5/27/2013 VII. Awan dan Hujan - Pengertian/definisi - Proses pembentukan awan dan hujan - Klasifikasi awan - Tipe hujan di Indonesia - Analisis Curah Hujan Wilayah - Jaringan Pengamatan Hujan AWAN Pengertian : Awan adalah gumpalan uap air yang terapung di atmosfir. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. AWAN : kumpulan partikel air dalam bentuk butir air, kristal es atau kombinasinya Awan adalah bentuk kondensasi uap air (atau sublimasi) yang diakibatkan oleh gerakan naiknya udara di atmosfer 1 5/27/2013 PROSES PEMBENTUKAN AWAN Mekanisme pengangkatan massa udara OROGRAFIK • Gerakan udara yang dipaksa naik karena halangan topografi • Hujan orografik KONVEKSI • Gerakan massa udara yang naik karena mekanisme pengangkatan udara hangat dan lembab yang disebabkan pemanasan dari permukaan bumi • Hujan konvektif 2 5/27/2013 FRONT • Gerakan massa udara yang naik karena konvergensi dari massa udara hangat dan lembab yang bertemu dengan massa udara dingin dan kering • Hujan frontal KONVERGEN • Gerakan massa udara yang naik karena mekanisme gerakan massa udara secara horisontal yang berasosiasi dengan sistem pusat tekanan rendah (siklon) • Hujan siklon 3 5/27/2013 Tipe-tipe Awan – Penamaan awan • Nama-nama awan, dapat dikelompokkan berdasarkan arti bahasa yaitu: • Cirrus : berarti rambut • Stratus : berarti lapisan • Kumulus : berarti gumpalan • Nimbus : berarti awan hujan • Alto : berarti tinggi • Tipe-tipe awan merupakan gabungan (kata majemuk) dari kelima nama tersebut • Cumulonimbus : awan gumpalan yang menghasilkan hujan • Altostratus : awan lapisan yang tinggi Tipe-tipe Awan – Klasifikasi awan 4 5/27/2013 Tipe-tipe Awan – High clouds - cirrus, cirrostratus, and cirrocumulus Cirrus : halus seperti bulu, struktur berserat sering tersusun seperti pita melengkung Cirrostratus : seperti kelambu putih halus menutup seluruh angkasa, berwarna pucat, dapat menimbulkan Halo Cirrocumulus : berbentuk seperti kumpulan bulu domba Tipe-tipe Awan – Middle clouds - altostratus and altocumulus Altostratus : berbentuk seperti selendang yang tebal, berserat, berwarna ke abu-abuan Altocumulus : merupakan sekumpulan awan yang berbentuk bulat, berlapis-lapis, tersusun dalam pola baris, group atau gelombang 5 5/27/2013 Tipe-tipe Awan – Low clouds - stratus, stratocumulus, and nimbostratus Stratus : melebar seperti kabut, seringkali terbentuk dari kabut yang naik, hujan ringan Stratocumulus : berbentuk seperti gelombang lautan Nimbostratus : awan gangguan (strom clouds), tebal berbentuk tidak teratur dan menimbulkan banyak hujan Tipe-tipe Awan – Clouds with vertical dev. - cumulus and cumulonimbus Cumulus : bentuk seperti kubah dengan dasar vertikal Cumulus Congetus : Cumulus yang sudah berkembang Cumulonimbus (Cb) : cumulus yang berkembang vertikal (menara) dengan puncak melebar. Hujan badai disertai kilat dan guntur, disertai kristalkristal es atau hail 6 5/27/2013 HUJAN Pengertian : • Presipitasi : semua deposit air dalam bentuk cair dan padat yang berasal dari atmosfer menuju permukaan bumi. • Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi selain salju, sleet, hail. Proses Pembentukan Hujan – Teori pembentukan hujan Teori tumbukan dan penggabungan (collision–coalescence process) Pertumbuhan butir air terjadi pada awan hangat bersuhu > 0C Butir air berjari-jari lebih besar jatuh dengan kecepatan terminal > dengan yang berjari-jari lebih kecil Saat jatuh, terjadi tumbukan dan penggabungan dengan butir air yang ada di sepanjang lintasan yang dilalui Butir air bertambah besar dan dapat melawan daya angkat udara, butir air jatuh sebagai hujan 7 5/27/2013 Teori Bergeron-Findeisen pertumbuhan butir hujan pada awan dingin bersuhu < 0°C, supercooled water dan kristal es. butir air akan menguap dan terjadi deposisi dari butir air ke kristal es kristal es tumbuh lebih besar, jatuh melawan daya angkat udara, mencair menjadi butir hujan Tipe hujan di Indonesia • Pembagian wilayah Indonesia menurut pola (Modified from DPI-Australia, 2002) 400 400 300 300 200 200 100 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tipe Lokal 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tipe Equatorial 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tipe Monsoon 8 5/27/2013 Pola Hujan Monsunal (Surabaya, Jawa Timur) Pola Hujan Equatorial (Sampali, Medan) 350 350 300 300 250 250 200 200 150 150 100 100 50 50 0 0 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Pola Hujan Lokal (Sei Kepayang, Kab. Asahan) 300 250 200 150 100 50 0 jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec JARINGAN STASIUN PENGAMATAN CH DI SUMUT 9 5/27/2013 Analisis data CH wilayah 1. Metode rata-rata Aritmatik a. CH bulanan stasiun pada suatu wilayah dijumlahkan b. CH rata-rata wilayah pada suatu bulan didapat dengan membagi total CH semua stasiun pada bulan tersebut dengan jumlah stasiun yang ada n Rb Rb ,i / n Rata-rata CH bulan ke b i 1 12 Rt Rb b 1 n Rt Rt ,i / n i 1 Rata-rata CH tahunan hasil penjumlahan Rb Rata-rata CH tahunan hasil ratarata tahunan tiap stasiun 2. Metode Isohyet a. Siapkan peta batas wilayah dan peta lokasi jaringan stasiun ◙ b. Buat isohyet dari jaringan stasiun CH tersebut ◙ c. Hitung luas wilayah diantara 2 isohyet dan konversikan dalam persen (%) ◙ d. Hitung rata-rata CH diantara 2 isohyet ◙ e. Kalikan rata-rata CH diantara 2 isohyet dengan persentase luas wilayah diantara 2 isohyet ◙ f. Hitung CH rata-rata wilayah didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian pada point e. (rata-rata CH diantara 2 isohyet dikalikan persentase luas wilayah diantara 2 isohyet) ◙ 10 5/27/2013 Metode Isohyet Isohyet (inch) Luas Wilayah (km2) Luas Wilayah (%) Rata-rata curah hujan (inch) Curah hujan (inch) (%)x(inch) 100% (a) (b) (c) (d) (c) x (d) / 100% 4 1.11 2.96 4.1 0.121 3 12.47 33.00 3.3 1.155 2 13.10 34.93 2.2 0.873 1 10.92 29.11 1.3 0.448 Total 37.50 100.00 11.6 2.607 3. Metode Poligon Theissen (Rata-rata Berbobot) a. Menggunakan luas poligon yang mengelilingi stasiun hujan sebagai pembobot b. Siapkan peta batas wilayah dan lokasi stasiun CH ◙ c. Buat poligon setiap stasiun hujan ◙ d. Hitung luas wilayah poligon yang mengelilingi stasiun hujan dan konversikan dalam persen ◙ e. Kalikan CH stasiun dengan persentase luas poligon yang mengelilingi stasiun tersebut (hasil point d.) ◙ f. Hitung CH rata-rata wilayah didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian pada point e. (CH pada suatu stasiun dengan persentase luas poligon yang mengelilingi stasiun tersebut) ◙ 11 5/27/2013 Poligon Theissen (Rata-rata Berbobot) Curah hujan (inch) (a) Luas subwilayah (km2) Luas subwilayah (%) (b) (c) Curah hujan (inch) (a)x(c) 1.62 6.10 16.27 0.264 4.23 8.36 22.30 0.944 0.83 1.65 4.40 0.037 2.10 7.53 20.10 0.422 1.84 0.84 2.24 0.041 3.66 4.70 12.54 0.459 2.83 0.73 1.95 0.055 2.54 6.16 16.43 0.417 0.91 1.41 3.78 0.034 37.48 100.00 2.673 12