eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (3): 225-239 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2013 PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA PT. MAHAKAM VISION NETWORK DI SAMARINDA HETTY NASTALIA1 ABSTRAK Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y = -228,232 + 29,008 yang berarti bahwa setiap peningkatan Rp 1,00,- biaya promosi dapat meningkatkan Rp 29,008 hasil penjualan, dimana penambahan biaya promosi selalu diikuti dengan kenaikan hasil penjualan, demikian juga sebaliknya. Pengaruh biaya promosi (X) terhadap hasil penjualan (Y) sangat kuat hal ini ditunjukkan hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,9699. Kuatnya hubungan antara kedua varibel tersebut disebabkan karena promosi yang dilakukan oleh perusahaan cukup efektif, akurat dan tepat sasaran, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen dan konsumen memutuskan untuk menggunakan produk jasa yang dugunakan oleh perusahaan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 9407 menggambarkan besarnya pengaruh biaya promosi (X) terhadap hasil penjualan (Y) sebesar 94,07 %, sedangkan 5,93 % lainnya ditentukan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Pernyataan tersebut bermakna bahwa hasil penjualan tidak semata-mata ditentukan oleh biaya promosi, namun ada beberapa faktor lain diluar penelitian ini yang berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 5,2412 sedangkan t table sebesar 3,812, sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung > t table. Kata Kunci : Pengaruh Biaya Promosi, Penjualan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 Pendahuluan Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan agar perusahaan agar dapat berkembang, serta memperoleh laba yang maksimal. Strategi pemasaran yang efektif perlu durencanakan dengan baik guna mencapai pangsa pasar yang diharapkan. Pemasaran yang terkonsep harus memenuhi beberapa faktor antara lain : bahwa perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen, volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, seluruh kegiatan perusahaan harus dikoordinir dan diintegrasikan secara organisasional. (Swastha, 1992 : 17) Sebagai perusahaan baru yang berkecimpung di bidang jasa siaran televisi, pada awalnya perusahaan memperkenalkan serta menyampaikan keunggulan dari produknya yang ditawarkan kepada para konsumen agar menggunakan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan memperkenalkan produk kepada konsumen dalam ilmu pemasaran disebut dengan promosi. Promosi yang dilaksanakan perusahaan pada awalnya memperkenalkan produk jasa TV kabel dengan menggunakan media cetak, dengan berjalannya waktu perusahaan lebih menggunakan sistem personal selling yaitu sistem promosi yang langsung bertemu dengan konsumen untuk menjelaskan kegunaan serta keunggulan dari produk yang ditawarkan, Promosi dilakukan dengan harapan dapat menarik minat konsumen agar mau menggunakan jasa yang ditawarkan, dengan kiat tersebut diharapkan masyarakat dapat mengenal jasa yang ditawarkan, sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk menggunakan jasa yang dipasarkan, yang kemudian diharapkan menjadi suatu permintaan atas barang. Untuk melaksanakan kegiatan promosi perusahaan mengalokasikan biaya untuk setiap kegiatan promosi. Kenyataannya, tingkat penjualan produk jasa PT. Mahakam Vision Network TV Cabel di Samarinda meningkat dari tahun 2009 sampai pada tahun 2011, Namun perusahaan belum mengetahui apakah dengan mengeluarkan biaya-biaya untuk melakukan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penjualan pada PT. Mahakam Vision Network TV Cabel di Samarinda. Kerangka Dasar Teori Manajemen Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan yang sangat utama dan harus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan menghasilkan laba yang sudah direncanakan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan tergantung pada strategi dan persiapan yang mantap serta didukung oleh keahlian dalam bidang produksi, keuangan maupun pemasaran suatu produk. 226 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) Swasta dan Irawan, (2000 : 5), mengemukakan definisi pemasaran sebagaimana dikemukakan oleh Stanton adalah Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Sumarni dan Soeprihanto (1995:233 ) memberikan beberapa uraian tentang konsep penjualan terkandung dasar pikiran : a. Tugas utama perusahaan ialah mencapai volume penjualan setinggitingginya. b. Para konsumen harus didorong untuk membeli dengan berbagai cara peningkatan penjualan. Para pembeli kemungkinan akan melakukan pembelian lagi dan kalau pun tidak masih ada konsumen lain Pemasaran Jasa Pengertian jasa menurut Wilson (2002: 5) Jasa profesional adalah Jasa yang dibeli oleh industri atau lembaga dan pribadi atau organisasi. Jasa itu dirancang untuk menyempurnakan prestasi atau kesejahteraan organisasi pembeli dan mengurangi ketidak pastian dengan menerapkan ketrampilan yang berasal dari serangkaian pengetahuan yang resmi dan diakui, yang bisa bersifat antar disiplin, dan yang memberikan tolok ukur penafsiran atas hasil penerapan jasa tersebut. Jasa merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat umum semua bentuk pekerjaan yang bukan pembikinan barang. Marketing Mix Konsep pengembangan strategi pemasaran yang berkaitan dengan masalah bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu, hal ini dapat dipenuhi dengan penyediaan suatu sarana yang disebut marketing mix ini merupakan inti dari sistem pemasaran. Menurut Stanton yang dikutip oleh Swastha dan Irawan (2000 : 78) didefinisikan Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yakni : Produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Keempat variabel yang terdapat dalam kombinasi tersebut dikenal dengan singkatan 4P yang merupakan singkatan dari Product, Price, Promotion, Place. Sementara Rismiati dan Suratno (2001: 276-277), menguraikan variabel yang terdapat dalam kombinasi marketing mix tersebut sebagai berikut : a. Product ( Produk). Ada tiga aspek penting dari produk yang diperhatikan adaalah kekhususan, merek dagang dan manajemen kapasitas. 1. Kekhususan produk. Perbedaan utama antara barang dan jasa adalah bahwa jasa tidak dapat dipatenkan. Sebagai akibatnya keunggulan suatu perusahaan jasa akan mudah ditiru oleh para pesaingnya. 227 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 b. c. d. e. f. 2. Merek dagang, karena jasa merupakan barang tak berwujud, merek dagamg menjadi sungguh penting bagi konsumen. 3. Manajemen kapasitas, karena sifat jasa yang tidak dapat dipisahkan antara waktu menerima dan memberi jasa, maka perusahaan jasa harus pandai-pandai mengelola kapasitasnya, saat musim puncak dan saat musim sepi melalui pengaturan permintaan dan penawaran. Price (Harga) Dalam hal harga, menetapkan harga dan peranan harga merupakan dua hal yang perlu diketahui. 1. Menetapkan harga, dua metode yang umum digunakan dalam perusahaan jasa adalah cost-plus pricing dan BEP analisis. Cost-plus pricing banyak digunakan oleh organisasi profesional seperti halnya hukum, pengobatan dan konsultan. Sedangkan BEP analisis banyak digunakan oleh perusahaan jasa yang pada modal seperti halnya penerbangan atau perlengkapan umum. 2. Peranan harga, harga mempunyai dua peranan yaitu untuk mempengaruhi persepsi konsumen dan untuk digunakan daalam manajemen kapasitas. Harga dapat mengindetifikasikan kualitas jasa, selain itu perusahaan jasa banyak menggunakan tarif atau harga yang berbeda pada musim/hari/minggu yang berbeda sesuai keadaan ramai atau sepi. Place ( Distribusi) Karena sifatnya yang tidak terpisahkan dengan memproduksi jasa, maka distribusi merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan usaha jasa. Perantara perdagangan jarang digunakan dalam jenis usaha ini, di mana banyak pengusaha dapat meyiasati hal ini dengan menggunakan lokasi yang banyak untuk penyebaran jasa. Promotion (Promosi) Nilai dari promosi khususnya periklanan adalah memberitahu konsumen atas manfaat yang diperoleh dengan menggunakan jasa tersebut dapat dibagi dua jenis yaitu: 1. Publikasi adalah peralatan utama dalam promosi 2. Sikap yang negatif, Dahulu periklanan dipandang secara negatif oleh para pengusaha jasa. Namun sekarang hal tersebut tidak berlaku lagi, banyak periklanan melalui televisi digunakan profesional pada bidang pengobatan maupun bidang-bidang lainnya. Power (Kekuasaan/Kekuatan). Dengan mempunyai kekuasaan maka perusahaan dapat menentukan kebijaksanaan terutama dalam penguasaan pangsa pasar. Public Relation (Hubungan Masyarakat). Dengan adanya public relation maka perusahaan dapat mendekati konsumennya lebih mendalam, terutama untuk 228 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) mengetahui perilaku dan selera terhadap produk ditawarkan yang Promosi Salah satu variabel dalam marketing mix adalah promosi, yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran barang atau jasanya. Swastha (1992 : 349) mengatakan istilah promosi dapat diartikan Sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk, mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan dalam pemasaran. Namun Kotler (1997 : 102) memberikan pengertian agak berbeda yaitu Sebagai semua jenis kegiatan yang ditunjukkan untuk mendorong permintaan. Strategi marketing dari promotion mix : Kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai program penjualan. Pada pokoknya, variabel-variabel yang terdapat didalam promational mix itu ada empat yaitu : a. Periklanan. Semua bentuk penyajian non personal promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. b. Promosi penjualan Mengarahkan pada intensif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. c. Publisitas Adalah rangsangan permintaan bukan pribadi atas suatu produk, jasa atau satuan bisnis dengan memasang berita khusus secara komersial tentang produk, jasa atau satuan bisnis pada media cetak atau penyajian yang menarik pada radio, televisi, atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor. d. Penjualan Pribadi Merupakan suatu penyajian lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih pembeli yang potensial dengan sasaran tujuan untuk melakukan penjualan. (Swastha 1992 : 350) Metode Penelitian Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Regresi Sederhana, persamaan regresi yang digunakan berdasarkan pola hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dan model persamaan Regresi Rumus: Y = a + bX n XY - ΣXΣY 229 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 b = n ΣX 2 - (ΣX) 2 _ _ a = Y - bX ΣY Y = n ΣX X = n Korelasi Rumus: n ΣXY - ΣX ΣY 2 r= Rumus uji t t = r r2 - 1 Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan Regresi Dan Korelasi (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun X Y XY X2 Y2 2007 10 165 1.650 100 27.225 2008 23 267 6.141 529 71.289 2009 27 499 16.173 729 358.801 2010 35 754 26.390 1.225 568.516 2011 50 1.280 64.000 2500 1.638.400 230 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) Jumlah 145 3065 114.354 5083 2.664.321 Analisis regresi sederhana merupakan alat analisis untuk mengetahui hubungan fungsional antara dua variabel yang dalam peneltian ini adalah hasil penjualan dengan biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam usaha memasarkan produk-produknya. Rumus: Y = a + bX n XY - ΣXΣY b = n ΣX 2 - (ΣX) 2 _ _ a = Y - bX ΣY Y = n ΣX X = n Keterangan: Y = Hasil penjualan X = Biaya promosi a = Konstanta b = Koefisien regresi n = Banyaknya data _ Y = Rata-rata Y _ X = Rata-rata X Dari data yang terdapat dalam Tabel 2, hasil dari masing-masing unsur diketahui: X = 145 Y = 3.065 XY = 114,354 X2 = 5.083 2 Y = 2664.231 231 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 n b = = 5 a + bX n XY - ΣXΣY = n ΣX 2 - (ΣX) 2 5 (114,354) - 145 (3.065 ) = 5 (5.083) - (145) 2 571.770 – 444.425 = 25.415 - 21.025 127.345 = 4.390 = _ X 29.0079 145 = = 29 5 _ Y 3065 = = 613 5 a =Y–bX a = 613 - 29,008 (29) = 613 – 841.232 = - 228,232 Jadi persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + bX Y = -228,232 + 29,008 (X) 232 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) Keterangan: a = -228,232 adalah konstanta atau hasil penjualan yang tidak dipengaruhi oleh perubahan biaya promosi. b = 29,008 merupakan koefisien regresi yang mempengaruhi total hasil penjualan sesuai dengan perubahan promosi, artinya bahwa setiap penambahan/kenaikan biaya promosi sebesar Rp. 1,00 akan menaikkan jumlah hasil penjualan sebesar Rp. 29,008 dan sebaliknya jika biaya promosi dikurangi maka total hasil penjualan juga akan berkurang. Dari persamaan tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif antara biaya promosi dengan volume penjualan. Jika biaya promosi ditingkatkan, maka hasil penjualan juga akan mengalami kenaikan. Dan sebaliknya jika biaya promosi diturunkan maka jumlah penjualan juga akan turun. Analisis Korelasi Sederhana Analisis Korelasi sederhana merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan atau pengaruh antara biaya promosi dengan hasil penjualan. Rumus: n ΣXY - ΣX ΣY 2 r= 5 (114,354) - 145 (3.065) = 5 (114,354) - 145 (3.065) = 571.770 - 444.425 = 233 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 571.770 - 444.425 = (66,257) (1.981,648) 127.344 = 131.298,22 r= 0,9699 R2= 0,9407 Dalam table interpretasi koefisies korelasi menunjukan adanya hubungan yang sangat kuat, Koefisien determinasi (r2) sebesar 0,9407 menggambarkan bahwa 0,9407 atau 94,07 % hasil penjualan ditentukan oleh biaya promosi, sedangkan 5,93 % lainnya ditentukan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Dengan asumsi bahwa variabel lain diluar penelitian adalah konstan. Tabel Pedoman interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat Pengujian Hipotesis Untuk menjawab apakah hipotesis yang diajukan diterima maupun ditolak, Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t dengan formula sebagai berikut : t = r r2 - 1 234 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) 0,9699 5 - 2 1 0,9699 - 0,9406 1.732050808 0.059310892 t 0,9699 29.20291283 0,9699 (5.403971949) = 5.241265307 Pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 5,2412 sedangkan t tabel sebesar 3,812 sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima,yang berarti bahwa biaya promosi berpengaruh terhadap hasil penjualan PT.Mahakam vision network. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y = -228,232 + 29,008 (X) yang berarti bahwa setiap peningkatan Rp 1,00,- biaya promosi dapat meningkatkan Rp 29,008 hasil penjualan. Sesuai dengan data biaya promosi dan hasil penjualan yang diterima oleh perusahaan menunjukkan penambahan biaya promosi selalu diikuti dengan kenaikan penjualan, demikian juga sebaliknya, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan. Senada dengan yang dikatakan oleh Kotler (1995 : 102) yang mengatakan promosi merupakan semua jenis kegiatan yang ditujukkan untuk mendorong permintaan. Pendapat ini diaplikasi perusahaan dalam menjalankan usahanya yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk memperkenalkan produknya kepada calon pelanggan agar mengenal produk jasa yang ditawarkan, menyukai kemudian mendorong terjadinya permintaan akan jasa tersebut. Pendapat diatas juga didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Astianti (2004), Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan Chemicals Pada CV. Wolio Sejahtera di Balikpapan. Yang menyimpulkan bahwa kedua variabel mempunyai hubungan yang erat dan signifikan. Mengacu pada fenomena tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan suatu produk, selain untuk memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkan, promosi juga merupakan suatu alat untuk meyakinkan pelanggan agar melakukan pembelian produk 235 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 sebagai tujuan perusahaan. Promosi juga efektif untuk mengatasi persaingan dari perusahaan jasa yang sejenis, kegiatan ini sangat perlu karena merupakan alternatif bagi pelanggan untuk memilih produk jasa yang akan digunakan Hubungan atau pengaruh biaya promosi (X) terhadap hasil penjualan (Y) sangat kuat hal ini ditunjukkan hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,9699. Kuatnya hubungan antara kedua varibel tersebut disebabkan karena promosi yang dilakukan oleh perusahaan cukup efektif, akurat dan tepat sasaran, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen dan konsumen memutuskan untuk menggunakan produk jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Pendekatan pribadi juga sangat dibutuhkan oleh tenaga pemasar perusahaan sebagai salah satu strategi pemasaran, seperti yang dikatakan oleh Swastha (1992 : 350) bahwa Penyajian lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih pembeli yang potensial dengan sasaran tujuan untuk melakukan penjualan. Dalam penyajian lisan komunikasi dapat dilakukan secara dua arah, dimana konsumen tidak hanya mendengarkan informasi dari perusahaan tapi dapat berinteraksi atau menanyakan langsung mengenai keunggulan produk yang ditawarkan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 9407 menggambarkan besarnya pengaruh biaya promosi (X) terhadap hasil penjualan (Y) sebesar 94,07 %, sedangkan 5,93 % lainnya ditentukan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Pernyataan tersebut bermakna bahwa hasil penjualan tidak semata-mata ditentukan oleh biaya promosi, namun ada beberapa faktor lain diluar penelitian ini yang berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Dibutuhkan usaha dari perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut agar dapat diperhatikan dalam usaha memaksimalkan hasil penjualan perusahaan. Pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 5,2412 sedangkan t tabel sebesar 3,812 sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Diduga bahwa biaya promosi mempunyai pengaruh terhadap hasil penjualan pada PT. Mahakam Vision Network TV Cabel di Samarinda” signifikan dan dapat diterima. Penutup Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y = -228,232 + 29,008 (X) yang berarti bahwa setiap peningkatan Rp 1,00,- biaya promosi dapat meningkatkan Rp 29,008 hasil penjualan, dimana penambahan biaya promosi selalu diikuti dengan kenaikan hasil penjualan, demikian juga sebaliknya, hal ini menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara biaya promosi dengan hasil penjualan. Hubungan biaya promosi (X) dengan hasil penjualan (Y) sangat kuat hal ini ditunjukkan hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,9699. Kuatnya hubungan antara kedua varibel tersebut disebabkan karena promosi yang dilakukan oleh 236 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) perusahaan cukup efektif, akurat dan tepat sasaran, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen dan konsumen memutuskan untuk menggunakan produk jasa yang digunakan oleh perusahaan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 9407 menggambarkan besarnya pengaruh biaya promosi (X) terhadap hasil penjualan (Y) sebesar 94,07 %, sedangkan 5,93 % lainnya ditentukan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Pernyataan tersebut bermakna bahwa hasil penjualan tidak semata-mata ditentukan oleh biaya promosi, namun ada beberapa faktor lain diluar penelitian ini yang berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 5,2412 sedangkan t table sebesar 3,812, sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung > t table. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Diduga bahwa biaya promosi mempunyai pengaruh terhadap hasil penjualan pada PT. Mahakam Vision Network TV Cabel di Samarinda” signifikan dan dapat diterima. Melihat eratnya hubungan antara biaya promosi dengan hasil penjualan, diharapkan perusahaan meningkatkan biaya promosi agar hasil penjualan dapat ditingkatkan Karena biaya promosi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi penjualan, dibutuhkan usaha dari perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain diluar biaya promosi seperti diliat dari harga,tempat dan produk, agar dapat diperhatikan dalam usaha memaksimalkan hasil penjualan perusahaan. Karena selama ini perusahaan hanya melakukan promosi dengan teknik personal selling, Seyogyanya teknik promosi yang dilakukan lebih varatif agar lebih menarik hati konsumen. Daftar Pustaka Adikoesoemah, RS. 2000, Biaya Dan Harga Pokok, Cetakan Pertama, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Arikunto Suharsimi, 2000, Manajemen, Cetakan ke-5, Penerbit Rineka cipta, Jakarta. Asri Marwan, 1991, Marketing, Cetakan kedua, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Assauri Sofyan, 1996, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dajan Anto, 1996, Pengantar Statistik I, Penerbit Erlangga, Jakarta. Hadi Sutrisno, 2004, Metode Resarch, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hadibroto, S, Dachnial Lubis, Sudardjat Sukadam, 2001, Dasar-Dasar Akuntansi, Cetakan Ketiga, Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta. 237 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 3, 2013: 225-239 Harnanto, 2003, Akuntansi Keuangan Intermedaite, Bagian Pertama, Edisi Kedua, Penerbit Liberty, Yogyaarta. Irawan Dkk, 1997. Pemasaran (Prinsip dan Kasus) Edisi Kedua, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta. Kartono Kartini, 1992, Pengantar Metodologi Research Sosial, Penerbit Alumni, Bandung. Koentjaraningrat, 1994, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Pustaka Utama. Kotler Philip, 1997, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Indonesia, Jilid Satu, Alih Bahasa Hendra Tegu dan Ronny A. Rusli, PT. Phrenhallindo, Jakarta. Machfoedz, Mas'ud, 2001, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Melly Tan dan Koentjaraningrat, 1994, Metode Penelitian Sosial, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Mulyadi, 2002, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Bagian Penerbit STIE, Yogyakarta. Mursid M, 1993, Manajemen Pemasaran, Bumi Aksara Bekerjasama dengan Pusat antar Universitas Indonesia, Jakarta. Nasution, 2003, Metodologi Resarch (Penelitian Ilmiah), Bumi Askara, Jakarta. S.H. Roweldt, J.D. Scott ; And M.R. Warshaw, 1995, .Stategi Promosi Pemasaran, Rineka Cipta, Jakarta. Siegel Sidney, 1992, Statistik Nonparametik Untuk Ilmi-Ilmu Sosial, Penerbit Gramedia, Jakarta. Soehartono Irawan, 2002, Metode Penelitian Sosial, Cetakan ke-4, Penerbit PT Remaja rosdakarya, Bandung. Soemarso S.R, 2000, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Keempat, Cetakan Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sonny Sumarsono, 2004, Jakarta. Pengantar Metodologi Research, Penerbit Askara, Sugiyono, 2004, Pengantar Penelitian Ilmiah , Penerbit CV Tarsito, Bandung. Supranto J, 2000, Statistik Teori Dan Aplikasi,Jilid 1, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta. Suratman, 2001, Studi Kelayakan Proyek (Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan), Edisi Pertama, Cetakan Pertama, J&J Learning, Yogyakarta. 238 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan (Hetty Nastalia) Surchmad Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Dan Teknik, Penerbit CV Tarsito, Bandung. Swastha Basu Dh, 1992, Manajemen Pemasaran, Liberty, Yogyakarta. Swastha Basu. Dh, Dan Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Kelima Liberty, Yogyakarta, Tika Pabundu, 2006, Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Penerbit Askara, Jakarta. Widya Astianti, 2004, Pengaruh Biaya Pro mosi Terhadap Hasil Penjualan Chemicals Pada CV. Wolio Sejahtera Di Balikpapan, Samarinda Yuliana Boner, 2005, Hubungan Biaya Promosi Dan Hasil Penjualan Pada CV. Chemicals Diesel Di Samarinda, Samarinda 239