1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Persaingan bebas dalam perekonomian dunia yang dimulai pada abad 21 ini
jelas akan menimbulkan peluang, yaitu makin terbukanya pasar baik domestik
maupun internasional bagi hasil produk dalam negeri, terutama yang mempunyai
keunggulan komparatif dan kompetitif. Namun demikian keadaan tersebut juga
dapat menimbulkan ancaman masuknya produk luar negeri ke dalam pasar lokal.
Untuk mengantisipasi persaingan bebas tersebut, maka perusahaan sebagai suatu
organisasi dituntut kemampuannya untuk selalu senantiasa berorientasi kepada
pasar dengan menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih
cepat dan lebih baik dari para pesaingnya.
Persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak pada
persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak
1
dibidang industri, perdagangan maupun jasa. Produk yang berkualitas dengan
harga bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan, yang
pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasaan yang lebih tinggi kepada
pelanggan. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan
beragam karena pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan berupa barang
maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini penjual harus memberikan
kualitas produk dan penyaluran produk yang dapat diterima dengan baik, karena
bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada pesaing.
Globalisasi
menyebabkan
peta
persaingan
perusahaan
menjadi
inkonsistensi. Perusahaan-perusahaan harus beradaptasi dan melakukan inovasi
2
besar-besaran, tidak sedikit dan hampir semua perusahaan merubah pola
sistemikasinya agar dapat bertahan di bisnisnya. Perusahaan terus-menerus
melakukan modifikasi di bidang pemasaran yang merupakan salah satu fokus
orientasi dalam tulang punggung kelanjutan bisnis kedepan.
Pemasaran konservatif yang berbasis pada periklanan dan penjualan tidak
dapat menjawab kebutuhan dan keinginan pelanggan pada saat ini. Menurut
Kotler dan Keller (2009:5), pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain. Perspektif konsumen pada saat ini kualitas,
harga, fitur, dan benefit produk adalah sebagai sesuatu yang terintegritas dalam
identitas produk. Konsumen yang berpengalaman, memiliki harapan yang tinggi
atas produk dan pelayanan yang diinginkan. Banyaknya alternatif produk pilihan,
kecepatan pelayanan, kenyamanan dan kemudahan dalam produk merupakan
yang diinginkan oleh mereka.
Perusahaan yang memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan
berkualitas tinggi tidak diragukan lagi akan mengungguli pesaingnya yang kurang
berorientasi pada pelayanan, karena kuncinya adalah memenuhi atau melebihi
harapan kualitas produk sesuai harapan pelanggan. Jika pelanggan mendapatkan
kualitas produk di bawah standar yang diharapkan maka akan hilanglah
kepercayaan dan kesetiaan pelanggan sehingga mereka tidak akan berminat lagi,
sebaliknya jika pelanggan mendapatkan produk yang memenuhi atau melebihi
harapannya sehingga mereka merasa puas maka mereka akan kembali untuk
membeli atau menggunakan produk perusahaan tersebut.
3
Salah satu aspek yang akan mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan
dalam memasarkan produknya dapat dilakukan melalui kualitas produk atau jasa,
brand image, promosi dan pelayanan yang baik yang mana hal ini dapat
membentuk citra yang baik di mata konsumen, yang akhirnya akan meciptakan
kepuasan pelanggan, karena tidak terpenuhinya kepuasaan inilah yang
menyebabkan saat ini konsumen cenderung menunjukkan perilaku yang tidak
loyal. Padahal bagi pemasar, pelanggan yang puas dan loyal merupakan peluang
untuk mendapatkan pelanggan baru, loyalitas atau kesetiaan ini pula digunakan
sebagai barometer kelangsungan hidup perusahaan, karena dengan memiliki
konsumen yang setia artinya produk mereka akan terus dibeli dan digunakan
sehingga hal ini akan berdampak pada tingkat kenaikan penjualan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2011:242) menjelaskan bahwa “Kualitas
produk mempunyai dua dimensi yaitu level dan consistency”. Produk yang akan
dibuat ditentukan terlebih dahulu level kualitas produk mana yang akan dipilih,
kemudian kualitas level rendah atau level tinggi akan mengartikan consistency
kualitas suatu produk.
Ciri utama suatu perusahaan sukses adalah karena brand. Apakah
perusahaan tersebut punya brand? Sebab tanpa brand sebuah perusahaan hanya
mengandalkan nasib baik saja. Meskipun dalam bisnis nasib selalu berperan,
namun dengan adanya brand yang kuat suatu perusahaan akan memperoleh
keuntungan laba lebih besar. Jadi berbeda dengan orang yang menjalankan
usahanya tanpa brand. Bagi perusahaan yang menjalankan roda usahanya melalui
brand, tidak saja sekedar mempunyai brand tapi ia harus memperjuangkan brand
tersebut.
4
Brand image merupakan keseluruhan persepsi terhadap suatu merek yang
dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Brand
image dibangun berdasarkan pemikiran ataupun pengalaman yang dialami
seseorang terhadap merek yang bersangkutan. Brand image adalah sekumpulan
asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Brand image juga
merupakan keseluruhan dari persepsi konsumen mengenai merek tersebut, atau
bagaimana cara mereka memandangnya yang mungkin tidak serupa dengan
identitas merek. Pengertian mudahnya citra merek adalah sekumpulan asosiasi
yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu. Brand Image dapat
disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia.
Dapat diingatnya sebuah merek oleh konsumen juga didukung oleh asosiasi
pada merek tersebut. Asosiasi merek yang dapat membentuk brand image menjadi
dasar bagi konsumen dalam keputusan pembelian. Asosiasi merek dapat berupa
manfaat, harga, dan atribut produk. Sebuah merek produk yang dapat memberikan
manfaat yang besar bagi konsumen, memiliki harga yang terjangkau, serta desain
kemasan yang menarik perhatian dapat memberikan alasan bagi konsumen untuk
membeli dan menggunakan merek tersebut.
Perilaku konsumen sekarang ini semakin dinamis. Hal ini dibuktikan
dengan perilaku membeli konsumen yang tidak lagi hanya terbatas pada
kebutuhan akan fungsi dari suatu produk, harga produk atau manfaat dari suatu
produk tetapi sudah dikaitkan dengan merek yang dapat memberikan citra khusus
bagi konsumen. Kekuatan merek sebuah produk yang dimiliki suatu perusahaan
merupakan hasil dari penerapan strategi yang baik dalam pembentukan merek.
5
Produk yang berkualitas akan memberikan nilai kepuasan yang tinggi bagi
konsumen. Bila suatu produk telah memiliki nilai baik di mata konsumen maka
salah satu yang paling diingat oleh konsumen adalah merek dari produk tersebut.
Menurut Sumarwan Pengertian diferensiasi Keunggulan differensisi adalah
perbedaan nilai yang dipersepsikan pelanggan sehingga mempunyai preferensi
terhadap perusahaan tertentu, dibanding perusahaan lainnya (Sumarwan 2011:55).
Segencar apapun persaingan yang ada di pasar, konsumen tetaplah sebagai
penentu dalam membuat keputusan pembelian. Pilihan-pilihan produk yang
ditawarkan tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi pengambilan
keputusan membeli bagi konsumen. Pasar hanya menyediakan berbagai pilihan
produk dan merek yang bermacam-macam. Namun pada akhirnya, konsumen
yang memiliki hak untuk bebas memilih apa dan bagaimana produk yang nantinya
akan mereka konsumsi.
Pengaruh gaya hidup dan sikap konsumen terhadap perilaku pembelian
secara umum bergantung pada keterlibatan konsumen dalam pembelian.
Keterlibatan yang tinggi dari konsumen dalam pembelian akan dipengaruhi oleh
tingginya hubungan antara kepercayaan terhadap merek. Ketika konsumen
mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu merek, maka ia akan sangat
terlibat dan sangat selektif dalam keputusan pembeliannya.
Samsung adalah perusahaan yang berdedikasi untuk membuat dunia yang
lebih baik melalui berbagai bisnis yang hari ini diantaranya adalah teknologi
tingkat tinggi, semikonduktur, peralatan elektronik, handphone dan banyak lagi.
Perusahaan utama kami, Samsung Electronics, memimpin pasar global dibidang
6
pembuatan barang elektronik teknologi tinggi dan media digital. Melalui inovasi,
produk andal dan layanan-layanan, orang-orangberbakat, pendekatan bertanggung
jawab pada bisnis dan warga Negara global, juga kolaborasi dengan partnerpartner kami serta pelanggan, Samsung membawa dunia ke arah baru yang
imajinatif.
Pemimpin digital, warga global yang bertanggung jawab, keluarga
perusahaan dalam berbagai bidang, bisnis yang beretika, Samsung memiliki
semua itu, bahkan lebih banyak lagi. Di Samsung Group dan Samsung
Electronics, produk, orang-orang, dan pendekatan kami terhadap bisnis ditangani
dengan standar tertinggi agar kami dapat memberikan kontribusi secara lebih
efektif untuk dunia yang lebih baik.
Dalam penelitian ini peneliti memilih produk handphone Samsung, karena
produk handphone Samsung adalah penyumbang terbesar pendapatan dan sangat
laku bila dibandingkan dengan produk lainnya yang di jual oleh Top Selular Roxy
Mas - Jakarta Barat selama ini. Top Selular merupakan perusahaan penyedia
produk dan layanan handphone dan aksesorisnya dari beberapa merek yang sudah
tidak asing di Indonesia, antara lain : Nokia, Samsung, LG, Sony Ericson,
Motorola, Nexian dan lain-lain. Aktivitas usaha perusahaan dilakukan melalui
jalur distribusi dan ritel dengan tujuan mewujudkan visi perusahaan: Menjadi
pilihan pertama untuk pelanggan/konsumen dalam meyediakan peralatan
telekomunikasi
serta
misi
Perseroan:
Menjadi
pilihan
pertama
untuk
pelanggan/konsumen dengan meyediakan kualitas terbaik dan nilai produk,
pelayanan setelah penjualan atau purna jual yang baik dan memuaskan
konsumennya.
7
Melihat perkembangan yang begitu cepat dan pesat mengenai handphone
Samsung, oleh karena itu fokus penelitian ini akan melihat pengaruh variabelvariabel kualitas produk dan brand image yang akan berdampak pada keputusan
pembelian akan produk handphone Samsung pada Top Selular Roxy Mas Jakarta barat.
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan di atas maka
penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut dalam skripsi ini dengan
judul:
“PENGARUH
KUALITAS
PRODUK
DAN BRAND IMAGE
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG
PADA TOP SELULAR ITC ROXY MAS JAKARAT BARAT ”
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian di atas, maka adapun masalah-masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi mengenai kualitas produk handphone Samsung pada
Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta Barat ?
2. Bagaimana persepsi mengenai brand image produk handphone Samsung
pada Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta Barat ?
3. Adakah pengaruh kualitas produk dan brand image terhadap keputusan
pembelian handphone Samsung pada Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta
Barat, secara parsial ?
4. Adakah pengaruh kualitas produk dan brand image terhadap keputusan
pembelian handphone Samsung pada Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta
Barat, secara simultan ?
8
1.3
Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan batasan-batasan hanya
pada variabel-vatriabel penelitian antara lain adalah kualitas produk dan brand
image serta keputusan pembelian handphone Samsung (Studi kasus pada Top
Selular ITC Roxy Mas Jakarta Barat) dalam rentang waktu penelitian bulan Juni
2012 - Agustus 2012 yang dilakukan di lokasi Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta
Barat.
1.4
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai kualitas produk
handphone Samsung pada Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta Barat.
2. Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai brand image produk
handphone Samsung pada Top Selular ITC Roxy Mas Jakarta Barat.
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan brand image terhadap
keputusan pembelian handphone Samsung pada Top Selular ITC Roxy
Mas Jakarta Barat, secara parsial.
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan brand image terhadap
keputusan pembelian handphone Samsung pada Top Selular ITC Roxy
Mas Jakarta Barat, secara simultan.
1.5
Manfaat Penulisan
Skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori
maupun praktek dibidang manajemen pemasaran terutama tentang
9
pengaruh kualitas produk dan brand image terhadap keputusan
pembelian.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini mengungkapkan berbagai informasi mengenai pengaruh
kualitas produk dan brand image terhadap keputusan pembelian,
sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam
menyempurnakan pelaksanaan kualitas produk dan brand image.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
bagi penelitian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan
dengan kualitas produk dan brand image dan keputusan pembelian.
Download