PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE

advertisement
PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE PARITY
Sebelum membahas teori-teori yang mendasari penelitian yaitu, parity Purchasing
Power parity, dan Interest Rate akan diterangkan dahulu pengertian nilai tukar mata uang,
tingkat inflasi dan suku bunga.
A. Nilai Tukar Mata Uang
1. Pengertian Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang adalah nilai atau harga tukar suatu matauang dengan mata uang
negara lainnya yang ditetapkan ataupun terjadi dalam hubungannya dengan latu lintas
perdagangan dan moneter antarnegara. Uang masing-masing negma memiliki harga yang
diukur oleh uang negara lain.
Hal inilah yang disebut nilai tukar (Ir. BurhanuddinAbdullah,terjemahan Lindert and
Kindleberger 1995:336).Nilai tukar mata uang dalam periode tertentu mungkin saja
tidakberubah dari waktu ke waktu, pada tetapi umumnya nilai tukm mata uangselalu
mengalami perubahan karena dipengaruhi permintaan danpenawaran atas mata uang tersebut.
2. Faktor-faktor Nilai Tukar Mempengaruhi Mata Uang
Terdapat beberapa faktor mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang asing
terhadap mata uang domestik. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Tingkat Inflasi Relatif
Kenaikan inflasi yang suatu negara membuat harga barang didalam negeri menjadi lebih
mahal, akan kenaikan menyebabkan permintaan pada negara tersebut barang di yang luar
negeri mengalami tingkat yang inflasi lebih rendah, dan oleh karena itu juga akan
permintaan meningkatkan domestik terhadap mata uang luar negeri. Hal ini
dapat
meningkatkan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing.
b. Tingkat Bunga Relatif
Negara dengan suku yang bunga lebih tinggi akan terlihat lebih menarik bagi investor
daripada negara dengan suku bunga yang rendah. Dengan adanya kelebihan guna uang dan
kepentingan investasi, investor tersebut akan meningkatkan permintaannya terhadap mata
uang yang negara suku bunganya lebih tinggi.
Hal ini akan meningkatkan nilai tukar mata uang negara yang sukubunganya lebih rendah
tersebut terhadap mata yang uang negara suku bunganya lebih tinggi.
c. Tingkat Pendapatan Relatif
Kenaikan pendapatan tingkat relatif suatu negara terhadap negara lain akan meningkatkan
permintaan negara pada tersebut barang-barang di negara lain. Hal ini dapat menyebabkan
permintaan meningkatnya terhadap mata uang asing.
d. Pemerintah
Dapat
mempengaruhi nilai tukar
melalui kebijakan-kebijakan, misalnya: hambatan
perdagangan dalam luar negeri, intervensi pasar ke valuta asing.
e. Interaksi antar Faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dapat berinteraksi. Sebagai contohnya,
perubahan perbedaan inflasi dapat mempengaruhi perbedaan suku bunga. Hal ini bisa
menjadi bahan pertimbangan bagi investor yang asing akan menginvestasikan uangnya.
B. Inflasi
Inflasi adala s uatu keadaan dimana senantiasa terjadi peningkatan Harga-harga pada
umumnya atau suatu keadaan dimana terjadi penurunan nilai uang. Hal ini disebabkan karena
semakin Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.Kenaikan harga dalam
satu atau dua jenis barang saja tidak dapat disebut inflasi. Kenaikan harga-harga yang
disebabkan karena factor-faktor seperti musim, menjelang hari-hari besar atau yang teradi
sekali saja tidak dapat disebut inflasi.
C. Suku Bunga
Yang dimaksud dengan suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka
waktu tertentu (Boediono, 1999: 75). Pengertian tingkat suku bunga sebagai harga dapat juga
dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu Rupiah
sekarang dengan satu Rupiah di waktu mendatang.
Suatu tingkat suku bunga akan meningkat, bilamana jumlah uang yang beredar lebih
kecil daripada permintaan terhadap uang. Sebaliknya tingkat suku bunga akan menurun
bilamana jumlah uang yang beredar lebih besar daripada permintaan terhadap uang.
D. Purchasing Power parity
Purchasing power parity adalah hubungan antara harga barang dan jasa dengan nilai
tukar mata uang asing (Ir. Burhanuddin Abdullah,terjemahan Lindert and Kindleberger,1995:
356). Purchasing power Parity merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana tingkat
Pertukaran saat ini cenderung untuk menyesuaikan terhadap perbedaan tingkat inflasi.
1. Absolute Purchasing Power Parity
Absolute Purchasing Power Parity menyatakan hubungan diantara harga barangbarang dan jasa dengan nilai tukar mata uang asing dengan persamaan sebagai berikut:
E=P
Pf
E adalah nilai tukar mata uang (mata uang domestik per satuan mata uang asing), P
adalah indeks harga domestik dan Pf adalah indeks harga di luar negeri. Untuk mendapatkan
indeks harga, harus ditentukan terlebih dahulu harga dari barang-barang dan jasa yang akan
dimonitor. Kemudian harga dari aneka barang dan jasa ini ditentukan bobotnya.Indeks harga
tersebut adalah rata-rata tertimbang dari harga barang-baran dan jasa yang diteliti.
Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai tukar atau uang di antara dua Negara
adalah sama dengan perbandingan indeks harga di antara kedua Negara tersebut Persamaan
tersebut dapad dilukiskan sebagai berikut:
P = EPf
Persamaan ini disebut dengan Law of One Price dan menunjukkan Bahwa barangbarang dijual dengan harga yang sama di seluruh dunia.
2. Relative Purchasing Power Parity
Selain Absolute Purchasing Power Parity, terdapat tinjauan lainnya mengenai
Purhasing Power Parity, yaitu Relative purchasing Power Parity, dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
^ ^
Ê = P-Pf
dimana tanda topi (^) di atas variabel tersebut menunjukkan persentase perubahan. Jadi
persamaan diatas menyatakan bahwapersentase perubahan nilai tukar mata uang adalah sama
dengan persentase perubahan tingkat harga domestik dikurangi dengan persentas perubahan
tingkat harga di luar negeri.
Pada umumnya persentase perubahan pada tingkat harga tersebut dinyatakan sebagai
tingkat inflasi. Maka untuk menyatakan Relative Purchasing Power Parity dengan cara lain
adalah bahwa persentase perbedaan pada nilai tukar mata uang sama dengan perbedaan
inflasi di dalam negeri dengan di luar negeri.
E. Interest Rate Parity
Interest Rate Parity merupakan teori yang mengemukakan bahwa ada hubungan
antara laju depresiasi mata uang suatu Negara terhadap mata uang negara lain dengan
penentuan tingkat suku bunga.
Interest Rate Parity timbul dari aktivitas arbitrage untuk mencari profit (keuntungan)
khususnya covered interest rate. Sebagai contohnya adalah sebagai berikut;
I$ : tingkat bunga di Amerika Serikat
I£ : tingkat bunga di Inggris
F : Forward Exchange Rate (Dollar per pound)
E : Spot ExchangeR ate (Dollar per Pound)
Dalam hal ini tingkat bunga dan forward rate memiliki waktu jatuh tempo yang
sama.Seorang investor di Amerika Serikat dapat memperoleh 1 +l$ di dalam negeri dengan
menginvestasikan dollar untuk satu periode. Investor tersebut dapat juga menginvestasikan
uangnya di Inggris dengan menukar mata uangnya dengan pound. Sehingga dengan demikian
setelah satu periode investor tersebut dapat memperoleh (1+I, ) / E pound. pound yang
diperoleh tersebut kemudian akan dikonversikan lagi dalam Dollar. Namun karena nilai tukar
mata uang di masa yang akan datang tidak diketahui secara pasti, investor dapat mengatasi
dengan cara melakukan forward contract untuk menjual (l+Ir) /E pound tersebut di masa yang
akan
datang pada nilai dollar tertentu.
Dengan demikian investor tersebut dapat memperoleh l+ Is dollar Dengan
menginvestasikan 1 dollar di dalam negeri atau memperoleh (1+Ir)F/E dollar dengan
menginvestasikan dollar di Inggris. Arbitrase Diantara dua kesempatan investasi tersebut
akan menghasilkan :
1 + I$ = ( 1 + I£ ) F
E
Yang dapat dituliskan sebagai berikut:
1 + I$
F
1 + I£
E
Dari persamaan itu dapat dihasilkan persamaan Interest Rate Parity dengan cara mengunakan
1 dari kedua sisi, yaitu sebagai berikut:
I$ + I£ - F - E
1 + I£
E
Yang kadang-kadang menjadi:
I$ - I£ = F - E
E
F. Argumentasi Teori
Teori
Purchasing
Power
Parity
menyatakan.bahwa
tingkat
inflasi
Dapat
mempengaruhi nilai tukar mata uang. Teori Interest Rate Parity menyatakan bahwa tingkat
suku bunga Dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Berdasarkan teori Purchasing Power Parity dan teori Interest Rate Parity maka tingkat
inflasi dan suku bunga di suatu negara mempunyai Pengaruh terhadap nilai tukar mata uang.
Kedua faktor tersebut dapat berinteraksi sehingga menimbulkan pengaruh yang lebih
besar terhadap nilai tukar mata uang. Sebagai contohnya,perubahan perbedaan inflasi dapat
mempengaruhi perbedaan suku bunga.Dengan adanya perubahan perbedaan inflasi dan suku
bunga maka nilai tukar mata uang akan cenderung menyesuaikan dengan keadaan tersebut.
Download