakat
Jumlah/Total
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
928,293,693
422,868,000
388,000,000
32.14%
14.64%
13.43%
92,829,369
42,286,800
38,800,000
150,000,000
998,858,522
2,888,020,215
5.19%
34.60%
100.00%
15,000,000
99,885,852
288,802,021
31 Desember 2012
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Panin Insurance Tbk
Dana Pensiun Karyawan Bank Panin
PT Bank Pan Indonesia Tbk
DBS Bank Ltd S/A Pemberton Asia Opportunities
Fund
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)/
Public (below 5% each)
Jumlah/Total
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
928,293,693
422,868,000
388,000,000
32.31
14.72
13.50
92,829,370
42,286,800
38,800,000
150,000,000
5.22
15,000,000
984,135,690
2,873,297,383
34.25
100.00
98,413,568
287,329,738
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 26 Oktober 2011 dari notaris Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris
di Jakarta modal dasar Perusahaan meningkat dari Rp 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta,
terbagi menjadi 5.746.000.000 saham.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam
Akta No. 9 tanggal 17 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di Jakarta,
pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880 saham dengan
nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran cuma-cuma sebanyak 478.881.626 waran.
Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor.
Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
464.151.037 warran seri II dan 478.873.869 waran seri II yang diterbitkan melalui Penawaran
Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 10 April 2012 sampai dengan
9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per saham.
46
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 31 Desember 2010 hingga 31 Maret 2013 sebagai
berikut:
Lembar/Shares
Saldo 1 Januari 2011/31 Desem ber 2010
Penawaran Umum Terbatas I
1,436,644,880
1,436,644,880
Saldo 31 Desember 2011
2,873,289,760
Pelaksanaan waran seri II
7,623
Saldo 31 Desember 2012
2,873,297,383
Pelaksanaan waran seri II
14,722,832
Saldo 31 Maret 2013
2,888,020,215
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum
terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai berikut:
47
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
R p '0 0 0
P e n e r im a a n d a r i p e n ju a la n s a h a m
p e rd a n a k e p a d a m a s y a ra k a t
s e b a n y a k 2 4 0 .0 0 0 .0 0 0 s a h a m
d e n g a n h a rg a p e n a w a ra n
R p 1 0 5 p e r s a h a m
N ila i n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t
s e b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s
p e n g e lu a r a n 2 4 0 . 0 0 0 . 0 0 0 s a h a m
B ia y a - b ia y a y a n g d ik e lu a r k a n
s e h u b u n g a n d e n g a n p e n a w a ra n
u m u m p e rd a n a k e p a d a m a s y a ra k a t
S a ld o
1
J a n u a r i 2 0 1 1 /3 1
2 5 ,2 0 0 ,0 0 0
(2 4 ,0 0 0 ,0 0 0 )
( 1 ,4 3 4 ,8 7 2 )
D e s e m b e r 2 0 1 0
(2 3 4 ,8 7 2 )
P e n e r im a a n d a r i P e n a w a r a n U m u m
T e rb a ta s I k e p a d a m a s y a ra k a t
s e b a n y a k 1 .4 3 6 .6 4 4 .8 8 0 s a h a m
d e n g a n h a rg a p e n a w a ra n R p 1 5 0
p e r s a h a m
N ila i n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t
s e b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s
p e n g e lu a r a n 1 .4 3 6 .6 4 4 . 8 8 0 s a h a m
B ia y a - b ia y a y a n g d ik e lu a r k a n
s e h u b u n g a n d e n g a n P e n a w a ra n
U m u m T e rb a ta s I
S a ld o
P e n
N ila
s
p
e
i
e
e
3 1
2 1 5 ,4 9 6 ,7 3 2
(1 4 3 ,6 6 4 ,4 8 8 )
( 3 ,7 9 7 ,0 8 7 )
D e s e m b e r 2 0 1 1
6 7 ,8 0 0 ,2 8 5
r im a a n d a r i p e la k s a n a a n w a r r a n
n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t
b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s
n g e lu a r a n 7 .6 2 3 s a h a m
S a ld o
3 1
1 ,3 3 4
(7 6 2 )
D e s e m b e r 2 0 1 2
6 7 ,8 0 0 ,8 5 7
N ila i n o m in a l s a h a m y a n g d ic a t a t
s e b a g a i m o d a l d is e t o r a t a s
p e n g e lu a r a n 7 .6 2 3 s a h a m
S a ld o
3 1
1 ,1 0 4 ,2 1 2
M a re t 2 0 1 3
6 8 ,9 0 5 ,0 6 9
20. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
31 Maret
2013
Rp'000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Rugi belum direalisasi dari pemilikan
efek tersedia untuk dijual
Jumlah
31 Desember
2012
Rp'000
5,449,502
5,449,502
14,146,437
19,595,939
1,824,425
7,273,927
48
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
21. PENDAPATAN PREMI
31 Maret 2013
Bagian reasuransi atas
Potongan
perubahan bruto
prem i
liabilitas prem i
Rp'000
Rp'000
Prem i bruto
Rp'000
Kendaraan berm otor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jum lah
74,723,830
32,206,256
14,857,639
3,668,123
5,110,438
130,566,286
(17,933,943)
(705,985)
(1,840,006)
(227,458)
(61,926)
(20,769,318)
(805,828)
(135,986)
(7,998,371)
(947,358)
(2,745,441)
(12,632,984)
Pendapatan prem i
asuransi neto
Rp'000
55,984,059
31,364,285
5,019,262
2,493,307
2,303,071
97,163,984
Perubahan prem i yang belum m erupakan pendapatan
W ritten prem ium
Kendaraan berm otor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jum lah
Jum lah
605,529
3,195,644
(3,526,899)
(564,417)
(2,855,004)
(3,145,147)
-
127,421,139
(20,769,318)
49
(319,522)
51,910
2,955,129
270,379
1,410,694
4,368,590
(8,264,394)
286,007
3,247,554
(571,770)
(294,038)
(1,444,310)
1,223,443
98,387,427
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
31 Maret 2012
Bagian reasuransi atas
Potongan
perubahan bruto
premi
liabilitas premi
Rp'000
Rp'000
Premi bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
62,933,544
30,187,590
16,459,262
2,850,873
4,537,592
116,968,861
(14,860,705)
(681,210)
(1,821,847)
(132,411)
(51,923)
(17,548,096)
Pendapatan premi
asuransi neto
Rp'000
(1,707,797)
(138,218)
(9,820,675)
(435,446)
(2,798,424)
(14,900,560)
46,365,042
29,368,162
4,816,740
2,283,016
1,687,245
84,520,205
1,068,188
57,662
6,037,742
41,279
1,275,111
8,479,982
(5,221,802)
(15,132,191)
(922,911)
38,180
(492,632)
(21,731,356)
(6,420,578)
62,788,849
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Written premium
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Jumlah
(6,289,990)
(15,189,853)
(6,960,653)
(3,099)
(1,767,743)
(30,211,338)
86,757,523
(17,548,096)
Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
31 Maret
2013
Rp'000
31 Maret
2012
Rp'000
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Panin Insurance Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Verena Multi Finance Tbk
71,781,760
12,903,003
8,379,788
56,213
25,409
58,706,090
13,409,508
7,752,530
1,650,062
29,328
Jumlah
93,146,173
81,547,518
50
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
22. BEBAN KLAIM
31 Maret 2013
Klaim
reasuransi
Rp'000
Klaim bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
25,164,987
22,523,656
3,311,653
4,820,257
39,276
55,859,829
(261,655)
(46,751)
(1,612,465)
(3,987,856)
(28,118)
(5,936,845)
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
981,142
525,480
5,147,415
(4,510,829)
(202,442)
1,940,766
619,327
9,416
(3,880,738)
3,783,500
184,743
716,248
Jumlah
Bersih
Rp'000
24,903,332
22,476,905
1,699,188
832,401
11,158
49,922,984
1,600,469
534,896
1,266,677
(727,329)
(17,699)
2,657,014
52,579,998
31 Maret 2012
Klaim bruto
Rp'000
Klaim
reasuransi
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
19,082,118
17,340,895
4,020,999
281,674
40,725,686
(512,246)
(43,744)
(1,625,433)
(249,698)
(2,431,121)
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
327,817
981,794
(2,032,903)
462,575
(1,087,574)
(1,348,291)
617,889
(84,586)
1,348,602
954,393
2,836,298
Jumlah
Bersih
Rp'000
18,569,872
17,297,151
2,395,566
31,976
38,294,565
945,706
897,208
(684,301)
462,575
(133,181)
1,488,007
39,782,572
51
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
PT
PT
PT
PT
PT
Bank Pan Indonesia Tbk
Clipan Finance Indonesia Tbk
Bank Panin Syariah
Panin Insurance Tbk
Verena Multi Finance Tbk
Jumlah
31 Maret
2013
Rp'000
31 Maret
2012
Rp'000
23,674,156
3,682,432
109,226
107,295
22,360
16,696,825
4,275,348
114,003
36,529
12,656
27,595,469
21,135,361
23. HASIL INVESTASI
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi
Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan
Keuntungan penjualan obligasi dan saham
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia
Lainnya
Jumlah
31 Maret
2013
Rp'000
31 Maret
2012
Rp'000
16,731,343
11,901,389
6,146,185
1,067,108
29,400
292,967
25,900
5,829,352
134,200
87,016
-
24,292,903
17,951,957
24. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
52
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
31 Maret
2013
Rp'000
31 Maret
2012
Rp'000
Hasil administrasi polis
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Jasa giro
Lainnya
479,020
467,829
63,074
67,493
23,052
(16,674)
80,042
5,105
Jumlah
632,639
536,302
25. BEBAN KOMISI NETO
31 Maret
2013
Rp'000
Kesehatan dan Kecelakaan diri
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Lainnya
Jumlah
1,038,356
376,970
457,170
(342,806)
485,376
2,015,066
26. BEBAN USAHA
53
31 Maret
2012
Rp'000
844,110
448,123
(114,484)
(370,320)
268,939
1,076,368
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
3 1 M a ret
2 01 3
R p '00 0
Ten ag a ke rja
G a ji d an up ah
Tun ja ng an ha ri raya d an b on us
Tun ja ng an PP h karya wa n
P rotek si d an d an a
P en didikan da n pe la tih an
B eb an k ese ha tan
Le m bu r
S era ga m karyaw a n
Im ba la n pa sca kerja
La in nya
Jum la h Te na ga K e rja
S ew a
P em a sa ran
Telep on , te le ks da n fak sim ili
P en yu su ta n (C a tatan 7)
P erb aikan da n pe m e liha raa n
P erjalan an
P erlen gka pa n ka nto r
Jas a pro fesion al
La in nya (m a sing -m as in g diba w ah
R p 1 00 juta )
Jum la h
31 M are t
2 01 2
R p'0 00
6,40 5,4 04
3,60 0,0 00
2,70 0,0 00
17 6,2 85
1,64 5,4 88
8,0 00
15 3,2 10
9 4,2 45
1,22 8,0 16
35 1,1 78
1 6,36 1,8 26
5,3 17 ,4 24
2,7 90 ,0 00
1,9 65 ,0 00
51 ,4 22
1,2 78 ,4 77
3 ,5 43
1 00 ,8 25
1 66 ,7 15
1,0 24 ,7 20
3 71 ,2 91
1 3,0 69 ,4 17
1,15 1,0 58
21 3,1 60
28 7,9 07
1,46 8,8 60
21 7,6 84
5 0,9 47
30
63 7,2 20
8 87 ,7 09
1,0 51 ,2 54
3 84 ,1 89
6 73 ,3 85
52 ,2 85
45 ,3 15
3 38 ,5 76
3 83 ,3 85
2,27 0,8 05
9 32 ,1 51
2 2,65 9,4 97
1 7,8 17 ,6 66
27. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
3 1 M a re t
2013
R p '0 0 0
P a ja k k in i
P a ja k t a n g g u h a n
( 7 ,7 8 5 ,9 7 7 )
9 ,0 6 6 ,2 8 3
1 ,2 8 0 ,3 0 6
3 1 M a re t
2012
R p '0 0 0
(4 ,1 3 6 ,4 9 5 )
1 ,2 1 1 ,1 3 1
(2 ,9 2 5 ,3 6 4 )
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena
pajak adalah sebagai berikut:
54
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
3 1 M a re t
2013
R p '0 0 0
L a b a s e b e lu m p a ja k m e n u r u t
la p o ra n la b a ru g i
4 6 ,0 5 8 ,4 0 8
3 1 M a re t
2012
R p '0 0 0
2 2 , 6 0 0 ,5 0 3
P e r b e d a a n te m p o r e r :
B e b a n im b a l a n p a s c a k e r ja
P re m i y a n g b e lu m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n
P e m b a ya ra n p o k o k S G U
S e w a p e m b ia y a a n
1 ,2 2 8 ,0 1 6
7 ,7 0 8 ,5 3 9
-
1 , 0 2 4 ,7 2 0
1 0 , 3 6 3 ,2 2 9
( 9 1 ,4 2 5 )
6 8 ,6 1 5
J u m la h
8 ,9 3 6 ,5 5 5
1 1 , 3 6 5 ,1 3 9
P e r b e d a a n y a n g t id a k d a p a t
d i p e r h it u n g k a n m e n u r u t f i s k a l:
T u n ja n g a n a s u r a n s i k a r y a w a n
P e m e lih a r a a n k e n d a r a a n
P e n y u s u t a n A k tiv a T e ta p
P e n y u s u ta n P o k o k H u ta n g S G U
P e n y u s u t a n A k tiv a T e ta p S G U
Sum bangan
B a g ia n la b a b e r s ih p e r u s a h a a n
a s o s ia s i
J a s a g ir o
B u n g a d e p o s it o , r e k s a d a n a d a n
o b l ig a s i
L a i n - la i n
8 ,0 0 0
1 2 3 ,0 7 4
6 8 ,7 4 6
J u m la h
L a b a ( R u g i ) K e n a P a ja k
(2 9 2 ,9 6 7 )
(6 7 ,4 9 3 )
8 7 ,0 1 6
( 8 0 ,0 4 2 )
( 2 3 ,9 7 0 , 5 3 6 )
2 8 0 ,1 2 0
( 1 7 ,7 3 0 ,7 4 1 )
3 ,5 4 3
(2 3 ,8 5 1 , 0 5 6 )
(1 7 ,4 1 9 ,6 6 4 )
3 1 ,1 4 3 , 9 0 7
1 6 ,5 4 5 ,9 7 8
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
31 Maret
2013
Rp'000
Beban pajak kini dengan tarif 25%
7,785,977
55
2 5 7 ,2 3 4
1 1 ,3 7 9
3 1 ,9 4 7
31 Maret
2012
Rp'000
4,136,495
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
D ik re d itk a n
(d ib e b a n k a n )
k e la p o ra n la b a
r u g i k o m p r e h e n s if
R p '0 0 0
31 D es 11
R p '0 0 0
L ia b ilita s im b a la n p a s c a k e r ja
P e n y is ih a n k e ru g ia n n ila i
K la im y a n g te r ja d i n a m u n b e lu m
d ila p o r k a n
A s e t s e w a p e m b ia y a a n
K e r u g ia n ( k e u n tu n g a n ) y a n g
b e lu m d ir e a lis a s i a ta s
p e ru b a h a n n ila i w a ja r
e fe k te rs e d ia u n tu k d iju a l
5 ,0 3 8 ,7 2 8
1 ,0 8 0 ,4 7 0
J u m la h
7 ,3 3 7 ,7 5 8
Liabilitas imbalan pasca kerja
Penyisihan kerugian nilai
Klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan
Aset sewa pembiayaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan
Kerugian (keuntungan) yang
belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar
efek tersedia untuk dijual
Jumlah
1 ,2 1 6 ,8 3 3
-
1 ,4 3 0 ,2 5 0
(2 1 1 ,6 9 0 )
6 ,2 5 5 ,5 6 1
1 ,0 8 0 ,4 6 9
( 5 ,7 0 2 )
-
31 Des 12
Rp '000
3 1 M a re t 2 0 1 2
R p '0 0 0
1 ,4 3 0 ,2 5 0
(2 1 7 ,3 9 2 )
-
-
1 ,2 1 1 ,1 3 1
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan laba
rugi komprehensif
Rp '000
6,297,208
1,080,470
307,004
-
2,287,250
-
-
(9,760,612)
11,687,747
(608,142)
-
(703,826)
11,994,751
8 ,5 4 8 ,8 8 8
Dikreditkan
ke pendapatan
komprehensif
lainnya
Rp '000
31 Maret 2013
Rp '000
-
6,604,212
1,080,470
-
2,287,250
-
-
1,927,135
(2,928,468)
(3,536,610)
(2,928,468)
8,362,457
28. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
i. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan,
yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan
Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT
Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) DAN Bank Panin Syariah (BPS).
ii. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance)
merupakan pemegang saham Perusahaan.
56
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama
sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain:
a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari
akun kas dan bank, yang meliputi 4,62% dan 8,4% dari jumlah aktiva masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi
1,55% dan 9,77% jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi
4,44% dan 21,44% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada
Perusahaan .

Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian
dari piutang premi, yang meliputi 0,34% dan 0,90% dari jumlah aktiva masing-masing ada
tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.

Hutang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,02% dan 0,19% dari jumlah
kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 .

Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 71,34% dan 65,36% dari
jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.
29. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan dini
Kebakaran
Pengangkutan
Lain-lain
57
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
31 Maret 2013
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
Kebakaran
Rp'000
Pengangkutan
Rp'000
55,984,059
605,529
31,364,285
3,195,644
5,019,262
(3,526,899)
2,493,307
88,599
(319,522)
51,910
2,955,129
270,379
56,270,066
34,611,839
4,447,492
2,852,285
24,903,332
981,142
22,476,905
525,480
1,699,188
5,147,415
832,401
(4,510,829)
619,327
9,416
(3,880,738)
3,783,500
Lainnya
Rp'000
2,303,071
(3,508,020)
97,163,984
(3,145,147)
1,410,694
24,292,903
4,368,590
24,292,903
632,639
25,131,287
632,639
123,312,969
11,158
(202,442)
184,743
22,659,497
2,015,066
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi
laba/rugi
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Liabilitas manfaat polis masa depan
Premi belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
Jumlah
Rp'000
49,922,984
1,940,766
716,248
22,659,497
2,015,066
77,254,561
46,058,408
1,280,306
47,338,714
11,713,871
2,928,468
61,981,053
4,793,875
6,503,155
3,037,932
1,806,398
2,688,046
18,829,406
1,542,155
26,704
2,815,516
4,015,751
95,470
(3,921,880)
8,495,596
8,731,120
229,645
26,066,379
4,108,378
3,279,848
(200,000)
42,415,370
15,067,150
6,759,504
31,919,827
9,930,527
6,063,364
1,366,811,795
1,432,430,287
99,976
1,548,076
51,928
12,538
13,940
7,054,326
437,604
59,839,689
16,713,232
21,994,127
116,141,090
15,173,985
177,628,831
31,951,683
(35,124)
1,172,395
130,720
10,224,939
4,644,685
821,238
104,012,971
19,984,381
1,266,493
4,318,331
156,884,280
49,046,774
6,348,782
6,276,840
333,718,241
604,971,151
773,078
1,468,860
58
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
31 Maret 2012
Kendaraan
Kesehatan dan
bermotor
Kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
1,687,245
(1,767,743)
84,520,205
(30,211,338)
1,275,111
17,951,957
8,479,982
17,951,957
536,302
19,682,872
536,302
81,277,108
31,976
(1,087,574)
38,294,565
(1,348,291)
954,393
17,817,665
1,076,368
2,836,298
17,817,665
1,076,368
58,676,605
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
46,365,042
(6,289,990)
29,368,162
(15,189,853)
4,816,740
(6,960,653)
2,283,016
(3,099)
1,068,188
57,662
6,037,742
41,279
41,143,240
14,235,971
3,893,829
2,321,196
18,569,872
327,817
17,297,151
981,794
2,395,566
(2,032,903)
617,889
(84,586)
1,348,602
462,575
-
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi
laba/rugi
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
22,600,503
(2,925,364)
19,675,139
10,283,424
29,958,563
4,596,132
7,228,755
2,633,600
2,537,698
421,361
9,319
7,038,698
19,881
1,960,913
18,957,098
(3,921,880)
1,267,967
(3,921,880)
8,757,226
(200,000)
5,017,493
189,195
543,178
Estimasi liabilitas klaim
36,900,934
Liabilitas manfaat polis masa depan 139,049,871
Premi belum merupakan pendapatan 89,171,565
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
265,854,743
7,238,074
2,557,579
4,824,630
128,357
235,053
1,146,726
424,248
6,642,891
10,830,562
56,679,316
4,006,038
13,962,315
8,836,520
871,393
2,882,178
424,340
1,336,304
53,033,267
153,320,997
158,905,883
67,509,878
31,629,503
3,881,928
3,142,423
211,908,188
584,235,474
-
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
(693,000)
1,325,864,944
1,349,457,388
9,672,298
579,424
673,384
59
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
30. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2013 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing sebagai berikut:
31 Maret 2013
Mata Uang
Asing/
Ekuivalen/
Foreign
Equivalent in
Currency
Rp'000
Aktiva
Investasi
Kas dan Bank
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang hasil investasi
Aktiva Lain-Lain
USD
USD
USD
SGD
EUR
GBP
HKD
JPY
USD
USD
USD
2,191,715.00
249,383.09
83,495.89
742.05
1,320.14
811.81
138,127.26
22,044.08
2,778.18
Jumlah Aktiva
Kewajiban
Utang Klaim
Utang Komisi
Utang Pajak
Utang lain-lain
Utang Reasuransi
21,301,278.10
2,423,754.30
811,496.56
5,799.96
16,400.51
83.81
1,342,458.84
214,246.41
27,001.08
26,142,519.57
USD
USD
USD
SGD
EUR
HKD
JPY
USD
USD
SGD
EUR
JPY
17,320.92
805.12
1.66
0.27
0.15
12,431.04
102,284.22
2,367.12
2,318.41
34,294.70
Jumlah Kewajiban
168,341.97
7,824.97
12.95
3.33
0.02
120,817.28
994,100.33
18,501.79
28,802.33
3,540.24
1,341,945.21
60
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai
berikut:
3 1 M a re t
M a ta U a n g A s in g
1 USD
1 JP Y
1 SGD
1 EUR
2012
Rp
2011
Rp
9 ,1 8 0
1 1 1 .7 6
7 ,3 0 8 .6 4
1 2 ,2 5 8 .9 8
8 ,7 0 9
1 0 5 .1 4
6 ,9 0 5 .8 9
1 2 ,3 1 6 .7 1
31. INFORMASI LAINNYA
a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal
30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung
dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib
memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat
solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari
kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas
Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan
peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK).
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan
pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban,
ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang,
perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan
premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil
investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban
membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai
dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np.
3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 267% dan 280%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar
II dan III.
61
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
b. Rasio Keuangan
31 Maret
2013
Rasio investasi terhadap cadangan
teknis ditam bah 25% m odal
sendiri
Rasio prem i neto terhadap prem i bruto
Rasio prem i neto terhadap m odal sendiri
Rasio prem i tidak langsung terhadap
prem i langsung
Rasio biaya pendidikan dan pelatihan
terhadap biaya pegawai dan
pengurus
31 Maret
2012
298,27%
74,42%
11,62%
276.92%
71.34%
12.52%
4,94%
2.15%
7,25%
9,78%
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
a. Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi,kas dan bank dan ekuitas pemegang
saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor.
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan
Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya
permodalan dan risiko yang berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan
pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing
dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan
pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan
melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional
Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian
risiko.
Risiko pasar
Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar
mata uang asing dan suku bunga.
62
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing.
Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara
mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap
eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya
dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD
dicocokkan dengan aktiva dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen
arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat
diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan
situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan
investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan
berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi
yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga
cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.
Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar
lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana.
Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan
melaksanakan analisa sensitivitas.
Sensitifitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar
dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku
bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sampai dengan 31 Desember 2012, apabila suku bunga meningkat sebesar 0,12% atau
menurun sebesar 0,12% untuk utang surat berharga dengan menganggap variable lainnya
tetap konstan, ekuitas Perusahaan akan meningkat sebesar Rp 1.302 ribu atau menurun
sebesar Rp 1.250 ribu.
Sensitifitas Harga Pasar
Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak
kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas.
Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar
didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan
variabel lainnya tetap konstan.
63
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan
kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi
eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit:
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan
risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan
eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang
reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas
bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok
counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung
secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut
dilakukan dengan counterparty masing-masing.
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan
counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak
mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor.
Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan
counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari
dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh
manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara
formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun.
b. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan,
yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi
memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan
91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan
nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan
memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat
idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak
memiliki peringkat.
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai
dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka.
Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi,
kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang
memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas
dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian
penurunan nilai).
64
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
Kualitas Tinggi
Rp'000
Kualitas Sedang
Rp'000
Kualitas Rendah
Rp'000
Penurunan nilai
Rp'000
Tidak memiliki
kualitas
Rp'000
Jumlah
Rp'000
Deposito berjangka
869,164,300
5,831,400
-
-
-
874,995,700
Tersedia untuk dijual
163,795,905
64,985,123
-
-
-
228,781,028
17,620,446
1,208,960
-
92,271
-
18,921,677
6,831,987
1,400,804
-
-
8,403,325
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang pegawai
-
Aset lain-lain
Jumlah
12,550,963
1,069,963,601
170,534
-
-
-
-
-
-
73,426,287
170,534
92,271
109,676
109,676
109,676
12,550,963
1,143,762,369
MANAJEMEN RISIKO ASURANSI

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan
portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana
bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk
menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas
underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan
batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam
portofolio bisnis yang akan ditanggung.
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun,
departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat
dan ketentuan kontrak pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan
kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi
korporasi bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan
eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli
kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap
peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi
fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada
pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut
dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang
terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian
reasuransi secara berkala.
65
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012

Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko
dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan
diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun
setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko
kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam).
Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang
memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi
sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti,
kendaraan dan lain-lain.
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko,
strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan
memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan
komersial di mana Perusahaan beroperasi.

Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi
risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa
berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari
kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan
dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek
penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi
risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche.
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi
rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap
kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari
perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak
diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan
risiko yang ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan
excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan
perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih
risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.
66
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Pengangkutan
Kesehatan dan kecelakaan diri
2013
2012
2013
2012
2013
2012
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
2013
2012
Lainnya
Jumlah
2013
2012
2013
2012
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto
74,723,830
62,933,544
14,857,639
16,459,262
3,668,123
2,850,873
32,206,256
30,187,590
5,110,438
4,537,592
130,566,286
116,968,861
Potongan premi
(17,933,943)
(14,860,705)
(1,840,006)
(1,821,847)
(227,458)
(132,412)
(705,985)
(681,210)
(61,926)
(51,921)
(20,769,318)
(17,548,095)
(805,828)
(1,707,796)
(7,998,371)
(9,820,676)
(947,358)
(435,446)
(135,986)
(138,218)
(2,745,441)
(2,798,424)
(12,632,984)
(14,900,560)
286,007
(5,221,802)
(571,770)
(922,911)
(294,038)
38,180
3,247,555
(15,132,191)
(1,444,311)
(492,632)
1,223,443
(21,731,356)
56,270,066
56,003,946
4,447,492
5,715,675
2,199,269
2,453,607
34,611,840
14,235,971
858,760
1,246,536
98,387,427
62,788,850
25,164,987
19,082,118
3,311,653
4,020,999
4,820,256
-
22,523,656
17,340,895
39,277
281,674
55,859,829
40,725,686
(261,655)
(512,246)
(1,612,465)
(1,625,433)
(3,987,856)
-
(46,751)
(43,744)
(28,117)
(249,697)
(5,936,844)
(2,431,120)
Premi reasuransi
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan
Jumlah Pendapatan Underwriting
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri
1,600,469
945,706
1,266,677
(684,301)
(727,330)
462,575
534,896
897,208
(17,699)
(133,181)
2,657,013
1,488,007
26,503,801
19,515,578
2,965,865
1,711,265
105,070
462,575
23,011,801
18,194,359
(6,539)
(101,204)
52,579,998
39,782,573
457,170
(114,484)
(342,806)
(370,320)
376,970
448,123
1,038,356
844,110
485,376
268,939
2,015,066
1,076,368
Jumlah Beban Underwriting
26,960,971
19,401,094
2,623,059
1,340,945
482,040
910,698
24,050,157
19,038,469
478,837
167,735
54,595,064
40,858,941
HASIL UNDERWRITING
29,309,095
36,602,852
1,824,433
4,374,730
1,717,229
1,542,909
10,561,683
(4,802,498)
379,923
1,078,801
43,792,363
21,929,909
Jumlah beban klaim
Beban Komisi Neto
66
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2012
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
Jumlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
874,995,700
47,656,181
287,951,028
64,402,007
339,500,000
4,246,530
-
535,495,700
43,409,651
287,951,028
64,402,007
1,275,004,916
343,746,530
931,258,386
6,716,209
14,907,526
50,710,970
109,676
8,970,598
63,459,431
12,550,961
2,719,660
5,260,610
109,676
8,970,598
7,026,721
8,774,581
6,716,209
12,187,866
45,450,360
56,432,710
3,776,380
1,432,430,287
376,608,376
1,055,821,911
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
31 Maret 2013
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
31 Desember 2012
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
821,466,300
41,509,996
279,763,138
64,109,041
245,763,055
72,714,247
5,449,497
575,703,245
41,509,996
207,048,891
58,659,544
1,206,848,475
323,926,799
882,921,676
5,593,593
18,060,878
3,360,751
125,045
38,763,028
64,155,475
12,550,143
7,642,149
537,581
125,045
38,763,028
5,027,219
8,664,973
5,593,593
10,418,729
2,823,170
0
0
59,128,256
3,885,170
1,349,457,388
384,686,794
964,770,594
67
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2012
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
31 Maret 2012
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
736,857,300
39,929,908
207,698,069
63,743,380
1,048,228,657
330,500,000
1,000,000.00
29,435,620
10,830,110
371,765,730
406,357,300
38,929,908
178,262,449
52,913,270
676,462,927
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Piutang pegawai
Aktiva pajak tangguhan
Aktiva tetap - bersih
Aktiva lain-lain
Jumlah
5,543,007
15,035,218
8,557,226
37,274
8,548,889
10,533,044
23,226,297
1,119,709,612
1,193,000
537,720.00
37,274
8,548,889
2,996,824
19,900,507
404,979,944
5,543,007
13,842,218
8,019,506
68
7,536,220
3,325,790
714,729,668
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2012
31 Maret 2013
Rp'000
31 Desember 2012
Rp'000
31 Maret 2012
Rp'000
Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban
1,055,821,911
(604,971,151)
964,770,594
(545,472,456)
714,729,668
(453,346,025)
Jumlah Tingkat Solvabilitas
450,850,760
419,298,138
261,383,643
24,880,030
37,701,911
31,970,600
168,830
2,266,400
1,743,380
143,841,310
46,700
82,184,510
221,767
59,020,510
711,110
168,936,870
122,374,588
93,445,600
281,914
258,356,376
167,938,043
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kegagalan pengelolaan kekayaan
Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap
Jenis Mata Uang
Beban klaim yang terjadi dan beban
klaim yang diperkirakan
Resiko reasuradur
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas
Rasio Pencapaian Solvabilitas
267%
69
343%
280%
Download