BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN S esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No. Katagori Nilai Angka Interpretasi 1. AA > 85 – 100 Memuaskan 2. A > 75 – 85 Sangat Baik 3. B > 65 – 75 Baik 4. CC > 50 – 65 Cukup Baik 5. C > 30 – 50 Agak Kurang 6. D 0 – 30 Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 21 mengenai sebab – sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Secara umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010 2015 . Telah ditetapkan 4 sasaran dengan 6 indikator sasaran, dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator Sasaran 4 terdiri dari 2 indikator, Secara terinci capaian sasaran terlihat seperti pada tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2014. 3.1 Evaluasi Kinerja Evaluasi pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini adalah evaluasi internal yaitu penilaian secara mandiri oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung terhadap hasil pengukuran kinerja kegiatan dan kinerja sasaran. Dalam evaluasi ini juga diuraikan hal – hal yang mendukung keberhasilan sekaligus hal – hal yang menghambat sehingga menimbulkan kegagalan pencapaian target. Diupayakan pula menginventarisir langkah – langkah antisipasi yang akan dilakukan sehingga kinerja pemerintah semakin baik pada masa – masa yang akan datang. Secara rinci prosentase pencapaian indikator sasaran pada Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 22 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2014 No. 1 2 1. Semakin lancarnya transportasi 2 3. 4. 3.2 Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan. Meningkatnya pelayanan umum di bidang Perhubungan. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif. Indikator Target 3 Realisasi Capaian kinerja % 4 5 - Jumlah Daerah Rawan Kemacetan 18 Lokasi 14 Lokasi 122 6 - Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) - Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light 0,77 0,73 105 72,54 76,47 105 - Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung - Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung 75,89% 100,39 % 132 228.000 orang 306.547 orang 134 - Jumlah SKPD yang online 30 SKPD 31 SKPD 103 Analisis Pencapaian Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Badung Tahun 2014 berdasarkan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan organisasi pembuat keputusan, agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, banyak faktor-faktor yang menjadi permasalahan dan perlu adanya solusi pemecahan masalah. Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian sasaran. Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target terhadap masingmasing sasaran secara rinci dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 23 SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1, Semakin lancarnya transportasi Tahun 2012 Indikator Sasaran No 1 1 2 - Jumlah Satua n Targe Realisas t i 3 Lokasi 4 27 5 28 Capaia n Kinerja Tahun 2012 Targe Realisa t si 6 96,42 7 22 8 19 Daerah Tahun 2013 % Capaia n Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Targe Real t isasi Capaian Kinerja Tahun 2014 9 113,64 10 18 11 14 12 122 0,77 0,73 105 % Rawan Kemaceta n 2 - Tingkat - 0,80 0,81 95 0,78 0,77 101% kepadata n lalu lintas (V/C Ratio) - Transportasi memegang peranan penting dalam sektor perekonomian dan pembangunan pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan sistem transportasi yang aman,tertib dan lancar. Lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari lalu lintas, angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan serta pengelolaannya. Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor (car ownership) di Kabupaten Badung yang semakin meningkat setiap tahunnya serta perkembangan mobilitas penduduk antar kota dikenal sebagai kawasan SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sudah sangat tinggi yang tentunya mempengaruhi pengelolaan transportasi di Kabupaten Badung. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 24 Saat ini dibeberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Badung tingkat kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi sehingga banyak menyumbangkan kemacetan pada ruas jalan lainnya. Didalam pencapaian sasaran 1 telah ditetapkan 2 (dua) indikator yaitu : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan dan Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) yang didukung oleh 2 (dua) program dan 25 kegiatan, antara lain : 1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan 16 kegiatan pendukung , yaitu ; Pengecatan canstin di Kabupaten Badung, Pemeliharaan marka jalan, Pengadaan dan pemasangan rambu – rambu lalu lintas di Kabupaten Badung, Pengadaan Cermin Tikungan di Kabupaten Badung, Monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran di Kabupaten Badung, Pengadaan fasilitas keselamatan lalu lintas di kabupaten Badung (DAK), Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas jalan di Kabupaten Badung, Rehabilitasi/pemeliharaan lampu penerangan jalan di Kabupaten Badung, Pemeliharaan rambu lalu lintas di kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan Delinator di Kabupaten Badung, Pengadaan dan pemasangan Paku Marka di Kabupaten Badung, Pembangunan ATCS (Area Traffic Control System) di Kabupaten Badung, Operasional UPT pemasangan rambu LLA Badung dan marka Selatan, Zona Pengadaan Selamat Sekolah dan di Kabupaten Badung, Monitoring Lampu Penerangan Jalan di Kabupaten Badung 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ; dengan 9 kegiatan pendukung, yaitu ; Penyusunan kajian kinerja jaringan jalan di Kabupaten Badung, Pengadaan jasa layanan trayek pengumpan Trans SARBAGITA, Pembinaan dan pemilihan awak kendaraan umum teladan ( AKUT ), Pengawasan dan penertiban lalu lintas, Koordinasi Penanganan Angkutan Lebaran, Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 dan angkutan Jalan 25 di Kabupaten Badung, Pelaksanaan dan Evaluasi Tim Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Badung, Sosialisasi penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan, Monitoring pengawasan dan ketertiban terminal di Kabupaten Badung. Secara terinci capaian masing –masing indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Suatu daerah dikatakan rawan kemacetan apabila pada daerah tersebut terjadi peningkatan arus lalu lintas yang menimbulkan adanya tundaan yang menghambat perjalanan. Tundaan yang cukup tinggi menimbulkan kejadian kendaraan berhenti dan bergerak pelan serta mulai terjadi kemacetan. Hambatan pergerakan disepanjang jalan antara lain diakibatkan volume kendaraan melampaui kapasitas jalan, manuver keluar – masuk kendaraan dari tempat aktivitas, manuver parkir di badan jalan, dan banyaknya pejalan kaki yang menyeberang telah menyebabkan relatif lambatnya kecepatan perjalanan. Beberapa fakta tentang kondisi lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Badung antara lain ; perkembangan wilayah dan pola aktivitas serta mobilitas masyarakat cendrung terkonsentrasi di wilayah Badung Selatan, perkembangan jaringan jalan relatif rendah ( kurang dari 2 % per tahun ) tidak sebanding dengan perkembangan perkembangan jumlah kendaraan yang lebih tinggi ( lebih dari 11 % per tahun ), tingkat disiplin masyarakat dalam berlalu lintas yang masih rendah, tingginya rata – rata V/C ratio di Kawasan Kuta, beberapa ruas jalan di kawasan Kuta masih diberlakukan lalu lintas 2 arah ( two way traffic ) dengan potensi penyempitan ruas ( bottle neck ), terbatasnya lahan untuk ruang parkir di wilayah kuta menyebabkan parkir kendaraan bermotor masih memanfaatkan badan jalan ( on street parking ) LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 26 Faktor lain yang diduga ikut memberi andil terhadap permasalahan transportasi tersebut adalah tidak optimalnya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten, sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dengan cepat. Untuk itu perlu mengubah paradigma masyarakat dengan mengalihkan kebutuhan masyarakat dari angkutan pribadi menjadi angkutan ma sal dengan harapan dengan adanya angkutan umum penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Penggunaan kendaraan pribadi merupakan penyumbang terbesar kepadatan lalu lintas. Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas pada Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, tahun 2010 kondisi awal jumlah daerah rawan Kemacetan di Kabupaten Badung sebanyak 31 Lokasi Daerah Rawan Kemacetan, yang tersebar di lima kecamatan di kabupaten Badung namun dalam rencana 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung merencanakan jumlah daerah rawan kemacetan tersisa menjadi 14 lokasi Daerah Rawan Kemacetan. Jadi lokasi rawan kemacetan yang ingin diturunkan dalam 5 tahun sebanyak 17 lokasi dan sisanya 14 lokasi akan direalisasikan pada perencanaan 5 tahun berikutnya. Daerah Rawan Kemacetan yang masih tersisa tahun 2013 adalah 19 lokasi namun tahun 2014 ditargetkan penurunannya 18 lokasi terealisasi 14 lokasi yang berarti 5 lokasi rawan kemacetan yang berhasil diturunkan, dengan capaian kinerja 122 %. Tabel 3.3 menunjukkan target dan realisasi Daerah Rawan Kemacetan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 27 Tabel 3.3 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan No Daerah Rawan Kemacetan 2012 2013 2014 2015 Kondisi Awal Target Realis asi Targ et Realisa si Target Realisasi Target akhir 31 27 28 22 19 18 14 14 x x Kecamatan Kuta 1 Perempatan Temacun , Kec. Kuta 2 Jalan Legian , Kec. Kuta 3 Hard Rock , Kec. Kuta 4 Bemo Corner , Kec. Kuta 5 Pantai Kuta , Kec. Kuta 6 Jalan Legian Kaja , Kec. Kuta 7 Dewa Ruci , Kec. Kuta 8 Selatan Bose , Kec. Kuta 9 Krisna Tuban , Kec. Kuta 10 Joger , Kec. Kuta 11 x x x x x x x x x x x x Kuta squer, Kec. Kuta x x x x 12 Centro , Kec. Kuta x x x x 13 Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar , Kec. Kuta 14 Pertigaan Br. Semer , Kec. Kuta x x x x 15 Perempatan Peti tenget , Kec kuta x x 16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk x x x x Kecamatan Kuta Utara 17 Perempatan Kerobokan , Kec. Kuta Utara 18 Pertigaan dalung utara / Bangsal , Kec. Kuta Utara 19 Pertigaan Camat kuta Utara 20 Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu , Kec. Kuta Utara Camat Kuta Selatan 21 Simpang Mc. D Unud , Kec. Kuta Selatan 22 POM Bensin Unud , Kec kuta Selatan 23 Pertigaan 741 , Kec. Kuta Selatan x x 24 LP Kerobokan Mertanadi, Kec. Kuta x x 25 Pasar Jimbaran , Kec. Kuta Selatan x x 26 Jl. Kemayoran , Tuban , Kec. Kuta Selatan Kecamatan Mengwi x x x x x x 27 Pertigaan Kapal , Kec. Mengwi x x x x 28 Pasar Beringkit , Kec. Mengwi x x x x 29 Pasar sempidi , Kec. Mengwi x x x x 30 Perempatan Lukluk , Kec. Mengwi Kecamatan Abiansemal Pertigaan Pasar Mambal , Kec. Abiansemal Kecamatan Petang Jumlah x x x x 6 9 1 5 31 4 3 ( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan lokasi yang terealisasi ) LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 28 - Beberapa hal yang mendukung berkurangnya lokasi rawan macet di wilayah Kabupaten Badung, antara lain : pembangunan tol diatas perairan, pembangunan simpang tidak sebidang berupa underpass untuk menangani titik titik rawan macet pada simpang Dewa Ruci dan Simpang Patung Ngurah Rai, penutupan beberapa lokasi putar balik lalu lintas ( U Turn ), mengurangi lokasi – lokasi parkir di badan jalan dan menertibkan pelanggaran parkir serta kendaraan yang berhenti di sembarang tempat, mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir yang berpotensi sebagai parkir diluar badan jalan ( off street parking ) baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, merubah sirkulasi arus lalu lintas pada beberapa ruas jalan, meningkatkan kapasitas simpang dengan memperbaiki geometri simpang dan optimalisasi operasional APILL ( Traffic Light ), membangun Area Traffic Control System ( ATCS ), melakukan pengendalian lalu lintas kawasan dengan menerapkan larangan masuk ke kawasan Kuta bagi kendaraan barang dengan JBB lebih dari 5 ton dan mobil bus dengan panjang lebih dari 7 meter, menyediakan fasilitas pelayanan pejalan kaki seperti trotoar. Setelah dilakukan analisis capaian kinerja pada indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan (DRK) dapat disampaikan capaian kinerja indikator jumlah Daerah Rawan Kemacetan tahun 2014 sebesar 122 % mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 113,64 %, yang berarti capaian kinerja tahun 2014 memuaskan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 29 Grafik 3.1 Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung Tahun 2011 – 2014 Namun saat ini tetap diupayakan inovasi guna mengatasi kemacetan pada lokasi – lokasi rawan kemacetan di wilayah Kabupaten Badung, salah satu inovasi yang akan dilakukan untuk mengatasi kemacetan adalah mengembangkan ITS ( Inteligent Transport System ) seperti VMS ( Vehicle Massage Sign ), kamera pemantau ( CCTV ) dan Annauncer pada titik – titik rawan macet. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 30 Tabel 3.4 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 ; Indikator Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2014 1. Jumlah Daerah Rawan Kemacetan Lokasi 14 Berdasarkan tabel diatas realisasi Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Prosentase Capaian Kinerja 14 100 % akumulasi daerah rawan kemacetan yang tersisa s/d tahun 2014 sebanyak 14 lokasi atau jumlah lokasi kemacetan yang berhasil diturunkan sebanyak 5 lokasi sehingga diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015, penurunan Daerah Rawan Kemacetan telah mencapai target yang ditetapkan sebagai rencana akhir Renstra tahun 2015 dengan capaian kinerja memuaskan. Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) Kabupaten Badung secara kewilayahan tidak bisa dilepaskan dari wilayah yang secara geografis maupun demografis SARBAGITA dan saling mempengaruhi yaitu (Denpasar, Badung, Gianyar Tabanan). Dilihat dari struktur jaringan jalan di Kabupaten Badung dalam perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas – ruas jalan yang saling menghubungkan Kabupaten Badung menuju /dari Denpasar, Gianyar dan Tabanan menunjukkan peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 31 tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas. Kepadatan lalu lintas merupakan ratio perbandingan antara Volume Kedaraan dengan kapasitas Jalan (V/C Ratio) yang merupakan salah satu parameter yang dipergunakan untuk mengukur kwalitas palayanan dari ruas jalan atau level of service (LOS) suatu ruas jalan dapat juga digunakan sebagai indikator tingkat kemacetan jalan dengan formula; Rata – rata VCR pada ruas – ruas jalan dibagi jumlah ruas jalan. Yang dimaksud dengan volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui satu titik lokasi yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan tertentu, kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat melalui satu titik lokasi yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan tertentu. Untuk menentukan kwalitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut berikut : Karakteristik Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan A B C D E F Karakteristik – karakteristik Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan yang besar. Batas lingkup V/C 0,00-0,20 0,21-0,44 0,45-0,74 0,75-0,84 0,85-1,00 >1,00 Tingkat kepadatan lalulintas (V/C Ratio) dan kecepatan lalulintas merupakan parameter dalam mengukur kwalitas pelayanan dari ruas jalan, dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 32 Gambar 3.1 Tingkat pelayanan A Kecepatan Rata-rata Tingkat pelayanan B Tingkat pelayanan C Tingkat pelayanan D Tingkat pelayanan E nF layana t pe Tingka 0 Rasio volume/kuwantitas 1.0 Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun 2014 berada pada level C ring 0,45 – 0,74 atau V/C Ratio rata – rata ruas jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,73 berarti rata rata ruas jalan di Kabupaten Badung dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan tersebut. Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat disampaikan capaian indikator sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2014 sebesar 105% meningkat dibandingkan tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja 101% . Perkembangan capaian kinerja indikator tingkat kepadatan lalu lintas ( V/C Ratio ) periode tahun 2011 sampai dengan 2014 menunjukkan peningkatan yang signifikan. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 33 Grafik 3.2 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada ruas jalan di Kabupaten Badung Badung Tahun 2011 – 2014 Upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung didalam menurunkan angka V/C Ratio dengan cara meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui kegiatan – kegiatan dalam Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, melalui kegiatan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran dengan menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan tetap optimal serta mengurangi hambatan – hambatan samping jalan, pengadaan APILL ( Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL dan menekan volume lalu lintas melalui strategi – strategi TDM. Selain upaya – upaya yang dilakukan diatas keberhasilan menurunkan tingkat V/C Ratio disebabkan dengan mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir yang berpotensi sebagai parkir di luar badan jalan (off street parking) baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, pemasangan drop zone, dengan menyediakan serta meningkatkan kenyamanan pejalan kaki fasilitas pejalan kaki LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 seperti trotoar, tempat 34 penyeberangan dan lain – lain yang memadai sehingga pejalan kaki tidak turun ke jalan dan menjadi penyebab kemacetan lalu lintas. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 1 : Indikator Tingkat Kepadatan Lalu Lintas ( V/C Ratio ) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja 1. Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2014 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja 0,73 0,60 78,3 % Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkatan memuaskan. Dibandingkan dengan daerah lain dalam hal ini Kabupaten Bandung, tahun 2014 mampu menurunkan V/C ratio sebesar 0,85 dengan kecepatan rata – rata 14,3 km / jam sedangkan Kabupaten Badung tahun 2014 rata – rata V/C rationya 0,73 dengan kecepatan rata – rata 24,06 km / jam. (Sumber data : Laporan Akuntabilitas Kabupaten Bandung tahun 2014). LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 35 SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA PERHUBUNGAN SARANA Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2012 No 1 1 Indikator Sasaran Satuan 2 - Prosentase 3 Persen persimpang Targe Realisa t si 4 62,74 5 62,75% % Capaia n Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Targe Realisa t si 6 100,02 7 66,66 8 66,67% % % Capaia n Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Targe Realis t asi 9 100,02 10 72,54 11 76,47 % % % an yang terpasang Traffic Light Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana perhubungan memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan dan kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Didalam analisis pencapaian sasaran 2 ditetapkan 1 (satu) indikator yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light yang didukung oleh 1 (satu) program dan 3 (tiga) kegiatan yaitu : Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan kegiatan : 1. Pemeliharaan Traffic Light dan Warning Light di Kabupaten Badung. 2. Pengadaan dan pemasangan Warning Light di Kabupaten Badung. 3. Pengadaan dan pemasangan counter down di Kabupaten Badung Secara rinci capaian kinerja indikator pada sasaran 2, Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan dapat dijelaskan sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 36 Capaia n Kinerja Tahun 2014 12 105% INDIKATOR 3 : PROSENTASE PERSIMPANGAN YANG TERPASANG TRAFFIC LIGHT Persimpangan merupakan simpul pada jaringan jalan dimana jalan – jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing – masing kaki menggunakan persimpangan ruang jalan pada persimpangan secara bersamaan dengan lalu lintas lainnya. Sasaran yang harus dicapai pada pengendalian persimpangan adalah: 1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik konflik. 2. Menjaga agar kapasitas persimpangan operasinya dapat optimal sesuai rencana. 3. Harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana, dalam mengarahkan lalu lintas merupakan pertemuan arus lalu lintas yang menggunakan persimpangan. Terdapat 6 (enam) kriteria bahwa suatu persimpangan sudah harus dipasang alat pemberi isyarat lalu lintas adalah : 1) Arus minimal lalu lintas yang menggunakan persimpangan rata – rata diatas 750 kendaraan /jam selama 8 jam dalam sehari. 2) Atau bila waktu menunggu / hambatan rata – rata kendaraan di persimpangan telah melampaui 30 detik. 3) Atau persimpangan digunakan oleh rata – rata lebih dari 175 pejalan kaki /jam selama 8 jam dalam sehari. 4) Atau sering terjadi kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan. 5) Atau merupakan kombinasi dari sebab – sebab yang disebutkan diatas. 6) Atau karena pada daerah yang bersangkutan dipasang suatu sistem pengendalian lalu lintas terpadu ( area traffic control / ATC) sehingga setiap persimpangan yang termasuk didalam LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 37 daerah yang bersangkutan harus dikendalikan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas. Berdasarkan kriteria diatas tahun 2011 s/d 2015 terdapat 51 persimpangan di Kabupaten Badung yang harus dilengkapi alat pemberi isyarat lalu lintas dalam hal ini Traffic Light dan Warning Light. Kondisi awal ( tahun 2010 ) 56,86 % persimpangan yang telah terpasang traffic light. Tahun 2015 ditargetkan 78,43 %persimpangan telah terpasang traffic light. Tahun 2014 persimpang yang telah terpasang traffic light sebesar 76,47 % dengan capaian kinerja 105 % meningkat dibandingkan tahun 2013 persimpangan yang terpasang traffic light sebesar 66,67 % dengan capaian kinerja 100,2 %. Adapun faktor pendukung meningkatnya capaian kinerja tahun 2014 yaitu adanya pemasangan traffic light baru yang berlokasi pada Simpang Tiga Banjar Anyar Kaja Kerobokan, Kuta utara dan adanya relokasi pemasangan traffic light yang belokasi pada empat simpang di Kabupaten Badung antara lain ; Simpang 4 Pererenan Kecamatan Mengwi, Simpang 4 Br. Sanggulan Abianbase Kecamatan Mengwi, simpang 4 batu Bolong Kecamatan Kuta Utara, Simpang 4 Pasar Penarungan Kecamatan Mengwi. Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2011 s/d tahun 2014 seperti dalam tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.7 Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang Traffic Light No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light 2012 2013 2014 2015 Data Capaian 100,2 % Target Realisasi Target Realisasi Target 66,66% 66,67% 72,54% 76,47% 78,43% Kecamatan Kuta 1 Simpang dewa ruci X X X X X 2 Simpang Sunset Road – Dewi Sri X X X X X 3 Jl. Pratama – Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X 4 Simpang 4 Silitiga X X X X X 5 Simpang 3 Tuban X X X X X 6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X 7 Simpang 4 Kalianget X X X X X LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 38 No Persimpangan yang Terpasang Traffic Light 2012 Data Capaian X 2013 2014 2015 Target Realisasi Target Realisasi X X X X 8 Simpang 4 Patih Jelantik 9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X 10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X 11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X 12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X 13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X 14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta 15 Simpang 3 Oberoi X X X X X 16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X 17 Simpang Sunset Barat 18 Simpang Arjuna Seminyak x x Kecamatan Kuta Utara 19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja 20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X 21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X 22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X 23 Simpang 3 Camat Kuta Utara 24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X 25 Simpang Dalung – Padang Luwih X X X X X 26 Simpang 3 Canggu 27 Simpang 4 Batu Bolong X X Kecamatan Kuta Selatan 28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X 29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X 30 Simpang 4 Unud X X X X X 31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X 32 Simpang 3 Kediri X X X X X 33 Simpang 4 Pecatu Kecamatan Mengwi 34 Simpang 4 lukluk X X X X X 35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X 36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X 37 Simpang 3 kapal X X X X X 38 Pasar Sempidi X X X X X 39 Simpang 3 Pasar Beringkit 40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X 41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X X X 42 Simpang 4 Pasar Penarungan X X 43 Simpang 3 Den Kayu 44 Simpang 3 Terminal sisi barat X X X LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 X 39 Target 2012 Persimpangan yang Terpasang Traffic Light No Data Capaian 2013 Target 2014 Realisasi 2015 Target Realisasi 45 Simpang 4 Pererenan X X 46 Simpang 4 Br. sanggulan X X X X Target Kecamatan Abiansemal 47 Simpang 4 Angantaka 48 Simpang 3 Sedang 49 Simpang 3 Darmasaba 50 Simpang 3 Abiansemal 51 Simpang 3 Mambal Jumlah 32 34 39 ( Tanda X menunjukkan lokasi – lokasi yang menjadi target dan terealisasi sesuai target.) Dari tabel 3.7 diatas dapat disampaikan tahun 2014 persimpangan yang terpasang traffic light telah mencapai 76, 47 % ( 39 Simpang ) dengan capaian kinerja 105 % sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 persimpangan yang telah terpasang Traffic Light baru mencapai 66,67 ( 34 simpang ) dengan capaian kinerja 100,2 %. Perkembangan pemasangan traffic light pada persimpang – persimpangan yang ditargetkan terpasang traffic light dalam 3 tahun ( tahun 2011 s/d tahun 2014 ) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Grafik 3.3 Perkembangan Pemasangan Traffic Light pada persimpangan di Kabupaten Badung Tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 90 80 70 60 50 TARGET 40 REALISASI 30 20 10 0 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 40 Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RENSTRA adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran 2 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja 1. Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2014 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja Persen 76,47 78,43 97,5% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah mencapai peningkatan sebesar 97,5 % yang interprestasinya bermakna memuaskan. SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI PERHUBUNGAN. BIDANG Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2012 No 1 1. Indikator Sasaran 2 Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung Satu an 3 unit Target 4 68,67 Realis asi 5 100,83 Capai an Kiner ja Tahu n 2012 6 146,8 Tahun 2013 Target Realisa si Capaian Kinerja Tahun 2013 7 68,67 8 101 9 147 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 Tahun 2014 Target Realis asi Capaia n Kinerja Tahun 2014 10 75,89 11 100 12 132 41 Kendaraan yang dimaksud diatas adalah mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor. Adapun jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan dinyatakan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan . Sedangkan komponen yang diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda, ban, sistem penerangan, alat perlengkapan (rem, lampu), emisi gas buang, nomor mesin, nomor sasis. Indikator Prosentase kendaraan yang laik jalan dibandingkan kendaraan yang wajib uji didukung oleh 3 (tiga) program dan 3 (tiga) kegiatan yaitu 1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan - kegiatan uji kelayakan sarana transportasi. 2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan - kegiatan pengadaan sarana uji kendaraan bermotor. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Pemeliharaan peralatan pengujian kendaraan bermotor Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan merupakan indikator sasaran yang capaian kinerjanya secara rinci dijelaskan sebagai berikut : INDIKATOR 4 : PROSENTASE KABUPATEN BADUNG KENDARAAN Kendaraan transportasi penting darat dalam adalah yang LAIK JALAN merupakan memegang pemindahan DI alat peranan barang dan pemindahan orang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dalam hal ini kendaraan yang dimaksud adalah kendaraan transportasi umum seperti mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang. Pemerintah Kabupaten Badung memberikan pelayanan melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 42 Informatika Kabupaten Badung dengan melaksanakan pengujian kendaraan bermotor untuk mengetahui kelaikan pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dengan diakibatkan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang kerusakan teknis pada kendaraan tersebut. Selain itu diharapkan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang diakibatkan oleh polusi udara dari gas buang kendaraan tersebut. Kondisi awal tahun 2010 Prosentase kendaraan laik jalan dibandingkan kendaraan yang wajib uji mencapai 66,46 %. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung menargetkan tahun 2015 capaiannya 79,50%. Tahun 2014 prosentase kendaraan yang laik jalan dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang wajib uji realisasinya mencapai 100 % dengan capaian kinerja 132 % dibandingkan tahun 2013 terealisasi 101 % dengan capaian kinerja 147 %, yang berarti terjadi penurunan atas capaian kinerja tahun 2014 namun demikian capaiannya masih diatas 100%. Grafik 3.4 Prosentase kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan dibandingkan dengan kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Badung tahun Tahun 2012 – 2014 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 43 Ada beberapa hal yang mempengaruhi penurunan capaian kinerja tahun 2014 yaitu berkurangnya uji pertama kendaraan bermotor, meningkatnya kendaraan yang numpang uji keluar dibandingkan dengan kendaraan yang numpang uji masuk serta banyaknya kendaraan yang tidak melakukan uji berkala tepat waktu. Untuk meningkatkan pemilik kendaraan melakukan uji berkala kendaraan bermotor, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung meningkatkan pelayanan personalnya, ketepatan pelayanannya waktu baik dan itu dari kenyamanan segi pemilik kendaraan saat melakukan uji berkala kendaraan. Dengan demikian diharapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung melalui Bidang Teknik Pengujian dan Perawatan Kendaraan dapat memberikan kepuasan yang akan melakukan wajib uji kendaraan kepada masyarakat mengingat pentingnya kendaraan /armada beroperasi dalam keadaan laik jalan. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra adalah sebagai berikut : Tabel 3.10 Realisasi Akumulasi Pencapaian sasaran 3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d th. 2014 1. Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung Prosen 100 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD th.2015 Prosetase Capaian Kinerja 79.50 125% Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat disampaikan bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran telah mencapai 100% dari yang ditargetkan tahun 2014, dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 capaian kinerjanya mencapai 125 %. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 44 Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara Efektif. Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2012 No Indikator Sasaran Satua n 1 1. 2 Jumlah pengunjun g website Kabupaten Badung 3 orang Jumlah SKPD yang online SKPD 2 Target 4 120.00 i Capai an Kinerj a Tahu n 2012 5 207.627 6 173% 30 100% Realisas Tahun 2013 i Capai an Kinerj a Tahu n 2013 7 132.000 8 218.729 9 166% 30 31 Target Realisas Tahun 2014 i Capaian Kinerja Tahun 2014 10 228.000 9 306.547 10 134% 30 31 Target Realisas 0 30 103,33 103.33% % Sasaran 4 mengenai meningkatnya pemanfaatan teknologi secara efektif untuk mencapai pemerintahan Kabupaten Badung berbasis E – Government. Indikator yang mendukung sasaran tersebut adalah indikator jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah SKPD yang online. Indikator diatas didukung oleh 1 (satu) program dan 7 (tujuh) kegiatan yaitu : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, kegiatan pendukungnya yaitu : 1. Pemeliharaan Web Kabupaten Badung. 2. Pemeliharaan tower jaringan intranet/internet di Kabupaten Badung. 3. Pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet/internet Hotspot di di Kabupaten Badung 4. Pembangunan infrastruktur Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung 5. Pelayanan Pengaduan Anak (TESA 129) 6. Pelatihan Tenaga Pengelola Sistem Informasi Pemerintah Kabupaten Badung. 7. Operasional dan pemeliharaan perangkat komunikasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 45 Secara rinci capaian dari masing – masing indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kabupaten Badung E – Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik atau suatu penataan system manajemen dan proses kerja mengoptimalkan pemanfaatan di lingkungan teknologi pemerintah informasi dan dengan komunikasi. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten www.badungkab.go.id Badung membuat situs website merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, program – program layanan yang pemerintah dapat menyampaikan dapat menunjang pembangunan perekonomian masyarakat serta program – program pemerintah yang terkait dengan pelayanan umum lainnya.Selain itu memberikan kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak untuk mengakses kebijakan dan program – program pemerintah dengan cepat dan akurat tanpa harus meninggalkan rumah atau tempatnya bekerja. Pada awalnya tahun 2011 ketertarikan masyarakat utuk mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu 127. 676 pengunjung. Berdasarkan tabel 3.11 tersebut diatas terlihat bahwa antusias masyarakat untuk mengakses website Kabupaten Badung cukup tinggi dilihat dari jumlah pengunjung website tahun 2014 meningkat menjadi 306.547 orang dengan capaian kinerja 134 % dibandingkaan tahun 2013 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 46 pengunjung website Kabupaten Badung 218.729 orang website Kabupaten Badung tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja sebesar 166%. Namun dilihat dari capaian kinerjanya dibandingkan dengan tahun tahun 2013 capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena informasi yang dibutuhkan masyarakat sangat dinamis.. Upaya – upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi Kabupaten Badung untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke website Kabupaten Badung, Dinas Perhubungan, Komunikasi Kabupaten Badung melakukan beberapa hal seperti up date berita, mengubah tampilan / up date lay out, perawatan dari virus dan serangan. Sampai dengan tahun 2014 pengunjung website Kabupaten Badung semakin mengalami peningkatan yang positif. Gambar 3.2 dibawah ini menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung website Kabupaten Badung 3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2011 s/d 2014) : Grafik 3.6 350000 300000 250000 200000 Jumlah Pengunjung 150000 100000 50000 0 2011 2012 2013 2014 LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 47 Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online SKPD adalah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas – tugas pemerintah untuk mencapai pembangunan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas– tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya koordinasi antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up to date. Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung belum terhubung online, untuk mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik sebagai pendukung utama jaringan yang menghubungkan keseluruh gedung dan mengoneksikan antar SKPD. Didalam Pemerintah Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD yang direncanakan terhubung on line tetapi tahun 2012 s/d tahun 2015 SKPD yang direncanakan online adalah SKPD yang berada di lingkungan Pusat Pemerintahan kabupaten Badung ditambah dengan 6 (enam) kecamatan. Di Kabupaten Badung terdapat 53 SKPD termasuk didalamnya 6 Kecamatan dan 2 lembaga lain seperti BPBD (yang terbentuk tahun 2011) dan BPPT yang terbentuk tahun 2013) Tahun 2014 target jumlah SKPD yang on line sama dengan target tahun 2013 yaitu SKPD yang telah terhubung online sebanyak 30 SKPD terealisasi 31 SKPD, hal ini disebabkan karena dikonsentrasikan pada peningkatan kwalitas dan kwantitas jaringan dengan melakukan pemeliharaan infrastuktur jaringan dan pengembangan pembangunan infrastruktur hotspot untuk menambah jangkauan area internet pada gedung – gedung SKPD yang sudah on line di lingkungan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Dalam Tabel LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 3.12 diatas dapat 48 disampaikan capaian kinerja indikator sasaran jumlah SKPD yang online tahun 2014 sebesar 103,33% sama dengan capaian kinerja tahun 2013. Upaya – upaya Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam mengambil langkah – langkah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi atau yang disebut dengan Government – to – Government memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar SKPD atau lembaga pemerintahan melalui basis data terintegrasi. Langkah – langkah dimaksud antara lain : 1. Melakukan pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet /Internet di Kabupaten Badung. 2. Pengembangan pembangunan infrastruktur hotspot di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. 3. Pelatihan tenaga pengelola Sistem Informasi Kabupaten Badung. Adapun langkah – langkah inovatif yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung antara lain: 1. Penerapan VOIP (Voice Over Internet Protocol) sehingga panggilan telepon dalam kawasan Puspem bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan jaringan fiber optik yang telah tertanam di areal Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tanpa terkena biaya. 2. Pembangunan SIMDA Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung sehingga database SIMDA Pemerintah Kabupaten Badung bisa diakses dari mana saja dengan memanfaatkan jaringan intranet/internet. 3. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Elektronik dan Sistem Informasi manajemen Dokumen Elektronik sehingga proses surat menyurat dan dokumentasi bisa dikelola secara elektronik dengan banyak kelebihan dibandingkan dilaksanakan secara manual. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 49 Tabel 3.12 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketiga Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Akumulasi s/d tahun 2013 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD tahun 2015 Prosetase Capaian Kinerja 1. Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung orang 218.729 238.000 136,95% 2. Jumlah SKPD yang online SKPD 31 53 58,49% Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 telah menunjukkan angka positif dengan katagori Capaian Kinerja rata – rata memuaskan. Grafik 3.7 dibawah ini menunjukkan target jumlah SKPD yang online dalam 5 tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2014 serta realisasi dari tahun 2011 s/d tahun 2014 60 50 40 30 TARGET REALISASI 20 10 TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015 Pada akhirnya keberhasilan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam pencapaian kinerja keempat Sasaran yang telah LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 50 ditetapkan, tidak lepas dari upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung mengawal pelaksanaan setiap kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran dengan melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap jalannya kegiatan. 3. 3 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014 rencana kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung sebesar Rp. 68.185.089.683,68,- Dari anggaran yang telah ditetapkan terealisasi sebesar Rp 61.935.114.741,94 atau 90, 83% terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar 9,17%. Rincian alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung sebagai berikut : NO JENIS BELANJA 1 Belanja Tidak Langsung 2 Belanja Langsung ANGGARAN Rp. 23.377.470.722,68 Rp. 44.807.618.961,00 a. Belanja Pegawai Rp. 866.904.200,00 b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 30.350.267.755,00 Rp. 13.590.447.006,00 c. Belanja Modal REALISASI % Rp. 20.142.930.322,00 86,16 Rp. 41.792.184.419,94 93,27 Rp. 780.415.950,00 90,02 Rp. 28.374.877.243,34 93,49 Rp. 12.636.891.226,60 92,98 Dari anggaran tersebut sebesar 68,4% atau Rp 30.657.233.131,00 dari belanja langsung didistribusikan pada 4 program pendukung indikator utama, dengan rincian sebagai berikut : LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 51 NO JENIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI % Program pendukung indikator Sasaran 1 dan Sasaran 2 1 Program Rp. Rp. Pembangunan 21.302.367.000,00 19.868.814.704,94 Prasarana 95 dan Fasilitas Perhubungan Program pendukung indikator sasaran 3 2 3 Program Peningkatan Rp. Pelayanan Angkutan 5.193.811.000,00 Program Peningkatan Rp. Sarana 1.958.424.275,00 dan Rp. 5.148.716.290,00 98 Rp. 1.118.188.410,00 57,09 Prasarana Aparatur Program pendukung indikator Sasaran 4 4 Program Rp. Pengembangan 2.202.630.856,00 Rp. 1.884.123.549,00 98 Komunikasi, Informasi dan Media Massa Secara umum realisasi keuangan untuk mendukung pencapaian sasaran organisasi lewat 7 program dengan 87 kegiatan telah terlaksana dengan sangat baik Pencapaian keuangan 90,83% untuk mewujudkan aktivitas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2014 memiliki komposisi yang rasional dibandingkan dengan realisasi fisik yang mencapai 100%. 3.4 Capaian prestasi dan penghargaan. Prestasi yang diraih oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun 2014 antara lain: 1. Piala Wahana Tata Nugraha katagori kota sedang untuk ke 14 (empat belas) kalinya untuk katagori Kota Sedang. 2. Penghargaan Indonesian Digital Society Awards (IDSA) katagori Over all Society. LAKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2014 52