Efek Resusitasi HES vs NaCl 0,9% pada Pasien

advertisement
BERITA TERKINI
Efek Resusitasi HES vs NaCl 0,9%
pada Pasien Trauma Tembus
baik, yang membandingkan resusitasi HES
130/0,4 dengan NaCl 0,9% dalam memulihkan
syok, koagulasi, fungsi gastrointestinal dan
ginjal, serta kebutuhan darah pada pasien
trauma berat dengan syok yang memerlukan
> 3 liter cairan resusitasi. Trauma tembus dan
trauma tumpul diacak secara terpisah. Pasien
diikuti hingga selama 30 hari. HES dengan
berat molekul sedang seperti HES 130/0,4
merupakan suatu koloid dengan durasi
sedang dengan efek pada koagulasi yang
minimal.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada pasien
trauma tembus (n=67), rata-rata kebutuhan
cairan adalah 5,1 L pada kelompok HES dan
7,4 L pada kelompok NaCl 0,9% (p<0,001).
Pada pasien dengan trauma tumpul (n=42),
tidak ada perbedaan kebutuhan cairan, tetapi
kelompok HES memerlukan produk darah
secara bermakna lebih banyak dan injurinya
secara bermakna lebih berat dibanding
kelompok NaCl 0,9%.
Data hemodinamik sama, tetapi, pada
kelompok trauma tembus, konsentrasi laktat
plasma lebih rendah pada 4 jam pertama
(p=0,029) dan pada hari ke-1 dengan HES
dibanding dengan NaCl 0,9% (p=0,017).
Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok
pada waktu pemulihan fungsi usus atau
mortalitas.
Pada pasien trauma tembus, injury ginjal
terjadi lebih sering pada kelompok NaCl
0,9% dibanding kelompok HES (16% vs
0%, p=0,018). Tidak ada perbedaan dalam
penilaian keamanan pada pasien dengan
trauma tumpul.
L
arutan koloid digunakan sebagai cairan
resusitasi untuk pasien kritis karena
cepat mencapai tujuan sirkulasi. Larutan
koloid cenderung memerlukan volume
yang lebih sedikit dibanding kristaloid untuk
mencapai ekspansi plasma dengan derajat
yang sama, sedangkan larutan kristaloid
direkomendasikan karena lebih murah dan
bermanfaat dalam hal kelangsungan hidup
seperti ditunjukkan oleh koloid. Namun,
resusitasi dengan volume kristaloid yang
besar telah dikaitkan dengan komplikasi
edema jaringan dan peningkatan insidens
sindrom kompartemen abdominal.
Suatu studi telah dilakukan untuk
membandingkan larutan koloid dengan
larutan kristaloid untuk resusitasi pada pasien
trauma. Studi tersebut merupakan studi acak
dan tersamar ganda dengan kontrol yang
Dari hasil studi tersebut disimpulkan bahwa
pada trauma tembus, larutan HES secara
bermakna memberikan bersihan laktat yang
lebih baik tanpa koagulopati yang relevan
secara klinis, dan injury ginjal lebih rendah
dibanding NaCl 0,9%. Namun HES tampaknya
tidak bermanfaat pada pasien dengan trauma
tumpul. Selain itu bersihan laktat yang lebih
baik pada kelompok H menunjukkan resusitasi
jaringan yang lebih unggul dengan larutan
koloid. (EKM)
REFERENSI:
1.
James MF, Michell WL, Joubert IA, Nicol AJ, Navsaria PH, Gillespie RS. Resuscitation with hydroxyethyl starch improves renal function and lactate clearance in penetrating trauma in a
randomized controlled study: the FIRST trial (Fluids in Resuscitation of Severe Trauma). Br J Anaesth. 2011;107(5):693-702. doi: 10.1093/bja/aer229.
2.
766
Cliff. FIRST: Fluids in resuscitation of severe trauma [Internet]. 2012 [cited 2013 March 28]. Available from: http://resus.me/first-fluids-in-resuscitation-of-severe-trauma/
CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013
Download