Pengaruh Leverage, Size, Managerial Ownership dan Dewan Komisaris Terhadap Agency Costs Pada Lima Kelompok Industri di Bursa Efek Indonesia Oleh Yulia Hendra Sari1, Yuhelmi1, dan Surya Dharma1 1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] , [email protected] , [email protected] Abstract Purpose of this research was to got prove empirical influence leverage, size, managerial ownership and commissioner council of the agency cost in five industry at Indonesia Stock Exchange. The industry group in the research such as agriculture, animal feed and husbandry, chemical and allied product, mining and mining service, real estate and property. Kind of research using data was secondary data that is got from Capital Market of Directory. Data was from 2009-2013. In this research dependent variable was Agency Cost, while being independent variables was Leverage, size, managerial ownership, and commissioner council. For hypothesis trial used a panel regression models and processed by eviews. Based on hypothesis trial found that Leverage, size, and managerial ownership was un influenced to agency cost in five industry at Indonesia Stock Exchange, while commissioners council was influenced to Agency Cost cost in five industry at Indonesia Stock Exchange. Keywords : Leverage , Size , Managerial Ownership , Commissioner Council and Agency Cost . kegiatan PENDAHULUAN 1.1 melaksanakan Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir tingkat persaingan bisnis yang terjadi terus menunjukan peningkatan, persaingan yang terjadi berhubungan dengan merebut hati pelanggan. Keadaan tersebut terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk. Oleh sebab itu perusahaan tentu memerlukan aliran dana yang cukup besar untuk melakukan berbagai inovasi dan pengembangan usaha. tersebut Untuk mendapatkan aliran dana segar salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah melakukan initial public offering, tujuan adalah penerbitan saham untuk dan memperjual belikannya kepada investor yang aktif dipasar modal. Untuk menarik perhatian investor, perusahaan tentu berusaha memberikan informasi positif kepada investor. Informasi tersebut tentu berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Didalam memberikan informasi, perusahaan tentu berusaha menampilkan kinerja yang positif, akan tetapi ketepatan dan kebenaran informasi tersebut tentu belum bisa dipastikan, situasi tersebut tentu membuat investor sebagai salah satu 1 pihak yang membutuhkan informasi harus 3. Bagaimanakah berhati hati dalam mencermati informasi. managerial Investor dan stakeholders yang lainnya agency costs ? harus menyadari bahwa ada celah bagi 4. Bagaimanakah pihak internal perusahaan untuk pengaruh ownership terhadap pengaruh dewan komisaris terhadap agency costs ? melakukan berbagai kecurangan, keadaan tersebut tentu dapat terjadi karena 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, kurangnya aktifitas monitoring didalam dapat perusahaan. Sutedi (2013) menyatakan bahwa begitu banyak dimanfaatkan celah berbagai yang dapat oknum untuk 1. Menganalisis laba merupakan pengaruh yang dapat ownership dan membuktikan pengaruh dewan komisaris terhadap agency costs. dirumuskan Agency cost Menurut belakang sejumlah masalah didalam penelitian ini Decow et al (2005) agency cost adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berasal dari pihak internal, informasi tersebut memiliki peran penting yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh leverage pengaruh terhadap agency costs ? didalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Agency cost terjadi terhadap agency costs ? 2. Bagaimanakah membuktikan managerial 4. Menganalisis 2.1 masalah peneliti mengajukan beberapa permasalahan dan LANDASAN TEORI Perumusan Masalah latar membuktikan terhadap agency costs. dijalankan didalam organisasi. dengan dan 3. Menganalisis stakeholders bila fungsi pengawasan tidak Sesuai membuktikan pengaruh size terhadap agency costs. bentuk kecurangan yang akan dihadapi 1.2 dan 2. Menganalisis agency costs yang tinggi hingga adanya manajemen dari costs. informasi yang mengakibatkan terjadinya praktek tujuan pengaruh leverage terhadap agency sifatnya merugikan pemegang saham atau stakeholders, terjadinya ketidak terbukaan beberapa penelitian ini yaitu sebagai berikut: melakukan kecurangan, seperti adanya kebijakan yang diambil pihak internal yang diajukan size karena adanya ketimpangan didalam pengumpulan informasi. Dalam hal ini arus informasi lebih cepat didapatkan oleh 2 pihak internal, sedangkan pihak eksternal membuat kebijakan yang berhubungan seperti investor dan pelaku pasar lainnya dengan peminjaman kepada kreditur atau memiliki informasi yang tidak selengkap pihak pihak yang memiliki kelebihan dana. pihak internal. Tingginya agency cost Menurut Sartono (2010) hutang memiliki mendorong terjadinya berbagai kecurangan arti yang sangat penting akan tetapi didalam kegiatan mengandung sejumlah risiko, oleh sebab manajemen laba atau pun berbagai bentuk itu upaya untuk untuk dapat menciptakan kecurangan lainnya. pemanfaatan hutang atau leverage secara organisasi seperti optimal menjadi sangat penting. 2.1.1 Upaya Untuk Mengurangi Agency Cost Untuk meminimalisasikan bentuk yang universal masing masing perusahaan kecurangan manajer tentu memiliki kebutuhan yang berbeda kepada pemegang saham maka perlu terhadap sumber dana. Konsep leverage dilakukan pengawasan total bagi kegiatan yang optimal menunjukan sejauh mana manajer. melakukan komposisi hutang dapat dimanfaatkan dan pengawasan terhadap aktifitas manajer berguna bagi perusahaan dalam rangka tentu dapat menghambat tingginya agency meningkatkan eksistensi perusahaan dalam cost, selain pengurangan atau upaya untuk jangka panjang. yang dilakukan Kegiatan untuk Leverage optimal memiliki arti meminimumkan agency cost juga dapat dengan cara membagikan dividen secara tunai. Mekanisme untuk (1976) dikutip dalam Arifin (2008) ada dua macam yaitu investor luar melakukan melakukan dan manajer pembatasan atas sendiri tindakan Ukuran Perusahaan (Size) Salah mengurangi agency cost menurun Jensen dan Mekling pengawasan 2.3 dipertimbangkan oleh faktor yang investor dalam berinvestasi adalah ukuran perusahaan (size). Menurut Ross (2010) ukuran perusahaan menunjukan ukuran besar atau kecilnya sebuah menentukan tindakannya. satu perusahaan. ukuran perusahaan Untuk dapat dilihat dari volume produksi atau skala produksi. Ukuran perusahaan juga dapat 2.2 Leverage Pada umumnya perusahaan tentu diamati dengan melihat perkembangkan memiliki permasalahan tentang struktur penjualan, besarnya nilai total assets pendanaan yang mereka miliki, keadaan ataupun ukuran kapitalisasi pasar. tersebut memaksa mengambil sejumlah manajemen untuk kebijakan untuk Menurut Sartono (2010:198) ukuran perusahaan adalah sebuah alat 3 untuk menentukan besar atau kecilnya Kepemilikan manajerial adalah sebuah perusahaan, perusahaan yang besar jumlah kepemilikan saham oleh pihak dapat dinilai dari skala produksi atau manajemen dari seluruh modal saham kapasitas produksi yang mereka miliki perusahaan yang dikelola. Kepemilikan akan tetapi dalam definisi yang lebih manajerial dihitung dengan menggunakan khusus ukuran perusahaan (size) dapat persentase saham yang dimiliki oleh pihak diukur dengan menggunakan tiga proxy manajemen perusahaan yang secara aktif yaitu total assets, total nilai penjualan dan ikut serta dalam pengambilan keputusan nilai market capitalization. perusahaan (Komisaris dan Direksi) (Riyanto, 2004) 2.4 Ownerships Structure Kepemilikan Menurut Fathimiyah et al (2012) struktur kepemilikan merupakan merupakan kombinasi modal antara hutang dan ekuitas termasuk juga, proporsi antara kepemilikan saham inside share holders dan outside shareholders. Melalui adanya struktur kepemilikan tentu akan tersebar peralihan hak dan kewajiban dan mendorong munculnya fungsi monitoring untuk melindungi masing masing kepentingan investor. Pembagian struktur kepemilikan didalam perusahaan juga dikaitkan dengan corporate governance. Inti utama dari program tersebut adalah melindungi dengan cara kepentingan melakukan stakeholders Manajerial menunjukkan kepemilikan manajer atas saham di dalam sebuah perusahaan. Ini berarti seorang manajer akan berkedudukan ganda, tidak hanya sebagai seorang manajer saja tetapi juga merupakan pemegang saham. Diharapkan dengan posisinya ini, manajer bisa mengambil keputusan yang tepat bagi pihak manajemen dan pemegang saham karena tentu saja ia tidak menginginkan keputusan yang akan diambilnya tersebut merugikan posisinya, baik sebagai manajer maupun sebagai pemegang saham. Dengan demikian konflik kepentingan antar pemilik dapat terjadi (Widyastuti, 2009). monitoring terhadap aktifitas yang dilakukan oleh 2.5 manager. Komite Audit Salah satu implikasi dari pelaksanaan good corporate governance adalah dibentuknya komite audit. Menurut Soemarso (2007) komite audit adalah 2.4.1 Kepemilikan Manajerial sebuah komite yang beranggotakan minimal 3 orang dimana dua diantaranya 4 memiliki kemampuan di bidang akuntansi hasil yang diperoleh terjadi karena semakin dan keuangan. Komite audit bertugas meningkat untuk melakukan pengawasan terhadap membuat manajer lebih berhati hati dalam aktifitas menggunakan dana operasional sehingga manajerial yang dilakukan manajer. nilai hutang tentu akan agency cost akan menurun. Berdasarkan Komite audit merupakan team uraian ringkas tersebut peneliti independen yang bersumber dari kumpulan mengajukan sebuah hipotesis yang akan individu yang berasal dari luar perusahaan. dibuktikan didalam penelitian ini yaitu: Komite audit bersifat independen dalam H1 Leverage berpengaruh terhadap agency cost bertugas. Komite audit bertanggung jawab kepada para stakeholder yang 2.6.2 dipublikasikan di dalam rapat umum pemegang saham yang dilakukan satu kali negatif Pengaruh Size Terhadap Agency cost Saputro dan Syafrudin dalam setahun. Berdasarkan uraian ringkas menemukan tersebut dapat disimpulkan bahwa komite signifikan terhadap agency cost, Gul et al audit (2011) merupakan alat independen yang mengawasi aktifitas yang bersifat bertugas untuk manajerial yang bahwa size (2012) menemukan berpengaruh bahwa size berpengaruh signifikan terhadap agency costs. Peningkatan jumlah assets dilakukan oleh manajer atau pun pihak- perusahaan tentu dapat terjadi karena pihak tertentu di dalam organisasi. efektifitas pemanfaatan assets yang dilakukan relatif kecil, kondisi tersebut 2.6 Pengembangan Hipotesis 2.6.1 Pengaruh Leverage Agency cost Terhadap mendorong adanya sejumlah assets yang menumpuk, situasi tersebut tentu dapat dimanfaatkan Fachrudin (2011) menemukan bahwa struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh positif yang signifikan terhadap agency costs. Saputro dan Syafrudin (2012) menemukan bahwa leverage yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh sinifikan terhadap agency cost, didalam tahapan oleh manajer untuk melakukan kecurangan agar mendapatkan keuntungan pribadi salah satunya meningkatnya agency cost. Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H2 Size berpengaruh positif terhadap agency cost pengujian tersebut terlihat bahwa koefisien regresi yang dihasilkan bertanda negatif, 5 2.6.3 Pengaruh Managerial Ownership Terhadap Agency cost mendorong ruang gerak bagi manajemen Saputro dan Syafrudin (2012) hasil rangka mengambil keuntungan pribadi penelitiannya menunjukan kepemilikan managerial bahwa berpengaruh untuk melakukan kecurangan dalam menjadi menurun, akibatnya agency costs didalam perusahaan juga mengalami signifikan terhadap agency cost. Gul et al penurunan. Berdasarkan uraian ringkas (2012) bahwa beberapa hasil penelitian terdahulu peneliti berpengaruh mengajukan sebuah hipotesis yang akan mengungkapkan kepemilikan managerial negatif terhadap agency cost atau agency costs reduce of level agency costs, fungsi pengawasan yang dilakukan oleh wakil dibuktikan yaitu: H4 Dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap agency cost dari organisasi yang memiliki sejumlah METODE PENELITIAN hak dan kewajiban, akibatnya kegiatan yang dilakukan oleh manajer menjadi sangat terbatas, kondisi ini mendorong 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Sekaran (2006:128) kegiatan untuk meningkatkan agency cost populasi merupakan kesatuan item yang didalam perusahaan menjadi menurun. saling bekerja sama untuk mencapai satu Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka tujuan. Pada penelitian ini yang menjadi diajukan sebuah hipotesis yang akan populasi dibuktikan didalam penelitian ini. manufaktur yang listed di Bursa Efek H3 Managerial Ownership berpengaruh negatif terhadap agency cost 2.6.4 Pengaruh Dewan Komisaris Terhadap Agency cost Saputro perusahaan Indonesia. Karena jumlah perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia relatif banyak, sehingga membuat peneliti memerlukan pengambilan sampel. Menurut Sekaran (2006) sampel komisaris adalah bagian dari populasi yang dianggap berpengaruh signifikan terrhadap agency mewakili. Pada penelitian ini yang menjadi cost. (2012) sampel lima kelompok industri yang listed menemukan bahwa berjalannya fungsi di Bursa Efek Indonesia. Secara umum dari lima kelompok industri yang digunakan bahwa Saputro dan dewan berpengaruh terhadap Syafrudin seluruh (2012) menemukan dan adalah dewan Syafrudin komisaris negatif agency independen yang cost. signifikan Hasil meliputi: temuan tersebut menunjukan pengawasan terhadap aktifitas yang dilakukan manajer 6 pihak Tabel 3.1 Nama Perusahaan dalam Lima Kelompok Industri No Kelompok Industri 1 Agriculture 2 Animal Feed and Husbandry 3 Chemical and Allied Products 4 Mining and Mining Service 5 Real Estate and Property Total Jumlah Perusahaan internal dengan investor atau pemegang saham sebagai pihak eksternal. Jumlah Perusahaan 9 6 8 12 39 74 Pada penelitian ini untuk mengukur biaya keagenan digunakan total assets turnover. 3.3.2 Variabel Independen Secara umum didalam penelitian ini variabel independen yang digunakan 3.2 Jenis dan Sumber Data dapat dikelompokan sebagai berikut: Jenis data yang digunakan didalam 1. Leverage (X1) penelitian ini adalah sekunder. Menurut Sugiyono (2007:45) data sekunder adalah data yang telah diolah dan dipublikasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan. Pada penelitian ini bentuk data sekunder yang digunakan adalah informasi yang bersumber dari laporan keuangan tahunan (annual report) dan iktisar laporan Menurut mengungkapkan bahwa merupakan yang Indonesia dan www.idx.co.id. Data yang digunakan adalah data tahunan dari 2009 – 2013. 3.3 rasio (2010) leverage menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dana yang berasal dari hutang. Untuk mencari leverage maka digunakan debt to equity ratio. 2. Size (X2) keuangan (Indonesian Capital Market of Directory) yang diperoleh dari Bursa Efek Sartono Menurut Fathimiyah et al (2012) mengungkapkan size merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan. Pada penelitian ini untuk mengukur size yang dimiliki masing Definisi Operasional Pengukuran Variabel dan masing perusahaan maka digunakan total assets. Secara umum variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini 3. Managerial Ownership (X3) Menurut Ross (2010) kepemilikan managerial (managerial dapat dikelompokan sebagai berikut: ownership ) adalah sejumlah hak dan kewajiban yang dimiliki investor yang mengatasnamakan 3.3.1 Variabel Dependen individual Agency costs Menurut Untuk mengukur kepemilikan institusional maka keagenan adalah sejumlah biaya yang digunakan persentase kepemilikan yang oleh (2010) perseorangan. biaya dipertentangkan Ross atau manajer sebagai 7 terdapat didalam laporan keuangan tahunan. Methods terlihat dibawah ini (Winarno, 2009). Y = a + b1x1it + b2x2it + b3x3it + b4x4it + e 4. Dewan Komisaris (X4) Menurut Richard et al (2012) Dimana : dewan komisaris merupakan sekelompok α = Konstanta bila variabel x = 0 individu yang salah satunya akuntan atau Y = Agency cost individu yang mengerti tentang manajemen x1it = Leverage pada tahun t keuangan. x2it = Ukuran Perusahaan tahun t Untuk mengukur dewan komisaris maka digunakan jumlah anggota x3it = Managerial Ownership tahun t dewan komisaris. x4it = Dewan Komisaris pada tahun t β1 – β4 = koefosien regresi 3.4 Metode Analisis Untuk hipotesis e menjawab maka = error kebenaran digunakan analisis 3.5 Teknik Analisis Data kuantitatif, didalam tahapan pengujian tersebut tahapan pengolahan data Untuk hipotesis melakukan maka pengujian dilakukan dengan dilakukan dengan alat uji statistik. Alat menggunakan metode kuantitatif, dalam yang metode digunakan untuk melakukan analisis tersebut tahapan pengujian hipotesis adalah menggunakan pengolahan data dilakukan dengan model bantuan program Eviews. Secara umum pengujian statistik atau matematis dengan tahapan pengujian statistik yang dilakukan tahapan sebagai berikut: adalah sebagai berikut: 3.5.1 Uji Asumsi Klasik Pada 3.4.1 Analisis Model Regresi Merupakan sebuah persamaan penelitian ini sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis regresi yang bertujuan untuk menentukan terlebih arah asumsi klasik. Secara umum tahapan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, karena tipe data yang digunakan pool atau panel maka model regresi yang dipakai menggunakan metode Pooled Least Square Methods. dahulu dilakukan pengujian pengujian yang dilakukan meliputi: 1. Uji Normalitas (Residual Absolute Normality) Sebelum dilakukannya pengujian Secara umum persamaan regresi berganda hipotesis terlebih dahulu dilakukan dengan menggunakan Pooled Least Square pengujian normalitas. Pada penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan 8 bantuan Uji Jargue-Bera Test, Pada model heteroskedastisitas pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji White. model absolute residual. Pada model analisis tersebut dibentuk model regresi yang ke model ditranformasikan absolute. dilakukan dengan 4. Uji Autokorelasi Menurut Widarjono (2007) autokorelasi disebut juga dengan korelasi yang terjadi antara anggota observasi yang berbentuk time series. Uji autokorelasi 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk bertujuan menguji apakah dalam suatu melihat ada atau tidaknya korelasi yang model regresi linear pada periode t-1 tinggi antara variabel-variabel bebas dalam (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka suatu model regresi linear berganda. Jika dinamakan ada korelasi yang tinggi diantara variabel- Autokorelasi muncul karena observasi variabel bebasnya, maka hubungan antara yang berurutan sepanjang waktu berkaitan variabel bebas terhadap variabel terikatnya satu sama lain. Masalah ini timbul karena menjadi terganggu. Pada penelitian ini residual tidak bebas dari satu observasi ke pengujian dilakukan observasi lainnya. Dengan kata lain, dengan statistic correlations, menurut masalah ini seringkali ditemukan apabila Winarno (2009) terdeteksi atau tidaknya menggunakan data runtun waktu. Pada multikolinearitas penelitian multikolinearitas dapat diketahui dari problem ini autokorelasi. pengujian autokorelasi koefisien korelasi masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan Durbin bebas. Watson Test (DW). Jika koefisien masing-masing korelasi diantara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi yang digunakan berdistribusi normal, dan 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pada penelitian Pengujian Hipotesis Setelah seluruh variabel penelitian miltikolinearitas. terjadi 3.6 ini pengujian terbebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas maka tahapan pengujian hipotesis dapat dilaksanakan. Secara umum tahapan yang dilakukan meliputi: 1. Uji statistik Menurut Ghozali (2010), uji itu dilakukan untuk mengetahui beberapa besar pengaruh suatu variabel independen 9 terhadap variabel dengan regression. Berdasarkan hasil pengujian menguji koefisien variabel independen yang telah dilakukan diperoleh ringkasan tersebut dengan rumus : hasil terlihat pada Tabel 4.3 di bawah ini: t= dependen n Tabel 4.3 Hasil Pengujian Hipotesis S n Diminta : Βn = Koefisien regresi masing masing variabel Sβn = Standar error masing – masing variabel ANALISIS DAN PEMBAHASAN Koefisien Variabel Penelitian Regresi Constanta 0.2633 Leverage 0.0403 Ukuran Perusahaan 0.0006 Kepemilikan Managerial 0.0015 Dewan Komisaris 0.0239 Sumber: Olah Data 2014 Prob 0.1443 0.7221 0.6914 0.0396 Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa 4.1 Pengujian Normalitas masing masing variabel penelitian yang Hasil pengujian terlihat bahwa residual test normality memiliki nilai probability diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang akan dibentuk kedalam model regresi digunakan dapat dibentuk kedalam sebuah model persamaan regresi berganda seperti terlihat di bawah ini: Y = 0,2633 + 0,0403x1it + 0,0006x2it + 0,0015x3it + 0,0239xit berganda telah berdistribusi normal, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih 4.3.1 Pengaruh Leverage terhadap Agency cost lanjut dapat segera dilaksanakan. Pada persamaan teridentifikasi Pengujian Asumsi Klasik bahwa variabel independen yang diukur Sebelum melakukan uji hipotesis dengan leverage memiliki koefisien regresi maka dilakukan uji asumsi klasik. Dari bertanda positif sebesar 0,0403 sedangkan hasilnya ditemukan bahwa data sudah nilai probability sebesar 0,1443. Pengujian terbebas statistik dilakukan dengan menggunakan 4.2 dari gejala multikolinearitas, tingkat kesalahan sebesar 0,05, Hasil yang autokorelasi, dan heteroskedastisitas. diperoleh 4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Untuk melakukan menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,1443 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima pengujian dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan hipotesis maka dilakukan dengan model bahwa regresi panel atau pool least square signifikan terhadap agency cost. leverage tidak berpengaruh 10 Berdasarkan kepada hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan leverage yang diukur dengan debt to equity bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh signifikan terhadap agency agency cost pada lima kelompok industry cost pada perusahaan go publik di Bursa di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang Efek Indonesia. diperoleh tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan. ukuran perusahaan Berdasarkan hasil tidak pengujian Kondisi tersebut terjadi hipotesis kedua ditemukan bahwa ukuran karena posisi leverage yang dimiliki perusahaan tidak berpengaruh signifikan perusahaan yang dijadikan sampel masih terhadap agency cost pada perusahaan berada dalam keadaan wajar, selain itu yang tergabung dalam lima kelompok manajemen masih dapat secara optimal industry di Bursa Efek Indonesia. Hasil dalam memanfaatkan dana yang bersumber yang diperoleh menunjukan bahwa posisi dari hutang, sepanjang periode observasi, total assets perusahaan sebagai alat ukur keadaan tersebut mendorong stakeholders dari size dianggap masih berada dalam mulai keadaan yang optimal, sehingga tidak ada mengalihkan mencari variabel mempengaruhi seperti perhatian lain kegiatan asimetris mereka yang juga alasan agency cost memanfaatkan total assets sebagai alat efektifitas untuk melakukan kegiatan agency cost. informasi, bagi hal manajemen ini untuk manajerial dalam mengelola aset dan Dalam stakeholders mulai berbagai variabel lainnya. mengalihkan perhatian mereka kepada sejumlah variabel yang berada diluar 4.3.2 Pengaruh Size terhadap Agency cost penelitian ketimpangan Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan model diperoleh nilai koefisien internal informasi terutama pengguna seperti laporan terjadinya antara manajer keuangan pihak dengan atau disebabkan oleh keberadaan variabel lain. regresi bertanda positif sebesar 0,0006 sedangkan nilai dihasilkan sebesar probability 0,7221. yang Tahapan 4.3.3 Pengaruh Managerial Ownership terhadap Agency cost pengujian statistik menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang Pada tahapan pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai kepemilikan managerial diperoleh nilai probability sebesar 0,7221 > alpha 0,05 koefisien regresi bertanda positif sebesar 11 0.0015 dengan nilai probability sebesar 0.6914. Proses pengujian 4.3.4 statistik sebesar 0,05. Hasil yang Dewan Komisaris terhadap Agency cost dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan Pengaruh Pada tahapan pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan variabel diperoleh menunjukan bahwa probability dewan sebesar maka regresi bertanda positif sebesar 0,0239 keputusannya adalah Ho diterima dan H3 dengan nilai probability mencapai 0.0396 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Proses kepemilikan managerial tidak berpengaruh dengan menggunakan tingkat kesalahan signifikan terhadap agency cost pada sebesar perusahaan go publik di Bursa Efek menunjukan bahwa probability sebesar Indonesia. 0.0396 < alpha 0,05 maka keputusannya 0.6914 > Berdasarkan hipotesis ketiga alpha 0,05 hasil pengujian diperoleh pengujian 0,05. statistik Hasil yang koefisien dilakukan diperoleh adalah Ho ditolak dan H4 diterima bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa dewan kepemilikan managerial tidak berpengaruh komisaris berpengaruh signifikan terhadap signifikan terhadap agency cost pada agency cost pada perusahaan go publik di perusahaan yang tergabung dalam lima Bursa Efek Indonesia. kelompok ditemukan komisaris industry di Bursa Efek Berdasarkan hasil pengujian Indonesia. Temuan yang diperoleh pada hipotesis keempat ditemukan bahwa dewan tahapan pengujian hipotesis ketiga tidak komisaris berpengaruh signifikan terhadap konsisten dengan agency cost pada perusahaan yang berada hipotesis terdahulu Hasil yang diperoleh dalam lima kelompok industri di Bursa disebabkan karena kegiatan pengawasan Efek Indonesia. Pada tahapan pengujian atau kontrol terhadap kegiatan manajemen statistic diperoleh nilai koefisien regresi yang dilakukan oleh investor manajerial bertanda positif yang menandakan bahwa sangat jarang dilakukan, serta dilakukan semakin tinggi frekuensi monitoring yang secara dijalankan oleh anggota dewan komisaris dengan tidak teori atau konsisten, akibatnya ketimpangan informasi yang terjadi antara akan semakin membuat manager dengan stakeholders masih terjadi manajer atau pun pihak internal semakin dan tetap member peluang bagi manajer kecil akan tetapi hal tersebut tidak terjadi, untuk melakukan kegiatan agency cost di karena dalam perusahaan kelompok Indonesia. industri kegiatan ruang gerak monitoring tidak khususnya lima menjangkau instrument yang detail dalam di Efek hal ini masih ada bagian yang tidak dapat Bursa diamati secara langsung oleh anggota 12 dewan komisaris, kemungkinan oleh kegiatan sebab agency itu 5.2 Saran cost Berdasarkan kepada kesimpulan didalam perusahaan tetap tinggi ketika hasil pengujian hipotesis dan sejumlah fungsi dan peran dari dewan komisaris keterbatasan yang peneliti rasakan dalam dijalankan didalam perusahaan. pembuatan skripsi ini, peneliti mengajukan beberapa saran yang tentunya bermanfaat PENUTUP 5.1 bagi: Kesimpulan Sesuai 1) Peneliti dengan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diajukan kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini yaitu: agency cost pada perusahaan yang berada di lima kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. perusahaan berpengaruh positif tidak terhadap agency cost pada perusahaan yang berada di lima kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. 3) Kepemilikan berpengaruh mencoba data, serta mencoba memperluas sampel penelitian mengganti dengan metode cara pengambilan tersebut tentu sangat penting untuk mempengaruhi negatif ketepatan dan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang. dimasa mendatang disarankan untuk mencoba mencari variabel baru yang juga mempengaruhi agency cost yang belum digunakan didalam penelitian ini seperti perencanaan managerial tidak terhadap agency cost pada perusahaan yang berada di lima kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. komisaris untuk memperpanjang periode observasi 2) Peneliti 2) Ukuran 4) Dewan disarankan mendatang sampel yang akan digunakan, saran 1) Leverage tidak berpengaruh negatif terhadap dimasa pajak, asimetris informasi, nilai accrual dan berbagai variabel lainnya. Saran tersebut tentu sangat penting untuk meningkatkan ketepatan akurasi hasil penelitian berpengaruh yang akan diperoleh. positif terhadap agency cost pada perusahaan yang berada di lima DAFTAR PUSTAKA kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. Arifin Wijaya. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Agency 13 Cost Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 3 Nomor 1. Universitas Brawijaya, Malang. Baridwan Zaki. 2008. Dasar Dasar Akuntansi Keuangan. Yogyakarta. Badan Penerbit Universitas Gajah Mada. Belkaoui Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory 5th Edition. Thomson. Dechow, dkk. 2008. “Detecting Earnings Management” Accounting Review 7 (2). Retrieved ProQuest Database. Dharmadji Susanto. 2005. Pengaruh Likuiditas, Ukuran perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Food and Beverages di BEI. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 3 Nomor1. Universitas Sumatera Utara, Medan. Fachrudin Muchamad dan Aga Nugroho. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Biaya Keagenan (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Terdaftar di BEI Tahun 2008 – 2010). Dipenegoro Journal of Accounting Volume 12 Nomor 1 Tahun 2011. Frank J, Fabozzi dan Pamela P Peterson. 2003. Financial Management. Wiley Finance. Fathimiyah Venny, Rudi Zulfikar dan Fara Fitriyani. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Risk Management Disclosure. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 1 Nomor 2. Universitas Brawijaya, Malang. Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Fadah Isti. 2010. Faktor Penentu Dividend an Biaya Keagenan Serta Pengaruhnya Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan Keuangan Volume 14 Nomor 3 September 2010 Hal 391 – 406. Gul Sajid, Muhammad Sajid, dan Nasir Razzaq. 2012. Agency costs, Governence and Ownership Structure (Case of Pakistan). International Journal of Business and Social Science. Vol 3 No 9 May 2012. Fama F Eugence dan Michael C Jensen. 2008. Agency Problem and Residual Claims. Journal of Law and Economies. Vole 26. No 2. Corporation and Private Property: A Conference Sponsored by The Hoover Institution (Jun 1983) pp 327 – 349. Hadianto Bram. 2011. Faktor Penentu Biaya Keagenan Studi Empirik Pada Emiten Pembentuk Indeks LQ45. Manajemen dan Bisnis Volume 10 Nomor 1, Maret 2011. Faisal Mahmud. 2011. Agency Cost dan Manajemen Laba. BPFE, Yogyakarta Husnan Suad dan Eny Pudjiastuty. 2004. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan. Jakarta. Yayasan YPTKI. Indrayani Santi dan Laraswati. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi 14 Agency Cost Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Volume 3 Nomor 4. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Jensen C Michael dan Meckling H William. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. October 1976, Volume 3 Nomor 4 Page 305 – 360 Mardiyanto Syafrudin. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Biaya Keagenan (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Terdaftar di BEI Tahun 2008 – 2010). Semarang. Dipenegoro Journal of Accounting Volume 2 Nomor 4 Tahun 2012. Riyanto Bambang. 2004. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Ross Westerfield Jeff. 2010. Corporate Finance 9th Edition. Irwin, McGraw-Hill Saputro Aga Nugroho dan Syafruddin Muchhamad. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate governance Terhadap Agency cost. Dipenegoro Journal Accounting Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan dan Aplikasi Perusahaan. Rieneka Cipta, Jakarta. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Singh dan Davidson, Li Chen dan Cui Willy. 2003. Agency Cost and Corporate Governance. Singapore. International Journal of Management. Economical Science of Journal. Soemarso. 2007. Dasar Dasar Akuntansi Jilid I. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono. 2006. Metodologi Penelitian (Untuk Penelitian Sosial dan Bisnis). Salemba Empat, Jakarta. Sutedi Wijaya. 2013. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Manajemen Keuangan Volume 1 Nomor 2. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Widyastuti Hanie. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Agency Cost Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Keuangan Volume 2 Nomor 3. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Winarno Wahyu Wing. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN, Jakarta. Wang, Geoge Yungchih. 2010. The Impact of Free Cash Flows and Agency Cost on Firm Performance. J Service Science and Management. 2010. Page 408 – 418. 15