BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Landasan Teori Minat Investasi Dalam Khairani (2017:186) menurut Kamisa (1997) minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Pengertian ini memberikan makna bahwa minat sebagai suatu keinginan terhadap sebuah objek dan tentunya setelah timbul minat, maka seseorang akan melakukan aktivitas. Tindakan atau aktivitas yang dilakukan seseorang pada dasarnya untuk memenuhi keinginan terhadap objek yang dianggap menimbulkan minat seperti keinginan mencari tahu tentang suatu jenis investasi, mau meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh investasi dan mencoba berinvestasi. Khairani (2017:190) minat pada dasarnya adalah sebab akibat dari pengalaman. Salah satu factor yang mempengaruhi minat adalah factor inner urge yaitu bahwa rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas yang dilakukan. Misalnya seseorang yang berminat terhadap mata kuliah yang berhubungan dengan investasi saham, maka ia akan sungguh-sungguh mempelajarinya dan menerapkannya seperti rajin mempelajarinya dengan mengikuti seminar tentang investasi saham, membaca buku tentang investasi saham agar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai investasi saham dan akan mencoba untuk mempraktikkannya dengan membuka rekening saham. Pengetahuan tersebut 13 Universitas Sumatera Utara 14 seperti jenis investasi,tingkat return berinvestasi saham, tingkat risiko berinvestasi saham, cara memilih investasi saham yang tepat. Menurut Slameto (2010:132) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa tertarik pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Dimana apabila seseorang beriminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak ada paksaan dari pihak luar. Menurut Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang yaitu: 1. Faktor Intern yang terdiri dari factor jasmani seperti factor kesehatan dan cacat tubuh, dan factor psikologi seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan. 2. Faktor Ekstern yang berasal dari lingkungan seperti keluarga (cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga), kampus (metode mengajar di kelas, kurikulum, relasi dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa). 2.1.2 Pengetahuan Investasi Menurut Baihaqi (2016:230) pengetahuan adalah informasi yang telah diorganisasikan di dalam memori sebagai bagian dari sebuah system atau jaringan informasi yang terstruktur. Dengan kata lain pengetahuan adalah informasi yang telah diproses. Suatu aktifitas pembelajaran akan menyebabkan penambahan informasi mengenai sesuatu yang dipelajari dan menyebabkan Universitas Sumatera Utara 15 suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari informasi yang diterima individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Informasi yang diterima oleh individu baik dari aktivitas pembelajaran di kampus, pelatihan-pelatihan, seminar-seminar seperti seminar pasar modal merupakan bentuk pembelajaran bagi individu yang kemudian akan menumbuhkan minat bagi individu tersebut. Menurut Syahyunan (2015:1) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa mendatang sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Martalena dan Malinda (2011:1) investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, dimana didalamnya terkandung unsur resiko ketidakpastian, sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 1. Pengetahuan Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:1) pasar modal merupakan tempat diperjualbelikannya instrument keuangan jangka panjang seperti utang, ekuitas (saham), instrument derivative dan instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi. Manfaat keberadaan pasar modal di Indonesia yaitu: Universitas Sumatera Utara 16 a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha. b. Memberikan wahana investasi bagi investor. c. Menyediakan indikator utama bagi tren ekonomi negara. d. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan masyarakat menengah. e. Penciptaan iklim usaha yang sehat. f. Menciptakan lapangan kerja. g. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyaiprospek. h. Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa di perhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi. i. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol dunia social. j. Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan pemanfaatan manajemen professional. 2. Jenis Instrumen Investasi Menurut jenisnya, investasi dapat dibedakan menjadi investasi langsung (direct investment) dan investasi tidak langsung (indirect investment). a. Investasi Langsung (Direct Invesment) Investasi langsung adalah investasi pada aset atau faktor produksi untuk melakukan usaha (bisnis).Investasi langsung disebut juga sebagai Universitas Sumatera Utara 17 investasipada sector rill atau investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat dan diukur dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan. b. Investasi Tidak Langsung (Indirect Invesment) Investasi tidak langsung adalah investasi yang bukan pada aset atau factor produksi, tetapi pada aset keuangan (financial assets), seperti deposito, investasi pada surat berharga (sekuritas), seperti saham, obligasi, reksadana dan sebagainya. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seorang investor di dalam suatu perusahaan. Dengan membeli saham suatu perusahaan, perusahaan akan membayarkan dividen sepanjang perusahaan memperoleh laba dan orang yang membeli saham perusahaan tersebut memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Namun apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) maka pemegang saham memiliki hak yang terakhir dalam pembagian kekayaan perusahaan. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi memiliki masa jatuh tempo, pada saat obligasi jatuh tempo maka penerbit obligasi harus melunasi hutang obligasi kepada pembeli obligasi. Dan keuntungan membeli obligasi berupa kupon yang di bayar oleh penerbit obligasi sesuai dengan waktu yang sudah disepakati. Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam dana portofolio efek oleh manajer investasi. Yang mengelola reksadana ialah manajer investasi (Syahyunan 2015:64). Universitas Sumatera Utara 18 3. Tingkat Keuntungan Syahyunan (2015:74) tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan.Investasi yang di peroleh oleh investor adalah alternative investasi yang diharapkan dapat memberikan tingkat keuntungan yang paling tinggi. Namum kenyataannya tingkat keuntungan yang sesungguhnya diperoleh investor (actual return) tidak selalu sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebelumnya (expected return). Dengan kata lain investor yang berinvestasi menghadapi risiko kemungkinan terjadinya penyimpangan tingkat keuntungan yang sesungguhnya dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Darmadji dan Fakhruddin (2015:9) pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu: a. Dividen Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan saat mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).Investor yang berhak menerima dividen adalah investor yang memegang saham hingga batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman dividen.Umumnya dividen merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham jangka panjang. b. Capital Gain Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar Universitas Sumatera Utara 19 keuntungan melalui capital gain. 4. Tingkat Risiko Investasi Menurut Syahyunan (2013:160) resiko adalah return negative dari suatu investasi. Dalam statistika, ukuran resiko adalah standar deviasi yang dihitung dari gejolak naik turunnya atau volatilitas harga.Semakin besar fluktuasi harga, semakin besar volatilitas, semakin besar debaran jantung investor sehingga semakin besar resiko. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2015:10) saham dikenal dengan karakteristik imbal hasil tinggi, resiko tinggi (high risk, high return). Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Resiko investor yang memiliki saham, diantaranya: a. Tidak mendapat dividen Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.Dengan demikian potensi kerugian investor untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. b. Capital Loss Capital loss adalah menjual saham dengan harga jual yang lebih rendah dari harga beli. Dalam menjual saham terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar akibat penurunan harga saham, maka seorang investor rela menjual harga saham dengan harga rendah atau disebut cut loss. Universitas Sumatera Utara 20 Di samping resiko tersebut, seorang pemegang saham juga masih diperhadapkan dengan potensi resiko lainnya yaitu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, saham dikeluarkan dari Bursa (delisting) dan saham diberhentikan sementara (suspensi). Menurut Syahyunan (2015:75) sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih investasi yang memiliki risiko tinggi, yang diikuti tingkat keuntungan yang tinggi pula. Sebaliknya investor yang tidak mau menanggung risiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang terlalu tinggi. Jenis investor dalam menghadapi risiko ada tiga: pertama, risk seeker, sikap seorang investor yang berani mengambil risiko. Investor yang demikian berani melakukan investasi meskipun tambahan risiko yang ditanggung lebih besar dari tambahan keuntungan.Kedua, indifferent to risk, yaitu sikap seorang investor yang tidak peduli terhadap risiko.Investor yang demikian bersedia untuk melakukan investasi berapa pun risikonya, walaupun tingkat keuntungan yang diharapkan tidak berubah. Ketiga risk averter, yaitu sikap seorang investor yang menghindari risiko. Investor tersebut hanya bersedia melakukan investasi jika tambahan keuntungan yang diharapkan lebih besar dari tambahan risiko. 2.2 Penelitian Terdahulu Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan, seperti disajikan pada Tabel 2.1 Universitas Sumatera Utara 21 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1 Nama Tahun Tandio 2016 Judul Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi, Resiko, Gender Dan Kemajuan Teknologi Pada Minat Mahasiswa Variabel Variabel bebas: 1. Pelatihan Pasar Modal 2. Return 3. Persepsi thd Resiko 4. Gender 5. Kemajuan Teknologi Metode Analisis Regresi Linear Bergana Hasil Penelitian 1. 2. Variabel terikat 3. Minat Investasi 4. 5. 2 Riyadi 2016 Analsis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi di Pasar Modal Variabel Bebas 1. 2. 3. 4. 5. Manfaat Investasi Return Investasi Modal Investasi Minimal Motivasi Edukasi Pasar Modal Regresi Linear Bergana 1. 2. 3. Variabel Terikat Minat Investasi 4. 5. Pelatihan Pasar Modal berpengaruh signifikn terhadap minat investasi Return berpengaruh signifikan terhadap minat investasi Persepsi tdk resiko tidak berpengaruh terhadap minat investasi Gender tidak berpengaruh hadap minat minat investasi Kemajuan Teknologi tidak berpengaruh terhadap minat investasi Manfaat Investasi berpengaruh terhadap minat investasi Return tidak berpengaruh terhadap minat investasi Modal Investasi minimal berpengaruh terhadap minat investasi Motivasi berpengaruh terhadap minat investasi Edukasi pasar modal tidak berpengaruh terhadap minat investasi. Universitas Sumatera Utara 22 Lanjutan Tabel 2.1 No 3 4 Nama Tahun Nasution 2016 Merawati dan Putra 2015 Judul Variabel Pengaruh modal minimal, return, persepsi risiko, kesehatan, dan pengetahuan dan variabel moderasi penghasilan terhadap minat investasi mahasiswa Variabel bebas Kemampuan pelatihan pasar modal memoderasi pengaruh pengetahuan investasi dan penghasilan Pada Minat Berinvestasi Mahasiswa Variabel bebas 1. Pengetahuan Investasi 2. Penghasilan 1. 2. 3. 4. 5. Modal minimal Return Persepsi risiko Kesehatan Pengetahuan Metode Analisis Regresi linear berganda Variabel moderasi: 1. Penghasilan Variabel terikat 1. Minat Investasi Variabel Moderat: Edukasi Pasar Modal Variabel Terikat Minat Investasi Regrasi Linear Berganda Hasil Penelitian 1. Modal minimal berpebgaruh terhadap minat investasi 2. Return berpengaruh terhadap minat investasi 3. Persepsi risiko berpengaruh terhadap minat investasi 4. Kesehatan tidak berpengaruh terhadap minat investasi 5. Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat investasi 6. Variabel penghasilan sepenuhnya dapat memoderasi hubungan modal minimal, return, persepsi risiko, kesehatan dan pengetahuan terhadap minat investasi. 1. Pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat investasi 2. Penghasilan minat investasi 3. Pelatihan pasar modal tidak mampu mempengaruhi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 23 Lanjutan Tabel 2.1 No 5 Nama Tahun Raditya 2014 Judul Pengaruh Modal Investasi Minimal di BNI Sekuritas, Return dan Persepsi terhadap resiko Pada Minat Investasi Mahasiswadengan Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi Variabel Variabel Bebas: 1. 2. 3. Modal Investasi Minimal Return Persepsi terhadap Resiko Metode Analisis Asumsi Klasik dan Regresi Variabel Moderasi: Penghasilan Variabel Terikat: Minat Investasi 2.3 Hasil Penelitian 1. Modal investasi minimal tidak berpengaruh minat investasi 2. Return berpengaruh terhadap minat investasi 3. Persepsi terhadap resiko beperngaruh terhadap minat investasi 4. Penghasilan tidak mampu memoderasi variabel bebas terhadap variabe terikat. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual atau kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan. Suatu kerangka pemikiran akan menghubungkan secara teoritis antar variabel bebas dan terikat (Sugiyono, 2012:89). Khairani (2017:190) minat pada dasarnya adalah sebab akibat dari pengalaman. Salah satu factor yang mempengaruhi minat adalah factor inner urge yaitu bahwa rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas yang dilakukan khususnya bagi seseorang yang sedang melakukan aktivitas pembelajaran terkait investasi atau sedang menempuh pendidikan di fakultas ekonomi yang erat kaitannya dengan investasi, maka dari pembelajaran yang dilakukan, akan dapat Universitas Sumatera Utara 24 menambah pengetahuannya mengenai suatu investasi. Dengan pengetahuan yang didapat dari aktivitas pembelajaran, maka akan dapat merangsang timbulnya minat seseorang untuk melakukan investasi. Menurut Baihaqi (2016:230) pengetahuan adalah informasi yang telah diorganisasikan di dalam memori sebagai bagian dari sebuah system atau jaringan informasi yang terstruktur. Dengan kata lain pengetahuan adalah informasi yang telah diproses. Suatu aktifitas pembelajaran akan menyebabkan penambahan informasi mengenai sesuatu yang dipelajari dan menyebabkan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari informasi yang diterima individu yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Informasi yang diterima oleh individu baik dari aktivitas pembelajaran di kampus, pelatihan-pelatihan, seminar-seminar yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia untuk memperkenalkan pasar modal, jenisjenis investasi pasar modal, tingkat keuntungan dan tingkat risiko investasi merupakan bentuk pembelajaran bagi individu yang kemudian akan menumbuhkan minat bagi individu untuk berinvestasi di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Merawati dan Putra (2015), bahwa pengetahuan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi-materi kuliah analisis investasi dan teori portofolio telah mampu memberikan pemahaman dasar terkait jenis-jenis investasi, keuntungan dan risiko investasi yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Tandio dan Widanaputra (2016) mendukung penelitian Merawati dan Putra (2015) bahwa pelatihan pasar modal Universitas Sumatera Utara 25 berpengaruh terhadap minat berinsvestasi secara signifikan.yang berarti, semakin paham seseorang tentang investasi di pasar modal regre maka akan semakin berminat seseorang untuk berinvestasi saham di pasar modal dan pembelajaran di kelas, mengikuti seminar pasar modal dapat menambah pemahaman tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut: Pengetahuan Investasi Minat Berinvestasi Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis dalam penelitian ini adalah pengetahuan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal. Universitas Sumatera Utara