TUGAS ETIKA BISNIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY Oleh: NINGTIAS PRAWITA 01211029 Dosen : Hj. IGA Aju Nitya Dharmani, SST,SE.MM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2014 Nama : Ningtias Prawita NIK : 01211029 Fakultas : Ekonomi/ Manajemen CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) Tanggung- jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen ,karyawan,pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan di suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. TANGGUNG JAWAB LEGAL DAN TANGGUNG JAWAB MORAL PERUSAHAAN Masalah yang akan dibahas disini dalam literature etika bisnis Amerika dikenal dengan Corporate Social Responbility dan Social Responbility of corporation. Corporation atau korporasi sebagaimana sudah dipakai dalam bahasa Indonesia langsung dimengerti sebagai perusahaan khususnya perusahaan besar. Tetapi sebenarnya memiliki arti yang lebih luas yakni badan hukum. Korporasi berasal dari Negara latin ( Corpus / Corpora = badan ) dan sebetulnya berarti “ Yang dijadikan suatu badan “ . Tetapi bagaimanapun perkembangan istilah ini “Korporasi” masih tetap berarti badan hukum. Perbedaan yang paling mencolok adalah antara badan hukum for profit dan badan hukum non for profit. TEORI ETIKA BISNIS Teori Utilitarisme Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, berfaedah atau berguna, tapi menfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Aliran ini memberikan suatu norma bahwa baik buruknya suatu tindakan oleh akibat perbuatan itu sendiri. Tingkah laku yang baik adalah yang menghasilkan akibat-akibat baik sebanyak mungkin dibandingkan dengan akibat-akiba tburuknya. Setiap tindakan manusia harus selalu dipikirkan, apa akibat dari tindakannya tersebut bagi dirinya maupun orang lain dan masyarakat. Utilitarisme mempunyai tanggung jawab kepada orang yang melakukan suatu tindakan, apakah tindakan tersebut baik atau buruk. Teori Deontologi Dalam pemahaman teori Deontologi memang terkesan berbeda dengan Utilitarisme. Jika dalam Utilitarisme menggantungkan moralitas perbuatan pada konsekuensi, maka dalam Deontologi benar-benar melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan. ”Deontologi” (Deontology ) berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang artinya adalah kewajiban. Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik. Misalkan kita tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain, mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan. Teori Hak Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama. Dalam teori etika dulu diberi tekanan terbesar pada kewajiban, tapi sekarang kita mengalami keadaan sebaliknya, karena sekarang segi hak paling banyak ditonjolkan. Biarpun teori hak ini sebetulnya berakar dalam deontologi, namun sekarang ia mendapat suatu identitas tersendiri dan karena itu pantas dibahas tersendiri pula. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu teori hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok dengan penghargaan terhadap individu yang memiliki harkat tersendiri. Karena itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh dikorbankan demi tercapainya suatu tujuan yang lain. Teori Keutamaan Dalam teori – teori yang dibahas sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang terbanyak. Dalam rangka deontologi, suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip “jangan mencuri”, umpamanya. Menurut teori hak, perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan hak manusia. Teori – teori ini semua didasarkan atas prinsip (rule – based). Disamping teori – teori ini, mungkin lagi suatu pendekatan lain yang tidak menyoroti perbuatan, tetapi memfokuskan pada seluruh manusia sebagai pelaku moral. Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori – teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan prinsip atau norma. Namun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan tidak merupakan sesuatu yang baru. Sebaliknya, teori ini mempunyai suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat Yunani kuno. D.CONTOH CSR PADA PABRIK EMAS PT UBS UNTUNG BERSAMA SEJAHTARA UBS GOLD merupakan Pusat Emas Model baru yang telah melayani Indonesia & mancanegara selama 30 tahun dan terus berkomitmen untuk berkarya dan berinovasi dalam menghasilkan perhiasan emas berkarakter baik dengan model terbaru & kadar tepat terpercaya. UBS Gold turut mempercantik penampilan para finalis Top 10 dan Top 5 dan pembawa acara Miss Indonesia 2013 dengan perhiasan mewah yang didesain secara khusus untuk acara ini. Dan yang paling spesial adalah UBS Gold juga mempercantik penampilan Miss World 2012 dan Miss Indonesia 2012 dengan perhiasan mewah limited edition karya anak bangsa. Pabrik yang terletak di Jl. Kenjeran No 395-399 Surabaya 60134 Jawa Timur sebagai Kantor Pusat PT UBS – PT Untung Bersama Sejahtera. Pada sekitar tahun 2000an PT UBS pernah mencemari lingkungan sekitar pabrik yaitu dengan pencemaran udara yang dihasilkan oleh limbah asap pabrik emas tersebut. Dengan adanya kejadian itu,seorang warga meninggal karena menghirup limbah asap dari pabrik UBS. Akhirnya warga sekitar melakukan protes keras kepada pabrik ubs agar tidak mencemari lingkungan yang mengakibatkan korban meninggal dan warga meminta agar pihak ubs dapat bertanggung jawab atas kejadian itu. Sehingga pabrik ubs mengolah limbah asap tersebut dengan cara menaikan cerobong asap yang dikeluarkan pabrik itu lebih tinggi lagi. Hingga saat ini warga sekitar tidak mengeluhkan lagi adanya asap dari pabrik tsb namun asap tersebut tetap merusak lapisan ozon jika tidak diolah dengan bijak. Tanggung jawab yang dilakukan pt ubs terhadap warga sekitar pabrik adalah : Tanggung jawab sosial : Setiap satu tahun sekali memberikan sembako kepada warga sekitar pabrik. Mendirikan klinik gratis yaitu “klinik Tabita” untuk warga sekitar pabrik yang akan berobat Menyediakan mobil ambulance gratis guna keperluan sewaktu-waktu untuk warga sekitar pabrik Tanggung jawab Moral : Memprioritaskan warga sekitar pabrik terlebih dahulu yang ingin bekerja di PT UBS SUMBER : 1. Wikipedia//pengertian-csr//com 2.google//search//pt-ubs-surabaya//com