ARTIKEL KEPERAWATAN ANAK BAHAYA KOMIK PORNO BAGI ANAK SONI HERSONI. S.Sos.,S.Kep.,Ners Mahasiswa Pasca Sarjana Keperawatan STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi Jawa Barat Pendahuluan Dunia anak memang dunia yang identik dengan dunia tanpa batas,dunia angan, yang mempunyai daya khayal tinggi. Perilaku belajar khasseorang anak dapat disederhanakan dalam proses melihat, merekam, danmeniru semua dalam konteks permainan dan hiburan. Di ungkapkan oleh psikolog Seto Mulyadi bahwa anak usia lima hingga sepuluh sesungguhnya adalah tahap kepatuhan anak pada apa-apa yang dikatakan orang tanpa mengerti alasannya. Komik merupakan karya seni yang khas dengan menggabungkan seni menggambar, seni bercerita, dan seni tulis. Bahkan disebut-sebut komik sebagai “pintu masuk“ untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Satu aspek yang penting di sebuah komikadalah penggambaran tokohnya.Kekuatan gambar menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.Imajinasi mereka muncul saat melihat gambar dan membaca naskahnya.Penggambaran dalam bentuk gambar dan tulisan itu merupakan tuangan ide pengarang untuk menunjukkan mana tokoh utama danmana tokoh penunjang, mana yang berperan protagonis dan peran antagonis,atau bahkan tokoh digambarkan memiliki dua sifat tersebut. Dampak yang timbul dari media pornografi (komik porno) yang diakses oleh anak Berdasarakan penelitian dan pengamatan di negara yang mempelopori adanya seks bebas (free sex) yaitu Amerika, beberapa dampak yang timbuldari pornografi (komik porno), yaitu : 1. Hubungan pornografi dengan perkosaan dan kekerasan seksual Di era globalisasi, akses teknologi dan internet lebih leluasa, para pengidap pedhophilia (orang yang senang melakukan hubungan seksterhadap anak-anak kecil) dan pemburu seks memanfaatkannya untuk mencari mangsa (anak-anak).Internet merupakan media yang terbukti nyata sebagai alat berguna bagi mereka. Semakin sering mereka mengakses pornografi lewat internet (komik porno), semakin tinggi resiko melakukan apa yang dilihatnya, termasuk kekerasan seksual, perkosaan, dan pelecehan seksesual terhadap anak. 2. Pornografi menyebabkan penyakit seksual, hamil diluar nikah dan kecanduan seksual Menurut salah satu penelitian, anak dibawah 14 tahun yang melihatpornografi, lebih banyak terlibat praktek penyimpangan seksual,terutama perkosaan.Sedikitnya lebih dari sepertiga pelaku pelecehan seksual pada anak dan pemerkosa dalam penelitian ini, mengakumelakukannya akibat melihat pornografi.Dari 53% pelaku itu dilaporkan menggunakan pornografi sebagai rangsangan untuk melakukan aksinya. Kebiasaan mengkonsumsi pornografi dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap bentuk pornografi yang lembut, sebaliknya semakin kuat ingin melihat materi-materi yang mengandung penyimpangan dan kekerasan seksual. Dalam sebuah penelitian terhadap para napi yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak, 77% dari mereka yang melakukannya terhadap anak lelaki dan87% yang melakukan terhadap anak perempuan mengakui terbiasa menggunakan pornografi sebagai pendorongnya. Pornografi juga mempermudah pelecehan seksual terhadap anak dalam berbagai cara. Contohnya, para pedofilia menggunakan foto/gambar porno untuk menunjukkan pada korbannya bahwa suatuaktivitas seksual tertentu tidak mengapa. Mereka akan berkata,“Orang ini menikmatinya, demikian juga kamu nanti.” 3. Pornografi mendorong anak melakukan tindak seksual terhadap anak lain Anak-anak sering meniru apa yang dibaca, dilihat atau yang didengar. Banyak penelitian mengemukakan bahwa pornografi dapat mendorong mereka melakukan tindakan seksual terhadap anak yanglebih muda, kecil dan lemah. Para ahli di bidang kejahatan seksualterhadap anak menyatakan bahwa aktifitas seksual pada anak yangbelum dewasa selalu memunculkan 2 kemungkinan pemicu :pengalaman dan melihat. Hal ini berarti bahwa anak-anak yang menyimpang secara seksual mungkin telah tercemar atau gampang melihat hal-hal seksual melalui pornografi. 4. Pornografi mempengaruhi pembentukan sikap, nilai dan perilaku. Pesan-pesan yang tidak bertanggungjawab yang sangat kuat dari pornografi, bisa mengajari anak-anak tentang masalah-masalahseksual.Komik dan situs internet yang berbau porno yang menggambarkan perkosaan dan tindakan tak berprikemanusiaan pada wanita dalam adegan seksual, menjadi alat perusak bagi pendidikan seks.Bahayanya bagi anak bercabang-cabang, sebagaian adalah perubahan perilaku.Berulang-ulang penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak melihat bentuk-bentuk gambar pornografi,punya pengaruh dramatis pada pelakunya yaitu bagaimana merekamelihat wanita, kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks padaumumnya. 5. Pornografi menganggu jati diri dan perkembangan anak Selama waktu kritis tertentu pada masa kanak-kanak, otak anak keciltelah terprogram tentang orientasi seksual. Selama periode ini,pikiran tersebut terlihat membangun jaringan mengenai apa yang merangsang atau menarik seseorang. Melihat normanorma dan perilaku seksual yang sehat selama waktu kritis itu, dapat membentuk orientasi seks yang sehat.Sebaliknya, jika melihat penyimpangan seksual bisa terpatri dalam otaknya dan menjadi bagian tetap dalam orientasi seksualnya. Temuan-temuan Psikolog Dr. Victor Cline menyatakan bahwa ingatan-ingatan dari pengalaman yang terjadi saat perasaan terangsang (termasuk di sini rangsangan seksual) dipatri di otak oleh epinephrine, suatu hormone dalam glandula adrenalin, dan susah dihapus. Hal ini mungkin merupakan sebagian penjelasan tentang pengaruh candu pornografi.Melihat pornografi bisa membuatkondisi seseorang secara potensial mengulangi fantasi seksualnya sewaktu masturbasi. Menurut Dr. Adre Mayza Sp.S (K) dan Elly Risma menjelaskan bahwa akibat dari pornografi pada otak pada anak adalah : 1. Bagian depan otak yang mengatur gerak dan perilaku anak menyusut. Bisa berpengaruh pada kurangnya rasa tanggung jawab. 2. Neuron transmitter, yakni bagian otak yang mengontrol pada kesenangan, bekerja berlebihan. Pada saat dewasa mereka akan berperilaku hanya berdasarkan kesenangan saja, sehingga tidak dapat mengontrol dirinya. 3. Ketidakmampuan mengontrol batasan perilaku, akibatnya kecenderungan untuk mudah depresi lebih besar. 4. Saat dewasa, anak-anak yang biasa menyaksikan pornografi hanya memandang wanita sebagai objek seksual saja. Ada kemungkinan melakukan kekerasan seksual dan phedophilia (orientasi seks yang muncul sejak usia dini)Sheila, “Pengaruh Pornografi pada Otak Anak”, Ikhlas Let Do It Now…, diakses darihttp://sheilabanun.blogspot.com/2009/04/pengaruh-pornografipada-otak-anak.html. A. Cara mengatasi dampak yang timbul dari media pornografi (komik porno) Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13, menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan Luar Sekolah adalah pendidikan adalah pendidikan yang tidak selalu terkait dengan jenjang dan sturktur persekolahan, namun dapat berkesinambungan. Pendidikan Luar Sekolah menyediakan program pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan peserta didik dalam bidangsosial, keagamaan, budaya, keterampilan, dan keahlian.Dengan pendidikan luar sekolah, setiap warga negara dapat memperluas wawasan pemikiran dan pengingkatan kualitas pribadi dengan menerapkan landasan belajar seumur hidup.Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Pasal 26 ayat(4) yang membahas tentang satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Jenis program Pendidikan Nonformal menurut fungsinya : 1. Pendidikan keaksaraan Pendidikan yang diberikan kepada suatu masyarakat atau kelompokyang belum dapat membaca, menulis (juga berhitung) 2. Pendidikan vokasional Program pendidikan yang diberikan dengan suatu masyarakat ataukelompok yang memiliki hambatan di dalam pengetahuan dan keterampilannya untuk kepentingan meningkatkan taraf hidup seseorang atau kelompok. 3. Pendidikan Kader Pendidikan yang berhubungan dengan kepemimpinan danpengelolaan. 4. Pendidikan Umum dan Penyuluhan Pendidikan yang diberikan untuk masyarakat yang bertujuan untuk menyebarkan informasi baru yang penting bagi masyarakat ataukelompok social dalam rangka peningkatan taraf hidup danperbaikan lingkungan. 5. Pendidikan Penyegaran Jiwa Raga Program pendidikan untuk mengisi waktu luang, pengembangan bakat minta dan hobi. Menanggapi permasalahan sosial yang terjadi kepada orang tua yangbelum begitu paham tentang bahaya yang mengancam disekitar anaknya.Media komik yang dianggap baik untuk merangsang minat baca anak, justrudapat menjerumuskan anak. Perlu adanya selektifitas dari orang tua kepadaanak-anak mereka untuk memilih media bacaan anak.Jenis program pendidikan nonformal yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi orang tua terhadap media bacaan anak-anak mereka adalah program pendidikan umum dan penyuluhan. Program ini sangatcocok karena mengandung penyebaran informasi tentang perkembangan media bacaan anak, seperti bacaan komik yang dibaca anak-anak mereka.Agar orangtua lebih selektif mengetahui bacaan yang dibaca oleh anak mereka. Dalam penyuluhan ini orang tua akan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendorong serta dampak yang akan muncul dari komik porno sehingga timbul perilaku menyimpang. Sehingga terbentuknya kerjasama antara orang tua dan masyarakat untuk mengawasi perilaku menyimpang yang timbul dari media pornografi yang kurang begitu dipahami oleh kebanyakan orang tua dan lingkungan masyarakat. Kesimpulan Menanggapi permasalahan sosial yang terjadi kepada orang tua yang belum begitu paham tentang bahaya yang mengancam disekitar anaknya.Media komik yang dianggap baik untuk merangsang minat baca anak, justru dapat menjerumuskan anak. Jenis program pendidikan nonformal yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi orang tua terhadap media bacaan anak-anak mereka adalah program pendidikan umum dan penyuluhan. Program ini sangat cocok karena mengandung penyebaran informasi tentang perkembangan media bacaan anak, seperti bacaan komik yang dibaca anak-anak mereka. DAFTAR PUSTAKA Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia, diakses dari http://asaindonesia. blogspot.com/2010/06/dampak-dampak-pornografi.html, pada tanggal 4 Maret 2014 pukul 23.41 Anne Ahira, “Manga, si Unik dari Jepang”, diakses dari http://www.anneahira.com/manga.htm, pada tanggal 4 Maret 2014 pukul 20.05. Astraatmadja, Atmakusumah. “Mitos dan Hiruk Pikuk di Balik Pornografi”dalam Stop Pornografi Selamatkan Moral Bangsa, Jakarta.,citra pendidikan.2004. Cahyani, Nadya. Pengaruh Komik Porno terhadap Perilaku Menyimpang Anak Sekolah Dasar.Pendidikan Luar biasa.Journal. Faisal, Sanapiah. Pendidikan Luar Sekolah di dalam sistem pendidikan danpembangunan nasional”, Surabaya, Usaha Nasional, 1987. Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung, RemajaRosdakarya, 2000. Styawan, Sulis. Remaja dan Perilaku Menyimpang FMIPA Universitas NegeriYogyakarta (UNY). Surabaya, PT. Antar Surya Jaya, 2007. Tjahono, Adi. Stop Pornografi Selamatkan Moral Bangsa, Jakarta citrapendidikan, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional