BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa siswa pertama dan siswa kedua mampu memenuhi indikator kefasihan karena kedua siswa tersebut mampu membuat banyak bangun dengan ukuran yang berbeda-beda, serta mampu menghasilkan ide gambar lain dalam menyelesaikan masalah. Kedua siswa ini juga mampu memenuhi indikator kebaruan karena kedua siswa tersebut menyelesaikan masalah dengan cara baru yaitu dengan menggambar suatu bentuk bangun datar gabungan. Untuk indikator fleksibelitas, siswa pertama memenuhi indikator fleksibelitas karena mampu menghasilkan cara lain untuk mendapatkan salah satu bentuk bangun yang sudah diperoleh sebelumnya, misalnya dengan menggunakan media kertas tanpa menggunakan rumus. Sedangkan siswa kedua tidak memenuhi indikator fleksibelitas karena tidak mampu menghasilkan cara lain yang berbeda untuk mendapatkan salah satu bangun yang sudah didapatkan, tanpa menggunakan rumus. Dengan demikian dapat disimpulkan, siswa pertama memiliki kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika karena mampu memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif, sedangkan siswa kedua tidak memiliki kemampuan berpikir kreatif karena tidak memenuhi ketiga indikator. B. Saran Dengan melihat kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Bagi Guru Agar kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dapat meningkat maka dalam pelajaran matematika diharapkan guru membiasakan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang menggambarkan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar mampu merangsang kemampuan berpikir kreatif siswa. 2. Bagi siswa Agar mampu menyelesaikan soal-soal cerita yang merangsang kemampuan berpikir kreatif serta dapat menyusun langkah-langkah atau strategi dalam menyelesaikan soal cerita dengan benar. 3. Bagi peneliti lain Agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan yang lainnya dengan mnggunakan metode, strategi atau pendekatan lain untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Akhmad, Jazuli. 2014. Berpikir Kreatif Dalam Kemampuan Komunikasi Matematika. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mahmudi. 2008. Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif. Palembang: Universitas Sriwijaya Palembang. Moleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Surabaya: Rineka Cipta. Narwanti, Sri. 2010. Creative Learning. Kiat Menjadi Guru Kreatif dan Favorit. Yogyakarta: Familia. Nurhidayati. 2014. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pemecahan Masalah Berdasarkan Gender Pada Materi Bangun Datar. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak. Siswono, Tatag Yuli Eko. 2009. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe ”What’s Another Way”. Subur. 2013. Analisis Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika. Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Widjajanti. 2010. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.