KOMUNIKASI BISNIS PELAKU USAHA MEBEL DALAM MENJAGA KEBERADAAN BISNIS MEBEL DI DUSUN MUTIHAN-MOJOSAWIT, SERENAN, JUWIRING, KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelas sarjana S-1 Ilmu Komunikasi SOFVAN PRASETYO L 100110025 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 2 Business Communication of Furniture Businesses (Descriptive Qualitative Study of Furniture Businesses’ Communication in MutihanMojosawit Orchard, Serenan Village, Juwiring Subdistrict, Klaten Regency in Keeping Mebel Business Existence) Sofvan Prasetyo ([email protected]) Communication Science Program Communication and Informatics Faculty Muhammadiyah University of Surakarta ABSTRACT Running a business is not an easy thing. Employers should make relationships with all parties associated with the business. Communication needed to make a relationship. With good communication, the relationship that is created can be used to solve all the problems that exist in running business. By using all forms of communication including verbal and nonverbal communication, communication can be directed to achieve specific goals. The purpose of this study was to determine the business communication conducted by furniture producers in Mutihan-Mojosawit Orchard, Serenan Village, Juwiring Subdistrict, Klaten Regency in establishing and maintaining communication with stakeholders in maintaining the presence of the furniture business. The informant in this research are three people that have been running business above 10 years and have worker bellow 5 people. In assessing this, required an effort to be able to uncover the truth behind the communications that take place between employers and stakeholders. In this study using quantitative descriptive method to disclose it. In-depth interviews needed to dig deeper information to reveal facts. The results of this research indicate communication made by employers simply unchecking necessarily only establish communication, but also to maintain communication in order not to break up, so it can continue the business relationship that will impact on the profit obtained by furniture businesses. Communication is established with both able to overcome all the problems exist in furniture business such as capital and so forth. All forms of conflict can be complete by providing good communication. Keyword: Communication, communication, business, furniture producers i KOMUNIKASI BISNIS PELAKU USAHA MEBEL (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel Di Dukuh MutihanMojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten Dalam Menjaga Keberadaan Bisnis Mebel) Sofvan Prasetyo ([email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Menjalankan sebuah usaha merupakan hal yang tidak mudah. Pengusaha harus menujalin hubungan dengan semua pihak yang terkait dengan usahanya. Dalam menjalin sebuah hubungan diperlukan yang namanya komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, maka hubungan yang tercipta dapat digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan bisnis yang ada. Dengan menggunakan segala bentuk komunikasi baik verbal maupun nonverbal, makan komunikasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi bisnis yang dilakukan oleh pengusaha mebel di Dusun Mutihan-Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten dalam menjalin dan menjaga komunikasi dengan stakeholder dalam menjaga keberadaan bisnis mebel. Informan dalam penelitan ini ada 3 orang berdasarkan lama usaha yaitu diatas 10tahun dan juga memiliki pekerja dibawah 5 orang. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif sedangkan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam Hasil dari penelitian ini menunjukkan komunikasi yang dilakukan oleh pengusaha tikdak serta merta hanya menjalin komunikasi saja, akan tetapi juga menjaga komunikasi agar tidak putus, sehingga hubungan bisnis dapat berlanjut terus yang akan berimbas pada profit yang didapat oleh pengusha mebel. Komunikasi yang terjalin dengan baik mampu mengatasi segala permasalahan mebel yang ada seperti modal dan lain sebagainya. Segala bentuk konflik dapat diselesaiakan dengan adanya komunikasi bisnis. Keyword: Komunikasi, komunikasi bisnis, pengusaha mebel. ekonomi di bidang bisnis yang serba A. PENDAHULUAN kompetitif terutama di era globalisasi, Komunikasi diperlukan dalam pengusaha bisnis diharapkan dapat berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya adalah di menempatkan dan mempertahankan sektor posisinya ekonomi yaitu bisnis. Melihat kondisi diantara berbagai persaingan. Pengusaha bisnis yang 1 tidak dapat mempertahankan posisinya komunikasi bisnis, namun sayangnya, di masyarakat, akan kalah bersaing tidak semua perusahaan menerapkan dan jatuh dalam waktu cepat atau strategi komunikasi yang diharapkan. lambat. semakin Begitu pula dengan industri yang pesatnya pertumbuhan dan perubahan bergerak di bidang mebel. Keberadaan ekonomi dan kegiatan bisnis yang industri mebel hampir sama dengan berjalan, membutuhkan industri-industri lain. Sebagai salah strategi dan konsep komunikasi yang satu industri yang bergerak di bidang tepat dalam menjaga keberlangsungan mebel, pengusaha membutuhkan suatu hidup dari usahanya, terutama dalam strategi komunikasi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu dapat mencapai tujuannya, mengingat untuk mendapatkan konsumen agar saat ini persaingan di antara pengusaha usahanya tetap berjalan. Hal ini seperti industri mebel sudah semakin ketat. Sejalan dengan pengusaha yang diungkapkan oleh Purwanto Dusun Mutihan-Mojosawit (2011: 5) yaitu komunikasi bisnis merupakan salah satu setral industri merupakan mebel yang ada di Jawa Tengah. komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang Menurut keterangan mencakup berbagai macam bentuk masing ketua RT22, RT11, dan RT12, komunikasi, baik komunikasi verbal total maupun nonverbal untuk mencapai menduduki RW 05 adalah 460 orang. tujuan tertentu. Dari jumlah 460 orang dari penduduk tersebut, masing yang yang Komunikasi bisnis mendukung merupakan angkatan kerja sejumlah hubungan bisnis diantara pengusaha. 228 orang. Dari sebanyak 228 orang Saat ini, semakin banyak pengusaha angkatan yang merupakan tukang/pengrajin sadar akan pentingnya 2 kerja, 176 diantaranya mebel. Sedangkan menurut data monografi tetap terjalin baik. Komunikasi yang penduduk Desa Serenan tahun 2014, terjadi antara pengusaha mebel satu pengrajin /tukang mebel yang berada di dengan yang lain dapat memberikan Desa Serenan ada 312 orang dan 176 pengaruh terhadap cara bersikap dan diantaranya terdapat RW 05, Desa berperilaku dalam kegiatan produksi Serenan. mebel. Komunikasi yang terjadi dapat Dengan jenis usaha yang sama yaitu mebel, di dusun Mojosawit tentunya persaingan antar memungkinkan Mutihan- konflik dan konflik. bahkan kerjasama, menimbulkan Mengingat banyaknya kerap pengusaha mebel di Dukuh Mutihan - terjadi. Hal-hal seperti itu harus cepat Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan selesaikan agar tidak mengganggu Juwiring, Kabupaten Klaten, maka proses Dalam kemungkinan terjadi komunikasi yang permasalahan- berupa kerjasama, persaingan maupun kemampuan konflik tentunya sangat besar dan hal sering terjadi. produksi pengusaha persaingan, terjadi mebel. menyelesaikan permasalahan tersebut, berkomunikasi menjadi sangat vital. Dengan cara-cara berkomunikasi Seperti penelitian yang telah yang tepat, segala permasalahan serta dilakukan oleh Noviana Aini dari konflik dapat diselesaikan dengan baik. Fakultas Dakwah, Program Studi Ilmu Di Dusun Mutihan-Mojosawit, Komunikasi, Institut Agama Islam komunikasi diantara pengusaha mebel Negeri Sunan Ampel Surabaya pada terjadi hampir setiap saat baik siang Juli maupun malam. Komunikasi yang Komunikasi dilakukan memiliki tujuan yaitu agar Pengusaha hubungan diantara pengusaha mebel Usaha Mikro Kecil (Studi di Kelurahan 3 2010 yang berjudul Bisnis Dalam Pola Perempuan Mengembangkan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Komunikasi bisnis pada Surabaya). Dalam penelitian tersebut dasarnya merupakan sebuah proses mengkaji tentang proses komunikasi pertukaran informasi serta pesan bisnis perempuan pengusaha untuk bisnis dalam membentuk sistem dan kemudian mengetahui pola komunikasi struktur organisasi yang kondusif bisnis seperti apa yang dilakukan oleh dalam memaksimalkan efisiensi dan perempuan pengusaha di desa tersebut. efektifitas produk kerja. Menurut Relevansi penelitian tersebut Purwanto (2011: 5), komunikasi dengan penelitian ini adalah sama-sama bisnis meliputi berbagai bentuk menggunakan komunikasi yang, baik yang berupa metode deskriptif kualitatif. dikajipun sama penelitian Bidang yaitu yang komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal yang memiliki tujuan bisnis, hanya saja subjeknya berbeda. tertentu untuk dicapai. Di dalam Dalam peneltian tersebut subjeknya pendapat adalah terdapat dua bentuk komunikasi perempuan sedangkan dalam pengusaha, penelitian ini Purwanto yaitu verbal dan non verbal. subjeknya adalah pengusaha mebel. Sedangkan Effendi (1993: 53) Tujuan dari penelitian ini adalah menjabarkan bentuk untuk mengetahui komunikasi bisnis menjadi empat yaitu: yang dilakukan pelaku usaha mebel di 1) Komunikasi Verbal Dusun Mutihan-Mojosawit, Serenan Bentuk dari dalam menjaga keberadaan tersebut, bisnis komunikasi komunikasi verbal adalah lisan dan tulisan. mebel. Dalam komunikasi verbal, pesan disampaikan baik secara tertulis B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Bisnis maupun secara lisan. 4 2) Komunikasi Nonverbal Bentuk dari pelaksanaannya dilakukan komunikasi dengan menggunakan nonverbal adalah isyarat. Isyarat seperti hanphone, dapat berupa gerakan wajah, radio komunikasi, email, internet, gerakan tubuh, expresi, dan lain dan lain sebagainya. sebagainya. Komunikasi nonverbal berfungsi untuk telephone, 2. Fungsi dan Tujuan Komunikasi untuk Bisnis memperjelas komunikasi verbal ataupun media Dalam menunjukkan hubungannya dunia denga bisnis erat organisasi. pesan tertentu dengan bahasa Fungsi dari komunikasi bisnis pun isyarat. hampir sama dengan komunikasi 3) Komunikasi Tatap Muka Komunikasi organisasi. pendapat muka Sendjaja (Dalam Rosmawati, 2010: dilakukan secara langsung dalam 101, 102) terdapat empat fungsi ruang dang waktu yang sama. komunikasi bisnis dalam organisasi Hal yaitu: ini tatap Menurut memungkinkan komunikator maupun komunikan 1) Informatif untuk dapat menangkap setiap respon ataupun sehingga dapat perbedaan Informatif feedback dengan informasi yang dibutuhkan meminimalisir oleh pimpinan maupun anggota persepsi terhadap organisasi dalam menyelesaikan pesan yang disampaikan. setiap tugas-tugas mereka. 4) Komunikasi Bermedia Komunikasi merupakan berkaitan 2) Pengendalian (Regulatory) bermedia komunikasi Pengendalian yang berkaitan dengan fungsi dari komunikasi 5 sebagai sarana untuk mengatur dan masalah dan membuat kepubusan mengendalikan sebuah organisasi. untuk 3) Persuasif kemajuan bisnis yang digeluti. Persuasif berkaitan dengan 2) Mengevaluasi Perilaku upaya untuk mengajak orang lain Perilaku seseorang untuk menjalankan atau mengikuti menentukan keberhasilannya di ide atau tugas. dalam bisnis. Evaluasi perilaku 4) Integratif penting untuk dilakukan agar Integratif berkaitan dengan dapat memberikan penyatuan sebuah organisasi yang terhadap terdiri merencanakan apa yang akan dari beberapa defisi, departemen, atau bagian untuk prestasi penilaian untuk dilakukan selanjutnya. tetap menjadi satu kesatuan yang 3) Pemenuhan Kebutuhan Barang terpadu dan utuh. dan Jasa Sementara itu, B. Cutis, Dalam meningkatkan taraf James J. Floyd dan Jerry L. Wilsor hidup (2004: 6) menyatakan tujuan dari diperlukan barang dan jasa untuk komunikasi bisnis adalah sebagai memenuhi kebutuhan di dalam berikut: kehidupan sehari-hari. 1) Menyelesaikan Masalah dan Teori Kedudukan seseorang di bisnis maka 3. Tindakan Komunikatif Membuat Keputusan dalam masyarakat, gunakan dalam yang penulis penelitian ini menentukan adalah teori yang dikemukakan seberapa penting keahlian di oleh Jurges Habermas yaitu teori dalam Tindakan Komunikatif. Tindakan menyelesaikan sebuah 6 komunikatif merupakan tindakan berhubungan dengan dunia fisik yang mengarah kepada tindakan untuk mencapai efisiensi yang rasional yang orientasinya adalah bersifat teknis. (Watimena, 2007: persetujuan, 102) rasa kesepahaman, dan mengerti. Bagi saling C. METODE PENELITIAN Hubernas, hal seperti ini hanya Penelitian ini menggunakan dapat dicapai dengan prosedur atau metode deskriptif kualitatif dimana cara komunikasi secara rasional penulis berupaya untuk memaparkan dengan pemahaman intersubjektif. suatu fenomena atau kejadian secara (Santoso dan Wisarja, 2007: 241). apa adanya. Subjek dari penelitian ini Habermas menggaris adala komunikasi bisnis yang bawahi tindakan manusia yang dilakukan oleh pelaku usaha mebel terdiri dari dua tindakan yaitu; yang berada di Dusun Mutihan-Mojo tindakan komunikatif dan tindakan Sawit, Serenan, Juwiring, Klaten. Di rasional dalam pengumpulan data, penelitian bertujuan. Tindakan rasional bertujuan terbagi menjadi ini dua yaitu tindakan strategis dan mendalam, observasi partisipan, dan tindakan instrumental. Tindakan dokumentasi. strategis merupakan tindakan yang penelitian ini dipilih secara purposive bertujuan mempengaruhi sampling dimana penulis menetapkan orang lain untuk mencapai tujuan kriteria bahwa lama usaha minimal yang bersifat khusus. Tindakan adalah 10 tahun dan juga memiliki Instrumental merupakan tindakan minimal dua karyawan. yang untuk memiliki mencapai menggunakan wawancara Informan dalam tujuan untuk Dalam menentukan keabsahan tujuan-tujuan yang data, peneliti menggunakan teknik 7 triangulasi data yaitu mengcross-check c. Penarikan Kesimpulan data yang di dapat dari wawancara (Conclusion Drawing), juga observasi dengan teori atau Hasil konsep yang digunakan, kemudian disimpulkan untuk menentukan data tindaka yang sudah di cross-check analisa penelitian selanjutnya. dapat Penarikan disimpulkan kembali. (Pawito, 2008: kesimpulan dilakukan 99). dengan membuat poin-poin dari Sedangkan analisis data terdiri jawaban setiap pertanyaan yang dari empat tahap (Morisan, 2012: 1), ditanyakan kepada informan. Dari yaitu: setiap poin yang ada kemudian a. Reduksi Data (Data Reduction), disimpulkan untuk nantinya di Reduksi data adalah kegiatan periksa kebenarannya dengan teori dalam menganalisa catatan-catatan tertulis selama penelitian atau konsep yang digunakan. di d. Verifikasi lapangan. Data yang diperoleh di Verifikasi di sini adalah meninjau lapangan kembali data hasil wawancara dan disederhanakan dan diseleksi secara seksama untuk juga nantinya di cross-check dengan disimpulkan atas konsep atau teori data lainnya. dan juga fakta yang ada. Data yang b. Peragaan Data (Data Display), Peragaan menyusun data adalah informasi, observasi yang telah sudah di verifikasi kemudian dapat proses disimpulkan lagi, sehingga data sehingga yang didapatkan benar-benar valid. nantinya dapat ditarik kesimpulan D. HASIL DAN PEMBAHASAN dari informasi yang tersebut. Dalam melakukan komunikasi bisnis di sini, para pengusaha mebel 8 melakukan komunikasi bisnis dengan berkomunikasi. Hal ini seperti orang-orang yang terlibat langsung yang diungkapka oleh Purwanto dalam (2011: usaha, seperti konsumen, 10) bahwa pekerja dan sesama pengusaha mebel komunikasi, bahasa lainnya. sangat mempengaruhi keberhasilan 1. Komunikasi dengan Pembeli komunikasi tersebut. Didalam hubungan menjalin dengan di dalam nonverbal Ketika sudah mendapatkan konsumen, konsumen, para pelaku usaha komunikasi yang diterapkan oleh mebel harus menjaga hubungan pengusaha mebel adalaha dengan baik dengan konsumen. Dalam membuat situasi yang enak, santai menjaga hubungan baik dengan dan berbicara dengan sopan serta konsumen, pelaku usaha mebel menghargai, sehingga pesan dari sering menghubungi konsumen via pengusaha dapat telephone, sms, serta sosial media tersampaikan kepada konsumen/ sehingga komunikasi tidak putus. komunikan. Hal ini saperti yang Terkadang pelaku usaha mebel diungkapkan oleh Efendy (1993: main ke tempat konsumen untuk 30) bahwa inti dari komunikasi menjaga silaturahmi. Dalam hal yaitu pesan yang disampaikan oleh ini, komunikator dapat diterima oleh memberlakukan komunikan. tetapi komunikasi bisnis yaitu informatif diterapkan dan pengendalian. Informatif di bersifat nonverbal yaitu dengan sini dengan selalu memberikan membuat kondisi informasi atau dengan menjaga untuk komunikasi agar tetap tersambung. komunikasi menjadi mebel Akan yang situasi dan nyaman 9 pelaku usaha tujuan mebel dari Sedangkan pengendalian di sini memberi informasi kepada teman bermaksut untuk mengendalikan atau makelar. Dengan memberikan hubungan informasi antara pengusaha yang lengkap, maka dengan konsumennya dengan cara pelaku menjaga silaturahmi. memberlakukan Komunikasi yang konsumen adalah efektif dengan komunikasi mebel fungsi sudah dari komunikasi bisnis yaitu informatif dilakukan oleh pelaku usaha mebel terhadap usaha (Rosmawati, 2010: 101) 3. Hubungan dengan pekerja Pengusaha mebel menggunakan bahasa yang mudah berkomunikasi difahami serta membuat iklim serta atau situasi komunikasi yang kondusif pendekatan kekeluargaan. Makan baik satu meja bersama pegawai akan secara nonverbal, menjaga verbal maupun hubungan dengan pengusaha dengan memberikan mengenai semakin mebel dekat pegawai menggunakan membuat konsumen, pelaku usaha selalu pekerja dalam sedangkan hubungan dengan seperti antara pegawai yang dilakukan oleh bapak Jatmiko. informasi Selain keadaan order serta itu pendekatan dengan menjaga komunikai melalui media pegawai dapat dilakukan melalui telephone, sms atau whatsap. kerjasama dengan pegawai, seperti ikut mengerjakan orderan layaknya 2. Pemasaran Terkait dengan pemasaran produk, pengusaha yang dilakukan oleh bapak Paiman. mebel Dalam berkomunikasipun penting mengandalakan komunikasi dari untuk menggunakan bahasa yang mulut halus seperti yang dilakukan oleh ke mulut dengan cara 10 bapak Kamidi. Hal tersebut komunikasi yang berupa membuat pengusaha mebel dapat komunikasi verbal maupun memahami keluhan serta kebutuhan komunikasi nonverbal dengan pegawai dalam bekerja. Mengobrol tujuan dengan pegawai setelah makan atau produktifitas dan efektifitas dari di sela-sela waktu istirahat dapat pekerjanya (2011: 5). membuat pegawai merasa dihargai, bekerja. Ikut meningkatkan 4. Hubungan dengan Pengusaha Lain sehingga tidak canggung lagi pada saat untuk Dalam menjalin komunikasi bekerja dengan pengusaha mebel lain, mengerjakan mebel dan mengajak pengusaha mebel sering main dan pegawai bercanda dapat mengorbrol mencairkan suasana, sehingga menggunakan cara bicara yang pegawai merasa nyaman dan rajin santai serta suasana yang tidak dalam bekerja. canggung. Sementara itu dalam Semua yang dilakukan oleh ke tempat teman, menjaga komunikasi yang telah pengusaha mebel baik itu bapak terjalin, Paiman, Jatmiko maupun bapak menambah intensitas komunikasi Kamidi dengan cara berkunjung ke tampat merupakan komunikasi pengusaha baik verbal maupun nonverbal, teman sehingga tujuan akhirnya adalah Selain itu pengusaha mebel juga pekerja mau bekerja dengan rajin, menerapkan sikap mudah bergaul mendapatkan agar komunikasi menjadi lancar. profit dari hal tersebut. Di dalam hal ini, pelaku usaha berbagai mebel cara sering mengobrol. Komunikasi yang dilakukan memberlakukan dan serta mebel oleh pengusaha mebel di sini lebih bentuk mengarah 11 kepada komunikasi antarpribadi seperti yang oleh Hubernas diungkapkan oleh Mulyana (2004: Wisarja, 73) menerapkan Yaitu komunikasi langsung 2007: pengusaha secara tatap muka, sehingga baik (Santoso 241). dan Dalam komunikasinya, mebel menerapkan komunikasi interpersonal. komunikator maupun komunikan Dalam menghindari dapat menangkap feedback secara persaingan yang mungkin terjadi, langsung yang berupa verbal juga pengusaha mebel sering bermain ke nonverbal. dalam tempat produksi teman, mengobrol menjaga komuniaksi dengan pelaku dan bekerjasama dalam masalah usaha mebel lain, pengusaha mebel order. di fungsi diantara pengusaha mebel, maka dalam perlu sini komunikasi Sedangkan menerapkan antarpribadi Apabila konflik dilakukan terjadi komunikasi meningkatkan hubungan diantara bermedia (Effendi, 1993: 53) untuk pengusaha mebel (Cangara, 2009: dapat menyelesaikannya. Bermedia 33). di sini bukan berarti melalui media Dalam hal kerjasama untuk sepeti telephone, sms atau lain mendapatkan bantuan, pengusaha sebaginya, mebel sering berkunjung ke tempat perantara yaitu ketua RT sebagai teman untuk mengobrol dan cerita- penengah atau mediator. Mediasi cerita permasalahan yang dihadapi, dilakukan berbicara apa adanya serta jujur. mempertemukan pihak-pihak yang Tindakan mengalami komunikasi yang diterapkan oleh pengusaha mebel mencari disini adalah tindakan komunikatif 12 akan tetapi melalui dengan konflik, solusi cara kemudian bersama agar konflik dapat diselesaikan dengan berkomunikasi, pengusaha mebel baik. bertatap muka langsung dengan 5. Komunikasi dengan Penyedia penyedia bahan baku bahan baku mebel (Mulyana, 2004: 73). Kemudian Komunikasi yang sifat komunikasi yang diterapkan diterapkan kepada penyedia bahan adalah komunikasi yang fleksibel baku adalah berupa sering main atau juga nonverbal, karena dalam ketempat jualan serta mengobrol berkomunikasi, sikap serta cara untuk lebih mengenal satu sama yang dilakukan oleh pengusaha lain. Setelah mengenal satu sama mebel lain kemudian mencari kecocokan keberhasilan komunikasi tersebut. diantara keduanya baik dengan 1. Kesimpulan mencairkan Hasil dari penelitian ini suasana, berncanda satu sama lain menunjukkan komunikasi bisnis perlu dilakukan. yang dilakukan oleh pengusaha oleh Untuk menentukan E. KESIMPULAN harga maupun komunikasi diantara keudanya. sangat Tindakan yang dilakukan mebel pengusaha Mojosawit mebel dengan hubungan penyedia bahan terkait terhadap di Dusun dalam Mutihanmenjalankan bisnis mebel dan juga menjaga baku adalah komunikatif oleh Komunikasi bisnis yang dilakukan Hubernas (Santoso dan Wisarja, pengusaha mebel meliputi berapa 2007: 241). Sedangkan komunikasi jenis komunikasi yang dilakukan yang diterpakan adalah komunikasi kepada komunikan yang berbeda- antar beda. Hal ini dikarenakan dalam tindakan pribadi karena keberadaan dalam 13 bisnis mebel. usaha bisnis mebel, komunikasi mendapatkan keuntungan berupa dilakukan terhadap semua pihak kerjasama yang terkait di dalam bisnis mebel, mebel lain. diantaranya adalah; konsumen, komunika konsumen, a. Saran untuk pengusaha mebel melakukan bisnis agar dengan pengusaha pengusaha 2. Saran pekerja, dan pengusaha mebel lain. Dalam dengan dapat usahanya mebel mengembankan melalui teknik pemasaran yang baik. Dalam memberlakukan komunikasi yang era santai perkembangan teknologi sudah dan Komunikasi mudah dengan difahami. pekerja globalisasi maju, sehingga ini teknik dilakukan secara bertahap mulai pemasaran dari perkenalan hingga pendekatan melalui situs-situs internet atau yang berupa tindakan komunikatif. sosial media yang memiliki Komunikasi banyak yang dilakukan dapat dilakukan pengguna. Dengan terhadap pengusaha mebel lain demikian bisnis mebel akan berupa yang mampu berkembang dan tidak komunikatif, dimana pengushaa hanya sekedar dari lingkup mebel lokal saja. komunikasi membuat komunikasi Dengan dapat menggunakan sebuah dinikmati. b. Bagi penelitian selanjutnya bahasa yang memakai penelitian ini yang fleksibel dan mudah difahami sebagai referensi, diharapkan serta sikap saling menghargai, dapat komunikasi yang terjadi mampu mengenai membuat pengusaha bisnis mebel interpersonal dari sisi pekerja 14 menggali informasi komunikasi dan juga dari sisi pembeli atau Monografi desa Serenan tahun 2014 pengorder. Dengan demikian Morissan, M. A. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana data yang didapatkan Mulyana, Deddy, 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosdakarya. dari wawancara terhadap pengusaha dibandingkan Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS dengan data wawancara yang Priyatna, Soeganda dan Elvinaro Ardianto. 2009. Komunikasi Bisnis: Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis. Bandung: Widya Padjadjaran. mebel dapat didapat dari pekerja dan juga pembeli/ pengorder. F. PERSANTUNAN Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin Santoso, Listiyono dan I K. Wisarja. 2007. “Epistemologi Jurgen Habermas”. Dalam Listiyono santoso (Ed.) Epistemologi Kiri. Yogyakarta: Ar-Ruz Media mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Agus Triyono, M.Si, selaku dosen Watimena, R.A.A. 2007. Melampaui Negara Hukum Klasik; LockeRoueseau-Habermas. Yogyakarta: Kanisius. pembimbing yang telah membagikan pengetahuan serta ilmu serta pencerahan, sehingga penulis mampu Referensi Skripsi menyelesaikan karya skripsi ini. Aini, Noviana. 2010. Pola Komunikasi Bisnis Perempuan Pengusaha Dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil (Studi di Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Surabaya). Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Dakwah Program Studi Ilmu Komunikasi. G. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku Cangara. Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers Dan B. Curtis, James J. Floyd, Jerry L. Winsor. 2004. Komunikasi Bisnis dan Profesional: Jakarta: Rosda Jayaputra Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti 15