bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari
pembangunan di bidang kesehatan, yang diarahkan pada tercapainya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh warga Indonesia.
Pembangunan kesehatan akan terwujud apabila faktor-faktor penunjang kesehatan
masyarakat berkembang secara optimal, seperti tersedia dan terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan obat yang bermutu, aman dan berkhasiat. Untuk dapat
mencapai hal tersebut maka perlu diperhatikan pengadaan obat dengan jumlah dan
jenis yang memadai, serta mutu yang terjamin dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat luas.
Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 43/Menkes/SK/II/1988 tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) sebagai pedoman yang harus diterapkan oleh industri farmasi agar obat
yang dihasilkan bermutu dan berkualitas bagi masyarakat. CPOB memuat aturan
yang menyeluruh tentang pembuatan obat mulai dari proses awal sampai akhir,
termasuk aturan mengenai perangkat yang terkait dengan proses pembuatan
produk seperti peralatan dan sumber daya manusia.
Dunia industri farmasi, terutama dalam memasuki era perdagangan bebas
sebagai perusahaan farmasi terkemuka di ASEAN, PT Indofarma (Persero), Tbk.
harus mampu bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain, yaitu dengan
meningkatkan kualitas produk juga menerapkan efisiensi, efektifitas, dan
produktifitas yang tepat bagi operasi industrinya. Salah satu upaya tersebut yaitu
dengan suatu perencanaan dan perancangan sistem produksi yang tepat, meliputi
perencanaan dan perancangan perusahaan, sistem manajemen, dan operasinya
(Mayasari, 2008). Hal ini terkait pula dengan efektivitas kepemimpinan, dimana
kepemimpinan yang efektif akan menghasilkan efektifitas dan efisiensi dalam
kegiatan produksi, juga akan memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam
bekerja bagi seluruh pegawainya, sehingga akan meningkatkan pula produktifitas
dari perusahaan tersebut.
Menurut Drucker dalam Wiridihardja (1987), kepemimpinan (pemimpin)
yang efektif sangat langka dalam setiap organisasi dan perusahaan. Angka-angka
statistik menunjukkan bahwa dari seratus perusahaan yang mulai berdiri dan
beroperasi, hanya 50 persen atau setengahnya yang masih berdiri dalam tahun
kedua. Pada akhir tahun kelima pada umumnya kira-kira tinggal sepertiganya saja
yang masih tetap bertahan. Kegagalan, dari perusahaan-perusahaan itu sebagian
besar diidentifikasi, karena tidak adanya pemimpin yang efektif.
Peranan pimpinan yang dominan itu tampak lebih jelas apabila dikaitkan
dengan keharusan berinteraksi dengan lingkungan yang selalu berubah dan
berkembang, antara lain karena kemajuan pesat yang terjadi di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pimpinanlah yang diharapkan mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan para tenaga pelaksana untuk menjawab tantangan dan
memanfaatkan peluang yang timbul. Pimpinanlah yang dianggap mampu melihat
implikasi bagi kehidupan organisasi (Wiridihardja, 1987).
Eksistensi dan perkembangan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh
faktor kepemimpinan. Kepemimpinan perusahaan penting dan menarik untuk
diteliti dalam upaya memahami perkembangan perusahaan yang terjadi dan
prospeknya pada masa depan. Salah satu aspek kepemimpinan yang penting terus
dipelajari adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan atasan terhadap bawahan
(karyawan) yang dapat memotivasi karyawan secara efektif untuk bekerja lebih
sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi
perusahaan.
Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini berupaya untuk mengkaji gaya
kepemimpinan yang diterapkan atasan dan hubungan terhadap motivasi kerja
karyawan dengan mengambil kasus organisasi perusahaan obat-obatan, yang
dalam hal ini PT. Indofarma, Tbk. Perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), yang berdiri pada tahun 1918, dengan awal produksi sebagai
pembuatan salep dan pemotongan kasa pembalut hingga menjadi perusahaan
besar yang memproduksi obat-obatan. Perkembangan pengetahuan dan teknologi
yang diterapkan pemimpin PT. Indofarma, Tbk, menghasilkan kemajuan yang
cukup signifikan. Kemajuan tersebut tidak lepas dari peran pemimpin dalam
mengelola dan memotivasi karyawannya.
1. 2 Perumusan Masalah
Setiap perusahaan, baik perusahaan besar, perusahaan sedang maupun
kecil mempunyai visi dan misi. Visi dan misi perusahaan ini akan mengarahkan
setiap perusahaan dalam melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari visi dan misi inilah setiap perusahaan
akan melakukan perencanaan dan upaya-upaya strategis dalam mengelola
perusahaannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Faktor kepemimpinan seperti dalam hal gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh atasan (pemegang kekuasaan dan wewenang) berperan penting
dalam pengelolaan organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan sesuai dengan
visi dan misinya. Pada organisasi perusahaan PT. Indofarma seperti juga pada
perusahaan-perusahaan lainnya, terdapat kedudukan-kedudukan manajer yang
memimpin bawahan (karyawan) dengan kekuasaan dan wewenangnya. Orangorang pada kedudukan ini dengan gaya kepemimpinan tertentu berperan dalam
membina motivasi kerja karyawan dan berpengaruh terhadap keefektifan unit
organisasi atau jenjang organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan uraian yang telah dikemukakan
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer dalam
organisasi perusahaan?
2. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan dalam organisasi perusahaan?
3. Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan?
1. 3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dirumuskan, maka tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Menganalisis gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer dalam
organisasi perusahaan.
2. Mengkaji tingkat motivasi kerja karyawan dalam organisasi perusahaan.
3. Mengkaji hubungan gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan.
1. 4 Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat memberikan gambaran umum bagi para pemimpin perusahaan
dalam melaksanakan kepemimpinan pada perusahaan.
2. Dapat
memberikan
masukan
kepada
PT.Indofarma
Tbk
dalam
mengembangkan kepemimpinan di perusahaan sehingga lebih mampu
mendorong dan meningkatkan motivasi kerja karyawan.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dibidang kepemimpinan
dan manajemen dalam perusahaan.
Download