MENENTUKAN KALOR LEBUR ES DAN KALOR YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK DAN TAR KALOR LISTRIK Khilda Khoirunnindiyani 1001135029 PENDIDIKAN FISIKA [email protected] UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA LABORATORIUM FISIKA DASAR JAKARTA 2012 ABSTRAK Kalor di definisikan sebagai energi yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang di milliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu banda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang di kandung sedikit. Pengukuran kalor seiring dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Jika kalor jenis suetu zat sudah dapat diketahui, maka kalor yang diserap atau dilepaskan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suatu suhu zat tersebut. Percobaan calorimeter ini di dasarkan pada asas black. Jika dua buah benda yang suhunya berbeda, kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda dengan suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Perpindahan ini akan berhenti sampai terjadi kesetimbangan termal ( suhu kedua benda sama ). Pada keadaan setimbang inilah, kalaor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diterima. ABSTRACT Heat is definied as the energy which is ownwd by a substance. In general to detect the presence of heat prossessed by an object that is by meansuring the temperature of the subject. If the temperature is high then the heat is contained by a very large objects. As well as conversely if low temperature heat conditioned so little. Heat meansurements are often performed to determine the type of heat a substance, if the heat can be kind of a substance already known, then the heat is absorbed of the release can be determined by measuring the temperature change of a substance. Calorimeter experiment is based on the principe of black. If two objects have different temperature and then combined or mixed, there will be a transfer of heat from the object with a higher temperature to the temperature more lower. Trap transfer this will stop until there is thermal equilibitum ( the temperature of the two same thing ). At the equilibitium state, the heat of the same heat in receiving. PENDAHULUAN untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan Kalor merupakan bentuk energy mengukur suhu benda tersebut. Jika maka dapat berubah dari satu bentuk ke suhunya tinggi maka kalor yang dikandung bentuk yang lain. Berdasarkan hokum sedikit. Pengkuran kalor sering dilakukan kekekalan energy, menyatakan energy untuk menentukan kalor jenis suatu zat. tidak dapat di musnakan dan tidak dapat Jika kalor jenis suatu zat sudah dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. diketahui, maka kalor yang diserap atau Misalnya energy listrik dapat berubah dilepaskan menjadi energy kalor dan juga sebaliknya mengukur energy kalor dapat berubah menjadi energy tersebut. llistrik. dapat ditentukan perubahan suatu dengan suhu zat Satu kalori adalah kalor yang Menurut hukum kekekalan energy, dibutuhkan untuk menaikan suhu satu energy dapat diubah dari suatu bentuk gram air sebesar satu derajat celcius. menjadi bentuk yang lain, namun energy Karena tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. berpindah, maka harus ada hubungan Energy yang dilepaskan pada reaksi kimia antara satuan kuantitas kalor dan satuan berasal dari energy yang disimpan di energy dalam zat – zat yang bereaksi, dan energy Hubungan tersebut adalah : yang diserap tersimpan dalam zat – zat 1 kalori = 4,18 joule yang dihasilkan. 1 joule = 0,24 kalori kalor adalah mekanik, Percobaan energy misalnya kalorimeter yang joule. ini didasarkan pada asas black. Calorimeter DASAR TEORI adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam Kalor didefinisikan sebagai energy yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum suatu perubahan atau reaksi kimia. Ada beberapa jenis calorimeter akan calorimeter kesetimbangan termal. Secara sistemtis yaitu listrik, calorimeter aluminium, dan calorimeter bom. berhenti sampai terjadi dapat dirumuskan : Pada kali ini kita akan membahas Q lepas = Q terima calorimeter jenis listrik. Calorimeter listrik Yang melepas kalor adalah enda berbeda dengan calorimeter yang lainnya, yang suhunya tinggi dan yang menerima calorimeter ini biasanya digunkan untuk kalor adalah benda yang bersuhu rendah. menentukan kalor jenis zat cair. Adapun Bila persamaan tersebut dijabarkan maka prinsip kerja calorimeter ini adalah sebagai akan diperoleh : berikut. Q lepas = Q terima Sejumlah zat cair yang masssanya m1.c1 (t1-ta) = m2.c2 (ta-t2) m/kg dimasukan ke dalam bejana tembaga yang kapasitas kalornya diketahui, Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor missalnya CJ/K. Selanjutnya zat cair itu di dibutuhkan panaskan dengan menggunakan pemanas bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat, listrik yang bekerja pada beda potensial jenis zat (kalor jenis) dan perubahan suhu. V(volt) dan arus yang mengalir I (ampere) selama waktu t (sekon). waktu t Kapsitas benda kalor atau (H) zat adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat Kenaikan suhu ΔT °C selama selang suatu yang ini diukur dengan untuk menaikan suhunya 1°C. Kalor jenis (C) adalah banyaknya kalor yang menggunakan thermometer. Jadi, energy dibutuhkan untuk menaikan 1 gram atau listirk yang diberikan selama t sekon ini 1Kg zat sebesar 1°C. Banyaknya kalor adalah Dengan yang dibutuhkan untuk menguapkan 1Kg menganggap tidak ada kalor yang hilang zat pada suhu konstan disebut kalor uap. selama proses itu berlangsung, energy Pada kali ini terjadi perubahan wujud dan listrik ini diserap oleh calorimeter dan zat air menjadi uap akan berlaku : cair. ω = VIt Berdasarkan (joule). hukum kekekalan energy. VIt = mc. ΔT + c ΔT ... (1) C = Q / m . ΔT ... (2) Bila kedua persamaan tersebut Asas Black Apabila H = Q / ΔT dihubungkan maka terbentuk persamaan ada dua benda yang baru : suhunya berbeda kemudian disatukan atau H = m.c dicampur, maka akan terjadi aliran kalor Keterangan : dari benda yang bersuhu tinggi menuju Q= Kalor (joule) benda yang bersuhu rendah. Aliran ini m= massa benda (Kg) ΔT = Perubahan suhu (K) 6. Mencatat temperature kesetimbangan C = Kalor Jenis (KJ / Kg) 7. Menimbang kembali calorimeter H = Kapsitas kalor (Kal) (Menghitung Nilai Air Kalorimeter besreta METODE PERCOBAAN Pengaduknya) 1. Menimbang calorimeter kosong, Dalam percobaan ini kami menguji permasalahan kami dengan melakukan pengaduk dan hambatan R 2. Memasukkan air dingin ¼ bagian, percobaan di lab fisika dengan langka- kemudian langkah sebagai berikut : mengukur 1. Menyiapkan alat dan bahan Sehingga massa dan temperature 2. Menyusun alat percobaan air dingin diketahui (Tad) 3. Melakukan pengecekan alat ditimbang dan temperaturnya. 3. Menambahkan dengan air panas ½ 4. Melakukan percobaan bagian (diketahui massa dan temperature (Tap)) PENGUJIAN SISTEM 4. Memperhatikan temperature Pada percobaan calorimeter yang diuji adalah beban perubahan temperature. kenaikan dan mencatat temperatur setimbangnya 5. Menimbang kembali calorimeter Untuk mendapatkan konstanta calorimeter dalam tersebut. Percobaan ini bertujuan untuk tersebut sehingga dapat diketahui menentukan kalor lebur es, kalor yang massa air tersebut ditimbulkan oleh arus listrik dan tara kalor listrik. Adapun langkah – langkah keadaan setimbang 6. Maka nilai air calorimeter total (Ht) dapat dihitung dengan mengingat percobaaan sebagai berikut : bahwa kedua factor dibawah ini (Menentukan kalor lebur es ) sama : Kalor yang diterima air 1. Mencatat keadaan suhu ruangan 2. Menimbang calorimeter kosong besreta dingin pengaduknya Ht (Ta – Tm) 3. Menimbang calorimeter dengan air ½ Kalor yang dberikan air bagian, kemudian timbang kembali panas 4. Mencatat suhu air Map ( Tap – Ta ) 5. Memasukan potongan es kedalam calorimeter. pengaduknya Kemudian tutup serta ( Menghitung Tara Kalor Listrik ) 1. Menggunakan kembali kaorimeter besrta isinya pada percobaan diatas, sehingga massa calorimeter dari data diatas maka dapat kitaketahui ataupun massa air telah diketahui bahwa air panas bila dicampurkan dengan 2. Membuat rangkaian seperti pada air maka suhunya berubah dan sehingga gambar suhu menjadi setimbang untuk mencari 3. Mencatat temperatur air dalam suhu setimbang itu H = mp.ca tp-tg / tg-td calorimeter sebelum melanjutkan - md.ca percobaan dimana : 4. Mengatur Rg sehingga dan diperoleh catu daya mp adalah massa air panas penuntukan md adalah massa air dingin pada amperemeter = 2 A. Mencatat tp adalah suhu air panas potensialnya yang ditunjukan oleh td adalah suhu air dingin voltmeter tg suhu gabungan 5. Dengan menjaga agar penunjukan amperemeter tetap, alirkan arus selama 30 menit. Mencatat DATA HASIL PERCOBAAN Kalor lebur es (L) Selama L ΔL hambatan R dialiri aurs listrik, 40,23 59,50 lakukan Kal/gr Kal/gr temperatur akhir (Ta). pengadukan secara KR KC 1,47.10-4 % 99,99% perlahan sehingga pemanasan air merata. HASIL DAN PEMBAHASAN A.nilai air Masa calorimeter, pengaduk dan air, 0,124 Kg Temperatur air dingin 28˚c Temperatur air panas 80˚c Temperatur gabungan 51˚c Massa calorimeter, pengaduk, air dan air 0,2548 Kg Nilai Air Kalorieter (Ht) ΔHt Ht 126,33 8,72 Kal/°c kal/°c KR 6,9 % KC 93,1% Hambatan (R) R = V/I = 12v / 1,9 A = 6,31 Ω panas B. panas lebur Massa calorimeter, pengaduk, air 0,1 gr Temperature air dalam calorimeter 25˚c Penurunan 30 detik 8˚c Penurunan 60 detik 4˚c Penerunan 90 detik 4˚c Penurunan 120 detik 4˚c Temperature setelah es mencair 5˚c Massa calorimeter, pengaduk, air dan air es 0,1 Kg Tara Kalor Listrik (1/a) 1/a Δ 1/a KR KC 6,62 J/k 326,31 J/k 5% 95 % KESIMPULAN Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa kalor jenis suatu benda tidak bergantung pada sifat dan jenis benda tersebut. Jika kalor jenis suatu benda adalah kecil, maka kenaikan suhu benda tersebut akan cepat bila dipanaskan. Jika dua buah zat dicampurkan menjadi satu, maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai terjadi kesetimbangan. Sesuai dengan asas black energy yang dilepaskan sama dengan energy yang diterima oleh zat tersebut. DAFTAR PUSTAKA 1. Buectu,j frederik.1991.teori dan soal fisika.jakarta:erlangga 2. tippler.1991.fisika untuk teknik.jakarta:erlangga sain dan