PENGARUH FAKTOR KUALITAS PRODUK DAN AKTIVITAS PEMASARAN TRADISIONAL TERHADAP LOYALITAS DAN BRAND IMAGE (Studi Kasus Pada Depot Air Isi Ulang UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab Tabalong) M. Harlie Program Pascasarjana MM Uniska MAAB Banjarmasin E-mail ;[email protected] ABSTRACT This research is aimed to Identify product quality which influences positif and significances costumer loyalty, identify the traditional market activity which influences on the costumer loyalty, identify the product quality which influences on the brand image, and identify the costumer loyality which influences the brand image of UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kabupaten Tabalong. The population of this research was the drinking water refill costumers UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kabupaten Tabalong. Where the sampling was in a number of 40 respondents by purposive sampling technique. Data collecting technique was performed by using survey and questionnaire. Data analysis technique used the model of Partial Least Square (PLS). The research result shows that the entire hypothesis is accepted. Keywords: Product Quality, Tradisional Marketing, Loyality and Brand Image. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, mengetahui aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, mengetahui kualitas produk berpengaruh terhadap brand image perusahan, dan mengetahui loyalitas berpengaruh terhadap brand image perusahaan UD HM Belimbing Raya Kabupaten Tabalong. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pelanggan rumah tangga di kota Tanjung yang menggunakan air minum isi ulangUD HM, sampel sebesar 40 responden dengan teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan kuesioner. Teknik analis data menggunakan model Partial Least Square (PLS) dengan uji-t .Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hipotesis terbukti kebenarannya. Kata kunci : Kualitas Produk, Pemasaran Tradisional,loyalitas dan Brand Image. Suatu image yang ingin dibangun dalam proses pemasaran pada dasarnya harus memiliki suatu keunggulan kompetitif maupun komperatif untuk dapat bersaing ditingkat konsumen. Dengan proses pemasaran yang intensif, diharapkan terciptanya Brand Image yang menguntungkan sehingga konsumen dapat menyakini atas atribut yang 257 258 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 diberikan kepada mereka dan selanjutnya membuat loyalitas bagi konsumen. Beberapa pengertian Brand Image : 1. Seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu (Katler dan Amstrong, 2001:225) 2. Kumpulan persepsi tentang sebuah merek yang saling berkaitan yang ada dalam manusia (Onwersoot dan Tudorica, 2001) 3. Persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen (keller, 1998:93) 4. Asosiasi merek adalah sesuatu yang berhubungan dengan merek dalam ingatan konsumen (Aaker, 1991:109) Dengan demikian terkait dengan didapatnya loyalitas pelanggan yang menjadi persyaratan utama bagi perkembangan suatu bisnis, pelanggan yang loyal akan memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak lain serta melakukan pembelian ulang selanjutnya menjadi pelanggan yang loyal. Oleh karenanya terciptanya loyalitas pelanggan menjadi bagian daripada langkah bisnis. Semakin loyal pelanggan, maka dapat dikatakan karena pelanggan menganggap image bisnisnya sangat baik dimata pelanggan. Loyalitas merek (Brand Loyality) mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.( Sumarwan Ujang, 2012, manajemen pemasaran. http://stevanus39blogstudent.mb.ipb. ac.id). Menurut Utami (2006:140) Loyalitas pelanggan mempunyai komitmen akan berbelanja barangbarang kebutuhan dan akan mengabaikan aktivitas pesaing yang mencoba untuk menarik pelanggan. Indikator untuk mengukur loyalitas adalah sebagai berikut: 1. Pembelian ulang 2. Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut 3. Selalu menyukai merek tersebut 4. Tetap memilih merek tersebut 5. Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik 6. Merekomendasikan merek tersbut pada orang lain Menurut Sumawan (dalam Fajrianthi dan Farrah, 2005) loyalitas dikemukakan sebagai pembelian ulang yang harus terus menerus dari produk dan jasa yang sama sebagai bentuyk kepuasaan konsumen terhadap merek atau jasa yang sama sebagai bentuk kepuasaan pelanggan/konsumen terhadap merek atau jasa, dapat juga disebut loyalitas merek (Brand loyalty). Loyalitas merek juga diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap produk atau jasa. Konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang produk atau jasa yang sama pada saat sekarang maupun yang akan datang. Keinginan yang kuat tersebut dibuktikan dengan selalu membeli produk atau jasa yang sama. Loyalitas sangat terkait dengan aktivitas pemasaran tradisional yang diberikan kualitas prouduk serta brand image suatu perusahaan dengan keinginan pelanggan. Tingkat brand image akan mempengaruhi derajat dan kualitas produk suatu perusahaan. Samakin loyal seorang pelanggan dengan suatu produk yang dimiliki suatu perusahaan, sudah pasti brand image perusahaan itu sudah sangat baik, sebagai sikap konsumen untuk membeli ulang produk tersebut yang merupakan harapan produsen. Berkaitan dengan kenyataan pemasaran tradisional pada dasarnya secara prinsip mencakup produk, tingkah laku konsumen dan tingkah laku pesaing di pasar, mereka menggunakan konsep tersebut untuk mengembangkan produk baru, merencanakan lini produk dan merek, membangun 259 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 komunikasi dan merespon segala kegiatan dari para pesaing (jbptunikompp.gdj.ghaniangga-15954-2babii.doc.2014) Ghani Angga ,Pergeseran paradigm pemasaran. Pemasaran tradisional lebih berfokus pada penjualan berorietasi pada karakteristik produk, skala waktu jangka pendek, komitmen lebih terbatas, kontak dengan konsumen rendah dan kualitas adalah urusan bagian operasi (http://www.deden08.com). Pemasaran tradisional adalah dengan melakukan promosi dan penetapan tarif seperti: 1. Iklan berupa memasang papan nama dimuka rumah sebagai tempat usaha, pemasangan spanduk, serta promosi seadanya. 2. Informasi dari mulut kemulut 3. Kegiatan sosial 4. Kewajaran tarif dibandingkan merek lainnya Selanjutnya berkaitan dengan kualitas produk menurut Kottler (2000) menyatakan bahwa pencapaian kualitas yang baik bagi suatu perusahaan dibutuhkan beberapa ukuran untuk merumuskan kebijakan mengenai kualitas produk, yaitu : 1. Fungsi barang Mempengaruhi kepuasaan konsumen, maka harus memproduksi barang yang mutunya sesuai dengan fungsi serta kegunaannya, daya tahannya, peralatannya dan kepercayaannya. 2. Wajud luar seperti bentuk, warna dan susunannya Bila wujud luar dari barang tersebut tidak menarik meskipun kualitas barangnya baik maka belum tentu konsumen tertarik. 3. Biaya barang Pada umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan mutu suatu barang tersebut. Menurut Giffen (2002) ada beberapa tahapan untuk mengelola kualitas suatu produk: 1. Perencanaan kualitas 2. Mengorganisasi untuk kualitas 3. Pengarahan untuk kualitas 4. Pengendalian untuk kualitas Selanjutnya Wicaksono (2007) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam keputusan pembelian, Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi: 1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian 2. Memperkaya orientasi konsumsi terhadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk 3. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk 4. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk (Aaker dalam Vranesevic, 2003) Dengan demikian, dengan konsumen yang loyal dengan pembelian berulang, juga dengan sendirinya telah tercipta image dari produk yang baik. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian Suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk tersebut dimana pada akhirnya hal tersebut membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena akan berpengaruh pada 260 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Melihat hal tersebut pada akhirnya akan dapat ditarik suatu kesimpulan untuk dijadikan suatu hipotesis bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Kerangka Pemikiran Kerangka penelitian ini menggambarkan pengaruh dua variabel independen yaitu kualitas produk dan aktivitas pemasaran tradisional terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen dan brand image yang selanjutnya akan berdampak padakeputusan pembelian dalam membeli suatu produk perusahaan tersebut. Studi Tentang Pemasaran Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Hasil penelitian Haidar Harun (2006) menunjukan bahwa salah satu variabel ialah persepsi kualitas bagi pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasaan dan loyalitas. Demikian juga citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pelanggan dan loyalitas, sehingga hasil penelitian tersebut mengindikasikan terdapat hubungan yang kuat antara persepsi dengan loyalitas pelanggan. Demikian juga hasil penelitian Moch Syaeful Muharom & Imroatul Khasanah (2012) menunjukan bahwa kualitas layanan sebagai keistimewaan produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Demikian juga faktor nilai nasabah dan kepuasaan berpengaruh terhadap loyalitas yang telah mengindikasikan bahwa kualitas produk dan kegiatan pemasaran serta pelayanan yang maksimal mempunyai hubungan yang kuat dengan kepuasaan selanjutnya terhadap loyalitas konsumen. Selanjutnya dengan hasil penelitian Wijawarko, Bambang (2005), Ida Afianti (2007), Saiful Anwar (2012) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan, promosi penjualan, kepuasaan dengan loyalitas. Studi tentang loyalitas dan brand image telah dilakukan oleh beberapa penulis berikut ini : Kotler dan Amstrong (2001:225), Onwersoot dan Todurica (2001), Keller (1998:93) Utami, (2006:140) menyatakan bahwa : Brand image adalah konsep sebagai kumpulan persepsi tentang keyakinan konsumen mengenai merek yang ada dalam ingatan konsumen. Menurut Sutojo (2004:96) brand image menggambarkan sekumpulan kesan (Impressions), kepercayaan (Belief’s) dan sikap (attitud’s) yang ada didalam benak konsumen terhadap perusahaan. Pembentukan brand image yang ada didalam benak konsumen dapat diukur dengan mengupayakan indikator penilaian image. Tjiptono (2002:24) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terciptanyakepuasan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara persahabatan dan pelanggan menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. KUALITAS PRODUK H1 LOYALITAS AKTIVITAS PEMASARAN TRADISIONAL H3 BRAND IMAGE H2 Gambar 1. Kerangka Hipotesis 261 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 H1 H2 H3 H4 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab. Tabalong. : Aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab. Tabalong Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab Tabalong : Loyalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image perusahaan UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab. Tabalong Metode Rancangan penelitian ini merupakan penelitian survey, ialah dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang utama adanya hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini. Metode penelitian survey adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan keteranganketerangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu penelitian (Riduan, 2007). Penelitian ini juga dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif. Ialah mengetahui hal-hal yang mengandung fakta-fakta, klasifikasi dan pengukuran yang akan diukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan mengetahui gambarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung kualitas produk, aktifitas pemasaran tradisional terhadap loyalitas, loyalitas terhadap brand image. Disamping menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan kualitatif, populasi penelitian ini adalah pelanggan rumah tangga di kota Tanjung yang menggunakan air minum isi ulang UD HM Berjumlah 1200 setiap bulan. Penarikan sample menggunakan metode profesional dan dan sampling. Menurut Uma Sekaran (2006) dalam Roscoe (1975) bahwa dalam penelitian multivariate ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian. Jadi, karena variabel penelitian ini 4 berarti 10 x 4 = 40 sampel. Metode analisis data menggunakan model Partial Least Square |(PLS) dan selanjutnya melakukan pengujian hipotesis dan menginterprestasikan hasil yang diperoleh. Hasil dan Pembahasan Pengujian model struktural (Inner Model) Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel, mulai signifikansi dan R Square dari model penelitian. Ilustrasi model struktural (inner model) disajikan pada gambar 2. Penelitian model dengan PLS dimulai dengan melihat R Square untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R Square dapat digunakan untuk memulai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apabila mempunyai pengaruh yang substansif. Table 1 menunjukan nilai R Square kontrak loyalitas pelanggan sebesar 0,640 dan brand image perusahaan sebesar 0,436. Semakin tinggi nilai R Square maka semakin besar kemampuan variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan struktural 262 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 nilai R Square sebesar 0,640 pada variabel loyalitas pelanggan menunjukan bahwa sebesar 64% perubahan variabel kualitas yang dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan aktivitas pemasaran tradisional secara bersama-sama sedangkabn 36% sisanya perubahan variabel loyalitas pelanggan dijelaskan oleh selain variabel kualitas produk dan nilai R Square sebesar 0,436 pada variabel brand image menunjukan bahwa sebesar 43,6 perubahan variabel brand image yang dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan aktivitas pemasaran tradisional secara bersama-sama, sedangkan 56,4% sisanya perubahan variabel brand image dijelaskan oleh selain variabel kualitas produk dan aktivitas pemasaran tradisional. Selanjutnya signifikansi hubungan antara variabel dalam model di evaluasi dengan melihat nilai koefisien jalur dan tingkat signifkansinya nilai koefisien jalur Kualitas Produk dan tingkat signifikansi dalam model penelitian disajikan pada tabel 1. Hasil Uji Hipotesisis Tabel diatas menunjukan bahwa hasil uji hipotesis pertama, pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas memberikan besaran statistik 9.734, nilai tersebut lebih besar dari nilai tabel yaitu 1,961 pada tingkat keyakinan 95% pada derajat bebas = 188, sehingga H1 (Pengaruh Kualitas Produk) signifikan terhadap loyalitas) diterima besaran statistik t yang positif menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, peningkatan kualitas produk akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan demikian sebaliknya, penurunan kualitas produk akan menurunkan loyalitas pelanggan. Dengan demikian hipotesis pertama dalam peneltiian ini diterima bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dengan koefesien para meter sebesar 0,683. 0,631 Loyalitas Aktivitas Pemasaran 0,663 Brand Image 0,259 Gambar 2. Hasil Analisis Tabel 1. Result for inner weight untuk menguji hipotesis K.Prod Loyalitas Ak.Pemasaran Trad. Loyalitas K.ProdBrand Imige Loyalitas Brand Image Original sample estimate 0,683 0,314 Mean of sub-sample 0,657 0,269 Standar deviation 0,067 0,088 t-statsitic 9,734 3,261 Hubunga n Signifikan Signifikan 0,593 0,423 0,692 0,513 0,253 0,315 2,515 3.143 Signifikan Signifikan Sumber: Pengolahan data dengan PLS, 2014 Hasil pengaruh uji hipotesis kedua, aktifitas pemasaran tradisional terhadap loyalitas pelanggan memberikan besaran statistik 3,261, nilai tersebut lebih 263 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 besar dari nilai t tabel, yaitu 1,961 pada tingkat keyakinan 95% pada derajat bebas = 99%, sehingga H2 (pengaruh aktivitas pemasaran tradisional signifkan terhadap besaran statistik yang positif menunjukan bahwa aktivitas pemasaran tradisional (APT) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan semakin intensif aktifitas pemasaran tradisional yang dilakukan akan meningkatkan loyalitas pelanggan, sebaliknya semakin tidak intensif kegiatan pemasaran yang dilakukan akan menurunkan loyalitas pelanggan. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima bahwa aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan koefesien permeter sebesar 0,314. Hasil uji hepotesis ketiga, pengaruh kualitas produk terhadap brand image memberikan besaran statistic 3.143. Nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel. 1,96 pada tingkatkeyakinan 95% (pengaruh kualitas produk signifikan terhadap brand image perusahaan ) diterima.Besaran statistic t yang positif menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap brand image perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dengan koefisien parameter sebesar 0,423. Hasil uji hepotesis ketiga, pengaruh kualitas produk terhadap brand image perusahaan memberikan besaran statistic 3.143. Nilai tersebut lebih besardari nilai t table ,yaitu 1,96 pada tingkatkeyakinan 95% pada drajat bebas = 99, sehinggaH3 (pengaruh kualitas produk signifikan terhadapbrand image )diterima. Besaran statistic yang positif menunjukkann bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap brand image perusahaan. Semakin tinggi kualitas produk akan seman signifikin baik brand image perusahaan, sebaliknya semakin rendah kualitas produk akan semakin membuat brand image perusahaan akan merosot. Demikian hepotesis ketiga dalam penelitian ini diterima bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dengan koefisien parameter sebesar 0,423. Hasilnya uji hipotesis keempat pengaruh loyalitas terhadap brand image memberikan besaran statistik 2,515, nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,96 pada tingkat keyakinan 95% pada derajat bebas = 188, sehingga H3 (pengaruh loyalitas signifikan terhadap brand image perumusan diterimabesaran statistik t yang positif menunjukan bahwa loyalitas berpengaruh positif terhadap brand image perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima bahwa loyalitas pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dengan koefesien parameter sebesar 0,593. Pembahasan Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil ini sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya bahwa kualitas produk UD HM berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, kualitas produk berkaitan dan menentukan loyalitas pelanggan. (Setiadi, 2010:55), Lau dan Lee dalam Rizan dkk (2012), Ellinghaus 264 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 (www.interbrand.com:2013), yang menunjukan bahwa kualitas produk dan brand image berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, seperti yang dikatakan: Kotler dan Amstrong (2001:225) Ouwsoot Tudorica (2001), Keller (1998:93), Utami (2006:140), menyatakan bahwa brand image adalah konsep sebagai kumpulan persepsi tentang keyakinan konsumen mengenai merek yang ada ingatan konsumen. Dan pada intinya akan menjadi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil ini sejalan dengan teori-teori loyalitas dengan kaitannya aktivitas pemasaran tradisional bahwa semakin tinggi loyalitas atau semakin rendah aktivitas pemasaran tradisional, semakin rendah loyalitasnya. Sebaliknya semakin kompetitif kegiatan pemasaran yang dilakukan, semakin rendah harapan, pelanggan semakin mudah/cepat loyalitas atau tingkat loyalitas pelanggan meningkat. Hasil ini sejalan denagn hasil penelitian sebelumnya seperti penelitian Affi Wahyu Listiono (2005) dan Abdul Ghofur (2007) yang menunjukan bahwa pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian yang selanjutnya akan menjadi loyalitas sebagai pelanggan. Pengaruh kualitas produk terhadap brand image negatif dan signifakan terhadap barand image pe- rusahaan. Hasil ini sejalan dengan teori loyalitas. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, yang artinya semakin baik kualitas produk akan akan semakin tercipta kepuasan pelanggan yang menjadi syarat mutlak untuk perkembangan suatu perusahaan, pelanggan yang puas akan melakukan pembelian ulang dan menjadi pelanggan yang loyal. Oleh karena itu terciptanya pelanggan yang menjadi bagian dari pada strategi perusahaan. Semakin tinggi kepuasan pelanggan, maka akan semakin tinggi pula brand image perusahaan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya olehWicaksono (2007), Giffen (2002) bahwa produk yang berkualitas akan meningkankan penjualan,selanjutnya akan berlanjut dengan loyalitas pelanggan dan akan berdampak akan brand image perusahaan. Hasil uji hepotesis membuktikan bahwa loyalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image perusahaan. Hasil ini sejalan dengan teori-teori loyalitas dalam kaitannya dengan brand image perusahaan. Brand image perusahaan merupakan hal yang melekat pada perusahaan yang positif akan memberikan dampak positif pula bagi perusahaan seperti meningkatkan volume penjualan atau dapat pula meningkatkan motivasi karyawan. Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian sebelumnya seperti penelitian Sutoyo (2006:96), Utami (2006.p140) yang menunjukkan bahwa loyalitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand image perusahaan. Hasil uji hepotesis ketiga, pengaruh kualitas produk terhadap brand image memberikan besaran 265 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 statistic 3.143. Nilai tersebut lebih besar dari nilai t table 1,96 pada tingkat keyakinan 95% (pengaruh kualitas produk signifikan terhadap brand image perusahaan ) diterima.Besaran statistic t yang positif menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap brand image perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dengan koefisien parameter sebesar 0,423. Kesimpulan Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Peningkatan kualitas produk UD.HM Tanjung Tabalong akan secara signifikan meningkatkan loyalitas pelanggan. Aktivitas pemesaran tradisional berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Penerapan strategi pemasaran tradisional UD HM Tanjung Tabalong akan secara signifikan meningkatkan loyalitas pelanggan. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image perusahaan. Dengan peningkatan kualitas produk UD HM Tanjung Tabalong akan meningkatkan brand image perusahaan. Loyalitas pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image perusahaan. Dengan semakin loyal pelanggan UD HM Tanjung Tabalong secara signifikan meningkatkan brand image perusahaan. Saran - Hendaknya UD HM Tanjung Tabalong terus meningkatkan kualitas produk ditengah persaingan yang semakin ketat dengan berbagai strategi agar perusahaan mendapat image yang semakin baik dan pelanggan semakin loyal. - Hendaknya UD HM Tanjung Tabalong senantiasa menerapkan strategi aktivitas pemasaran tradisional disamping berbagai pelayanan yang prima sehingga akan mampu meningkatkan loyalist pelanggan dan akan berdampak pada brand image perusahaan. - Hendaknya UD HM Tanjung Tabalong terus mengupayakan langkah peningkatan disamping kualitas produk, pelayanan yang semakin baik dan terus berinovasi, baik strategi harga, kemasan juga variasi produk. - Hendaknya ada penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih detil mengenai loyalitas dan brand image pada perusahaan lain yang berbeda agar didapatkan perbandingan yang bisa menjadi rujukan peneliti lainnya yang bervariasi. DAFTAR PUSTAKA Anatan, Lina,dan Lena Ellitan, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Modem, Alfabeta, Bandung. A.Noe, Raymond, et al, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia: Mencapai Keunggulan Bersaing, Cet.2, Salemba Empat, Jakarta Arifin, Zainal, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet.4, Pustaka Alvabet, Jakarta Ali Zainuddin; 2010. Hukum Perbankan Syariah, Ed.1, Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta Asro, Muhammad, dan Muhammad Kholid, 2011. Fiqh Perbankan, Cet.1. Pustaka Setia, Bandung 266 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 Baron, R.A and Greenberg.J, 1990. Behavior In Organization Understanding and Managing the Human Side Of Work. Third Edition. Allyn and Bacon. Chabannel Tohir, Noei; 2012. Panduan Lengkap Menjadi Account Officer, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Dessler, Gary, 1997. Manajemen Sumber daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, PT.Prenhailindo, Jakarta. E.Jackson Susan, et al, 2010. Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta Handoko, T.Hani, 2001. Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia Liberty, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu,SP,‘ 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Toko Gunung Agung, Jakarta. Hai Na Nguyen and Syherif Mohammed, 2011. Leadhership Behaviors, Organizational Culture and Knowledge Management Practices An ‘ Investigation, Volume 30 No.2 Joumal Of Management Development. Emerald Hendricks William, 2012. Bagaimana Mengelola Konflik, Cet.8, PT.Bumi Aksara, Jakarta Herawati, Jajuk dan Sunarto, 2005, MSDM Strategik, AMUS Yogyakarta Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Press, Yogyakarta Kotler,Phillip dan Gary Amstrong,2001.Prinsif-prinsif Pemasaran, Jilid 2, Edisi Ke-8,Penerbit Erlangga, Jakarta. Luthan, Fred, 2001. Organizational Behavior. Ninth edition. Mc Grow-Hill Book Company. Muhammad dan Alimin, 2004. Etika & Periindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam, BPFE, Yogyakarta. Manopo, Christine, 2011. Competency Based Talent and Performance Management System, Salemba Empat, Jakarta Rivai, Veithzal, 2003. Bagaimana Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank, Survei Di Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri. Jurnal Ekonomi Peruasahaan, Vol.10. STIE IBII, Jakarta. -------------,dkk, 2012. Islamic Business and Economic Ethics, Cet.1, PT. Bumi Aksara, Jakarta -------------et al, 2008. Performance Appraisal, Ed. 2, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Robbins.P. Sthepen, 2006. Perilaku Organisasi "Konsep, Kontroversi dan Aplikasi”, PT. Prenhailindo, Jakarta Salvatore, Dominick, 2011. Managerial Economics: Ekonomi Manajerial Dalam Perekonomian Global, Ed 5, Salemba Empat, Jakarta Sekaran Uma, 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jilid 1 dan 2, Salemba Empat, Jakarta. Suprihanto, 2003. Perilaku Organisasional, Edisi 1, STIE YKPN, Yogyakarta. Sholahuddin,M, 2001. Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Muhammadiyah Universitas Pers, Yogyakarta. Solimun, 2011. Aplikasi Statistika PLS: Struktur Equation Modeling (Metode PLS (Partial Least Square). FMIPA dan program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang 267 Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013 Sirait, Justine T, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Global: Trend dan Tantangan Masa Depan, Ed.1, Mitra Wacana Media, Jakarta Taswan, 2003. Akuntansi Perbankan: Transaksi Dalam Valuta Rupiah, Edisi Revisi UPP AMP YKPN, Semarang . -------------2010; Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi, Edisi II, UPP STIM YKPN, Yogyakarta Taqiyuddin, An-Nabhani, 2012. Sistem Ekonomi Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, Jakarta Triyuwono,lwan, 2006. Perspekti Metodologi, dan Teon' Akuntansi Syariah, Ed.1, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta Tjiptono, Fandy, 2012, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Andi, Yogyakarta Tim Penyusun, 2013. Panduan Penulisan Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen, Sekolah-Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Banjarmasin Panggabean, S. Mutiara, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta. P.Siagian,Sondang, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed.1, Cet.21, PT.Bumi Aksara, Jakarta.