Pidato Bung Karno berkumandang lagi di peringatan KAA

advertisement
Pidato Bung Karno berkumandang lagi di peringatan KAA
Selasa, 18 April 2017 14:00 WIB | 480 Views
Pewarta: Joko Susilo
Dokumentasi peserta Parade Budaya Asia Afrika meramaikan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA)
ke-61 di kawasan Asia Afrika Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/4/2016). (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri,
mengutip pidato Presiden pertama Indonesia, Soekarno atau Bung Karno, dalam
peringatan Konferensi Asia Afrika pada 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
"Pada kesempatan yang sangat berharga ini, jjinkan saya untuk menyampaikan kembali
kutipan pidato Bung Karno yang disampaikan beliau pada pembukaan konferensi
asia-afrika tersebut. Tidak semuanya, merupakan bagian-bagian yang menurut saya
masih sangat relevan untuk kita pikirkan," kata Megawati saat pidato mewakili keluarga
Soekarno sebagai inisiator penyelenggara KAA 1955.
"Siapa yang membantahnya adanya sifat yang berlainan diantara kita, negeri-negeri kecil
dan besar mengirimkan wakilnya kemari, negeri-negeri yang rakyatnya memeluk hampir
semua agama yang ada di kolong langit ini," kata Megawati mengawali kutipan pidato
Soekarno.
Agama Budha Islam Kristen Konghucu Hindu Jainisme agama Said, zoroaster, Shinto,
dan masih banyak lainnya. Hampir segala paham politik kita jumpai di sini, demokrasi
monarki, teokrasi dalam berbagai bentuk yang berbeda dan praktis semua ajaran
ekonomi ada wakilnya di gedung ini, marhaenisme, sosialisme, kapitalisme komunisme,
dalam segala variasi dan kombinasi yang aneka warna. Tetapi Apa salahnya ada
perbedaan-perbedaan asal ada persatuan dalam cita-cita.
1
Dalam Konferensi ini kita tak hendak saling menantang Ini adalah sebuah konferensi
persaudaraan, ini bukan konferensi Islam, bukan konferensi Kristen, dan bukan pula
konferensi agama Budha.
Ini bukan pulang pertemuan Bangsa Melayu atau bangsa Arab ataupun bangsa-bangsa
Indo-Arya. Konferensi Inipun bukan perkumpulan yang menyendiri, bukan suatu blok
yang hendak menentang blok yang lain, konferensi ini adalah suatu badan yang
berpendirian luas dan toleran, yang berusaha memberi kesan kepada dunia bahwa semua
orang dan semua Negeri berhak mempunyai tempat berdiri sendiri di kolong langit ini.
Memberi kesan kepada dunia bahwa adalah mungkin orang hidup bersama, saling bertemu
bicara antara yang satu dengan yang lain dengan tidak kehilangan sifat kepribadiannya.
Namun memberi sumbangan ke arah saling mengerti yang luas dalam soal-soal yang
merupakan kepentingan bersama.
Serta pula mengembangkan kesadaran yang sejati mengenai sifat saling bergantung
antar manusi- manusia dan bangsa-bangsa untuk keselamatan nya, dan agar dapat
mempertahankan hidupnya di dunia ini.
Saya tahu bahwa di Asia dan Afrika terdapat perbedaan agama, keyakinan, dan
kepercayaan lebih banyak daripada di benua benua lainnya di dunia ini.
Tetapi Bukankah itu sudah sewajarnya, Asia dan Afrika semenjak purbakala adalah
tempat kelahiran keyakinan-keyakinan dan cita-cita yang kini tersebar di seluruh dunia.
Oleh sebab itu layaklah bagi kita untuk mengusahakan bahwa prinsip yang biasa disebut
prinsip hidup dan membiarkan hidup, akan kita utamakan dan kita amalkan sesempurna
sempurnanya di dalam kalangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika sendiri.
Agama mempunyai kedudukan yang sangat penting teristimewa di bagian dunia kita ini,
agaknya di sini terdapat lebih banyak agama daripada di wilayah lain di muka bumi ini.
Tetapi sekali lagi negeri negeri kita adalah tempat kelahiran agama agama, tiap-tiap
agama mempunyai sejarahnya sendiri, sifat keistimewaannya sendiri, Raisong dep troy
(au apaan) sendiri, kebanggaan istimewa dalam keimanan yang sendiri misalnya sendiri,
misinya sendiri, kebenaran-kebenaran khusus yang hendak disiarkan.
2
Tetapi kalau kita tidak menyadari bahwa semua agama besar adalah sama dalam pesannya
untuk mengutamakan toleransi dan dalam anjurannya untuk mengamalkan prinsip hidup
dan membiarkan hidup.
Kalau para pengamat setiap agama tidak siap sedia untuk dengan cara yang sama
menghormati hak-hak orang lain di mana pun juga.
Kalau setiap negara tidak melakukan kewajibannya untuk memberi hak yang sama kepada
penganut segala keyakinan. Kalau semua itu tidak dilaksanakan maka agama turun
derajatnya dan tujuan yang sebenarnya akan tercemar dan ter putar balik.
Kalau negeri-negeri Asia Afrika tidak sadar akan tanggung jawabnya dalam urusan ini,
dan tidak mengambil tindakan bersama untuk memenuhinya maka kekuatan kepercayaan
keagamaan yang sedianya menjadi sumber persatuan dan benteng terhadap campur
tangan asing justru akan menyebabkan perpecahan, dan dapat mengakibatkan hancurnya
kemerdekaan yang telah diperoleh dengan susah payah oleh bagian-bagian Asia dan
Afrika yang telah bertindak bersama-sama.
Intermezzo, betapa teririsnya saya kalau melihat saat ini terjadi perpecahan dan konflik,
misalnya di Timur Tengah; bagaimana Irak, Suriah, Yaman, di Afrika; Tunisia, Mesir
Sudan Nigeria Somalia.
Saudara-saudara Indonesia adalah Asia Afrika dalam bentuk kecil, negeri yang
mempunyai berbagai agama dan keyakinan.
Di Indonesia terdapat Muslimin, orang-orang Kristen, berikut agama Siwa, Budha dan
orang-orang dengan kepercayaan lain. Kami memiliki banyak suku bangsa, seperti
misalnya suku bangsa Aceh, Batak, sumatera bagin tengah, Sunda, Jawa, Toraja,
Bali,tetapi syukur kepada Allah kami mempunyai kemauan bersatu. Kami mempunyai
Pancasila kami mengamalkan prinsip hidup dan membiarkan hidup.
Mengawati mengungkapkan bahwa maksud Bung Karno itu di sini bahwa kalau diri sendiri
ingin hidup maka harus diperkenankan kepada orang banyak orang, siapapun dia untuk
juga bisa hidup.
"Itu yang beliau katakan: Hidup dan membiarkan hidup. Kami bersikap saling
mengutamakan toleransi antara satu sama lain. Bhineka Tunggal Ika, persatuan dalam
keragaman adalah semboyan negara Indonesia, Kami Indonesia adalah satu bangsa," kata
3
Megawati.
Editor: Ade Marboen
4
Download