implementasi load balancing dengan metode ecmp (equal cost multi

advertisement
1
IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN METODE
ECMP (EQUAL COST MULTI PATH ) STUDI KASUS : SMK
TEKNOLOGI BISTEK PALEMBANG
Mita Anjani 1 Alex Wijaya2 Febriyanti Panjaitan 3
Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma
Dosen Ilmu Komputer (2,3). Jl Jend A. Yani No.12 Plaju, Palembang 30264
Email: [email protected]) , [email protected]) ,
[email protected]
In doing work activities in Palembang Bistek Technological when accessing
the network. data processing, sharing resources on the Internet network
connection is less stable because of its network access high demand such as
sending emails, downloading, file sharing between computers that make use
of internet disruption of activities that make the user uncomfortable in
internet usage. So from that point on, Technological Bistek Palembang
mengingin the stable Internet connection. Hence arises the solution to use
Load Balancing to share the burden of network traffic over multiple links
network available to increase throughput and apply the Techniques fail over,
ie where if one connection gateway is being lost, the other gateway it will be
backup that will carry the all network traffic, the method Load Balancing
ECMP (Equal Cost Multi-Path) to determine the total amount of internet
traffic with parameter delay, throughput and packet loss of each node and use
the system development method is used, the network development Life Cycle
(NDLC), Results of this study was to meningakat the speed of the connection
and share the burden of traffic on the network Bistek Technological
Palembang.
1)
Keywords: Load Balancing, ECMP, NDLC, Delay, throughput and packet loss
Dalam melakukan aktivitas kerja pada SMK Teknologi Bistek Palembang
saat mengakses jaringan. mengolah data, sharing resources pada jaringan
internet koneksi jaringannya kurang stabil karena permintaan akses yang
tinggi seperti mengirim email, mendownload, sharing file antar komputer
sehingga membuat terganggunya aktivitas menggunakan internet yang
membuat para pengguna tidak nyaman dalam penggunaan internet. Maka dari
pada itu, SMK Teknologi Bistek Palembang mengingin kan koneksi internet
yang stabil. Oleh karena itu timbul solusi untuk menggunakan Load
Balancing untuk membagi beban jaringan traffic melalui beberapa link
network yang tersedia untuk meningkatkan throughput dan menerap kan pula
teknik fail over, yaitu dimana jika salah satu koneksi gateway sedang
terputus, maka gateway lain nya akan menjadi backup yang akan menompang
semua traffic jaringan, metode Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi
Path) untuk mengetahui jumlah nilai traffic internet dengan parameter
delay,throughput dan paket loss dari setiap node dan menggunakan metode
pengembangan sistem yang digunakan, yaitu Network Development Life
2
Cycle (NDLC), Hasil dari penelitian ini adalah untuk meningakat kan
kecepatan koneksi dan membagi beban traffic pada jaringan SMK Teknologi
Bistek Palembang.
Kata Kunci : Load Balancing, ECMP, NDLC, Delay, throughput dan paket loss
I.
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan zaman,
perkembangan teknologi informasi sudah
sangat luas dan sudah masuk ke elemen
masyarakat. Salah satu teknologi informasi
yang saat ini banyak digunakan adalah
jaringan komputer yang merupakan bukan
hal baru lagi mulai dari kegunaan dan
fungsinya telah banyak dirasakan oleh
pengguna jaringan komputer baik dari
perorangan, instansi maupun perusahaan dan
organisasi tertentu mulai dari swasta maupun
milik
pemerintah
guna
menunjang
kelancaran dalam beberapa kegiatan dan
kepentingan tertentu. Dengan adanya
jaringan
komputer
pengguna
dapat
melakukan sharing
data, transfer data,
intergrasi data dan sebagainya akan menjadi
lebih mudah dibandingkan dengan beberapa
sarana yang bukan tergolong dalam jaringan.
Jaringan komputer memilikki kemampuan
untuk dapat diukur dengan kebutuhan
pengguna jaringan komputer dan menjadi
sumber daya yang bearti jaringan komputer
dapat digunakan untuk saling berbagi dan
memakai sumber daya yang ada baik
perangkat keras (hadware ) maupun
perangkat lunak software. Jaringan komputer
dapat terhubung dan dihubungkan dengan
mudah dan memilikki keandalan dalam
pengiriman paket data yang dikirim oleh
pengirim akan sampai dengan baik ke
penerima tanpa ada paket data yang rusak
maupun hilang pada saat proses transfer data.
Keandalan yang semakin tinggi dan semakin
baik pada komputer akan memberikan
kualitas layanan yang lebih baik bagi
pengguna jaringan komputer.
SMK Teknologi Bistek Palembang
adalah sekolah menengah kejuruan swasta
dengan gedung milik sendiri pada tahun
2002, awal mula berdiri SMK Teknologi
Bistek menggunakan nama manajemen
bistek yang memiliki 2 Program Studi, yaitu
Administrasi Perkantoran (AP) dan Teknik
Komputer Jaringan (TKJ). SMK Teknologi
Bistek ini beralamat di Jln. Animan Achyad
(Sukabangun II), No.1446, Kelurahan
Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Kota
Palembang.
SMK
Teknologi
Bistek
Palembang pada saat ini sudah menggunakan
jaringan
komputer,
koneksi
jaringan
komputer menggunakan switch sebagai
koneksi jaringannya dan menyediakan
fasilitas internet yang menggunakan jaringan
LAN yang diperuntuhkan bagi guru dan
siswa. Fasilitas internet yang dimiliki oleh
SMK Teknologi Bistek Palembang memliliki
total bandwitdh sebesar 10 mbps bekerja
sama dengan Telkom Indi-Home sebagai ISP
(internet service provider). Jaringan internet
dipasang di ruang guru, laboratorium KKPI ,
laboratorium TKJ, bengkel TKJ, ruang TU,
ruang kepsek, ruang waka, ruang BP, dan
perpustakaan. Saat ini lebih difokuskan untuk
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer)
yang berada di labolatorium TKJ dan
Labolatorium KKPI.
Aktivitas yang ada di dalam
Labolatorium TKJ dan Labolatorium KKPI
salah
satunya
melakukan
kegiatan.
Mengakses jaringan komputer, mengolah
data dan sharing resources pada jaringan
internet, kinerja dari jaringan komputer yang
ada belum berjalan dengan baik, ini dapat
3
dilihat dari data pengukuran parameter
bandwidth 0.10 Mbps, delay 304 m/s,
thoughput 52785 kbps dan paket loss 157
atau 3 % karna permintaan akses yang tinggi
seperti menggirim email, mendowload
sharing file antar komputer. Solusi untuk
mengatasi permasalan dengan adanya 2 ISP
diharapkan, jika jalur koneksi internet 1
terputus bisa di gantikan oleh jalur ISP 2
dengan menggunakan router mikrotik RB750
disebut load balance.
ECMP (Equal Cost Multi Path)
merupakan salah satu metode load balance
untuk membagi traffic dua koneksi internet
dengan cost yang sama pada masing-masing
gateway. Dari uraian tersebut, maka penulis
tertarik untuk menyusun penelitian proposal
dengan judul “ Implementasi Load
Balancing dengan metode ECMP (Equal
Cost Multi Path) Pada SMK Teknologi
Bistek Palembang”.
1.2. Perumusan Masalah
SMK Teknologi Bistek Palembang.
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan, peneliti merumuskan
permasalahan pada penelitian ini yaitu,”
1.5. Metoda Penelitian
Bagaimana
Mengimplementasi
Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi
Path) Pada jaringan internet di SMK
Teknologi Bistek Palembang?”.
1.3.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Peneliti
mengimplementasi
Load
Balancing ECMP (Equal Cost Multi
Path) pada jaringan internet.
2. Peneliti menggunakan teknik fail over
jika salah satu jalur koneksi terjadi
masalah terputus atau mati.
3. Penelitian ini dilakukan Pada SMK
Teknologi Bistek Palembang.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengimplementasikan Load Balancing ECMP
(Equal Cost Multi Path) agar dapat
menyetarakan beban di kedua koneksi jaringan
1.6 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan
system, penulis akan menggunakan metode
Sistematika Penulisan proposal proyek akhir
ini adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memberikan gambaran
secara jelas mengenai latar
belakang
permasalahan, rumusan masalah, tujuan,
manfaat, pembatasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai
sejarah SMK Teknologi Bistek Palembang,
Visi dan Misi, Struktur Organisasi serta
tugas dan tanggung jawab dan membahas
teori-teori dasar yang mendukung materi.
BAB III METODOLOGIPENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang,
proses dan langkah-langkah sebelum masuk
kedalam tahap implementasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil
dari penelitian dan pembahasan berbagai
masalah yang dihadapi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan
dari semua keseluruhan bab dan mencoba
memberikan saran yang mungkin berguna
untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Network Development Life Cycle (NDLC)
untuk mengimplementasikan konsep Load
Balancing Equal Cost Multi Path (ECMP)
4
pada jaringan internet SMK Teknologi
Bistek Palembang.
1. Analisis
Tahapan awal yang dilakukan dalam
menganalisis adalah analisa kebutuhan,
analisa permasalahan yang ada, analisa
keinginan user, dan analisa topologi jaringan
yang sudah ada, bisa dibilang tahapan ini
adalah tahapan pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk perumusan masalah dalam
menyelesaikan kendala yang ada. Dengan
mengidentifikasi sistem yang sedang
berjalan
lalu
mencoba
untuk
menganalisasuatu pengembangan sistem
2. Design
Desain dari data yang didapatkan
sebelumnya, pada tahap desain ini akan
membuat gambar desain topologi jaringan
interkoneksi yang akan dibangun Desain
dapat berupa desain struktur topologi, alur
proses, dan tata layout perkabelan, akan
memberikan gambaran jelas tentang projet
yang akan dibangun, penelitian ini peneliti
menggunakan aplikasi microsoft visiountuk
memperbaharui desain topologi yang lama
menjadi desain topologi yang baru.
3. Simulation
Simulasi merupakan tahap peneliti
membangun prototype sistem pada jaringan
internet SMK Teknologi Bistek Palembang
pengembangan jaringan yang akan membuat
dalam bentuk simulasi dengan bantuan tools
khusus dibidang network seperti packet
tracert. mikrotik sebagai load balancer, dan
dua modem dari ISP yang berbeda,
2. Landasan Teori
2.1 Load Balancing
Menurut (Towidjojo, 2016:20).
Load Balancing merupakan teknik untuk
membagi beban jaringan (traffic) melalui
beberapa linknetwork yang tersedia untuk
meningkatkan throughput, mengurangi
response time maupun menghindari
berdasarkan microsoft office visio untuk
pengembangan skema topologi yang akan
dibuat dan diagram alur kerja dari load
balancing.
4. Implementation
Implementasi ditahap ini menerapkan semua
yang telah direncanakan dan dirancang
sebelumnya. Pada tahapan ini akan terlihat
bagaimana system load balancing yang akan
dibangun akan memberikan pengaruh
terhadap system yang ada.
5. Monitoring
Monitoring peneliti menggunakan aplikasi
yang ada di mikrotik yang berfungsi untuk
memonitor lalu lintas dengan membuat
graffic dan meng-capture untuk mengukur
ukuran besar paket pada tiap-tiap ISP.
Dengan menggunakan aplikasi Net Tools
Versi 5.0
untuk mengukur kecepatan
bandwidth dan aplikasi online yaitu
www.speedtest.biznetnetworks.com untuk
mengukur kecepatan bandwidth dengan
sistem sebelum dan sesudah diterapkan load
balancing
dijaringan
internet
SMK
Teknologi Bistek Palembang.
6. Management
Management tahap manajemen salah
satu yang menjadi perhatian khusus
adalah masalah kebijakan yaitu dalam
aktivitas, pengelolahan dan pemeliharaan
pada tahap ini. Kebijakan perlu dibuat untuk
membuat dan mengatur supaya sistem yang
telah dibangun dapat berjalan dengan baik.
penumpukan traffic yang berlebihan. Teknik
load balancing dapat diterapkan jika
routermemiliki beberapa link Dimana router
tersebut terhubung ke internet melalui 2
(dua) ISP berarti router tersebut memiliki 2
(dua) link untuk menuju internet,Sehingga
dapat meningkatkan kehandalan jaringan
karena bisa menerapkan redundancy
5
(cadangan).
tersebut.
2.2 Teknik Load Balancing
Menurut (Towidjojo, 2016 : 21).
Teknik load balancing dengan fail over
digunakan untuk membagi beban melalui
beberapa link sekaligus menyediakan link
cadangan jika terjadi kegagalan pada sebuah
link. Pada teknik load balancing, traffic
akan disebar melalui beberapa link, dan
penyebaran ini akan berdasarkan teori (
2.3Router
Router adalah jaringan yang dapat
menghubungkan satu jaringan kejaringan
lain. Sepintas router mirip dengan bridge,
namun router lebih pintar dibandingkan
bridge. Router bekerja menggunakan
routing table yang disimpan di memori
untuk membuat keputusan tentang kemana
paket akan kirimkan. Router dapat
memutuskan rule terbaik yang akan
ditempuh paket data.
2.4 Switch
Switch adalah sebuah jaringan yang
melakukan brigding transparan atau
penghubung segmentasi banyak jaringan
berdasarkan MAC Addres. Switch juga dapat
digunakan sebagai penghubung komputer
dan routerpada suatu area terbatas, switch
juga bekerja pada lapisan link, cara kerja
switch hampir sama seperti bridge.
2.5 Modem Router
Modem router adalah perangkat
router yang sudah di include dengan modem
HSDPA. Teknologi ini mungkin sudah lama
dikembangkan namun di Indonesia baru
diperkenalkan awal tahun 2011.
probabilitas). Dalam beberapa kondisi, akan
sulit menebak ke arah mana traffic tersebut
akan disebarkan atau dikirimkan. Untuk
meningkatkan
probabilitas
atau
kemungkinan berhasilnya teknik load
balancing ini, harus diketahui dengan pasti
kondisi dari masing-masing link yang ada
2.6 Network Interface Card (NIC)
NIC atau Network Interface Card
merupakan perangkat yang berhubungan
langsung dengan komputer dan desain agar
komputer
jaringan
dapat
saling
berkomunikasi.NIC juga menyediakan akses
media ke fisik jaingan. Bagaimana bit-bit
data seperti tegangan listrik, arus gelombang
elektromagnetik, dan lainya akan ditentukan
oleh NIC. NIC merupakan contoh dari
perangkat yang bekerja pada layer pertama
OSI atau layer physical.
2.7 Personal Komputer (PC)
Personal
komputer
merupakan
perangkat utama dalam suatu jaringan
komputer yang akan bekerja mengirim dan
mengakses data dalam jaringan. Kelebihan
pc sangat menentukan untuk para pekerja
jaringan.
2.8 IP Address
Menurut (sofana, 2013). IP Address
adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang
32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap
segmen terdiri atas 8 bit. IP Address
merupakan identifikasi setiap host pada
jaringan internet. Secara teori, tidak boleh
ada dua host atau lebih yang tergabung ke
internet menggunakan IP Address yang
sama.
2.9 Subnetting
Menurut
(Nugroho,
51:2016).
Subnetting merupakan proses dalam
membagi wilayah jaringan besar menjadi
beberapa wilayah jaringan kecil. Seperti
pada kata “sub-net” artinya adalah bagian
kecil (sub) dari sebuah network (alamat
network). Dalam membagi wilayah jaringan
menjadi beberapa wilayah jaringan kecil,
cara yang dilakukan adalah dengan
mengubah-ubah parameter pada nilai subnet
mask yang digunakan. Jadi kata kunci dalam
proses Subnetting adalah pada penggunaan
nilai subnet mask.
6
2.10Network Address Translation
(NAT)
Menurut (Herlambang, 2008:76),
Network Address Translation atau yang
biasa disebut dengan NAT adalah suatu
metode untuk menghubungkan lebih dari
satu komputer ke jaringan internet dengan
menggunakan satu alamat IP. Banyak nya
penggunaan
ini
disebabkan
karena
ketersediaan alamat
IP yang terbatas,
kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam
administrasi jaringan, dengan NAT suatu
jaringan yang besar dapat dipecah-pecah
menjadi jaringan yang lebih kecil. Bagianbagian kecil tersebut masing-masing
memilikki satu alamat IP, sehinnga dapat
2.11 Routing
Menurut (Sofana, 146:2013). Routing
adalah proses memindahkan data dari satu
network ke network lain dengan cara memforward paket data via gateway. menentukan
ke mana datagram akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Routing
merupakan tugas terpenting yang dilakukan
oleh protocol IP.
2.12 Static Route
Menurut (Lammle, 2004). Static
route adalah suatu mekanisme routing yang
tergantung dengan routing table dengan
konfigurasi manual. Dalam skala jaringan
yang kecil yang mungkin terdiri dari dua
atau tiga router saja, pemakaian static route
haruslah di konfigurasi secara manual dan
di-maintenace secara terpisah karena tidak
melakukan pertukaran informasi routing
table secara dinamis dengan router-router
lainnya.
2.13 QOS (Quality Of Service)
QoS juga merupakan kemampuan dalam
menjamin pengiriman arus data penting atau
dengan kata lain kumpulan dari berbagai
kriteria performansi yang menentukan
tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan
(Kamarullah : 2009).
2.14 Parameter Kualitas Jaringan
Menurut (Jousman 2008, dalam
Fatoni). Parameter merupakan karakteristik
dari hasil pengukuran suatu objek. Ukuran
parameter kualitas jaringan LAN terhitung
dari data sampel atau populasi. Beberapa
parameter yang dijadikan refrensi umum
untuk dapat melihat performasi dari jaringan
LAN adalah Bandwidth, Delay,
Troughput Dan Packet Loss. Ada 4
karakteristik pengukuran parameter kualitas
jaringan antara lain:
1. Bandwidth
Bandwidth adalah suatu ukuran waktu
tertentu dalam suatu hari menggunakan
rute internet yang spesifik ketika sedang
men-download suatu file (Dewo, 2010 :
2).
2. Delay
Delay merupakan lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh data atau informasi
untuk sampai ke tempat tujuan data atau
informasi tersebut dikirim. Delay pada
suatu jaringan akan menentukan langkah
apa yang akan kita ambil ketika kita
memanajemen suatu jaringan. Ketika
Delay besar, dapat diketahui jaringan
tersebut sedang sibuk atau kemungkinan
yang lain adalah kapasitas jaringan
tersebut yang kecil sehingga bisa
melakukan tindakan pencegahan agar
tidak terjadi overload (Suhervan, 2010 :
21).
3.1 Analisis Sistem Berjalan
Pada tahapan awal peneliti melakukan
observasi tentang penggunaan teknologi
yang saat ini digunakan di SMK Teknologi
Bistek Palembang. dimana peneliti akan
menampilkan topologi jaringan LAN yang
peneliti dapat dari SMK Teknologi Bistek
Palembang. Berikut gambaran topologi
jaringan yang diterapkan di SMK Teknologi
Bistek Palembang.
7
menjelaskan tentang software dan hardware
yang digunakan dalam implementasi load
balancing equal cost multi path (ecmp).
3.2 Perancangan fisik
Merupakan struktur jaringan yang
berhubungan langsung dengan paralatan
yang akan digunakan dalam pembentuk
sebuah topologi jaringan. Agar bermaksud
dalam pengimplementasian load balancing
equal cost multi path (ecmp) akan mudah
dipahami dan dapat digunakan untuk
penyelesaian masalah pada jaringan. Berikut
topologi jaringan yang akan dibangun
dengan 2 ISP dan 61 client.
3.3 Implementasi
Langkah awal yang dilakukan peneliti
adalah mengumpulkan dan memasang
seluruh hardware yang diperlukan dalam
mengimplementasi load balancing ecual
cost multi path (ecmp) yang sesuai dengan
rancangan topologi yang penulis buat
ditahapan desain. Kemudian penulis
melakukan konfigurasi pada hardware.
Sfesifikasi Software dan Hardware
Setelah mengetahui load balancing
equal cost multi path (ecmp) yang akan di
implementasikan,
selanjutnya
untuk
menganalisa dan menentukan software dan
hardware apa saja yang digunakan dalam
membangun sistem load balancing equal
cost multi path (ecmp). Berikut tabel yang
8
Pemberian Alamat IP Address
Pada tahapan ini peneliti akan memberikan
alamat IP address pada setiap interface yang
ada pada jaringan SMK Teknologi Bistek
Palembang, baik pada router maupun pada
mikrotik pada sisi client. Berikut tahapan
pada topologi jaringan yang akan diberikan
IP address .
1. Pada mikrotik untuk melakukan
pemberian IP address pada router dengan
menggunakan perintah sebagai berikut
.
Inisialisasi Interface Mikrotik
Inisialisasi
berguna
untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan
tahapan pengembangan sistem dangan cara
memberikan nama pada tiap-tiap interface
sesuai dengan fungsinya masing- masing.
9
2. Pada client
untuk memberikan IP address pada sisi
client yaitu dengan cara sebagai berikut,
klik Start Menu>Control Panel>Network
Connection, pilih dan klik kanan pada
Local Area Connection > Properties.
pilih Internet Protocol (TCP/IP) >
Properties masukan IP address dengan
range 192.168.56.3 dengan subnet mask
255.255.255.0
Konfigurasi Mangle
Konfigurasi Nat
3.4. Membuat Pengaturan “Fail over”
Sesuai perintah utama dari fail over terdapat
pada pendefinisian distance=2. Pada
perintah routing, gateway diberikan
distance=1 yang paling kecil dahulu. Lalu
perintah add check gateway=ping berarti
gateway akan selalu dilihat dengan cara
melakukan ping, apakah dalam keadaan
hidup diskonek. Jika gateway 192.168.1.81
tidak merapley, maka router akan
menganggap gateway tersebut dalam
10
keadaan down dan akan menjadi gateway
200.177.188.0 sebagai gateway dengan.
koneksi tunggal. Berikut ini gambar
tampilan jika salah satu koneksi dalam
keadaan mati.
3.5 Monitoring
Kinerja
jaringan
komputer
sebelum
dibangun 2 ISP pada SMK Teknologi Bistek
PALEMBANG,
Mengukur
Troughput
dengan menggunakan aplikasi Net Tols
Kinerja jaringan komputer sesudah
dibangun 2 ISP pada SMK Teknologi Bistek
PALEMBANG,
Mengukur
Troughput
dengan menggunakan aplikasi Net Tols
11
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh setelah
melakukan tahapan-tahapan pada
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Jika salah satu link jaringan internet
terputus,
maka
seluruh
beban
dialihkan
ke jaringan internet yang masih
aktif.
2. Penerapan load balancing ecmp
telah memberikan bandwidth yang
optimal,
namun load balancing tidak dapat
mengakumulasi bandwidth kedua
koneksi.
3. Penerapan load balancing ecmp
telah
membagi
beban
traffic
secaraseimbang
DAFTAR
PUSTAKA
Artikel non-Personal, 2013, Axence
Nettools pro 5.0, diakses 8 oktober
2016,
dari
(http://www.axencesofware.com).
Desy,
Lukitasari, (2010). Jurnal
Analisa Perbandingan Load Balancing
Web Server Tunggal Dengan Web
Server Cluster Menggunakan Linux
Virtual Server. Mahasiswa Universitas
Sriwijaya.
Eko
Sumarno, (2012). Jurnal
Implementasi Metode Load Balancing
Dengan Dua Jalur. Mahasiswa
pada ISP-1 dan ISP-2 pada SMK
Teknologi Bistek Palembang
Universitas Sriwijaya.
Iwan, Sofana. (2014). Cisco CCNA
Dan Jaringan Komputer. Penerbit
Informatika Bandung. ISBN 978-6028758-77-2.
Iwan, sofana. (2013). Membangun
Jaringan
Komputer.
Penerbit
Informatika Bandung. ISBN 978-6028758-95-6.
Kukuh, Nugroho. (2016). Jaringan
Komputer Menggunakan Pendekatan
12
Download