Mikroelektronika - gank-gu

advertisement
LAPORAN TUGAS
MIKROELEKTONIKA
Struktur Internal Atom
Disusun oleh :
Nama
Dosen
: Bayu Saputra
NIM
: 13081245
Kelas
: 13.4A.11
: Juniar Synaga
BINA SARANA INFORMATIKA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Maksud dan Tujuan.
Yang pertama saya ingin menambah ilmu pengetahuan mengenai
Mikroelektronika yang sedang diberikan materinya oleh dosen
pembimbing saya.Dalam hal ini saya membuat tugas untuk mendapatkan
nilai yang maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
B.Pembahasan.
Konsep dasar tentang atom sebenarnya sudah lama dikenal orang.
Konsep tersebut antara lain berasal dari pemikiran orang Yunani kuno
yang dipelopori oleh Democritus yang hidup pada akhir abad ke-4 dan
awal abad ke-5 Sebelum Masehi. Menurut teori yang dikemukakannya,
suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang
akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Kata atom berasal
dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat
dibagi”.Disebutkan bahwa alasan ini berasal dari observasi di mana
butiran pasir dapat bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam
analoginya, pasir adalah atom, dan pantai adalah senyawa. Analogi ini
kemudian dapat dihubungkan dengan pengertian Democritus terhadap
atom yang tidak bisa dibagi lagi: walaupun sebuah pantai dapat dibagi
ke dalam butiran-butiran pasirnya, butiran pasir ini tidak dapat dibagi.
Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya padat, dan tidak
memiliki struktur internal. Dia juga berpikir harus ada ruang kosong
antar atom untuk memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti
pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat). Sebagai
tambahan, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan
perbedaan sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam
bentuk, massa dan ukurannya.Dengan model atomnya, Democritus
mampu menjelaskan bahwa semua yang kita lihat terdiri dari
bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom. Namun model
Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru tahun
1800an bukti eksperimental muncul.
1.del Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengembangkan konsep atom
modern pertama. Model Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat
kimia atom, yaitu bagaimana atom membentuk senyawa, daripada
mencoba untuk menjelaskan sifat fisika atom. Konsep utama dari model
Dalton adalah sebagai berikut:1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yang
sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi disebut atom.2. Semua atom dari
elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang membedakan
mereka dengan atom elemen lain.3. Atom tidak dapat diciptakan,
dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari elemen lain.4. Senyawa
terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu sama
lain dalam sebuah rasio tertentu.5. Jumlah dan jenis atom tersebut adalah
konstan dalam senyawa tertentu.Poin pertama dari teori Dalton
berhubungan dengan pengertian orang Yunani tentang atom, yaitu
sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain untuk membentuk
senyawa yang lebih besar. Dalton juga mampu untuk memahami tentang
adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan bukti
adanya
berbagai
macam
atom,
yang
masing-masing
memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Poin ke-3 dari model Dalton
menunjukkan bahwa atom tidak dapat diubah dengan cara kimia. Ini
ditunjukkan dengan bagaimana garam dapat diambil walaupun telah
larut dalam air. Poin ke-4 dan ke-5 mendeskripsikan bagaimana atomatom dapat membentuk senyawa kimia. Konsep-konsep ini secara tepat
menjelaskan cara pembentukan senyawa, dan masih digunakan hingga
sekarang. Model Dalton, sebagai contoh, dapat menjelaskan bahwa air
merupakan senyawa yang berbeda (dengan sifat dan ciri yang berbeda)
dari hidrogen hidroksida karena memiliki 1 atom hidrogen lebih sedikit
dalam tiap senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen hidroksida.
Model atom Dalton, seperti bola pejal Walaupun teori Dalton cukup
untuk menjelaskan keberadaan atom, namun struktur atom masih belum
dijelaskan dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki sifat dan
ciri yang berbeda masih belum terjawab.
2.Model Atom JJ. Thomson
Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru
yang mengikutkan keberadaan partikel elektron dan proton. Karena
eksperimen menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar
dibandingkan elektron, maka model Thomson menggambarkan atom
sebagai proton tunggal yang besar. Di dalam partikel proton, Thomson
memasukkan elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari
proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan
positif dengan rapat muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini
tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan
muatan positif. Cara yang populer untuk menggambarkan model ini
adalah dengan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di dalam
kue puding proton, sehingga model ini diberi nama model kue kismis
(plumb-pudding model).
Model atom Thomson seperti roti kismis walaupun model atom
Thomson adalah yang pertama yang memasukkan konsep adanya proton
dan elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati
pengamatan pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan,
proton yang digunakan dalam model Thomson ini bukanlah partikel
proton yang ditemukan di model yang lebih modern. Bahkan
sesungguhnya dapat dikatakan model Thomson tidak memiliki proton,
namun sebuah sel bermuatan positif. Pengaruh model atom Dalton dapat
dilihat dengan jelas pada model Thomson. Dalton berspekulasi bahwa
atom adalah benda padat, dan Thomson mendukung gagasan ini dalam
modelnya dengan mengelompokkan elektron dan proton bersama-sama.
3.Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom
Bohr melalui konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti
atom yang mengandung proton dan neutron. Menurut Bohr, hanya
terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit satu
dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.
Secara ringkas, Bohr mengemukakan:
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasanlintasan tertentu, tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron
itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang
lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah
disertai pemancaran energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat
energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan
stasioner,
artinya
elektron
tidak
memancarkan
atau
menyerap
energi.Walaupun model atom Bohr cukup untuk memodelkan spektrum
hidrogen, model ini terbukti tidak cukup untuk memprediksikan
spektrum elemen yang lebih kompleks.
BAB III
KESIMPULAN
C.Kesimpulan.
Jadi,bisa saya simpulkan bahwa atom yang terkait dalam hal ini tidak
memiliki struktur internal.Dan meskipun banyak pendpat dari berbagai
kalangan.Semua itu tak jauh berbeda.
Download