Proses Spontan dan Kesetimbangan Termodinamika

advertisement
Proses Spontan dan
Kesetimbangan Termodinamika
Referensi : Prinsip-prinsip Kimia Modern
(Oxtoby, Gillis dan Nachtrieb)
Garis Besar
Kuliah hari ini akan membahas tentang proses
reaksi
 Apakah reaksi tersebut berlangsung secara
spontan pada kondisi yang dipilih?
 Jika reaksi tersebut berjalan spontan, apa
yang menentukan nisbah antara produk dan
reaktan pada keadaan kesetimbangan?
Garis Besar
 Jawaban atas pertanyaan tersebut akan
melibatkan Hukum Termodonamika Kedua
dan memperkenalkan sebuah fungsi baru
yaitu entropi (S)
 Bila proses spontan dilakukan pada T tetap
dan P tetap, keadaan spontanitas dan
kesetimbangan dapat dinyatakan dengan
lebih mudah dalam bentuk fungsi Energi
Bebas Gibbs yang diturunkan dari S
1. Sifat-Sifat Dasar Proses
Spontan
Arah Proses spontan (227)
 Panas mengalir dari benda panas ke benda





dingin bila saling didekatkan
Gas berekspansi ke daerah yang bertekanan
lebih rendah
Difusi warna secara merata ke dalam air
Larutnya sukrosa dalam air
Aseton yang menguap ke seluruh ruangan
Mencampur fosforus merah padat dengan
bromin cair dan mengamati suatu reaksi
kimia eksotermik
 Arah spontanitas untuk setiap proses jelas
dari pengamatan awal dan akhir tanpa
melihat lintasannya.
 Entropi merupakan fungsi keadaan untuk
menunjukkan arah proses spontan
 Proses spontan berjalan dengan
berinteraksinya antar zat dengan
menghilangkan rintangan. Sistem bertukar
energi dan zat, dan volume kedua sistem
bisa berubah
 Terbentuk semesta termodinamika
2. Entropi dan Spontanitas: Sebuah
Penafsiran Statistik Molekul
Spontanitas (230)
 Ketika pembatas diangkat, gas
berekspansi mengisi semua ruang yang
tersedia karena konfigurasi molekul yang
lebih homogen jauh lebih besar
probabilitasnya. Dengan cara yang
sama, gas tidak pernah mengalami
kompresi spontan ke dalam volume yang
lebih kecil, karena konfigurasi molekul
yang tidak homogen adalah yang paling
kecil probabilitasnya bila pembatas tidak
ada
 Arah perubahan spontan adalah akibat
dari besarnya jumlah molekul dalam
sistem makroskopik yang ditangani oleh
termodinamika
 Spontanitas di alam diakibatkan oleh
perilaku acak dan statistik dari sejumlah
besar molekul.
Hubungan Entropi Terhadap Jumlah
Keadaan Mikro (230)
 Keadaan mikro (Ω) merupakan keadaan
mikroskopik suatu sistem, dicirikan oleh
distribusi khas molekul di antara posisi dan
momemtum yang dapat dicapainya
 Ketika pembatas diambil, molekul-molekul
tersebut bebas untuk TINGGAL ditempat
mereka semula, tetapi mereka juga bebas
bergerak di seluruh volume kedua gabungan
daerah tersebut yang lebih besar.
 Nilai numerik dari entropi suatu sistem
makroskopik yang berada dalam suatu
keadaan termodinamika tertentu
merupakan hasil ukur dari berbagai macam
gerakan yang mungkin (artinya, berbagai
macam posisi dan momentum yang
mungkin) yang bisa dilakukan bila sistem
dijaga dalam keadaan termodinamika
tertentu. Setiap perubahan dalam sifat-sifat
makroskopik yang memungkinkan molekul
berpindah ke ruangan yang lebih besar atau
menaikkan kecepatan molekul akan
meningkatkan entropi sistem.
 Hubungan antara entropi dengan gerakan
molekul dilakukan melalui jumlah keadaan
mekanik mikroskopik atau keadaan mikro, yang
dipunyai molekul dalam sistem.
 Keadaan mikro menghitung semua kombinasi
posisi dan momentum yang mungkin bagi N
molekul dalam sistem, bila sistem mempunyai
energi E dan volume V
 Persamannya S = kB ln Ω
 kB merupakan tetapan Boltzmann didefinisikan
sebagai R/N0, yaitu nisbah antara tetapan gas
umum R dengan bilangan Avogadro N0
Entropi dan ketidakteraturan
 Suatu sistem yang teratur mempunyai entropi
yang rendah karena molekul-molekulnya
dijaga agar hanya menempati posisi tertentu
di dalam ruang. Pada saat pembatas
diambil sehingga molekul-molekul bebas
bergerak lebih banyak tempat lagi,
ketidakteraturna bertambah dan entropi
muncul.
 Dalam zat padat atom dan molekul dijaga
agar tetap berdekatan dengan posisi
kesetimbangan, sementara dalam kondisi
cair mereka dapat bergerak jauh dari posisi
teratur
3. Entropi dan Kalor: Dasar Eksperimen
Hukum Kedua Termodinamika
Latar belakang Hukum Kedua
Termodinamika
 Tidak ada yang dapat memindahkan panas dari
suatu sumber yang lebih dingin ke sumber yang
lebih panas tanpa adanya pengeluaran kerja
(Rudolf Clausius)
 Tidak ada alat yang dapat mengubah seluruh
panas yang diambil dari sebuah sumber menjadi
kerja tanpa menimbulkan efek lainnya (Lord
Kelvin).
 Hal ini menunjukkan bahwa panas selalu
mengalir secara spontan dari benda yang lebih
panas ke benda yang lebih dingin dan kerja
selalu diperlukan untuk mendinginkan sebuah
benda
Definisi Entropi
 Hukum kedua termodinamika:
Dalam proses spontan yang nyata, entropi
semesta (sistem plus sekitarnya) harus
meningkat; ЛSuniv> 0
 Entropi merupakan sifat keadaan suatu
sistem yang menyatakan tingkat
ketakteraturan; berkaitan dengan jumlah
keadaan mikro yang tersedia bagi molekul
sistem tersebut
 Dimensi J K-1
 ЛS = dq rev/T
4. Perubahan Entropi dan Spontanitas
ΔSsis untuk proses Isotermal
ΔS = qrev / T
 Kompresi gas ideal
qrev = nRT ln (V2/V1)
ΔS = nRT ln (V2/V1)
Entropi akan bertambah selama ekspansi
gas dan berkurang selama kompresi.
Penafsiran Boltzmann secara molekuler,
besaran Ω akan bertambah seiring dengan
berkembangnya volume dan sebaliknya
 Transisi Fasa
ΔS = qrev / Tf = ΔHfus / Tf
Entropi bertambah bila suatu zat mencair
atau menguap dan sebaliknya. Penafsiran
Boltzmann secara molekuler bila zat padat
mencair atau menguap, sistem tersebut
akan semakin tidak teratur (jumlah keadaan
mikro yang bisa diakses bertambah) dan
entropi akan naik
 Aturan trauton menyatakan magnitudo
perubahan entropi penguapan molar zat
cair
ΔSvap = 88 ± 5 J K-1 mol-1
ΔSsis untuk proses Suhu yang Berubah
 ΔSv = ncv ln (T2/T1)
(V tetap)
 ΔSp = ncp ln (T2/T1)
(P tetap)
 cp > cv sehingga ΔSp > ΔSv
 Gas yang dipanaskan pada V tetap akan
mengalami kenaikan Ω yang lebih besar
daripada gas yang dipanaskan pada V
tetap sehingga akan mengalami kenaikan S
yang lebih besar pula.
ΔS untuk Lingkungan
 Kapasitas panas lingkungan harus sangat
besar sehingga panas yang dipindahkan
selama proses tidak mengubah suhu bejana.
Panas yang didapatkan oleh lingkungan
selama proses adalah panas yang hilang
dari sistem. Jika proses pada P tetap, maka
qling = -ΔHsis
 Perubahan entropi lingkungan
ΔS ling = -ΔHsis/ Tling
 Jika proses eksotermik maka entropi
lingkungan akan positif, dan sebaliknya
ΔStot untuk Sistem ditambah Lingkungan
 Pendinginan spontan suatu benda panas
bila sebuah logam panas didinginkan
dengan mencelupkan secara tiba-tiba ke
dalam sebuah bejana dingin, maka terjadi
proses spontan mengalirnya panas dari
logam ke bejana sampai suhu keduanya
sama. Proses ini disertai dengan kenaikan
entropi total untuk semesta termodinamik
proses tersebut.
∆Stotal = ∆Slogam + ∆Sbejana
 Ekspansi takreversibel dari suatu gas ideal
kerja yang dilakukan oleh sistem (-w) bila
melakukan ekspansi isotermal takreversibel selalu
lebih kecil daripada ekspansi yang dilakukan
secara reversibel
w = -⌡Pekst dV
selama ekspansi Pekst lebih kecil daripada
tekanan gas P. Untuk ekspansi revesibel, Pekst
hanya sedikit lebih kecil (sehingga sistem selalu
mendekati kesetimbangan), tetapi untuk
ekspansi takreversibel Pekst terukur lebib kecil.
Lihat gambar 8.7
 Termodinamika alam dari suatu proses (yaitu
sistem ditambah lingkungan)dalam sistem
terisolasi
1. Dalam sebuah proses reversibel, entropi
total sistem dengan lingkungan tidak
berubah
2. Dalam proses takreversibel, entropi total
sistem dengan lingkungan pasti bertambah
3. Sebuah proses dimana ∆Stotal < 0 tidak
mungkin terjadi
5. Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum Ketiga Termodinamika
Dalam setiap proses termodinamika yang
hanya melibatkan fasa murni pada
kesetimbangan, perubahan entropi ∆S
mendekati nol pada suhu nol mutlak; juga,
entropi zat kristalin mendekati nol
Entropi dari setiap zat murni (unsur atau
senyawa) dalam keadaan kesetimbangan
mendekati nol pada suhu nol absolut
 Penafsiran mikroskopik entropi (berdasarkan
mekanika kuantum dan termodinamika
statistik) menjelaskan bahwa pada saat suhu
mendekati nilai nol absolut, jumlah keadaan
mikro yang ada pada suatu zat pada
keadaan kesetimbangan turun dengan
cepat mendekati satu, sehingga entropi
absolut yang didefinisikan sebagai kb lnΩ
harus mendekati nol
Entropi Keadaan Standar So
 Entropi reaksi standar (∆So) merupakan
perubahan entropi untuk reaksi yang
menghasilkan produk dalam keadaan
standar, dari reaktan yang juga berada
dalam keadaan standarnya (25oC dan 1
atm)
 Dimensi J K-1 mol-1
6. Energi Bebas Gibbs
 ∆Stot > 0 reaksi spontan
 ∆Stot = 0 reaksi reversibel
 ∆Stot < 0 tidak mungkin
 ∆Stot merupakan kriteria umum untuk
mengkaji spontanitas atau
ketidakmungkinan suatu proses,
membutuhkan perhitungan perubahan
entropi untuk lingkungan dan sistem
 G = energi bebas Gibbs digunakan untuk
menghitung ∆Stot dengan mudah
Pengembangan Energi Bebas Gibbs
 Pada tekanan tetap, ∆Hsis = qp, sehingga
panas yang dipindahkan ke lingkungan
adalah –qp = -∆Hsis. Jika lingkungan dijaga
pada suhu tetap selama proses,
perpindahan panas harus mempunyai
pengaruh yang sama pada lingkungan
seperti yang akan terjadi untuk perpindahan
reversibel dari jumlah panas yang sama.
∆Sling = -∆Hsis/T
∆Stot = ∆Ssis + ∆Sling = ∆Ssis –(∆Hsis/T)
= -(∆Hsis - T∆Ssis)/T
 Karena T tetap, maka
∆Stot = -∆(Hsis – T Ssis)/T
G = H – TS
∆Stot = -∆Gsis/T
karena suhu absolut T selalu positif, ∆Stot dan
∆Gsis harus mempunyai tanda yang
berlawanan untuk proses yang terjadi pada T
dan P tetap, sehingga
 ∆Gsis < 0 proses spontan
 ∆Gsis = 0 proses reversibel
 ∆Gsis > 0 proses takspontan
 SUDAH PUSINGGGGGGGGGG
Download