industrialisasi garam

advertisement
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
GARAM NASIONAL
MENUJU SWASEMBADA GARAM NASIONAL
RENCANA AKSI SWASEMBADA GARAM
NASIONAL
Manajemen lahan
•Integrasi lahan
•Ekstensifikasi
•Intensifikasi
2,6 T
KKP
PUPERA
KEMENDES
Jaminan Stok
•Pembangunan
gudang garam
•Penerapan SRG
2,8 T
KKP
KEMENDES
BAPPEBTI
BUMN, BUMD,
SWASTA
Pembangunan
pabrik pengolahan
•Re-kristalisasi
•Refinery
2,1 T
BUMD
BUMN
SWASTA
Pengaturan
impor
melalui
Permen KP
•Tempat pemasukan
•Jenis garam
•Waktu pemasukan
•Standar mutu
•Penyerapan garam
LOKASI PRODUKSI GARAM
ACEH :
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Utara
Kab. Aceh Besar
Kab. Pidie
JAWA TENGAH :
Kab. Pati
Kab. Rembang
Kab. Brebes
Kab. Jepara
Kab. Demak
Kab. Indramayu (1.995,81 ha)
Kab. Cirebon (1.504 ha)
JAWA BARAT :
Kab. Indramayu
Kab. Cirebon
Kab. Karawang
Kab. Pati (2.776 ha)
Kab. Rembang (1.584,42
ha)
NUSA TENGGARA BARAT :
Kab. Bima
Kab. Sumbawa
Kota Bima
Kab. Lombok Timur
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Barat
SULAWESI SELATAN :
Kab. Jeneponto
Kab. Pangkep
Kab. Takalar
Kab. Selayar
GORONTALO :
Kab. Pohuwato
NUSA TENGGARA TIMUR :
Kab. Ende
Kab. Alor
Kab. Timor Tengah Utara
Kab. Kupang
Kab. Manggarai
Kab. Sumba Timur
Kab. Nagekeo
JAWA TIMUR :
Kab. Sampang
Kab. Sumenep
Kab. Pamekasan
Kab. Bangkalan
Kab. Lamongan
Kab. Gresik
Kab. Pasuruan
Kab. Probolinggo
Kota Surabaya
Kota Pasuruan
Kab. Tuban
Kab. Sidoarjo
BALI :
Kab. Karangasem
Kab. Buleleng
LOKASI PUGAR 2017
NO
KABUPATEN
Jawa Barat
NO
KABUPATEN
9
Pamekasan
1 Cirebon
10
Sampang
2 Indramayu
11
Sumenep
Jawa Tengah
3 Brebes
4 Demak
5 Rembang
NTB
12
Bima
NTT
13
Kupang
6 Pati
Sulsel
Jawa Timur
14
Pangkep
7 Tuban
15
Jeneponto
8 Lamongan
MANAJEMEN LAHAN
INTEGRASI LAHAN
Dimulai tahun 2016
Mengintegrasikan lahan menjadi satu hamparan manajemen
min seluas 15 Ha
EKSTENSIFIKASI
Perluasan wilayah produksi garam di NTT
Sampai tahun 2019 direncanakan dibuka lahan 10.000 Ha
INTENSIFIKASI
Pemasangan plastik pelapis tanah untuk meningkatkan
kualitas
Dimulai sejak 2014 dan masih berlanjut sampai tahun 2019
Contoh Skema Integrasi Lahan
sesudah
sebelum
POTENSI LAHAN EKSTENSIFIKASI
Nagekeo
Laut Flores
Ende
ENDE (11%)
Lahan
: 1.120 Ha
Produksi
: 110.000 T/Thn
NAGEKEO (17%)
Lahan
: 1.765 Ha
Produksi
: 170.000 T/Thn
Laut Sawu
Waingapu
SABU RAIJU (1%)
Lahan
: 100 Ha
Produksi
: 10.000 T/Thn
SUMBA TIMUR (6%)
Lahan
: 644 Ha
Produksi
: 64.000 T/Thn
TIMOR TENGAH UTARA (1%)
Lahan
: 120 Ha
Produksi
: 12.000 T/Thn
Sabu Raiju
Samudra Hindia
TIMOR TENGAH SELATAN
(1,5%)
Lahan
: 150 Ha
Produksi
: 15.000 T/Thn
TELUK KUPANG (65%)
Lahan
: 6.363 Ha
Produksi
: 630.000 T/Thn
KRITERIA LOKASI PEGARAMAN
KRITERIA
Iklim
Salinitas(°Boume)
Teknologi
Panen
Kualitas Garam
JAWA / MADURA INDONESIA TIMUR
4-6 Bulan Kering 6-8 Bulan Kering
2-3
4-5
Padat Karya
Mekanisasi
7-10 Hari
1 Musim
Konsumsi/Industri
Industri
DATA CALON LOKASI INTEGRASI LAHAN 2017
NO
KABUPATEN
1 Cirebon
2 Indramayu
3 Brebes
KECAMATAN
Kapetakan
Losarang
Tanjung
4 Demak
DESA
LUAS LAHAN
(Ha)
Pengelola
Bungko
Krimun
Pangaradan
17,20
17,22
19,30
Koperasi Muara Jati
Koperasi Mina Garam Rejeki Agung
Koperasi Mutiara Fajar Harapan
Babalan dan
berahan wetan
20,00
Koperasi Garam Laut
5 Rembang
6 Pati
Kaliori
Batangan
Purworejo
Raci
17,61
15,27
Koperasi Guyub Rukun
Koperasi Mutiara Laut Mandiri
7 Tuban
Palang
Ketambul
15,01
Koperasi PUGAR Ronggolawe Makmur
8
9
10
11
12
13
Sidomukti
Pademawu
Sreseh
Pragaan
Labuan
Padelegan
Disanah
Sentol Daya
21,40
15,00
16,90
17,10
Koperasi Garam Lamongan
KSU Teratai Laut
BumDesGar Karomah
Koperasi Sumber Asri Sejahtera
Sulamu
Bipolo
16,00
BumDesGar
14 Pangkep
Labakkang
Borimasunggu
15,00
Koperasi Mappatuo
15 Jeneponto
Arungkeke
Boranglamu
16,11
KOPPAS Utama
Lamongan
Pamekasan
Sampang
Sumenep
Bima
Kupang
JAMINAN STOK GARAM
Pembangunan
Gudang
Garam
Nasional (GGN)
Menerapkan
Sistem Resi
Gudang (SRG)
Kapasitas 2.000 ton
diperlukan sekitar 1.125
unit
(pilot 6 unit 2016)
GUDANG GARAM NASIONAL
Sebagai pusat transaksi
garam
Terintegrasi online sistem
yang menerapkan e-pasar
Kontrol stok garam nasional
PABRIK PENGOLAHAN GARAM
Digunakan untuk
mengolah
garam menjadi
CAP, farmasi,
aneka pangan
dan industri
lainnya
Diperlukan 26
unit pabrik
dengan total
kapasitas
produksi sekitar 3
juta ton per
tahun
Nilai investasi
yang diperlukan
Rp 2,1 T
INVESTASI PABRIK PENGOLAHAN GARAM
KAPASITAS DAN SPESIFIKASI PABRIK
KAPASITAS 3 JUTA TON/TH (1 JUTA TON KONSUMSI & 2 JUTA TON INDUSTRI)
KAPASITAS
(ton/jam)
BAHAN BAKU
(% NaCl)
JUMLAH
(unit)
HARGA MESIN DAN
BANGUNAN (Rp)
Serra
Spanyol
35
> 93% BB
CAP (99%)
1
26,9 M
Serra
Spanyol
315
> 93% BB
CAP (99%)
9
242,2 M
Serra
Spanyol
13
> 93% BB
Aneka Pangan
(99%)
1
60,9 M
Serra
Spanyol
26
> 93% BB
Aneka Pangan
(99%)
2
121,8 M
Evatherm
Swiss
10
80-92% BB
Aneka Pangan/
Farmasi (99%)
1
119,8 M
Evatherm
Swiss
150
80-92% BB
Aneka Pangan/
Farmasi (99%)
15
1,8 T
TEKNOLOGI
OUTPUT
(% NaCl)
KEBUTUHAN GARAM INDUSTRI
2,500,000
2,342,267
2,296,295
1,632,000
1,664,640
1,992,562
1,953,443
1,915,092
2,000,000
1,697,933
1,731,891
1,766,529
1,500,000
1,000,000
500,000
464,773
455,660
-
4,635
2015
b. Garam Industri
- Garam Farmasi
4,774
-
2016*
4,917
2017
- Garam Industri Aneka Pangan
- Garam Lain-lain
220,816
216,486
212,242
208,080
204,000
-
5,065
2018
-
5,217
2019*
- Garam Industri CAP dan Kimia
Terima kasih
Download