Kelompok No. Tugas :171 (Tedi Kurniadi; Ade Melani) : 10 Interpersonal Conflict and Its Management in Information System Development Introduction Information System Development (ISD) merupakan area yang memiliki banyak gejala konflik, antara lain permusuhan dan kecemburuan, kurangnya komunikasi, berkembangnya aturan, norma, rendahnya moral dan adanya frustasi. Hanya sedikit dari studi ISD yang telah mempelajari konflik interpersonal, manajemen dari konflik tersebut dan dampak dari konflik terhadap hasil proyek. Tiap individu memilih jenis manajemen konflik yang berbeda bergantung dari tingkat konlfik personal yang dirasakan. Paper ini berfokus pada konflik interpersonal, jenis manajemen konflik dan dampaknya terhadap hasil proyek ISD. Oleh karena itu, terdapat tiga hal yang dapat dipertanyakan, yaitu: 1. 2. 3. Apakah yang dimaksud dengan konflik interpersonal dan bagaimana hal tersebut dapat dinilai? Apakah tingkat konflik interpersonal berhubungan dengan jenis manajemen konflik? Apakah tingkat konflik interpersonal dan jenis manajemennya mempengaruhi hasil proyek ISD? Definitions and Properties of Interpersonal Conflict Konflik interpersonal merujuk kepada konflik yang terjadi diantara individu yang berbeda, kelompok, organisasi atau unit sosial lainnya. Kemudian sifat dari konflik interpersonal antara lain: 1. Interdependence, terjadi jika pencapaian tujuan suatu pihak bergantung atau bagian dari tindakan pihak lain. 2. Disagreement, terjadi ketika sebuah pihak berpikir mengenai adanya perbedaan nilai, kebutuhan, kepentingan, pendapat, tujuan dan sasaran. 3. Interference, terjadi ketika satu atau lebih pihak bertentangan dengan pencapaian kepentingan, sasaran, dan tujuan pihak lain. 4. Negative Emotion, yaitu emosi yang terjadi ketika adanya pertentangan atau konflik kepentingan yang cukup besar. The Assessment of Interpersonal Conflict Penilaian yang baik terhadap sebuah konflik dihasilkan dari pengukuran keempat sifat-sifat konflik interpersonal seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Untuk mendukung metode penilaian konflik ini, dibuatlah hipotesis sebagai berikut: H1: Konflik interpersonal dalam ISD direfleksikan oleh definisi interdependence, disagreement, interference dan negative emotion. properti H2: Konflik interpersonal berhubungan erat dengan tingkat, frekuensi maupun intensitas terjadinya penyebab konflik interpersonal. Interpersonal Conflict, Conflict Management Styles and ISD Outcomes Interpersonal Conflict and Conflict Management Styles Peneliti telah mengidentifikasi lima jenis manajemen konflik, diantaranya; Asserting, terjadi ketika seseorang berusaha untuk menang, sehingga dapat dinamai sebagai win-lose situation. 2. Accomodating, hampir sama dengan asserting, accommodating mencoba mengakhiri konflik secara halus. 3. Compromising¸ setiap pihak akan mendapatkan dan kehilangan sesuatu. 1. 4. Problem-solving, ketika seseorang dalam konflik mencoba untuk memenuhi kepentingan semua pihak. 5. Avoiding, ketika seseorang mempunyai kepentingan yang berbeda dan tidak ingin terlibat dalam konflik. Interpersonal Conflict, Conflict Management Styles, and ISD Outcomes Studi ini mempelajari hubungan antara konflik interpersonal dengan manajemen konflik. Untuk tujuan tersebut, dibuatlah hipotesis sebagai berikut: Konflik interpersonal dalam ISD akan mempunyai korelasi negatif dengan problem-solving dan korelasi positif dengan asserting dan avoiding. H3: Kemudian hipotesis yang berkaitan dengan dampak konflik interpersonal dengan hasil ISD adalah sebagai berikut: Konflik interpersonal akan mempunyai dampak negatif terhadap hasil ISD. H4: Untuk mengamati dampak langsung dari jenis manajemen konflik terhadap hasil ISD dan dampak dari pemecahan konflik yang memuaskan terhadap hasil ISD tersebut, diberikan tiga hipotesis sebagai berikut: Problem-solving akan mempunyai dampak positif, sementara asserting dan avoding akan mempunyai dampak negatif terhadap pemecahan konflik yang memuaskan dalam ISD. H5: H6: Pemecahan konflik yang memuaskan akan mempunyai dampak positif terhadap hasil ISD. H7: Problem-solving akan mempunyai dampak positif, sementara asserting dan avoiding akan mempunyai dampak negatif terhadap hasil ISD. Method Sample of Respondents Responden diambil dari area aplikasi kerja yang berbeda-beda, yang paling banyak dari bagian keuangan, pemasaran dan administsrasi. Responden yang memberikan tanggapan terhadap kuesioner terdiri dari 265 orang staff IS dan 272 orang user. Tingkat pendidikan responden yaitu dari sekolah dasar, sekolah menengah atas, diploma, sarjana dan setingkat master. Kisaran usia responden yaitu dari 22 hingga 60 tahun dengan rata-rata usia 37 tahun untuk staff IS, 22 hingga 61 tahun dengan rata-rata usia 39 tahun untuk user. Questionnaire Items Kuesioner terdiri atas 75 pertanyaan yang memiliki nilai dalam skala 11, yaitu dari 0 hingga 10. Pertanyaan yang diajukan menyangkut properti yang dimiliki oleh konflik interpersonal, validitas kriteria konflik interpersonal, jenis manajemen konflik, tingkat kepuasan atas penyelesaian konflik yang dicapai serta hasil ISD yang diperoleh. Analytical Procedures Stage One: The Assessment of Interpersonal Conflict Untuk pengujian terjadinya konflik interpersonal dan hipotesa indikator dimensional digunakan Structural Equation Modelling (SEM). Tahap ini berfokus untuk menguji hipotesa H1 dan H2. Stage Two: Interpersonal Conflict, Conflict Management Styles, and ISD Outcomes Analisa SEM digunakan untuk menguji hubungan antara konflik interpersonal, jenis manajemen konflik, tingkat kepuasan penyelesaian konflik dan hasil dari ISD. Tahap ini berfokus untuk menguji hipotesa H3, H4, H5, H6, H7. Results Stage One: The Assessment of Interpersonal Conflict Hasil dari analisa data mendukung kuat hipotesa H1 dan H2. Stage Two: Interpersonal Conflict, Conflict Management Styles, and ISD Outcomes Hasil dari analisa data mendukung kuat hipoteda H3, H4 dan H5. Namun tidak demikian dengan hipotesa H6 dan H7. Discussion Persepsi individual mengenai konflik interpersonal tidak memasukkan penilaian tentang interdependency. Individu tidak mempertimbangkan apakah mereka berada dalam tim proyek, apakah mereka sedang dipekerjakan dan sebagainya pada saat mempertimbangkan adanya konflik interpersonal pada ISD. Namun hal ini tidak menunjukkan bahwa interdependency tidak ada hubungannya dengan hasil ISD. Sebaliknya, disagreement, interference dan negative emotion menjadi dasar penilaian individu mengenai konflik interpersonal. The Negative Impact of Interpersonal Conflict Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik interpersonal tidak hanya merupakan suatu pengalaman yang negatif, melainkan juga memberikan dampak negatif terhadap hasil ISD, bahkan ketika konflik tersebut dapat ditangani dengan baik. Terjadinya konflik interpersonal harus dapat dihindari. Selain itu, manajemen konflik interpersonal dan tingkat kepuasan atas penyelesaian konflik juga merupakan hal yang penting. Study Limitations and Future Research Penelitian ini tidak melibatkan positive emotion dalam dimensi konflik interpersonal. Penelitian perlu mengalihkan perhatiannya untuk mempelajari peran dari tiga dimensi konflik interpersonal atas muncul, meningkat dan diselesaikannya konflik interpersonal. Penelitian di masa mendatang harus berhubungan dengan perspektif umum dari penelitian ini mengenai konflik interpersonal dan jenis manajemen konflik terhadap manifestasi yang lebih spesifik. Penyelidikan mengenai munculnya, keberadaan dan konsekuensi dari konflik yang berbeda akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai terjadinya konflik interpersonal dalam ISD. Conclusion Konflik interpersonal merupakan hal yang penting namun selama ini diabaikan dalam ISD. Bagaimanapun konflik interpersonal diselesaikan, hal ini tetap memberikan efek negatif. Peneliti dan praktisi ISD harus memberikan upaya yang besar terhadap penilaian penyebab dan pencegahan konflik interpersonal. Komentar terhadap Kelompok Sebelumnya Kelompok 92 tidak memberikan pernyataan yang jelas mengenai jumlah responden dalam penelitian, sebab mereka menyatakan jumlah orang yang terlibat dalam penelitian. Padahal jumlah yang mereka sebutkan itu adalah jumlah dari orang yang dikirimi kuesioner, bukan jumlah orang yang memberi respon terhadap kuesioner.