pengaruh faktor kualitas produk dan aktivitas pemasaran tradisional

advertisement
PENGARUH FAKTOR KUALITAS PRODUK DAN AKTIVITAS
PEMASARAN TRADISIONAL TERHADAP LOYALITAS
DAN BRAND IMAGE
(Studi Kasus Pada Depot Air Isi Ulang UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab
Tabalong)
M. Harlie
Program Pascasarjana MM Uniska MAAB Banjarmasin
E-mail ;[email protected]
ABSTRACT
This research is aimed to Identify product quality which influences positif
and significances costumer loyalty, identify the traditional market activity which
influences on the costumer loyalty, identify the product quality which influences
on the brand image, and identify the costumer loyality which influences the brand
image of UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kabupaten Tabalong. The population of this research was the drinking water refill costumers UD HM Kelurahan
Belimbing Raya Kabupaten Tabalong. Where the sampling was in a number of
40 respondents by purposive sampling technique. Data collecting technique was
performed by using survey and questionnaire. Data analysis technique used the
model of Partial Least Square (PLS). The research result shows that the entire
hypothesis is accepted.
Keywords: Product Quality, Tradisional Marketing, Loyality and Brand Image.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produksi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, mengetahui aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, mengetahui kualitas
produk berpengaruh terhadap brand image perusahan, dan mengetahui loyalitas
berpengaruh terhadap brand image perusahaan UD HM Belimbing Raya Kabupaten Tabalong. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian ini adalah pelanggan rumah tangga di kota Tanjung yang
menggunakan air minum isi ulangUD HM, sampel sebesar 40 responden
dengan teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara survey dan kuesioner. Teknik analis data menggunakan model Partial Least
Square (PLS) dengan uji-t .Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hipotesis
terbukti kebenarannya.
Kata kunci : Kualitas Produk, Pemasaran Tradisional,loyalitas dan Brand
Image.
Suatu image yang ingin
dibangun dalam proses pemasaran
pada dasarnya harus memiliki suatu
keunggulan
kompetitif
maupun
komperatif untuk dapat bersaing
ditingkat konsumen. Dengan proses
pemasaran yang intensif, diharapkan
terciptanya Brand Image yang
menguntungkan sehingga konsumen
dapat menyakini atas atribut yang
257
258
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
diberikan kepada mereka dan
selanjutnya membuat loyalitas bagi
konsumen.
Beberapa pengertian Brand
Image :
1. Seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu
(Katler dan Amstrong, 2001:225)
2. Kumpulan
persepsi
tentang
sebuah merek
yang saling
berkaitan yang ada dalam manusia (Onwersoot dan Tudorica,
2001)
3. Persepsi tentang merek yang
digambarkan oleh asosiasi merek
yang ada dalam ingatan konsumen (keller, 1998:93)
4. Asosiasi merek adalah sesuatu
yang berhubungan dengan merek
dalam ingatan konsumen (Aaker,
1991:109)
Dengan demikian terkait
dengan didapatnya loyalitas pelanggan yang menjadi persyaratan
utama bagi perkembangan suatu
bisnis, pelanggan yang loyal akan
memberikan rekomendasi kepada
pihak-pihak lain serta melakukan
pembelian ulang selanjutnya menjadi pelanggan yang loyal.
Oleh karenanya terciptanya loyalitas pelanggan menjadi
bagian daripada langkah bisnis.
Semakin loyal pelanggan, maka
dapat dikatakan karena pelanggan
menganggap image bisnisnya sangat baik dimata pelanggan.
Loyalitas merek (Brand Loyality) mencerminkan tingkat keterikatan
konsumen dengan suatu merek
produk.( Sumarwan Ujang, 2012,
manajemen
pemasaran.
http://stevanus39blogstudent.mb.ipb.
ac.id).
Menurut Utami (2006:140)
Loyalitas pelanggan mempunyai
komitmen akan berbelanja barangbarang
kebutuhan
dan
akan
mengabaikan aktivitas pesaing yang
mencoba untuk menarik pelanggan.
Indikator
untuk
mengukur
loyalitas adalah sebagai berikut:
1. Pembelian ulang
2. Kebiasaan mengkonsumsi merek
tersebut
3. Selalu menyukai merek tersebut
4. Tetap memilih merek tersebut
5. Yakin bahwa merek
tersebut
yang terbaik
6. Merekomendasikan merek tersbut
pada orang lain
Menurut Sumawan (dalam
Fajrianthi dan Farrah, 2005) loyalitas
dikemukakan sebagai pembelian
ulang yang harus terus menerus dari
produk dan jasa yang sama sebagai
bentuyk
kepuasaan
konsumen
terhadap merek atau jasa yang
sama sebagai bentuk kepuasaan
pelanggan/konsumen
terhadap
merek atau jasa, dapat juga disebut
loyalitas merek (Brand loyalty).
Loyalitas merek juga diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen
terhadap
produk
atau
jasa.
Konsumen memiliki keinginan kuat
untuk membeli ulang produk atau
jasa yang sama pada saat sekarang
maupun yang akan datang. Keinginan yang kuat tersebut dibuktikan
dengan selalu membeli produk atau
jasa yang sama.
Loyalitas sangat terkait dengan
aktivitas
pemasaran tradisional
yang diberikan kualitas prouduk
serta brand image suatu perusahaan
dengan
keinginan
pelanggan.
Tingkat brand image akan mempengaruhi derajat dan kualitas produk
suatu perusahaan. Samakin loyal
seorang pelanggan dengan suatu
produk
yang
dimiliki
suatu
perusahaan, sudah pasti brand
image perusahaan itu sudah sangat
baik, sebagai sikap konsumen untuk
membeli ulang produk tersebut yang
merupakan harapan produsen.
Berkaitan dengan kenyataan
pemasaran
tradisional
pada
dasarnya secara prinsip mencakup
produk, tingkah laku konsumen dan
tingkah laku pesaing di pasar,
mereka
menggunakan
konsep
tersebut untuk mengembangkan
produk baru, merencanakan lini
produk dan merek, membangun
259
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
komunikasi dan merespon segala
kegiatan dari para pesaing (jbptunikompp.gdj.ghaniangga-15954-2babii.doc.2014)
Ghani
Angga
,Pergeseran paradigm pemasaran.
Pemasaran tradisional lebih
berfokus pada penjualan berorietasi
pada karakteristik produk, skala
waktu jangka pendek, komitmen
lebih terbatas, kontak dengan
konsumen rendah dan kualitas
adalah urusan bagian operasi
(http://www.deden08.com).
Pemasaran tradisional adalah
dengan melakukan promosi dan
penetapan tarif seperti:
1. Iklan berupa memasang papan
nama dimuka rumah sebagai
tempat
usaha,
pemasangan
spanduk,
serta
promosi
seadanya.
2. Informasi dari mulut kemulut
3. Kegiatan sosial
4. Kewajaran tarif dibandingkan
merek lainnya
Selanjutnya berkaitan dengan
kualitas produk
menurut Kottler
(2000) menyatakan bahwa pencapaian kualitas yang baik bagi suatu
perusahaan dibutuhkan beberapa
ukuran untuk merumuskan kebijakan
mengenai kualitas produk, yaitu :
1. Fungsi barang
Mempengaruhi
kepuasaan
konsumen,
maka
harus
memproduksi
barang
yang
mutunya sesuai dengan fungsi
serta
kegunaannya,
daya
tahannya,
peralatannya
dan
kepercayaannya.
2. Wajud luar seperti bentuk, warna
dan susunannya
Bila wujud luar dari barang
tersebut tidak menarik meskipun
kualitas barangnya baik maka
belum tentu konsumen tertarik.
3. Biaya barang
Pada umumnya biaya dan harga
suatu
barang
akan
dapat
menentukan mutu suatu barang
tersebut.
Menurut Giffen (2002) ada
beberapa tahapan untuk mengelola
kualitas suatu produk:
1. Perencanaan kualitas
2. Mengorganisasi untuk kualitas
3. Pengarahan untuk kualitas
4. Pengendalian untuk kualitas
Selanjutnya Wicaksono (2007)
mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam
keputusan pembelian, Brand image
yang dikelola dengan baik akan
menghasilkan konsekuensi yang
positif, meliputi:
1. Meningkatkan
pemahaman
terhadap aspek-aspek perilaku
konsumen dalam mengambil
keputusan pembelian
2. Memperkaya orientasi konsumsi
terhadap hal-hal yang bersifat
simbolis lebih dari fungsi-fungsi
produk
3. Meningkatkan
kepercayaan
konsumen terhadap produk
4. Meningkatkan
keunggulan
bersaing
berkelanjutan,
mengingat
inovasi
teknologi
sangat mudah untuk ditiru oleh
pesaing.
Implikasi dari hal tersebut
menjadikan merek suatu produk
menciptakan image dari produk itu
sendiri di benak pikiran konsumen
dan menjadikan motivasi dasar bagi
konsumen dalam memilih suatu
produk (Aaker dalam Vranesevic,
2003)
Dengan demikian, dengan
konsumen yang loyal dengan
pembelian berulang, juga dengan
sendirinya telah tercipta image dari
produk yang baik.
Hubungan
Kualitas
Produk
dengan Keputusan Pembelian
Suatu
perusahaan
yang
mengetahui hal tersebut, tentu tidak
hanya menjual produk itu sendiri,
tetapi juga manfaat dari produk
tersebut dimana pada akhirnya hal
tersebut membantu perusahaan
untuk
meningkatkan
penjualan
karena akan berpengaruh pada
260
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
keputusan
pembelian
yang
dilakukan oleh konsumen. Melihat
hal tersebut pada akhirnya akan
dapat ditarik suatu kesimpulan untuk
dijadikan suatu hipotesis bahwa
kualitas produk berpengaruh positif
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
Kerangka Pemikiran
Kerangka
penelitian
ini
menggambarkan
pengaruh
dua
variabel independen yaitu kualitas
produk dan aktivitas pemasaran
tradisional
terhadap
variabel
dependen yaitu loyalitas konsumen
dan brand image yang selanjutnya
akan berdampak padakeputusan
pembelian dalam membeli suatu
produk perusahaan tersebut.
Studi Tentang Pemasaran Dan
Kualitas
Produk
Terhadap
Loyalitas
Hasil penelitian Haidar Harun
(2006) menunjukan bahwa salah
satu variabel ialah persepsi kualitas
bagi
pelanggan
berpengaruh
signifikan terhadap kepuasaan dan
loyalitas.
Demikian
juga
citra
perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap pelanggan dan loyalitas,
sehingga hasil penelitian tersebut
mengindikasikan terdapat hubungan
yang kuat antara persepsi dengan
loyalitas pelanggan. Demikian juga
hasil penelitian Moch Syaeful
Muharom & Imroatul Khasanah
(2012) menunjukan bahwa kualitas
layanan
sebagai
keistimewaan
produk
berpengaruh
signifikan
terhadap
loyalitas
nasabah.
Demikian juga faktor nilai nasabah
dan
kepuasaan
berpengaruh
terhadap loyalitas
yang
telah
mengindikasikan bahwa kualitas
produk dan kegiatan pemasaran
serta pelayanan yang maksimal
mempunyai hubungan yang kuat
dengan
kepuasaan
selanjutnya
terhadap loyalitas konsumen.
Selanjutnya
dengan
hasil
penelitian Wijawarko, Bambang
(2005), Ida Afianti (2007), Saiful
Anwar (2012) menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara
kualitas
pelayanan,
promosi
penjualan,
kepuasaan
dengan
loyalitas.
Studi tentang loyalitas dan
brand image telah dilakukan oleh
beberapa penulis berikut ini : Kotler
dan
Amstrong
(2001:225),
Onwersoot dan Todurica (2001),
Keller (1998:93) Utami, (2006:140)
menyatakan bahwa :
Brand image adalah konsep
sebagai kumpulan persepsi tentang
keyakinan konsumen mengenai
merek yang ada dalam ingatan
konsumen.
Menurut
Sutojo
(2004:96)
brand
image
menggambarkan sekumpulan kesan
(Impressions),
kepercayaan
(Belief’s) dan sikap (attitud’s) yang
ada didalam benak konsumen
terhadap perusahaan. Pembentukan
brand image yang ada didalam
benak konsumen dapat diukur
dengan mengupayakan indikator
penilaian image.
Tjiptono
(2002:24)
dalam
penelitiannya menyatakan bahwa
terciptanyakepuasan
dapat
memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara persahabatan dan pelanggan menjadi
harmonis, menjadi dasar bagi
pembelian ulang dan menciptakan
loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan perusahaan.
KUALITAS
PRODUK
H1
LOYALITAS
AKTIVITAS
PEMASARAN
TRADISIONAL
H3
BRAND
IMAGE
H2
Gambar 1. Kerangka Hipotesis
261
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
H1
H2
H3
H4
: Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen UD HM Kelurahan
Belimbing Raya Kab. Tabalong.
: Aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
konsumen. UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab.
Tabalong
Kualitas
produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image
UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab Tabalong
: Loyalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
brand image perusahaan
UD HM Kelurahan Belimbing Raya Kab. Tabalong
Metode
Rancangan
penelitian
ini
merupakan penelitian survey, ialah
dengan mengambil sampel dari
suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang utama adanya hipotesis
yang akan diuji kebenarannya dalam
penelitian ini.
Metode
penelitian
survey
adalah usaha pengamatan untuk
mendapatkan
keteranganketerangan yang jelas terhadap
suatu masalah tertentu dalam suatu
penelitian (Riduan, 2007).
Penelitian ini juga dilakukan
secara meluas dan berusaha
mencari hasil yang dipergunakan
untuk suatu tindakan yang sifatnya
deskriptif. Ialah mengetahui hal-hal
yang
mengandung
fakta-fakta,
klasifikasi dan pengukuran yang
akan diukur adalah fakta yang
fungsinya
merumuskan
dan
mengetahui
gambarannya.
Penelitian
ini bertujuan untuk
menguji dan menganalisis pengaruh
langsung kualitas produk, aktifitas
pemasaran tradisional terhadap
loyalitas, loyalitas terhadap brand
image. Disamping menggunakan
pendekatan kuantitatif, penelitian ini
juga
menggunakan
kualitatif,
populasi penelitian ini adalah
pelanggan rumah tangga di kota
Tanjung yang menggunakan air
minum isi ulang UD HM Berjumlah
1200 setiap bulan. Penarikan
sample
menggunakan
metode
profesional dan dan sampling.
Menurut Uma Sekaran (2006)
dalam Roscoe (1975) bahwa dalam
penelitian
multivariate
ukuran
sampel sebaiknya 10x lebih besar
dari
jumlah
variabel
dalam
penelitian. Jadi, karena
variabel
penelitian ini 4 berarti 10 x 4 = 40
sampel.
Metode analisis data menggunakan model Partial Least Square
|(PLS) dan selanjutnya melakukan
pengujian
hipotesis
dan
menginterprestasikan hasil yang
diperoleh.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian model struktural
(Inner Model)
Pengujian inner model atau
model struktural dilakukan untuk
melihat hubungan antar variabel,
mulai signifikansi dan R Square dari
model penelitian.
Ilustrasi model struktural (inner
model) disajikan pada gambar 2.
Penelitian model dengan PLS
dimulai dengan melihat R Square
untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R Square
dapat digunakan untuk memulai
pengaruh variabel laten independen
tertentu terhadap variabel laten
dependen
apabila
mempunyai
pengaruh yang substansif.
Table 1 menunjukan nilai R
Square kontrak loyalitas pelanggan
sebesar 0,640 dan brand image
perusahaan sebesar 0,436. Semakin
tinggi nilai R Square maka semakin
besar kemampuan variabel independen tersebut dapat menjelaskan
variabel
dependen
sehingga
semakin baik persamaan struktural
262
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
nilai R Square sebesar 0,640 pada
variabel loyalitas pelanggan menunjukan bahwa sebesar 64% perubahan variabel kualitas yang dapat
dijelaskan oleh variabel kualitas
produk dan aktivitas pemasaran
tradisional secara bersama-sama
sedangkabn
36%
sisanya
perubahan
variabel
loyalitas
pelanggan dijelaskan oleh selain
variabel kualitas produk dan nilai R
Square sebesar 0,436 pada variabel
brand image menunjukan bahwa
sebesar 43,6 perubahan variabel
brand image yang dapat dijelaskan
oleh variabel kualitas produk dan
aktivitas
pemasaran
tradisional
secara bersama-sama, sedangkan
56,4% sisanya perubahan variabel
brand image dijelaskan oleh selain
variabel kualitas produk dan aktivitas
pemasaran tradisional.
Selanjutnya
signifikansi
hubungan antara variabel dalam
model di evaluasi dengan melihat
nilai koefisien jalur dan tingkat
signifkansinya nilai koefisien jalur
Kualitas Produk
dan tingkat signifikansi dalam model
penelitian disajikan pada tabel 1.
Hasil Uji Hipotesisis
Tabel
diatas
menunjukan
bahwa hasil uji hipotesis pertama,
pengaruh kualitas produk terhadap
loyalitas
memberikan
besaran
statistik 9.734, nilai tersebut lebih
besar dari nilai tabel yaitu 1,961
pada tingkat keyakinan 95% pada
derajat bebas = 188, sehingga H1
(Pengaruh
Kualitas
Produk)
signifikan
terhadap
loyalitas)
diterima besaran statistik t yang
positif menunjukan bahwa kualitas
produk berpengaruh positif terhadap
loyalitas pelanggan, peningkatan
kualitas produk akan meningkatkan
loyalitas pelanggan dan demikian
sebaliknya,
penurunan
kualitas
produk akan menurunkan loyalitas
pelanggan.
Dengan
demikian
hipotesis pertama dalam peneltiian
ini diterima bahwa kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan.
Dengan koefesien para meter
sebesar 0,683.
0,631
Loyalitas
Aktivitas
Pemasaran
0,663
Brand Image
0,259
Gambar 2. Hasil Analisis
Tabel 1. Result for inner weight untuk menguji hipotesis
K.Prod Loyalitas
Ak.Pemasaran Trad.
 Loyalitas
K.ProdBrand Imige
Loyalitas  Brand Image
Original sample
estimate
0,683
0,314
Mean of
sub-sample
0,657
0,269
Standar
deviation
0,067
0,088
t-statsitic
9,734
3,261
Hubunga
n
Signifikan
Signifikan
0,593
0,423
0,692
0,513
0,253
0,315
2,515
3.143
Signifikan
Signifikan
Sumber: Pengolahan data dengan PLS, 2014
Hasil
pengaruh
uji hipotesis kedua,
aktifitas
pemasaran
tradisional
terhadap
loyalitas
pelanggan memberikan besaran
statistik 3,261, nilai tersebut lebih
263
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
besar dari nilai t tabel, yaitu 1,961
pada tingkat keyakinan 95% pada
derajat bebas = 99%, sehingga H2
(pengaruh
aktivitas
pemasaran
tradisional
signifkan
terhadap
besaran
statistik
yang
positif
menunjukan
bahwa
aktivitas
pemasaran
tradisional
(APT)
berpengaruh
positif
terhadap
loyalitas pelanggan semakin intensif
aktifitas pemasaran tradisional yang
dilakukan
akan
meningkatkan
loyalitas
pelanggan,
sebaliknya
semakin tidak intensif kegiatan
pemasaran yang dilakukan akan
menurunkan loyalitas pelanggan.
Dengan demikian hipotesis
kedua dalam penelitian ini diterima
bahwa
aktivitas
pemasaran
tradisional berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan
dengan
koefesien
permeter sebesar 0,314.
Hasil uji hepotesis ketiga,
pengaruh kualitas produk terhadap
brand image
memberikan besaran statistic
3.143. Nilai tersebut lebih besar dari
nilai t tabel.
1,96 pada tingkatkeyakinan
95% (pengaruh kualitas produk signifikan terhadap brand image perusahaan ) diterima.Besaran statistic
t yang positif menunjukan bahwa
kualitas produk berpengaruh positif
terhadap brand image perusahaan.
Dengan demikian hipotesis ketiga
dalam penelitian ini diterima bahwa
kualitas produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap brand image dengan koefisien parameter
sebesar 0,423.
Hasil uji hepotesis ketiga,
pengaruh kualitas produk terhadap
brand image perusahaan
memberikan besaran statistic 3.143.
Nilai tersebut lebih besardari nilai t
table ,yaitu 1,96 pada tingkatkeyakinan 95% pada drajat bebas = 99,
sehinggaH3
(pengaruh
kualitas
produk signifikan terhadapbrand image )diterima.
Besaran statistic yang positif
menunjukkann
bahwa
kualitas
produk berpengaruh positif terhadap
brand image perusahaan.
Semakin tinggi kualitas produk
akan seman signifikin baik brand image perusahaan,
sebaliknya semakin rendah kualitas produk akan
semakin membuat brand image perusahaan akan merosot.
Demikian hepotesis ketiga dalam penelitian ini diterima bahwa
kualitas produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap brand image
dengan koefisien parameter sebesar
0,423.
Hasilnya uji hipotesis keempat
pengaruh loyalitas terhadap brand
image memberikan besaran statistik
2,515, nilai tersebut lebih besar dari
nilai t tabel 1,96 pada tingkat
keyakinan 95% pada derajat bebas
= 188, sehingga H3 (pengaruh
loyalitas signifikan terhadap brand
image perumusan diterimabesaran
statistik t yang positif menunjukan
bahwa loyalitas berpengaruh positif
terhadap brand image perusahaan.
Dengan demikian hipotesis ketiga
dalam penelitian ini diterima bahwa
loyalitas pelanggan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap brand
image dengan koefesien parameter
sebesar 0,593.
Pembahasan
Hasil uji hipotesis membuktikan
bahwa
kualitas
produk
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan. Hasil
ini sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya bahwa kualitas
produk UD HM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan, kualitas produk berkaitan
dan menentukan loyalitas pelanggan. (Setiadi, 2010:55), Lau dan Lee
dalam Rizan dkk (2012), Ellinghaus
264
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
(www.interbrand.com:2013),
yang
menunjukan bahwa kualitas produk
dan brand image
berpengaruh
secara simultan terhadap loyalitas
konsumen.
Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian sebelumnya, seperti
yang dikatakan: Kotler dan Amstrong
(2001:225)
Ouwsoot
Tudorica
(2001), Keller (1998:93), Utami
(2006:140), menyatakan bahwa
brand image adalah konsep sebagai
kumpulan persepsi tentang keyakinan konsumen mengenai merek yang
ada ingatan konsumen. Dan pada
intinya akan menjadi dasar bagi
pembelian ulang dan menciptakan
loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
Hasil uji hipotesis membuktikan
bahwa aktivitas pemasaran tradisional
berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan. Hasil ini sejalan dengan
teori-teori loyalitas dengan kaitannya
aktivitas
pemasaran
tradisional
bahwa semakin tinggi loyalitas atau
semakin rendah aktivitas pemasaran
tradisional,
semakin
rendah
loyalitasnya. Sebaliknya semakin
kompetitif kegiatan pemasaran yang
dilakukan, semakin rendah harapan,
pelanggan semakin mudah/cepat
loyalitas atau tingkat loyalitas
pelanggan meningkat.
Hasil ini sejalan denagn hasil
penelitian
sebelumnya
seperti
penelitian Affi Wahyu Listiono (2005)
dan Abdul Ghofur (2007) yang
menunjukan
bahwa
pemasaran
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap keputusan pembelian yang
selanjutnya akan menjadi loyalitas
sebagai pelanggan.
Pengaruh kualitas produk terhadap brand image negatif dan signifakan terhadap barand image pe-
rusahaan. Hasil ini sejalan dengan
teori loyalitas.
Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan, yang artinya semakin
baik kualitas produk akan akan semakin tercipta kepuasan pelanggan
yang menjadi syarat mutlak untuk
perkembangan suatu perusahaan,
pelanggan yang puas akan melakukan pembelian ulang dan menjadi
pelanggan yang loyal. Oleh karena
itu terciptanya pelanggan yang menjadi bagian dari pada strategi perusahaan. Semakin tinggi kepuasan
pelanggan, maka akan semakin
tinggi pula brand image perusahaan.
Hasil ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan sebelumnya olehWicaksono (2007), Giffen (2002)
bahwa produk yang
berkualitas akan meningkankan
penjualan,selanjutnya akan berlanjut
dengan loyalitas pelanggan dan
akan berdampak akan brand image
perusahaan.
Hasil uji hepotesis membuktikan bahwa loyalitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap brand
image perusahaan. Hasil ini sejalan
dengan teori-teori loyalitas dalam
kaitannya dengan brand image perusahaan. Brand image perusahaan
merupakan hal yang melekat pada
perusahaan yang positif akan memberikan dampak positif pula bagi perusahaan seperti meningkatkan volume
penjualan atau dapat pula
meningkatkan motivasi karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan hasil
penelitian
sebelumnya seperti
penelitian Sutoyo (2006:96), Utami
(2006.p140) yang menunjukkan
bahwa loyalitas berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap
brand image perusahaan.
Hasil uji hepotesis ketiga,
pengaruh kualitas produk terhadap
brand image memberikan besaran
265
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
statistic 3.143. Nilai tersebut lebih
besar dari nilai t table 1,96 pada
tingkat keyakinan 95% (pengaruh
kualitas produk signifikan terhadap
brand
image perusahaan )
diterima.Besaran statistic t yang positif menunjukan bahwa kualitas
produk berpengaruh positif terhadap
brand image perusahaan. Dengan
demikian hipotesis
ketiga dalam
penelitian ini diterima bahwa kualitas
produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap brand image
dengan koefisien parameter sebesar 0,423.
Kesimpulan
Kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas. Peningkatan kualitas produk
UD.HM Tanjung Tabalong akan
secara signifikan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Aktivitas pemesaran tradisional
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
loyalitas.
Penerapan
strategi pemasaran tradisional UD
HM Tanjung Tabalong akan secara
signifikan meningkatkan loyalitas
pelanggan.
Kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap brand
image perusahaan. Dengan peningkatan kualitas produk UD HM Tanjung Tabalong akan meningkatkan
brand image perusahaan.
Loyalitas
pelanggan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image perusahaan.
Dengan semakin loyal pelanggan
UD HM Tanjung Tabalong secara
signifikan meningkatkan brand image perusahaan.
Saran
- Hendaknya UD HM Tanjung
Tabalong terus meningkatkan
kualitas produk ditengah persaingan yang semakin ketat
dengan berbagai strategi agar perusahaan mendapat image yang
semakin baik
dan pelanggan
semakin loyal.
- Hendaknya UD HM Tanjung
Tabalong senantiasa menerapkan
strategi
aktivitas
pemasaran
tradisional disamping berbagai
pelayanan yang prima sehingga
akan mampu meningkatkan loyalist pelanggan dan akan berdampak pada brand image perusahaan.
- Hendaknya UD HM Tanjung
Tabalong terus mengupayakan
langkah peningkatan disamping
kualitas produk, pelayanan yang
semakin baik dan terus berinovasi, baik strategi harga, kemasan juga variasi produk.
- Hendaknya ada penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih detil
mengenai loyalitas dan brand image pada perusahaan lain yang
berbeda agar didapatkan perbandingan yang bisa menjadi rujukan peneliti lainnya yang bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lina,dan Lena Ellitan, 2007.
Manajemen Sumber Daya
Manusia Dalam Bisnis Modem,
Alfabeta, Bandung.
A.Noe, Raymond, et al, 2011.
Manajemen Sumber Daya
Manusia:
Mencapai
Keunggulan Bersaing, Cet.2,
Salemba Empat, Jakarta
Arifin, Zainal, 2006. Dasar-Dasar
Manajemen Bank Syariah,
Cet.4,
Pustaka
Alvabet,
Jakarta
Ali
Zainuddin;
2010.
Hukum
Perbankan Syariah, Ed.1,
Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta
Asro, Muhammad, dan Muhammad
Kholid, 2011. Fiqh Perbankan,
Cet.1. Pustaka Setia, Bandung
266
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
Baron, R.A and Greenberg.J, 1990.
Behavior
In
Organization
Understanding and Managing
the Human Side Of Work.
Third Edition. Allyn and Bacon.
Chabannel Tohir, Noei; 2012.
Panduan Lengkap Menjadi
Account Officer, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta
Dessler, Gary, 1997. Manajemen
Sumber daya Manusia, Edisi
Bahasa Indonesia, Jilid 1,
PT.Prenhailindo, Jakarta.
E.Jackson Susan, et al, 2010.
Pengelolaan Sumber Daya
Manusia, Edisi 10, Salemba
Empat, Jakarta
Handoko, T.Hani, 2001. Manajemen
Personalia dan sumber Daya
Manusia Liberty, Yogyakarta.
Hasibuan,
Malayu,SP,‘
2007.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT. Toko Gunung
Agung, Jakarta.
Hai Na Nguyen and Syherif
Mohammed,
2011.
Leadhership
Behaviors,
Organizational Culture and
Knowledge
Management
Practices An ‘ Investigation,
Volume 30 No.2 Joumal Of
Management
Development.
Emerald
Hendricks William, 2012. Bagaimana
Mengelola
Konflik,
Cet.8,
PT.Bumi Aksara, Jakarta
Herawati, Jajuk dan Sunarto, 2005,
MSDM
Strategik,
AMUS
Yogyakarta
Universitas
Sarjanawiyata
Tamansiswa
Press, Yogyakarta
Kotler,Phillip
dan
Gary
Amstrong,2001.Prinsif-prinsif
Pemasaran, Jilid 2, Edisi
Ke-8,Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Luthan, Fred, 2001. Organizational
Behavior. Ninth edition. Mc
Grow-Hill Book Company.
Muhammad dan Alimin, 2004. Etika
& Periindungan Konsumen
Dalam Ekonomi Islam, BPFE,
Yogyakarta.
Manopo,
Christine,
2011.
Competency Based Talent and
Performance
Management
System,
Salemba
Empat,
Jakarta
Rivai, Veithzal, 2003. Bagaimana
Meningkatkan
Kinerja
Karyawan Bank, Survei Di
Bank Negara Indonesia dan
Bank Mandiri. Jurnal Ekonomi
Peruasahaan, Vol.10. STIE
IBII, Jakarta.
-------------,dkk,
2012.
Islamic
Business
and
Economic
Ethics, Cet.1, PT. Bumi
Aksara, Jakarta
-------------et al, 2008. Performance
Appraisal, Ed. 2, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Robbins.P. Sthepen, 2006. Perilaku
Organisasi
"Konsep,
Kontroversi dan Aplikasi”, PT.
Prenhailindo, Jakarta
Salvatore,
Dominick,
2011.
Managerial
Economics:
Ekonomi Manajerial Dalam
Perekonomian Global, Ed 5,
Salemba Empat, Jakarta
Sekaran Uma, 2006. Research
Methods
For
Business:
Metodologi Penelitian Untuk
Bisnis, Jilid 1 dan 2, Salemba
Empat, Jakarta.
Suprihanto,
2003.
Perilaku
Organisasional, Edisi 1, STIE
YKPN, Yogyakarta.
Sholahuddin,M, 2001. Lembaga
Ekonomi dan Keuangan Islam,
Muhammadiyah
Universitas
Pers, Yogyakarta.
Solimun, 2011. Aplikasi Statistika
PLS:
Struktur
Equation
Modeling (Metode PLS (Partial
Least Square). FMIPA dan
program
Pascasarjana
Universitas Brawijaya, Malang
267
Kindai Volume 9 Nomor 3, Juli – September 2013
Sirait, Justine T, 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia Global:
Trend dan Tantangan Masa
Depan, Ed.1, Mitra Wacana
Media, Jakarta
Taswan,
2003.
Akuntansi
Perbankan: Transaksi Dalam
Valuta Rupiah, Edisi Revisi
UPP AMP YKPN, Semarang .
-------------2010;
Manajemen
Perbankan: Konsep, Teknik
dan Aplikasi, Edisi II, UPP
STIM YKPN, Yogyakarta
Taqiyuddin,
An-Nabhani,
2012.
Sistem Ekonomi Islam, Hizbut
Tahrir Indonesia, Jakarta
Triyuwono,lwan, 2006. Perspekti
Metodologi,
dan
Teon'
Akuntansi Syariah, Ed.1, PT.
Raja GrafindoPersada, Jakarta
Tjiptono, Fandy, 2012, Service
Management
Mewujudkan
Layanan
Prima,
Andi,
Yogyakarta
Tim Penyusun, 2013. Panduan
Penulisan
Tesis
Program
Pascasarjana
Magister
Manajemen,
Sekolah-Tinggi
Ilmu
Ekonomi
Indonesia,
Banjarmasin
Panggabean, S. Mutiara, 2002.
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
P.Siagian,Sondang,
2013.
Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Ed.1,
Cet.21,
PT.Bumi Aksara, Jakarta.
Download