rancang bangun dan analisis perangkat telemetri suhu dan cahaya

advertisement
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
RANCANG BANGUN DAN ANALISIS PERANGKAT TELEMETRI
SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN AMPLITUDE
SHIFT KEYING (ASK) BERBASIS PC
SUYAMTO*, YUSUF AZIZ AMRULLAH**, RUSDANI ADE SAPUTRA**
*Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN
Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010
Telp. 0274.489716, Faks.489715
**Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, UII, Yogyakarta
Abstrak
RANCANG BANGUN DAN ANALISIS PERANGKAT TELEMETRI SUHU DAN CAHAYA
MENGGUNAKAN AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) BERBASIS PC. Telah dilakukan pembuatan
alat ukur jarak jauh suhu dan intensitas cahaya menggunakan Amplitude Shift Keying (ASK). Sehubungan
dengan tuntutan kebutuhan pengukuran kondisi lingkungan yaitu agar semakin praktis, banyak digunakan
ASK untuk pengukuran jarak jauh. ASK digunakan sebagai penghubung antara perangkat sensor dengan
komputer atau LCD sebagai alat penampil. Perangkat keras yang digunakan dalam rancang bangun ini
terdiri dari sensor suhu dan sensor cahaya, pengkondisi isyarat, ADC, mikrokontroler, ASK pengirim dan
penerima serta sistem catu daya. Sedangkan untuk sistem penampil pada komputer digunakan program
Borland Delphi 7.0. Dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ASK dapat digunakan sebagai
penghubung antara sensor suhu dan sensor cahaya dengan komputer. Besarnya suhu ruangan yang dapat
ditampilkan pada komputer adalah 15 - 50 oC dengan keluaran sensor 0,15 - 0,50 V. Besarnya intensitas
cahaya yang dapat diukur dan ditampilkan pada komputer adalah 4 – 1500 lumens, dimana saat nilainya 4
lumens menunjukan kondisi ruangan gelap dengan keluaran sensor 4.92 V dan saat nilainya 1500 lumens,
kondisi ruangan terang sekali dengan keluaran sensor 0,65 V. Penggunaan ASK sebagai pengirim dan
penerima data sangat sulit dilakukan karena dalam proses transmisi sering terdapat gangguan dari luar
khususnya gangguan frekuensi interference. Waktu pengiriman data dari transmitter ke receiver
membutuhkan waktu 20 detik dengan jarak antara transmitter dan receiver sejauh 60 cm dengan frekuensi
span antara 0,5 -10 MHz/div.
Kata kunci : sensor suhu dan cahaya, telemetri, ASK, mikrokontroler
Abstract
DESIGN AND ANALYSIS OF TEMPERATURE AND LIGHT INTENSITY TELEMETRY USING ASK
BASED TO PC. Design and analysis temperature and light intensity telemetry using ASK based to PC has
been carried out. At present, for practical purpose measurement of physical parameter such as temperature
humidity, pressure more etc measurement is used ASK. The function of ASK is to transmit and receive data
from sensor output to the displayed device like computer or LCD. The hardware of this design consists of
tempereture and light sensor, signal conditioning, ADC, micrccontroller, ASK as transmitter and receiver
data and power supply sistem. Otherwise software for displaying system in computer was used Borland
Delphi 7.0. From the functional test which has been carried out shows that ASK can be used as temperature
and light intensity telemetry device. The temperature range which has been measured is in range of 15 - 50
o
C correspond to sensor output of 0,15 - 0,50 V. While the light intensity in range of 4 – 1500 lumens, where
the value of 4 lumens shows room in dark condition wich correspond to the sensor output of 4,92 V and the
value of 1500 lumens shows room in very brigt condition with sensor output 0,65 V. The application of ASK
as transmitter and receiver is very difficult to be perfomed because the signal disturbance occur in
transmission signal system especially caused by frequency interference. The time duration for data
transmission is about 20 seconds for the distance between ASK transmitter and receiver 60 cm at span
frequency of 0,5 - 10 MHz/div.
Keywords : temperature and light sensor, telemetry, ASK, microcontroller
Suyamto dkk
183
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
PENDAHULUAN
Dalam pemonitoran kondisi lingkungan
atau besaran alam yang dapat diakses dari jarak
jauh sering diperlukan suatu transfer data
dengan cara tanpa kabel atau nir kabel.
(wireless). Kelebihan dari sistem tersebut
terletak pada penggunaan kabel yang sangat
sedikit sehingga untuk pengiriman data besaran
fisis yang banyak seperti suhu, kelembaban,
tekanan, intensitas cahaya, aliran fluida maupun
gas dan lain-lain biayanya dapat ditekan.
Amplitude Shift Keying (ASK) merupakan
teknologi yang dapat membantu dalam
pengiriman data pada pengukuran jarak jauh
atau telemetri.
Pada rancang bangun ini dibuat suatu alat
yang dapat memanfaatkan penggunaan ASK
sebagai penghubung antara perangkat sensor
suhu dan sensor cahaya dengan komputer (PC),
sehingga setiap orang dapat dengan mudah
mengetahui berapa besarnya nilai suhu dan
intensitas cahaya dalam suatu ruangan.
Biasanya untuk mengetahui berapa besarnya
suhu dan intensitas cahaya dalam suatu ruangan
diperlukan suatu alat ukur yang sesuai. Dengan
menggunakan perangkat telemetri suhu dan
cahaya maka setiap orang dapat dengan cepat
dan tepat mengetahui berapa besarnya suhu dan
intensitas cahaya yang terdapat dalam suatu
ruangan yaitu dengan secara langsung melihat
pada tampilan komputer dan tidak diperlukan
alat ukur lainnya. Dari penjelasan tersebut di
atas maka tujuan dari rancang bangun ini adalah
membuat suatu alat pengukur jarak jauh atau
telemetri yang dapat dipakai untuk memonitor
data yang ditangkap oleh sensor suhu dan
sensor cahaya kemudian menguhubungkannya
dengan komputer menggunakan ASK.
DASAR TEORI
Untuk pembuatan peralatan telemetri
suhu dan cahaya menggunakan ASK berbasis
PC, diperlukan beberapa komponen dan
peralatan antara lain sensor suhu, sensor
cahaya,
penguat,
mikrikontroler,
ASK,
antarmuka, komputer, dan sistem catu daya.
Sensor Suhu LM35
Sensor atau transduser suhu merupakan
suatu komponen yang berfungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi sinyal listrik.
Jadi
sensor digunakan untuk mendeteksi
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
perubahan suhu dengan keluaran besaran
analog yang pada umumnya berupa tegangan
atau arus. Jenis-jenis
sensor suhu sangat
banyak namun tipe LM35 merupakan jenis
yang sangat banyak digunakan karena harganya
murah dan jangkau pengukurannya cukup luas
atau lebar. Sensor tersebut dapat beroperasi
pada tegangan antara 4–20 VDC dan
keluarannya naik sebesar 10 mV setiap derajat
Celcius, sedangkan jangkauan pengukurannya
mulai dari - 55 sampai dengan 150 °C.
Sensor Cahaya LDR
LDR atau Light Dependent Resistor
adalah salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang
diterima. LDR dibuat dari bahan cadmium
sulfida (CdS) yang peka terhadap cahaya. Saat
cahaya mengenai LDR, foton akan menabrak
atom CdS dan melepaskan elektron. Semakin
besar intensitas cahaya yang datang, maka
semakin banyak elektron yang terlepas dari
ikatannya sehingga hambatan LDR akan
berubah.
Pengkondisi Sinyal
Pada umumnya keluaran sinyal listrik
dari sensor atau transduser mempunyai besaran
yang sangat kecil sehingga untuk mengolahnya
lebih lanjut diperlukan pengkondisian sinyal
yang dalam hal ini berupa suatu penguat.
Penguat operasional (op-amp) merupakan
komponen yang banyak dipakai karena
mempunyai banyak keuntungan misalnya
mempunyai gain yang besar.
Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler sering dipakai sebagai
koponen pengendali pada suatu peralatan
karena memiliki kelengkapan-kelengkapan
yang diperlukan untuk bekerja dalam sistem
single chip dan juga pertimbangan ekonomis.
Misalnya mikrokontroler AT89S52 memiliki
fitur 8 Kbyte downloadable flash memori, 3
level program memori lock, 256 byte RAM
internal, 32 bit I/O yang dapat digunakan
semua, 3 buah timer/counter 16 bit, frekuensi
kerja 0 sampai 33 MHz, tegangan operasi 4,0
volt sampai 5,5 volt.
Amplitude Shift Keying (ASK)
ASK
komunikasi
184
merupakan
tanpa kabel
sebuah
sistem
(wireless) yang
Suyamto dkk
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
beroperasi dalam pita frekuensi tertentu. ASK
merupakan teknik pembangkitan gelombang
AM yang dilakukan dengan membangkitkan
sinyal AM secara langsung tanpa harus
membentuk
sinyal
base
band
yang
menggambarkan teknik modulasi digital. Jadi
teknik tersebut merupakan pembangkitan
gelombang AM untuk mentransmisi informasi
digital yang selanjutnya dikenal sebagai bentuk
pembangkitan ASK atau lebih jauh dikenal
sebagai AM digital. ASK terdiri dari ASK
pengirim (transmitter) dan ASK penerima
(receiver).
ADC (Analog to Digital Converter)
Keluaran sensor pada umumnya berupa
besaran analog dan untuk mengubahnya
menjadi bentuk digital diperlukan ADC. Jadi
besaran suhu dan intesitas cahaya yang
dipungut oleh sensor keluarannya berupa sinyal
analog kemudian diubah dalam bentuk digital
oleh ADC. ADC0809 merupakan IC pengubah
tegangan analog menjadi digital dengan
masukan berupa 8 kanal input yang dapat
dipilih dengan sistim multiplexer.
Sistem Antar Muka
Komunikasi
serial
RS232
sering
digunakan sebagai antar muka antara komputer
dengan mikrokontroler. Agar level tegangan
data serial dari mikrokontroler setara dengan
level tegangan komunikasi port serial PC,
diperlukan MAX232 untuk mengubah ke
tegangan TTL/CMOS logic level RS232.
MAX232 menggunakan sistim komunikasi
simplex sehingga difungsikan untuk mengubah
dari arus dan tegangan logika TTL menjadi
arus tegangan logika komputer (RS232).
PERANCANGAN SISTEM
Peralatan yang dibuat terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak. Pada
perancangan perangkat keras, dimulai dari
pemilihan sensor suhu dan cahaya kemudian
pengkondisi isyarat, ADC, sistem minimum
mikrokontroler
yang
merupakan
pusat
pengendali dari seluruh sistem, ASK dan catu
daya yang diperlukan. Sedangkan pada
perancangan perangkat lunak ditekankan pada
bagian utama yang digunakan untuk
menjalankan sistem yang dibuat. Blok diagram
dari sistem ditunjukkan pada Gambar 1.
Pertama-tama sensor memungut besaran
fisis berupa suhu dan cahaya kemudian
dikirimkan ke pengkondisi isyarat yang
digunakan untuk menyesuaikan output dari
sensor agar dapat dibaca oleh ADC.
Selanjutnya data dari ADC0809 diteruskan ke
mikrokontroler
AT89S52
dan
dari
mikrokontroler data kemudian diolah oleh
MAX232 agar level tegangan data serial dari
mikrokontroler sama dengan level tegangan
komputer. Akhirnya data dikirimkan menuju
komputer
menggunakan
ASK
untuk
ditampilkan. Perancangan dari perangkat keras
tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Blok Diagram Perancangan Telemetri Suhu dan Cahaya Menggunakan ASK
Suyamto dkk
185
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
Rangkaian ADC
Rangkaian Sensor Suhu dan Sensor Cahaya
Dalam perencanaan ini digunakan sensor
suhu LM35 dan pada output–nya dipasang
resistor yang diseri dengan kapasitor sebagai
filter untuk mengurangi adanya gangguan dari
luar yang masuk dalam sensor LM 35.
Sedangkan untuk sensor cahaya digunakan
LDR yang dihubungkan seri dengan resistor
sebesar 10 kΩ. Besarnya tahanan dari LDR
tergantung dari cahaya yang diterimanya, dalam
hal ini dipakai LDR yang memiliki nilai
hambatan antara 0.1 sampai dengan 50 kΩ.
Rangkaian sensor suhu dan LDR ditunjukkan
pada Gambar 2 dan 3.
Rangkaian ADC digunakan untuk
menerjemahkan besaran analog yang terbaca
oleh pengkondisi isyarat menjadi sinyal digital
sehingga dapat diproses oleh mikrokontroler
uyang dalam rancangan ini dipakai ADC 0809.
ADC0809 mempunyai 8 buah kanal input yang
diatur oleh kaki A0, A1 dan A2 dimana
pemilihan kanal input yang digunakan
dilakukan dengan sistim multiplexer, lihat
Gambar 4.
Gambar 2. Sensor Suhu LM 35 dan Rangkaiannya
Gambar 4 Rangkaian ADC 0809
Mikrokontroler
Gambar 3. LDR dan Rangkaiannya
Pengkodisi Isyarat.
Pengkondisi isyarat berupa rangkaian
penguat dan pengurang, digunakan dua buah
op-amp LM 358 masing-masing untuk keluaran
sensor LM35 maupun LDR. Output sensor
dihubungkan ke input rangkaian penguat noninverting pada kaki 5 dan diteruskan pada kaki
3 penguat diferensial, dimana data sebelumnya
dikuatkan dan disesuaikan dengan batas
tegangan input ADC. Besar R15 dan R17
direncanakan agar dihasilkan penguatan 16 kali,
sedangkan R6 dan R9 sebagai pembagi
tegangan agar dihasilkan pengurangan sebesar 3
volt. Untuk R7, R8, R10, R16 pada penguat
diferensial dipasang dengan nilai yang sama,
tujuannya agar tegangan keluaran yang
dihasilkan nantinya merupakan selisih antara
keluaran dari penguatan atau Vo pada kaki 7
dengan besarnya nilai pengurangan yaitu 3 volt.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
Mikrokontroler merupakan bagian yang
sangat penting yang dalam perencanaan ini
digunakan jenis AT89S52. Untuk sistem
minimum mikrokontroler AT89S52 dipakai
osilator dari kristal 11,0592 MHz dan 2 buah
kapasitor 33 pF sedangkan rangkaian reset
untuk menjaga agar pin RST mikrokontroler
selalu berlogika rendah saat mengeksekusi
program digunakan gabungan resistor dan
kapasitor, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 5. Pada kaki 11 IC AT89S52
dihubungkan dengan sebuah transistor yang
berfungsi sebagai pengganti MAX232 agar
level tegangan data serial dari mikrokontroler
setara dengan level tegangan komunikasi port
serial PC.
186
Suyamto dkk
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
diperoleh level tegangan tertentu yang konstan,
catu daya dibuat dengan menggunakan
penyearah 4 jembatan dioda, regulator tegangan
(voltage regulator) IC LM 7805, LM7812 da
LM7912 masing-masing untuk rangkaian ADC
dan mikro kontroler serta op-amp.
Rangkaian ASK
ASK terdiri dari pemancar dan penerima,
masing-masing digunakan jenis TLP433 untuk
pemancar dan jenis RLP433 untuk perimanya .
Pemancar dan penerima tersebut bekerja pada
frekuensi 433 MHz, ditunjukan pada Gambar
6.
Gambar 5. Rangkaian Mikrokontroler AT89S52
Catu Daya
Catu daya digunakan sebagai penyedia
sumber tegangan untuk seluruh sistem. Agar
VCC
1
ANT1
1
2
3
4
1
2
3
4
1
VCC U1
RLP433
R1
10k
Q1
2N2907
5
6
7
8
ANT1
U1
TLP433
VCC
J1
C1
8p
CON4
VCC
D1
IN4001
U2
LM7805
IN
OUT
GND
1
C2
100n
C3
10u
C2
8p
R4 470
3
C3
100u
C4
100n
D2
PWR
2
CON3
R3
4k7
1
2
3
4
J1
1
2
3
L1
16 Lilit
R2
1k
(a)
(b)
Gambar 6. ASK dan Rangkaiannya (a) Pemancar dan (b) Penerima
Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Untuk mikrokontroler keluarga MCS-51
bahasa tingkat tinggi yang dikembangkan
antara lain Basic, Pascal, dan C. Bahasa C
paling banyak dikembangkan dan sehingga
pemrograman
yang
digunakan
dalam
perancangan ini juga menggunakan bahasa C,
sedangkan
untuk
pemrograman
Delphi
digunakan Borland Delphi 7 .
Suyamto dkk
187
PENGUJIAN, ANALISA DAN
PEMBAHASAN
Pengujian dilakukan terhadap tiga
keluaran pokok yaitu keluaran sensor suhu dan
sensor cahaya serta keluaran ASK.
Pengujian Keluaran Sensor Suhu Dan
Sensor Cahaya
Uji fungsi terhadap setiap komponen
dilakukan dengan cara pengukuran, dimana
pengukuran keluaran sensor dilakukan pada
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
kaki 5 ICLM358 yang merupakan keluaran dari
sensor suhu LM35 maupun sensor cahaya LDR.
Pengujian untuk pengambilan data suhu
dilakukan dengan cara memasukkan sensor
suhu LM35 ke dalam air yang suhunya diubahubah dari 15 oC. sampai 50 oC dengan cara
pendinginan dan pemanasan. Sedangkan
pengujian untuk pengambilan data intensitas
cahaya dilakukan dengan memberikan variabel
pencahayaan pada LDR dengan empat
klasifikasi yaitu kondisi terang sekali, terang,
redup dan gelap. Untuk keluaran ADC datanya
diambil sesuai dengan yang ditampilkan pada
komputer dan seluruh hasil pengukuran
dirtunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Suhu Ruangan (oc) Dan Intensitas Cahaya (Lumens)
Sensor suhu
Vo
Level
penguat
ADC
(V)
No
Vo
sensor
(V)
Suhu
ruangan
tertampil
1
0.15
0.04
31
15
2
3
4
5
6
7
8
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
0.16
0.94
1.83
2.58
3.35
4.11
4.90
47
80
110
150
180
211
235
20
25
30
35
40
45
50
Kondisi
cahaya
Terang
sekali
Terang
Redup
Gelap
Pengujian Keluaran ASK
Untuk
menguji
keluaran
ASK
sebelumnya dilakukan pembuktian apakah data
yang diterima komputer sudah sesuai dengan
data yang dikirimkan oleh perangkat telemetri
suhu dan cahaya. Proses pengirimannya
dilakukan dengan menggunakan kabel serial
yang langsung dihubungkan pada komputer.
Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat
dilihat bahwa proses pengiriman data berjalan
dengan baik, dimana data yang tertampil pada
komputer sama dengan data yang dikirimkan.
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
respon dan fungsi ASK dengan menggunakan
spectrum analyzer karena frekuensi pemancar
ASK sangat besar yaitu 433 MHz. Caranya
adalah dengan mendekatkan pemancar ASK
pada pemancar yang terdapat pada spectrum
analyzer . Kemudian dimasukkan besarnya
ftekuensi yang dihasilkan oleh pemancar ASK
dan selanjutnya diatur besarnya span yang
diinginkan agar gelombang sinyal keluarannya
dapat terlihat jelas. Dari pengamatan diketahui
bahwa sinyal keluaran dapat dilihat jelas untuk
pengiriman data dari transmitter ke receiver
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
Vo
sensor
(V)
Sensor cahaya
Vo
Level
penguat
ADC
(V)
Intensitas
cahaya
tertampil
0.65
0.1
22
1500
0.8
1.45
4.92
0.3
0.93
4.41
37
57
245
320
68
4
sejauh 60 cm, waktu yang dibutuhkan 20 detik
dengan frekuensi span berkisar antara 500
KHz/div sampai 10 MHz/div. Sinyal yang
diperoleh pada frekuensi tersebut ditunjukkan
pada Gambar 7.
(a)
(b)
Gambar 7. Sinyal Keluaran Pemancar ASK
Pada Frekuensi Span : (a). 10 MHz/div
dan (b) 500 KHz/div
Dari perhitungan dapat ketahui bahwa
besarnya bandwidth semakin besar apabila
frekuensi span yang dimasukan semakin besar.
Disamping itu untuk memperoleh gelombang
yang baik dari sinyal yang dikirimkan ternyata
cukup sulit walaupun sudah digunakan
penyaring atau filter pada penerima. Sinyal
yang dikirimkan masih mengalami gangguan
berupa frekuensi interference sinyal dari luar
yang masuk ke dalam ASK.
188
Suyamto dkk
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
KESIMPULAN
Dari proses perancangan, implementasi
dan pengujian dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan PC dan mikrokontroler proses
perancangan perangkat telemetri suhu dan
cahaya menggunakan ASK dapat lebih
praktis dan mudah untuk direalisasikan.
2. Penggunaan ASK sebagai transmitter dan
receiver sangat sulit dikarenakan dalam
proses transmisi data sering terdapat
gangguan dari luar khususnya gangguan
frekuensi
interference,
sehingga
mempengaruhui proses pengiriman data.
Waktu pengiriman data dari transmitter ke
receiver sekitar 20 detik, jarak antara
transmitter dan receiver sejauh 60 cm,
dengan frekuensi span antara 10 MHz/div
sampai 500 KHz/div
3. Besarnya suhu ruangan yang dapat
ditampilkan pada komputer berkisar antara
15 oC sampai dengan 50 oC, sedangkan
untuk besarnya intensitas cahaya yang dapat
ditampilkan pada komputer berkisar antara 0
– 1500 lumens, dimana pada saat nilainya 0
menunjukan kondisi ruangan yang gelap dan
pada saat nilainya 1500 lumens menunjukan
bahwa kondisi ruangannya terang sekali.
DAFTAR PUSTAKA
1.
PUTRA, AFGIANTO EKO, 2002. Belajar
Mikrokontroler
AT89C51/52/55,
Gava
Media,Yogyakarta
2.
BUDIOKO, TOTOK, 2005. Belajar dengan
mudah dan cepat pemograman Bahasa C
dengan
SDCC
Pada
Mikrokontroler
AT89X051/AT89C51/52,
Gava
Media,
Jogjakarta.
Suyamto dkk
189
3.
MALVINO, PAUL, ALBERT, Prinsip-prinsip
elektronika, Erlangga, Jakarta.
4.
S. WASITO, Data Sheet Book, PT. Elekmedia
Komputindo Gramedia, Jakarta.
5.
Panduan Praktis pemrograman
Delphi 7.0, Andi, Yogyakarta.
6.
PUTRA, AFGIANTO EKO, 2002. Penapis
Aktif Elektronika: Teori dan Praktek, Gava
Media,Yogyakarta
Borland
TANYA JAWAB
Pertanyaan
1. Dalam pendahuluan alat dapat mengukur
suhu -55 – 150 oC, tapi dalam pengujian
tidak dilaksanakan. Bagaimana alat ini bisa
dikatakan valid/benar ? (Yono S)
2. Dikatakan oleh penyaji bahwa metode ASK
adalah metode kuno dan yang paling baru
adalah metode FSK yang lebih baik. Jadi
apa alasan penulis menggunakan metode
ASKjika diketahui metode FSK lebih
baik?.(muhtadan-STTN)
Jawaban
1. Peralatan hanya dipakai dan dirancang untuk
mengetahui kondisi ruangan, sehingga
pengujian hanya dilakukan terhadap
besaran-besaran suhu dan intensitas cahaya
suatu ruangan secara umum atau normal
2. Alasannya antara lain adalah untuk :
a. Membuktikan fenomena yang telah ada
b. Mengetahui jangkau pengukuran yang
efektif dari alat dengan sensor yang ada
atau yang dipasang.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008
ISSN 1978-0176
LAMPIRAN
Gambar 8. Peralatan yang Dibuat
VCC
3
1
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
8-PIN
10
U3A
LM358
8
R5
100k
CON2 VCC
+12V
-12V
16
VCC
D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
IN3
IN4
IN5
IN6
IN7
A0
A1
A2
CLK
REF-
13
VCC
6
22
7
28
1
R16
100k
R13
1k
R14
1k
11
9
19
18
KRISTAL1
11.0592MHz
5
U4C
74LS04
U4D
74LS04
3-PIN
D4
IN4001
C12
1000u/25V
D5
IN4001
2
40
VCC
CON3
P3.1/TXD
RST
XTAL1
XTAL2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
P3.0/RXD
P3.3/INT1
P3.4/TO
P3.5/T1
P3.6/WR
P3.7/RD
13
14
15
16
17
10-PIN
Q1
2N2907
IN
U9
LM7912
GN D
OUT
3
R21
4k7
R19
1k
J1
1
2
RS-232
C8
C9
C10
100u 100n 100n
D3
PWR
2
C7
100n
IN
2-RS232
5-RS232
VCC R20
470
U8
LM7805
1
GN D
3
2
D2
IN4001C6
1000u/25V
OUT
-12V
C11
100n
1
1
2
3
+12V
U7
LM7812
GN D
D1
IN4001
CON4
21
22
23
24
VCC
TxD
IN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
10-PIN
P3.2/INTO
C3 C4
33p 33p
R18
10k
1
31
+12V
-12V
12V
CON1
P2.0/A8
P2.1/A9
P2.2/A10
P2.3/A11
P2.7/A15
R11
4k7
4
R17
6k5
P2.4/A12
P2.5/A13
P2.6/A14
1
U6A
LM358
VCC
EA/VPP
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7
GN D
3
12
VCC
C2
6.8p
3
2
2
P0.0/AD0
P0.1/AD1
P0.2/AD2
P0.3/AD3
P0.4/AD4
P0.5/AD5
P0.6/AD6
P0.7/AD7
U4A
74LS04
ADC0809
4
4
R10
100k
R15
100K
C5
1u
25
26
27
9
-
25
24
23
C1
10u
8
6
U6B
LM358
7
6
R12
82
+
39
38
37
36
35
34
33
32
U4B
74LS04
8
8
1
G N DV C C
5
R9
3k3
3
LM35
2
R8
100k
+
VOUT
R7
100k
+12V
U5
0V+10mV/DCel
START
ALE
EOC
U2
AT89S52
17
14
15
8
18
19
20
21
-12V
R6
2k2
-
RANGE
TEMP : 15-50 C
Vout : 150mV-500mV
9
OE
IN0
IN1
IN2
20
-
2
REF+
VC C
26
27
28
4
3
8
+
12
4
6
R4
100k
+
5
LDR1
0.1-50k
U3B
LM358
7
R2
100k
2
TRIMPOT
50K1
VC C
R1
100k
+12V
-
VCC
R3
10k
U1
GN D
1
-12V
11
VCC
VCC
OUT
3
-12V
Gambar 9. Rangkaian Lengkap Peralatan
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
190
Suyamto dkk
Download