KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT): TINJAUAN BERITA SURAT KABAR DI INDONESIA. --------------------------------------------------------------------------------------------------DOMESTIC VIOLENCE: A NEWS REVIEW IN INDONESIA’S NEWSPAPPER Fajar Syuderajat Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran [email protected] /HP: 085862638181 ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia.” Dengan tujuan untuk (1) mengetahui bagaimana bentuk-bentuk KDRT; (2) mengetahui apa penyebabnya; (3) menganalisis dan merekomendasikan solusi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan populasi terbitan Harian Kompas pada rentang waktu Januari-Agustus 2014. Dari 233 terbitan, terdapat 49 berita mengenai kekerasan domestik yang terdiri dari 12 kasus kekerasan seksual, 1 psikologis, 29 fisik, dan 7 berlatar belakang ekonomi. Kesimpulan penelitian: Bentuk-bentuk KDRT yang terjadi yaitu kekerasan seksual, psikologis, fisik, dan ekonomi; Penyebab terjadinya KDRT ialah sifat agresif manusia yang didukung oleh rasa superioritas yang lahir karena sistem patriarkis serta kemampuan berkomunikasi untuk memecahkan masalah yang rendah; Dan rekomendasi solusinya adalah agar pemerintah membuat undang-undang khusus yang menangani KDRT, serta merubah mindset patriarkis menjadi mind-set gender yang berkeadilan melalui serangkaian pendidikan dan pembelajaran. Di samping itu juga dibutuhkan regulasi yang ketat tentang tayangan kekerasan dan pornografi di media massa, yang membuat masyarakat menjadi permisif dengan kekerasan dan penganiayaan seksual. Kata Kunci: berita, surat Kabar, KDRT, kekerasan dalam rumah tangga ABSTRACT The study, entitled "domestic violence (KDRT): review of the News newspapers in Indonesia." With the aims to (1) find out how forms of KDRT; (2) knowing what the cause; (3) analyze and recommend solutions. The method used is descriptive research with the population issue Daily Kompas on a span of January- JURNAL RISET KOMUNIKASI 1 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia August 2014. Regarding of 233 publications, there are 49 news regarding domestic violence consisting of 12 cases of sexual violence, 1 psychological, 29 physical and 7 economic background. The research conclusion: KDRT forms are happening in sexual violence, psychological, physical, and economic; The cause of the occurrence of KDRT is the aggressive nature of man are powered by a sense of superiority that was born because of the patriarkis system and the low of ability to communicate in order to solve the problem; And recommendation solution is to let the Government make special legislation dealing with KDRT, as well as changing the mind-set patriarkis into a mind-set that gender justice through a series of education and learning. In addition it also required strict regulation about exposure of violence and pornography in the media, that make the public be permissive with violence and sexual molestation. Keywords: News, newspapers, KDRT, domestic violence JURNAL RISET KOMUNIKASI 2 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia dalamnya, maka ini dapat digolongkan PENDAHULUAN Belum ada satu definisi yang dapat merepresentasikan komprehensif dalam mengenai Rumah sebagai kejahatan. secara Namun KDRT adalah bentuk Kekerasan kejahatan domestik yang sering kali Tangga (KDRT). tertutupi Namun secara umum yang termasuk terkunci. dalam pengaduan tindak kekerasan adalah oleh pintu rumah Berdasarkan yang yang pengaduan- diterima oleh melakukan kontrol dengan intimidasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kekerasan yang berjumlah ratusan. Mitra Perempuan meliputi tindakan seksual, psikologis, (untuk wilayah Jabotabek), misalnya fisik dan ekonomi yang dilakukan dan Lembaga Rifka Annissa (untuk individu terhadap individu yang lain wilayah dalam hubungan rumah tangga atau Yogyakarta), hubungan yang intim (karib). lembaga dan pemaksaan Kekerasan domestik dapat dikategorikan sebagai kejahatan. Ada sejumlah alasan mengapa kekerasan domestik harus Tengah keduanya yang dan adalah memfokuskan diri dalam soal kekerasan domestik. Dan boleh jadi kasus sebenarnya melebihi dari jumlah yang sudah dilaporkan. sebagai Penelitian ini adalah tentang kejahatan, antara lain karena kejahatan bagaimana Bentuk, Penyebab, dan domestik ini umumnya terjadi karena Rekomendasi masih adanya Kekerasan antara mereka kekerasan disebut Jawa diskriminasi yang dengan posisi melakukan mereka yang menjadi korban kekerasan. Biasanya mereka yang dominan dibandingkan mereka yang menjadi korban. Dan jika ini terjadi di tangga yang menjadi tempat berteduh bagi seharusnya berlindung setiap dalam mengenai Rumah Tangga (KDRT) yang ditinjau dari Analisis Isi Berita Surat Kabar Kompas pada tahun 2014 sebanyak 233 terbitan selama melakukan kekerasan merasa posisinya rumah Solusi individu bulan Januari hingga Agustus. Metode deskriptif dipilih sebagai cara untuk membuka masalah penelitian. Pertimbangan Kompas sebagai surat kabar yang dipilih adalah karena dan Harian Kompas merupakan harian di nasional terbesar di Indonesia yang JURNAL RISET KOMUNIKASI 3 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia memiliki oplah lebih dari satu juta kopi kehebatan; kesengitan; perharinya dan memiliki coverage kedahsyatan; terluas yaitu tingkat kelurahan (desa) perkosaan (Kamus Bahasa Latin, Hal. di Indonesia Bagian Barat dan Bali 930). Di bawah ini ada beberapa hingga tingkat kabupaten di seluruh kutipan mengenai definisi kekerasan Indonesia Bagian Tengah dan Timur. dari berbagai sumber, semoga bisa memberikan TINJAUAN PUSTAKA kegarangan; gambaran aniaya; yang utuh dalam memahami apa itu kekerasan. 1.Pengertian KDRT Menurut Belum ada satu definisi yang dapat kebengisan; merepresentasikan secara Indonesia adalah Kamus Kontemporer, perihal atau Bahasa kekerasan sifat keras, kekerasan paksaan, perbuatan yang menyebabkan dalam rumah tangga. Namun secara kerusakan fisik atau barang orang lain umum yang termasuk dalam tindak (Kamus kekerasan adalah melakukan kontrol, Kontemporer, Hal. 716). Sedangkan kekerasan Kamus komprehensif mengenai dan pemaksaan yang Bahasa Webster, Indonesia mendefinisikan meliputi tindakan seksual, psikologis, kekerasan fisik dan ekonomi yang dilakukan kekuatan fisik untuk melukai atau individu terhadap individu yang lain menganiaya, perlakuan atau prosedur dalam hubungan rumah tangga atau yang kasar serta keras. Dilukai oleh hubungan yang intim (karib). atau Cukup sulit untuk membuat satu definisi utuh tentang kekerasan, dikarenakan adanya pandangan obyektif dan subyektif manusia, yang masing-masing mempunyai penilaian berbeda dalam menentukan tingkatan dan faktor atau tindakan apa saja yang dapat dimasukkan dalam kategori kekerasan. Kekerasan sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu violentia , yang berarti kekerasan; keganasan; sebagai terluka penyimpangan, perkataan tidak penggunaan dikarenakan pelanggaran, senonoh: atau kejam. Sesuatu yang kuat, bergolak, atau hebat dan cenderung menghancurkan atau memaksa. Perasaan atau ekspresi yang berapi-api, juga termasuk hal-hal yang timbul dari aksi atau perasaan tersebut: suatu bentrokan atau kerusuhan (Kamus Webster, hal. 1319: Exertion of physical force so as to injure or abuse, an instance of violent treatment or procedure, injury by or as JURNAL RISET KOMUNIKASI 4 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia if by distortion, infringement, or by one person on another for the profanation: purpose of achieving the user's ends). turbulent, outrage. or furious Intense, and often 2. Bentuk-bentuk kekerasan destructive action or force, vehement feeling or expression, also: an instance of such action or feeling: a clashing or jarring quality. and conflict. Volume. I dikatakan bahwa kekerasan adalah suatu aksi atau tindakan dengan kekuatan fisik antara sesama manusia, yang legitimasinya masih bisa diperdebatkan (Encyclopedia violence, peace, and conflict. Anthropology of violence and perempuanlah yang sering menjadi korban dari KDRT karena posisinya yang inferior dibanding laki-laki. Data Dalam Encyclopedia violence, peace, Tidak dapat disangkal bahwa conflict. Hal. statistik yang lengkap dan resmi soal ini belum tersedia, namun kumpulan fakta hasil inventarisasi LSM-LSM pendamping perempuan menunjukkan bahwa sebagian besar korban kekerasan domestik adalah perempuan. Ada dua alasan setidaknya kenapa terjadi kekosongan data itu: 89: Pertama, Violence, is an act or a threat of karena physical force between persons, the domestik legitimacy of which may be contested). kejahatan oleh masyarakat. Peristiwa Namun dalam artikel lain—pada buku seperti yang pembantu sama—menyebutkan bahwa tidak kekerasan dikenal penyiksaan dan sebagai terhadap kekerasan istri, lainnya kekerasan adalah penggunaan atau dianggap sebagai masalah pribadi, manifestasi dari kekuatan fisik; dalam masalah rumah tangga orang lain, konteks ini, penggunaan kekuatan fisik sehingga pihak luar termasuk penegak oleh seseorang terhadap yang lain hukum tidak selayaknya turut campur. dengan tujuan untuk mendapatkan Kedua, kebanyakan korban keinginan si pengguna kekerasan itu tidak berbicara secara terbuka tentang sendiri (Encyclopedia violence, peace, kasusnya. Ini terjadi karena kasus- and conflict. Childrearing, violent and kasus tersebut tidak dianggap penting, non-violent. Hal. 239: Violence is the diremehkan, atau dianggap sebagai use or manifestation of physical force; sebuah aib keluarga yang justru harus in this article, the use of physical force ditutup-tutupi. JURNAL RISET KOMUNIKASI 5 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia Jadi fenomena KDRT yang terangkat ke fenomena permukaan gunung Yogyakarta dan Jawa Tengah. adalah es. Artinya, sebagian besar kasus tidak dilaporkan dan tidak diberitakan oleh surat kabar atau media massa lainnya. Adapun kekerasan yang diberitakan oleh harian umum KOMPAS di 233 hari terbit selama bulan Januari-Agustus 2014 yaitu: Selama bulan Januari-Agustus Tabel1. Bentuk-bentuk Kekerasan, 2014 harian umum Kompas memuat 49 berita Korban, dan Pelaku yang berkaitan dengan kekerasan domestik. Jumlah tersebut jauh di bawah (lebih sedikit) dari No Bentuk Kekerasan 1. Seksual pengaduan-pengaduan yang diterima oleh Lembaga Swadaya Masyarakat 2. Psikologis 3. Fisik (LSM) yang concern yaitu misalnya Mitra Perempuan Jabotabek) (untuk dan wilayah Lembaga Rifka memfokuskan Pelaku Anak Suami perempuan (bapak) (kandung atau tiri) Suami Pembantu (bapak) rumah tangga Suami Istri, mertua Istri Suami Anak laki-laki Suami (kandung (bapak), atau tiri) istri (ibu) diri dalam soal kekerasan domestik. Suami Mitra selama menerima Perempuan mencatat tahun 2013-2014 telah 879 pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi Ju m 5 7 1 9 4 5 dan Yogyakarta), keduanya adalah yang Korban Anak perempuan (kandung atau tiri) Pembantu rumah tangga Annissa (untuk wilayah Jawa Tengah lembaga bentuk-bentuk Menantu 4. Ekonomi Istri Pembantu rumah tangga Suami (bapak), Istri (ibu) Suami, istri, anak ( keluarga majikan) Anak lakilaki (tiri atau kandung) Mertua laki-laki Suami Suami, istri (majikan) Jumlah Total Kasus 6 3 2 2 5 49 di Jabotabek, dengan pelaku kekerasan PEMBAHASAN terbanyak adalah suami (69-74%). Sementara itu Lembaga Rifka Annissa telah menerima pengaduan sebanyak Deskripsi dan Analisis tabel: a. Bentuk kekerasan seksual 994 kali selama tahun 2013-2014 seluruhnya yang menjadi korban tentang adalah perempuan dalam hal ini terhadap kekerasan istri yang yang terjadi terjadi di yaitu anak perempuan JURNAL RISET KOMUNIKASI 6 baik Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia kandung maupun tiri berjumlah 5 mertua, juga pembunuhan suami (lima) (bapak) oleh anak kandungnya orang dan pembantu rumah tangga sebanyak 7 (tujuh) sendiri. orang. Bentuk kekerasan seksual ini dilakukan seluruhnya oleh kepala rumah tangga dengan kategori pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Jumlah total kasus bentuk kekerasan seksual yaitu 12. kekerasan ekonomi sebanyak 7 (tujuh) kasus ini didominasi oleh kasus pembantu rumah tangga yang gajinya tidak dibayarkan oleh majikannya terdapat 5 (lima) kasus dan 2 b. Bentuk kekerasan psikologis adalah merupakan hal paling menarik karena ada korban yaitu kepala rumah tangga (suami) yang d. Bentuk memilih (dua) kasus suami tidak menafkahi istrinya sehingga sang istri menjadi pekerja seks komersial dan pengedar narkoba. mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena tekanan ekonomi yang diperuncing Penyebab Kekerasan rongrongan Banyak faktor yang istri dan mertuanya sebanyak 1 menyebabkan kekerasan dapat terjadi. (satu) kasus. Kekerasan bisa muncul karena adanya c. Bentuk kekerasan fisik motivasi-motivasi serta keinginan merupakan bentuk kekerasan dalam diri manusia. Ketika motivasi terbanyak yang muncul serta keinginan dalam diri pelaku kepermukaan yaitu sebanyak 29 kekerasan tidak terpenuhi, maka dia kasus. Bentuk kekerasan fisik ini akan mencari jalan untuk itu. Dan saat bervariasi bentuk dialog pun menemui jalan buntu, yang kekerasan menjadi cara yang paling dan efektif untuk mengabulkan niat si pada penganiayaan menyebabkan kematian perkosaan yang dilanjuti dengan pembunuhan. Pada bentuk kekerasan fisik ini yang menarik adalah kasus penganiayayaan menantu yang dilakukan oleh pelaku. Kekerasan juga dikatakan merupakan fenomena manusiawi yang khas. Ditengarai penyebabnya adalah agresivitas yang ada pada diri manusia, JURNAL RISET KOMUNIKASI 7 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia yang mengakar dalam kehidupan negara didasarkan semata-mata pada biologis dan psikis. Agresivitas yang rasa takut pada warga negaranya. ada dalam diri manusia sama dengan Namun dengan cara ini kondisi negara yang dimiliki oleh binatang, hanya saja yang stabil tidak akan tercapai, karena di dalam manusia, agresivitas memiliki kekuasaan yang hanya berdasarkan tingkat kualitas yang khusus. Hal kekerasan dan intimidasi tidak akan inilah yang membuat mahluk hidup pernah berjuang untuk bertahan hidup, seperti memperkuat aparat penindasnya untuk dikemukakan menjaga kekuasaan. oleh Darwin bahwa agresivitas memegang peranan besar dalam proses evolusi. Pendapat merupakan stabil, Dalam penyebab bahwa sesuatu kekerasan yang alamiah meskipun penguasa konteks KDRT, lahirnya kekerasan yaitu sifat agresif yang dimiliki oleh pelaku dan adanya ketidakmampuan manusia juga dikatakan oleh Thomas berkomunikasi yang sehat di dalam Hobbes (1588-1679), yang percaya keluarga. Sifat agresit tersebut menjadi bahwa manusia adalah mahluk yang lebih mudah di ekspresikan menjadi dikuasai oleh tindakan yang represif karena adanya irasional, anarkis, dorongan-dorongan dan perasaan berkuasa secara dominan. membenci sehingga menjadi jahat, Korban dari KDRT adalah orang-orang kasar, buas dan pendek pikir. Dengan yang memiliki inferioritas terhadap kata lain, manusia menurut Hobbes pelaku kekerasan. Dan karena sistem adalah Homo Homini Lupus , manusia nilai yang kita anut adalah sistem yang saling memangsa sesamanya. patriarkis Bertolak terhadap kecenderungan bahwa pelaku adalah manusia ini, maka Hobbes melihat laki-laki yang memiliki sifat agresif, bahwa kekerasan merupakan keadaan memiliki alamiah manusia dan hanya suatu tinggi, namun memiliki ketidakmaupan pemerintahan yang dalam hal berkomunikasi secara sehat. menggunakan kekerasan terpusat dan Selain itu sebagian besar dari pelaku memiliki yang kekerasan memiliki tingkat pendidikan disebut dengan Levia than) yang dapat yang rendah, namun untuk menentukan mengatasi keadaan ini. Dengan kata apakah adakah korelasi yang signifikan lain, menurut Hobbes, keberadaan antara tindakan kekerasan terhadap dari saling anggapan iri negara kekuatanlah (atau maka perasaan terdapat berkuasa JURNAL RISET KOMUNIKASI 8 yang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia tingkat pendidikan harus diadakan kekerasan berpeluang penelitian lebih lanjut. bahwa hidupnya akan dibimbing oleh kekerasan, lebih peluang besar terjadinya kekejaman terhadap anak lebih tinggi Dampak Kekerasan dalam rumah tangga yang mengalami Dampak Kekerasan Domestik/Kekerasan tangga meliputi dalam rumah dampak medis, emosional, professional, dan pribadi. Dampak Medis: keluarga kekerasan domestik dan anak-anak yang menjadi saksi kekerasan akan menjadi trauma termasuk di dalamnya perilaku anti sosial dan depresi. yang mengalami kekerasan domestik akan pergi ke ruang gawat darurat 6 kali SIMPULAN DAN SARAN lebih banyak dengan mereka yang Dalam Undang-undang yang tidak mengalaminya, dan pergi ke ada, Kekerasan Domestik ini belum dokter 8 kali lebih banyak dari mereka dianggap yang tidak mengalami. Tentu mereka tertentu, membutuhkan biaya kesehatan yang dipertimbangkan lebih besar. perlindungan hukum lebih lanjut baik Dampak Emosional: Depresi, sebagai tindak sehingga kriminal tidak pula perlunya dalam bentuk aksi dari penegak hukum penyalahgunaan obat dan alkohol, maupun kecemasan, percobaan bunuh diri, kepolisianpun keadaan stres pasca trauma, rendahnya mencatat kasus yang terjadi ke dalam kepercayaan diri. kejahatan secara umum, tanpa spesifik Dampak secara profesional: dalam peraturan. selama ini Pihak hanya ke dalam kekerasan domestik. Situasi di atas membuat adanya kinerja yang buruk, lebih banyak untuk kebutuhan untuk membuat peraturan mengatasi persoalan, antara lain karena atau Undang-undang yang khusus membutuhkan dampingan (konseling), membahas Kekerasan Domestik ini ketakutan kehilangan pekerjaan dan sebagai sementara menguntungkan korban karena dapat waktu yang digunakan bekerja, korban terus menyikapi mendapat kekerasan. Dampak yang hidup pribadi: dalam suatu anak-anak lingkungan kebutuhannya kejahatan, suatu hal kasus ini dengan secara spesifik. Kebutuhan korban kekerasan domestik JURNAL RISET KOMUNIKASI 9 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia antara lain mengatur tentang proses sisi pandang regulasi maka selain tuntutan hukum, legalitas bagi korban perombakan KUHP maka perlu juga dalam bersikap terhadap masyarakat adanya regulasi yang mengatur secara sekitarnya (artinya kekerasan domestik ketat tidak lagi dianggap sebagai suatu pornografi di media massa. tayangan kekerasan ‘rahasia dapur orang' melainkan suatu permasalahan konseling publik), bagi perintah para pelakunya, pemisahan sementara antara korban dan pelaku selama proses hukum berlanjut (untuk berlanjutnya mencegah kekerasan) prosedur bantuan sampai medis dan penyidikan. Pada saat yang bersamaan perlu dilakukan perubahan pada undang-undang yang masih bersifat diskriminatif terhadap perempuan seperti UU No.1 tahun 1974, PP No.9 tahun 1975 serta KUHP, sementara itu Undang-undang tahun 2004 tentang penghapusan KDRT masih belum berjalan. Selain dari persoalan regulasi hukum positif mengakomodir yang KDRT, patut belum juga dipertimbangkan adalah sosialisasi dan pendidikan bagi masyarakat tengtang bagimana kekerasan sama sekali bukanlah sebuah solusi dari masalah. Terpaan media juga disinyalir menjadi salah satu pendorong bagi pelaku kekerasan untuk melakukan aksinya. Jadi manakala berbicara kekerasan dari JURNAL RISET KOMUNIKASI 10 dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia DAFTAR PUSTAKA Ahimsa-Putra, Heddy Shri, Strukturalisme LéviStrauss: Mitos dan Karya Sastra, Galang Press, Yogyakarta, 2001. Berger, Arthur Asa, Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, Tiara Wacana, Yogya, 2000. Moleong, Lexi J., Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995. Peter Salim, Yenny Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Press: Jakarta. Creswell, John W., Qualitative Inquiry and Research Design: Chosing Among Five Traditions, SAGE Publications, California, 1997. DeVito, Fisher, Joseph A., Human Communication, HarperCollins Publisher, New York, 1996. B. Aubrey, Komunikasi: Mekanistis, Interaksional, Pragmatis, Rosdakarya, 1990. Teori-teori Perspektif Psikologis, dan Remaja Bandung, K. Prent C.M., J. Adisubrata & W.J. Purwadarminta. 1969. Kamus Bahasa Latin. Kanisius. Jogyakarta. Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Yayasan Indonesiatera, Magelang, 2001. Lester R Kurtz (Editor). 2008. Encyclopedia of Violence, Peace, & Conflict. Elsevier. London. Merriam-Webster Dictionary. 1982. Merriam-Webster Inc.: London. JURNAL RISET KOMUNIKASI 11