pengaruh harga dan kepercayaan terhadap niat pembelian online

advertisement
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
PENGARUH HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
NIAT PEMBELIAN ONLINE DENGAN PERSEPSI NILAI
SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA KONSUMEN
BLIBLI.COM DI KOTA BANDA ACEH)
KHAIRUL AMAL1, HAFASNUDDIN2
1,2)
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the trust and the price of the purchase
intention with the perceived value as mediating variable. Sampling technique used is
purposive sampling, with a sample of 100 people in the city of Banda Aceh .Teknik
analytical in this study using a model HLM (A hierarchical linear model). The results
showed that the confidence and bepengaruh significantly influence purchase intention,
confidence and significant effect on the perception of value, perceived value significantly
influence purchase intentions, beliefs significantly influence purchase intention through
perceived value as mediating variable prices and significant effect on the perception of
value through perception of value as mediation. The implications of online stores
blibli.com in this study need to increase confidence and to increase purchase intention
mediated by perceived value
Keyword : Trust, Price, Perceived Value, Purchase Intentions.
PENDAHULUAN
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Ketika
globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang
pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif,
sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam
pasar domestik.
Perubahan arus globalisasi juga berdampak pada perekonomian, dimana hal
ini ditandai dengan semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru,
maka produk yang ditawarkan dipasaran akan semakin banyak. Hal terpenting
saat ini menurut Kotler dalam Durianto,dkk (2005) adalah kenyataan bahwa pasar
329
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
berubah lebih cepat daripada pemasaran. Era globalisasi memberikan pengaruh
cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam
profesi pemasaran masa kini. Pemasar dituntut untuk dapat memahami bagaimana
kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi pasar
domestik dan peluang pencarian terobosan baru. Karena itu, pemasaran harus
didekonstruksi, diredefinisi, dan dibentangkan seluas mungkin. Dengan demikian
kegiatan pemasaran harus dapat beradaptasi dengan kegiatan tersebut. Apalagi
sekarang telah terjadi pergeseran paradigma pemasaran, dari pemasaran
tradisional (offline) ke pemasaran modern (online).
Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang
berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk
yang mudah dijangkau khalayak. Persaingan di dunia bisnis semakin tajam. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya produk yang sejenis dengan manfaat yang sama
ditawarkan di pasar yang dapat mengancam kelangsungan produk perusahaan.
Belum lagi dengan adanya pengaruh globalisasi yang memungkinkan perusahaan
multinasional dan perusahaan global di banyak negara menjual barang atau
jasanya ke seluruh konsumen di banyak negara dengan pemasaran online. Hal ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggunakan internet
untuk mengembangkan diri, dan juga untuk tetap bersaing secara global.
Internet menurut Allan (2005) adalah sekumpulan jaringan komputer yang
saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan
menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut Internet Protocol (IP)
dan Transmission Control Protocol. Internet di Indonesia mulai berkembang pada
awal tahun 90-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai
paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong
royong sangat hangat dan terasa diantara pelakunya. Menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding
tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna. Menurut lembaga riset pasar
e-Marketer populasi netter di Indonesia mencapai 83,17 juta pada 2014. Defenisi
e-Commerce menurut Turban dan kawan-kawan (2010) adalah “proses membeli
dan menjual; atau tukar-menukar produk, jasa atau informasi melalui komputer”.
330
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Sedangkan menurut Laudon (2010) e-Commerce adalah penggunaan internet dan
web untuk transaksi bisnis; atau secara lebih formal e-Commerce didefenisikan
sebagai transaksi perdagangan yang dimungkinkan secara digital antar organisasi
dengan organisasi atau dengan individual serta antar individual dengan individual.
Dengan dua definisi diatas maka dapat disimpulkan e-Commerce
merupakan transaksi bisnis yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dengan
menggunakan komputer yang memiliki koneksi dengan internet. Dengan
demikian peran internet dalam transaksi e-Commerce sangatlah penting karena
tanpa internet maka tidak akan terjadi transaksi bisnis. Dalam e-Commerce
terdapat beberapa konsep dasar seperti organisasi maya (virtual organization),
pasar elektronik (E-marketplace), Business to Business (B2B), Business to
Consumer (B2C), E-tailing, dll.
Sistem e-commerce sangat bergantung pada sumber daya internet dan
banyak teknologi informasi lainnya yang mendukung proses ini. Pertumbuhan
internet didukung semakin baiknya kemudahan dalam penggunaannya, biaya
akses dan telekomunikasi yang semakin murah serta meningkatnya jumlah
informasi dan hiburan. Perubahan dalam bidang teknologi telah merubah cara
hidup konsumen, cara belanja, dan berinterkasi dengan yang lainnya.
Meningkatnya jumlah pengguna internet telah menarik berbagai usaha bisnis
untuk memasarkan produknya melalui internet yang mendorong terjadinya online
shopping. Seperti dilansir merdeka.com bahwa Mastercard Indonesia sebagai
salah satu principle (penyedia layanan switching & settlement) sistem pembayaran
dunia mencatat, mayoritas pengguna internet indonesia 57% dari total
penggunanya melakukan online shopping.
Online shopping adalah kegiatan jual-beli / perdagangan elektronik yang
memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang/ jasa dari
penjual melalui media internet yang memungkinkan masing-masing pihak baik
penjual maupun pembeli tidak harus bertatap muka secara langsung. Sehingga
penjual dapat menjual produknya secara global tanpa harus memikirkan jarak dan
waktu. Kemudahan online shopping lainnya yaitu tanpa menghabiskan waktu dan
tenaga,
kemudahan ini membuat online shopping semakin diminati.
Perkembangan online shopping di Indonesia berkembang cepat, melihat
331
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
banyaknya toko online yang bermunculan seperti forum jual beli kaskus, lazada,
blibli.com dan masih banyak lagi yang bisa ditemukan dengan mudah sesuai
kategori barang dagangan yang akan dicari.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Niat Pembelian
Pengertian
niat
beli
menurut
Basu
Swastha
(1993)
yaitu
mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan
itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaransasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing.
Sedangkan menurut Philip Kotler (1998) bahwa perilaku konsumen
menentukan niat beli konsumen. Proses pembelian oleh konsumen merupakan
sebuah pendekatan, penyesuaian masalah yang terdiri dari 5 tahap yang dilalui
konsumen, kelima tahap tersebut adalah : pengenalan kebutuhan, pencarian,
informasi, evaluasi berbagai alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian.
Niat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi. Minat beli yang muncul menciptakan suatu motivasi
yang terus terekam dalam benaknya, yang pada akhirnya ketika seorang
konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada
didalam benaknya itu. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan
dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap niat pembelian
umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian actual
itu sendiri Kinnear dan Taylor (1995) dalam Sulistyari (2012).
Persepsi Nilai
Nilai adalah opini seseorang pelanggan terhadap nilai suatu produk. Ini
mungkin memiliki sedikit atau tidak ada hubungannya dengan harga pasar produk,
dan tergantung pada kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan atau
persyaratan
nya
(http://www.businessdictionary.com).
Sedangkan
Kotler
mendefenisikan. Nilai ialah Evaluasi pelanggan tentang perbedaan antara semua
keuntungan dan biaya tawaran pasar dibandingkan dengan penawaran pesaing
(Kotler,2008).
332
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Dalam proses pemasaran melibatkan pembangunan hubungan pelanggan
dengan menciptakan dan menghantarkan nilai pelanggan yang unggul.
Penangkapan nilai pelanggan menghasilkan imbalan dalam bentuk penjualan saat
ini dan masa depan, pangsa pasar, dan keuntungan. Dengan menciptakan nilai
pada pelanggan maka pelanggan akan puas dan akan melakukan pembelian secara
berulang –
ulang,
yang mana akan menguntungkan bagi perusahaan
(Kotler,2008).
Harga
Harga adalah Nilai yang akan membeli dalam jumlah yang terbatas, berat
badan, atau ukuran lain dari barang atau jasa. Sebagai pertimbangan yang
diberikan dalam pertukaran untuk transfer kepemilikan, harga membentuk dasar
penting transaksi komersial. Ini mungkin sudah ditetapkan oleh kontrak, akan
ditentukan dan disepakati rumus di masa mendatang, atau ditemukan atau
dinegosiasikan selama transaksi antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam
perdagangan, harga ditentukan oleh apa yang pembeli bersedia membayar, penjual
bersedia untuk menerima, dan kompetisi. Dengan produk, promosi, dan tempat
bauran pemasaran, merupakan salah satu variabel bisnis di mana organisasi dapat
melakukan beberapa derajat kontrol.
Menurut Kotler Harga adalah Sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan; semua elemen lainnya melambangkan biaya (Kotler,2008).
Kepercayaan
Menurut Darby dan Karni (1973) Kepercayaan produk adalah mereka yang
memiliki informasi yang relevan terhadap atribut informasi yang tidak tersedia
sebelum dan setelah penggunaan produk atau jasa pada periode tertentu.
Sedangkan menurut Kotler keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki
333
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan karena pengetahuan,
pendapat, atau iman dan bias membawa muatan emosi maupun tidak
(Kotler,2008).
Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pihak-pihak yang melakukan
kerjasama menginginkan mitra kerja yang dapat dipercaya. Anderson & Weitz
(1989) dalam Doney & Cannon (1997) menemukan bahwa kepercayaan pada
penjual mampu membentuk suatu hubungan kerjasama yang baik antara pembeli
dan penjual serta merupakan kunci untuk mempertahankan hubungan kerjasama
tersebut. Selanjutnya adalah, kepercayaan pembeli terhadap penjual online yang
terkait bagaimana si penjual tersebut dengan keahliannya dapat meyakinkan
pembeli menjamin keamanan ketika sedang melakukan transaksi pembayaran
meyakinkan transaksi akan segera diproses.
Hipotesis
Berikut ini adalah hipotesis penelitian :
H1: Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian
H2: Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian
H3: Kepercayaan berpengaruh terhadap Persepsi Nilai
H4: Harga berpengaruh terhadap Persepsi Nilai
H5: Persepsi Nilai berpengaruh terhadap Niat Pembelian
H6: Kepercayaan dan harga berpengaruh terhadap persep
nilai
H7: Kepercayaan dan harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian
H8: Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian
Dimediasikan oleh
Persepsi Nilai
H9: Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian Dimediasikan oleh Persepsi
Nilai
METODE PENELITIAN
Populasi
Populasi penelitian adalah masyarakat-masyarakat di Kota Banda Aceh
yang mengetahui situs jual beli “blibli.com”.
Sampel
334
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Dikarenakan probabilitas elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai
sampel tidak diketahui maka teknik pengambilan sampel dilakukan secara non
probability sampling. Jenis nonprobability sampling yang dipilih adalah
convenience sampling karena setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dapat dijadikan sampel.
Sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar sebanyak 96,04 orang,
bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 100 responden.
(Supranto, 2001).
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan objek penelitian
ini, penulis melakukan kegiatan metode pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner (angket). Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validitas
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah niat pembelian, dimana untuk
mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan menjadi 4 item
pertanyaan dari (Dodds, et al,. 1991). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel endogen memiliki 4 item pertanyaan yang menunjukkan korelasi yang
baik. Hal ini dilihat dari nilai eigen 2,535 dengan muatan faktor yang memiliki
interval 0,795 hingga 0,815. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained)
pada faktor sebesar 63,370%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequency pada variabel endogen sebesar 0,667 dan hasil uji Barlett’s Test of
Sphercity menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).
Variabel mediasi (Z) dalam penelitian ini adalah Persepsi Nilai. Untuk
mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 4 item
pertanyaan dari (Sirdeshmukh,et al 2001), yang mana dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa 4 item pertanyaan berkorelasi dengan baik terhadap
konstruk. Hasil uji menunjukkan semua item yang terlibat dalam muatan faktor
tersebut memiliki korelasi terhadap konstruk sehingga dapat menjadi suatu
335
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,267 yang lebih besar dari
pada dengan muatan faktor loading (loading factor) yang memiliki interval 0,813
hingga 0,903. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor
adalah 56,676%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency pada
variabel Z sebesar 0,735 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity menunjukkan
signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).
Variabel eksogen X1 dalam penelitian ini adalah Kepercayaan. Untuk
mengukur konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 5 item
pertanyaan dari (Grazioli & Jarvenpaa ,2000), yang mana dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa 5 item pertanyaan berkorelasi dengan baik terhadap
konstruk. Hasil uji menunjukkan semua item yang terlibat dalam muatan faktor
tersebut memiliki korelasi terhadap konstruk sehingga dapat menjadi suatu
pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,801 yang lebih besar dari
pada dengan muatan faktor loading (loading factor) yang memiliki interval 0,822
hingga 0,855. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor
adalah 56,025%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency pada
variabel independen sebesar 0,792 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity
menunjukkan signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).
Variabel eksogen X2 dalam penelitian ini adalah Harga. Untuk mengukur
konstruk dari variabel tersebut telah dikembangkan dengan 4 item pertanyaan dari
(Gefen & Divine ,2001), yang mana dari hasil penelitian menunjukkanbahwa 4
item pertanyaan berkorelasi dengan baik terhadap konstruk. Hasil uji
menunjukkan semua item yang terlibat dalam muatan faktor tersebut memiliki
korelasi terhadap konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat.
Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,485 yang lebih besar dari pada dengan muatan
faktor loading (loading factor) yang memiliki interval 0,867 hingga 0,885.
Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor adalah 62,126%.
Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency pada variabel
independen sebesar 0,784 dan hasil uji Barlett’s Test of Sphercity menunjukkan
signifikan yaitu 0,00 (p<0,01).
Reliabilitas
336
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Uji kehandalan item pertanyaan dari kuesioner tersebut menggunakan
nilai Cronbach alpha. Uji ini dilakukan hanya sekali pada sekelompok
responden pada masing-masing variabel. Ukuran reliabilitas dianggap handal
berdasarkan pada koefisien Cronbach alpha lebih dari 0,60 (Malhorta, 2003).
Tabel 1. Uji Reliabiltas
Cronbach’s Alpha
No
Variabel
Jumlah
Item
Hitung
Standar
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
Kepercayaan
5
4
4
4
0,799
0,784
0,743
0,806
0,60
0,60
0,60
0,60
Handal
Handal
Handal
Handal
Harga
Persepsi Nilai
Niat pembelian
Keterangan
Regresi
Menurut Hair, et. al., (2006) jika dalam penskalaan digunakan skala
likert, maka untuk koefisien korelasi digunakan nilai standardized coefficients,
di mana nilai konstantanya tidak perlu diinterpretasikan.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
1
2
(Constant)
Kepercay aan (X1)
Harga (X2)
(Constant)
Kepercay aan (X1)
Harga (X2)
Persepsi Nilai (Z)
Unstandardized
Coeff icients
B
Std. Error
,252
,537
,388
,095
,532
,108
-,315
,477
,182
,090
,261
,105
,613
,107
Standardized
Coeff icients
Beta
,342
,414
,160
,203
,509
a. Dependent Variable: Niat Pembelian
337
t
,469
4,079
4,930
-,660
2,013
2,489
5,707
Sig.
,640
,000
,000
,511
,047
,015
,000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,971
,971
1,030
1,030
,814
,773
,650
1,228
1,294
1,539
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Dari hasil output SPSS tersebut dapat dibuat garis persamaan linear adalah
sebagai berikut:
Y = 0,160 X1 + 0,203 X2 + 0,509 Z
Dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil nilai
standardized coefficients tidak terdapat nilai konstanta, hanya terdapat nilai
koefisien regresi kepercayaan (X1) yaitu sebesar 0,160, koefisien regresi harga
(X2) sebesar 0,203 dan koefisien regresi persepsi nilai (Z) sebesar 0,509.
Koefisien regresi kepercayaan (X1) bernilai (0,160). Artinya apabila
kepercayaan meningkat maka niat beli online akan meningkat pada konsumen
blibli.com di Kota Banda Aceh. Artinya setiap peningkatan 1 nilai skala likert
maka terjadi peningkatan kepercayaan terhadap niat beli online sebesar 0,160.
Sebagai contoh, dengan adanya kepercayaan yang baik, maka pelanggan ketika
membuka situs blibli.com akan segera muncul niat untuk membeli. Hasil ini
mendukung studi terdahulu dari Okky (2015) menunjukkan bahwa kepercayaan
berpengaruh signifikan terhadap niat beli online. Dengan demikian hipotesis 1
terdukung.
Koefisien regresi harga (X2) terhadap niat pembelian (Y) bernilai (0,203)
artinya semakin baiknya harga yang ditawarkan oleh situs blibli.com, maka akan
semakin tinggi pula niat pembelian. Artinya apabila harga yang ditawarkan itu
baik maka niat pembelian akan meningkat pada konsumen blibli.com di Kota
Banda Aceh. Artinya setiap peningkatan 1 nilai skala likert maka terjadi
peningkatan harga terhadap niat pembelian sebesar 0,203. Sebagai contoh, apabila
harga yang ditawarkan itu tergolong murah maka pelanggan tersebut berniat untuk
melakukan pembelian (niat pembelian). Hasil ini mendukung studi terdahulu dari
Hasil Riset Gilbert (2003) menyatakan bahwa keadaan harga yang positif akan
menyebabkan peningkatan atau penurunan tingkat munculnya niat pembelian. Hal
ini penting untuk mengetahui faktor apa yang merangsang dan menyenangkan
bagi konsumen merasa puas, senang, nyaman, bersemangat, tertarik, bebas saat
memilih produk sehinga mereka berniat untuk membeli produk yang tidak
direncanakan. Dengan demikian hipotesis 2 terdukung.
338
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Koefisien regresi persepsi nilai (Z) terhadap niat pembelian (Y) bernilai
(0,509) artinya semakin baiknya persepsi nilai yang dimiliki calon pembeli pada
blibli.com di Kota Banda Aceh, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan
munculnya niat pembelian. Jika persepsi nilai meningkat maka niat pembelian
akan meningkat pada konsumen blibli.com di Kota Banda Aceh. Artinya setiap
peningkatan 1 nilai skala likert maka terjadi peningkatan persepsi nilai terhadap
niat pembelian sebesar 0,509. Sebagai contoh, apabila calon pembeli memiliki
persepsi nilai yang bagus terhadap blibli.com, maka calon pembeli tersebut akan
berniat untuk melakukan pembelian ketika membuka blibli.com. Hasil ini
mendukung studi terdahulu dari Bressoles dan kawan-kawan (2007) menunjukkan
bahwa pelanggan yang puas dengan persepsi nilai pada situs akan
mengalami
lebih banyak muncul niat pembelian pada situs tersebut. Dengan demikian
hipotesis 5 terdukung.
Z = 0,358 X1 + 0,211 X2
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kepercayaan (X1) bernilai (0,358) artinya bila kepercayaan meningkat 1 unit maka
niat pembelian pada blibli.com meningkat 0,358 pada skala likert, semakin besar
kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat Kota Banda Aceh, maka semakin
meningkat pula persepsi nilai pada blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang diteliti oleh
Rizwan dkk, (2013) kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
persepsi nilai. Artinya, apabila produsen bersikap positif, maka akan semakin
meningkat pula persepsi nilai calon konsumen pada produsen tersebut, sebaliknya
apabila konsumen bersikap negatif, maka akan semakin lemah persepsi nilai calon
konsumen. Dengan demikian hipotesis 3 terdukung.
Koefisien regresi harga (X2) bernilai (0,211) artinya semakin besar
keuntungan dari harga yang dirasakan, maka semakin meningkat pula persepsi
nilai masyarakat di Kota Banda Aceh ini terhadap Blibli.com. Hasil dari penelitian
ini didukung oleh penelitian terdahulu yang diteliti oleh Chang dan Chen (2008)
menyatakan bahwa harga yang mereka rasakan dari suatu produk akan menjadi
339
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
nilai tersendiri untuk mereka sebelum memutuskan untuk membeli. Dengan
demikian hipotesis 4 terdukung.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com
yang dimediasikan oleh persepsi nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh.
Kepercayaan berpengaruh dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada
blibli.com.
2.
Kepercayaan berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com
oleh masyarakat Kota Banda Aceh Kepercayaan memiliki pengaruh yang
dominan terhadap Niat Pembelian secara online.
3.
Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh
masyarakat Kota Banda Aceh. Harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap
Niat Pembelian secara online.
4.
Kepercayaan berpengaruh Terhadap Persepsi Nilai pada masyarakat Kota Banda
Aceh untuk membeli secara online pada blibli.com. Kepercayaan memiliki
pengaruh yang dominan terhadap persepsi nilai.
5.
Harga berpengaruh terhadap Persepsi Nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh
untuk membeli secara online pada blibli.com. Harga memiliki pengaruh yang
dominan terhadap persepsi nilai.
6.
Persepsi Nilai berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com
oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Persepsi Nilai memiliki pengaruh yang
dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com oleh masyarakat
Kota Banda Aceh.
7.
Kepercayaan dan Harga berpengaruh terhadap Persepsi Nilai pada masyarakat
Kota Banda Aceh untuk membeli secara online pada blibli.com. Kepercayaan dan
Harga memiliki pengaruh yang dominan terhadap persepsi nilai.
8.
Kepercayaan dan Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada
blibli.com oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Kepercayaan dan Harga memiliki
340
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
pengaruh yang dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com
oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
9.
Harga berpengaruh terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com yang
dimediasikan oleh persepsi nilai pada masyarakat Kota Banda Aceh. Harga
berpengaruh dominan terhadap Niat Pembelian secara online pada blibli.com.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini
maka dapat diberi saran sebagai berikut:
1.
Berdasarkan hasil penelitian tentang deskriptif Niat pembelian, item
pertanyaan “Kemungkinan saya akan mempertimbangkan membeli barang
dari blibli.com” mempunyai nilai mean terendah yaitu sebesar 4,00. Jadi
apabila pihak Blibli.com ingin konsumen memberikan nilai tambah kepada
konsumen, maka diperlukan sebuah inovasi terbaru dari pihak produsen
agar konsumen semakin menyukai produk pada toko online blibli.com.
2.
Hasil deskriptif Persepsi nilai menunjukkan bahwa item pertanyaan “Secara
keseluruhan, belanja online di blibli.com ini memberikan saya keuntungan”
mempunyai nilai mean terendah sebesar 3,99. Apabila pihak Blibli.com
ingin membuat konsumen merasa menguntungkan saat memakai produk
mereka, maka yang harus mereka lakukan adalah dengan meningkatkan
kualitas dari produk tersebut.
3.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada deskriptif kepercayaan
terhadap
Blibli.com
dengan
item
pertanyaan
“Blibli.com
mampu
menjalankan tugasnya” memiliki nilai mean terendah yaitu sebesar 3,93.
Jadi pihak Blibli.com harus meningkatkan kualitas kerja dari perusahaan
agar konsumen akan semakin bertambah kepercayaannya terhadap
penggunaan dari produk Blibli.com.
4.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada deskriptif Harga dengan
item pertanyaan ” Saya mungkin akan lebih hemat dengan membeli barang
di toko online lain daripada di blibli.com” memiliki nilai mean terendah
yaitu sebesar 3,94. Jadi pihak Blibli.com harus dapat meyakinkan konsumen
bahwa produk yang mereka tawarkan lebih baik daripada produk pesaing
mereka atau dari perusahaan lain.
341
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
REFERENSI
Arikunto (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Baron, R.M. and Kenny, D,A. (1986) The Moderator-Moderator Variable
Distinction In Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and
Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology,
Vol. 51 (6), 1173-1182
DDodds, William, B., Monroe, and Dhruv Grewal (1991) Effects of Price, Brand,
and Store Information on Buyers Product Evaluations. Journal of Marketing
Research, Vol.28, 307-319.
Donald R.Cooper & Pamela S.Schindler (2006) Bussiness Research Methods, 9th
Edition. McGraw-Hill International Edition.
Durianto et al (2005) Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Pemasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fandy Tjiptono (2005) Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media Publishing.
Ganesan , S (1994) Determinants Of Long-Term Orientation in Buyer-Seller
Relationship. Journal Of Marketing, Vol, 58, 1-19.
Garbarino, E., & Johnson, M. K (1999) The Different Roles Of Satisfaction, Trust
and Commitment in Customer Relationships, Journal of Marketing, Vol.63,
70-87.
Ghozali, I (2001) Aplikasi Analisis Multivariat Dengan program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jonathan Sarwono (2005) Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong (2008) Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1 dan
2. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip and Gary Armstrong (2012) Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi 1
Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Koufaris, M., Hampton-Sosa, W (2004) The Development Of Initial Trust In An
Online Company By New Customers. Information and Management, Vol.
41 (3), 377-397
Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon (2010) Manajemen Information Systems:
Managing the Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall.
McKnight, D. H., & N. L., Chervany. (2001). What Trust Means In E-Commerce
Customer Relationship: An Interdisciplinary Conceptual Typology. Journal
of Electronic E-Commerce. Vol. 6 (2), 35-60.
342
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 1, No. 1, November 2016: 329-343
Morgan, R.M., & Hunt. S.D (1994) The Commitment-Trust of The Relationship
Marketing, Journal of Marketing, Vol 58 (3), 20-38.
Moooman, C, R., Deshpande, & Zaitman, G. (1993), Factors Affecting Trust In
Market Research Relationship. Journal of Marketing, Vol. 57, 81-101.
Rangkuti, Freddy (2003) Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sanchez-Garcia, Miguel A., Moliner-Tena, Callarisa-Fiol, & Rodriguez-Artola,
M. (2007). Relationship quality of an establishment and perceived value of a
purchase. The Service Industries Journal, Vol. 27 (2), 151-174.
Singh, J., & Sirdeshmukh, D (2000) Agency and trust mechanisms in consumer
satisfaction and loyalty judgments, Journal of the Academy of Marketing
Science, Vol. 28 (1), 150-167.
Sirdeshmukh D., Jagdip, S., & Barry, S (2002) Consumer Trust, value, and loyalty
in relationship exchanges, Journal of Marketing. Vol. 66, 15-37.
Sugiyono (2009) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Supranto (2001) Statistik Teori dan Aplikasi, Cetakan Kedua, Jakarta: Erlangga.
Swastha, Basu. Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE.
Turban, Efraim., Linda Volonino (2010). Information
Management, 7th edition. Asia: John willey & Sons
Technology for
Wang (2002). Attitudinal Correlates of Brand Commitment: An Empirical Study,
Journal of Relationship Marketing, Vol. 1, (2).
Wolfinbarger, Mary dan Gilly, M (2000) Consumer Motivation for Online
Shopping. Journal Conpsumtion of Market & Culture, Vol. 4 (2)
Zeithaml, V. A (1998) Consumer perception of price, quality and value: a meansend model and synthesis of evidence, Journal Of Marketing, Vol. 52, 2-22.
343
Download