BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penggunaan ultrasound dalam penegakan diagnosa penyakit jantung telah ada sejak
tujuh dekade terakhir. Penggunaan M-Mode sebagai alat diagnostik utama pada pemeriksaan
ekokardiografi telah berkurang jauh. Meskipun begitu, M-mode masih memegang peranan
yang fundamental pada pemeriksaan ekokardiografi rutin (Anderson dkk, 2002)
Keuntungan utama dari ekokardiografi M-Mode jika dibandingkan modalitas
ekokardiografi lainnya seperti gambaran 2-D dan Doppler adalah resolusi temporal yang
superior dan frekuensi pengambilan sampel yang cepat. Angka repetisi untuk M-Mode
berkisar 1000 – 2000 siklus per detik, yang lebih besar dari frame rate 2-D yaitu antara 30 –
100 frame per detik. Oleh karena itu ekokardiografi M-Mode dapat menyediakan informasi
yang berharga dari struktur yang bergerak cepat seperti katup jantung (Anderson dkk, 2002;
Oemar dkk, 2005)
Pemeriksaan ekokardiografi M-Mode struktur jantung kiri seperti aortic root, katup
aorta dan atrium kiri rutin dilakukan. Gambaran M-Mode yang memotong struktur aortic
root, katup aorta dan atrium kiri memiliki pola pergerakan dari masing-masing strukturnya
selama siklus jantung. Dinding anterior dan posterior aortic root bergerak paralel selama
siklus jantung. Selama sistole, aortic root bergerak ke anterior oleh karena volume ventrikel
kiri yang meningkat oleh karena aliran balik dari pulmonal. Selama diastole, aortic root
bergerak ke posterior oleh karena volume atrium kiri menurun oleh karena aliran darah dari
atrium kiri ke ventrikel kiri. Oleh karena itu pergerakan aortic root selama siklus jantung
dapat menggambarkan dimensi atrium kiri. Dan pola pergerakan ini berhubungan dengan
fungsi diastolik ventrikel kiri (Anderson dkk, 2002).
Penilaian fungsi diastolik ventrikel kiri merupakan bagian yang penting dalam
pemeriksaan rutin ekokardiografi, khususnya pada pasien dengan keluhan sesak nafas atau
gagal jantung. Ekokardiografi merupakan modalitas utama dalam evaluasi fungsi diastolik
ventrikel kiri dalam dua dekade terakhir (Nagueh dkk, 2009 a; Wang dkk, 2009 b; Oh dkk,
2007). Evaluasi fungsi diastolik melalui eko-Doppler menyediakan informasi prognostik
yang penting pada berbagai pasien (Kitzman dkk, 2012). Bahkan pada pasien yang
Universitas Sumatera Utara
asimtomatik, disfungsi diastolik tingkat I berhubungan dengan lima kali lipat angka kematian
3-5 tahun jika dibandingkan dengan fungsi diastolik normal (Ozer dkk, 2006). Teknik untuk
menilai fungsi diastolik ventrikel kiri terus berkembang. Banyak modalitas ekokardiografi
yang digunakan mulai dari penggunaan pulse spectral Doppler, tissue Doppler imaging,
sampai color M-Mode Doppler. Dengan mengkombinasikan data-data dari berbagai
modalitas ini dan menggunakan algoritma yang ada, pola pengisian ventrikel kiri yang
spesifik dapat diketahui (Kitzman dkk, 2012; Tschope dkk, 2009; Gaasch dkk, 2007).
Penelitian untuk mencari modalitas non-invasif yang sempurna untuk menilai
fungsi diastolik ventrikel kiri masih sedang berlanjut (Ozer dkk, 2006). Keterbatasan di
Indonesia terutama daerah terpencil adalah keterbatasan alat-alat penunjang medis seperti
ekokardiografi, beberapa daerah mempunyai alat ultrasonografi (USG) atau ekokardiografi
yang tidak dilengkapi dengan fasilitas Doppler, yang merupakan modalitas utama dalam
menentukan fungsi diastolik. Penelitian ini menguji modalitas yang digunakan untuk menilai
fungsi diastolik ventrikel kiri dengan metode yang relatif sederhana dengan menggunakan
ekokardiografi M-Mode.
Banyak faktor yang mempengaruhi pengisian ventrikel kiri, salah satunya adalah
atrium kiri. Atrium berfungsi sebagai penyimpanan, conduit, dan pompa selama siklus
jantung (Ho dkk, 2007). Sebagai rangkaian kesatuan dari ventrikel kiri, terutama pada masa
diastole, ukuran dan fungsinya sangat dipengaruhi oleh ventrikel kiri (Stefanadis dkk, 2001;
Pagel dkk, 2003; Grant dkk, 1964). Pergerakan dinding posterior aorta, yang juga merupakan
dinding anterior atrium kiri dari gambaran ekokardiografi M-mode menunjukkan indikator
fungsi jantung (Feigenbaum dkk, 2010; Hall dkk, 1979). Dengan adanya hubungan antara
pola pergerakan dinding atrium kiri ini dengan fungsi diastolik ventrikel kiri sebagai latar
belakang, penelitian ini bertujuan menguji pola gambaran M-Mode dari slope atrium kiri,
sebagai parameter yang sederhana untuk membedakan fungsi diastolik normal dengan
disfungsi diastolik ventrikel kiri.
1.1
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka penelitian ini
diperlukan untuk mengetahui :
Apakah nilai slope atrium kiri pada gambaran ekokardiografi M-mode dapat
digunakan sebagai parameter untuk membedakan fungsi diastolik normal dengan disfungsi
diastolik ventrikel kiri?
Universitas Sumatera Utara
1.2
Hipotesis
Nilai slope atrium kiri sebagai modalitas baru pada gambaran ekokardiografi M-mode
dapat digunakan sebagai parameter yang baik dalam membedakan fungsi diastolik ventrikel
kiri normal dengan disfungsi diastolik.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk menguji nilai slope atrium kiri sebagai modalitas baru pada gambaran
ekokardiografi M-Mode sebagai parameter dalam membedakan fungsi diastolik normal
dengan disfungsi diastolik ventrikel kiri.
1.3.2
Tujuan Khusus
-
Untuk menguji nilai slope atrium kiri sebagai modalitas baru pada gambaran
ekokardiografi M-Mode sebagai parameter yang dapat membedakan disfungsi
diastolik tingkat II atau pseudonormal dengan fungsi diastolik normal.
-
Untuk menemukan parameter baru yang sederhana untuk menilai fungsi diastolik
ventrikel kiri yang dapat digunakan pada ekokardiografi yang memiliki
keterbatasan seperti tidak mempunyai fasilitas Doppler dan tissue Doppler
imaging.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Kepentingan Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ilmiah tentang penilaian
fungsi diastolik ventrikel kiri, menemukan parameter baru yang sederhana yang dapat
diaplikasi sehari-hari dalam pemeriksaan ekokardiografi rutin, dan merupakan penelitian
awal untuk memicu pencarian parameter lain yang lebih sempurna dalam menentukan fungsi
diastolik ventrikel kiri.
1.4.2
Kepentingan Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ilmiah tentang peranan
fungsi diastolik ventrikel kiri, dan parameter slope dinding atrium kiri pada gambaran
ekokardiografi M-mode dapat digunakan sebagai parameter dalam menentukan fungsi
Universitas Sumatera Utara
diastolik ventrikel kiri terutama di daerah terpencil yang memiliki alat ekokardiografi atau
USG yang terbatas, sehingga dapat mendeteksi disfungsi diastolik lebih awal.
Universitas Sumatera Utara
Download