pendahuluan tinjauan pustaka

advertisement
PENDAHULUAN
Luasnya wilayah laut menyebabkan
tingginya tingkat pemanfaatannya sebagai
salah satu sumber pelengkap kebutuhan
hidup manusia. Penggunaan teknologi yang
praktis
dan
efisien
namun
tidak
memperhatikan
dampaknya
terhadap
lingkungan dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan. Laut sering dijadikan tempat
pembuangan limbah, sehingga mengandung
sejumlah senyawa dan logam berat yang
dapat
membahayakan
manusia
dan
organisme disekitarnya.
Penentuan logam dalam air laut sangat
penting untuk berbagai aspek dalam ilmu
kimia kelautan. Logam dalam air laut dapat
ditentukan
dengan
berbagai
teknik
pemisahan, di antaranya adalah ekstraksi
cair–cair, pertukaran ion, dan adsorpsi.
Namun, teknik–teknik ini membutuhkan
proses yang cukup lama dan sangat
memungkinkan terjadinya kesalahan yang
menyebabkan hasil yang diperoleh menjadi
tidak valid. Oleh karena itu, diperlukan
suatu metode yang cepat, mudah, efektif dan
efisien. Salah satu metode yang sesuai
dengan hal tersebut adalah penggunaan
reagen pengkelat untuk mengikat logam
sehingga terbentuk kompleks yang akan
mengendap.
Metode yang sedang populer adalah
penggunaan suspended particulate reagent
iminodiacetic
acid,
SPR–IDA
yang
merupakan metode ekstraksi fase padat
karena pengekstrak yang digunakan berfase
padat mulai dari bahan alami hingga bahan
sintesis seperti biomaterial. SPR–IDA terdiri
atas polimer berbentuk manik 0.2 µm yang
berikatan secara selektif dengan logam
esensial menggunakan gugus pengkelat
asam iminodiasetat. Pesavento M et al.
(1997) melakukan analisis kapasitas
adsorpsi logam berat terhadap air laut buatan
menggunakan resin bergugus iminodiasetat
yang menghasilkan bilangan kompleks
instrinsik dari tiap logam berbeda–beda,
bergantung pada jenis komponen yang
terdapat dalam resin tersebut. Selanjutnya,
Dragan et al. (2008) menyatakan bahwa
kapasitas adsorpsi logam pada resin yang
memiliki gugus iminodiasetat (CR–10 dan
CR–5) lebih besar daripada resin komersial
Amberlite IRC–178 karena adanya tiga atom
pendonor pasangan electron pada resin yang
disebutkan pertama.
Dalam metode SPR–IDA, pengaturan
berbagai kondisi percobaan seperti jumlah
volume resin yang digunakan, pH, kecepatan
dan waktu sentrifus, serta pemekatan
(perbandingan HNO3 dan air) berperan
sangat penting, sebab ketepatan dan
ketelitian analisis logam ditentukan oleh
ikatan antara logam dengan SPR–IDA,
kebasaan, ketepatan pemisahan masing–
masing logam. Oleh karena itu, penelitian
ini
bertujuan
menentukan
kondisi
pengaturan yang optimum dari metode SPR–
IDA untuk menganalisis logam–logam berat
seperti Cu, Cd, Fe, Mn, dan Zn dalam air
laut yang bermuatan +2, sesuai dengan
lepasnya dua proton dari resin asam
iminodiasetat. Logam–logam ini dapat
berikatan dengan resin SPR–IDA karena
resin akan melepaskan dua hidrogennya
untuk digantikan dengan logam tersebut
TINJAUAN PUSTAKA
Logam Berat
Logam merupakan salah satu kebutuhan
manusia. Logam dibutuhkan dalam proses
metabolisme maupun kegiatan sehari–hari.
Logam dalam proses metabolisme berfungsi
sebagai kofaktor enzim dan protein.
Terkadang logam didefinisikan sebagai
suatu bahan yang padat, keras, kaku, dan
sulit dibentuk, seperti emas, perak, dan
platina. Logam tidak selalu terdapat dalam
bentuk padat, tetapi juga dalam bentuk cair.
Logam yang berbentuk cair dalam suhu
kamar, diantaranya adalah air raksa atau
merkuri (Hg), sesium (Cs), dan galium (Ga)
(Saefudin 1999).
Menurut jenisnya logam dibedakan
menjadi 2, yaitu logam ringan dan logam
berat. Logam ringan merupakan unsur
logam dengan densitas kurang dari 5 g/cm3,
seperti natrium (Na), kalium (K), dan
kalsium (Ca) sementara logam berat
mempunyai densitas lebih dari 5 g/cm3,
seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), dan
arsenik (As) (Kusnoputranto 1996).
Hutagalung et al. (1997) melaporkan
bahwa logam yang terdapat dalam air laut
terdapat dalam dua bentuk, yaitu terlarut dan
tersuspensi. Kedua bentuk tersebut dapat
dipisahkan menggunakan kertas saring
dengan diameter pori 0.45 µm. Secara
alamiah logam berat terdapat dalam air laut
namun kadarnya sangat rendah, yaitu
berkisar antara 10–5–10–2 ppm.
Pencemaran
merupakan
suatu
perubahan dalam sifat–sifat fisik, kimia, dan
Download