7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Penelitian ini dilandasi dari beberapa jurnal yang menjadi acuan dasar dalam
tiap penelitian dan penulisan berdasarkan literatur dan jurnal yang telah ada
sebelumnya. Berikut jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang terdiri dari 3
jurnal dari Indonesia dan 2 jurnal internasional :
Tabel 2.1 State of The Art
Nama &
Tahun
Penelitian
Rustiaputri,G
Topik/Masalah
Metodologi
/Judul
Penelitian
Hubungan
.A.D, Susie Antara
Penggunaan
Perbawasari,
Media Sosial
Diah Fatma Twitter
@coffeecombi
Sjoraida
dengan
(2012)
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
Followers
Mengenai
Produk
Kuantitatif
Hasil Penelitian
Teknologi informasi saat ini
sangat
bergantung
pada
penggunaan internet, dengan
menggunakan internet dapat
membantu
kegiatan
komunikasi
agar
berjalan
cepat dan efektif, pencarian
berbagai
informasi
dibutuhkan
juga
yang
seakan
sangat dipermudah.
Penggunaan internet sebagai
pendukung kegiatan public
relations sebuah organisasi
menawarkan
aktivitas
solusi
public
dalam
relations
dengan memberi kemudahan
akan kesulitan yang dihadapi
dalam aktivitas kerja public
7
8
relations.
Coffee
Combi
merupakan salah satu pelaku
bisnis
coffee
shop
yang
menggunakan media sosial
dalam meyebarkan informasi
mengenai produknya.
Peneliti
melihat
apakah
dengan menggunakan twitter
@coffeecombi,pemenuhan
akan
kebutuhan
informasi
mengenai
produk
dapat
terpenuhi.
apakah
media
sosial
twitter
account
dapat
khususnya
@coffeecombi
membuat
,
followers
@coffeecombi mengerti dan
merasa
puas
mengenai
informasi produk yang tersaji
di
account
twitter
@coffeecombi.
Hasil dan pembahasan data
dalam
penelitian
ini
diperoleh dari data primer
yang
responden
diperoleh
dari
melalui
angket
yang disebarkan kepada 70
responden
dari
yaitu
twitter.
followers
Hubungan
Antara Intensitas Penggunaan
Twitter
@coffeecombi
dengan Kebutuhan Kognitif
Followers Mengenai Produk
@coffeecombi
menunjukan
9
bahwa nilai sebesar 0,565
termasuk kedalam kategeori
hubungan yang cukup berarti
yang berarti nilai korelasi
bertanda
positif
menandakan
yang
bahwa
hubungan
terjadi
antara
keduanya
adalah
searah.
Hubungan Antara Intensitas
Penggunaan
Media
Sosial
Twitter dengan Kebutuhan
afektif Followers Mengenai
Produk memiliki hasil 0,595
termasuk kedalam kategeori
hubungan yang cukup berarti.
Bintoro,
Model
Kualitatif
B.P.K
Berbasis Agen
(2012)
untuk
merupakan
suatu
cara baru bagi orang-orang
Pengenalan
Produk
Twitter
Baru
dengan Twitter
untuk menemukan, berbagi
dan membaca berita dan
informasi di Internet melalui
jaringan
sosial.
Twitter
memiliki cara kerja yang
sama
dengan
blog
(karenanya saring disebut
blog mikro, hanya dengan
kapasitas karakter sejumlah
140 untuk setiap pesan yang
dikirim keluar yang disebut
ocehan atau “tweet” dan
hanya
cukup
untuk
pemuktahiran cepat (quick
update).
10
Dunia
bisnis
menemukan
bahwa twitter adalah tempat
yang tepat untuk berbagi
informasi tentang perusahaan
mereka,
berkomunikasi
dengan
prospek
dan
pelanggan serta menawarkan
cara
baru
untuk
mengiklankan
produk.
Umumnya, bisnis saat ini
menggunakan twitter sebagai
metode
alternatif
untuk
diseminasi
ide
baru/inovasi/produk
baru,
selain metode konvensional.
Hasil simulasi menunjukan
bahwa model dapat dengan
tepat
menyajikan
peran
twitter sebagai salah satu alat
jaringan
sosial
mempengaruhi
untuk
orang
lain
dalam memperkenalkan ide /
produk baru. Hasil simulasi
juga menunjukan biaya yang
relatif kecil yang dibutuhkan
dalam
penyebaran
inovasi
/
dibanding
konvensional.
produk
ide
/
baru
iklan
11
Kualitatif
Media
sosial
dapat
Octavianti,
Menumbuhkan
Meria
Kesadaran
dimanfaatkan sebagai media
(2012)
Merek Produk
untuk
Melalui Media
merek sebuah produk. Pesan
Sosial:
yang disampaikan melalui
Studi
mengkomunikasikan
Kasus
media sosial berbeda dengan
Mengenai
pesan
Optimalisasi
disampaikan melalui media
Penggunaan
konvensional.
Twitter
Twitter
Sebagai Upaya
merupakan kunci sukses dari
Menumbuhkan
bisnis yang dibangun oleh
Kesadaran
Reza
Merek Maicih
Maicih. Komunikasi melalui
“Keripik
media sosial merupakan cara
Singkong
yang cerdas, karena selain
Pedas
Asli
yang
biasa
@infomaicih
dan
nyaris
Manajemen
tanpa
biaya,
Kota
komunikasi dengan cara ini
Bandung”
lebih
terfokus
dan
merupakan medium favorit
anak
muda
saat
ini.
Informasi mengenai kegiatan
pemasaran
Maicih
terus
disampaikan melalui media
twitter
@infomaicih.
Hal
tersebut sesuai dengan apa
yang
disampaikan
oleh
penemu Twitter Jack Dorsey
yang
menyatakan
bahwa
hasil temuannya merupakan
sebuah
networking,
information
yakni
sebuah
jejaring sosial yang dapat
12
digunakan
untuk
mendapatkan informasi.
Apabila
dilihat
dari
pendekatan CMC (Computer
Mediated
Communication),
penggunaan twitter sebagai
media
komunikasi
pemasaran
merek
menjadikan
Maicih
pesan-pesan
yang disampaikan melalui
@infomaicih
ini,
menjadi
pesan interpersonal. Pesan
disampaikan
seseorang
kepada orang lain dengan
menggunakan gaya personal
dan tidak resmi. Selain untuk
berbagi informasi, konten
yang disampaikan dirancang
sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan daya tarik
lebih
dengan
penggunaan
kata-kata yang lebih bersifat
interpersonal
dan
menunjukan emosional yang
lebih.
Kesadaran
merek
muncul
karena adanya penggunaan
media sosial yang optimal.
Media sosial twitter yang
menjadi
merek
channel
sebuah
sehingga
mampu
berkomunikasi
dengan
konsumennya.
Pengelolaan
13
twitter
yang
merupakan
optimal
kunci
kesuksesan
dari
komunikasi
merek yang dilakukan oleh
produk Maicih.
Kuznetsov,
Evaluation of
Vasiliy;
effectiveness of
are highly dependent on
Semyonov,
an
proper marketing mix in
Aleksey
Advertisement
order
Campaign by
products, increase sales and
use of Twitter
survive in highly competitive
(2012)
Qualitative
Today many businesses
to
promote
their
world. This paper is aimed at
proposing
a
feasible
tool for advertising
campaign
evaluation
effectiveness
by
means
of
analyzing data from popular
micro-blog Twitter. The data
contains information about
the movie weekend revenues
in the first week of release as
well as counts on number of
tweets related to the movies
one
week
prior
to
premier.
Tweets
categorized
by
(Monday,
Wednesday,
the
are
weekdays
Tuesday,
Thursday,
14
Friday, Saturday, Sunday)
and by attitude (neutral,
positive, negative).
The results of the analysis
show
that
the
specification
empirical
chosen
well
explains the behavior of the
responsiveness of the total
weekend
revenue
to
the
changes in the number of
positive
and
neutral
Saturday tweets.
The coefficient of "Neutral
Saturday
Tweets"
being
significant at 1 percent level
of significance shows that on
average an increase in one
tweet increases the total
revenue by 851.29 dollars,
while
the
coefficient
of
"Positive Saturday Tweets"
being significant at 1 percent
level of significance shows
that on average an increase
in one tweet increases the
total revenue by 7967.85
dollars.
From
the
psychological point of view it
can
be
explained
"Halo"
effect,
continues
to
attract
more
by
a
which
create
and
spectators
15
throughout the week.
Erdogmus,
Irem
The impact of Quantitative
Eren; social
media
Mesut Cicek
marketing
on
(2011)
brand loyalty
Building
maintaining
and
brand
loyalty
are one of the central themes
of research for marketers for
a very long time.
Marketers have utilized
various means to maintain
the brand loyalty of their
customers. One of the recent
means is the social media
marketing. The aim of this
study is to identify the effect
of social media marketing on
brand
loyalty
of
the
consumers, given that the
concept
is
receiving
increasing
attention
from
marketing
academia
and
practitioners.
The scope of the study
consists of customers who
follow at least one brand on
the social media in Turkey
and the data were collected
through the administration of
a structured questionnaire
with a sample of 338 people
and
tested
via
stepwise
multiple regression analysis.
The results of the study
showed that brand loyalty of
16
the customers is positively
affected when the brand (1)
offers
advantageous
campaigns,
(2)
offers
relevant content, (3) offers
popular contents, (4) appears
on various platforms and
offers applications on social
media; were used by using
SPSS
17.0
version.
Customers prefer to share
music, technological-related,
and funny contents on social
media platforms. Based on
our results, this study can be
considered as a pioneer in
this new area of marketing,
and propose several tactics
for the practitioners.
Sumber: Data diolah dari Peneliti
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Bidang Kajian Komunikasi
Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan
simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan
mereka. (West, Richard, Tunner, 2009:5)
Komunikasi adalah proses dengan mana informasi dan arti atau makna
ditransfer dari sender kepada receiver (Colquitt, LePine, dan Wesson: 2011:422
(Wibowo. 2013: 241)
17
Komunikasi adalah pertukaran informasi antara sender dan receiver, dan
menarik kesimpulan sebagai persepsi tentang makna sesuatu antara individual yang
terlibat. (Wibowo. 2013: 241)
Berdasarkan dari beberapa teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau informasi dari satu
individu, kelompok, atau organisasi sebagai sender atau penyampai pesan kepada
individu, kelompok, atau organisasi lain sebagai receiver atau penerima pesan
melalui suatu media untuk memahami dan merespon kembali pesan tersebut dan
memberikan umpan balik atau feedback kepada sender.
2.2.1.1 Teori tentang Komunikasi Interpersonal
Menurut Pawito, pada dasarnya, komunikasi interpersonal merupakan jalinan
hubungan interaktif antara seorang individu dan individu lain di mana lambanglambang pesan secara efektif digunakan, terutama lambang-lambang bahasa. Dalam
kajian komunikasi interpersonal, konsep jalinan hubungan (relationship) sangat
penting. Jalinan hubungan merupakan seperangkat harapan yang ada pada partisipan
yang dengan itu mereka menunjukan perilaku tertentu di dalam berkomunikasi.
(Ardianto, 2011: 115)
Komunikasi antarpribadi mempunyai keunikan karena selalu dimulai dari
proses
hubungan
yang
bersifat
psikologis
dan
proses
psikologis
selalu
mengakibatkan keterpengaruhan. Komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman
pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang
langsung. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. (Hidayat, 2012:
42)
Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
adalah komunikasi yang dilakukan seseorang yang mengirim pesan kepada orang
lain untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu feedback yang sesuai dengan
harapan dari orang yang mengirim pesan.
18
2.2.1.2 Teori tentang Komunikasi Massa
Komunikasi Massa dapat diartikan ketika sebuah sumber, biasanya sebuah
organisasi, menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan khalayak yang
besar. ( Baran, Davis, 2010: 6)
Komunikasi Massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media
massa dan khalayaknya. Ketika media ini adalah teknologi yang membawa pesan
kepada sejumlah besar orang. (Baran, 2012:28)
Sementara itu, menurut Jay Black and Frederick C. Whitney (dalam Nurudin,
2013:12) disebutkan :
”Mass communication is a process whereby mass-produced message
are transmitted to large, anymous, and heterogenous masses of
receivers”
(Komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang
diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan
yang luas, anonim, dan heterogen).
Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah
proses komunikasi yang dimana pesan disampaikan melalui
teknologi dan
disebarkan secara massal kepada massa atau khalayak ramai dalam jumlah besar.
2.2.2 Bidang Kajian Public Relations
2.2.2.1 Hubungan Masyarakat Pemasaran
Hubungan masyarakat (public relations) meliputi beberapa program
yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya. Banyak perusahan yang berpaling ke hubungan
masyarakat pemasaran (MPR-Marketing Public Relations) untuk langsung
mendukung promosi dan pembentukan citra perusahaan atau produk.
Sebutan lama untuk MPR adalah pemberitaan (publicity), yang
dipandang sebagai tugas untuk memperoleh ruang editorial-sebagaimana
dilawankan dengan ruang bayaran-dalam media cetak dan siaran untuk
mempromosikan atau “menggembar-gemborkan” suatu produk, jasa, gagasan,
19
tempat, orang, atau organisasi. Namun MPR jauh melampaui hanya sekedar
pemeberitaan sederhana dan memegang peran penting dalam tugas-tugas
berikut (Kotler, Keller, 2007:277) :
1. Membantu peluncuran produk-produk baru
2. Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang
3. Membangun minat terhadap kategori produk
4. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu
5. Membela produk yang telah menghadapi masalah publik.
6. Membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produkproduknya.
MPR juga efektif dalam menjangkau masyarakat-masyarakat lokal
dan mencapai kelompok-kelompok tertentu. Dalam beberapa kasus, MPR
terbukti lebih berbiaya efektif daripada iklan. (Kotler, Keller, 2007: 278)
2.2.2.2 Public Relations Online (E-PR/PR On The Net)
Internet merupakan suatu media yang sangat besar sekali manfaatnya,
maka tidaklah terlalu dibesar-besarkan jika disebut sebagai cyberspace
komunikasi baru dari masyarakat dunia. Menurut Kriyantono (2010: 333-334)
penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations dikenal dengan
istilah Public Relations on the Net atau Electronic Public Relations (E-PR)
atau PR online. Melalui internet, dimungkinkan PR menjalin hubungan baik
untuk mempertahankan dukungan publik. Di bawah ini adalah berbagai
keuntungan yang dapat diperoleh oleh penggunaan internet dalam kegiatan PR
antara lain :
1. Komunikasi dengan biaya murah dan cepat sampai ke publik
Internet selain menyediakan informasi juga dapat digunakan sebagai sarana
komunikasi.
Dengan
menggunakan
IRC
pengguna
internet
dapat
berkomunikasi lewat keyboard dan bahkan jika PC dilengkapi dengan
20
soundcard, speaker, video card, kamera dan lain-lain peralatan pendukung
dapat ber-teleconference.
2. Sarana mendapatkan informasi kemajuan dunia
Internet menyediakan berbagai informasi perkembangan terakhir dari
kemajuan teknologi, medical, militer, dan lain-lain. Berbagai informasi
produk baru, informasi bisnis, manajemen, moneter, dan lain-lain.
3. Memelihara hubungan
Surat yang biasa dikirim lewat pos, misalnya sering diistilahkan dengan
surat siput. Hal ini tidak terjadi jika menggunakan internet, sehingga
hubungan dengan rekan bisnis, keluarga, maupun instansi tertentu dapat
berjalan dengan cepat melalui internet.
4. Membentuk kelompok diskusi atau bisnis bagi siapapun
PR dapat melakukan kegiatan bertukar informasi dengan publiknya,
menjalin hubungan dengan media (press relations). Internet dapat
membentuk berbagai kelompok diskusi atau bisnis antara PR dengan profesi
lainnya dan semua orang dapat ikut bergabung di dalamnya.
5. Sarana promosi
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang tertentu dapat mengiklankan
dan memberi informasi produknya lewat internet, bahkan kesempatan ini
pun sering dipakai oleh pihak pemerintah maupun swasta untuk
memperkenalkan objek wisata lewat internet, company profile atau
commercial online melalui situs atau website perusahaan. Selain itu dapat
melakukan one to one marketing dengan pihak lain.
6. Mengutip Onggo (2004:2), komunikasi Internet dianggap efektif dalam
praktik PR, karena menciptakan hubungan one to one, daripada media
massa lain yang bersifat one to many.
Penggunaan internet dalam membantu Public Relations dapat dilakukan
dengan media media sosial. Sehingga penelitian ini memperlihatkan bahwa
21
media sosial dapat menjadi media yang digunakan Public Relations
mengembangkan dan memperkenalkan brand atau produknya
2.2.2.3 Strategi Public Relations/ ruang lingkup (Publicity)
Dalam strategi Public Relations dikenal dengan istilah PENCILS yaitu
Publications (Publikasi atau Publisitas), Event (Acara), News (Berita),
Community Involvement (Kepedulian pada Komunitas), Image (Citra),
Lobbying (Pedekatan dan negosiasi), Social Responsible (Tanggung Jawab
Sosial). Pada penelitian ini, akan menggunakan strategi Publications
(Publikasi atau Publisitas) karena pada penelitian ini mempublikasi informasi
dan promosi melalui twitter.
Pubilicty digunakan untuk mempromosikan produk, membangkitkan
kepercayaan terhadap produk, dan memperkuat nilai produk pada konsumen.
(Kennedy, Soemanagara, 2006: 21)
Publicity merupakan lingkup komunikasi andalan dari public relations,
dimana public relations merupakan kegiatan komunikasi yang mengelola dan
mengomunikasikan
citra
produk
dan
citra
perusahaan.
(Kennedy,
Soemanagara, 2006: 41)
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan humas adalah publisitas, yaitu
kegiatan
menempatkan
berita
mengenai
seseorang,
organisasi
atau
perusahaan di media massa. Dengan kata lain publisitas adalah upaya orang
atau organisasi agar kegiatannya diberitakan di media massa. (Morissan, 2008
: 14)
Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa publisitas merupakan
suatu kegiatan dari public relations dimana kegiatan tersebut merupakan
kegiatan komunikasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan tentang apa
yang ada di perusahaan atau organisasi untuk diberitakan di media massa dan
digunakan
untuk
mempromosikan
produk
membangkitkan kepercayaan terhadap produk.
atau
brand
sehingga
22
2.2.3 Promosi
Promotion- mencakup semua aktivitas yang perusahaan lakukan untuk
memperoleh barang atau jasa dihadapan pelanggan. Promosi menjadi bagian
dari kampanye dan kombinasi antara periklanan, PR, serta direct mail yang
diadopsi berdasarkan sifat produk dan target audiens yang disasar.
(Butterick,2012: 45)
Promosi adalah sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran yang
dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih
cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang (Kotler, Keller, 2007: 266)
Dari teori-teori tersebut, promosi dapat disimpulkan sebagai suatu
aktifitas kampanye perusahaan yang dirancang untuk merangsang konsumen
agar tertarik untuk melakukan pemebelian produk atau jasa yang ditawarkan
oleh persusahaan.
2.2.3.1 Program Promosi
Menurut Kennedy dan Soemanagara (2006: 32), tujuan promosi adalah
mengajak konsumen untuk mencoba produk yang belum pernah mereka kenal
atau gunakan. Berikut cara yang biasa dilakukan dalam promosi :
1. Obtaining trail and repurchase. Agar konsumen mau mencoba produk,
penggunaan kupon dan sampel dapat membantu meningkatkan daya tarik
mereka.
2. Increasing consumption of established brand. Persaingan memaksa
perusahaan untuk menonjol dari pesaing. Konsumen akan tertarik membeli
atau menggunakan jasa karena mereka dikenalkan dengan suatu cara baru
dalam mengonsumsi produk tersebut.
3. Depend current customer. Dimaksudkan sebagai upaya mempertahankan
jumlah pembelian karena tingginya persaingan, agar konsumen tidak
beralih pada produk atau jasa lainnya.
4. Targeting a spesific market. Promosi penjualan dianggap berhasil
menjangkau sasaran pasar yang spesifik dengan menawarkan produk
23
melalui kupon penjualan, sampel atau area yang didasarkan atas pemilihan
sasaran
pasar
seperti
aspek
geografis,
demografis,
etnikgrafis,
psikolografis.
Menurut Jefkins (2009, 155-162) bentuk-bentuk promosi sebagai
berikut :
1. Penawaran harga cuci gudang. Cuci gudang artinya bukan penjualan
barang-barang stok lama atau yang kurang laku dengan harga murah,
melainkan penjualan barang-barang yang sengaja diproduksi secara
khusus untuk dijual dengan harga dibawah harga eceran biasa.
2. Hadiah dalam Kemasan. Biasanya hadiah langsung ditempelkan pada
kemasan produk, misalnya sikat gigi yang ditempelkan pada kemasan
produk.
3. Kupon berhadiah. Kupon harus dikumpulkan sampai jumlah tertentu
agar bisa ditukar dengan hadiah, sehingga pembeli harus membeli
dalam jumlah tertentu agar kupon cukup untuk ditukarkan.
4. Voucher atau Kupon Potongan Harga. Kupon bisa ditukarkan
dipengecer-pengecer untuk mendapatkan potongan harga. Kupon bisa
dipasang di iklan-iklan media cetak untuk dipotong oleh konsumen
yang berminat.
5. Kemasan-kemasan Ukuran Jumbo atau Ganda. Kemasan semacam ini
artinya beberapa barang dikemas menjadi satu atau ukuran kemasan
dibuat lebih besar dari biasanya.
6. Demonstrasi Di Dalam Toko. Seorang demonstrator, mendemostrasikan
penggunaan produk atau menawarkan sampel.
7. Permainan yang Bersifat Promosi. Versinya cukup banyak, diantaranya
adalah menyelipkan kertas-kertas undian yang berhadiah.
Program-program promosi tersebut dapat digunakan brand untuk
menarik perhatian dan minat konsumen secara langsung dan cepat
24
sehingga akan menguntungkan persusahaan atau brand agar penjualan
meningkat.
2.2.4 Media Sosial
Media sosial untuk para pemakainya merupakan media untuk membagikan
informasi teks, gambar, audio dan video dengan pemakai lainnya dan dengan
perusahaan lain dan sebagainya. ( Kotler, Keller, 2009: 570)
Menurut Safko (dalam Kurniali, 2011: 170), dari sudut pandang bisnis, inti
dari media sosial adalah tentang memungkinkan pembicaraan. Media sosial juga
tentang cara pembicaraan ini bisa dihasilkan, dipromosikan, dan dijadikan
pendapatan. Media sosial adalah tempat, alat bantu, layanan yang memungkinkan
individu untuk mengekspresikan diri mereka untuk bertemu dan berbagi dengan
rekan lainnya melalui teknologi internet.
Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah suatu
tempat atau layanan yang dimana seseorang dapat berkomunikasi, melakukan
promosi dan berbagi dengan yang lainnya melalui teknologi internet.
2.2.4.1 Karakteristik Media Sosial
Social Media ini suatu objek, suatu produk yang dibentuk dan bertujuan.
Pastinya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan media
sosial tradisional lain meskipun semuanya tetap saja menyerukan pemikiran
dan gagasan. Berikut adalah karakteristik media sosial modern menurut Juju
dan Sulianta (2010: 7) :
1. Transparansi (Transparancy)
Segalanya tampak keterbukaan karena elemen dan materinya memang
ditujukan untuk konsumsi public atau sekelompok orang.
2. Dialog dan Komunikasi (Dialogue & Communication)
Didalamnya akan terjalin suatu hubungan yang sepenuhnya berupa
komunikasi, misalnya antara brand dengan para “fans” nya
3. Jejaring Relasi (Networking Relationship)
25
Hubungan antara elemen-elemen penyusun akan terjalin dan juga relasi ini
akan terbentuk pula antara individu atau kumpulan individu atau suatu
perwakilan yang dimotori oleh individu
4. Muliti Opini (Multi Opinion)
Setiap orang akan beragumen dan setiap orang memiliki pandangan yang
relative, entah itu benar, salah atau berada dalam grey area, ini tertuang
dalam wujud komunikasi sebagai medianya
Mayfield (dalam Tabroni, 2012: 162-163) mendefinisikan media sosial
sebagai satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter
berikut ini:
1. Partisipasi
Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap
orang yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi seseorang
untuk menjadi bagian dari media sosial.
2. Keterbukaan
Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk
ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat
terbuka untuk siapa saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses
dan membuat isi.
3. Percakapan
Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial
adalah media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah),
sedangkan media sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih.
4. Komunitas
Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat, baik
terkait dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang
sama. Media sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan
berkomunikasi secara efektif.
5. Saling Terhubung
Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan
saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada link-link yang
26
menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga
orang per orang.
Media sosial memiliki karakteristik yaitu terbuka yang dapat diartikan
informasi yang disampaikan dapat diterima oleh semua publik. Lalu adanya
komunikasi atau percakapan dua arah, terciptanya komunitas atau relasi, dan
penggunanya dapat menyampaikan opini atau pendapat pada media sosial.
2.2.4.2 Definisi Twitter
Twitter adalah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter
Inc.,
yang
menawarkan
jejaring
sosial
berupa
mikroblog,
yang
memungkinkan penggunanya dapat mengirim dan membaca pesan yang
disebut kicauan (tweets). Kicauan (tweets) adalah teks tulisan hingga 140
karakter yang ditampilan pada halaman profile pengguna. (Yatiningsih, 2013:
119)
Menurut Waloeya, twitter merupakan jejaring sosial yang tergolong
microblogging. Disebut microblogging karena twitter merupakan media
sharing untuk segala hal, mulai dari berita, link internet, musik, video, dan
lain-lainnya. Namun untuk melakukan itu semua harus terbatas karena twitter
membatasi konteks tweet hanya 140 karakter. (Waloeya, 2012: 1)
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa twitter
merupakan sebuah jejaring sosial microbloging yang dimana seseorang dapat
membuat dan membagi pesan atau tweet berupa berita, dan lainnya dengan
maksimal karater 140 karakter.
2.2.4.3 Manfaat Menggunakan Twitter
Twitter sendiri mempunyai keunggulan pada promosi yang lebih
terarah. Dengan sistem following dan follower, hal ini memungkinkan media
sosial ini bisa mempromosikan lebih terarah pada target audiens. Keunggulan
dari berpromosi melalui media sosial ini adalah cakupannya yang luas karena
media ini menggunakan fasilitas online dan bisa terhubung dengan audiens
dimanapun. Saat ini, hampir setiap orang mempunyai media sosial. Hal
27
inimenjadikan media sosial adalah salah satu media yang cukup efektif dalam
berpromosi.(Ardhi, 2013: 69)
Pada pengertian tersebut menyebutkan bahwa media sosial twitter
dapat digunakan sebagai media promosi yang efektif karena promosi bersifat
terarah karena langsung menuju target audiensnya.
2.2.5 Brand
Definisi brand menurut American Marketing Association (AMA) (dalam
Keller, 2012:30) sebagai berikut :
“ a brand is a “name, term, sign, symbol, or design, or a combination
of them, intended to identify the goods and services of one seller or
group of sellers and deifferentiate them from those of competition.”
Jika diterjemahkan, merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing.
Sementara menurut de Chernatony dan McDonald (dalam Sadat, 2009: 19)
berpendapat bahwa:
“brand is an indetifiable product, service, person and place, augmented
in such a way the buyer or user perceives relevant, unique, sustainable
added values which match their needs most closely.”
Jika diterjemahkan, merek adalah suatu produk, jasa, seseorang, dan tempat
yang teridentifikasi, yang dapat dikembangkan dengan suatu cara agar pembeli atau
pengguna merasa relevan, unik, dan nilai tambah berkelanjutan yang sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan pembeli atau pengguna.
Dari definisi teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa brand atau merek
adalah suatu identitas sebuah produk, jasa, tempat yang berupa nama, tanda, simbol,
logo atau rancangan yang bertujuan agar produk atau jasa tersebut dapat dikenal dan
dibedakan oleh pembeli dari produk atau jasa pesaing.
28
2.2.5.1 Kriteria merek
Kriteria bagi merek yang tepat menurut Fajar Laksana (dalam Fadli,
Sulaiman, Padilah, 2013: 1239), sebagai berikut:
1. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk
2. Merek harus menggambarkan kualitas, warna, dan sebagainya
3. Merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat
4. Merek harus khas
5. Merek harus dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan hukum.
Dijelaskan oleh Fajar Laksana (dalam Fadli, Sulaiman, Padilah, 2013:
1239) bagian-bagian merek yaitu:
1. Nama merek (brand name) adalah sebagian merek dan yang dapat
diucapkan
2. Tanda merek (brand Mark) adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal
namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, atau warna khusus
3. Tanda merek dagang (Trade Mark) adalah merek atau sebagain dari merek
yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan
sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak
istimewanya untuk menggunakan nama merek atau tanda merek
4. Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undangundang untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis, karya
musik atau karya seni.
Brand atau merek adalah suatu identitas sebuah produk, jasa, tempat
yang berupa nama, tanda, simbol, logo atau rancangan yang memiliki tanda
merek dagang dan hak cipta untuk melindungi suatu brand atau merek agar
tidak diambil oleh pihak lain.
29
2.2.5.2 Brand Satisfy
Brand Satisfy merupakan tahap tertinggi pada suatu brand. Konsumen
benar-benar puas terhadap pengalaman yang dialami berulang-ulang dari
penggunaan satu atau beberapa produk dalam brand yang sama. Tahap brand
ini diraih dalam waktu yang lama, khususnya bagi brand yang menunjukan
adanya keterkaitan antarproduk. Produsen harus membuat produk dengan
nilai yang hampir sama dengan produk yang dibuat sebelumnya. Sehingga
dapat menciptakan customer delight. (Kennedy, Soemanagara, 2006: 117)
Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk
anggapannya ( atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspetasi. Jika produk
tersebut tidak memenuhi ekspetasi, pelanggan tersebut tidak puas dan
kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut
puas. Jika kinerja produk melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang.
(Kotler, Keller, 2009: 14)
Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan atas
brand adalah perasaan puas yang dialami oleh konsumen dari brand tersebut
karena kinerja dari produk brand sesuai dengan harapan atau ekspektasi yang
diharapkan oleh konsumen.
2.2.6 Loyalitas Konsumen
Konsumen memiliki tingkat kesetiaan yang sangat beragam pada merek,
toko, perusahaan tertentu. Oliver mendefinisikan loyalitas sebagai komitmen yang
dipegang kuat untuk membeli lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun
ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan
perilaku. (Kotler, Keller, 2009: 138)
Dalam membentuk loyalitas maka akan terbentuk loyalitas merek (brand
loyalty) yaitu tingkat rasa sayang yang dimiliki pelanggan terhadap suatu merek
sebagaimana ditunjukan oleh pembelian ulang. (Trisnanto, 2013: 110)
Dari pengertian teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas
konsumen merupakan suatu perilaku konsumen yang berbentuk kesetiaan terhadap
suatu brand barang atau jasa yang mempunyai ciri melakukan pembelian produk
30
barang atau jasa berulang, merekomendasikan produk kepada orang lain, dan tidak
mudah terpengaruh dengan produk barang atau jasa dari pesaing. Sehingga perilaku
tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan.
2.2.6.1 Karakteristik Loyalitas Konsumen
Berikut adalah karakteristik loyalitas konsumen (Griffin, 2005: 31) :
1. Melakukan pembelian secara teratur (Pembelian Ulang) : adalah konsumen
yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau
lebih. Mereka adalah yang melakukan pembelian atas produk yang sama
sebanyak dua kali, atau membeli dua macam produk yang berbeda dalam
dua kali kesempatan yang berbeda pula.
2. Membeli di luar produk atau jasa (pembelian antara lini produk) : adalah
pembeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan mereka butuhkan.
Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini
sudah kuat dan berlangsung lama yang membuat mereka tidak terpengaruh
oleh produk lain.
3. Merekomendasikan produk kepada yang lain : adalah membeli barang atau
jasa yang ditawarkan dan yang mereka butuhkan, serta melakukan
pembelian secara teratur. Selain itu, mereka mendorong teman-teman
mereka agar membeli barang atau jasa perusahaan atau merekomendasikan
perusahaan tersebut kepada orang lain, dengan begitu secara tidak
langsung mereka telah melakukan pemasaran untuk perusahaan dan
membawa konsumen untuk perusahaan.
4. Menunjukan kekebalan dari daya produk sejenis dari pesaing, yaitu tidak
mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan produk sejenis lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik loyalitas konsumen adalah
konsumen yang membeli produk dari sebuh brand secara teratur atau lebih dari
31
dua kali, konsumen yang membeli produk yang lain dari brand yang sama,
merekomendasikan brand kepada orang liain, dan tidak terpengaruh oleh
produk dari brand lainnya.
2.2.6.2 Membangun Loyalitas
Berikut empat jenis kegiatan pemasaran yang penting yang digunakan
perusahaan untuk meningkatkan loyalitas dan retensi menurut Kotler dan
Keller (2009: 153-154) yaitu :
1. Berinteraksi dengan pelanggan
Mendengarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen
hubungan
pelanggan.
Beberapa
perusahaan
menciptakan
mekanisme
berkelanjutan yang membuat manajer senior dapat terus terhubung dengan
umpan balik pelanggan.
2. Mengembangkan program loyalitas
Dua program loyalitas pelanggan yang dapat ditawarkan perusahaan adalah
program frekuensi dan program pemasaran klub. Program frekuensi
dirancang untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang sering
membeli dalam jumlah besar. Program ini dapat membantu membangun
loyalitas jangka panjang dengan pelanggan.
3. Mempersonalisasikan pemasaran
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan
melalui pengindividuan dan personalisasi hubungan. Intinya perusahaan yang
cerdas mengubah pelanggan mereka menjadi klien.
32
4. Menciptakan ikatan institusional
Perusahaan dapat memasok pelanggan dengan peralatan khusus atau
hubungan komputer yang membantu pelanggan mengelola pesanan,
penggajian, dan persediaan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Variabel X
Variabel Y
Media Sosial
Brand
( sebagai alat promosi)
Brand Satisfy
Twitter
Loyalitas Konsumen
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Data diolah dari peneliti
`
Dalam kerangka pemikiran ini dapat dijelaskan bagaimana promosi melalui
media sosial twitter memiliki pengaruh terhadap brand agar konsumen selalu ingat
terhadap brand melalui informasi-informasi yang di tweets pada twitter sehingga
dapat menciptakan loyalitas konsumen pada brand New Look karena selalu melihat
informasi terbaru brand New Look.
Download