BAB II Tinjauan Pustaka

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Teoritis
2.1.1. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu dari kegiatan dalam strategi bisnis yang
bertujuan
untuk
mencapai
kepuasan
berkelanjutan
bagi
stakeholder
(pelanggan, karyawan, pemegang saham). Sebagai ilmu pemasaran adalah
ilmu pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan
instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas dalam
membentuk,
mengembangkan,
mengarahkan
pertukaran
yang
saling
menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau
pemakai. Sebagai strategi bisnis, pemasaran merupakan tindakan penyesuaian
suatu organisasi yang berorientasi pasar dalam menghadapi kenyataan bisnis,
baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah
(Hasan, 2008).
Para pemasar perlu menganalisa berbagai perubahan yang terjadi dalam
dunia bisnis, sehingga mampu melihat dengan jelas kekuatan-kekuatan
perubahan seperti politik, teknologi, ekonomi, kompetitor, dan konsumen
dengan analisa dari peringkat sangat penting sampai dengan peringkat tidak
penting yang berdampak secara signifikan terhadap kegiatan perusahaan.
Pemasaran sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang berupaya bagi
stakeholder dari waktu ke waktu. Pada saat perubahan nilai terjadi, maka
konsep-konsep pemasaran pun akan terus berubah, sesuai dengan perubahan
tuntutan stakeholder dan perkembangan pasar.
Untuk pemasaran yang lebih optimal, pemasar perlu memiliki dukungan
yang kuat tentang pemahaman bagaimana cara yang paling efektif dan efisien
dalam melaksanakan kegiatan pemasaran berdasarkan pemikiran strategis
yang dituangkan ke dalam rencana menyeluruh yang menggambarkan semua
aktivitas pemasaran yang akan dilakukan, ditentukan berdasarkan ukuran
waktu tertentu, seperti proyeksi produksi, harga, target keuntungan, promosi,
penjualan, dan anggaran pengeluaran untuk membiayai aktivitas pemasaran
guna mencapai sasaran dan tujuan pemasaran yang diinginkan.
7
Beberapa konsep pemasaran yang diidentifikasi adalah sebagai berikut
(1) experiential oriented approach (pendekatan berorientasi pengalaman), (2)
customer oriented approach (pendekatan berorientasi konsumen), (3) market
oriented approach (pendekatan berorientasi pasar), (4) pendekatan filosofis,
(5) pendekatan institusional, (6) pendekatan teoritis.
2.1.2. Konsep Segmentasi, Target, dan Posisi pasar
1. Segmentasi
Istilah segmentasi diartikan sebagai pengelompokan, pembagian,
pemisahan pasar ke dalam kelompok-kelompok pelanggan atau segmensegmen pelanggan dengan kebutuhan yang sama. (Kotler, 2005).
2. Target Pasar
Penentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen
untuk dilayani. Perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan
pasar sasaran, antara lain :
a.
Konsentrasi Segmen Tunggal : Pemasaran yang terkonsentrasi,
perusahaan
mendapatkan
pengetahuan
yang
kuat
tentang
kebutuhan segmen dan meraih posisi pasar yang kuat di segmen
tersebut.
b.
Spesialisasi Selektif : Perusahaan memilih sejumlah segmen secara
objektif masing-masing segmen menarik dan memadai.
c.
Spesialisasi Produk : Perusahaan menghasilkan produk tertentu
yang dijual ke beberapa segmen.
d.
Spesialisasi Pasar : Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani
berbagai kebutuhan kelompok pelanggan tertentu.
e.
Cakupan Ke Seluruh Pasar : Perusahaan berusaha melayani seluruh
kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang
mungkin mereka butuhkan (Kotler, 2005).
3. Posisi Pasar (Positioning)
Positioning merupakan penempatan sebuah merek di bagian pasar di
mana merek tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibanding produkproduk saingan. (Hasan, 2008).
8
2.1.3. Bauran Pemasaran
Perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai pasar sasaran dan
memenuhi kepuasan konsumennya. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut,
manajemen dapat mendayagunakan variabel-variabel internal yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan, yang meliputi :
1. Sumber-sumber non-pemasaran, seperti lokasi perusahaan, riset dan
pengembangan, citra masyarakat (public image), dan sebagainya.
2. Sumber-sumber pemasaran (marketing mix), yang meliputi produk,
harga, sistem distribusi, dan promosi.
Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dapat
dikembangkan oleh perusahaan. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran
dalam pasar sasaran. Terdapat empat unsur komponen-komponen bauran
pemasaran menjadi Empat P, seperti yang terdapat dalam gambar 1. (Kotler,
2000 dalam Baety, 2007).
Bauran pemasaran
Produk
Harga
Promosi
Tempat
Variasi produk
Kualitas
Desain
Bentuk
Merek
Kemasan
Ukuran
Pelayanan
Daftar harga
Rabat
Potongan
Syarat kredit
Jangka waktu
pembayaran
Jaminan
pengembalian
Promosi penjualan
Iklan
Usaha penjualan
Hubungan
masyarakat
Pemasaran
langsung
Saluran
Ruang lingkup
Penyortiran
Lokasi
Persediaan
Pengangkutan
Pasar Sasaran
Gambar 1. Empat P dalam bauran pemasaran
Empat alat bauran pemasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Produk
Produk merupakan suatu penawaran berwujud dari perusahaan kepada
pasar yang meliputi kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan
produk.
9
2. Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh pelanggan atas suatu
produk tertentu. Dalam kebijakan harga, manajemen harus menentukan
harga dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan yang
menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan masalah harga. Konsep harga harus sesuai dengan
nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.
3. Tempat
Konsep tempat dalam bauran pemasaran mencakup berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk, sehingga dapat
diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Konsep tempat ini
mengacu pada kegiatan distribusi, yang meliputi pemilihan perantara
yang akan digunakan dalam saluran distribusi serta mengembangkan
sistem distribusi secara fisik untuk menangani dan mengangkut produk
melalui saluran tersebut.
4. Promosi
Promosi merupakan komponen yang digunakan untuk memberitahukan
dan mempengaruhi pasar. Promosi meliputi semua kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya kepada pasar sasaran seperti periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian empat variabel bauran pemasaran, maka dapat
dinyatakan bahwa maksud dari bauran pemasaran adalah agar pemasaran
dapat berlangsung dengan baik dan mencapai hasil yang memuaskan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.1.4. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan (Hasan, 2008). Segala sesuatu yang
termasuk ke dalam produk adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,
organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.
10
Konsep perencanaan produk, antara lain :
a. Produk Inti : Manfaat sesungguhnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi
oleh pelanggan dari setiap produk.
b. Produk Generik : Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk
yang paling dasar.
c. Produk Harapan : Produk formal yang di tawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk
dibeli.
d. Produk Pelengkap : Berbagai atribut produk yang dilengkapi berbagai
manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan
dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e. Produk Potensial : Segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa datang.
2.1.5. Atribut Produk
Atribut produk merupakan semua fitur (baik yang berwujud maupun
yang tidak berwujud) suatu barang atau jasa yang dapat dinilai pelanggan.
Atribut produk dapat diperluas menjadi tiga kategori karakteristik produk yang
berbeda yaitu:
1. Atribut pencarian, merupakan karakteristik produk yang dapat dinilai
pelanggan sebelum membeli.
2. Atribut pengalaman, merupakan fitur kinerja produk yang hanya dapat
dinilai pelanggan selama penyerahan jasa.
3. Atribut kepercayaan, merupakan fitur-fitur produk yang mungkin tidak
dapat dinilai pelanggan bahkan setelah membeli dan mengkonsumsinya.
2.1.6. Kualitas Jasa
Kotler (2004) menyatakan kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat
suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Definisi kualitas
jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta ketepatan penyampaian jasa untuk mengimbangi harapan pelanggan.
11
Terdapat 10 kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas
suatu jasa, yaitu:
1. Reliability (keandalan)
2. Responsiveness (ketanggapan)
3. Competence (kemampuan)
4. Access (mudah diperoleh)
5. Courtesy (keramahan)
6. Communication (komunikasi)
7. Credibility (dapat dipercaya)
8. Security (keamanan)
9. Understanding/knowing the customer (memahami pelanggan)
10.Tangibles (bukti nyata yang kasat mata)
Kesepuluh dimensi tersebut dapat disederhanakan menjadi lima
dimensi, yaitu:
1. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan untuk menolong
pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.
2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan
sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Emphaty (empati), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara
individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta
kemudahan untuk dihubungi.
4. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta
sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari risiko.
5. Tangibles (bukti langsung), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
karayawan, dan sarana komunikasi.
2.1.7. Kepuasan Pelanggan
Tingkat kepentingan atau harapan pelanggan diyakini mempunyai
peranan yang besar dalam menemukan kualitas produk (barang dan jasa)
dan kepuasan pelanggan pada dasarnya ada hubungan yang erat antara
penentu kualitas dan kepuasan pelanggan dalam mengevaluasi, pelanggan
akan menggunakan kepentingan atau harapan sebagai standar atau acuan.
12
Terdapat dua tingkat kepentingan pelanggan, yaitu :
1. Adequate service adalah tingkat kinerja jasa minimal yang akan
diterima pelanggan tanpa merasa tidak puas.
2. Desire service adalah tingkat kualitas jasa yang diharapkan, yang
diyakini pelanggan dapat dan seharusnya diberikan.
Di antara adequate service dengan desire service terdapat zone of
tolerance, yaitu rentang dimana variasi pelayanan yang masih dapat
diterima oleh pelanggan.
Menurut Kotler (2005), kepuasan didefinisikan sebagai perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapan-harapannya. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan
tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas dan jika
kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas.
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan setiap pemasaran.
Perusahaan berusaha keras memahami apa sesungguhnya harapan
pelanggan atas produknya. Semakin tepat pemasar merumuskan harapan
pelanggan, semakin mudah pula memberikan kepuasan dan sebaliknya bila
rumusan tentang harapan pelanggan tidak jelas atau salah akan menjadi
kekecewaan bagi pelanggan tersebut.
Pada prinsipnya definisi kepuasan pelanggan dapat digolongkan
ke dalam lima perspektif (Hunt, 1991 dalam Hasan, 2008) yaitu:
1. Normative Deficit Definition yaitu perbandingan antara hasil aktual
dengan hasil yang secara kultural dapat diterima.
2. Equity Definition yaitu perbandingan perolehan atau keuntungan yang
didapatkan dari pertukaran sosial bila perolehan tersebut tidak sama,
maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.
3. Normative Standard Definition yaitu perbandingan antara hasil aktual
dengan harapan standar pelanggan yang dibentuk dari pengalaman dan
keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari
merek tertentu.
13
4. Atrbutional Definition yaitu kepusasan tidak hanya ditentukan oleh ada
tidaknya diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab
diskonfirmasi.
5. Procedural Fairness Definition yaitu kepuasan merupakan fungsi dari
keyakinan atau persepsi konsumen bahwa ia telah diperlakukan secara
adil.
2.1.8. Promosi Penjualan
Promosi merupakan proses mengomunikasikan variabel bauran
pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk.
Adapun tujuan dari promosi adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
Pemasangan iklan dan penjualan pribadi sering bekerja sama
secara erat dengan alat promosi yang lain, promosi penjualan. Promosi
penjualan terdiri dari insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan barang atau jasa. Bila pemasangan iklan dan
penjualan pribadi menawarkan alasan-alasan untuk membeli produk atau
jasa tertentu, promosi penjualan menawarkan alasan-alasan untuk membeli
sekarang.
Alat-alat promosi penjualan digunakan oleh sebagian besar
organisasi, termasuk pabrikan, distributor, pengecer, asosiasi perdagangan
dan lembaga nirlaba. Alat-alat itu digunakan untuk membidik pembeli
akhir (promosi konsumen/consumer promotion), pelanggan bisnis
(promosi bisnis/business promotion), pengecer dan pedagang besar
(promosi dagang/trade promotion) dan anggota tenaga penjualan (promosi
tenaga penjualan/sales force promotion).
14
Tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual mungkin
menggunakan promosi konsumen untuk meningkatkan penjualan jangka
pendek atau membantu menciptakan pangsa pasar untuk jangka panjang.
Tujuan promosi dagang mencakup mengajak pengecer untuk memasarkan
barang baru dan menyimpan lebih banyak inventori, mengajak pengecer
mengiklankan produk dan memberi pabrikan lebih banyak ruang di rak
pengecer dan mengajak pengecer membeli di muka. Untuk tenaga
penjualan, tujuannya mencakup memperoleh semakin banyak dukungan
tenaga penjualan atas produk yang ada atau produk baru atau mendorong
tenaga penjualan supaya menandatangani perjanjian dengan pelanggan
baru. Promosi penjualan umumnya digunakan bersama-sama dengan
pemasangan iklan atau penjualan pribadi. Promosi konsumen biasanya
harus di iklankan dan dapat menambah kesenangan dan daya tarik iklan.
Promosi tenaga penjualan dan promosi perdagangan mendukung proses
penjualan pribadi perusahaan.
Promosi penjualan harus menciptakan hubungan konsumen, bukan
hanya menciptakan penjualan jangka pendek saja atau pergantian merek
secara temporer saja. Promosi penjualan harus membantu memperkuat
posisi produk dan menciptakan keterkaitan jangka panjang dengan
konsumen. Semakin lama, para pemasar menghindari perbaikan penjualan
secara cepat, yakni promosi yang hanya menekankan pada harga dan
sekarang pemasar lebih menyukai promosi yang dirancang untuk
menciptakan ekuitas merek. Bahkan promosi harga dapat dirancang untuk
menciptakan keterkaitan dengan pelanggan. (Kotler, 2004).
2.1.9. Efektivitas Promosi
Pengertian efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa
jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut
sesuai dengan pengertian efektivitas. Efektivitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai. Semakin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya. Ukuran yang menggambarkan sejauh mana kegiatan
15
penyampain pesan tentang suatu produk dapat mencapai sasaran baik
kepada konsumen individu maupun massal.
Adapun kriteria promosi yang efektif, sebagai berikut : (Hasan, 2008)
1. Mampu
menciptakan
tren
permintaan
primer
yang
lebih
menguntungkan,
2. Mampu menciptakan pembedaan produk (product differentiation),
3. Mampu meyakinkan bahwa kualitas produk penting bagi konsumen
4. Terdukung oleh dana, sosiokultural, lingkungan, legalitas, dan
sebagainya
2.1.10. Importance Performance Analysis (IPA)
Importance Performance Analysis (IPA) adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mengukur atribut-atribut atau dimensi-dimensi dari
tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaan yang diharapkan
konsumen dan sangat berguna bagi pengembangan program strategi
pemasaran yang efektif. Metode ini menentukan apakah suatu atribut
dianggap penting atau tidak oleh konsumen, dan apakah atribut tersebut
memuaskan konsumen atau tidak, sehingga dapat prioritas peningkatan
kinerja untuk masing-masing atribut.
Importance Performance Analysis (IPA) mengacu pada tingkat
kepentingan menurut persepsi konsumen. Dari berbagai persepsi tingkat
kepentingan konsumen, kita dapat merumuskan tingkat kepentingan yang
paling dominan. Dengan menggunakan konsep tingkat kepentingan ini
dapat ditangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel
tersebut di mata konsumen. Selanjutnya kita dapat mengaitkan pentingnya
variabel ini dengan kenyataan yang dirasakan oleh konsumen.
2.1.11. Customer Satisfaction Index (CSI)
Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan
konsumen
secara
keseluruhan
dengan
pendekatan
yang
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut-atribut
produk yang diukur. Pengukuran terhadap Costumer Satisfaction Index
(CSI) diperlukan karena hasil dari pengukuran dapat digunakan sebagai
16
acuan untuk menetukan sasaran-sasaran terhadap peningkatan pelayanan
kepada pelanggan dan indeks diperlukan sebagai hal yang kotinu.
2.1.12. EPIC Model
EPIC Model adalah salah satu alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui dampak komunikasi dalam promosi. Model ini ditemukan oleh
lembaga riset dan penelitian AC. Neilsen. EPIC Model terdiri dari empat
dimensi yang saling melengkapi. Menurut Darianto, et al. (2003) dimensidimensi yang ada pada EPIC Model adalah :
1. Dimensi empati
Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai
promosi dan bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut
dengan pribadi mereka. Empati merupakan keadaan mental yang membuat
seseorang mengidentifikasi dirinya atau merasa dirinya pada keadaan
perasaan atau keadaan yang sama dengan orang lain atau kelompok lain.
Dimensi empati dapat menggambarkan keadaan positif maupun negatif
dari suatu kegiatan promosi.
2. Dimensi persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan
suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek,
sehingga pemasar dapat memperoleh pemahaman tentang dampak promosi
terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang
ditawarkan. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan
berperilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi dan sesuatu yang
dapat menarik seseorang untuk melakukan suatu hal tertentu.
3. Dimensi dampak
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa terlihat
lebih menonjol daripada produk lain, dan apakah suatu promosi dapat
mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Tujuan dari
dimensi dampak adalah peningkatan product knowledge (pengetahuan
produk).
17
4. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, kekuatan kesan yang ditinggalkan dan kejelasan promosi.
2.2. Penelitian Terdahulu
Berikut ini beberapa penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian
kali ini yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan
oleh Ariani (2007) dengan judul Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Produk
Tabungan BSM Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Bogor. Pemilihan
responden dilakukan dengan metode purposive sampling yang dilakukan di BSM
Cabang Utama Bogor, yaitu berjumlah 100 responden. Metode analisis yang
digunakan dalam pengolahan data adalah Importance Performance Analysis (IPA)
dan Customer Satisfaction Index (CSI).
Dari hasil perhitungan IPA menunjukkan bahwa atribut yang dianggap
paling penting dalam memilih produk Tabungan BSM adalah keamanan dan
atribut yang dianggap tidak penting oleh nasabah adalah setoran awal dan saldo
minimum. Sedangkan atribut yang memiliki tingkat kinerja yang paling tinggi
adalah keamanan dan atribut yang dianggap memiliki tingkat kinerja yang paling
rendah adalah promosi yang dilakukan.
Hasil analisis CSI menunjukkan bahwa tingkat kepuasan secara
keseluruhan terhadap atribut Tabungan BSM sudah tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari indeks CSI sebesar 76,20%, artinya tingkat kepuasan total terletak diantara
0,66 - 0,80 yang berarti nasabah telah puas terhadap kinerja dari atribut Tabungan
BSM. Atribut yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki oleh BSM cabang
Bogor adalah atribut jaringan yang luas, fasilitas yang diperoleh dan sistem
antrian, karena atribut ini memiliki tingkat kepentingan tinggi, namun tingkat
kepuasannya masih rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2004) dengan judul Analisis
Efektifitas Promosi Radio MTV SKY Terhadap Target Market Ditinjau Dari
Prespektif Pendengar. Secara umum,materi pembahasan skripsi ini didasarkan
kepada penelitian Efektifitas Promosi Radio MTV SKY terhadap target market.
Penulis juga ingin mengetahui apakah ada pengaruh yang significant antara
18
karakteristik demografis dengan atribut-atribut Promosi. Obyek penelitian penulis
adalah Radio MTV SKY yang tergabung dibawah atap MRA Grup yang berlokasi
di Gedung Sarinah Jaya Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Definisi Operasional
Variabel yang penulis teliti adalah bauran promosi seperti Advertising, Sales
Promotion, maupun Public Relations, dimana masing-masing atribur promosi
terbagi menjadi beberapa media seperti Majalah, Televisi, Brosur, event off
air,serta Quis-quis. Penulis menyebarkan kuisioner kepada 100 orang responden.
Dari definisi operasional variabel, diobservasi dengan analisa table frekuensi,
kemudian dari masing-masing bauran promosi tersebut, dicari nilai rata-ratanya
yang kemudian dipetakan ke dalam peta persepsi konsumen, lalu diujikan kembali
melalui perhitungan mean, media, dan modus sehingga diperoleh hasil ahkir.
Berdasarkan hasil analisa dapat diperoleh kesimpulan ahkir bahwa strategi
promosi yang dilakukan oleh Radio MTV SKY selama ini kurang efektif.
Sedangkan untuk menguji pengaruh dari karakteristik demografis responden
terhadpa atribut promosi, penulis mengolah hasil data dengan menggunakan uji
statistic Chi Square Goodness of Fit Test, dimana dari hasil penelitian sebanyak
14 definisi operasional variable promosi tidak dipengaruhi oleh karakteristik
demografis responden dan hanya satu variabel demografis yang dipengaruhi
karakteristik responden.
Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan dan
Efektivitas Promosi Sepeda Motor Bajaj Pulsar memiliki kekhasan dibandingkan
dengan kedua penelitian tersebut. Penelitian ini menganalisis bagaimana tingkat
kepuasan pelanggan sepeda motor Bajaj Pulsar yang baru dipasarkan di Bogor
pada akhir tahun 2006 dan penelitian kepuasan pelanggan sepeda motor Bajaj
Pulsar ini baru pertama kali dilakukan di Bogor, karena sebelumnya PT. Jayarama
Artha Roda belum pernah melakukan riset mengenai kepuasan pelanggan.
Penelitian ini mengukur dua variabel yang berbeda, yaitu menganalisis
tingkat kepuasan pelanggan dan efektivitas promosi yang dilakukan perusahaan,
serta menganalisa bagaimana hubungan antara tingkat kepuasan pelanggan
dengan efektivitas promosi. Hal tersebut tidak dilakukan pada penelitian terdahulu
yang digunakan.
Download