PROSIDING SEMINAR NASIONAL RITEKTRA 2010 ISBN: 978-XXX-XXXXX-X-X Implementasi Prototipe Software Defined Radio pada Komunikasi Peer to Peer dengan Menggunakan Kanal VHF Primatar Kuswiradyo Pascasarjana Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, INDONESIA. Email: [email protected] Abstrak SDR atau disebut juga Software Defined Radio adalah suatu teknologi pemrosesan sinyal yang mengoptimalkan pemakaian PC sebagai perangkat pendukungnya. Dengan pengaplikasian SDR ini pada sistem modem komunikasi maka memungkinkan adanya kemudahan dan fleksibilitas di dalam rekayasa DSP (Digital Signal Processing) tanpa perlu melakukan perubahan pada hardwarenya. Dalam penelitian ini akan dipelajari tentang implementasi prototip SDR pada komunikasi nirkabel peer to peer yang menggunakan kanal VHF sebagai kanal transmisinya. Penelitian dilakukan dengan metode simulasi laboratorium menggunakan PC dan hardware elektronika yang mendukung konversi analog dan digital sekaligus transceiver VHF. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan implementasi SDR pada jaringan nirkabel VHF khususnya serta pada jaringan nirkabel secara umum sehingga diharapkan akan menghasilkan alternatif bagi ketersediaan pelayanan komunikasi wireless di masa mendatang. Kata kunci: Software Defined Radio, jaringan nirkabel, Digital Signal Processing. 1. PENGANTAR Software-Defined-Radio (SDR) atau dapat disebut juga dengan software-radio, umumnya didefenisikan sebagai berikut [1] : Sofware-radio adalah sebuah teknologi yang muncul untuk membangun sistem radio yang fleksibel, multiservice, multistandard, multiband, reconfigurable dan reprogrammable dengan menggunakan software. Penggunaan SDR sebagai pendukung di dalam sistem telekomunikasi memudahkan pengguna untuk mendesain sebuah modem digital dikarenakan pengguna dapat mengubah-ubah mode modulator yang digunakan tanpa perlu melakukan perubahan pada sisi hardware yang digunakan. Teknologi SDR ini mengoptimalkan fungsi dari sebuah PC untuk melakukan pemrosesan sinyal digital. Dalam percobaan ini prototype SDR akan dicoba diimplementasikan pada komunikasi peer to peer nirkabel yang akan dilakukan pada kanal VHF dengan frekuensi 145 MHz yang disesuaikan dengan frekuensi kerja dari radio HT yang digunakan. Sebagai langkah awal sebelum menuju dalam mempelajari SDR yang lebih dalam maka penulis memutuskan untuk memproses sinyal baseband terlebih dahulu dikarenakan cara ini adalah yang paling mudah dilakukan sebelum mempelajari pemrosesan sinyal digital yang lebih lanjut. Pada percobaan kali ini penulis menggunakan sound card standar PC yang digunakan sebagai hardware untuk konversi sinyal digital ke analog, sedangkan untuk konversi dari sinyal analog ke digital akan dilakukan dengan menggunakan hardware ADC standar. Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu menyediakan alternative sarana komunikasi nirkabel yang fleksibel dan diharapkan mendukung untuk daerah minim infrastruktur sehingga pada akhirnya dapat PROSIDING SEMINAR NASIONAL RITEKTRA 2010 ISBN: 978-XXX-XXXXX-X-X memberikan akses telekomunikasi yang merata bagi masyarakat. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Software Defined Radio Software-Defined-Radio (SDR) atau dapat disebut juga dengan software radio, umumnya didefenisikan sebagai berikut [1] : Sofware-radio adalah sebuah teknologi yang muncul untuk membangun sistem radio yang fleksibel, multiservice, multistandard, multiband, reconfigurable dan reprogrammable dengan menggunakan software. Penelitian untuk pengembangan Software-Defined-Radio (SDR) telah banyak dilakukan untuk mengembangkan kemampuan hardware radio tanpa memerlukan penggantian hardware radio tersebut. Ada beberapa paper yang membahas dasar perancangan SDR ini antara lain [2] mengenai teori fundamental yang harus dipelajari untuk pengembangan SDR itu sendiri serta pada [1] mengenai konsep dasar untuk perancangan SDR. Akan tetapi paper-paper rujukan di atas masih belum difokuskan secara mendetail untuk pengembangan SDR yang ditujukan bagi pemula yang memiliki keterbatasan hardware serta pengetahuan lanjut mengenai pemrosesan sinyal digital dengan menggunakan PC. Gambar 1 adalah sebuah gambaran sebuah SDR yang ideal. Akan tetapi untuk penelitian kali ini hanya akan lebih lanjut. Gambar 2 adalah bagan prototype SDR yang dipergunakan dalam penelitian ini. Gambar 1. Ideal SDR Gambar 2. Bagan Prototipe SDR Fleksibilitas dari sebuah sistem SDR terlihat dari kapabilitasnya untuk dioperasikan pada lingkungan multiservis tanpa terikat pada standar-standar terpisah tapi dapat menawarkan (secara teoritis) pelayanan-pelayanan dari beberapa sistem standar yang telah ada maupun sistem-sistem masa depan untuk tersebut. 2.2 Komunikasi Nirkabel Peer to Peer pada Kanal VHF Kanal VHF sering dipergunakan sebagai kanal komunikasi karena memiliki bandwith yang cukup lebar serta jarak jangkauan yang lumayan jauh [3]. Dalam penelitian ini dipergunakan 2 buah radio HT VHF sebagai terminal nirkabelnya. 2.3 On Off Keying On Off Keying atau sering disebut juga dengan ASK (Amplitudo Shift Keying) adalah salah satu modulasi digital dasar yang memiliki perubahan pada amplitude sinyalnya [4]. Gambar 3. OOK Biasanya direpresentasikan dengan : PROSIDING SEMINAR NASIONAL RITEKTRA 2010 ISBN: 978-XXX-XXXXX-X-X S(t) = A sin (2пft) untuk binary 1 (1) = 0 untuk binari 0 2.4 Pengolahan Sinyal Digital Pengolahan terhadap sinyal komunikasi sangat penting guna mendapatkan informasi yang terkandung dalam sinyal tersebut. Pengolahan Sinyal adalah pemrosesan sinyalyang mempunyai kaitan dengan penyajian,perubahan bentuk, dan manipulasi dari isi sinyal dan informasi [5]. Sedangkan Pengolahan Sinyal Digital adalah pemrosesan sinyal yang mempunyai kaitan dengan penyajian, perubahan bentuk, dan manipulasi dari isi sinyal dan informasi dalam bentuk digital [5]. Ada beberapa keuntungan yang didapat dari pengolahan sinyal secara digital ini [6] antara lain : 1. Hasil pengolahannya dapat mudah diduplikasi. 2. Sistem digital dapat dengan mudah diimplementasikan pada hardware yang berbeda. 3. Robust (level sinyal dapat diregenerasi). Akan tetapi juga memiliki beberapa kekurangan [5] yaitu : 1. Limitasi pada frekuensi. 2. Kompleksitas pada sisi A/D maupun D/A. 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian secara terurut. S(t) = sin (2п 4KHz) untuk binary 1 (2) = 0 untuk binari 0 Jadi di dalam rentang waktu 1 detik dibangkitkan sekitar 60 bit data dengan bentuk sinyal sinusoida yang kemudian dirangkai menjadi satu lalu dikonversi menjadi file wav. File wav ini kemudian diputar dengan menggunakan pemutar file wav digital. Dengan menggunakan pemutar wav digital maka akan memungkinkan sound card pada PC untuk menjadi DAC (Digital to Analog Converter). Untuk memeriksa bentuk sinyal yang dihasilkan oleh sound card maka digunakan osciloskop sehingga dapat diketahui bentuk sinyal sinusoidal yang dihasilkan. 3.2 Konfigurasi Komunikasi Peer to Peer Pada tahap ini dilakukan sambungan dari output sound card pada PC menuju input radio HT VHF untuk kemudian ditransmisikan pada frekuensi kerja 145 MHz. Pada sisi penerima, radio HT VHF yang berfungsi sebagai penerima dihubungkan ke input dari hardware ADC yang telah diprogram pada bagian IC microcontrollernya sehingga bias berfungsi sebagai mana mestinya. Dari output hardware ADC kemudian disambungkan menuju input PC penerima melalui port komunikasi serial. (lihat gambar 2). 3.3 Melakukan konfigurasi di Sisi Penerima 3.1 Pembangkitan Sinyal Melalui PC Untuk membangkitkan sinyal digital, penulis menggunakan software audacity yang didapat secara gratis dari internet. Pada pembangkitan sinyal digital ini penulis menggunakan modulasi digital amplitude shift keying, dimana digunakan referensi sebagai berikut : Setelah melakukan berbagai konfigurasi yang diperlukan maka di sisi penerima diperlukan sebuah software yang mampu membaca data mentah dari masukan komunikasi serial. Dengan menggunakan software rekonstruksi ini maka data mentah yang didapatkan dari hasil sampling oleh ADC akan PROSIDING SEMINAR NASIONAL RITEKTRA 2010 ISBN: 978-XXX-XXXXX-X-X direkonstruksi menjadi data-data biner sehingga bisa didapatkan bit-bit yang dikirim sebelumnya. 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN Berikut adalah gambar dari sinyal dalam bentuk wav yang telah dibangkitkan di audacity (gambar 4). Untuk memastikan bahwa sound card bisa mengirimkan sinyal yang telah dibangkitkan di PC maka digunakan pengukuran dengan menggunakan osciloskop. Gambar 4. Cuplikan sinyal pada audacity Dari gambar 5 di bawah terlihat bahwa sound card berhasil mengeluarkan output yang sama persis dengan yang telah dibangkitkan dengan software pada PC akan tetapi dengan bentuk yang sudah dianalogkan. Dari hasil metode sample dengan teknik integrator untuk rentang waktu tertentu pada data yang diterima dari Gambar 5. Tampilan sinyal di Osciloskop Gambar 6. Tampilan pada sisi penerima ADC melalui port serial maka akan didapatkan kembali raw bit yang telah dikirimkan tadi (gambar 6). 5. KESIMPULAN & SARAN Dari hasil penelitian sementara yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa metode dalam penelitian ini cocok untuk para pemula yang ingin mempelajari teori sekaligus implementasi SDR secara sederhana. Dengan eksplorasi serta modifikasi yang lebih lanjut maka akan didapatkan hasil yang lebih spesifik untuk berbagai jenis metode modulasi digital sehingga akan memperkaya alternative komunikasi nirkabel di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Enrico Buracchini, CSEL T (September 2000). The Software Radio Concept. IEEE Comm.Magazine, hal. 138-143. 2. Gerald Youngblood (2002). A Software-Defined Radio for the Masses. Part 1,http://www.flexradio.com/Data/Doc/qex1.pdf. 3. Shibuya, Shigekazu (1983). A Basic Atlas of Radio-Wave Propagation. John Wiley & Sons. 4. Prasad, K.V. (2003). Principles of Digital Communication Systems and Computer Networks. Charles River Media. 5. Steven W. Smith,The Scientist and Engineer's Guide to Digital Signal Processing, Second Edition. California: Technical Publishing San Diego. 6. J. G. Proakis and D. G. Manolakis (1992). Digital Signal Processing: Principles, Algorithms and Applications. MacMillan Publishing.