IDana Pensiun-kONSuLTASII Di pihak lain, Pengurus berpendapat bahwa hasil perhitungan tsb sudah benar, telah sesuai dengan PDP. BMDP TIDAK memediasi perbedaan pendapat yg menyangkut kebijakan Pendiri DPPK (misal besarnya Faktor Penghargaan Per Tahun Masa Kerja yg ditetapkan oleh Pendiri dalam PDP sebesar 2%, Peserta menuntut untuk dinaikkan menjadi 2,5%, agar besarnya MP menjadi maksimal, menuntut kenaikan MP secara berkala dll). LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA (LAPS) Apabila terjadi perbedaan pendapat atau sengketa antara Peserta DPPK dengan Pengurus DPPK dapat diselesaikan secara internal (internal dispute resolution) dan secara eksternal (external dispute resolution). Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 1 Th 2013, kebijakan OJK mengarah agar apabila terjadi sengketa antara Peserta dengan Dana Pensiun, penyelesaian sengketa tsb dilakukan dalam dua tahap. TAHAP PERTAMA adalah dilakukan secara internal. Hal ini dapat dilihat dalam keterangan Pasal 32 ayat (1) POJK No 1 Th 2013 yang menetapkan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib memiliki dan melaksanakan mekanisme pelayanan dan penyelesaian peng­aduan bagi Konsumen. Yang dimaksud PUJK, salah satunya adalah Dana Pensiun, dan yg dimaksud Konsumen salah satunya adalah Peserta Dana Pensiun [UU OJK Psl 1 butir 15, POJK No 1 Th 2013 Psl 1 butir 1 dan butir 2]. Dana Pensiun wajib memiliki unit kerja dan / atau fungsi untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan yang diajukan oleh Peserta (POJK No 1 Th 2013 Psl 36). TAHAP KEDUA yaitu dalam hal tidak mencapai kesepakatan penyelesaian pengaduan, Peserta dapat menyelesaikan sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tersebut dilakukan melalui LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA (LAPS). LAPS ADALAH LEMBAGA YANG MELAKUKAN PENYELESAIAN SENG­ KETA DI LUAR PENGADILAN SECARA CEPAT, ADIL, DAN EFISIEN. LAPS di sektor jasa keuangan yang telah berdiri untuk membantu memediasi sengketa di bidang Dana Pensiun adalah Badan Mediasi Dana Pensiun (BMDP). LAPS yang lain yaitu Badan Arbitrase Pasar Modal (BAPMI), yang memediasi sengketa di Pasar Modal, dan Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI), yang memediasi sengketa di bidang perasuransian. Dalam hal penyelesaian sengketa tidak melalui LAPS, peserta dapat menyampaikan permohonan kepada OJK untuk memfasilitasi penyelesaian pengaduan tersebut. Pemberian fasilitas penyelesaian pe­nga­ duan Peserta oleh OJK harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut: • Peserta mengalami kerugian paling banyak Rp 500.000.000,• Dana Pensiun telah melakukan upaya penyelesaian pengaduan, namun Peserta tidak dapat menerima penye­ lesian tersebut. Dengan kata lain bahwa OJK tidak akan memfasilitasi pengaduan, apabila pengaduan tersebut belum di upayakan penyelesaian secara internal terlebih dahulu. • OJK memulai proses fasilitasi setelah Peserta dan Dana Pensiun sepakat untuk difasilitasi oleh OJK dalam perjanjian tertulis yang memuat: - Kesepakatan untuk memilih penye­ lesaian pengaduan yang difasilitasi oleh OJK; dan - persetujuan untuk patuh dan tunduk pada aturan fasilitasi yang ditetapkan oleh OJK [POJK No 1 Th 2013 Pasal 39 ayat (3), Pasal 41, Pasal 44]. LAPS yang dimuat dalam Daftar LAPS yang ditetapkan oleh OJK, yang mempunyai pelayanan penyelesaian sengketa paling kurang berupa: (1)Mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh pihak yang bersengketa untuk membantu mencapai kesepa­ katan. << DANA PENSIUN \Edisi 64 \ 1 Februari 2015 Badan Hukum ADPI.indd 25 25 3/6/2015 7:32:45 PM