ringkasan - IPB Repository

advertisement
RINGKASAN
NOPRIYANI. Zeolit Cikalong dan Lampung Termodifikasi Asam Fosfat sebagai
Adsorben Logam Cd(II). Dibimbing oleh ETI ROHAETI dan SRI SUGIARTI.
Logam berat merupakan salah satu zat pencemar bagi manusia dan
lingkungan. Oleh karena itu sebagai suatu zat pencemar perlu suatu perlakuan
sebelum dibuang ke perairan, sehingga tidak mengakibatkan pengaruh buruk bagi
makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya. Logam berat yang memiliki potensi
bahaya bagi manusia dan lingkungan diantaranya adalah Cd(II) selain Pb(II) dan
Hg(II). Cd(II) banyak dihasilkan dari industri-industri, diantaranya seperti
pelapisan logam, industri penambangan dan peleburan, pabrik cat dan zat warna,
dan sebagainya. Batas maksimal kandungan kadmium yang diperbolehkan di
perairan menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 sebesar 0,01 ppm.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907 Tahun 2002 persyaratan
kesehatan air minum terhadap bahan kimia yang memiliki pengaruh langsung
pada kesehatan khususnya kadmium, kadar maksimum yang diperbolehkan adalah
0,003 mg/L.
Perlakuan terhadap zat pencemar berbahaya dapat dilakukan melalui proses
kimia, salah satunya adalah dengan proses adsorpsi, yaitu proses penjerapan suatu
zat oleh zat lainnya. Zat yang diserap disebut adsorbat dan yang menjerap disebut
adsorben. Adsorben yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit, karena
zeolit memiliki pori dan luas permukaan yang besar, memiliki ruang kosong yang
ditempati oleh kation, air, dan molekul lain sehingga memiliki kemampuan dalam
memisahkan spesi target melalui prinsip penukar ion, selain itu bahan baku zeolit
banyak terdapat di alam.
Pemanfaatan zeolit alam untuk penggunaan secara langsung belum dapat
dilakukan karena masih banyak mengandung pengotor (impurities) sehingga
perlu pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan atau memisahkan kotorankotorannya, untuk hasil optimal dan memiliki nilai guna yang lebih baik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan zeolit alam yang dimodifikasi
dengan asam fosfat dalam jerapannya terhadap logam Cd(II).
Sampel zeolit dalam penelitian ini yaitu menggunakan zeolit yang berasal
dari Cikalong, Jawa Barat (mordenit) dan zeolit Lampung (klinoptilolit). Sebelum
digunakan dalam uji adsorpsi terlebih dahulu dilakukan tahap-tahap preparasi,
aktivasi dan modifikasi. Dalam tahap tersebut sampel dianalisis kandungannya,
nilai kapasitas tukar kation (KTK), dan dikarakterisasi dengan XRD, SEM, yang
berguna untuk mengamati terjadinya perubahan struktur pada sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulai dari tahap preparasi, aktivasi
maupun modifikasi terjadi perubahan, terbukti komposisi dari kandungan
beberapa unsur yang ada mengalami perubahan seperti naiknya kandungan unsur
Si dan Na dan adanya senyawa fosfor pada tahap modifikasi walaupun beberapa
kandungan unsur mengalami penurunan. Selain itu terjadi kenaikan nilai KTK
pada setiap tahap, dan hilangannya senyawa-senyawa pengotor yang ditunjukkan
oleh perubahan pada puncak spektrum XRD, namun tidak menimbulkan
kerusakan sampel yang ditandai dengan konsistensi pola spektrum XRD. Data
SEM menunjukkan perubahan morfologi lebih teratur dan seragam. Modifikasi
zeolit dengan asam fosfat berhasil dilakukan. Hal ini diketahui dari data EDS
bahwa zeolit termodifikasi mengandung fosfat sebesar 133,6 ppm untuk zeolit
Cikalong sedangkan zeolit Lampung mengandung 158,65 ppm fosfat. Modifikasi
ini juga meningkatkan nilai KTK.
Adsorpsi terhadap ion logam Cd(II) oleh zeolit Cikalong dan zeolit
Lampung mengikuti model isotermal Langmuir dan cenderung mengikuti kinetika
reaksi orde kedua semu, spontan, dan eksotermis.
Kata kunci: zat pencemar, zeolit, modifikasi, adsorpsi.
Download