1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan
pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan
pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi
salah satu penghasil devisa negara terbesar setelah komoditas minyak dan gas
bumi serta minyak kelapa sawit. Penerimanaan PDB dari pariwisata pada tahun
2013 mencapai Rp347,35 triliun (sumber : website kementrian pariwisata
Indonesia). Pariwisata telah menjadi peluang investasi yang memberikan nilai jual
tinggi, sehingga menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara untuk
datang dan menjadikan negara tersebut sebagai salah satu destinasi wisata.
Tentunya, hal ini memberikan pengaruh positif di berbagai bidang lainnya seperti
bidang ekonomi, wirausaha, politik, sejarah, pendidikan, transportasi, perhotelan
dan lain sebagainya.
Dewasa ini, pemanfaatan teknologi telah menjadi sebuah cara untuk
memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata di berbagai negara. Selain itu,
teknologi di bidang pariwisata tidak hanya dimanfaatkan sebagai media promosi,
namun teknologi juga merupakan media untuk bersaing dalam menjual produk
yang dimiliki bagi para pengusaha pengelola industri di bidang pariwisata. Salah
satu kecanggihan teknologi yang dimanfaatkan dalam hal pariwisata dalam era ini
adalah internet. Internet ialah suatu sistem global dari seluruh jaringan komputer
yang dihubungkan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk
melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Dengan adanya internet tentu
2
meberikan kemudahan akses serta dapat menghemat untuk membangun
komunikasi ataupun menyebarkan informasi tentang produk yang akan dijual.
Penggunaan internet untuk aktivitas transaksi bisnis dikenal dengan istilah
Electronic Commerce (eCommerce). ECommerce dapat terjadi antara organisasi
bisnis dengan konsumen, meliputi penggunaan Internet dan World Wide Web
untuk penjualan produk dan pelayanan untuk konsumen (Doolin, et al., 2005),
dengan memanfaatkan eCommerce banyak keuntungan yang akan diperoleh
penggunanya. Adanya internet menjadikan hilangnya batasan ruang dan waktu,
sehingga membuka peluang baru untuk melakukan penjualan jarak jauh.
ECommerce telah mengalami peningkatan di Indonesia (DailySocial dan
Veritrans, 2012). Dapat dilihat tingginya minat masyarakat terhadap penggunaan
internet dalam Diagram 1.1 :
Diagram 1.1
Sumber : http://www.apjii.or.id
3
Dalam diagram 1.1 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 1998 pengguna
internet sudah mencapai 500.000 pengguna dan terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari
total populasi di Indonesia. Di tahun 2013 sendiri diprediksi pengguna internet di
Indonesia naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta orang dan terus tumbuh menjadi
107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015
(tekno.kompas.com).
Pertumbuhan penggunaan internet membuat banyak industri menggunakan
akses internet untuk memasarkan produknya. Salah satu adalah online shopping
dan penjual online pada website. Menurut Kotler (2008: 134) terdapat beberapa
faktor yang melatarbelakangi keputusan pembelian, seperti faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologi. Faktor psikologi konsumen ternyata berperan dalam
keputusan pembelian. Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi
pertimbangan seorang konsumen adalah kepercayan konsumen kepada website
yang menyediakan online shopping dan penjual online pada website. Online
shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan melalui elektronik yang
memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa dari
penjual
melalui
media
internet
menggunakan
sebuah
web
browser
(en.wikipedia.org). Kemudahan akses yang diberikan oleh internet serta dengan
memiliki jangkauan yang luas, menjadi pilihan bagi para pelaku pariwisata dalam
memasarkan produknya. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya industri yang
bergerak dalam bidang pariwisata dan menjadikan internet sebagai sarana
pemasaran, salah satunya adalah usaha travel agent online. Salah satu perusahaan
yang memakai akses internet dalam melakukan penjualan produknya adalah
4
traveloka online travel agent. Seluruh kegiatan penjualan dilakukan melalui
sistem internet. Mulai dari pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, keterangan
produk hingga proses pembayaran dilakukan secara online. Traveloka digarap
pada Maret 2012. Sedangkan launching secara resminya sendiri baru ada di bulan
Oktober 2012. Traveloka hadir dengan tujuan untuk mempermudah para traveler
dalam merencanakan perjalanan wisata tanpa harus membuang banyak waktu
karena pemesanan tiket dan juga pemesanan hotel yang terpisah.
Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi hanya sebagai mesin pencari
untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Kemudian
pada pertengahan tahun 2013 Traveloka berubah menjadi situs reservasi tiket
pesawat dan pada Juli 2014 traveloka sudah memberikan akses untuk melakukan
pemesanan kamar. Traveloka sebagai salah satu situs travel agent online yang
berkembang di Indonesia, telah bekerjasama dengan banyak maskapai
penerbangan di Indonesia serta pilihan hotel dengan memberikan harga yang
kompetitif. Traveloka telah berhasil membuat banyak traveler menggunakan
jasanya. Ini terlihat pada tabel 1.1 bahwa kunjungan website resmi traveloka
memiliki tingkat kunjungan tinggi. Selain itu untuk menarik banyak minat
masyarakat, traveloka juga melakukan pemasaran melalui akun sosial media
dengan memberikan berbagai promo dan diskon. Bisnis online memang lebih
mudah dalam melakukan promosi pemasarannya karena sudah banyaknya situs
sosial media yang meiliki eksistensi yang tinggi di masayarakat dan tidak
memungut biaya pendaftaran dalam pembuatan akunnya.
5
Traveloka memiliki beberapa sosial media yang diperuntukan bagi
pelanggan yang menyukai atau ingin mengetahui lebih dalam mengenai Traveloka
seperti disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1. 1 Jumlah Pengikut Traveloka Di Sosial Media Tahun 2015
Sosial Media
Jumlah Pengikut
Facebook
544. 994
Instagram
2. 911
Twitter
36. 000
Sumber : Sosial Media Traveloka
Dapat dilihat pada Tabel 1.1 sampai pada tahun 2015 Traveloka memiliki
lebih dari 500.000 pengikut. Ini membuktikan bahwa keinginan masyarakat untuk
mengetahui Traveloka cukup tinggi. Traveloka memberikan informasi mengenai
promo dan review dari destinasi daerah wisata di dunia. Selain melalui sosial
media, traveloka kini juga merambah media iklan televisi dalam memasarkan
produknya. Traveloka kini hadir dengan aplikasi yang dapat diunduh dari
smartphone, sehingga memudahkan para traveler untuk melakukan pemesanan.
Berdasarkan observasi dari beberapa surat kabar, traveloka sudah diakses oleh
lebih dari 150.000 kunjungan dan berhasil menjual lebih dari 10.000 tiket setiap
harinya pada pertengahan tahun 2014.
Dalam observasi pada situs google web yang membahas mengenai review
traveloka, terdapat beberapa keluhan yang di utarakan oleh beberapa konsumen
traveloka seperti; (1) Pada saat melakukan pemesanan dan internet tiba-tiba
terputus, konsumen melakukan pemesanan ulang. Namun saldo rekening
konsumen terpotong sesuai dengan nominal pembelian paket pada traveloka dan
mendapatkan dua konfirmasi untuk nama dan rute yang sama. Traveloka tidak
mengecek nama dan rute pemesanan untuk memastikan tidak adanya double
6
booking. (2) Traveloka terlambat mengkomfirmasi tiket dan jadwal perjalanan
melalui via e-mail pada konsumen. (3) Salah satu maskapai yang bekerjasama
dengan Traveloka melakukan pembatalan rute penerbangan akan tetapi biaya yang
di keluarkan oleh konsumen akan di kembalikan oleh traveloka dalam jangka
waktu 2 bulan dan di rasa sangat mengecewakan oleh konsumen. (4) Proses
perubahan tanggal pesanan, pembatalan pemesanan dan melakukan pemesanan
ulang berjalan lambat, sehingga mengecewakan konsumen.
Kepercayaan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk
memiliki berbagai atribut dan manfaat dari berbagai atribut tersebut. Kepercayaan
konsumen terhadap suatu produk, atribut, dan manfaat produk menggambarkan
persepsi konsumen. Sehingga tingkat kepercayaan konsumen tidak sama, ada
yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah (Robbins 2006: 210),. Dan juga
kemudahan mendapatkan informasi memiliki peran penting karena seluruh
kegiatan pembelian melalui online dilakukan secara tidak langsung. Masalah di
atas pun memperlihatkan masalah mengenai informasi dan kepercayaan yang
timbul pada konsumen. Hal inilah yang mendasari penulis untuk ingin mengetahui
apakah kepercayaan dan kepuasan wisatawan dalam
mendapatkan informasi
berpengaruh terhadap niat pembelian pada online travel agent Traveloka di Bali.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh kepercayaan wisatawan terhadap niat pembelian
pada Online Travel Agent Traveloka di Bali?
7
2. Bagaimanakah
pengaruh kepuasan wisatawan mendapatkan informasi
terhadap niat pembelian pada Online Travel Agent Traveloka di Bali?
3. Bagaimanakah
pengaruh kepercayaan dan
kepuasan wisatawan
mendapatkan informasi terhadap niat pembelian pada Online Travel Agent
Traveloka di Bali?
1. 3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai beikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan wisatawan terhadap niat
pembelian pada Online Travel Agent Traveloka di Bali.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan wisatawan mendapatkan informasi
terhadap niat pembelian pada Online Travel Agent Traveloka di Bali.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan dan kepuasan wisatawan
mendapatkan informasi terhadap niat pembelian pada Online Travel Agent
Traveloka di Bali.
1. 4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat
akademis dan manfaat praktis. Uraian dari kedua manfaat itu dalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini akan menambah wawasan informasi mahasiswa serta
merupakan kesempatan mahasiswa untuk penerapan ilmu pengetahuan yang
didapat pada bangku perkuliahan, khususnya mata kuliah Managemen Industri
Perjalanan Wisata dan akan menambah wawasan mahasiswa dalam belajar
8
menganalisis, mengidentifikasi, memecahkan masalah serta mengkaji masalah
khususnya mengenai strategi penjualan produk.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan yang berarti bagi
peningkatan kepariwisataan Indonesia. Umumnya diharapkan dapat dijadikan
suatu bahan pertimbangan bagi manajemen Traveloka dalam melakukan strategi
pemasaran.
1. 5 Sistematika Penyajian
Bab I : Pendahuluan
Bab pendahuluan menguraikan uraikan mengenai latar belakang;
masalah; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian dan
sistematika pembahasan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan mengenai tinjauan hasil penelitian sebelumnya
yang terkait dengan penelitian ini dan deskripsi konsep - konsep yang
digunakan dalam penelitian ini. Bab tinjauan pustaka menguraikan
mengenai konsep penelitian; kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab metode penelitian diuraikan mengenai lokasi penelitian;
definisi operasional variable; jenis dan sumber data; teknik pengumpulan
data; teknik penentuan sampel serta teknik analisis data.
Bab IV: Hasil Dan Pembahasan
Bab ini terdiri dari gambaran umum agent Traveloka; karateristik
responden; uji instrumen penelitian; hasil penelitian; pengaruh
9
kepercayaan wisatawan terhadap niat pembelian pada Online Travel
Agent Traveloka di Bali; pengaruh kepuasan wisatawan mendapatkan
informasi terhadap niat pembelian pada Online Travel Agent Traveloka
di Bali serta pengaruh kepercayaan dan kepuasan wisatawan
mendapatkan informasi terhadap niat pembelian pada Online Travel
Agent Traveloka di Bali.
Bab V : Simpulan Dan Saran
Bab simpulan dan saran menguraikan mengenai penjelasan secara
singkat hasil dan pembahasan serta saran yang merupakan arahan
mengenai kelemahan atau kekurangan Traveloka.
Download