BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Foreign Exchange (Forex) II

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Konsep Foreign Exchange (Forex)
II.1.1 Pengertian Foreign Exchange (Forex)
Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan
sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang
mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. Mata uang yang sering digunakan
sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan
internasional disebut sebagai hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif
stabil dan kadang-kadang nilainya mengalami apresiasi atau kenaikan dibandingkan
dengan mata uang lainnya. Mata uang hard currency ini pada umumnya berasal dari
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, (USD), Euro (UER), dan lain-lain
(Hamdy, 2008).
Forex market tidak memiliki kantor atau lokasi secara fisik, instrumen
investasinya aktif selama 24 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu sehingga forex
trading bisa dilakukan secara online kapanpun dan dimanapun anda berada.
Perdagangan ini berlangsung secara global antara pusat-pusat keuangan dunia
dengan melibatkan bank-bank utama dunia sebagai pelaksana utama transaksi ini.
Awalnya forex ini semata-mata mekanisme untuk pembayaran transaksi
perdagangan antar negara, tapi sekarang sudah menjadi komoditas yang
diperdagangkan untuk keperluan spekulatif. Prinsip dasarnya, sama seperti semua
jenis perdagangan. Beli saat harga rendah dan jual kembali setelah harganya naik. Ini
berlaku untuk emas, realestate, tanah, anthurium, sampai beras.
Mata uang ini diperdagangkan melalui dealer / broker, yang menjadi
perantara antara trader dengan bank / marketmaker. Sementara itu bank
memperdagangkan forex dengan bank-bank lain diseluruh dunia.
II.1.2 Pelaku Pasar Foreign Exchange
Dalam Forex Trading terdapat beberapa pelaku pasar. Jika seseorang
bertindak melakukan jual beli/transaksi forex, maka dia disebut sebagai Trader atau
Dealer. Perantara antara Trader dengan Market Forex ini biasanya berupa perusahaan
yang disebut sebagai Broker.
Berikut adalah pihak pelaku pasar yang terlibat dalam Foreign Exchange
Market:
1) Bank Sentral
Bank Sentral secara umum bertindak untuk menjaga nilai mata uang
suatu negara akan memiliki nilai tukar yang ideal terhadap mata uang
negara lain. Dalam fungsionalitasnya Bank Sentral memiliki wewenang
untuk melakukan intervensi menjaga stabilitas nilai mata uangnya.
2) Bank Komersial
Ada beberapa bentuk keterlibatan yang sering dilakukan oleh pihank
bank komersial, seperti menjadi penyedia data, penghubung antara
investor dengan broker, atau bahkan sebagai trader dengan tujuan untuk
mencari keuntungan. Oleh karena banyak bank komersial yang bertindak
juga menjadi trader dengan mengirimkan wakilnya di Market Forex, maka
seringkali bank komersial menjadi market maker yang menggiring
pergerakan harga dalam Market Forex.
3) Manajer Investasi
Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola dana investor dalam
Market Forex. Jadi, jika anda ingin mengembangkan bisnis anda dalam
Forex Trading namun tidak memiliki waktu atau tidak memahami
bagaimana memperoleh keuntungan, anda dapat bekerja sama dengan
Manajer Investasi untuk pengelolaan dana investor.
Keuntungan bekerja sama dengan Manajer Investasi adalah investor
tidak perlu repot mempelajari teknik-teknik Forex Trading, cukup
menunggu keuntungan dari dana yang anda investasikan. Ada pembagian
hasil antara investor dengan pihak Manajer Investasi dari keuntungan dana
yang diinvestasikan.
Kerugian bekerja sama dengan Manajer Investasi adalah
keperluan investor mengenal betul profil Manajer Investasi, seperti
bagaimana pengalamannya, kemampuannya dalam bertrading, dan
lainnya.
4) Korporasi Multi-Nasional
Korporasi Multi-Nasional adalah perusahaan yang melibatkan diri
dalam Forex Market, bertindak sebagai trading untuk memperoleh
keuntungan. Umumnya keuntungan tersebut digunakan sebagai dana untuk
berinvestasi di instrumen lain pada negara yang bersangkutan, sebagai
dana pembayaran ekspor impor, perluasan perusahaan ke luar negeri
maupun sebatas hanya memperoleh keuntungan tambahan disamping
bidang usaha utama perusahaan.
5) Trader (Investor)
Trader (Investor) adalah pihak yang melakukan transaksi di Forex
Market, bisa berupa personal, perusahaan, lembaga atau pun kelompok orang.
II.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Foreign Exchange
Salah satu ciri era globalisasi yang menonjol saat ini adalah dengan adanya
arus barang dan modal dalam bentuk valas atau foreign currency antara berbagai
pusat keuangan di berbagai negara yang semakin besar dan cepat, seakan-akan
mengalir tanpa mengenal kewarganegaraan pemiliknya dan tanpa batas wilayah
(borderless).
Aliran valas yang besar dan cepat untuk memenuhi tuntutan perdagangan,
investasi dan spekulasi dari suatu tempat yang surplus ke tempat yang defisit dapat
terjadi karena adanya beberapa faktor atau kondisi yang berbeda sehingga
berpengaruh dan menimbulkan perbedaan kurs valas atau forex rate di masing-
masing tempat. Beberapa faktor atau kondisi yang berbeda dan mempengaruhi kurs
valas di masing-masing tempat tersebut antara lain sebagai berikut (Hamdy, 2008).
1) Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat
umum dan terus-menerus. Berikut adalah penjelasan mengenai inflasi:
“Inflation is a continual rise in the price level. The price level is an
index of all prices in the economy. Even when inflation itself isn’t a
problem, the fear of inflation guides macroeconomic policy. Fear of
inflation prevents goverments from expanding the economy and reducing
unemployment. It prevents goverments from using macroeconomic policies
to lower interest rate (Colander, 2006).”
2) Gross Domestic Products (GDP)
Produk domestik bruto adalah pengeluaran negara dalam semua
barang akhir dan jasa yang telah dihasilkan selama tahun tertenntu pada
harga pasar. Barang akhir yang dimaksud adalah semua barang yang dibeli
oleh konsumen, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk digunakan diri sendiri
(own use). Jadi saat para konsumen mengunakan jasa telepon, dan saat
pemerintah mengadakan perbaikan jalan tol itu semua dimasukkan
kedalam hitungan produk domestik bruto.
3) Impor
Impor adalah memasukkan barang ke dalam daerah pabean, barang
yang dimasukkan ke dalam daerah pabean diperlakukan sebagai barang
impor dan terutang bea masuk (Pasal 1 (1) UU No. 10/1995 jo. UU No.
17/2006).
4) Tingkat Suku Bunga
Suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu
yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang dipinjamkan. Modal
dialokasikan diantara para peminjam dengan tingkat bunga. Perusahaan
dengan peluang investasi yang paling menguntungkan akan bersedia dan
mampu untuk membayar sebagian besar modal, sehingga perusahaan
tersebut cenderung menariknya dari perusahaan-perusahaan yang tidak
efisien atau dari perusahaan yang produknya sedang tidak dibutuhkan.
5) Jumlah Uang Beredar
Uang beredar adalah keseluruhan jumlah uang yang dikeluarkan
secara resmi baik oleh bank sentral berupa uang kartal, maupun uang giral
dan uang kuasi (tabungan, valas, deposito).
II.2
Analisis Fundamental
Secara umum analisis fundamental merupakan suatu proses yang
memerlukan waktu yang lama dengn menyelidiki keadaan ekonomi, politik,
sosial, industri dan laporan-laporan keuangan perusahaan. Analisis ini
digunakan untuk membuat keputusan tentang valuta asing apa saja yang perlu
kita investasikan. Analisis ini tidak dapat membantu kita menentukan waktu
yang tepat untuk memasuki ataupun keluar dari pasar valuta asing,
sebagaimana dapat dilakukan dengn menggunakan analisis teknikal.
“Analisis fundamental adalah aktivitas meneliti kondisi keuangan
untuk mengetahui lebih baik tentang operasi perusahaan yang mengeluarkan
mata uang. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga valuta
asing di masa yang akan datang” (Sitanggang dan Ariesta (2005) dalam
Siera Juwenda (2007)
Dalam analisis fundamental terdapat dua pendekatan yang biasanya
dilakukan, yaitu:
1.
Pendekatan Top Down
Merupakan pendekatan yang dimulai dari tingkatan makro
ekonomi kemudian situasi dan pertumbuhan industri dan terakhir
adalah situasi dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
2.
Pendekatan bottom Up
Kebalikan dari top down, merupakan pendekatan yang dimulai
dari tingkat mikro (perusahaan) yang kemudian berkembang
kepada analisa industri dan baru yang terakhir adalah analisis
makro ekonomi.
Analisis fundamental berupaya mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi ekonomi negara tertentu untuk memahami atau
memprediksi pergerakan mata uangnya. Data-data yang dipergunakan berasal
dari indikator-indikator ekonomi, kebijakan politik dan finansial, faktor
sosial, dan juga kondisi perekonomian dan politik global. Karena banyaknya
faktor yang mempengaruhi dan kompleksnya pertautan diantara faktor-faktor
itu maka analisis fundamental biasanya hanya dilakukan secara serius oleh
institusi keuangan besar serta lembaga-lembaga pemerintah. Trader dan
spekulator biasanya hanya bersikap praktis, mengambil ‘hasil akhirnya’
dengan mengikuti trend yang terjadi.
Masalahnya mengenali trend pergerakan mata uang adalah pra-syarat
utama sebelum seseorang dapat bertransaksi, oleh karenanya analisis
fundamental tetap menjadi penting untuk memahami trend apa yang sedang
terjadi, seberapa kuat trend yang terjadi dan kapan trend tersebut akan
berakhir. Unsur-unsur fundamental yang mendasari pergerakan mata uang
dapat dikelompokkan dalam kategori-kategori berikut ini:
II.3
a.
Pertumbuhan Ekonomi
b.
Kebijakan Moneter
c.
Tingkat Inflasi
d.
Tingkat Pengangguran
e.
Sektor Perumahan
f.
Perdagangan Internasional dan neraca pembayaran
g.
Tingkat Kepercayaan Konsumen
h.
Aktivitas Bisnis
i.
Surplus / Defisit Anggaran Belanja
Analisis Teknikal
Menurut Suad Husnan, (2001), analisis teknikal adalah upaya untuk
memperkirakan harga mata uang
(kondisi pasar) dengan mengamati
perubahan harga mata uang tersebut di waktu yang lalu. Pemikiran yang
mendasari analisis teknikal adalah bahwa harga mata uang mencerminkan
informasi yang relevan, informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga
diwaktu yang lalu, dan karenanya perubahan harga mata uang akan
mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.
Apabila suatu mata uang aktif diperdagangkan, maka dealer tidak
akan lama menyimpan valuta asing tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini
akan mengakibatkan menurunnya biaya pemilikan dan pada akhirnya
menurunkan nilai bid ask spread.
Setiap pelaku pasar mengamati pergerakan harga mata uang melalui
chart. Akibatnya kondisi pergerakan nilai mata uang yang tergambar pada
chart ikut mempengaruhi keputusan eksekusi transaksi yang diambil para
pelaku pasar. Dinamika pergerakan harga pada chart inilah yang disebut
sebagai faktor teknikal.
Pada bentuknya yang murni analisis teknikal tidak melihat latar
belakang ekonomi maupun politik yang mendasari pergerakan mata uang
sebagaimana
yang
dilakukan
para
analis
fundamental,
tapi
lebih
menitikberatkan pada aktivitas pergerakan mata uang yang sudah dan sedang
terjadi. Berdasarkan data-data itu dengan dibantu oleh indikator-indikator
teknikal, seorang analis teknikal berupaya memperkirakan kemungkinankemungkinan pergerakan suatu mata uang. Dengan berdasarkan chart dan
berbagai indikator teknikal bisa saja seorang trader memperkirakan pada
harga berapa suatu pergerakan mata uang akan berbalik arah, dan apakah
sebuah tren yang sedang terjadi akan terus berlangsung atau tidak. Namun
ketika pergerakan mata uang berkali-kali melanggar batasan-batasan yang
ditetapkan oleh indikator teknikal, seoarang analis tidak mempunyai data
yang cukup untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Ini biasanya terjadi
saat faktor fundamental mendominasi pergerakan pasar, batasan-batasan
teknikal menjadi tidak ada artinya.
Analisis Teknikal merupakan salah satu studi tentang tindakan atau
aksi pasar, dengan bantuan grafik-grafik tertentu. Analisis ini dibuat dengan
keadaan harga, fluktuasi pasar serta analisis perkiraan, estimasi, dengan
menggunakan perhitungan matematis mengenai pergerakan harga di waktu
lampau untuk memperkirakan harga di waktu mendatang.
Data-data teknikal yang terekam dalam chart memberikan gambaran
yang menyeluruh terhadap dinamika pasar. Dengan asumsi ini seorang analis
teknikal yang mengamati chart dan berbagai indikator teknikal mencoba
memahami apa yang sedang terjadi di pasar dan berupaya memperkirakan
gerakan apa yang akan terjadi berikutnya.
II.4
Jenis-Jenis Chart Dalam Forex
Pemakaian grafik atau chart adalah hal yang paling penting dalam
analisis teknikal, begitu juga dalam forex, karena satu-satunya objek yang
digunakan adalah pergerakan harga yang dapat di petakan ke chart atau
grafik. Beberapa jenis grafik forex yang sering dipakai dalam analisis
teknikal adalah candlestick chart, bar chart, dan line chart.
II.4.1 CandleStick Chart
Sebuah jenis grafik yang mengindikasikan kisaran transaksi pada
suatu mata uang/saham. Berisi informasi mengenai harga pembukaan,
tertinggi, terndah, dan penutupan. Jika harga penutupan berada diatas harga
pembukaan, maka jenis Candle kosong, sebaliknya jika harga penutupan
berada dibawah harga pembukaan (harga turun) maka candle akan berisi.
Pola analisis ini diperkenalkan pertama kali oleh para pedagang komuditas di
Jepang pada awal abad 18-an.
GambarII.4.1 Candlestick
Warna hijau atau putih saat harga penutupan lebih tinggi dibanding
pembukaan (up candle), dan warna merah atau hitam ketika harga
penutupan lebih rendah ketimbang pembukaan (down candle).
Selama sesi perdagangan valuta asing sangat mungkin terjadi
pergerakan harga mata uang yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada
harga saat pembukaan dan penutupan. Posisi harga tertinggi dan terendah
ini ditunjukkan oleh ujung garis di atas dan di bawah real body, yang mirip
sumbu lilin (wick). Para analis valuta asing kerap pula menyebut sumbu
lilin itu sebagai shadow. Ruang antara ujung atas dan ujung bawah sumbu
adalah rentang pergerakan harga mata uang sepanjang sesi perdagangan.
Fuller (2010), mengungkapkan bahwa ada beberapa pola candlestick,
yaitu:
1.
Bullish Candlesstick Formation
Apabila
ditemukan
formasi-formasi
berikut
maka
kemungkinan yang terjadi adalah sebuah trend bullish akan
segera terjadi.
2.
Hammer
Hammer terjadi setelah trend menurun yang kuat. Jika terjadi
setelah trend menguat yang tajam maka disebut hanging man.
Bentuknya seperti bullish pattern dengan lowest price yang
dalam serta tidak memiliki harga tertinggi.
3.
Piercing Line
Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull
candle yang memilliki panjang yang sama. Bull candle muncul
dibawah bear candle tetapi tidak sampai separuh dari bear
candle.
4.
Bullish Engulfing Lines
Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi setelah
downtrend yang cukup besar (dan biasanya merupakan trend
balik / reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang
besar.
a) Morning Star
Pola seperti ini menandakan harga telah mencapai titik
bawah (support) yang potensial. Munculnya star
mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti
bullish pada candle berikutnya. Star dapat berupa bull
candle atau bear candle.
b) Bullish Doji Star
Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya
masih tidak pasti. Jika tidak ada indikator pendukung
lainnya yang memastikan trend akan berlangsung.
c) Long Bearish Candle
Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada
harga tertinggi dan ditutup dekat pada harga terendah.
d) Hanging Man
Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari
dua candle dengan harga terendah yang jauh kebawah
tanpa harga tertinggi. Pola seperti ini adalah kebalikan
dari hammer pada bullish candlestick formation.
e) Dark Cloud Cover
Merupakan pola bearish. Akan lebih kuat pengaruhnya
apabila candle kedua muncul dibawah dari bullish
candle pertama.
f)
Bearish Engulfing Lines
Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila
terjadi setelah uptrend dan merupakan reverse pattern.
Terjadi setelah bullish candle kecil diikuti bearish
candle yang besar.
g) Evening Star
Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik
resistance point-nya (titik puncak). Star (candle yang
ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend balik
berupa bearish. Star dapat berupa bear candle atau pun
bull candle.
h) Doji Star
Seperti pada bullish doji star, demikian doji star
seperti ini menunjukan bearish trend dengan periode
yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening star
untuk memastikannya.
i)
Shooting Star
Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki
highest price yang cukup panjang untuk dapat dikatakan
shooting star.
5.
Neutral Candlestick Formations:
Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend
maupun downtrend. Untuk keadaan seperti ini disarankan wait
and see.
a.
Spinning Tops
Simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu
besar. Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi
setelahnya.
b.
Doji
Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish.
Posisi seperti ini menandakan ketidak pastian trend yang
akan terjadi serta periodenya.
c.
Harami
Model seperti ini mengindikasikan berkurangnya
momentum trend yang akan segera diikuti berakhirnya
trend. Terdiri dari candle dengan ukuran yang lebih kecil
berada
ditengah-tengah
candle
yang
lebih
besar
sebelumnya.
6.
Formasi Reversal Candlestick
Adalah long-legged Doji, yang sering menunujukkan titik
balik. Terjadi ketika buka dan harga penutup adalah sama dengan
harga tertinggi dan harga terendah relatif besar.
a.
Dragonfly Doji
Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini
menunjukkan bahwa lowest price-nya jauh lebih besar
dibanding highest price.
b.
Gravestone Doji
Harga buka dan penutup serta harga terendah adalah
sama. Sementara harga puncak jauh meninggi.
c.
Stars
Adalah bintang reverse (terbalik). Posisinya berada
diatas dari candle sebelumnya yang berjenis sama. Seperti
pada formasi lainnya, kondisi seperti ini menunjukkan
reversal trend mungkin terjadi.
II.4.2 Bar Chart
Dalam bar chart, mengandung informasi harga pembukaan (Open),
harga penutupan (Close), serta dinamika pergerakan harga (High - Low).
Bagian bawah menunjukan harga terendah, sementara bagian atas adalah
harga tertinggi, dalam suatu kurun waktu tertentu. Kurun waktu ini
bervariasi, bisa dalam 5 menit, 10 menit, 15 menit, 1 jam, 1 hari, dan 1 bulan.
Dalam istilah trading forex kurun waktu ini sering pula disebut dengan Time
Frame.
Garis potong disebelah kiri menunjukkan harga pembukan, dan di
sebelahkanan menunjukan harga penutupan.
Gambar II.4.2 Bar Chart
II.4.3 Line Chart
Atau bisa disebut Line Chart, grafik ini terbentuk dari garis sederhana
yangmenghubungkan dari satu harga penutupan ke harga penutupan
berikutnya. Bila dirangkai dengan menjadi sebuah garis berkesinambungan,
dimana kita dapat melihat pola pergerakan harga suatu pasangan mata uang
selama jangka waktu tertentu.
Gambar II.4.3 Line Chart
II.5
Fibonacci
Rasio fibonacci banyak digunakan para trader untuk memperkirakan
pergerakan harga. Ada dua rasio fibonacci yang banyak digunakan dalam
forex, fibonacci retracement dan fibonacci extension. Rasio fibonacci
diperkenalkan oleh seorang ahli matematika yang berasal dari Italia bernama
Leonardo Fibonacci. Dia menemukan sebuah deret angka sederhana yang
secara ajaib mampu menjelaskan gerakan-gerakan dan pertumbuhan yang
muncul secara acak.
II.5.1
Fibonacci Retracement
Fibonacci Retracement merupakan suatu deret angka yang diawali
angka 1 lalu diikuti dengan 2 dan kemudian penjumlahan dari kedua angka
menghasilkan deretan angka yang berikutnya. 1+2 muncul angka 3, lalu 2+3
muncul angka 5, kemudian 3+5 muncul angka 8 dan seterusnya.
Deret angka ajaib ini kemudian memunculkan rasio ajaib yang
didapat dari pembagian sebuah angka deret pada fibonacci dengan angka
berikutnya:
a) 13 : 21 = 0.619
b) 21 : 34 = 0.618
c) 34 : 55 = 0.618
d) 55 : 89 = 0.618
e) 89 : 144 = 0.618
Akhirnya ditemukan sebuah angka rasio fibonacci, 0.618. Berikutnya
dengan membagi sebuah angka deret fibonacci dengan angka pada dua deret
berikutnya didapatkan rasio fibonacci yang lain:
a) 13 : 34 = 0.382
b) 21 : 55 = 0.382
c) 34 : 89 = 0.382
d) dan seterusnya
Untuk keperluan forex, rasio fibonacci yang perlu anda ketahui, Fibonacci
Retracement Levels, 0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764
Tidak diperlukan untuk menghitung angka-angka ini. Pada hampir setiap
chart biasanya sudah ada fasilitas untuk menghitung rasio Fibonacci. Menetapkan
'swing-high' dan 'swing-low' yang ada dalam suatu pergerakan mata uang, software
akan memberikan perhitungan rasio fibonacci-nya.
Trader biasanya menggunakan rasio fibonacci retracementlevel untuk
menetapkan support dan resistance. Para trader menggunakannya untuk menangkap
kesempatan 'buy on dip' (beli saat harga turun) pada trend naik atau 'sell on high'
(jual saat harga naik) pada trend turun.
Support merupakan level harga dimana permintaan pasar cukup kuat untuk
mencegah harga mata uang turun lebih dalam lagi. Pada daerah harga support,
biasanya tekanan jual akan berkurang dan tekanan beli akan semakin besar. Ini
karena permintaan terhadap mata uang tersebut menjadi lebih besar dibandingkan
dengan persediaan. Ini juga yang mencegah harga mata uang turun dibawah level
support. Apabila sebuah level support pecah atau tertembus, maka akan terbentuk
level support ditingkat lebih bawah lagi.
Resistance merupakan level harga dimana terdapat keinginan melakukan
penjualan yang cukup besar dari pasar untuk mencegah harga naik lebih tinggi lagi.
Pada daerah harga resistance, biasanya tekanan beli akan berkurang dan tekanan jual
akan semakin besar. Ini karena permintaan terhadap saham tersebut naik di atas level
resistance. Apabila sebuah level resistance pecah atau tertembus, maka akan
terbentuk level resistance ditingkat lebih atas lagi
Break (terhenti sejenak/terkoreksi) merupakan jika nilai mata uang naik
terlalu tinggi harga pasarnya maka mateTrader akan mengoreksi harga pasar dengan
memberikan Line putih yang ada dalam grafik, itu menandakan trader diberi peluang
untuk menentukan apakah bias menembus Support atau Resistance. Jika tidak ada
nilai break dalam suatu grafik, berarti harga pasar tidak bias dihentikan pada saat itu
sehingga seorang trader yang bias mereka lakukan “wait and see” atau menunggu
dan melihat untuk selanjutnya melakukan transaksi.
Gambar II.5.1 Fibonacci Retracement
Pada gambar diatas menjelaskan mengenai fibonacci retracement. Cukup
menghubungkan kedua titik tersebut dengan fibonacci, maka harga Support dan
Resistance akan terbentuk secara otomatis dengan menggunakan charting software
yang memiliki fasilitas fibonacci. Angka-angka tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a) 0,00 merupakan angka pertama dari deret Fibonacci
b) 0,236 merupakan pembagian fn dengan fn+3
c) 0,382 merupakan hasil dari phi/PHI = 0,618⁄1,618
d) 0,500 merupakan setengah dari 1
e) 0,618 merupakan direct ratio 1/PHI = 1/1,618
f) 1,618 merupakan PHI ratio
Gambar II.5.2Garis Horisontal Fibonacci Retracement
Jika harga berhasil melewati salah satu garis horisontal, maka harga
kemungkinan akan menuju garis horisontal selanjutnya dan jika harga tidak berhasil
melewati sebuah garis horisontal maka harga kemungkinan akan kembali menuju
garis horisontal sebelumnya.
Download