BAB II Landasan Teori

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. AKUNTANSI
Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Peranan
akuntansi dalam membantu melancarkan tugas manajemen sangat menonjol,
khususnya dalam melaksanakn perencanaan dan pengawasan. Itulah sebabnya
akuntansi semakin banyak dipelajari oleh para usahawan dan diajarkan mulai dari
sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Memang tidak dapat disangkal bahwa
sebagian besar informasi yang diperlukan oleh para manajer modern adalah
informasi akuntansi. Oleh karena itu para manajer dituntut untuk memiliki
kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi.
Perkembangan dalam bidang ekonomi di Indonesia akhir-akhir ini telah
menyebabkan peranan akuntansi meningkat. Beberapa kejadian yang penting
adalah lahirnya undang-undang perpajakan yang baru, deregulasi di bidang
perbankan dan perkembangan yang pasat dipasar modal. Perkembangan dalam
bidang-bidang tersebut menuntut adanya akuntansi yang dapat memberikan
informasi keuangan yang dibutuhkan masyarakat dalam mengambil keputusankeputusan ekonomi.
5
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
1.
Pengertian Akuntansi
Banyak definisi akuntansi yang dikemukakan oleh para ahli akuntansi,
namun demikian berbagai definisi tersebut mempunyai tujuan yang sama. Definisi
akuntansi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Pengertian akuntansi menurut Ahmed Riahi Belkaori (2000:37), yaitu :
”Akuntansi adalah seni, pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya
guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan hasil proses
tersebut”.
Yang terbaru, akuntansi di definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi kuantitatif, (Accounting Principles Boards, Statement No. 4, ”Basic
Concepts an Accounting Principles Underlying Financial Statement of Bussines
Enterprises”).
Akuntansi adalah aktifitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuatitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi uang
diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi, dalam
membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
Menurut Soemarso R.R (2004:3) akuntansi adalah :
”Akuntansi (accounting) suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi
penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya
perusahaan secara efisien”.
6
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai :
“,,, Proses mengindentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Definisi ini mengandung beberapa pengertian, yakni :
1. Kegiatan Akuntansi
Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari indentifikasi,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.
2. Kegunaan Akuntansi
Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna
dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang
bersangkutan.
2.
Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic
information) dari kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Yang dimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha
(business enterprise). Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna
bagi pihak-pihak didalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang
berkepentingan.
Usaha
menghasilkan informasi
ekonomi maka
perusahaan perlu
menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisa, pengendalian
7
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya dalam
kegiatan akuntansi yang meliputi :
a. Pengindentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu
pengambilan keputusan.
b. Pemprosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang
dihasilkan.
c. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Sedangkan menurut Jay M. Smith dan K. Fred Skousen (2000:287) tujuan
akuntansi adalah :
”Tujuan menyeluruh akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang
dapat digunakan didalam pembuatan keputusan ekonomi. Akuntansi
merupakan suatu aktivitas pelayanan. Fungsinya adalah untuk memberikan
informasi yang kuantitatif, pada dasarnya bersifat finansial mengenai entitas
ekonomi yang dimaksudkan menjadi bermanfaat dalam membuat keputusan
pilihan beralasan diantara jalannya tindakan alternatif”.
3.
Pemakai Informasi Akuntansi
Akuntansi menyediakan data untuk mengumpulkan data ekonomi dan
melaporkannya kepada individu dan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti :
a. Bagi pemilik dan calon pemilik
Pemilik dan calon pemilik dari suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana
keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa mendatang. Bagi
pemilik, informasi itu dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia akan
8
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
tetap mempertahankan kepemilikannya di perusahaan itu, atau menjualnya dan
kemudian menanamkan modalnya ditempat lain. Bagi calon pemilik untuk
memutuskan apakah ia akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
b. Pihak kreditur dan calon kreditur
Pihak kreditur (misalnya bank) ingin mengetahui perkembangan perusahaan
setelah pinjaman diberikan. Bank harus menilai kemampuan perusahaan
dalam mengembalikan pinjaman dan untuk memutuskan apakah perusahaan
layak untuk diberikan pinjaman lagi. Bagi calon kreditur informasi tentang
perusahaan diperlukan untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum
pinjaman diberikan.
c. Badan-badan pemerintah
Badan-badan pemerintah sangat berkenan dengan kegiatan keuangan untuk
tujuan pajak dan pengaturan lainnya. Kantor pajak berkepentingan terhadap
informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak
yang dilaporkan. Pegawai dan serikat pekerjanya sangat tertarik mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang mempekerjakannya.
d. Pihak-pihak lain
Pihak-pihak lain yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan
dengan hasil akhir akuntansi adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, kadang mereka secara keseluruhan
disebut sebagai manajemen perusahaan.
9
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
B. PIUTANG
1.
Pengertian Piutang
Dalam artian yang luas piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain
berupa uang, barang atau jasa. Pengertian piutang menurut Soemarso S.R
(2004:338), yaitu :
”Piutang yang berasal dari penjualan barang dan jasa yang merupakan
kegiatan utama perusahaan disebut piutang dagang atau piutang jasa (Trade
Receivable)”.
Syahrul dan Muh. Afdi Nizar (2000:700) :
”Piutang dagang adalah aktivitas lancar yang meliputi seluruh uang yang
dipinjamkan perusahaan karena penjualan kredit (belum ditagih) di masa
lampau”.
Piutang timbul apabila perusahaan menjual barang dan jasa kepada
perusahaan lain secara kredit. Sedang piutang dagang adalah jumlah uang yang
harus dibayar oleh pembeli kepada perusahaan. Piutang merupakan hak untuk
menagih sejumlah uang dari penjual kepada pembeli yang timbul karena adanya
suatu transaksi. Pada umumnya piutang timbul karena adanya penjualan secara
kredit.
Penggolongan piutang usaha menurut sumber terjadinya, yaitu piutang
usaha dan piutan non usaha. Piutang usaha merupakan piutang yang timbul karena
penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
Sedangkan piutang non usaha merupakan piutang yang timbul dari transaksi yang
10
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
terjadi selain dari pada hasil penjualan barang atau jasa seperti piutang karyawan,
piutang bunga dan deviden, piutang klaim asuransi, piutang restitusi pajak.
2.
Fungsi Piutang
Fungsi piutang yang dilakukan diperusahaan sangatlah penting karena
dapat memberikan kelonggaran bagi para konsumennya pada waktu melakukan
transaksi penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan perusahaan
biasanya dalam bentuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, konsumen
dapat membayar hutangnya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Semua itu dilakukan demi memberikan kepuasan bagi para konsumen
dalam pelayanan penjualan yang nantinya akan membuat konsumen menjadi
tertarik berlangganan dan penjualan akan lebih meningkat yang berarti menaikkan
pendapatan penjualan.
3.
Jenis-jenis Piutang
a. Piutang dagang
Piutang dagang umumnya erat kaitannya dengan operasi perusahaan yang
utama, selain itu jumlah yang dimasukkan sebagai piutang dagang harus dapat
tertagih dalam jangka waktu normal yang tercermin dalam termin penjualan
ditetapkan perusahaan.
b. Piutang wesel
Piutang wesel lebih formal bila dibandingkan dengan piutang dagang.
Debitor (pihak yang harus membayar) dalam piutang wesel membuat janji tertulis
11
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat
perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Berbeda
dengan piutang dagang, piutang wesel bisa juga timbul karena transaksi
peminjaman uang.
c. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain terdiri dari macam-macam tagihan yang tidak termasuk
dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Dalam kategori ini termasuk
didalamnya piutang kepada karyawan perusahaan, direksi perusahaan dan piutang
kepada cabang-cabang perusahaan.
4.
Pengakuan dan Pelaporan Piutang
Pengakuan piutang usaha berkaitan dengan pengakuan pendapatan,
piutang yang berasal dari penjualan barang umumnya diakui pada waktu hak milik
atas barang beralih ke pembeli, karena pada saat peralihan hak dapat bervariasi
sesuai dengan syarat-syarat penjualan, maka lazimnya piutang diakui pada saat
barang dikirimkan ke pelanggan.
Secara teoritis, semua piutang harus dinilai pada jumlah yang
mencerminkan nilai sekarang dari pencerminan kas dimasa depan yang
diperkirakan. Piutang usaha dilaporkan pada nilai bersih yang dapat direalisasikan
atau nilai kas yang diharapkan. Ini berarti bahwa piutang usaha harus dicatat
bersih setelah memperhitungkan estimasi piutang ragu-ragu, potongan dagang dan
retur serta pengurangan harga jual yang di antisipasikan. Tujuannya agar piutang
12
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
dapat dilaporkan sebesar klaim terhadap pelanggan yang diharapkan akan tertagih
dalam bentuk kas.
Dalam melakukan penilaian atas jumlah piutang usaha umumnya
didasarkan atas jumlah yang dapat di realisasikan atau nilai tunai yang
diharapkan.
Piutang dicatat dan dilaporkan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan (Net Realizable Value) yaitu jumlah yang diharapkan dapat diterima
dalam bentuk kas. Piutang disajikan di neraca pada kelompok aktiva lancar.
Piutang disajikan sesuai dengan jenisnya yang diungkapkan secara rinci.
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK
No.9) :
”Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran
jumlah yang tidak tertagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada
neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran
jumlah yang tidak dapat diterima”.
Penyajian piutang dalam neraca :
Piutang usaha (bruto)
Rp. xxx
Dikurangi : Penyisihan piutang
tak tertagih
Rp. xxx
Piutang usaha (netto)
Rp. xxx
13
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
5.
Perlakuan Akuntansi dan Penyisihan Piutang
Piutang disajikan dalam jumlah nettonya, setelah dikurangi penyisihan
piutang tak tertagih. Masalah yang kemudian timbul adalah menetapkan jumlah
yang harus disisihkan sebagai piutang tak tertagih.
a. Metode pencatatan piutang tak tertagih
Metode yang dipergunakan dalam mencatat kerugian piutang ada dua
macam, yaitu :
1. Metode penghapusan langsung (direct method)
Pencatatan beban piutang tak tertagih dilakukan jika ada kepastian bahwa
debitur perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya kepada perusahaan.
Dan suatu perusahaan tidak mengadakan penyisihan untuk piutang-piutang
yang mungkin tidak tertagih. Hal ini dapat dibenarkan sepanjang diketahui
bahwa kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang adalah
kecil. Kalau sebagian besar penjualan dilakukan secara tunai, atau apabila
jumlah langganan sedikit dan terdiri dari perusahaan-perusahaan yang secara
finansial sangat kuat metode penghapusan langsung dapat diterapkan. Dalam
mencatat beban piutang tak tertagih, perusahaan mendebet rekening beban
piutang tak tertagih dan mengkredit rekening piutang usaha sebesar jumlah
piutang yang tidak tertagih. Dengan demikian saldo piutang yang tidak
tertagih tersebut telah dihapuskah dari catatan perusahaan.
2. Metode cadangan (allowance method)
Metode cadangan pencatatan beban piutang tak tertagih dilakukan pada akhir
periode akuntansi meskipun piutang tersebut belum pasti tidak tertagih.
14
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dengan menggunakan metode ini, maka diperlukan penaksiran terhadap
jumlah piutang yang diperkirakan tidak tertagih pada akhir periode.
Jurnal yang dibuat perusahaan untuk menaksir beban piutang tak tertagih pada
akhir periode adalah sebagai berikut :
Beban piutang tak tertagih
xxx
Cadangan piutang tak tertagih
xxx
Rekening beban piutang tak tertagih akan dilaporkan dalam laporan laba
rugi sebagai elemen dari biaya usaha, sedangkan rekening cadangan kerugian
piutang akan dilaporkan sebagai rekening pengurang dari pos piutang. Jika suatu
saat piutang yang telah dicadangkan tersebut benar-benar tidak tertagih maka
jurnal yang dibuat perusahaan untuk mencatat piutang yang tidak tertagih adalah
sebagai berikut :
Cadangan piutang tak tertagih
xxx
Piutang usaha
xxx
Besarnya beban piutang tak tertagih dapat ditaksir dengan menggunakan 3
(tiga) macam cara, yaitu sebagai berikut :
a. Estimasi berdasarkan penjualan
Besarnya beban piutang tak tertagih ditentukan dengan mengalikan jumlah
prosentase tertentu dengan hasil penjualan bersih, yang berarti penjualan
kredit bersih. Dalam menghitung besarnya prosentase dapat dihitung
berdasarkan perbandingkan rata-rata antara jumlah piutang yang tidak tertagih
dengan total penjualan bersih atau penjualan kredit bersih selama beberapa
tahun yang lalu.
15
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Contoh :
Penjualan bersih selama tahun 2005 berjumlah Rp. 17.000.000 dan
manajemen perusahaan menetapkan bahwa penyisihan dihitung sebesar ¼%
dari penjualan.
Maka
¼% x Rp 17.000.000 = Rp 42.500,Dalam metode estimasi berdasarkan penjulan bersih ini merupakan beban
piutang tak tertagih yang harus dibebankan dalam kegiatan tahun berjalan.
Ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :
Beban piutang tak tertagih
Rp 42.500
Cadangan piutang tak tertagih
Rp 42.500
b. Estimasi berdasarkan saldo piutang
Penyisihan piutang tak tertagih yang didasarkan atas saldo piutang dapat
dilakukan dengan jalan menetapkan suatu prosentase terhadap saldo piutang.
Biasanya saldo yang dipakai adalah rata-rata antara saldo piutang pada awal
dan akhir periode. Cara ini menggunakan pendekatan neraca (Balance Sheet
Approach), yaitu menaksir besarnya kerugian piutang berdasarkan prosentase
tertentu dari saldo piutang pada akhir tahun yang bersangkutan. Besarnya
prosentase kerugian piutang dari saldo piutang dapat dihitung berdasarkan
pengalaman yang terjadi dimasa lalu, yaitu dengan cara membandingkan
jumlah piutang tak tertagih dalam tahun yang bersangkutan dengan saldo
piutang pada akhir periode yang bersangkutan.
16
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Contoh :
Saldo piutang pada : Tanggal 01 Januari 2005
Rp 8.750.000
Tanggal 31 Desember 2005
Rp 12.250.000
Jika penyisihan piutang tak tertagih dihitung sebesar 3% dari saldo rata-rata
piutang, maka :
Saldo piutang rata-rata
= Rp 8.750.000 – Rp 12.250.000
2
= Rp 10.500.000
Penyisihan piutang tak tertagih
= 3% x Rp 10.500.000
= Rp 315.000
Jumlah penyisihan sebesar Rp 315.000 ini harus muncul di neraca sebagai
saldo pos penyisihan piutang tak tertagih. Jumlah ini dikurangkan keperkiraan
piutang untuk memperoleh nilai piutang yang diharapkan dapat diterima.
Untuk menentukan jumlah yang dibebankan sebagai biaya harus diperhatikan
saldo awal pos penyisihan piutang tak tertagih. Apabila sebelumnya perkiraan
penyisihan bersaldo kredit maka harus dikurangkan dengan saldo penyisihan
yang baru dan begitu pun sebaliknya.
c. Estimasi berdasarkan analisa umur piutang
Umur piutang masaing-masing debitur digolong-golongkan, baik yang belum
jatuh tempo maupun yang telah jatuh tempo. Bagi piutang debitur yang telah
jatuh tempo semakin lama jaraknya dengan saat jatuh tempo maka semakin
besar pula kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Dengan demikina dalam
menaksir besarnya kerugian piutang masing-masing kelompok umur piutang
17
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
ditentukan besarnya prosentase kerugian, dimana semakin lama umur piutang
dari jatuh tempo semakin besar pula prosentase kerugiannya.
Tabel 2.1
Daftar Umur Piutang
Pelanggan
Saldo
Belum
jatuh
Setelah Jatuh Tempo
1-30
31-60
61-90
91-181
181-365
>365
tempo
PT. A
150.000
50.000
40.000
30.000
10.000
10.000
5.000
5.000
PT. B
610.000
300.000
110.000
90.000
45.000
35.000
20.000
10.000
PT. C
470.000
120.000
110.000
95.000
75.000
35.000
25.000
10.000
PT. D
160.000
50.000
-
-
50.000
-
10.000
50.000
1.390.000
520.000
260.000
215.000 180..000
80.000
60.000
75.000
Total
Tabel 2.2
Estimasi Piutang Tak Tertagih
Estimasi Piutang Tak Tertagih
Kelompok Umur
Saldo
Prosentase
Jumlah
Belum Jatuh Tempo
520.000
0%
-
1-30 hari
260.000
1%
2.600
31-60 hari
215.000
2%
4.300
61-90 hari
180.000
5%
9.000
91-180 hari
80.000
10%
8.000
181-365 hari
60.000
30%
18.000
> 365 hari
75.000
50%
37.500
Total
1.390.000
79.400
Jumlah sebesar Rp 79.400 merupakan saldo penyisihan piutang pada akhir
tahun, untuk mengetahui beban penyisihan piutang tahun berjalan yaitu
dengan mengurangkan dengan saldo awal penyisihan piutang. Misalkan saldo
18
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
awal penyisihan piutang sebesar Rp 56.700, jadi beban tahun berjalan adalah
sebagai berikut :
Saldo penyisihan pada akhir tahun
Rp 79.400
Saldo penyisihan pada awal tahun
(Rp 56.700)
Sehingga :
Beban penyisihan tahun berjalan sebesar
Rp 22.700
Ayat jurnal penyesuaian untuk pembebanan biaya penyisihan piutang adalah :
Beban penyisihan piutang
Rp 22.700
Penyisihan piutang
Rp 22.700
b. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan
Karena adanya kemungkinan yang semula telah dihapus yang telah
dinyatakan tidak tertagih dan pada saat berikutnya ternyata dapat diterima
kembali, jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Metode Cadangan
Piutang usaha
xxx
Cadangan piutang tak tertagih
xxx
(Jurnal untuk menimbulkan kembali piutang yang telah dihapus)
Kas
xxx
Piutang usaha
xxx
(Jurnal untuk mencatat penerimaan dari piutang usaha yang telah dihapus)
2. Metode Penghapusan Langsung
Piutang usaha
xxx
Beban piutang tak tertagih
xxx
19
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
(Jurnal untuk menimbulkan kembali piutang yang telah dihapus)
Kas
xxx
Piutang usaha
xxx
(Jurnal untuk mencatat penerimaan dari piutang usaha yang telah dihapus)
20
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Download