Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

advertisement
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 1
Hubungan Lampu Seri Paralel
A. Tujuan
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik
secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta.
 Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian instalasi yang disusun secara
seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta.
B. Dasar Teori
1. Rangkaian Paralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua
input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu
sama lain tersusun paralel.
Jika arus yang melalui tahanan R1 dinyatakan dengan I1, R2 dinyatakan
dengan I2, dan R3 dinyatakan dengan I3, maka:
I1 =
, I2 =
, I3 =
Sifat dari rangkaian paralel adalah “beda potensial pada masing-masing
cabang adalah sama.”
2. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan
ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu
rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal dari output
komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat
menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung).
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki
sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada
suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut
disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar
pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
Beda potensial pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan
persamaan hukum Ohm, V=IR, yang berarti bila harga masing-masing
resistor adalah V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3. Karena pada rangkaian seri ini
arusnya sama besar disetiap hambatan.
3. Rangkaian Seri-Paralel
Rangkaian Seri-Paralel adalah rangkaian kombinasi dari rangkaian seri dan
paralel. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu “Jumlah arus yang
masuk pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus yang
keluar”. Untuk tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara
sambungannya dan sifat – sifat rangkaian baik seri atau paralel yaitu
sambungan secara seri memiliki jumlah seluruh tegangan tiap tahanannya
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
sama dengan tegangan sumber, sedangkan sambungan paralel tegangan
setiap tahanannya sama besar.
4. Rangkaian Star
Karakteristik rangkaian star adalah sebagai berikut :
a. Arus masing-masing belitan adalah sama dengan arus jala-jala
b. Tegangan masing-masing belitan adalah 1.73 (akar tiga) dari tegangan
jala-jala
c. Fasilitas hubungan netral yang berperan untuk mengatasi masalah
harmonisa
d. Jika digunakan sebagai belitan sekunder dengan delta primernya akan
berperan sebagai penurun tegangan
e. Trafo delta-star digunakan pada sistem distribusi yang menurunkan
tegangan transmisi misal: 20kV menjadi 380V
5. Rangkaian Delta
Karakteristik rangkaian delta adalah sebagai berikut :
a. Tegangan belitan adalah sama dengan tegangan jala-jala
b. Arus belitan adalah 1.73 dari arus jala-jala
c. Fasilitas hubungan Delta Terbuka jika ada perawatan salah satu belitan
sehingga masih bisa beroperasi dengan kapasitas 87% dari dua belitan
(Open Delta-Open Delta) misal: dua belitan total kapasitas = 25kVA +
25 kVA = 50 kVA maka waktu konfigurasi terbuka akan menjadi
0.87*50kVA = 43.5kVA atau 58% dari tiga belitan yang terbuka misal:
masing-masing belitan 25kVA akan menghasilkan 3*25kVA = 75kVA
sehingga jika salah satu belitan dihilangkan akan menjadi 0.58*75kVA =
43.5kVA.
Hubungan rangakaian star delta diatas :
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
C. Gambar Rangkaian
 Tiga buah lampu pijar dihubung paralel dan di supply tegangan 220 VAC
F
N
 Tiga buah lampu pijar dihubung seri dan di supply tegangan 220 VAC
F
N
 Tiga buah lampu pijar dihubung seri-paralel dan di supply tegangan 220 VAC
F
b
a
c
N
 Tiga buah lampu pijar dihubung star dan di supply tegangan 220 VAC
R
a
N
S
T
c
b
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
 Tiga buah lampu pijar dihubung delta dan di supply tegangan 220 VAC
a
b
c
D. Tugas Praktikum
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
E. Hasil Praktikum
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
F. Analisa
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
G. Kesimpulan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 2
Hubungan Seri Paralel Start Stop 1 Motor 3 Fasa
A. Tujuan
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi listrik menggunakan
kontaktor sebagai pengunci.
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik dan
pengamannya menggunakan kontaktor sebagai pengunci.
 Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian instalasi motor listrik yang
dihubungkan secara star delta ke kontaktor.
B. Dasar Teori
1. Kontaktor magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir
selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya
(coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik
(arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin
hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar
kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin
hubung singkat.
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari
tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari
kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka
(Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC).
Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung.
Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan
kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi
fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja
membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Berdasarkan fungsinya kontak pada kontaktor terdiri dari 2 macam yaitu :
a. Kontak Utama
Kontak utama dirancang lebih luas dan tebal sehingga mampu untuk
dialiri arus listrik yang relatif besar. Kontak utama 1, 3 dan 5 biasanya
dihubungkan dengan sumber listrik R, S dan T sedangkan Kontak 2, 4
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
dan 6 dihubungkan dengan beban Motor listrik 3 phasa U, V dan W atau
beban lainnya.
b. Kontak Bantu
Untuk Kontak Bantu konstruksinya dirancang lebih tipis sehingga
hanya digunakan untuk bagian kontrol saja dengan arus listrik yang
relatif kecil. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan simbol huruf
dan angka pada kontaktor.
2. Thermal Overload Relay ( TOR )
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka
terhadap suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu
yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik
yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
Simbol dan kontak Thermal Over Load (TOR)
Karakteristik dari thermal overload relay
a. Terdapat konstruksi yang berhubungan langsung dengan terminal
kontaktor magnit.
b. Full automatic function, Manual reset, dan memiliki pengaturan batas
arus yang dikehendaki untuk digunakan.
c. Tombol trip dan tombol reset trip, dan semua sekerup terminal berada di
bagian depan.
d. Indikator trip
e. Mampu bekerja pada suhu -25°C hingga +55°C atau (-13°F hingga
+131°F)
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
C. Gambar Rangkaian
R
S
T
R
MCB
1
A1
3
OL
5 13
95
96
STOP
2
A2
4
6 14
13
START
A1
97 95
A2
OL
U
V W
98
96
M
14
S
3
RANGKAIAN UTAMA
RANGKAIAN KONTROL
Gambar rangkaian utama dan rangkaian kontrol dari motor 3 fasa yang
dilayani oleh MCB dan dilengkapi dengan TOR ( Thermal Overload Relay )
D. Tugas Praktikum
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
E. Hasil Praktikum
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
F. Analisa
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
G. Kesimpulan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 3
Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
A. Tujuan
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik
menggunakan kontaktor sebagai pengunci.
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi 2 motor listrik yang
bekerja secara interlocking dan memutar balik arah putaran menggunakan
tombol OFF REV FWD.
 Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian instalasi 2 motor listrik yang
bekerja secara interlocking dan memutar balik arah putaran menggunakan
tombol OFF REV FWD..
B. Dasar Teori
1. Rangkaian Interlock dan memutar arah balik putaran
Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian
kontrol sebagai sarana untuk mengunci / menutup kondisi dari dua atau lebih
kondisi yang berbeda sehingga tidak saling bekerja pada saat yang
bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock dengan kontaktor magnet
dapat kita lihat pada Rangkaian kontrol forward Reverse, biasanya pada
rangkaian ini terdapat minimal 2 buah kontaktor. Anggaplah kontaktor
pertama digunakan untuk forward (arah maju), sedangkan untuk kontaktor
yang satunya lagi pasti untuk Reverse ( arah mundur/terbalik).
Prinsip kerja untuk membalik putaran motor listrik 3 fasa adalah dengan cara
menukar 2 fasa input yang masuk ke motor listrik sedangkan 1 fasa pada
kondisi tetap, demikian inilah yang di terapkan pada 2 buah kontaktor
sehingga diharapkan bekerjanya kontaktor hanya salah satu saja dengan
menggunakan sistem Rangkaian Interlock atar kontaktor.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
SF dan SR adalah push button start yang mengendalikan motor harus
berputar forward atau reverse. Saat push button SF ataupun SR ditekan maka
kontak bantu NO 13-14 dari masing-masing kontaktor yang beroperasi yang
terpasang paralel dengan push button tersebut akan segera mengunci
sehingga fungsi push button dalam hal ini adalah sebagai pemberi tegangan
sesaat sehiungga jika kontak bantu NO 13-14 yang terpasang paralel tersebut
sudah mengunci maka kondisi push button dari close menjadi open tidak
berpengaruh lagi.
Pada kondisi putaran awal forward ataupun reverse, maka merubah arah
putaran secara langsung tidak bisa dilakukan karena coil kontaktor forward
ataupun reverse ter-interlock dengan kontaktor bantu NC 21-22 putaran
lawannya. Ini dimaksudkan sebagai pengaman karena proses forward
menjadi reverse akan ada pertukaran salah satu phase supply sehingga jika
kondisi forward menuju reverse bisa dilakukan langsung tanpa interlock,
maka otomatis akan ada short circuit antara phasa yang ditukar tersebut.
Oleh sebab itu digunakanlah pengaman berupa kontaktor bantu NC 21-22
yang dipasang serial pada masing-masing coil kontaktor putaran lawannya
yang berfungsi sebagai interlock jika salah satu putaran motor beroperasi.
jadi saat motor operasi forward, kontaktor reverse tidak akan bisa
dioperasikan, pun sebaliknya.
Perpindahan operasi dari forward menuju reverse atau sebaliknya, hanya
bisa dilakukan dengan menekan push button stop S0 terlebih dahulu. jadi
ketika motor berputar forward, push button reverse SR otomatis tidak bisa
difungsikan. Anda harus menekan push button S0 terlebih dahulu, baru push
button reverse SR bisa berfungsi. Begitu juga sebaliknya.
Saat motor operasi forward ataupun reverse anda bisa mengetahuinya
dengan melihat lampu indikator H1 dan H2. Saat motor operasi forward,
lampu H1 akan menyala, sedangkan saat motor operasi reverse, lampu H2
yang menyala. Jika motor trip karena Thermal Over Load Relay bekerja,
maka aliran listrik ke semua coil kontaktor motor akan terputus dan lampu
H3 akan menyala sebagai indikasi overload.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
2. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir
selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya
(coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik
(arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin
hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar
kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin
hubung singkat.
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari
tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari
kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka
(Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC).
Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung.
Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan
kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi
fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja
membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Berdasarkan fungsinya kontak pada kontaktor terdiri dari 2 macam yaitu :
a. Kontak Utama
Kontak utama dirancang lebih luas dan tebal sehingga mampu untuk
dialiri arus listrik yang relatif besar. Kontak utama 1, 3 dan 5 biasanya
dihubungkan dengan sumber listrik R, S dan T sedangkan Kontak 2, 4
dan 6 dihubungkan dengan beban Motor listrik 3 phasa U, V dan W atau
beban lainnya.
b. Kontak Bantu
Untuk Kontak Bantu konstruksinya dirancang lebih tipis sehingga
hanya digunakan untuk bagian kontrol saja dengan arus listrik yang
relatif kecil. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan simbol huruf
dan angka pada kontaktor.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
C. Gambar Rangkaian
Gambar rangkaian kontrol dari motor 3 fasa yang bekerja secara interlocking
menggunakan tombol forward-reverse-off.
Gambar rangkaian utama dari motor 3 fasa yang bekerja secara interlocking
menggunakan tombol forward-reverse-off.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
D. Alat dan Bahan
 MCB 3 fasa
 Kontaktor
 Tombol ON OFF
 Tombol OFF REV FWD
 Kabel
 Motor 3 fasa
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
secukunya
1 buah
E. Langkah Kerja
 Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Cek
apakah alat berfungsi dengan baik atau tidak.
 Sambungkan kabel seperti pada gambar rangkaian. Rangkai rangkaian
kontrol terlebih dahulu kemudian rangkaian utama.
 Lakukan pengecekan kembali pada rangkaian yang sudah dirangkai,
apakah sudah tersambung dengan benar atau belum.
 Tes apakah rangkaian berjalan dengan baik atau tidak. Amati cara kerja
rangkaian dan cek lampu indikator dan catat hasilnya.
F. Tugas Praktikum
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
G. Hasil Praktikum
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
H. Analisa
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
I. Kesimpulan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 4
Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berkala
dengan Menggunakan 2 Motor; 2 Kontaktor
A. Tujuan
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi 2 motor listrik yang
bekerja secara berurutan menggunakan kontaktor sebagai pengunci.
 Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian instalasi 2 motor listrik yang
bekerja secara berurutan.
B. Dasar Teori
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai
penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya
minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besar.
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO
akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup.
Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak
NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka.
Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan
menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja.
Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu
mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan
dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor
magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
.

Gambar 1 : Simbol-simbol kontaktor magnet
Dua Motor Yang Runing Dan Stoping Secara Berurutan
Instalasi tenaga model ini banyak digunakan pada suatu industri yang
mengge-rakkan suatu mesin secara berurutan, maksudnya mesin2 tidak bisa
bekerja sebelum mesin 1 bekerja. Begitu juga cara mematikan mesin1 tidak
bisa mati sebelum mesin2 mati terlebih dahulu. Misalnya untuk
menyalurkan udara panas untuk keperluan pengeringan bahan diperlukan
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
mesin heater sebagai penghasil panas, dan mesin blower sebagai pendorong
panas. Dalam hal ini mesin 1 adalah blower, dan mesin2 adalah heater,
dengan demikian operasional sistem menjadi aman.
C. Gambar Rangkaian
F
MCB
43
OFF 1
K2
44
13
ON 1
K1
14
OFF 2
13
ON 2
K2
14
43
K1
A1
A1
K1
A2
44
K2
A2
N
Gambar rangkaian kendali dan rangakaian utama 2 motor yang bekerja secara berurutan
D. Alat dan Bahan
 Obeng +
 Obeng  MCB 3 fasa
 MCB 1 fasa
 Kontaktor
 Tombol ON OFF
 Kabel
 Motor 3 fasa
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
secukunya
2 buah
E. Langkah Kerja
 Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Cek
apakah alat berfungsi dengan baik atau tidak.
 Sambungkan kabel seperti pada gambar rangkaian. Rangkai rangkaian
kontrol terlebih dahulu kemudian rangkaian utama.
 Lakukan pengecekan kembali pada rangkaian yang sudah dirangkai,
apakah sudah tersambung dengan benar atau belum.
 Tes apakah rangkaian berjalan dengan baik atau tidak. Amati cara kerja
rangkaian dan cek lampu indikator dan catat hasilnya.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
F. Tugas Praktikum
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
G. Hasil Praktikum
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
H. Analisa
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
I. Kesimpulan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 5
Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
 Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis
 Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk 3 motor induksi 3 fasa
II. DASAR TEORI
1. Motor induksi 3 fasa
Motor induksi 3 fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik yang paling banyak
digunakan dalam dunia industri. Dinamakan motor induksi karena arus rotor motor
3fasa bukan diperoleh dari suatu sumber listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar. Dalam
kenyataannya, motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah transformator, yaitu
dengan kumparan stator sebagai kumparan primer yang diam, sedangkan kumparan
rotor sebagai kumparan sekunder yang berputar. Motor induksi tiga fasa berputar pada
kecepatan yang pada dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak berbeban sampai
mencapai keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh
frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan mudah dilakukan
terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi tiga fasa memiliki beberapa
keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya kokoh, harganya relatif murah, mudah
dalam melakukan perawatan, dan dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai
dengan kebutuhan industri.
2. Motor 3 fasa dilayani dengan kontaktor
Sebagai awal belajar, di bawah ini dijelaskan langkah-langkah pengawatan dari
motor 3 fasa yang dilayani oleh sebuah kontaktor. Yaitu sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dan koneksikan Belitan Motor
Dalam hal ini motor bekerja untuk satu arah putar. Langkah awal yang perlu
dicermati adalah memeriksa tegangan kerja belitan motor. Periksalah pada pelat nama
motor, bila tegangan jala-jala 220/380 volt, sedang pada pelat nama motor tertulis
220/380 V, maka buatlah hubungan belitan motor secara bintang, caranya dengan
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
menghubung singkat ujung belitan XYZ, sedangkan ujung-ujung belitan U, V, dan W
masing-masing dihubungkan ke fasa R, S, dan T.
Dalam hal ini saudara telah
melaksanakan koneksi belitan motor pada terminal box motor.
2. Pengawatan Rangkaian Utama
Rangkaian utama instalasi motor 3 fasa adalah hantaran/kabel yang disambung
mulai dari MCB 3 fasa yang berada di panel sampai ke motor. Sambunglah
menggunakan kabel tenaga, biasanya NYM, atau NYY. Kabel warna merah untuk Line
1/R, warna kuning ke line 2/S, warna hitam ke line 3/T, sedangkan kabel warna biru
untuk hantaran netral. Pada lokasi motor mulamula kabel utama dimasukkan ke kontak
utama kontaktor magnit, yaitu kabel warna merah dihubungkan ke kontak L1, warna
kuning ke L2, dan warna hitam ke L3. Dari kontak output utama kontaktor yaitu
berkoda T1-T2-T3. Hubungkan
kabel utama ke terminal motor. Bila di bawah
kontaktor dilengkapi dengan over-load, maka penyambungan kabel utama menuju
motor dilaksanakan pada terminal OL, yang berkoda T1,T2, dan T3. Dengan demikian
Pengawatan rangkaian utama telah selesai. Dalam hal ini saudara bisa menguji-coba
operasi motor dengan menekan tombol kontaktor. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan
bahwa rangkaian utama telah tersambung dengan baik dan benar.
3. Pengawatan Rangkaian Kendali
Pengawatan rangkaian pengendali dilaksanakan di dalam baki panel kendali yang
berada di dekat motor beroperasi. Biasanya digunakan kabel serabut warna coklat atau
warna yang lain, karena tidak ada ketentuan warna yang mengikat. Di dalam panel
kendali biasanya ditempati kontaktor magnit, MCB, timer, dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk pengendalian motor. Cara pengawatan rangkaian kendali sesuai
dengan contoh pada gambar 5.11 adalah: kabel dari T ke MCB kendali ,keluaran dari
MCB ke OL pada terminal kontak NC (nomor 95), keluaran dari OL (nomor 96)
dihubungkan ke input stop, keluaran dari Stop sambunglah ke input start, keluaran dari
start masuk coil kontaktor (A1), dan keluaran dari coil kontaktor (A2) dihubungkan ke
fasa S. Pada kondisi ini bila tombol ON (start) ditekan motor berputar dan bila dilepas
motor akan berhenti. Hal ini disebabkan karena dengan lepasnya tombol ON berarti arus
yang mengalir menuju coil kontaktor menjadi putus. Agar setelah menekan tombol ON
motor bisa bekerja terus, caranya adalah dengan memasang kontak pengunci (latch),
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
sebagai pengganti aliran listrik setelah tombol ON dilepas, yaitu dengan memanfaatkan
kontak NO milik kontaktor yang disambung paralel dengan tombol start (tombol ON).
(1) Cara Kerja Rangkaian Kendali
Cara kerja rangkaian kendalinya adalah sebagai berikut: bila tombol NO (start)
ditekan maka arus dari T akan mengalir lewat MCB, melalui NC (OL) ke tombol “Stop”
(NC), karena tombol “start” ditekan maka arus listrik mengalir lewat NO (Start) ke coil
kontraktor, dan kembali ke S, sehingga kontaktor bekerja, kontak 13-14 akan berfungsi
sebagai pengunci (latch). Sehingga walaupun tombol “Start” (NO) terangkat
(membuka), kumparan magnet tetap akan mendapat aliran lewat kontak pengunci (1314), sehingga motor berputar. Untuk memberhentikan putaran motor, tekanlah tombol
NC (stop) , karena dengan membukanya kontak NC (stop), berarti aliran listrik ke coil
magnet menjadi terputus.
R
S
T
T
1
3
5
2
4
6
13
A1
A2
14
MCB
STOP
MCB
STOP
13
START
14
A1
START dilayani kontaktor magnet
Gambar Motor 3 fasa yang
A2
U
W
V
M
3
RANGKAIAN UTAMA
S
RANGKAIAN KONTROL
Rangkaiannya sama dengan gambar 5.11, hanya saja di dalam rangkaian ini
sudah dilengkapi dengan Over Load Relay (OL).
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
R
S
T
R
MCB
1
A1
3
OL
5 13
95
96
STOP
2
A2
4
6 14
13
START
A1
97 95
A2
OL
U
V W
98
96
M
14
S
3
RANGKAIAN UTAMA
RANGKAIAN KONTROL
Gambar Motor 3 fasa dengan Pengaman Beban Lebih
III. ALAT DAN BAHAN
1. Obeng –
2. Obeng +
3. Tang kombinasi
4. Tespen
5. Kabel jumper
6. Push button NO/NC
7. Kontaktor magnet
8. TOR (Thermal Overload Relay)
9. MCB 1 fasa
10. MCB 3 fasa
11. Motor 3 fasa
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
IV. GAMBAR RANGKAIAN
1. Rangkaian kontrol
2. Rangkaian utama
V. TUGAS PRAKTIKUM
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
VI. HASIL PRAKTIKUM
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VII.
ANALISA
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VIII. KESIMPULAN
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 6
Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan
dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis
2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk 3 motor induksi 3
fasa
3. Mahasiswa mampu memasang dan mengoprasikan time delay relay (tdr)
II. DASAR TEORI
1. Motor induksi 3 fasa
Motor induksi 3 fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik
yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Dinamakan motor
induksi karena arus rotor motor 3fasa bukan diperoleh dari suatu sumber
listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar. Dalam
kenyataannya, motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah
transformator, yaitu dengan kumparan stator sebagai kumparan primer
yang diam, sedangkan kumparan rotor sebagai kumparan sekunder yang
berputar. Motor induksi tiga fasa berputar pada kecepatan yang pada
dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak berbeban sampai mencapai
keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh
frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan
mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi
tiga fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya
kokoh, harganya relatif murah, mudah dalam melakukan perawatan, dan
dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
2. Motor 3 fasa dilayani dengan kontaktor
Sebagai awal belajar, di bawah ini dijelaskan langkah-langkah
pengawatan dari motor 3 fasa yang dilayani oleh sebuah kontaktor. Yaitu
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dan koneksikan Belitan Motor
Dalam hal ini motor bekerja untuk satu arah putar. Langkah awal
yang perlu dicermati adalah memeriksa tegangan kerja belitan motor.
Periksalah pada pelat nama motor, bila tegangan jala-jala 220/380 volt,
sedang pada pelat nama motor tertulis 220/380 V, maka buatlah
hubungan belitan motor secara bintang, caranya dengan menghubung
singkat ujung belitan XYZ, sedangkan ujung-ujung belitan U, V, dan W
masing-masing dihubungkan ke fasa R, S, dan T. Dalam hal ini saudara
telah melaksanakan koneksi belitan motor pada terminal box motor.
2. Pengawatan Rangkaian Utama
Rangkaian utama instalasi motor 3 fasa adalah hantaran/kabel yang
disambung mulai dari MCB 3 fasa yang berada di panel sampai ke
motor. Sambunglah menggunakan kabel tenaga, biasanya NYM, atau
NYY. Kabel warna merah untuk Line 1/R, warna kuning ke line 2/S,
warna hitam ke line 3/T, sedangkan kabel warna biru untuk hantaran
netral. Pada lokasi motor mulamula kabel utama dimasukkan ke kontak
utama kontaktor magnit, yaitu kabel warna merah dihubungkan ke
kontak L1, warna kuning ke L2, dan warna hitam ke L3. Dari kontak
output utama kontaktor yaitu berkoda T1-T2-T3. Hubungkan
kabel
utama ke terminal motor. Bila di bawah kontaktor dilengkapi dengan
over-load,
maka
penyambungan
kabel
utama
menuju
motor
dilaksanakan pada terminal OL, yang berkoda T1,T2, dan T3. Dengan
demikian Pengawatan rangkaian utama telah selesai. Dalam hal ini
saudara bisa menguji-coba operasi motor dengan menekan tombol
kontaktor. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa rangkaian utama
telah tersambung dengan baik dan benar.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
3. Pengawatan Rangkaian Kendali
Pengawatan rangkaian pengendali dilaksanakan di dalam baki panel
kendali yang berada di dekat motor beroperasi. Biasanya digunakan
kabel serabut warna coklat atau warna yang lain, karena tidak ada
ketentuan warna yang mengikat. Di dalam panel kendali biasanya
ditempati kontaktor magnit, MCB, timer, dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk pengendalian motor. Cara pengawatan rangkaian
kendali sesuai dengan contoh pada gambar 5.11 adalah: kabel dari T ke
MCB kendali ,keluaran dari MCB ke OL pada terminal kontak NC
(nomor 95), keluaran dari OL (nomor 96) dihubungkan ke input stop,
keluaran dari Stop sambunglah ke input start, keluaran dari start masuk
coil kontaktor (A1), dan keluaran dari coil kontaktor (A2) dihubungkan
ke fasa S. Pada kondisi ini bila tombol ON (start) ditekan motor berputar
dan bila dilepas motor akan berhenti. Hal ini disebabkan karena dengan
lepasnya tombol ON berarti arus yang mengalir menuju coil kontaktor
menjadi putus. Agar setelah menekan tombol ON motor bisa bekerja
terus, caranya adalah dengan memasang kontak pengunci (latch), sebagai
pengganti aliran listrik setelah tombol ON dilepas, yaitu dengan
memanfaatkan
kontak NO milik kontaktor yang disambung paralel
dengan tombol start (tombol ON).
(1) Cara Kerja Rangkaian Kendali
Cara kerja rangkaian kendalinya adalah sebagai berikut: bila tombol
NO (start) ditekan maka arus dari T akan mengalir lewat MCB, melalui
NC (OL) ke tombol “Stop” (NC), karena tombol “start” ditekan maka
arus listrik mengalir lewat NO (Start) ke coil kontraktor, dan kembali ke
S, sehingga kontaktor bekerja, kontak 13-14 akan berfungsi sebagai
pengunci (latch). Sehingga walaupun tombol “Start” (NO) terangkat
(membuka), kumparan magnet tetap akan mendapat aliran lewat kontak
pengunci (13-14), sehingga motor berputar. Untuk memberhentikan
putaran motor, tekanlah tombol NC (stop) , karena dengan membukanya
kontak NC (stop), berarti aliran listrik ke coil magnet menjadi terputus.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
R
S
T
T
1
3
5
2
4
6
MCB
A1
13
A2
STOP
14
MCB
13
START
STOP
14
A1
START
A2
U
W
V
M
S
3
RANGKAIAN KONTROL
RANGKAIAN UTAMA
Gambar Motor 3 fasa yang dilayani kontaktor magnet
Rangkaiannya sama dengan gambar 5.11, hanya saja di dalam
rangkaian ini sudah dilengkapi dengan Over Load Relay (OL).
R
S
T
R
MCB
1
A1
3
OL
5 13
95
96
STOP
2
A2
4
6 14
13
START
A1
97 95
A2
OL
U
V W
98
96
M
14
S
3
RANGKAIAN UTAMA
RANGKAIAN KONTROL
Gambar Motor 3 fasa dengan Pengaman Beban Lebih
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
3. TDR (Time Delay Relay)
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau
relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor
terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian
elektronik.
Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja
bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan
memarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu
tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri
dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila
tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan
terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan
kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil)
dan
bagian
outputnya
sebagai
kontak
NO
atau
NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara
otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan
NC menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya
merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR
type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan
kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5
dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari
jenis relay timernya.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Obeng –
2. Obeng +
3. Tang kombinasi
4. Tespen
5. Kabel jumper
6. Push button NO/NC
7. Kontaktor magnet
8. TOR (Thermal Overload Relay)
9. MCB 1 fasa
10. MCB 3 fasa
11. Motor 3 fasa
12. TDR (Time Dellay Relay)
13. Soket TDR
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
IV. GAMBAR RANGKAIAN
1. Rangkaian kontrol
2. Rangkaian utama
V. TUGAS PRAKTIKUM
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
VI. HASIL PRAKTIKUM
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VII.
ANALISA
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VIII. KESIMPULAN
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 7
Kendali 2 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan
dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis
2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk motor induksi 3
fasa
3. Mahasiswa mampu memasang dan mengoprasikan time delay relay (tdr)
II. DASAR TEORI
1. Motor induksi 3 fasa
Motor induksi 3 fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik
yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Dinamakan motor
induksi karena arus rotor motor 3fasa bukan diperoleh dari suatu sumber
listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar. Dalam
kenyataannya, motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah
transformator, yaitu dengan kumparan stator sebagai kumparan primer
yang diam, sedangkan kumparan rotor sebagai kumparan sekunder yang
berputar. Motor induksi tiga fasa berputar pada kecepatan yang pada
dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak berbeban sampai mencapai
keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh
frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan
mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi
tiga fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya
kokoh, harganya relatif murah, mudah dalam melakukan perawatan, dan
dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
2. Motor 3 fasa dilayani dengan kontaktor
Sebagai awal belajar, di bawah ini dijelaskan langkah-langkah
pengawatan dari motor 3 fasa yang dilayani oleh sebuah kontaktor. Yaitu
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dan koneksikan Belitan Motor
Dalam hal ini motor bekerja untuk satu arah putar. Langkah awal
yang perlu dicermati adalah memeriksa tegangan kerja belitan motor.
Periksalah pada pelat nama motor, bila tegangan jala-jala 220/380 volt,
sedang pada pelat nama motor tertulis 220/380 V, maka buatlah
hubungan belitan motor secara bintang, caranya dengan menghubung
singkat ujung belitan XYZ, sedangkan ujung-ujung belitan U, V, dan W
masing-masing dihubungkan ke fasa R, S, dan T. Dalam hal ini saudara
telah melaksanakan koneksi belitan motor pada terminal box motor.
2. Pengawatan Rangkaian Utama
Rangkaian utama instalasi motor 3 fasa adalah hantaran/kabel yang
disambung mulai dari MCB 3 fasa yang berada di panel sampai ke
motor. Sambunglah menggunakan kabel tenaga, biasanya NYM, atau
NYY. Kabel warna merah untuk Line 1/R, warna kuning ke line 2/S,
warna hitam ke line 3/T, sedangkan kabel warna biru untuk hantaran
netral. Pada lokasi motor mulamula kabel utama dimasukkan ke kontak
utama kontaktor magnit, yaitu kabel warna merah dihubungkan ke
kontak L1, warna kuning ke L2, dan warna hitam ke L3. Dari kontak
output utama kontaktor yaitu berkoda T1-T2-T3. Hubungkan
kabel
utama ke terminal motor. Bila di bawah kontaktor dilengkapi dengan
over-load,
maka
penyambungan
kabel
utama
menuju
motor
dilaksanakan pada terminal OL, yang berkoda T1,T2, dan T3. Dengan
demikian Pengawatan rangkaian utama telah selesai. Dalam hal ini
saudara bisa menguji-coba operasi motor dengan menekan tombol
kontaktor. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa rangkaian utama
telah tersambung dengan baik dan benar.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
3. Pengawatan Rangkaian Kendali
Pengawatan rangkaian pengendali dilaksanakan di dalam baki panel
kendali yang berada di dekat motor beroperasi. Biasanya digunakan
kabel serabut warna coklat atau warna yang lain, karena tidak ada
ketentuan warna yang mengikat. Di dalam panel kendali biasanya
ditempati kontaktor magnit, MCB, timer, dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk pengendalian motor. Cara pengawatan rangkaian
kendali sesuai dengan contoh pada gambar 5.11 adalah: kabel dari T ke
MCB kendali ,keluaran dari MCB ke OL pada terminal kontak NC
(nomor 95), keluaran dari OL (nomor 96) dihubungkan ke input stop,
keluaran dari Stop sambunglah ke input start, keluaran dari start masuk
coil kontaktor (A1), dan keluaran dari coil kontaktor (A2) dihubungkan
ke fasa S. Pada kondisi ini bila tombol ON (start) ditekan motor berputar
dan bila dilepas motor akan berhenti. Hal ini disebabkan karena dengan
lepasnya tombol ON berarti arus yang mengalir menuju coil kontaktor
menjadi putus. Agar setelah menekan tombol ON motor bisa bekerja
terus, caranya adalah dengan memasang kontak pengunci (latch), sebagai
pengganti aliran listrik setelah tombol ON dilepas, yaitu dengan
memanfaatkan
kontak NO milik kontaktor yang disambung paralel
dengan tombol start (tombol ON).
(1) Cara Kerja Rangkaian Kendali
Cara kerja rangkaian kendalinya adalah sebagai berikut: bila tombol
NO (start) ditekan maka arus dari T akan mengalir lewat MCB, melalui
NC (OL) ke tombol “Stop” (NC), karena tombol “start” ditekan maka
arus listrik mengalir lewat NO (Start) ke coil kontraktor, dan kembali ke
S, sehingga kontaktor bekerja, kontak 13-14 akan berfungsi sebagai
pengunci (latch). Sehingga walaupun tombol “Start” (NO) terangkat
(membuka), kumparan magnet tetap akan mendapat aliran lewat kontak
pengunci (13-14), sehingga motor berputar. Untuk memberhentikan
putaran motor, tekanlah tombol NC (stop) , karena dengan membukanya
kontak NC (stop), berarti aliran listrik ke coil magnet menjadi terputus.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
R
S
T
T
1
3
5
2
4
6
MCB
A1
13
A2
STOP
14
MCB
13
START
STOP
14
A1
START
A2
U
W
V
M
S
3
RANGKAIAN KONTROL
RANGKAIAN UTAMA
Gambar Motor 3 fasa yang dilayani kontaktor magnet
Rangkaiannya sama dengan gambar 5.11, hanya saja di dalam
rangkaian ini sudah dilengkapi dengan Over Load Relay (OL).
R
S
T
R
MCB
1
A1
3
OL
5 13
95
96
STOP
2
A2
4
6 14
13
START
A1
97 95
A2
OL
U
V W
98
96
M
14
S
3
RANGKAIAN UTAMA
RANGKAIAN KONTROL
Gambar Motor 3 fasa dengan Pengaman Beban Lebih
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
3. TDR (Time Delay Relay)
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau
relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor
terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian
elektronik.
Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja
bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan
memarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu
tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri
dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila
tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan
terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan
kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil)
dan
bagian
outputnya
sebagai
kontak
NO
atau
NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara
otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan
NC menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya
merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR
type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan
kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5
dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari
jenis relay timernya.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Obeng –
2. Obeng +
3. Tang kombinasi
4. Tespen
5. Kabel jumper
6. Push button NO/NC
7. Kontaktor magnet
8. TOR (Thermal Overload Relay)
9. MCB 1 fasa
10. MCB 3 fasa
11. Motor 3 fasa
12. TDR (Time Dellay Relay)
13. Soket TDR
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
IV. GAMBAR RANGKAIAN
1. Rangkaian kontrol
F
MCB
OFF
1
ON
T2
3
13
K1
14
13
K2
14
1
T1
3
8
43
K1
44
43
K2
44
8
T1
T2
5
5
M
K1
T1
T2
K2
2. Rangkaian utama
R
S
T
MCB
·
·
·
·
·
·
K1
MOTOR
1
V. TUGAS PRAKTIKUM
Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah
dilakukan.
K
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
VI. HASIL PRAKTIKUM
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VII.
ANALISA
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VIII. KESIMPULAN
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Percobaan 8
Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar
dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis
2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk motor induksi 3
fasa
3. Mahasiswa mampu memasang dan mengoprasikan time delay relay (tdr)
II. DASAR TEORI
1. Motor induksi 3 fasa
Motor induksi 3 fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik
yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Dinamakan motor
induksi karena arus rotor motor 3fasa bukan diperoleh dari suatu sumber
listrik, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar. Dalam
kenyataannya, motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah
transformator, yaitu dengan kumparan stator sebagai kumparan primer
yang diam, sedangkan kumparan rotor sebagai kumparan sekunder yang
berputar. Motor induksi tiga fasa berputar pada kecepatan yang pada
dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak berbeban sampai mencapai
keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh
frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan
mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi
tiga fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya
kokoh, harganya relatif murah, mudah dalam melakukan perawatan, dan
dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
2. Motor 3 fasa dilayani dengan kontaktor
Sebagai awal belajar, di bawah ini dijelaskan langkah-langkah
pengawatan dari motor 3 fasa yang dilayani oleh sebuah kontaktor. Yaitu
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dan koneksikan Belitan Motor
Dalam hal ini motor bekerja untuk satu arah putar. Langkah awal
yang perlu dicermati adalah memeriksa tegangan kerja belitan motor.
Periksalah pada pelat nama motor, bila tegangan jala-jala 220/380 volt,
sedang pada pelat nama motor tertulis 220/380 V, maka buatlah
hubungan belitan motor secara bintang, caranya dengan menghubung
singkat ujung belitan XYZ, sedangkan ujung-ujung belitan U, V, dan W
masing-masing dihubungkan ke fasa R, S, dan T. Dalam hal ini saudara
telah melaksanakan koneksi belitan motor pada terminal box motor.
2. Pengawatan Rangkaian Utama
Rangkaian utama instalasi motor 3 fasa adalah hantaran/kabel yang
disambung mulai dari MCB 3 fasa yang berada di panel sampai ke
motor. Sambunglah menggunakan kabel tenaga, biasanya NYM, atau
NYY. Kabel warna merah untuk Line 1/R, warna kuning ke line 2/S,
warna hitam ke line 3/T, sedangkan kabel warna biru untuk hantaran
netral. Pada lokasi motor mulamula kabel utama dimasukkan ke kontak
utama kontaktor magnit, yaitu kabel warna merah dihubungkan ke
kontak L1, warna kuning ke L2, dan warna hitam ke L3. Dari kontak
output utama kontaktor yaitu berkoda T1-T2-T3. Hubungkan
kabel
utama ke terminal motor. Bila di bawah kontaktor dilengkapi dengan
over-load,
maka
penyambungan
kabel
utama
menuju
motor
dilaksanakan pada terminal OL, yang berkoda T1,T2, dan T3. Dengan
demikian Pengawatan rangkaian utama telah selesai. Dalam hal ini
saudara bisa menguji-coba operasi motor dengan menekan tombol
kontaktor. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa rangkaian utama
telah tersambung dengan baik dan benar.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
3. Pengawatan Rangkaian Kendali
Pengawatan rangkaian pengendali dilaksanakan di dalam baki panel
kendali yang berada di dekat motor beroperasi. Biasanya digunakan
kabel serabut warna coklat atau warna yang lain, karena tidak ada
ketentuan warna yang mengikat. Di dalam panel kendali biasanya
ditempati kontaktor magnit, MCB, timer, dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk pengendalian motor. Cara pengawatan rangkaian
kendali sesuai dengan contoh pada gambar 5.11 adalah: kabel dari T ke
MCB kendali ,keluaran dari MCB ke OL pada terminal kontak NC
(nomor 95), keluaran dari OL (nomor 96) dihubungkan ke input stop,
keluaran dari Stop sambunglah ke input start, keluaran dari start masuk
coil kontaktor (A1), dan keluaran dari coil kontaktor (A2) dihubungkan
ke fasa S. Pada kondisi ini bila tombol ON (start) ditekan motor berputar
dan bila dilepas motor akan berhenti. Hal ini disebabkan karena dengan
lepasnya tombol ON berarti arus yang mengalir menuju coil kontaktor
menjadi putus. Agar setelah menekan tombol ON motor bisa bekerja
terus, caranya adalah dengan memasang kontak pengunci (latch), sebagai
pengganti aliran listrik setelah tombol ON dilepas, yaitu dengan
memanfaatkan
kontak NO milik kontaktor yang disambung paralel
dengan tombol start (tombol ON).
(1) Cara Kerja Rangkaian Kendali
Cara kerja rangkaian kendalinya adalah sebagai berikut: bila tombol
NO (start) ditekan maka arus dari T akan mengalir lewat MCB, melalui
NC (OL) ke tombol “Stop” (NC), karena tombol “start” ditekan maka
arus listrik mengalir lewat NO (Start) ke coil kontraktor, dan kembali ke
S, sehingga kontaktor bekerja, kontak 13-14 akan berfungsi sebagai
pengunci (latch). Sehingga walaupun tombol “Start” (NO) terangkat
(membuka), kumparan magnet tetap akan mendapat aliran lewat kontak
pengunci (13-14), sehingga motor berputar. Untuk memberhentikan
putaran motor, tekanlah tombol NC (stop) , karena dengan membukanya
kontak NC (stop), berarti aliran listrik ke coil magnet menjadi terputus.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
R
S
T
T
1
3
5
2
4
6
MCB
A1
13
A2
STOP
14
MCB
13
START
STOP
14
A1
START
A2
U
W
V
M
S
3
RANGKAIAN KONTROL
RANGKAIAN UTAMA
Gambar Motor 3 fasa yang dilayani kontaktor magnet
Rangkaiannya sama dengan gambar 5.11, hanya saja di dalam
rangkaian ini sudah dilengkapi dengan Over Load Relay (OL).
R
S
T
R
MCB
1
A1
3
OL
5 13
95
96
STOP
2
A2
4
6 14
13
START
A1
97 95
A2
OL
U
V W
98
96
M
14
S
3
RANGKAIAN UTAMA
RANGKAIAN KONTROL
Gambar Motor 3 fasa dengan Pengaman Beban Lebih
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
3. TDR (Time Delay Relay)
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau
relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor
terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian
elektronik.
Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja
bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan
memarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu
tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri
dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila
tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan
terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan
kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil)
dan
bagian
outputnya
sebagai
kontak
NO
atau
NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara
otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan
NC menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya
merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR
type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan
kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5
dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari
jenis relay timernya.
4. Rangkaian Interlock dan Memutar Arah Balik Putaran
Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem
rangkaian kontrol sebagai sarana untuk mengunci / menutup kondisi dari dua
atau lebih kondisi yang berbeda sehingga tidak saling bekerja pada saat yang
bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock dengan kontaktor magnet
dapat kita lihat pada Rangkaian kontrol forward Reverse, biasanya pada
rangkaian ini terdapat minimal 2 buah kontaktor. Anggaplah kontaktor
pertama digunakan untuk forward (arah maju), sedangkan untuk kontaktor
yang satunya lagi pasti untuk Reverse ( arah mundur/terbalik).
Prinsip kerja untuk membalik putaran motor listrik 3 fasa adalah dengan cara
menukar 2 fasa input yang masuk ke motor listrik sedangkan 1 fasa pada
kondisi tetap, demikian inilah yang di terapkan pada 2 buah kontaktor
sehingga diharapkan bekerjanya kontaktor hanya salah satu saja dengan
menggunakan sistem Rangkaian Interlock atar kontaktor.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
SF dan SR adalah push button start yang mengendalikan motor harus
berputar forward atau reverse. Saat push button SF ataupun SR ditekan maka
kontak bantu NO 13-14 dari masing-masing kontaktor yang beroperasi yang
terpasang paralel dengan push button tersebut akan segera mengunci
sehingga fungsi push button dalam hal ini adalah sebagai pemberi tegangan
sesaat sehiungga jika kontak bantu NO 13-14 yang terpasang paralel tersebut
sudah mengunci maka kondisi push button dari close menjadi open tidak
berpengaruh lagi.
Pada kondisi putaran awal forward ataupun reverse, maka merubah arah
putaran secara langsung tidak bisa dilakukan karena coil kontaktor forward
ataupun reverse ter-interlock dengan kontaktor bantu NC 21-22 putaran
lawannya. Ini dimaksudkan sebagai pengaman karena proses forward
menjadi reverse akan ada pertukaran salah satu phase supply sehingga jika
kondisi forward menuju reverse bisa dilakukan langsung tanpa interlock,
maka otomatis akan ada short circuit antara phasa yang ditukar tersebut.
Oleh sebab itu digunakanlah pengaman berupa kontaktor bantu NC 21-22
yang dipasang serial pada masing-masing coil kontaktor putaran lawannya
yang berfungsi sebagai interlock jika salah satu putaran motor beroperasi.
jadi saat motor operasi forward, kontaktor reverse tidak akan bisa
dioperasikan, pun sebaliknya.
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
Perpindahan operasi dari forward menuju reverse atau sebaliknya, hanya
bisa dilakukan dengan menekan push button stop S0 terlebih dahulu. jadi
ketika motor berputar forward, push button reverse SR otomatis tidak bisa
difungsikan. Anda harus menekan push button S0 terlebih dahulu, baru push
button reverse SR bisa berfungsi. Begitu juga sebaliknya.
Saat motor operasi forward ataupun reverse anda bisa mengetahuinya
dengan melihat lampu indikator H1 dan H2. Saat motor operasi forward,
lampu H1 akan menyala, sedangkan saat motor operasi reverse, lampu H2
yang menyala. Jika motor trip karena Thermal Over Load Relay bekerja,
maka aliran listrik ke semua coil kontaktor motor akan terputus dan lampu
H3 akan menyala sebagai indikasi overload.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Obeng –
2. Obeng +
3. Tang kombinasi
4. Tespen
5. Kabel jumper
6. Push button NO/NC
7. Kontaktor magnet
8. TOR (Thermal Overload Relay)
9. MCB 1 fasa
10. MCB 3 fasa
11. Motor 3 fasa
12. TDR (Time Dellay Relay)
13. Soket TDR
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
IV. GAMBAR RANGKAIAN
1. Rangkaian kontrol
V. TUGAS PRAKTIKUM
Gambarlah rangkaian utama dan rangkaian pelaksanaan dari rangkaian
percobaan yang telah dilakukan.
VI. HASIL PRAKTIKUM
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik
VII.
ANALISA
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
VIII. KESIMPULAN
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Download