STAR FORMATION RATE SEBAGAI INDIKATOR INTERAKSI GALAKSI TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung oleh Kornelius Anggivirgo NIM: 10304003 Program Studi Astronomi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 STAR FORMATION RATE SEBAGAI INDIKATOR INTERAKSI GALAKSI oleh Kornelius Anggivirgo NIM: 10304003 Program Studi Astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung Menyetujui Dosen Pembimbing Tugas Akhir Bandung, 30 Juni 2008 (Dr. Premana Wardayanti Premadi) NIP: 131874806 i PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR Tugas akhir S1 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tugas akhir haruslah seizin Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung. ii MOTHER HOW ARE YOU TODAY ? (by Alice May) Mother, how are you today? Here is a note from your daughter. With me everything is ok. Mother, how are you today? Mother, don't worry, I'm fine. Promise to see you this summer. This time there will be no delay. Mother, how are you today? I found the man of my dreams. Next time you will get to know him. Many things happened while I was away. Mother, how are you today? Persembahan khusus untuk para ibu yang ada di seluruh dunia, teristimewa dipersembahkan untuk Ibunda penulis Chatarina Riyati yang senantiasa berjuang bersimbah peluh dan air mata untuk anak-anaknya. I Love You Mama……. iii KATA PENGANTAR Tugas akhir ini adalah salah satu rintangan terberat yang pernah dialami penulis dalam hidup ini. Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis acapkali dihadapkan pada kesulitan yang sepertinya tak berujung, yang terkadang membuat penulis ingin lari dari pengerjaan tugas akhir ini. Beruntung penulis berada di lingkungan yang sangat hebat dimana di dalamnya terdapat orang-orang terbaik yang senantiasa dapat membuat penulis kembali bersemangat hingga akhirnya dapat melewati halangan yang menghadang satu demi satu. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus, raja semesta alam yang senantisa menuntun penulis dapat menjalani kehidupan ini dan secara khusus menuntun penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik walaupun begitu banyak aral melintang. Berkat dan keajaiban-keajaiban-Nya benar-benar meyertai penulis selama hidup penulis. Thanks God!!! 2. Chatarina Riyati, orang tua yang oleh penulis dijadikan sebagai panutan dan sumber semangat. Seorang ibu yang sangat tangguh, tak kenal lelah, dan orang yang selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah menjadikan penulis seperti ini, yang dapat berperan sebagai orang tua maupun sahabat. Tanpa doa dan kasih sayangnya yang begitu tulus, penulis tak akan dapat melewati cobaan yang acapkali dialami penulis. Terima kasih karena Mama adalah sumber inspirasi terbesar untuk penulis. Semangat yang ditanamkan kepada penulis membuat penulis yakin bila kita berusaha keras dan berdoa, niscaya tak ada sesuatu yang tak mungkin. 3. Kakak penulis, Daniel Yudhi Sulistyo, yang telah banyak memberikan penulis saran dalam kuliah dan hidup. Meskipun jarang sekali bertemu dan berinteraksi, penulis yakin doa dari Mas Niel selalu menyertai penulis. 4. Ibu Premana Wardayanti Premadi, Ph. D. selaku dosen pembimbing dan dosen wali penulis dalam satu tahun terakhir masa pendidikan penulis di Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung. Seorang wali dan pembimbing yang sangat baik, tak kenal lelah dan waktu untuk iv membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih penulis tak akan cukup untuk membalas budi baik Bu Nana yang telah bersedia mendampingi penulis dalam perjalanan menjelajahi ranah ekstragalasksi yang begitu indah ini. Dorongan semangat, tuntunan, dan doa beliau begitu berguna dalam mendorong penulis untuk secepatnya menyelesaikan tugas akhir ini. Satu kalimat tak terlupakan dari Bu Nana adalah: ”Anggi, dengan kerja keras yang kita lakukan, saya optimis Anggi bisa mengejar wisuda Juli.” Kalimat ini senantiasa terngiang-ngiang di telinga penulis saat semangat penulis mulai kendur. 5. Dessy Pramita Ratih yang telah mengisi hati penulis dalam beberapa bulan terakhir. Terima kasih atas semuanya: doa, dorongan semangat, pengertian, dan yang terpenting adalah kasih sayang yang terpancar begitu tulus yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kita bisa seperti ini selamanya. Terima kasih bidadari kecilku. 6. Sahabat-sahabat sejati Astronomi ITB 2004. Cometta ’D Luffy’ Surya Guritno, teman yang agak misterius dan cuek. Aditya ’Kuda’ Budi Harmeigi, sahabat konyol yang sepertinya tidak pernah sedih dan selalu ada saja tingkah lucunya. Tukulista sejati. Hidup Empat Mata. Noto ’Pengusaha’ Diguno yang adalah pengusaha sejati. Crystal ’Ikies’ Nuansa Aini, sahabat yang dengan baik menjadi teman diskusi penulis dalam diskusi yang berkenaan dengan kuliah selama masa studi di Institut Teknologi Bandung. Deva ’Koboy’ Octavian Anugerah Irawan, sahabat terbaik dalam diskusi kehidupan. Proses pendewasaan saat interaksi dengannya sangat bermanfaat bagi penulis. Vincentia Elisabeth Monaliza ’Bulet Gede’ Giovany Sinaga, seseorang yang begitu dekat dengan penulis, teman gila-gilaan, menumpahkan segalanya. dan juga tempat dimana penulis berani Rahadyan ’Gondrong’ Citra Cendheya Setyawan, sahabat pecinta Rileks dan IT yang sangat betah hidup di depan komputer berjam-jam. Indri ’Neng’ Ayu Lestari yang sudah terpengaruh oleh penulis dalam budaya Tukulisme. Neng Bandung yang baik namun kadang kekanak-kanakan. Ade Permana sang Comlabs mania. Yulia ’Minah’ Kurniasari yang diam, tak dapat ditebak, dan sering membantu v penulis dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah. Yuli juga yang membantu penulis dalam proses pencetakan buku tugas akhir penulis. Terima kasih karena telah bersedia meminjamkan printer-nya untuk mencetak tugas akhir penulis. Riga ’Garing’ Anggarendra yang selalu ingin belajar hal-hal baru yang kadang mengorbankan waktu kuliah. Irma ’Hindun’ Indriana Hariawang sang aktivis kampus dan himpunan. Ingat kuliah ya Ir. Aprilia ’Lia’ Setyarti Rahmani yang baik, selalu bilang ’ok’, dan tak pernah emosi. Acyntya Rasmi Shihprawerdhi yang begitu jauh melanjutkan studi di Amerika Serikat. Kapan pulang? Johan ’Gentong’ Hermawan pria metroseksual yang hobinya berdandan. Hahaha, peace Jo. Samuel ’Prengkih’ Romora Damanik, sahabat menuju lorong kegelapan dan hobi usil kepada orang lain namun memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Hilman Anwari yang selalu mengantuk. Irfan ’Ipenk’ Hidayat yang tidak pernah tepat waktu. Fadlyan Noor yang hobi bisnis. M. Ichwan ’Otong’ Yuliawan, sahabat satu kota (malu bilang satu kampung...hehehe) yang selalu santai menyikapi hidup. Afdon Gomgom Pahala Simanjuntak yang pergi ke ITS. Joi Aprilea Br. Ginting, sang UKSU-ers sejati. Terima kasih keluarga kecilku. Kalian semua adalah salah satu hadiah terindah yang dikirim Tuhan kepada penulis. Love you all...We are friends forever.. 7. Dr. Dhani Herdiwijaya selaku dosen wali penulis pada tahun kedua dan ketiga penulis selama kuliah di Institut Teknologi Bandung dan juga dosen penguji yang selalu tersenyum selama proses interaksi dalam diskusi dan sidang tugas akhir penulis. Dosen yang begitu penulis kagumi karena kebaikan hatinya. 8. Dr. Mahasena Putra yang menurut penulis adalah seorang yang sangat tenang dalam menyikapi sesuatu dan juga merupakan motivator yang sangat baik. Terima kasih atas segala saran Bapak. 9. Dr. Hesti Retno Tri Wulandari yang begitu kritis dalam interaksi dengan penulis selama masa pra-sidang dan sidang tugas akhir penulis. Terima kasih atas segala masukan Ibu yang membuat penulis tetap sadar bahwa begitu banyak hal yang belum penulis ketahui. vi 10. Bapak Yayan Sugianto, M. Si. selaku dosen wali penulis selama masa TPB. 11. Dosen-dosen Program Studi Astronomi ITB yang seringkali penulis repotkan secara langsung di saat kuliah maupun di luar kuliah (Pak Hardja, Pak Djoni, Pak Budi, Bu Endang, Pak Taufik, Pak Hakim, Pak Ikbal, Pak Kunjaya) dan kepada semua staf pengajar di Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung yang lain yang belum sempat penulis ambil ilmunya. 12. Dosen-dosen Program Studi Fisika, Matematika, Kimia, Biologi, dan Sosioteknologi Institut Teknologi Bandung yang pernah berinteraksi dengan penulis dan telah mau membagi ilmunya kepada penulis. 13. Keluarga penulis yang tersebar di seluruh Bumi (Mbak Tatik di Cipondoh, Mbak Neti di Australia, Mb Andari dan Bang Togar di Cikarang, Mas Saryono di Bekasi, Mas Daryono di Cilegon, Mas Suranto di Tangerang, dan seluruh sanak saudara yang lain yang tak mungkin disebutkan satu per satu) yang menyemangati penulis untuk cepat lulus. 14. Ayu Nuriani, seorang teman dekat penulis di pulau dewata yang selalu menyemangati dan memberikan masukan yang berguna kepada penulis saat penulis mengalami tekanan dalam mengarungi kerasnya kehidupan di kampus ’gajah duduk’. 15. Dading Hadi Nugroho, M. Si. yang selalu direpotkan oleh penulis dengan pertanyaan-pertanyaan seputar galaksi. Mas Dading selalu berusaha dengan baik menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. 16. Senior-senior Astronomi ITB atas masukan yang sangat berguna (Mas Gaby, Mas Irfan, Mas Hendro, Mas Sungging, dan Mas-mas serta Mbakmbak di program pascasarjana Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung). 17. Teman-teman Himastron ITB yang baik: Kapriasi Neng Rahayu, Andang W. S., Hepi Irfianni, Yatny Yulianty, Ainil Syalvianty Abdullah. Terima kasih karena telah dengan rela meminjamkan soal-soal ujian dan buku- vii buku kuliah kepada penulis dan juga kepada kawan-kawan Himastron ITB lain yang terbentang dari angkatan 1995-2007. 18. Karyawan-karyawan Observatorium Bosscha dan Prodi Astronomi yang dengan tangan terbuka menerima kehadiran penulis di sana (Bu Cucu, Bu Rita, Bu Elie, Pak Adi, Pak Budi, Pak Asep, Pak Yaya, Pak Suhana, Pak Ilit, Pak Ade, Pak Sambas, Bu Ina, Bu Isna, Bu Ati, Pak Rukman, Pak Nundang, Pak Uden, dll). 19. Sahabat-sahabat sejati penulis, Agustinus Wahyudinata Halim, Ambrosius Yans Alfredo, Putri Novaria, Lintang Sugiarti, Nur Elmi. Semoga kita bisa tetap dekat selamanya. 20. Rekan-rekan sejawat dan rekan-rekan Gang Jawa Football Club (Gomal, Ucok, Gumux, Joko, Kentung, Marcel, dll). 21. Kostan Jl. Sangkuriang 2/160 A dan kostan Cisitu Lama 12A/160 C. 22. Bon Jovi, Michael Learns To Rock, Padi, Nidji, dan Andra & The Backbone atas lagu-lagu yang indah yang menemani penulis di malammalam dingin yang sunyi dan sepi yang dilalui penulis selama pengerjaan tugas akhir ini. 23. Semua teman-teman yang pernah dicela oleh penulis. Terima kasih karena kalian penulis dapat selalu bahagia karena hobi penulis untuk mencela orang dapat tersalurkan. Maafkan, bukan ingin menghina, hanya sebatas menyalurkan hobi. Hehehe. 24. Semua guru yang pernah berinteraksi dengan penulis mulai dari Taman Kanak-kanak hingga hari ini. 25. Tidak lupa kepada talk show ’Empat Mata’ dan host-nya yang sangat sensasional Tukul ’Renaldy’ Arwana yang telah sangat menghibur penulis di kala kesepian dan kejenuhan melanda penulis. 26. Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis, baik dalam hidup ini maupun dalam pengerjaan tugas akhir ini. Terima kasih semuanya. viii ABSTRAK STAR FORMATION RATE SEBAGAI INDIKATOR INTERAKSI GALAKSI oleh Kornelius Anggivirgo NIM: 10304003 Galaksi merupakan obyek yang sangat representatif dalam studi alam semesta karena usianya yang relatif panjang dan distribusinya yang merata di alam semesta. Galaksi diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar, yaitu galaksi elips, galaksi spiral, galaksi lenticular (S0), dan galaksi irregular. Namun ada satu lagi jenis galaksi di luar empat kelompok besar itu, yaitu galaksi peculiar yang dipercaya merupakan hasil dari proses interaksi galaksi. Dalam interaksi galaksi, terjadi beberapa proses dinamik, antara lain dynamical friction dan tidal interaction. Interaksi akan menimbulkan beberapa efek kepada galaksi yang berinteraksi. Contohnya adalah bentuk galaksi yang peculiar. Selain bentuk galaksi yang peculiar, interaksi galaksi juga dapat dilihat dari adanya starburst pada galaksi dimana starburst sendiri menunjukkan bahwa star formation rate (SFR) pada galaksi tersebut cukup tinggi. Dengan menghitung nilai SFR dari galaksi-galaksi dan menemukan adanya perbedaan nilai SFR yang signifikan, disimpulkan bahwa SFR yang tinggi merupakan salah satu indikator terjadinya interaksi galaksi. Besarnya SFR yang merupakan indikator dari interaksi galaksi dipengaruhi oleh lingkungan dimana galaksi-galaksi berada. Selain lingkungan, faktor lain yang mempengaruhi besarnya efek interaksi (mempengaruhi besarnya SFR juga) antara lain adalah kecepatan melintas galaksi dan massa galaksi (galaksi target dan galaksi kawan). Kata kunci: Morfologi galaksi, interaksi galaksi, dynamical friction, tidal interaction, star formation rate ix ABSTRACT STAR FORMATION RATE AS INDICATOR OF GALAXY INTERACTION by Kornelius Anggivirgo NIM: 10304003 Galaxies are representative object in the whole universe because their ages are long enough and their distributions are uniform. Galaxy is classified into four groups: elliptical galaxy, spiral galaxy, lenticular (S0) galaxy, and irregular galaxy. However there is one type of galaxy that can not be classified into four groups above. This galaxy is named peculiar galaxy that is believed as the result of galaxy interaction. In galaxy interaction, there is some processes that happened, such as dynamical friction and tidal interaction. Galaxy interaction causes some effect to the galaxies that interact. The example is peculiarity of galaxy. Beside peculiarity of galaxy, galaxy interaction also can be seen from starburst that show the high value of star formation rate (SFR). By calculating the SFR of galaxies dan find the significant differences between SFR of galaxies, we can conclude that the high value of SFR is one of indicator of galaxy interaction. The value of SFR that indicate galaxy interaction is influenced by environment where the galaxies placed. Besides environment, another factors that influence the effect of interaction (also influence the value of SFR) are the velocity when galaxy passes another galaxy and mass of galaxies (both galaxy target or companion). Key words: Morphology of galaxy, galaxy interaction, dynamical friction, tidal interaction, star formation rate x DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ii LEMBAR PERSEMBAHAN iii KATA PENGANTAR iv ABSTRAK ix ABSTRACT x DAFTAR ISI xi DAFTAR LAMPIRAN xiii DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR TABEL xviii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1 I.2 Tujuan 2 I.3 Rumusan Masalah 2 I.4 Sistematika Pembahasan 2 I.5 Metodologi 3 BAB II GALAKSI DAN INDIKATOR-INDIKATOR TERJADINYA INTERAKSI GALAKSI 5 II.1 Pendahuluan Galaksi 5 II.2 Klasifikasi Morfologi Galaksi 7 II.2.1 Galaksi Elips 10 II.2.2 Galaksi Spiral dan Lenticular (S0) 15 II.2.3 Galaksi Irregular 17 II.2.4 Galaksi Peculiar 19 Jenis-jenis Interaksi Galaksi 20 II.3.1 Satellite Interaction 22 II.3.2 Galactic Collision 23 II.3.3 Galactic Cannibalism 24 Indikasi-indikasi Galaksi yang Berinteraksi 26 II.3 II.4 xi II.4.1 Bentuk Galaksi yang Peculiar 27 II.4.2 Peculiarity Medan Kecepatan 28 II.4.3 Fenomena Starburst 28 II.4.4 Pola Spiral Galaksi 29 BAB III INTERAKSI GALAKSI III.1 III.2 30 Proses Dinamik Selama Interaksi 30 III.1.1 Dynamical Friction 30 III.1.2 Tidal Interaction 35 Potensial pada Galaksi yang Mengalami Interaksi Berdasarkan r / D 43 BAB IV STAR FORMATION RATE (SFR) PADA GALAKSI YANG BERINTERAKSI 47 IV.1 Star Formation Rate (SFR) di Galaksi 47 IV.2 Indikator dan Cara Penghitungan Star Formation Rate IV.3 (SFR) di Galaksi 50 IV.2.1 Kontinum Ultraviolet 50 IV.2.2 Garis Rekombinasi 51 IV.2.3 Garis [OII] 53 IV.2.4 Indikator-indikator Lain 53 Hubungan Antara Nilai Star Formation Rate (SFR) Dengan Warna Galaksi dan Lingkungan dimana Galaksi IV.4 Berada 54 Properti Beberapa Sampel Galaksi 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69 V.1 Kesimpulan 69 V.2 Saran 70 PUSTAKA 71 xii DAFTAR LAMPIRAN DATA 74 xiii DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Diagram garpu tala Hubble – Binney, Merrifield, 1998. Gambar II.2 Modifikasi dari diagram garpu tala Hubble – Sparke & Gallagher, 2000. Gambar II.3 8 9 Galaksi cD NGC 1399 pada Fornax Cluster – atunivers.free.fr. 12 Gambar II.4 Galaksi M32 – www.obspm.fr. 12 Gambar II.5 Dwarf elliptical galaxy NGC 147 – www.hubble.heim.at. 13 Gambar II.6 Sudut pengamatan galaksi elips berbentuk oblate pada bidang X-Z - Sparke & Gallagher, 2000. Gambar II.7 Skema umum pada galaksi spiral dan S0 yang terdiri dari bulge, piringan galaksi (tempat lengan spiral berada), dan halo galaksi. Gambar II.8 14 15 Perbedaan galaksi spiral dengan galaksi S0. Gambar kiri adalah galaksi spiral M 81. Gambar kanan adalah galaksi S0 NGC 5866 – cosmos.swin.edu.au. Gambar II.9 17 Dwarf irregular galaxy NGC 1427 – www.ht.sfc.keio.ac. jp. 18 Gambar II.10 The Antennae Galaxy yang merupakan hasil merger dua buah galaksi (NGC 4038 dan NGC 4039) – oposite.stsci.edu. 19 Gambar II.11 Cartwheel galaxy yang diduga merupakan hasil dari interaksi galaksi – www.spacetoday.org. 20 Gambar II.12 Gambar artis dari galaksi yang sedang berinteraksi http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Ssc2005-03b.jpg. 22 Gambar II.13 Galaksi Whirlpool yang berinteraksi dengan galaksi NGC 5195 yang merupakan satelit galaksinya - http://en.wikipedia.org/wiki /Image:Whirlpool_%28M51%29.jpg. 23 Gambar II.14 The Mice galaxy - http://en.wikipedia.org/wiki/Image :NGC4676.jpg. 24 Gambar II.15 Galaksi Bimasakti yang ’menelan’ galaksi satelitnya, xiv yaitu Sagittarius Dwarf Galaxy - http://www.3almani.org/local/cachevignettes/L400xH309/Sagittarius_Dwarf_Elliptical-a1856. 25 Gambar II.16 Proses merging antara dua buah galaksi spiral http://astro.ic.ac.uk/%7Eage/mergers/sequence_full.jpg. 25 Gambar II.17 Contoh-contoh bentuk peculiarity morfologi galaksi – nedwww.ipac.caltech.edu/level5. 27 Gambar III.1 Sebuah galaksi dengan massa M yang bergerak dengan kecepatan V sedang melintas dekat sebuah bintang dengan massa m yang berada di galaksi lain yang berjarak b dari lintasan galaksi dengan massa M – Sparke & Gallagher, 2000. 31 Gambar III.2 Skema dari prinsip tidal interaction antara dua buah galaksi selama encounter terjadi - Combes, Boissé, Mazure, Blanchard, 2001. 36 Gambar III.3 Perbandingan antara potensial bar dan tidal interaction dengan galaksi pasangan bermassa M. Kebergantungan azimuth akan sama sepanjang bar berada lurus paralel dengan sumbu yang menyatukan kedua buah galaksi yang berinteraksi - Combes, Boissé, Mazure, Blanchard, 2001. 38 Gambar III.4 Perbandingan antara potensial bar dan tidal interaction. Kebergantungan radial akan berbeda pada jarak yang besar dari bagian pusat galaksi, dimana penagruh dari bar akan melemah, sedangkan pengaruh dari galaksi pasangan akan meningkat. (µ adalah rasio massa dari galaksi pasangan) - Combes, Boissé, Mazure, Blanchard, 2001. Gambar III.5 38 Tidal force yang tegak lurus terhadap bidang galaksi dimana bidang orbit galaksi pasangan bermassa M memiliki sudut inklinasi i (sudut antara xOy dan yOm) terhadap bidang galaksi target – Combes, Boissé, Mazure, Blanchard, 2001. Gambar III.6 39 Skema merging galaksi dari simulasi komputer pasangan galaksi NGC 4676. Gambar kiri adalah gerakan galaksi-galaksi pada bidang orbit awalnya. Gambar tengah adalah gambar bila dipandang sepanjang garis pandang. Gambar kanan menunjukkan kecepatan radial (Vr) partikel-partikel pada tiap deklinasi - Sparke & Gallagher, 2000. 42 xv Gambar III.7 Kurva potensial V terhadap θ (dalam radian) dengan variasi nilai r / D = 0.01 – 0.1 sampai dengan orde ke-2 – Pratama, 2007. 45 Gambar III.8 Kurva potensial V terhadap θ (dalam radian) dengan variasi nilai r / D = 0.1 – 1 sampai dengan orde ke-2 – Pratama, 2007. 46 Gambar IV.1 Contoh spektrum galaksi yang memiliki nilai SFR rendah. Spektrum ini adalah spektrum galaksi SDSS J121352.90+671028.7 yang nilai SFR sekitar 0.84 massa Matahari per tahun - http://www.sdss.org. 52 Gambar IV.2 Contoh spektrum galaksi yang memiliki nilai SFR tinggi. Spektrum ini adalah spektrum galaksi SDSS J094330.13+020843.8 yang nilai SFR sekitar 2.97 massa Matahari per tahun - http://www.sdss.org. 53 Gambar IV.3 Plot log SFR vs warna (u-g). 55 Gambar IV.4 Galaksi dengan nilai SFR lebih tinggi tak selalu berwarna lebih biru. Gambar kiri adalah galaksi dengan nilai log SFR 0.55641 dan berwarna merah. Gambar kanan adalah galaksi dengan nilai log SFR 0.227431 dan berwarna biru – http://www.sdss.org. 56 Gambar IV.5 Galaksi-galaksi yang berwarna biru (SDSS data release 2) namun tak memiliki SFR tinggi – http://www.sdss.org. 56 Gambar IV.6 Log SFR vs N 58 Gambar IV.7 Gambar galaksi SDSS J090721.59+521003.4 dan galaksi SDSS J090722.74+521020.5 yang merupakan galaksi tetangganya – http://www.sdss.org. 60 Gambar IV.8 Spektrum galaksi SDSS J090721.59+521003.4. Spektrumnya menunjukkan adanya garis emisi Hα dan garis [OII] yang merupakan garis penanda terjadinya SFR – http://www.sdss.org. 61 Gambar IV.9 Gambar galaksi SDSS J095335.23+011342.0 dan galaksi SDSS J095335.24+011335.2 yang merupakan galaksi tetangganya – http://www.sdss.org. 62 Gambar IV.10 Spektrum galaksi SDSS J095335.23+011342.0. Spektrumnya menunjukkan adanya garis emisi Hα dan garis [OII] yang merupakan garis penanda terjadinya SFR – http://www.sdss.org. 62 Gambar IV.11 Gambar galaksi SDSS J112122.84+001730.1 dan xvi 2dFGRS N372Z199 yang merupakan galaksi tetangganya – http://www.sdss.org & http://nedwww.ipac.caltech.edu. 64 Gambar IV.12 Spektrum galaksi SDSS J112122.84+001730.1. Spektrumnya menunjukkan adanya garis emisi Hα dan garis [OII] yang merupakan garis penanda terjadinya SFR – http://www.sdss.org. 64 Gambar IV.13 Galaksi SDSS J105051.81+011001.4 yang diduga mengalami interaksi dari bentuknya yang tidak biasa – http://www.sdss. org. 66 Gambar IV.8 Spektrum galaksi SDSS J105051.81+011001.4. Spektrumnya menunjukkan adanya garis emisi Hα dan garis [OII] yang merupakan garis penanda terjadinya SFR – http://www.sdss.org. 66 xvii DAFTAR TABEL Tabel II.1 Notable Interacting Galaxies – http://en.wikipedia.org. Tabel III.1 Tabel nilai maksimum dan minimum V terhadap θ (dalam 26 radian) dengan variasi nilai r / D = 0.01 – 0.1 sampai dengan orde ke-2 – Pratama, 2007. Tabel III.2 45 Tabel nilai maksimum dan minimum V terhadap θ (dalam radian) dengan variasi nilai r/D = 0.1 – 1 sampai dengan orde ke-2 – Pratama, 2007. Tabel IV.1 Star formation di disk dan di daerah inti galaksi – Kennicutt 1998 ARAA 36 189. Tabel IV.2 46 48 Properti galaksi SDSS J090721.59+521003.4 dan SDSS J090722.74+521020.5 – http://www.sdss.org & http://nedwww.ipac.caltech.edu. Tabel IV.3 59 Properti galaksi SDSS J095335.23+011342.0 dan SDSS J095335.24+011335.2 – http://www.sdss.org. & http://nedwww.ipac. 61 caltech.edu. Tabel IV.4 Properti galaksi SDSS J112122.84+001730.1 dan 2dFGRS N372Z199 – http://www.sdss.org & http://nedwww.ipac.caltech.edu. Tabel IV.5 63 Properti galaksi SDSS J105051.81+011001.4 dan SDSS J105051.78+011001.2 – http://www.sdss.org. & http://nedwww.ipac. 65 caltech.edu. Tabel IV.6 Perbandingan properti empat galaksi sampel yang dipilih – http://www.sdss.org. & http://nedwww.ipac.caltech.edu. 67 xviii