PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia memiliki berbagai macam sapi perah impor yang berpotensi untuk pengembangan dan peningkatan produktivitas peternakan nasional. Pada era sekarang terdapat beberapa jenis kelompok sapi perah yang mempunyai potensi spesifik seperti penghasil susu dan daging, bahkan berpotensi untuk menurunkan bibit unggul pada generasi selanjutnya. Keberadaan dan potensi yang dimiliki sapi perah yang telah mengalami domestikasi dapat menunjang perekonomian masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang tersebar di Nusantara. Berbagai macam faktor yang mempengaruhi produktivitas susu yang dihasilkan oleh banyaknya ternak salah satunya ialah faktor lingkungan. Selain faktor lingkungan, faktor genetik dari masing-masing individu ternak juga memegang peranan sangat tinggi terhadap kandungan susu, produktivitas reproduksi terhadap ternak sapi, serta produksi susu. Sifat-sifat gen protein susu pada sapi perah yang dimiliki dapat diteliti dengan menggunakan alel dari suatu lokus tertentu yang berasal dari cairan atau jaringan tubuh seperti darah, susu, lien, jantung, hati maupun organ lainnya. Pelaksanaan peningkatan mutu genetik dibagi menjadi dua kekuatan seleksi, yaitu seleksi alam dan seleksi buatan. Seleksi alam meliputi kekuatan alam yang menentukan ternak akan bereproduksi dan menghasilkan keturunan untuk melanjutkan proses reproduksi. Pada seleksi buatan, manusia menentukan ternak mana yang dapat dipilih untuk bereproduksi berdasarkan keunggulan dan 1 2 disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan manusia (Ikonen, 1996). Seleksi akan mengubah frekuensi gen, perubahan frekuensi gen ini akan meningkatkan rataan fenotipe dari ternak terseleksi dibandingkan dengan rataan fenotipe sebelum diseleksi. Salah satu cara peningkatan mutu genetik sapi perah Indonesia yaitu dengan cara seleksi berkelanjutan dengan memilih sapi perah yang telah dimomestikasi, memiliki potensi keunggulan tinggi untuk dikembangkan. Karakterisasi frekuensi gen yang mengkode protein susu terutama unsur kasein merupakan salah satu dasar untuk mengetahui tingkat perubahan nilai keberhasilan seleksi ternak. Kandungan unsur gen protein susu pada sapi perah pada dasarnya sangat menentukan perkembangan industri persusuan nasional. Contohnya di Indonesia, susu segar secara umum dihasilkan dari sapi perah impor yang berasal dari Eropa seperti sapi Friesian Holstein (FH). Variasi gen penghasil protein susu dari sapi perah secara umum telah diketahui. Namun, apakah variasi gen yang mengkode protein susu ini dapat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya susu yang dihasilkan oleh sapi perah. Hal tersebut dapat memberikan peluang untuk melakukan penelitian terhadap perbaikan mutu genetik dari frekuensi gen yang mengkode protein susu dan memperbaiki produktivitas sapi perah bibit unggul. Karakteristik terhadap frekuensi gen yang mengkode protein susu diharapkan dapat mengontrol gen utama pembentuk protein susu dan produktivitas ternak sapi perah. Untuk perkembangan produktivitas ternak sapi perah dalam prosedur penelitian dan pengenalan metode analisa terhadap protein susu, sampai saat kini telah banyak dilakukan, dan sangat menguntungkan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Teknik elektroforesis atau kromatografi 3 memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dalam penelitian di bidang biologi molekuler, rekayasa genetika, maupun biokimiawi. Berawal dari permasalahan yang ada terutama kualitas susu dan produktivitas ternak sapi perah, penelitian terhadap gen yang menyandi protein susu secara molekuler perlu dilaksanakan terutama untuk percepatan peningkatan kualitas produksi susu, produktivitas sapi perah, serta pengadaan bibit sapi perah unggul guna meningkatkan nilai kesejahteraan di Indonesia. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji polimorfisme dari gen κ-kasein pada air susu sapi perah dan untuk mempelajari pengaruh genotipe dari gen κkasein terhadap kualitas susu yang dihasilkan oleh ristriksi enzim pada sapi yang ada di KP4 (Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Yogyakarta dengan sapi yang berada di Baturaden, Jawa Tengah. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan penentuan polimorfisme yang mempengaruhi kualitas susu sehingga dapat memperbaiki produktivitas sapi perah, berguna untuk perbaikan seleksi hewan dan identifikasi yang bermanfaat dalam seleksi perkembangbiakan sapi perah yang ada di Indonesia pada era mendatang.