Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc Jenis Tugas : Kelompok Tgl. Penyerahan : 18 Agustus 2011 Oleh : Agies Soja Frisyalina P056100022.35E SEKOLAH PASCA SARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif, dimana perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut bisa dikatakan sebagai perusahaan yang mampu untuk mengimplementasikan pengembangan dan pemanfataan teknologi ke dalam perusahaan/korporasi. Penggunaan internet di masa kini tentunya sudah mengalami perkembangan dan pemberian manfaat yang signifikan pada bidang bisnis. Hal tersebut terutama dirasakan manfaatnya oleh perusahaan skala besar, karena implementasi penerapan internet mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan khususnya bagi kelancaran proses-proses bisnis. Salah satu jenis implementasi teknologi, yang sering digunakan untuk meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk, adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce). Penerapan e-commerce tidak terbatas pada pemasaran melalui jaringan internet, namun juga untuk memasarkan berbagai macam produk dan atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Pemanfaatan ecommerce digunakan dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat memanfaatkan suatu layanan secara online yang berupa e-commerce. Saat ini, mayoritas perusahaan mengenalkan dan memasarkan produknya pada masyarakat dengan memanfaatkan sistem e-commerce. Sistem ini terbilang efisien dan efektif digunakan dalam kegiatan bisnis. Salah satu perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah PT Telkomsel yang merupakan salah satu perusahaan GSM ternama di Indonesia. Selain memanfaatkan sistem e-commerce, untuk memenangkan persaingan di dunia bisnis, sebuah perusahaan perlu mengidentifikasi kondisi pesaing di industri sejenis. Salah satu implementasi persaingan yang penting diperhatikan perusahaan adalah strategi para pesaing dan pendatang baru, perkembangan pangsa pasar yang dikuasai dan reaksi pasar terhadap produk pesaing. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan dalam identifikasi pesaing adalah menyusun daftar pesaing dan strategi yang mereka lakukan untuk memenangkan pasar. Menanggapi para pesaing di industri sejenis tersebut, perusahaan perlu mengambil keputusan manajemen yang handal dalam penyusunan strategi untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Terdapat berbagai jenis strategi bisnis untuk memenangkan persaingan, misalnya strategi harga, differensiasi produk dan inovasi. Memanfaatkan kemajuan teknologi serta sikap tanggap terhadap pesaing dan fokus pada strategi bisnis perusahaan merupakan hal-hal yang penting dilakukan dalam perusahaan untuk memenangkan persaingan. 1.2 Tujuan Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum tujuan dari penulisan paper ini adalah : 1. Mengidentifikasi usaha e-commerce yang dilakukan oleh Telkomsel, 2. Mengidentifikasi kompetitor potensial dari layanan e-commere Telkomsel, 3. Mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh Telkomsel dalam menjaankan usaha e-commerce, 4. Mengidentifikasi model bisnis e-commerce yang digunakan oleh Telkomsel. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Persaingan Strategi persaingan perusahaan dapat didefinisikan menggunakan beberapa dimensi yang membedakan perusahaan dalam industri, yang pada gilirannya harus mengkontribusikan relatif perfomancenya dalam industri. Pengambilan keputusan strategi bisnis sangat penting dalam memenangkan persaingan. Secara umum terdapat 5 jenis strategi menghadapi persaingan tersebut. Berikut penjelasan masing-masing strategi tersebut. 2.1.1 Cost Leadership Strategy Cost Leadership strategy merupakan salah satu generic strategy. Strategi ini dilakukan dengan cara memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dengan kualitas yang relatif sama dibandingkan dengan para pesaingnya. Model strategi ini berguna untuk menggambarkan pola pengembangan keunggulan kompetitif perusahaan. Pada dasarnya strategi ini bermaksud untuk meminimkan biaya pengeluaran operasional dalam suatu industri (Stahl & Grigsby, 1997). Menurut Reid (1993), cost leadership didorong oleh adanya keinginan untuk mencapai efisiensi usaha baik menurut ukuran, skala, cakupan, dan pengalaman kualitatif. Strategi ini bertujuan untuk mengeksploitasi skala produksi, ruang lingkup/skala yang terdefinisikan dengan baik dan pendekatan ekonomi lainnya, yang diharapkan pada akhirnya penggunaan teknologi tinggi tersebut akan mampu menghasilkan produk berstandar tinggi Untuk dapat menjalankan strategi ini, perusahaan perlu memiliki economies of scale lebih tinggi atau memiliki keunggulan dalam produktivitas. Dengan kata lain, perusahaan yang mengarahkan dirinya menjadi produsen yang low-cost dalam industri untuk setiap level kualitas, maka perusahaan tersebut telah menjalankan strategi ini (Porter, 2008). Strategi ini mempunyai dua macam strategi turunannya, yaitu 1) produk dijual dalam rata-rata harga industri untuk meraih keuntungan yang lebih besar dari pesaing, dan 2) produk dijual dibawah rata-rata harga industri untuk meraih market-share yang lebih luas. Pada beberapa tahun terkahir, semakin banyak perusahaan yang memilih mencampurkan strategi perusahaan agar bisa menjadi market leader (Davidson, 2004). 2.1.2 Differentiation Strategy Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 2003). Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini : Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan. Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut. Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan. 2.1.3 Innovation Strategy Innovation dapat diartikan memperkenalkan ide baru ke pasar dalam bentuk barang dan jasa yang baru atau perbaikan dalam organisasi atau proses Strategi inovasi berkaitan dengan perubahan radikal pada model bisnis yang dijalankan atau pada strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan. Strategi ini mencakup pada strategi penciptaan pertumbuhan, produk baru, model layanan atau bisnis yang mampu mengubah pola permainan pasar serta menghasilkan nilai baru yang signifikan bagi konsumen, pelanggan, maupun perusahaan (Palmer & Kaplan, 2007). 2.1.4 Growth Strategy Strategi pertumbuhan digunakan perusahaan untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. Selain itu, strategi ini juga digunakan untuk mendiversifikasi dan mengintegrasikan produk dan jasa lainnya. Strategi ini sering diartikan sebagai sarana dimana sebuah organisasi berencana untuk mencapai tujuan dalam peningkatan volume dan omset. Empat macam strategi pertumbuhan berupa penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, dan diversifikasi. 2.1.5 Alliance Strategy Aliansi adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Strategi aliansi pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi, risiko, dan pendanaan. Strategi aliansi terkait pula dengan konsep seperti koalisi internasional, jaringan strategis, dan joint venture. 2.2 E-Commerce E-commerce atau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Dasril (2010) menyatakan bahwa Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Definisi yang hampir sama dinyatakan oleh Selanjutnya Yuan gao dalam Encyclopedia of information science and technology(2005) dikutip oleh Lestari (2011) , menyatakan e-commerce adalah Penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transaksi komersial . E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011. Transaksi jual beli dengan model e-commerce memiliki beberapa keuntungan. Fuady (2011) menyatakan kekuatan dari e-commerce di Indonesia, diantaranya: 1. Kenyamanan membeli via Internet Dari depan komputer di rumah sendiri, kantor atau warnet. Ini menghemat waktu dan usaha, pembayaran mudah, Apalagi generasi muda Indonesia masa kini mulai tidak segan-segan lagi untuk memesan barang-barang via Internet. 2. Harga yang kompetitif Ini disebabkan perusahaan-perusahaan ecommerce tidak perlu menanam uang untuk stok dan menyewa showroom dan efisiensi-efisiensi lainnya 3. Populasi Indonesia Indonesia dengan populasi penduduk ratusan juta adalah potensi yang luar biasa besar, jika daya belinya sudah meningkat. 4. Infrastruktur Internet. Infrastruktur Internet Indonesia mungkin bukan yang terbaik, namun termasuk cukup merata – terutama berkat Wasantara.Net. Dan di pusat-pusat ekonomi (Jakarta, dan lain-lain) banyak pilihan ISP (Internet Service Provider) dan WarNet (Warung Internet) sehingga mudah untuk mengakses Internet. 5. SDM yang sedang berkembang Generasi muda Indonesia potensinya cukup menjanjikan. Monitoring di berbagai forum di Internet menunjukkan peningkatan prosentase generasi muda yang ahli dalam hal teknis komputer – yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor e-commerce. Wibawa (2011) menyatakan bahwa E-commerce memiliki sejumlah kekurangan, diantaranya: 1. Isu Security 2. Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan 3. Ketidaktepatan waktu pengiriman barang. 4. Faktor keamanan transaksi seperti keamanan metode pembayaran merupakan salah satu hal urgen bagi konsumen. Masalah ini penting sekali diperhatikan karena terbukti mulai bermunculan kasus-kasus dalam e-commerce yang berkaitan dengan keamanan transaksi, mulai dari pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses illegal ke sistem informasi (hacking) perusakan website sampai dengan pencurian data. 2.3 Web Business Model Merupakan suatu model yang digunakan users untuk menghubungkan beberapa pihak yang terlibat. Ada beberapa model web bisnis yang diterapkan atau yang digunakan oleh pengguna antara lain adalah brokerage model yang menghubungkan antara beberapa pihak yaitu B2B, B2C, dan C2C, Advertising model yang mengisi websitenya dengan berbagai konten yang menari agar dikunjungi banyak pengunjung, dan affiliate model merupakan model yang digunakan oleh user pemula yang baru terjun ke bisnis internet. Ketiga model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, akan tetapi pada intinya, model tersebut digunakan untuk memperkenalkan produk dan menarik sebanyak-banyaknya pengunjung ke website yang telah digunakan. BAB III IDENTIFIKASI PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Gapura Shop PT Telkomsel merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi selular terdepan di Indonesia berdasarkan pangsa pasar. Perusahaan didirikan pada tanggal 26 Mei 1995 dengan menyediakan layanan selular GSM dual band 900/1800 MHz. Adapun jenis produk perdana yang ditawarkan adalah kartu prabayar SimPATI dan Kartu AS, serta layanan pasca bayar kartu HALO. Selama 15 tahun beroperasi, Tekomsel terus mempertahankan market share dan menjadi yang terdepan dalam mobile lifestyle. Bahkan, pada akhir juni 2010, perusahaan memiliki 88.32 juta pelanggan atau mewakili 47% pasar layanan selular. Meskipun demikian, kondisi persaingan yang semakin ketat dalam industri telekomunikasi mengakibatkan pertumbuhan revenue core bisnis (voice dan SMS) Telkomsel mengalami penurunan, sehingga mendorong perusahaan untuk mencari sumber revenue baru. Saat ini, dalam industri Telekomunikasi muncul suatu istilah “dumb pipe”. Putra (2011) menyatakan bahwa istilah dumb pipe merujuk pada suatu kondisi saat operator hanya sebagai penyedia jalur, koneksi cepat dan stabil tanpa perduli dengan potensi nilai lebih yang ada dalam pipa tersebut. Perusahaan Apple adalah contoh nyata dari fenomena dumb pipe yang dialami oleh operator di Indonesia. Apple memanfaatkan jaringan yang dimiiki oleh Telkomsel untuk menawarkan aplikasi, wallpaper, dan ringtones melalui iTunes. Dalam hal ini, Telkomsel hanya memperoleh revenue dari akses data, sedangkan Apple dapat menjual layanannya dengan nilai yang didapat tentunya lebih tinggi. Anonim dalam artikelnya E-Commerce di Indonesia: Tahun 2011 Baru Permulaan Chairman Sharing Vision mengutip pernyataan Dimitri Mahayana dari Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35 triliun. Jumlah ini tentu sebuah angka fantastis yang menunjukkan potensi besar dari sistem e-commerce di Indonesia. Hal ini mendorong Telkomsel untuk mengembangkan forum jual beli Gapura shop Gapura shop adalah bisnis e-commerce yang dibuat oleh Telkomsel pada tahun 2011. Diharapkan keberadaannya dapat meningkatkan revenue perusahaan serta memberikan value tambahan bagi para pelanggan existing dan Telkomsel tidak menjadi dumb pipe. 2.2 Deskripsi Layanan Gapura Shop sebagai layanan e-commerce yang dapat diakses oleh masyarakat umum untuk mengirimkan iklan singkat ataupun mendapatkan informasi mengenai suatu produk/ jasa. Cara beriklan di gapura shop sangat mudah, yaitu: 1. Melakukan pendaftaran Pendaftar dapat mengisi form yang disediakan di http://www.gapuraku.com. Adapun syarat yang harus dipenuhi adalah harus memiliki nomor Telkomsel karena setiap notifikasi atas iklan yang dipasang akan dikirimkan melalui SMS . Selanjutnya pendaftar harus mengirimkan SMS dengan format: REG GAPURA, kirim ke 2540 untuk mendapatkan user id dan password. Biaya pengiriman SMS gratis. 2. Klik icon “Pasang Iklan” kemudian isi informasi yang dibutuhkan Adapun sumber keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui layanan ini, yaitu: 1. Pemasangan iklan berbayar Pelanggan dapat memilih apakah akan memasang iklan yang berbayar atau tidak. Perbedaannya, pada pemasangan iklan berbayar terdapat fitur auto sundul. Adapun tariff untuk iklan berbayar: 2. Upload foto Foto yang diupload dapat melalui 2 cara, yaitu up load ataupun dikirim via MMS (Rp. 500). 3. Notifikasi SMS Apabila pihak yang memasang iklan ingin mendapatkan notifikasi SMS atas komentar untuk iklan, pesan pelanggan, dan komentar yang dibalas oleh pemasang, maka akan dikenakan tarif Rp. 500 yang dipotong dari pulsa. BAB III IDENTIFIKASI KOMPETITOR POTENSIAL 3.1 Rival Kalakota, Kumar dan Sharma dalam O’Brien dan Marakas (2008) menyatakan bahwa e-commerce telah merubah bentuk dari kompetisi, mempercepat tindakan, dan melancarkan interaksi, produk, dan pembayaran dari pelanggan kepada perusahaan atau perusahaan kepada suplier. Yuan Gao dalam Ari (2010) menyatakan bahwa e-commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transaksi komersial. Magfirah (2009) meyatakan bahwa di Indonesia, fenomena ecommerce ini sudah dikenal sejak tahun 1996 dengan munculmya situs http://www.sanur.com/ sebagai toko buku online pertama. Sejak saat itu, mulai bermunculanlah berbagai situs yang melakukan e-commerce. Saat ini, menurut Anonim (2010) dalam artikelnya Analisis Forum Jual Beli di Kaskus menyatakan bahwa salah satu bentuk e-commerce yang saat ini popular adalah forum jual beli. Yanhasiholan (2011) menyatakan bahwa forum jual beli melibatkan langsung perekonomian Indonesia dan banyak menimbulkan peluang baru. Telkomsel mendirikan Gapura Shop yang merupakan forum jual beli online pada tahun 2010 sebagai bentuk strategi untuk beralih dari dumb pipe menjadi smart pipe. Hal ini menjadikan perusahaan menjadi operator yang tidak hanya menyediakan jaringan dengan akses yang cepat, tetapi mampu untuk menciptakan peluang revenue baru atas jaringan yang dimilikinya. Namun, tentunya keberhasilan dalam forum online dipengaruhi oleh keberadaan rival atau kompetitor. Rangkuti (1997) menyatakan bahwa rival atau kompetitor potensial adalah perusahaan atau organisasi yang juga berusaha untuk melayani pasar target atau segmen target yang sama dengan yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut Kotler (2003) menyatakan bahwa pesaing yang paling berbahaya adalah perusahaan yang paling mirip perusahaan anda. Berdasarkan definisi tersebut, maka kompetitor potensial dari Gapura Shop, yaitu: 1. Kaskus Kaskus berdiri sejak 6 November 2000 di Washington, Amerika Serikat. Tujuan awal dari didirikannya komunitas ini adalah untuk mempersatukan anak bangsa yang berada di dalam / luar negeri dalam satu Komunitas. Pada bulan Agustus 2005, situs Kaskus mendapatkan penghargaan sebagai "The Best Indonesian Community" oleh PC Magazine Indonesia, pada saat itu member Kaskus sudah mencapai 110.000 anggota. Salah satu forum yang digemari pada komunitas online ini, adalah forum jual beli (FJB). Abdillah (2011) menyatakan bahwa FJB KASKUS ini sendiri adalah sebuah website yang menyediakan wadah pertemuan online antara para pejual & pembeli pada umumnya serta Kaskuser (sebutan untuk pengguna Kaskus) pada khususnya. 2. Detik Forum Forum jual beli pada detik forum dapat diakses pada http://forum.detik.com/. Pada forum jual beli ini terdapat beberapa produk yang ditawarkan jasa, kendaraan, otomotif, fashion, dan produk/jasa lainnya. 3.2 New Entrant Pendatang baru (new entrant) akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar dan sering kali sumber daya yang substansial. Pearce & Robinson (2009) menyatakan bahwa Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi. Apabila hambatan bagi masuknya pendatang baru cukup tinggi dan tindakan balasan dari pesaing/ kompetitor sangat tajam, maka tidak akan memberikan ancaman yang serius ketika masuk. Irawan (2011) menyatakan bahwa Semakin kuat barrier to entry, semakin aman posisi pemain lama di dalam industri tersebut. Rintangan untuk masuk untuk membangun forum jual beli bisa dikatakan cukup kecil, sehingga memungkinkan banyak pendatang baru untuk masuk. Beberapa pendatang baru tersebut diantaranya: 1. Permisi Forum Permisi forum didirikan pada 14 Februari 2011oleh Bahtiar dan Julian. Pada Juli 2011, forum telah dikunjungi sekitar 29.000 visitor sejak berdirinya. Tampilannya yang user friendly dan cenderung mirip kaskus menjadikannya potensial untuk menjadi kompetitor bagi Gapura. 2. Forumkami Forum ini menyediakan jual beli barang yang berdiri sejak 28 Desember 2010. Hingga saat Juli 2011 telah dikunjungi 16.000 visitors. Jumlah pengunjung yang besar dalam waktu 7 bulan membuktikan bahwa forum ini memiliki potensi untuk menjadi pesaing yang perlu diperhitungkan. 3.3 Subtitute Pearce & Robinson (2008) menyatakan bahwa keberadaan subsitusi tidak hanya membatasi laba pada saat normal tetapi juga mengurangi keuntungan besar ketika pasar meledak. Porter (2008) menyatakan bahwa produk substitusi melakukan fungsi yang sama atau mirip dengan produk industri dimaksud melalui bentuk yang berbeda. Subhan (2009) menyatakan bahwa Semakin banyak dan dekat substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Berdasarkan definisi tersebut maka, subsitusi dari Gapura shop adalah toko fisik, online store, dan media cetak Penjual dapat menjual produknya di toko fisik, tentunya hal ini dapat memberikan pengalaman bagi pembeli untuk melihat produk ataupun merasakannya, namun berbelaja pada jenis toko tersebut dibatasi oleh waktu dan tempat. Apabila penjual mau mebuat toko online, maka dapat diakses oleh siapa saja tanpa perduli hambatan jarak dan waktu, namun, dibutuhkan keahlian khusus untuk membangun website sendiri. Penjualan produk melalui media cetak seperti koran membutuhkan biaya yang relatif mahal dibandingkan menggunakan forum jual beli online. BAB IV IDENTIFIKASI STRATEGI Kompetisi adalah ciri positif dari sebuah bisnis. O’ Brien dan Marakas (2008) menyatakan bahwa perusahaan mampu untuk bertahan dan sukses dalam jangka panjang apabila mampu untuk mengembangkan strategi yang mampu menghadapi competitive force, yaitu ancaman dari persaingan industri, pendatang baru, pembeli, menghadapi competitive force, pemasok dan subsitusi. Dalam perusahaan dapat mengimplementasikan competitive strategic yang dapat dilihat pada gambar berikut. Tujuan utama dari Telkomsel untuk membangun Gapura Shop adalah meningkatkan revenue dan mempertahankan pelanggan existing. Hal ini dapat tercapai dengan menggunakan strategi innovation. O’Brien dan Marakas (2008) mendefinisikan innovation strategy cara baru untuk menjalankan bisnis. Hal ini berarti mengembangkan produk atau jasa unik atau masuk ke pasar ceruk. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan melakukan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk atau jasa sehingga berbeda dengan bisnis yang biasanya dijalankan. Gapura Shop menjalankan innovation strategy dengan menawarkan SMS notifikasi dan upload foto produk melalui MMS. SMS Notifikasi merupakan fitur yang ditawarkan secara optional. Penjual dapat memilih jenis SMS yang diterima, diantaranya : komentar untuk iklan, pesan pelanggan, dan komentar yang dibalas oleh pemasang, maka akan dikenakan tarif Rp. 500 yang dipotong dari pulsa. Upload foto dapat dilakukan melalui MMS dengan tarif Rp. 500/ foto. Dengan penawaran layanan SMS notifikasi Telkomsel melalui Gapura Shop mampu untuk melakukan penciptaan revenue baru atas SMS notifikasi dan MMS, serta mempertahankan pelanggan karena penjual harus memiliki nomor Telkomsel agar dapat akses ke website. BAB V IDENTIFIKASI MODEL BISNIS Wikipedia menyatakan bahwa model bisinis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai, baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Hal tersebut menyebabkan istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional Michael Rappa dalam dikutip dari Danang (2011) menyatakan bahwa model bisnis e-commerce terdiri atas: 1. Brokerage Lukmana (2011) menyatakan brokerage adalah model bisnis yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. Contoh: Kutubuku.com. Saat ini, Gapura Shop belum melakukan kegiatan sebagai broker/penghubung, karena saat ini masih berbentuk fórum jual beli, yang memungkinkan para penjual untuk memasang iklan sebagai upaya melakukan penjualan 2. Advertising Model ini merupakan perpanjangan dari model siaran media tradisional. Dalam kasus ini, situs web, menyediakan konten (biasanya gratis) dan jasa (seperti email, IM, blog) yang berisi pesanpesan iklan dalam bentuk iklan banner. Iklan banner dapat menjadi sumber utama atau satu-satunya pendapatan. Model iklan dikatakan berhasil /baik ketika volume lalu lintas penampil besar atau sangat spesifik, contoh: kaskus.us. Gapura Shop menggunakan jenis model bisnis ini, karena penjual dapat memasang iklan atas produknya. Adapun revenue yang diperoleh adalah dari MMS untuk upload foto, biaya pasang iklan dan SMS notifikasi. 3. Infomediary Data tentang konsumen dan kebiasaan konsumsi mereka sangat berharga, terutama ketika informasi digunakan untuk menargetkan kampanye pemasaran. Data yang dikumpulkan secara independen yaitu tentang produsen dan produk. Berguna untuk konsumen ketika mempertimbangkan pembelian. Beberapa perusahaan berfungsi sebagai infomediaries (perantara informasi) membantu pembeli dan/atau penjual memahami pasar tertentu. Saat ini, sebagai fórum jual Gapura shop belum menggunakan model bisnis infomediary. 4. Merchant Grosir dan pengecer barang dan jasa. Penjualan dapat dibuat berdasarkan daftar harga atau melalui lelang, contoh: bukukita.com, bhineka.com, gramediaonline.com. Gapura Shop merupakan fórum jual beli sehingga tidak melakukan penjualan secara langsung kepada pelanggan. 5. Manufacture (direct) Perusahaan brick dan mortar yang telah memiliki bisnis sendiri membuat web penjual dengan tujuan: a. Memperpendek rantai distribusi produk dengan akses langsung ke pemakai. b. Meningkatkan pelayanan dan mengetahui kebutuhan pelanggan secrara langsung. Adapun beberapa contoh bisnis yang menggunakan model ini, yaitu: dapurcoklat.com, gramediaonline.com. Gapura Shop saat ini belum melakukan kegiatan memproduksi dan menjual produk secara langsung karena masih fokus untuk memberikan layanan nilai tambah kepada penjual yang merupakan pelanggan Telkomsel untuk menjual roduknya melalui fórum jual beli. 6. Affiliate Berbeda dengan portal umum, yang berusaha untuk mendorong volume lalu lintas ke satu situs. kesempatan pembelian kepada Model afiliasi, memberikan semua orang yang mungkin mengakses. Hal ini dilakukan dengan menawarkan insentif keuangan (dalam bentuk persentase dari pendapatan) untuk situs mitra afiliasi. Gapura Shop saat ini nampaknya belum melakukan Affiliate dengan perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri. 7. Community Kelangsungan hidup model community didasarkan pada loyalitas pengguna. Pendapatan dapat didasarkan pada penjualan produk tambahan dan jasa atau kontribusi sukarela; atau pendapatan yang bisa dikaitkan dengan iklan kontekstual dan langganan untuk layanan premium, contoh: kaskus.us, Indowebster.web.id. Gapura Shop tidak memiliki komunitas dalam pelaksanaan bisnisnya, karena murni hanya sebagai forum jual beli saja. 8. Subcription Pengguna secara periodik dikenakan biaya berlangganan terhadap layanan : harian, bulanan atau tahunan. Sehingga hal ini tidak biasa untuk menggabungkan konten gratis dengan konten premium (yaitu : pelanggan atau hanya anggota), co: info ADN. Gapura Shop belum menerapkan model subcription saat ini. 9. Utility Layanan didasarkan pada tingkat penggunaan yang sebenarnya. Misalnya digunakan untuk layanan : air, listrik, layanan telpon jarak jauh. Penyedia layanan Internet (ISP) di beberapa bagian dunia beroperasi sebagai utilitas, pembayaran pelanggan untuk menit koneksi, contoh Internet Service Provider. Gapura Shop tidak menggunakan model bisnis ini. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penulisan paper ini, diantaranya: 1. Gapura shop merupakan layanan e-commerce dari PT Telkomsel yang dapat diakses oleh masyarakat umum untuk mengirimkan iklan singkat ataupun mendapatkan informasi mengenai suatu produk/jasa. 2. Rival potensial bagi Gapura Shop adalah kaskus dan detik forum. Sedangkan new entrant dalam forum jual beli adalah permiso.com dan forumkami.com. Adapun subsitusi dari forum jual beli adalah toko fisik, toko online, dan iklan di media cetak. 3. Tujuan utama dari Telkomsel untuk membangun Gapura Shop adalah meningkatkan revenue dan mempertahankan pelanggan existing. Hal ini dapat tercapai dengan menggunakan strategi innovation. 4. Model bisnis yang dikembangkan oleh Gapura Shop adalah advertising karena penjual dapat memasang iklan atas produknya. Adapun revenue yang diperoleh adalah dari MMS untuk upload foto, biaya pasang iklan dan SMS notifikasi. 6.2 Saran Adapun saran dari penulisan paper ini, yaitu: 1. Telkomsel melalui Gapura Shop bisa mengembangkan ke bisnis komunitas terutama dengan target simPATI zone atau Gen Asik, yang saat ini memang sudah terbentuk, tetapi belum memiliki media untuk saling berinteraksi satu sama lain. 2. Telkomsel perlu meningkatkan brand awareness atas Gapura Shop dengan pengiriman SMS broadcast ke pelanggan existing, maupun iklan di media elektronik dan cetak. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Analisis Forum Jual Beli di Kaskus. http://indoshareweb.blogspot.com/2010/07/analisis-forum-jual-beli-dikaskusus.html. (diakses 17 Juli 2011). Anonim. 2011. Aliansi Strategis. http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/22/aliansi-strategis/. (diakses 24 Juli 2011). Anonim. 2011. Pengertian E-Commerce. http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/. (diakses 24 Juli 2011). Anonim. 2011. Pengertian Growth Strategy. http://www.businessdictionary.com/definition/growth-strategy.html. (diakses 26 Juli 2011). Anonim. 2011. Pengertian Innovation. http://www.business.gov/phases/launching/are-you-ready/glossary.html. (diakses 24 Juli 2011). Anonim. 2011. Strategi Biaya Rendah. http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/14/strategi-biaya-rendah/. (diakses 24 Juli 2011). Anonim. 2011. E-Commerce di Indonesia: Tahun 2011 Baru Permulaan. http://blog.bukatokoonline.net/e-commerce-di-indonesia-tahun-2011-barupermulaan.html. (diakses pada 10 Agustus 2011) Abdillah, Muhammad Syarif. 2011. E Commerce: Forum Jual Beli (FJB) Kaskus. http://chalief.blogspot.com/2011/01/e-commerce-forum-jualbeli-fjb-kaskus.html#axzz1UaF0kIGh. (diakses pada 10 Agustus 2011) Ari, Yoga. 2010. Definisi E-Commerce. http://blog.ub.ac.id/yogaari/2010/03/09/definisi-e-commerce/. (diakses pada 17 Juli 2011). Danang. 2011. Jenis Model Usaha E-Commerce. http://dan2nk.wordpress.com/2010/04/22/jenis-model-usaha-ecommerce/#comment-10. (diakses pada 11 Agustus 2011) Dasril. 2010. Pengertian E-Commerce. http://dasril.wordpress.com/. (diakses pada 10 Agustus 2011) Davidson, Bill. 2004. Breaktrough. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey. Fuady. 2011. E-Commerce dan Peluang Implementasi di Indonesia. http://imultidimensi.wordpress.com/2011/06/10/e-commerce-danpeluang-di-indonesia/#comment-138. (diakses pada 10 Agustus 2011) Irawan, Parahita. 2011. Porter’s Five Forces, Tool Analisis Kualitatif Saham yang Ampuh. http://parahita.wordpress.com/2011/06/08/porter%e2%80%99s-fiveforces-tools-analisis-kualitatif-saham-yang-ampuh/#comment-1046. (diakses pada 10 Agustus 2011) Kotler, Philips. 2003. Manajemen Pemasaran. PT Prehalindo. Jakarta. Magfirah, Esther Dwi. 2009. Perlindungan Konsumen dalam E-Commerce. http://adf.ly/411345/http://pkditjenpdn.depdag.go.id/download/index.ph p?Perlindungan%20Konsumen%20Dalam%20E.pdf. (diakses pada 17 Juli 2011). Lestari, Tika. 2011. Penerapan E-Commerce Pada PT Telkom Indonesia. http://blogs.unpad.ac.id/tikalestari/2011/05/05/penerapan-ecommercepada-pt-telkom-indonesia/#comment-7. (diakses pada 10 Agustus 2011) Lukmana, Teddy. 2011. Model Bisnis Umum di E-Commerce. http://tedilukmana.wordpress.com/2011/05/07/model-bisnis-umum-di-ecommerce/#comment-148. (diakses pada 11 Agustus 2011) O’Brien, James A. & George Marakas. 2008. Management Information System. McGraw Hill International Edition. Boston. Palmer, Derrick & Soren Kaplan. 2007. A Framework for Strategic Innovation. Innovation Point LLC. San Francisco. Pearce II, John A. & Richard B. Robinson. 2010. Strategic Management : Formulation, Implementation, and Control. Irwin/McGraw Hill Publisher. Boston. Porter, Michael E. 2008. On Competition, Updated and Expanded Edition. Harvard Business Review. United States of America. Putra, J. Abdi. 2011. “Dumb Pipe” dan “Smart http://blog.abepoetra.com/2011/01/dumb-pipe-dan-smart-pipe/. (diakses pada 15 Juli 2011). Pipe”. Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Reid, Gavin C. 1993. Small Business Enterprise : An Economic Analysis. Routledge. London. Stahl, Michael J. & David W. Grigsby. 1997. Strategic Management. Blackwell Publishers Ltd. Cambridge. Subhan, Aan. 2009. Analisa Five Forces Porter yang Powerful. http://aansubhan.wordpress.com/2009/07/23/analisa-five-forces-porteryang-powerful/. (diakses pada 11 Agustus 2011) Wibawa, Hari. 2011. Perkembangan, Manfaat dan Kelemahan E-Commerce. http://mhs.blog.ui.ac.id/hari.wibawa/2010/10/28/perkembanganmanfaat-dan-kelemahan-e-commerce/. (diakses pada 10 Agustus 2011) Yanhasiholan. 2011. Kegiatan Bisnis Indonesia di Kaskus-Forum Jual Beli. http://yanhasiholan.wordpress.com/2011/01/05/kegiatan-bisnisindonesia-di-kaskus-forum-jual-beli/#comment-9. (diakses pada 10 Agustus 2011)