BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu iklim persaingan dan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah. Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan. Selain Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, komunikasi dalam suatu perusahaan juga merupakan hal utama yang tidak kalah penting. Karena dalam dunia kerja, setiap harinya selalu ada interaksi antara atasan, bawahan, relasi perusahaan, dengan beraneka ragam sifat dan tingkah laku. Orang-orang yang beraneka ragam tersebut memerlukan komunikasi untuk kelangsungan pekerjaan mereka. Dalam dunia bisnis yang bergerak semakin pesat mengharuskan setiap perusahaan untuk mampu melakukan penyesuaian di setiap perubahan untuk tidak terjadi hal-hal yang tentunya tidak diinginkan. Maka dalam hal ini komunikasi yang baik dan yang efektif dalam lingkup lingkungan bisnis perusahaan mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan dan untuk terus mampu menunjukan keberadaannya. Komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi yang memiliki peranan sangat penting dan memiliki pengaruh dalam suatu organisasi. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Maka dari itu komunikasi merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dengan begitu pentingnya fungsi komunikasi dalam lingkungan bisnis bagi perkembangan suatu perusahaan, maka merupakan tanggung jawab seluruh bagian perusahaan untuk mampu menciptakan hubungan kerja yang baik. Terciptanya hubungan kerja yang baik memerlukan dukungan dari berbagai pihak internal yang terlibat dalam perusahaan, dengan terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien. Dalam hal komunikasi yang terjadi antar karyawan, kompetensi komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya. Komunikasi merupakan inti dari proses kerja sama yang terjadi di lingkungan perusahaan. Kurangnya komunikasi yang efektif akan menghambat terciptanya hubungan kerja yang baik. Penulis menjadikan PT. Pos Indonesia sebagai objek dalam penelitian ini. PT. Pos Indonesia Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang tergolong besar di Kota Bandung. PT. Pos berupaya terus untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam layanan jasa komunikasi, melalui pembinaan sumber daya manusianya yang terarah dan berkesinambungan. PT. Pos Indonesia juga memiliki banyak karyawan dan ini bisa mendukung penelitian penulis tentang komunikasi. Mengapa demikian, karena organisasi yang jumlah anggotanya besar mempunyai hubungan komunikasi yang kompleks. Untuk itu melalui komunikasi yang baik mereka dapat memperoleh sudut pandang dan pengertian yang sama sehingga dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan PT. Pos Indonesia. Persaingan antar karyawan khususnya pada divisi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu fenomena nyata yang sedang terjadi di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Strategi PT. Pos menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berkaitan dengan produktivitas karyawan dalam perusahaan yang pada akhirnya akan menentukan produktivitas sebuah organisasi. Namun yang menjadi permasalahannya adalah berkenaan dengan prestasi karyawan divisi sumber daya manusia PT. Pos Indonesia, rendahnya prestasi karyawan juga dapat terlihat dari hasil produksi layanan jasa pos yang sering kali tidak mencapai target. Berikut penulis sajikan data mengenai realisasi dan target jasa PT. Pos Bandung. Tabel 1.1 Target dan Realisasi Produksi Jasa PT. Pos Bandung Tahun 2009-2010 Tahun 2009 No. 1 2 3 Uraian Target Realisasi Persentase Realisasi 2009 Tahun 2010 Target Realisasi Persentase realisasi 2010 Bisnis pos 26.244 22.545 85.90% 31.370 24.853 reguler Bisnis pos 6.087 4.435 72.86% 6.441 4.078 internasional Bisnis pos 4.900 3.624 73.96% 5.881 4.138 ekspress Jumlah 37.231 30.604 82.20% 43.692 33.069 Sumber: Direktorat Pelayanan Sumber Daya Manusia PT. Pos Bandung Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat terlihat bahwa target PT. Pos Indonesia banyak yang tidak tercapai, bahkan terdapat penurunan target realisasi di tahun 2009 ke tahun 2010. Keberhasilan PT. Pos Indonesia untuk mencapai targetnya sangat dipengaruhi oleh produktivitas seluruh karyawan. Jika melihat target yang tidak tercapai tersebut, maka dapat dikatakan bahwa prestasi karyawan PT. Pos Indonesia tidak memuaskan. Komunikasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi. Berbagai pihak dalam suatu perusahaan pasti membutuhkan informasi sehubungan dengan tugas dan kepentingan mereka. Informasi disampaikan oleh pimpinan perusahaan kepada bawahan secara bertahap sesuai dengan struktur organisasi dan jaringan wewenang yang ada. Karena banyaknya rangkaian wewenang yang ada dalam perusahaan, maka ada kemungkinan timbulnya salah 79.22% 63.31% 70.36% 75.68% pengertian dalam penerimaan informasi besar pengaruhnya bagi kelancaran aktivitas perusahaan. Dapat dilihat dengan jelas bahwa komunikasi interpersonal sangat berperan terhadap prestasi karyawan, karena untuk mengarahkan, menggerakkan, dan mempertahankan usaha karyawan diperlukan komunikasi dua arah yang terus menerus agar apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dapat direalisasikan oleh para karyawan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komunikasi interpersonal antar karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung? 2. Bagaimana prestasi kerja karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian sarjana lengkap pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pelaksanaan komunikasi interpersonal karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 2. Mengetahui prestasi kerja karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 3. Mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan sejalan dengan tujuan penelitian, yakni: 1. Bagi perusahaan yang bersangkutan dengan harapan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sumber pemikiran bagi perusahaan dalam mengembangkan komunikasi yang ada diperusahaan tersebut. 2. Bagi penulis untuk menambah wawasan pengetahuan dalam masalah komunikasi yang terdapat dalam suatu perusahaan yaitu antara atasan dan bawahannya. 3. Bagi pihak lain dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian serupa yang lebih luas dan mendalam. 1.5 Kerangka Pemikiran Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang berperan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Suatu perusahaan didirikan karena adanya tujuan tertentu yang telah ditetapkan atas persetujuan bersama. Seorang manajer melakukan kegiatan-kegiatan manajemen dalam suatu perusahaan memerlukan komunikasi dengan bawahannya baik secara horizontal, maupun vertikal. Komunikasi tersebut dipergunakan di dalam penyampaian pesan yang disampaikan oleh manajemen tingkat atas dengan tujuan dapat diterima baik oleh manajemen tingkat menengah, maupun manajemen tingkat bawah. Menurut Hovland, janis dan Kelley yang dialihbahasakan oleh Muhammad (2004:2) pengertian komunikasi adalah The process by which an individual transmiths stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals.” Dengan kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Komunikasi interpersonal dalam konteks organisasi adalah suatu komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Menurut Muhammad (2005:159) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai berikut: “Proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut.” Jadi komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi antara para pekerja dengan pekerja atau pekerja dengan manajer yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Devito (2004:15) mengemukakan pandangannya mengenai komunikasi interpersonal yaitu: “Definisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antarpribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya – dalam hal ini, penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.” Kutipan tersebut menekankan pemahaman bahwa komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yang dijalin oleh pihak perorangan dengan pihak lain sehingga terjadi suatu proses interaksi hubungan dan penyampaian informasi atau pesan yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Jika dilihat dalam konteks ruang lingkup perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa manfaat dari kegiatan interaksi yang didalamnya tentu terdapat komunikasi yang baik yang akan dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan yang meliputi produktivitas perusahaan tersebut. Prestasi kerja merupakan sesuatu yang diharapkan oleh perusahaan dari karyawannya dalam rangka melancarkan dan mengembangkan setiap aktivitas perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan produktivitas akan tinggi. Prestasi kerja menurut Mangkunegara (2002:67) adalah Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Peningkatan prestasi kerja karyawan tentu menjadi tugas seorang pimpinan dalam perusahaan dalam bagaimana menjalankan komunikasi yang baik dengan karyawannya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut, khususnya pada perusahaan yang diteliti yaitu PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung dalam salah satu tujuan perusahaannya yaitu untuk mencapai target produktivitas sehingga tercapai prestasi kerja yang tinggi. 1.6 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis menentukan hipotesis sebagai berikut: “Bila komunikasi interpersonal berjalan dengan baik, maka prestasi kerja karyawan akan tinggi”. 1.7 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, adapun teknik yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan Melaksanakan peninjauan langsung ke PT. Pos Indonesia. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap masalah yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja karyawan divisi sumber daya manusia pada PT. Pos Indonesia. b. Wawancara Yaitu dengan cara mengadakan wawancara kepada bagian Sumber Daya Manusia yang mempunyai wewenang atas karyawan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. c. Penyebaran angket dan kuisioner Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan tertulis (angket) dan disertai dengan alternatif jawaban yang akan diberikan kepada responden. 1. Studi Kepustakaan Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur atau sumber teori yang sesuai dengan pembahasan skripsi. Maka data yang diambil oleh penulis adalah : a. Data primer Adalah data yang diperoleh dari penelitian pada perusahaan yang bersangkutan yang menjadi objek penelitian dengan cara menyebarkan kuisioner, observasi dan wawancara. b. Data sekunder Adalah data objek penelitian seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta aktivitas yang diperoleh dari literatur. 1.8 Variabel Penelitian Terdapat dua variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini. 1. Variabel bebas ( independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perusahaan yang terjadi pada variabel terikat yaitu varabel X, dalam penelitian ini adalah komunikasi Interpersonal. 2. Variabel terbatas ( dependent variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas yaitu variabel Y, dalam penelitian ini adalah prestasi kerja. 1.9 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian terhadap karyawan pada divisi sumber daya manusia PT. Pos Indonesia (Persero) yang terletak di Jl Cilaki No. 73 Bandung 40115 Indonesia. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.