PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah hutan mempunyai laju

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah
hutan
mempunyai
laju
infiltrasi permukaan
yang
tinggi dan
makroporositas yang relatif banyak, sejalan dengan tingginya aktivitas biologi tanah dan
turnover perakaran. Kondisi ini mendukung air hujan yang jatuh dapat mengalir ke
dalam lapisan tanah yang lebih dalam dan juga mengalir secara lateral (Susswein et al.,
2001).
Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian pada umumnya menyebabkan
turunnya fungsi hidrologis hutan. Alih fungsi hutan ini berpangkal dari peningkatan
jumlah penduduk yang memanfaatkan lahan untuk usaha pertanian, hal ini sering
dilakukan tanpa memperhatikan kemampuan tanahnya. Sejalan dengan itu semakin
terbatasnya lahan pertanian yang sesuai untuk usaha di bidang pertanian, maka
penduduk memperluas lahan petaniannya dengan membuka hutan di daerah lerenglereng pegunungan. Pemanfaatan sumberdaya lahan yang mempunyai kemiringan yang
curam untuk usaha pertanian mempunyai resiko yang besar terhadap ancaman erosi,
terutama apabila dimanfaatkan untuk usaha tani tanaman semusim. Alih fungsi hutan
menjadi lahan petanian tanaman semusim melibatkan faktor-faktor yang kompleks yaitu
berupa kegiatan-kegiatan pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan
budidaya yang diusahakan. Kegiatan tersebut akan memberi pengaruh tertentu terhadap
sifat-sifat tanahnya (Asdak, 2004).
Wilayah sungai Padang merupakan aliran sungai yang terbentang mulai dari
kabupaten Simalungun dengan hulu sungai Gunung Simbolon dan bagian hilir sungai
wilayah kotamadya Tebingtinggi dengan luas DAS sungai Padang sekitar 126.163
Universitas Sumatera Utara
hektar. Wilayah DAS Padang berasal dari empat anak sungai masing-masing sungai
padang memiliki beragam penggunaan lahan bahilang dan sungai sibaran. Kawasan
DAS Padang memiliki beragam penggunaan lahan dimulai dari wilayah Simalungun
yang masih ditumbuhi vegetasi hutan hingga wilayah Tebingtinggi yang merupakan
lahan perkebunan rakyat, perkebunan pemerintah maupun kebun campuran.
Perubahan peruntukan lahan hutan menjadi lahan-lahan pertanian dan
perkebunan di sepanjang DAS Padang mengakibatkan terjadi perubahan keseimbangan
di dalam tanah khususnya kualitas tanah. Akibat alih fungsi lahan hutan menjadi lahan
pertanian menyebabkan air presipitasi tidak dapat ditahan oleh tanah secara optimal. Air
mengalir dan membawa massa tanah di permukaan lahan menuju aliran air ke sungai.
Daerah sekitar sungai Padang dan Bahilang di Tebingtinggi merupakan daerah
berpotensi banjir berupa banjir kiriman dari Kabupaten Simalungun yang berada di hulu
(Ramothu, 2009).
Pengurangan lapisan bahan organik di permukaan lahan memicu terjadinya
degradasi tanah di sepanjang daerah aliran sungai. Indikator suatu tanah terdegradasi
dapat dilihat dari kualitas tanah suatu lahan. Kualitas suatu lahan dikatakan baik bila
masih melaksanakan fungsi-fungsi tanah sebagaimana mestinya. Perubahan kualitas
tanah disebabkan terjadinya gangguan. Bila gangguan sedang terjadi, kualitas tanah
menjadi fungsi dari resistensi
(kapasitas penyangga) tanah. Namun, bila gangguan
sudah terjadi, kualitas merupakan fungsi dari pemulihan tanah (soil resilience).
Kapasitas penyangga tanah dan pemulihan tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah yakni
fisika, kimia, dan biologi tanah ini, diantaranya ada yang dapat berubah pada jangka
waktu pendek, dalam jangka waktu yang panjang atau tidak dapat berubah selamanya.
Dengan demikian kita melihat adanya perubahan kualitas tanah melalui pendekatan sifat
Universitas Sumatera Utara
tanah menurut waktu berubahnya. Permasalahan diatas menarik perhatian peneliti untuk
menganalisis kualitas tanah pada beberapa penggunaan
lahan baik menjadi lahan
perkebunan maupun lahan pertanian campuran.
Tujuan Penelitian
Menganalisis karakteristik kualitas tanah pada beberapa penggunaan lahan di
kawasan hulu DAS Padang melalui pendekatan sifat fisik yang berubah dalam waktu
yang cepat maupun yang relatif lama.
Hipotesa Penelitian
-
Akibat alih fungsi lahan terjadi perubahan kualitas tanah melalui pendekatan sifat
tanah dalam jangka singkat maupun jangka panjang di kawasan hulu DAS Padang.
Kegunaan Penelitian
-
Memberikan informasi tingkat kualitas tanah pada beberapa penggunaan lahan di
DAS Padang.
-
Memberikan informasi tindakan yang harus dilakukan dalam mengatasi penurunan
kualitas tanah.
Universitas Sumatera Utara
Download