analisis faktor perilaku konsumen surat kabar serambi indonesia di

advertisement
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
Akademi Sekretari dan Manajemen (ASM) Nusantara Banda Aceh
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk perilaku konsumen
kabar dan bagaimana faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap terhadap loyalitas pelanggan surat kabar
Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh. Responden penelitian adalah sebanyak 85 orang pelanggan
surat kabar tersebut yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengedarkan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan 17 faktor yang
diduga membentuk perilaku pelanggan surat kabar, serta loyalitas pelanggan sebagai dependent variabel.
Peralatan analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan regresi linier berganda. Dari 17 faktor
yang diduga membentuk perilaku konsumen dalam berlangganan Surat Kabar Harian Serambi Indonesia,
hanya 15 faktor diantaranya dinyatakan layak. Kelima belas faktor yang dinilai layak dalam analisis faktor,
dapat direduksi menjadi 4 faktor yaitu (1) faktor ketanggapan terhadap pembaca, (2) faktor obyektivitas
dan desain, (3) faktor bahasa dan kualitas, dan (4) faktor distribusi dan manfaat. Hasil pengolahan data
memperlihatkan bahwa keempat faktor seperti disebutkan di atas berpengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan dalam berlangganan Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh. Secara
simultan keempat faktor berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dalam berlangganan Surat
Kabar Harian Serambi Indonesia. Secara parsial faktor objektivitas dan desain, faktor bahasa dan kualitas,
faktor distribusi dan manfaat surat kabar yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Sebaliknya faktor ketanggapan terhadap pembaca secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
Kata Kunci : Loyalitas Konsumen, faktor ketanggapan terhadap pembaca, (2) faktor obyektivitas
dan desain, (3) faktor bahasa dan kualitas, dan (4) faktor distribusi dan manfaat.
Latar Belakang Penelitian
Informasi merupakan salah satu kebutuhan
yang dirasakan penting oleh masyarakat.
Masyarakat membutuhkan informasi yang
berhubungan dengan segala perkembangan dan
kejadian yang terjadi baik dilingkungan sendiri,
maupun dilingkungan luar bahkan lingkungan
dunia. Karena itu, surat kabar sebagai salah satu
media yang menyampaikan informasi kepada
masyarakat memiliki peranan yang sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
informasi itu sendiri.
Kendatipun masih banyak media lain yang
juga menawarkan jasa informasi kepada
pelanggannya, seperti televisi, radio, internet, dan
lain sebagainya, namun surat kabar merupakan
media yang paling umum digunakan. Kualitas dan
aktualitas berita yang disampaikan melalui surat
kabar akan dapat menarik minat pembaca sesuai
dengan kebutuhan mereka. Begitu juga halnya
dengan isi atau cakupan berita yang disampaikan.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan
masyarakat akan informasi/berita yang terjadi
seluruh belahan dunia, terjadi persaingan diantara
sesama perusahaan yang bergerak dalam bidang
surat kabar untuk mampu memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Hal ini disebabkan, kehadiran
perusahaan surat kabar tidak hanya dilihat dari
penyediaan dan penyajian informasi kepada
pelanggan. Akan tetapi juga dapat dilihat sebagai
peluang bisnis yang dapat memberikan
keuntungan kepada perusahaan itu sendiri.
Dengan semakin pesatnya persaingan
diantara sesama perusahaan surat kabar, maka
perhatian perusahaan terhadap kebutuhan
pelanggan tidak dapat ditunda-tunda lagi. Hal ini
disebabkan, masyarakat yang akan mencari media
surat kabar yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Kualitas surat kabar akan dapat dilihat
dari terpenuhi atau tidak kebutuhan pelanggannya,
antara lain kebutuhan terhadap aktualitas dan
kelengkapan berita, harga media surat kabar,
kolom opini yang menarik bagi pembaca, berita
olah raga, hiburan dan lain sebagainya yang
dibutuhkan oleh pelanggan.
Surat kabar yang dinilai tidak dapat
memenuhi kebutuhan akan ditinggalkan oleh
pelanggannya. Mereka akan beralih ke surat kabar
lain yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Sebaliknya
semakin
terpenuhi
kebutuhan
pelanggan melalui surat kabar yang diterbitkan,
maka surat kabar tersebut akan semakin diminati.
229
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
Karena itu, suatu perusahaan surat kabar,
sebaiknya dapat memahami perilaku pelanggan
dengan mempelajari faktor-faktor apa saja
sebenarnya yang mempengaruhi keputusan
pelanggan untuk berlangganan surat kabar.
Menyadari akan pentingnya hal tersebut,
surat kabar Harian Serambi Indonesia yang
menjadi salah satu perusahaan yang mengisi pasar
surat kabar di Provinsi Aceh. Pemasaran surat
kabar tersebut tidak hanya di Provinsi Aceh, akan
tetapi juga daerah lain diluar Provinsi Aceh.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui
pola pengambilan keputusan berlangganan suatu
surat kabar serta faktor-faktor apa saja yang
mendasari keputusan berlangganan surat kabar
Harian Serambi Indonesia. Faktor-faktor yang
diduga mendasari keputusan berlangganan surat
kabar Harian Serambi Indonesia antara lain adalah
faktor: kondisi fisik surat kabar, reliabilitas berita,
artikel, manfaat, kualitas cakupan bidang
pemberitaan, analisis penyajian, tanggapan, harga,
distribusi, bahasa, dan promosi.
Bila dibandingkan dengan surat kabar
lainnya seperti Harian Kompas dan Harian Media
Indonesia, informasi yang disajikan oleh Surat
Kabar Harian Serambi Indonesia relatif berbeda.
Harian Kompas dan Harian Media Indonesia lebih
banyak menyajikan berita tentang politik dalam
dan luar negeri, berita olah raga, tokoh dan
peristiwa dan berita nusantara, dan sekilas tentang
berita ekonomi. Sedangkan Surat Kabar Harian
Serambi Indonesia justru lebih banyak
menyajikan berita
di daerah Aceh. Kolom
ekonomi dan bisnis dalam Surat Kabar Harian
Serambi Indonesia seringkali memuat berita
tentang perkembangan ekonomi kecil menengah
di Aceh.
Selanjutnya Harian Serambi Indonesia
sebagai surat kabar terbitan lokal memiliki
beberapa keunggulan. Dari segi pemberitaan,
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia lebih
menonjolkan berita lokal bila dibandingkan
dengan berita nasional. Sesuai dengan kondisi
daerah Aceh yang masih banyak terjadi tindakan
kejahatan, maka surat kabar Harian Serambi
Indonesia
pun
terkesan
lebih
senang
memberitakan
tindakan
kejahatan
seperti
perampokkan, pembunuhan, dan lain sebagainya.
Masyarakat yang lebih senang dengan berita
daerah, tentunya akan lebih cenderung
berlangganan Surat Kabar Harian Serambi
Indonesia. Sebaliknya masyarakat yang lebih
menyenangi berita nasional, akan cenderung
berlangganan surat kabar nasional lainnya.
Keputusan untuk berlangganan tersebut tentunya
memiliki alasan tersendiri bagi setiap pelanggan.
230
Baik buruknya persepsi pelanggan terhadap segala
faktor yang terkait dengan surat kabar akan
membentuk loyalitas pelanggan terhadap surat
kabar tersebut.
Loyalitas ditandai dengan sikap positif
terhadap produk surat kabar tertentu yang
diwujudkan melalui keinginan untuk selalu
berlangganan surat kabar tersebut di masa yang
akan datang, mendorong orang lain untuk
berlangganan surat kabar yang sama, dan sikap
posisi lainnya. Kenyataan menunjukkan, tidak
sedikit diantara pelanggan surat kabar di Kota
Banda Aceh berlangganan surat kabar Harian
Serambi Indonesia dalam jangka waktu yang
lama, bahkan mencapai puluhan tahun, tanpa ada
keinginan untuk berpindah ke surat kabar lain.
Namun demikian, kenyataan menunjukkan juga
banyak di antara pelanggan surat kabar yang
sengaja menjadi pelanggan surat kabar harian lain
selain Harian Serambi Indonesia.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menunjukkan kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam
pertukaran kekayaan dengan barang dan jasa,
yang dapat terlihat dari pembelian suatu produk.
Kotler (2001:152) mengemukakan bahwa perilaku
pembelian adalah perilaku pembelian dari
konsumen akhir, individu dan rumah tangga yang
membeli barang dan jasa untuk konsumen pribadi.
Dalam
dunia
pemasaran
saat
ini
memperlihatkan bahwa hampir setiap perusahaan
dalam aktivitasnya mulai menerapkan konsep
yang berorientasi pada konsumen dan pasar. Hal
ini sudah sewajarnya mengingat sesuatu jenis
produk atau jasa yang tidak dapat memenuhi
jawaban atas problema konsumen, terlepas dari
besar kecilnya arti problema tersebut bagi pihak
lain, maka produk atau jasa tertentu tidak akan
dicari atau diterima oleh konsumen. Oleh karena
itu, para pemasar harus dapat mengetahui dan
memahami apa yang menjadi keinginan
konsumen atas produk tertentu dan kemudian
menawarkan produk tersebut kepada mereka.
Usaha ini jauh lebih mudah bila dibandingkan
dengan usaha menawarkan suatu produk
kemudian berharap bahwa kita mampu
meyakinkan para konsumen dengan alasan
mereka benar-benar memerlukan produk tersebut.
Kemajuan teknologi informasi yang semakin
merambah keseluruh pelosok dunia, membuat
konsumen menjadi lebih pintar dan mempunyai
kekuatan yang lebih dalam memilih produk yang
serasi dengan keinginan mereka. Untuk itu,
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
perusahaan harus lebih jeli dalam mengenal
perilaku konsumen.
Seperti
yang
diungkapkan
Winardi
(2001:40), perilaku pembelian konsumen sebagai
sebuah proses teratur dimana individu-individu
berinteraksi dengan lingkungannya untuk tujuan
mengambil tindakan melalui proses keputusan
yang sama dimana terdiri dari tahap-tahap
pengenalan masalah, mencari informasi, evaluasi
informasi, keputusan pembelian, dan evaluasi
setelah membeli.
Sejalan dengan itu Engel Blackwell &
Miniard (2004:3) memberikan pengertian perilaku
konsumen sebagai suatu tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Sedangkan Kotler (2001:177),
menganggap
perilaku
konsumen
adalah
bagaimana konsumen memberi jawaban terhadap
ciri-ciri produk yang berbeda-beda harganya, daya
tarik periklanannya dan sebagainya.
Dari definisi-definisi yang diungkapkan para
pakar di atas, jelas bahwa pada dasarnya perilaku
konsumen itu lebih condong kepada proses yang
mempengaruhi individu dalam menganalisa dan
kemudian
melakukan
pembelian
untuk
selanjutnya mungkin mengadakan pembelian
ulang dan terjadi secara terus menerus yang
dilatarbelakangi oleh lingkungan, perbedaan
individu dan faktor-faktor psikologis pribadi
konsumen itu sendiri. Selanjutnya Umar
(2007:237)
menjelaskan
bahwa
perilaku
konsumen terdiri dari dua bagian. Pertama,
perilaku yang tampak. Variabel-variabel yang
termasuk dalam perilaku ini adalah jumlah
pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan
bagaimana konsumen melakukan pembelian.
Kedua, perilaku yang tidak tampak. Variabelvariabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan
terhadap informasi dan perasaan terhadap
kepemilikan konsumen.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen
Keputusan yang diambil oleh konsumen
tidaklah dilakukan disuatu tempat yang tertutup
dari dunia luar. Para konsumen dalam membuat
keputusan untuk melakukan kegiatan pembelian
tidak terlepas oleh pengaruh lingkungan
sekitarnya. Seperti dikemukakan oleh Kotler
(2001:153-161),
bahwa
konsumen
dalam
melakukan pembelian dipengaruhi oleh empat
faktor, yaitu:
a. Faktor kultural, merupakan faktor penentu
paling mendasar atas keinginan dan perilaku
seseorang termasuk didalamnya nilai-nilai
hakiki, persepsi preferensi dan perilaku yang
dipelajari orang yang bersangkutan dari
keluarga serta menelusuri pergeseran kultural
yang mungkin mengungkap cara-cara untuk
melayani para konsumen. Sub kultural adalah
“kultural di dalam kultur” masing-masing
mempunyai nilai-nilai gaya hidup sendiri.
Kelas sosial adalah sub kultural yang para
anggotanya memiliki prestise sosial yang
sama atas dasar kesamaan pola jabatan,
pendapatan, pendidikan, kekayaan serta
variabel lainnya. Orang yang mempunyai
karakteristik kultural, sub kultural dan sosial
berlainan akan mempunyai preferensi produk
dan aspek-aspek yang berlainan pula.
b. Faktor sosial, faktor ini juga mempengaruhi
perilaku pembeli, misalnya kelompok
preferensi seseorang, keluarga, teman karib,
organisasi sosial dan assosiasi profesional
dalam melakukan pilihan produk serta merek.
Posisi seseorang didalam tiap kelompok
ditentukan oleh peran dan status, artinya
seorang pembeli akan memilih produk serta
merek yang mencerminkan potensi produk
untuk menjadi “simbol status”. Namun
demikian, simbol status itu berlainan bagi
kelas sosial yang berbeda dan juga berbeda
menurut daerah geografisnya.
c. Faktor pribadi, hal ini juga sangat
berpengaruh terhadap perilaku pembeli yang
mencakup usia, gaya hidup, tingkat
kehidupan, jabatan, keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikogis, perilaku konsumen juga
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama,
yaitu:
motivasi,
pandangan,
kepercayaan, dan sikap.
Perilaku seseorang dalam melakukan
pembelian adalah hasil saling pengaruh
mempengaruhi dari semua faktor-faktor tersebut
dan tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, akan
tetapi faktor-faktor tersebut berguna dalam
mengidentifikasikan dan memahami konsumen
dimana pemasar berusaha untuk mempengaruhinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu
menyesuaikan produk mereka dengan sikap yang
telah ada, daripada mencoba merubah sikap
orang-orang. Disaming itu perilaku spesifik
individu di pasar, juga dipengaruhi oleh faktorfaktor intern seperti kebutuhan, motif-motif, sikap
maupun pengaruh eksternal atau lingkungan. Oleh
karena itu, pengenalan faktor-faktor tersebut
sangat bermanfaat dalam rangka mengenal
pembeli yang mungkin mempunyai minat paling
kuat dalam produk tertentu.
231
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
Menurut Umar (2007:237) terdapat dua
faktor utama yang mempengaruhi perilaku
konsumen, yaitu faktor sosial budaya yang terdiri
dari kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial,
kelompok sosial, referensi dan keluarga. Faktor
yang lain adalah faktor psikologis yang terdiri dari
motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan
dan sikap. Perilaku konsumen sangat menentukan
dalam proses pengambilan keputusan membeli
yang tahapnya dimulai dari pengenalan masalah
yaitu berupa desakkan yang membangkitkan
tindakan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan. Tahap ini diikuti oleh tahap mencari
informasi tentang produk atau jasa yang
dibutuhkan yang dilanjutkan dengan tahap
evaluasi alternatif yang berupa penyeleksian.
Tahap berikutnya adalah tahap pengambilan
keputusan pembelian dan diakhiri dengan perilaku
sesudah pembelian yaitu membeli atau tidak,
tergantung pada tingkat kepuasan yang didapat
dari produk atau jasa tersebut.
Sementara
itu,
Anoraga
(2000:125)
menyatakan,
perilaku
konsumen
sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada diluar diri
manusia (ekternal) dan faktor-faktor yang ada
dalam diri manusia (internal). Faktor-faktor
eksternal yang utama dalah faktor kebudayaan
dan sosial, sedangkan faktor-faktor internal yang
utama adalah faktor pribadi dan psikologis.
Budaya sangat sulit untuk didefisinikan,
karena dari definisi-definisi yang ada pandangan
kultur lebih bersifat buatan manusia dan bukan
merupakan hal yang ada dalam diri manusia.
Faktor budaya juga berpengaruh terhadap perilaku
konsumen, karena setiap kultur terdiri dari sub
keluarga yang sangat berperan di dalam
pembentukan perilaku konsumen serta peran dan
status sosial merupakan masalah yang harus
diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui
perilaku konsumen sehingga produk barang atau
jasa yang dihasilkan dapat sukses di pasaran.
Pengambilan Keputusan dan Perilaku
Konsumen
Berbicara tentang pengambilan keputusan
membeli tidak terlepas dari masalah perilaku
konsumen. Perilaku konsumen sesungguhnya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perilaku manusia secara umum, karena perilaku
konsumen merupakan manifestasi dari perilaku
manusia dengan segala macam kebutuhan,
keinginan dan keterbatasannya. Mereka yang
memiliki pendapatan rendah harus membuat
keputusan, barang atau jasa yang dapat ditunda
dan dapat diganti dengan produk pengganti
(subsitusi) serta mana yang tidak perlu dibeli
sama sekali.
Menurut Kotler (2001:196), inti perilaku
konsumen
adalah
bagaimana
konsumen
memberikan jawaban atau membuat keputusan
terhadap berbagai rangsangan pemasaran yang
dapat diatur oleh perusahaan. perusahaan yang
benar-benar memahami bagaimana konsumen
memberikan jawaban terhadap ciri-ciri produk
yang berbeda, harga, daya tarik periklanan dan
lain-lain akan meraih keuntungan lebih banyak
daripada
pesaingnya.
Hubungan
antara
rangsangan pemasaran dan jawaban konsumen
dapat dilihat dalam gambar 1.
Gambar 1
Ransangan, Proses Pengambilan Keputusan dan Jawaban Pembeli
Ransangan
Ransangan
pemasaran
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Ransangan
lain
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Kotak Hitam
Karakteristik
pembeli
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Proses keputusan
pembelian
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi
Kepuusan
Perilaku pasca pembelian
Keputusan
Pembelian
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan penyalur
Waktu pembelian
Jumlah pembelian
Sumber : Kotler, (2001).
kultur yang lebih kecil dalam memberikan
identifikasi
serta
sosialisasi
anggota
kelompoknya, yang terdapat didalam sub kultur
tersebut lebih spesifik, mencakup kebangsaan,
agama, kelompok ras dan geografi.
Faktor sosial juga mempengaruhi perilaku
konsumen, seperti kelompok acuan yaitu
seseorang yang dianggap sebagai panutan,
232
Rangsangan yang tercantum dalam kotak
bagian kiri terdiri dari dua macam, yaitu
rangsangan
pemasaran
dan
rangsanganrangsangan lain. Rangsangan pemasaran terdiri
dari empat unsur, yakni produk, harga, tempat dan
promosi. Sedangkan rangsangan-rangsangan lain
adalah berupa kekuatan utama dan kejadiankejadian dalam lingkungan ekonomi, teknologi,
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
politik dan kebudayaan. Semua rangsangan ini
melewati kotak hitam (pemrosesan dalam otak)
pembeli dan menghasilkan seperangkat jawaban
seperti yang terlihat dalam kotak bagian kanan,
yaitu pilihan terhadap produk, merek, penjual,
penentuan waktu pembelian dan jumlah
pembelian. Periklanan merupakan rangsanganrangsangan pemasaran yang termasuk dalam
unsur promosi.
Proses pengambilan keputusan konsumen
diawali dengan adanya kesadaran akan perlunya
kebutuhan. Kesadaran akan kebutuhan mendorong
konsumen untuk mencari informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan yang tepat.
Usaha mendapatkan informasi dari berbagai
sumber ini bervariasi tergantung dari kategori
produk yang dibeli maupun kemungkinan risiko
yang akan diterima konsumen setelah membeli
produk. Informasi-informasi mengenai produk
maupun merk yang diperkirakan dapat memenuhi
kebutuhan tersebut, selanjutnya akan dievaluasi
konsumen berdasarkan berbagai pertimbangan
sehingga yang dihasilkan keputusan yang tepat
(Schiffman dan Kanuk, 2000).
Solomon (2000) menyatakan bahwa
pengambilan keputusan pembelian suatu produk
di sebuah keluarga merupakan hal yang dinamis.
Setiap anggota memiliki kepentingan yang
berbeda sehingga prioritasnya juga dapat berbeda.
Ada yang menggunakan diskusi untuk mencapai
konsensus, tetapi ada yang diwarnai dengan
konflik. Adanya konflik dalam pegambilan
keputusan tersebut dapat terjadi karena perbedaan
kebutuhan interpersonal, keterlibatan terhadap
produk dan aspek nilai guna yang diharapkan,
tanggung jawab serta kekuasaan (Solomon, 2000).
Kotler (2001:222) menyatakan ada lima
peran pembelian yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian, yaitu:
 Pencetus yaitu seseorang yang pertama
kalinya mengusulkan gagasan untuk
membeli produk atau jasa.
 Pemberi pengaruh yaitu seseorang dengan
pandangan
atau
saran
yang
mempengaruhi keputusan.
 Pengambil keputusan (Decidus) yaitu
seseorang yang memutuskan setiap
komponen
dari
suatu
keputusan
pembelian, apakah membeli, tidak
membeli dan dimana membeli.
 Pembeli (buyer) yaitu orang yang
melakukan
pembelian
yang
sesungguhnya.
 Pemakai (User) yaitu seseorang yang
mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa yang bersangkutan.
Loyalitas Pelanggan
Banyak perusahaan yang tidak dapat
mencapai
target
penjualan,
dikarenakan
kurangnya perusahaan memberikan pelayanan
terhadap pelanggan, sehingga loyalitas sulit
dipertahankan pelanggan. Pihak perusahaan
dituntut untuk selalu tanggap terhadap apa yang
diinginkan konsumen, upaya mempertahankan
pelanggan harus diberi prioritas yang lebih besar
lagi dibandingkan upaya mendapat pelanggan
baru, alasannya adalah:
1. Pada umumnya lebih mudah untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada
daripada menarik pelanggan yang baru.
2. Kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana
bagi pasar yang sudah ada namun hanya
mengalami sedikit pertumbuhan nyata.
Loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasankepuasan yang murni dan terus-menerus
merupakan salah satu aset besar yang mungkin
didapatkan oleh perusahaan (Enggel dan Miniard,
2004:216).
Sutrisna (2001:42) menyatakan, “loyalitas
pelanggan dapat dikelompokkan kedalam dua
kelompok yaitu loyalitas merek (brand loyality)
dan loyalitas toko (store loyality). Loyalitas merek
yaitu sikap menyenangi terhadap suatu merek
yang dipresentasikan dalam pembelian yang
konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.
Terdapat dua pendekatan yang bisa dipakai antara
lain:
- Pendekatan instrumental conditioning
Bahwa pembelian yang konsisten sepanjang
waktu adalah menunjukkan loyalitas merek.
Diasumsikan merefleksikan penguatan atau
stimulus yang kuat. Jadi pengukuran bahwa
seseorang pelanggan itu loyal atau tidak
dilihat dari frekuensi dan konsisten prilaku
pembeliannya terhadap satu merek, cara
pengukurannya menekankan pada prilaku
masa lalu.
- Pendekatan didasarkan teori kognitif
Loyalitas menyatakan komitmen terhadap
merek
yang
mungkin
tidak
hanya
direfleksikan oleh perilaku pembelian yang
terus menerus, pelanggan mungkin sering
membeli merek tertentu karena harganya
murah dan ketiga harganya naik pelanggan
beralih ke merek lain.
Loyalitas toko (story loyalty) ditunjukkan
oleh perilaku konsisten dalam mengunjungi toko
dimana disitu pelanggan bisa membeli merek
produk yang dinginkan. Menurut Raju seperti
yang ditulis oleh Sutrisna (2001:43) jika
konsumen menjadi loyal terhadap suatu merek
tertentu disebabkan oleh kualitas produk yang
233
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
memuaskan, dalam store loyalty, penyebabnya
adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh
pengelola dan karyawan toko.
Assael seperti yang dikutip oleh Sutrisna
(2001:420 ada 4 (empat) karakteristik loyalitas
pelanggan yang menunjukkan kecenderungan
pelanggan loyal sebagai berikut:
1. Pelanggan
yang
loyal
terhadap
jasa/pelayanan cenderung lebih percaya
diri terhadap pilihannya.
2. Pelanggan
yang
loyal
lebih
memungkinkan merasakan tingkat resiko
yang lebih tinggi dalam pembeliannya.
3. Pelanggan
yang
loyal
terhadap
jasa/pelayanan juga lebih mungkin loyal
terhadap produk lainnya.
4. Kelompok pelanggan yang minoritas
cenderung untuk lebih loyal terhadap
jasa/produk.
Suhartanto (2001) menyatakan bahwa
pelanggan yang puas terhadap produk/jasa yang
diberikan oleh perusahaan tertentu, akan
cenderung memiliki sikap loyal. Loyalitas
tersebut akan wujud melalui niat berperilaku
sebagai berikut.
1. Merekomendasikan kepada orang lain
2. Mendorong teman atau sahabat untuk
berbisnis dengan perusahan
3. Mempertimbangkan perusahaan sebagai
pilihan pertama jika ingin membeli
barang serupa
4. Membeli jasa perusahaan dimasa
mendatang.
5. Menginformasikan hal-hal yang baik dari
perusahaaan kepada orang lain
Produk Surat Kabar
Dilihat dari fungsinya surat kabar memiliki
peran penting bagi masyarakat. umumnya surat
kabar membuat masyarakat suka membacanya
karena bisa dilakukan di waktu senggang, selain
informasinya aktual (Vivian, 2007). Hingga kini
surat kabar memiliki fungsi yang tidak hanya
sekedar menyiarkan informasi tetapi juga
memiliki sejumlah fungsi lain. Menunut Effendi
(2003) fungsi dari surat kabar antara lain adalah
untuk:
menyiarkan
informasi,
mendidik,
menghibur, dan mempengaruhi pembaca.
Adapun salah satu hal yang dipertimbangkan
masyarakat dalam menilai kabar adalah dari bobot
pemberitaan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa apa yang ditulis wartawan,
khususnya berita, jauh lebih diminati daripada
iklan-iklan yang ada di surat kabar (Lunenburg,
2000). Selain itu berita dalam surat kabar
umumnya menempati porsi yang besar dan
234
memiliki daya tarik tertentu. Milla yang dikutip
oleh Assegaf (2001) menyatakan bahwa berita
adalah suatu yang terbanyak yang dipilih oleh
wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena
ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi
pembaca surat kabar atau karena berita dapat
menarik pembaca-pembaca tersebut.
Banasuru dan Junus (2006) menyatakan,
nilai berita dalam surat kabar mengandung unsurunsur sebagai berikut:
a. Aktual
Berita itu harus hangat (aktual). Semakin
aktual suatu berita semakin tinggi nilainya
menurut pembaca.
b. Jarak
Berita-berita yang terkait dengan pembaca,
baik itu bentuk dirinya, profesi, bakat ataupun
lingkungannya akan lebih menarik.
c. Penting (ternama)
Hal-hal yang memiliki unsur penting atau
ternama akan menentukan nilai daya tarik
berita.
d. Keluarbiasaan (keanehan)
Keluarbiasaan itu sesuatu yang aneh akan
menarik perhatian, karena itu keanehan akan
menentukan nilai berita.
e. Akibat
Berita yang akan berpengaruh terhadap
pembaca akan memiliki daya tarik tersendiri.
f. Ketegangan
Ketegangan yang dimaksudkan untuk menarik
perhatian publik pada suatu peristiwa,
sehingga pembaca akan tertarik untuk
mengetahui tindakan selanjutnya.
g. Pertentangan
Pertentangan antara satu dengan lainnya akan
menarik pembaca.
h. Seks
Berita yang berkaitan dengan seks akan lebih
menarik perhatian.
i. Kemajuan
Berita
mengenai
kemajuan
atau
perkembangan baru akan lebih menarik
perhatian.
j. Emosi
Berita-berita yang menyentuh emosi dan
menarik simpati akan menarik pembaca.
k. Humor
Unsur humor akan menarik pembaca untuk
mengurangi ketegangan hidup.
Selain hal tersebut di atas, dalam
penyajiannya berita maupun informasi dalam
bentuk lain perlu memenuhi persyaratan:
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
a. Benar
Berita maupun informasi yang ditulis harus
benar-benar terjadi, obyektif dan didasarkan
dengan bukti-bukti aktual.
b. Komunikatif
Maksudnya harus jelas dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti pembaca.
c. Hidup
Maksudnya membangkitkan minat untuk terus
membaca.
Surat kabar selain menyajikan berita, juga
menyajikan informasi lain dalam bentuk artikel,
iklan dan sebagainya. Apabila dilihat secara
umum semua bentuk informasi tersebut dapat
dipilahkan berdasarkan soal cakupan (politik,
ekonomi, budaya, dan lain-lain), berdasarkan
jarak (internasional, nasional, regional) dan
berdasarkan isi kedalaman analisis.
Sebagai suatu produk jasa informasi yang
ditawarkan kepada konsumen, selain faktor
produk, faktor bauran pemasaran jasa yang lain,
juga menjadi pertimbangan penting bagi
masyarakat untuk memilih surat kabar tertentu
sebagai pilihannya. Faktor-faktor tersebut antara
lain meliputi: promosi, ketersediaan, harga, proses
yang terkait dengan pelayanan pada konsumen,
karyawan yang terlibat dalam pelayanan serta
kemampuan
perusahaan
dalam
menjalin
hubungan dengan masyarakat sekitar yang
menjadi pasar sasaran.
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan berlangganan Surat Kabar Serambi
Indonesia dalam penelitian ini mengacu pada
penelitian sebelumnya, yaitu memasukkan 17
(tujuh belas) faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
manfaat, aktualitas, distribusi, harga, manfaat
sosial, bahasa, tampilan foto, gaya penyampaian
& ilustrasi, bentuk 3 seksi dan berita regional,
tanggapan dalam tajuk rencana & keterpercayaan,
promosi, netralitas dan analisis penyajian,
obyektivitas & daftar isi, tanggapan terhadap surat
pembaca & analisis penyajian bidang ekonomi
bisnis, kritis dalam tanggapan dan manfaat
prestise, tata letak dan manfaat hiburan.
Selanjutnya perilaku konsumen yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah loyalitas terhadap
surat kabar yaitu berhubungan dengan perasaan
dan sikap positif pelanggan setelah berlangganan
surat kabar Serambi Indonesia.
Populasi dan Penarikan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat
yang menjadi pelanggan surat kabar harian
Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh. Arikunto
(2002:112) menyatakan “apabila subjek atau
populasi besar pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan: 1)
kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan
dana, 2) sempit luasnya wilayah pengamatan dari
setiap subjek, dan 3) besar kecilnya risiko yang
ditanggung peneliti. Selanjutnya dia juga
menyatakan bahwa anggapan semakin banyak
sampel, atau semakin besar persentase sampel dari
populasi, hasil penelitian akan semakin baik.
Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian.
Hal ini tergantung pada homogenitas subjek dan
populasi.
Berdasarkan
pendapat
tersebut,
responden penelitian adalah sebanyak 85 orang
pelanggan surat kabar harian Serambi Indonesia,
yang dipilih secara purposive sampling dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. Telah berlanggan surat kabar Serambi
Indonesia lebih dari 1 (satu) tahun dan sampai
saat penelitian dilakukan masih aktif sebagai
pelanggan.
2. Pernah menjadi pelanggan dan membaca surat
kabar selain Harian Serambi Indonesia.
Teknik Pengumpulan Data dan Skala
Pengukuran
Pengumpulan data dilakukan dengan
mengedarkan kuesioner kepada responden
penelitian. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan/
pernyataan yang berhubungan dengan faktorfaktor yang diduga dapat mempengaruhi
konsumen untuk berlangganan surat kabar
Serambi Indonesia. Masing-masing pernyataan
disediakan alternatif jawaban dalam bentuk
tingkat kesetujuan yang harus akan dipilih oleh
responden. Skala pengukuran data yang
digunakan dalam penelitian adalah skala likert
(Likert Scale) dengan skor 1-5. Skala tersebut
diperlukan untuk memberikan bobot atau skor
terhadap alternatif pilihan jawaban responden
terhadap masing-masing item pernyataan yang
terdapat dalam kuesioner. Pilihan jawaban tidak
setuju diberikan skor 1, kurang setuju diberikan
skor 2, ragu-ragu diberikan skor 3, setuju
diberikan skor 4, dan pilihan jawaban sangat
setuju diberikan skor 5.
Peralatan Analisis Data
Alat analisis data yang digunakan adalah
analisis faktor (factor analysis). Analisis faktor
digunakan untuk mengetahui variabel yang dinilai
layak mempengaruhi keputusan berlangganan
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
software komputer yakni statistics package for
235
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
social scince (SPSS). Santoso (2002:100)
menyatakan untuk menilai apakah faktor-faktor
yang ada dapat digunakan untuk analisis lebih
lanjut apabila nilai KMO (Kaiser-Meyer-Olkin
Measure of Sampling) di atas 0,50 atau nilai
signifikansi Bartlett’s test dibawah 0,05.
Kelayakan sebuah faktor dapat dilihat dari
measure of sampling adequacy (MSA), dengan
ketentuan sebuah variabel dinilai layak apabila
nilai MSA diatas 0,50.
Selanjutnya faktor-faktor yang dinilai layak
dikelompokan melalui proses factoring dan rotasi.
Jumlah faktor yang akan dibentuk melalui proses
factoring didasarkan pada nilai eigenvalues,
dimana angka eigenvalues tidak digunakan dalam
menghitung jumlah faktor yang terbentuk.
Selanjutnya analisis dilanjutkan dengan regresi
linier berganda. Penggunaan peralatan analisis
tersebut untuk mengetahui pengaruh masingmasing faktor, sehingga diketahui faktor yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
loyalitas konsumen Surat Kabar Harian Serambi
Indonesia. Gujarati (2006:134), menformulasikan
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ..........+ bnXn + e
Dimana:
Y = Loyalitas pelanggan.
a = konstanta
X1 = Faktor pertama
X2 = Faktor kedua
X3 = Faktor tiga
X4 = Faktor keempat
Xn = Faktor ke-n
b1.....bn = koefisien regresi X1.....Xn
Operasional Variabel
Variabel penelitian terdiri dari loyalitas
konsumen surat kabar dan faktor-faktor yang
mempengaruh loyalitas tersebut. Loyalitas
konsumen dinilai dari sikap positif mereka
terhadap harian Serambi Indonesia setelah
membaca dan menjadi pelanggan surat kabar
tersebut. Indikator yang digunakan untuk
menguku variabel tersebut terdiri dari kemauan
untuk merekomenasikan surat kabar kepada orang
lain,
Mendorong
teman/sahabat
untuk
memanfaatkan surat kabar dalam memenuhi
kebutuhan informasi, Mempertimbangkan Harian
Serambi Indonesia apabila ingin berlangganan
surat kabar, kecenderungan menjadi pelanggan
tetap dimasa yang akan datang dan kemauan
untuk menginformasikan hal-hal baik tentang
Harian Serambi Indonesia kepada orang lain.
236
Faktor-faktor yang dianalisis sebagai
pembentuk perilaku berlangganan Surat Kabar
Serambi Indonesia terdiri dari 17 (tujuh belas)
faktor meliputi manfaat, aktualitas, distribusi,
harga, manfaat sosial, bahasa, tampilan foto, gaya
penyampaian & ilustrasi, bentuk 3 seksi dan berita
regional, tanggapan dalam tajuk rencana &
keterpercayaan, promosi, netralitas dan analisis
penyajian, obyektivitas & daftar isi, tanggapan
terhadap surat pembaca & analisis penyajian
bidang ekonomi bisnis, kritis dalam tanggapan
dan manfaat prestise, tata letak dan manfaat
hiburan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas
Untuk mengetahui kehandalan kuesioner yang
digunakan,
maka
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji reliabilitas. Analisis digunakan
untuk menafsirkan korelasi antara skala yang
dibuat dengan skala variabel yang ada. Nilai
Cronbach Alpha yang dapat diterima di atas 0,60.
Uji reliabilitas terhadap 17 faktor yang
diduga mempengaruhi loyalitas pelanggan
memperlihatkan bahwa variabel yang menjadi
penilaian dalam penelitian secara keseluruhan
diperoleh tingkat kehandalan yang memenuhi
persyaratan yang baik. Untuk faktor manfaat surat
kabar misalnya, nilai cronbach alpha untuk faktor
tersebut menunjukkan angka sebesar 0,653.
Angka ini lebih besar dari 0,60 dapat diartikan
bahwa kuesioner yang berkaitan dengan faktor
manfaat surat kabar dinyatkan handal (reliable).
Selanjutnya nilai cronbach alpha untuk
faktor aktualitas, distribusi dan harga masingmasing menunjukkan angka sebesar 0,656 untuk
faktor aktualitas, sebesar 0,746 untuk faktor
distribusi dan sebesar 0,709 untuk faktor harga.
Ketiga nilai cronbach alpha tersebut juga lebih
besar dari 0,60 dapat diartikan bahwa kuesioner
yang berhubungan dengan faktor aktualitas,
distribusi dan faktor harga juga dinyatakan
handal.
Faktor berikutnya adalah faktor manfaat
sosial, bahasa dan tampilan foto. Nilai cronbach
alpha untuk ketiga faktor tersebut masing-masing
sebesar 0,645, 0,832 dan 0,879 juga lebih besar
dari 0,60 seebagai nilai yang dipersyaratkan. Hal
ini berarti bahwa kuesioner yang berkaitan dengan
faktor manfaat sosial, bahasa dan tampilan foto
juga dinyatakan handal. Untuk lebih jelasnya
besarnya nilai cronbach alpha masing-masing
variabel diperlihatkan pada Tabel 1.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
Tabel 1
Hasil Pengujian Reliabilitas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Variabel
Faktor manfaat surat kabar
Faktor aktualitas
Faktor distribusi
Faktor harga
Faktor manfaat sosial
Faktor bahasa
Faktor tampilan foto
Faktor gaya penyampaian dan ilustrasi
Faktor tiga seksi
Faktor tggpn dlm tajuk rencana dan kepercayaan
Faktor promosi
Faktor netralitas dan analisis
Faktor objektivitas dan daftar isi
Faktor Tggpn Srt Pembaca dan Penyajian Ekobis
Faktor Kritis dan Manfat Prestise Sosial
Faktor Tata Letak
Faktor Manfaat Hiburan
Loyalitas pelanggan
Sumber: Data Primer (Diolah), 2013.
Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai
Cronbach Alpha terendah adalah sebesar 0,607
untuk faktor netralitas dan analisis. Angka
tersebut lebih besar dari nilai yang dipersyaratkan
di atas 0,60. Dengan demikian dapat diartikan
kuesioner yang memuat tujuh belas faktor yang
diduga mempengaruhi loyalitas pelanggan Harian
Serambi Indonesia dinyatakan handal. Nilai
Cronbach Alpha untuk variabel loyalitas
pelanggan sebesar 0,881 juga dapat diartikan
bahwa kuesioner yang berisi pernyataan tentang
loyalitas dinyatakan handal.
Hasil Pengujian Validitas
Penentuan
validitas
didasarkan
atas
perbandingan nilai korelasi yang diperoleh antara
skor item dengan skor total item, dengan nilai
kritis korelasi product moment ( r tabel). Apabila
nilai korelasi hitung (r hitung) lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai r tabel pada tingkat
keyakinan 95 persen dapat diartikan bahwa itemitem pernyataan tersebut valid, sebaliknya apabila
nilai r hitung lebih kecil bila dibandingkan dengan
nilai r tabel, maka item pernyataan tersebut
dinyatakan tidak valid.
Sesuai dengan operasional variabel penelitian,
faktor manfaat surat kabar merupakan faktor
pertama yang diduga dapat membentuk perilaku
pelanggan surat kabar. Faktor tersebut dijabarkan
dalam 3 item pernyataan yang dilambangkan
dengan A1, A2, dan A3. Nasil pengolahan data
menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
antara skor item pertama dengan total skor item
Jumlah
Item
Nilai
Cronbach
Alpha
Ket
3
4
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
0,653
0,656
0,746
0,709
0,645
0,832
0,879
0,814
0,833
0,781
0,853
0,607
0,856
0,808
0,730
0,836
0,877
0,881
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
Handal
pada faktor tersebut sebesar 0,678. Sedangkan
nilai r tabel pada tingkat keyakinan 95 persen
menunjukkan angka sebesar 0,213. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa item pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
Selanjutnya nilai koefisien korelasi antara
skor item pernyataan kedua (A2) dengan total
skor item pada faktor manfaat surat kabar
menunjukkan angka sebesar 0,795. Angka ini juga
lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel,
sehingga dapat diartikan item pernyataan kedua
juga dinyatakan valid. Begitu juga halnya dengan
item pernyataan ketiga (A3) dengan nilai r hitung
sebesar 0,685.
Faktor aktualitas terdiri dari 4 (empat) item
pernyataan dilambangkan dengan B1, B2, B3 dan
B4. Nilai korelasi hitung (r hitung) item
pernyataan pertama (B1) menunjukkan angka
sebesar 0,601, lebih besar bila dibandingkan
dengan nilai r tabel sebesar 0,213. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa item pernyataan
tersebut (B1) dinyatakan valid. Demikian pula
halnya dengan item pernyataan kedua (B2), item
pernyataan ketiga (b3), dan item pernyataan
keempat. Nilai r hitung untuk masing item
pernyataan tersebut juga lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai r tabel, sehingga dapat
diartikan seluruh pernyataan terkait dengan faktor
aktualitas dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya
mengenai hasil pengujian validitas dapat dilihat
Tabel 2.
237
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
Tabel 2
Hasil Pengujian Validitas
Variabel
Faktor manfaat surat kabar
Faktor aktualitas
Faktor distribusi
Faktor harga
Faktor manfaat sosial
Faktor bahasa
Faktor tampilan foto
Faktor gaya penyampaian
dan ilustrasi
Faktor seksi pemberitaan
Faktor tanggapan dalam
tajuk rencana dan
kepercayaan
Faktor promosi
Faktor netralitas dan analisis
Faktor objektivitas dan
daftar isi
Faktor tanggapan surat
pembaca dan penyajian
ekonomi bisnis
Faktor kritis dan dalam
tanggapan dan prestise
Faktor tata letak
Faktor manfaat hiburan
Loyalitas
A1
A2
A3
B1
B2
B3
B4
C1
C2
C3
D1
D2
D3
E1
E2
F1
F2
G1
G2
H1
H2
I1
I2
J1
J2
Koefisien
Korelasi
(r hitung)
0,678
0,795
0,685
0,601
0,756
0,673
0,613
0,701
0,874
0,884
0,786
0,838
0,768
0,810
0,920
0,932
0,920
0,965
0,938
0,918
0,919
0,913
0,953
0,887
0,931
Nilai Kritis r
( r tabel)
n = 85
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
K1
K2
L1
L2
M1
M2
N1
N2
0,937
0,931
0,821
0,875
0,925
0,953
0,916
0,916
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
O1
O2
P1
P2
Q1
Q2
R1
R2
R3
R4
R5
0,869
0,908
0,976
0,927
0,941
0,847
0,940
0,950
0,866
0,835
0,508
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
0,213
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
Ket
Sumber: Data Primer (Diolah), 2013.
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat nilai
r hitung untuk semua item pernyataan pada 17
faktor lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r
tabel. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
semua item pernyataan dinyatakan valid. Dalam
bahasa statistik disebut validitas konstruk
238
(construct validity) yang menunjukkan, semua
item-item yang digunakan dapat mengukur aspek
yang sama.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
Analisis Faktor-faktor yang Membentuk
Perilaku Pelanggan Dalam Berlangganan
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia
Analisis faktor untuk mengetahui faktorfaktor yang dinilai layak sebagai faktor yang
membentuk
perilaku
konsumen
dalam
berlangganan Surat Kabar Harian Serambi
Indonesia dilakukan secara berulang-ulang. Hal
ini disebabkan dari 17 (tujuh belas) faktor yang
dimasukkan sebagai faktor yang diduga
membentuk perilaku konsumen, tidak semuanya
memiliki nilai measure of sampling adequacy
(MSA) di atas 0,50.
Hasil pengolahan data dalam tahap awal
memperlihatkan terdapat dua faktor yang
memiliki nilai measure of sampling adequacy
(MSA) dibawah 0,50. Kedua faktor tersebut
adalah faktor tanggapan dalam tajuk rencana dan
kepercayaan dengan nilai MSA sebesar 0,482 dan
faktor kritis dalam tanggapan dan manfaat
prestise sosial dengan nilai MSA sebesar 0,486.
Karena faktor tanggapan dalam tajuk rencana
dan kepercayaan memiliki nilai MSA terkecil,
kemudian pengolahan dilanjutkan dengan
mengeluarkan faktor tersebut, sehingga faktor
yang dianalisis dalam tahap kedua hanya 16 faktor
(selain faktor faktor tanggapan dalam tajuk
rencana dan kepercayaan). Hasil pengolahan data
menunjukkan hanya satu faktor yang memiliki
nilai MSA dibawah 0,50 yaitu faktor kritis dalam
tanggapan dan manfaat prestise sosial. Karena
itu, faktor tersebut juga dikeluarkan.
Dengan demikian, dari 17 faktor yang
diduga sebagai faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen, hanya 2 faktor yang
dinyatakan tidak layak. Sebaliknya 15 faktor
dinyatakan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Hal
ini dapat dilihat dari nilai measure of sampling
adequacy (MSA) untuk masing-masing varibel
tersebut di atas 0,50.
Selanjutnya jumlah faktor yang terbentuk
dapat dilihat dari nilai initial eigenvalues, dimana
angka eigenvalues dibawah 1 tidak digunakan
dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk.
Berdasarkan angka eigenvalues yang diperoleh ke
lima belas faktor di atas dapat dikelompokkan
menjadi 4 faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen. Hasil perhitungan dengan melakukan
proses rotasi dapat dinyatakan bahwa:
a. Faktor 1 terdiri dari (gaya penyampaian dan
ilustrasi, promosi, tanggapan terhadap surat
pembaca dan penyajian ekonomi dan bisnis,
dan manfaat hiburan).
b. Faktor 2 terdiri dari (bentuk sesi berita,
obyektivitas dan daftar isi, tata letak).
c. Faktor 3 terdiri dari (manfaat, aktualitas,
harga, bahasa, tampilan foto, netralitas dan
analisis)
d. Faktor 4 terdiri dari (distribusi, manfaat
sosial)
Untuk mempermudah analisis, dilakukan
perubahan nama pada kelima kelompok faktor di
atas. Faktor pertama yang terdiri dari gaya
penyampaian dan ilustrasi, promosi, tanggapan
terhadap surat pembaca dan penyajian ekonomi
dan bisnis, dan manfaat hiburan, dinamakan
faktor ketanggapan terhadap pembaca. Faktor
kedua yang terdiri dari bentuk sesi berita,
obyektivitas dan daftar isi, tata letak dinamakan
faktor obyektivitas dan desain. Faktor ketiga
dinamakan terdiri dari manfaat, aktualitas, harga,
bahasa, tampilan foto, netralitas dan analisis
dinamakan, faktor bahasa dan kualitas. Faktor
keempat yang terdiri dari distribusi, manfaat
sosial, dinamakan faktor distribusi dan manfaat.
Selanjutnya keempat faktor tersebut dapat
digunakan untuk analisis lebih lanjutnya sebagai
variabel independen yang mempengaruhi loyalitas
konsumen dalam berlangganan surat kabar Harian
Serambi Indonesia.
Analisis Pengaruh Faktor ketanggapan
terhadap pembaca, objektivitas dan desain,
bahasa dan kualitas, dan Faktor Distribusi
dan Manfaat Terhadap Loyalitas Pelanggan
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia
Penggunaan analisis regresi linier dalam hal
ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
faktor-faktor yang membentuk perilaku konsumen
terhadap loyalitas mereka dalam berlangganan
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia.
Sebagaimana yang telah dibahas pada sub bab
sebelumnya faktor-faktor yang dinilai layak
membentuk perilaku pelanggan terdiri dari 15
faktor. Melalui proses rotasi, ke-15 faktor tersebut
dikelompokkan menjadi 4 faktor, yang terdiri dari
faktor ketanggapan terhadap
pembaca,
objektivitas dan desain, bahasa dan kualitas, dan
faktor distribusi dan manfaat. Sesuai dengan
perumusan masalah yang telah dikemukakan,
maka loyalitas pelanggan surat kabar dijadikan
fungsi dari kelima faktor di atas.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan
peralatan statistik analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa keempat faktor tersebut
berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen
dalam berlangganan Surat Kabar Harian Serambi
Indonesia. Hal ini disebabkan nilai koefisien
regresi masing-masing faktor menunjukkan angka
positif, seperti terlihat dalam bagian output SPSS
pada Tabel 3.
239
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
Tabel 3
Hasil Uji Regresi
Coeffi ci entsa
Model
1
Unstandardized
Coef f icients
B
St d. Error
.301
.245
(Constant)
Ketanggapan terhadap
pembaca
Objekt iv it as dan desain
Bahasa dan kualitas
Dist ribusi dan manf aat
St andardized
Coef f icients
Beta
t
1.228
Sig.
.223
Collinearity Statistics
Tolerance
VI F
.188
.063
.212
3.015
.003
.572
1.749
.236
.192
.348
.079
.084
.086
.259
.203
.360
2.995
2.275
4.057
.004
.026
.000
.378
.356
.360
2.645
2.812
2.776
a. Dependent Variable: Loy alitas
Sumber: Data Primer (Diolah), 2013
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa
faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap
loyalitas konsumen dalam berlangganan Surat
Kabar Harian Serambi Indonesia adalah faktor
distribusi dan manfaat dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0,348. Kemudian diikuti oleh
faktor objektivitas dan desain dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,236 pada urutan kedua,
dan faktor bahasa dan kualitas dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,192 pada urutan ketiga.
Sebaliknya faktor yang memiliki pengaruh paling
kecil adalah faktor ketanggapan terhadap pembaca
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,188.
Hubungan antara keempat faktor tersebut
dengan loyalitas konsumen dalam berlangganan
surat kabar Harian Serambi Indonesia tergolong
sangat erat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
koefisien korelasi (R) sebesar 0,879, seperti
terlihat dalam Tabel 4.
dengan 0,05. Sedangkan nilai F tabel pada tingkat
keyakinan 95 persen menunjukkan angka sebesar
2,486. Karena nilai F hitung > F tabel (12,133 >
2,486) maka dapat diartikan bahwa keempat
faktor yang meliputi (1) Faktor ketanggapan
terhadap pembaca, (2) Faktor objektivitas dan
desain, (3) Faktor bahasa dan kualitas, (4) Faktor
distribusi dan manfaat secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan dalam berlangganan surat kabar Harian
Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh.
Hasil pengujian juga menunjukkan nilai t
hitung masing-masing sebesar 0,104 untuk faktor
ketanggapan terhadap pembaca, sebesar 6,513
untuk faktor objekvitas dan desain, sebesar 4,124
untuk faktor bahasa dan kualitas, dan sebesar
8,771 untuk faktor distribusi dan manfaat.
Sedangkan nilai t tabel pada tingkat keyakinan 95
persen menunjukkan angka sebesar 1,989. Dengan
Tabel 4
Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
1
R
.879a
R Square
.773
Adjusted
R Square
.762
St d. Error of
the Estimate
.19416
DurbinWat son
2.125
a. Predictors: (Constant), Distribusi dan manf aat , Ketanggapan terhadap
pembaca, Objektiv itas dan desain, Bahasa dan kualitas
b. Dependent Variable: Loy alitas
Sumber: Data Primer (Diolah), 2013.
Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,773 dapat diartikan sebesar 77,3 persen
loyalitas konsumen dalam berlangganan Surat
Kabar Harian Serambi Indonesia dipengaruhi oleh
faktor distribusi dan manfaat, objektivitas dan
desain, ketanggapan terhadap pembaca dan faktor
bahasa dan kualitas. Sisanya sebesar 22,7 persen
lagi dipengaruhi oleh faktor lain selain keempat
faktor tersebut.
Hasil pengolahan data juga menghasilkan
nilai F hitung sebesar 12,133 dengan nilai sig,
sebesar 0,000 lebih kecil bila dibandingkan
240
membandingkan nilai t hitung dan nilai t tabel,
dapat diartikan secara parsial faktor objektivitas
dan desain, faktor bahasa dan kualitas, faktor
distribusi dan manfaat surat kabar yang
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Sebaliknya faktor ketanggapan
terhadap
pembaca
secara
parsial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan dalam berlangganan surat kabar Harian
Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh. Hal ini
disebabkan pelanggan surat kabar tersebut tidak
memiliki kepentingan yang tinggi akan kemauan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda Aceh
Khairul Amri, SE, M.Si
surat kabar dalam menanggapi suara pembaca.
Akan tetapi yang menjadi penilaian bagi pembaca
terhadap surat Kabar Harian Serambi Indonesia
hanya faktor objektivitas dan desain, bahasa dan
kualitas serta faktor manfaat dan distribusi surat
kabar itu sendiri.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Suryani (2002)
yang menyimpulkan bahwa terdapat 17 (tujuh
belas) faktor yang mendasari keputusan
berlangganan surat kabar Jawa Pos tersebut, yaitu:
faktor manfaat artikel, faktor aktualitas, faktor
distribusi, faktor harga, faktor manfaat sosial,
faktor bahasa, faktor penampilan foto, faktor gaya
penyampaian dan ilustrasi, faktor bentuk tiga
seksi dan berita regional, faktor tanggapan dalam
tajuk rencana dan keterpercayaan, faktor promosi,
faktor netralitas dan analisis penyajian bidang
sosial-politik, faktor obyektivitas dan daftar isi,
faktor tanggapan terhadap surat pembaca dan
analisis penyajian bidang ekonomi bisnis, faktor
kritis dalam tanggapan dan manfaat prestise
sosial, faktor tata letak, dan faktor manfaat
hiburan. Dalam penelitian tersebut, peralatan
analisis yang digunakan hanya factor analysis,
sehingga tidak dapat mengetahui hubungan
fungsional antara setiap faktor dengan loyalitas
pelanggan surat kabar. Sedangkan penelitian ini
selain menggunakan peralatan analisis faktor, juga
menggunakan analisis regresi linier berganda.
Dengan demikian hasil penelitian ini tidak hanya
menjelaskan
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi perilaku pelanggan surat kabar,
akan tetapi juga mampu menjelaskan hubungan
fungsional antara loyalitas pelanggan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pelanggan itu sendiri.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari 17 faktor yang diduga membentuk
perilaku konsumen dalam berlangganan Surat
Kabar Harian Serambi Indonesia, hanya 15 faktor
diantaranya dinyatakan layak dijadikan faktor
yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Faktorfaktor tersebut meliputi faktor gaya penyampaian
dan ilustrasi, promosi, tanggapan terhadap surat
pembaca dan penyajian ekonomi dan bisnis, dan
manfaat hiburan, bentuk sesi berita, obyektivitas
dan daftar isi, tata letak, manfaat, aktualitas,
harga, bahasa, tampilan foto, netralitas dan
analisis, distribusi, dan faktor manfaat sosial.
Nilai measure of sampling adequacy (MSA)
masing-masing faktor tersebut di atas 0,50.
Sebaliknya faktor tanggapan dalam tajuk rencana
dan kepercayaan dan faktor kritis dalam
tanggapan dan manfaat prestise sosial.
Melalui proses factoring dan rotasi kelima
belas faktor yang dinilai layak dalam analisis
faktor, dapat direduksi menjadi 4 faktor yang
mempengaruhi loyalitas konsumen dalam
berlangganan Surat Kabar Harian Serambi
Indonesia. Faktor pertama yang terdiri dari gaya
penyampaian dan ilustrasi, promosi, tanggapan
terhadap surat pembaca dan penyajian ekonomi
dan bisnis, dan manfaat hiburan, dinamakan
faktor ketanggapan terhadap pembaca. Faktor
kedua yang terdiri dari bentuk sesi berita,
obyektivitas dan daftar isi, tata letak dinamakan
faktor obyektivitas dan desain. Faktor ketiga
dinamakan terdiri dari manfaat, aktualitas, harga,
bahasa, tampilan foto, netralitas dan analisis
dinamakan, faktor bahasa dan kualitas. Faktor
keempat yang terdiri dari distribusi, manfaat
sosial, dinamakan faktor distribusi dan manfaat.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan
peralatan statistik analisis regresi linier berganda
memperlihatkan bahwa keempat faktor seperti
disebutkan di atas berpengaruh positif terhadap
loyalitas pelanggan dalam berlangganan Surat
Kabar Harian Serambi Indonesia di Kota Banda
Aceh. Faktor yang paling besar pengaruhnya
adalah faktor distribusi dan manfaat dengan nilai
koefisien regresi sebesar 1,053.
Hasil pengujian statistik menunjukkan,
secara simultan keempat faktor berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dalam
berlangganan Surat Kabar Harian Serambi
Indonesia. Sedangkan secara parsial faktor
objektivitas dan desain, faktor bahasa dan
kualitas, faktor distribusi dan manfaat surat kabar
yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Sebaliknya faktor ketanggapan
terhadap
pembaca
secara
parsial
tidak
berpengaruh signifikan.
Saran-saran
Dari kesimpulan penelitian yang telah
diuraikan di atas, maka sebagai saran dan
rekomendasi dari penelitian sebagai berikut.
1. Sebaiknya pimpinan Surat Kabar Harian
Serambi Indonesia mempertahan dan bahkan
meningkatkan gaya penyampaian dan
ilustrasi, promosi, tanggapan terhadap surat
pembaca dan penyajian ekonomi yang
terdapat dalam surat kabar tersebut. Hal ini
disebabkan faktor tersebut yang tergolong
dalam faktor ketanggapan terhadap pembaca
memiliki pengaruh signifikan (nyata) terhadap
loyalitas pembaca dalam berlangganan surat
kabar.
241
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Volume 1 Nomor 1 Juni 2013, Halaman 229-242
2. Sebaiknya pimpinan Surat Kabar Harian
Serambi
Indonesia
berupaya
untuk
meningkatkan
objektivitas
pemberitaan.
Selain itu, desain surat kabar yang lebih baik
akan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan
terhadap surat kabar tersebut. Karena itu,
pimpinan Surat Kabar tersebut juga dinilai
perlu untuk memperbaiki desain surat kabar
Harian Serambi Indonesia.
3. Tingkatkan kualitas berita yang disajikan
kepada pelanggan, perbaiki saluran distribusi
sehingga surat kabar tersebut cepat sampai ke
tangan
pelanggan,
serta
tingkatkan
ketanggapan
terhadap
keinginan
dan
kebutuhan pembaca dalam mengkonsumsi
berita atau informasi yang disampaikan.
4. Tingkatkan dan perbanyak saluran distribusi
surat kabar sehingga masyarakat memiliki
kemudahan untuk memperoleh surat kabar
tersebut. Hal ini tidak hanya berpengaruh
pada keputusan pembelian surat kabar oleh
masyarakat, akan tetapi juga dapat
membentuk loyalitas mereka terhadap surat
kabar Harian Serambi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi,
Rineka Cipta, Jakarta.
Anoraga, P. (2000) Manajemen Bisnis. Rineka
Cipta. Jakarta.
Assegaf, Djafar (2001) Jurnalistik Masa Kini
(Pengantar Ke Praktek Kewartawanan,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Banasuru, Arifin dan Junus (2006) Jurnalistik:
Program Pendidikan Dasar Bagi Calon
Wartawan, CV. Aneka, Surakarta.
Effendi, Onong Uchjana (2003) Dinamika
Komunikasi, Rosda Karya, Bandung.
242
Enggel, James F. Roger Blackwell and Miniard
(2004) Perilaku Konsumen, Binapura
Aksara, Jakarta.
Gujarati, Damodar (2006). Ekonometrika Dasar.
Alih Bahasa: Sumarno Zain, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Amstrong (2001) Prinsipprinsip Pemasaran, Jilid I, Erlangga,
Jakarta.
Malhotra, K. Naresh (2006) Marketing Research,
New York. Prentice Hall International, Inc
Santoso, Singgih (2002) Buku Latihan SPSS
Statistik Multivariat, PT Alex Media
Komputindo, Jakarta.
Schiffman dan Kanuk (2000) Consumer Behavior,
New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Singarimbun, Masri (2006). Metode Penelitian
Survey, Cetakan Kedua, LP3ES, Jakarta.
Suhartanto, Dwi (2001) Kepuasan Pelanggan:
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumen
di
Industri
Perhotelan,
Manajemen
Usahawan Indonesia No. 07 TH XXX Juli
2001.
Suryani, Titik (2002) Analisis Perilaku pelanggan
Surat Kabar Jawa Pos di Kotamadya
Surabaya, Ventura, Vol. 5 No. 1, April
2002.
Sutrisna (2001) Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Lunenburg, Van, (2000) A Content Newspaper
Analysis of Dutch Industry, Corporate
Communication: An International Journal,
Vol. 7, (2)., p. 126-135.
Winardi (2001) Marketing dan Perilaku
Konsumen, Mandar Maju, Jakarta.
Download