HEPATITIS C Hepatitis C • Hepatitis C merupakan penyakit yang menyerang organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus virus hepatitis C (VHC). • Infeksi VHC (virus hepatitis C) merupakan masalah yang besar karena pada sebagian besar kasus menjadi hepatitis kronik yang dapat membawa pasien pada sirosis hati dan kanker hati. HVC • Suatu Virus RNA dari keluarga Flaviridae • Terdapat 6 genotipe HCV dan lebih dari 50 subtipe • Respons limfosit T yang menurun dan kecenderungan virus untuk bermutasi nampaknya menyebabkan tingginya angka infeksi kronis • Keberagaman ini mengakibatkan sulitnya pengembangan vaksin dan sedikitnya respon terapi • Genotipe 1 bertanggung jawab hingga 60-65% semua infeksi HCV di Indonesia dan genotipe ini dihubungkan dengan respon terapi yang rendah • HCV lebih cenderung bereplikasi dalam sel hati namun tidak sitopatik secara langsung dan menyebabkan infeksi menetap/persisten Cara penularan • Penggunaan jarum suntik terinfeksi secara bersama-sama • Tranfusi darah tanpa skrining HCV • Transplantasi organ/jaringan • Pajanan terkontaminasi • Hubungan seksual • Ibu ke bayi yang dikandungnya Patogenesis hepatitis C • 40% karena transfusi, sexual • RNA, single strand, termasuk hepatitis C yang menyebabkan : – Dengue fever – Yellow fever Faktor Resiko Hepatitis C • Faktor resiko yang paling umum adalah pengguna obat bius suntik dan darah serta produk transfusi darah • Faktor resiko lain seperti tato dan tindik tubuh. Karakteristik Klinis dan Perjalanan Penyakit Hepatitis C • Masa inkubasi hepatitis C berkisar 2-26 minggu (ratarata 6-12 minggu). • RNA HCV dapat dideteksi dalam darah selama 1-3 minggu. • Terjadi peningkatan kadar aminotransferase serum. • Perjalanan klinis hepatitis C akut biasanya lebih ringan dari pada hepatitis B dan asimtomatik pada 75% orang. Infeksi HCV akut • HCV akut jarang ditemukan dan didiagnosis karena hampir semua pasien tidak bergejala pada saat infeksi terjadi • Gejala klinis pada beberapa kasus dapat berupa malaise, letih, anoreksia dan ikterik • Infeksi akut dapat menjadi berat namun jarang menjadi gawat/ fulminant • setelah paparan awal, HCV RNA dapat dideteksi dalam darah dalam waktu 1-3 minggu, antibodi HCV dapat dideteksi dengan enzyme immunoassay (EIA) setelah 4-12minggu • Kerusakan sel hati ditunjukkan dengan peningkatan kadar alanine amino transferase (ALT) • Gejala biasanya berkurang setelah beberapa minggu dengan diikuti penurunan kadar ALT • Gejala hepatitis C akut Malaise Anoreksia Mual-mual Muntah Urin menjadi gelap Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi Infeksi HCV kronik • Usia tua, pada saat terinfeksi dan keadaan immunocompromised seperti yang terdapat pada infeksi HIV • Infeksi bersama dengan HIV dapat meningkatkan risiko penyakit hati progresif • Gangguan psikologis termasuk depresi ditemukan 20-30% kasus pada infeksi HCV Infeksi VHC Kronik Gejala 100 Sirosis 7% 56% Asimptomatik Persentase Pasien Simptomatik 37% 80 60 40 20 0 Lelah Unpublished data from MCV Hepatitis Program, 1995. Progresi Fibrosis pada VHC Efek Alkohol 4.0 Intake Alkohol > 50 g/hari* < 50 g/hari Skor Fibrosis 3.0 2.0 Banyaknya intake alkohol berhubungan erat dengan fibrosis 1.0 0 < 10 11-20 21-30 31-40 > 40 Lama Infeksi (tahun) *50 g sama dengan 3.5x minum Poynard T, et al. Lancet. 1997;349:825-832. Progresi Fibrosis VHC Efek Umur 4.0 Umur saat infeksi > 40 tahun < 40 tahun Skor Fibrosis 3.0 2.0 Makin tua umur saat infeksi, makin cepat proses fibarosis 1.0 0 < 10 11-20 21-30 31-40 > 40 Lama infeksi (tahun) Poynard T, et al. Lancet. 1997;349:825-832. Progresi Fibrosis VHC Efek Histologi Grade atau Stage 4.0 3.0 Fibrosis 2.0 Inflamasi 1.0 0 < 10 11-20 21-30 31-40 > 40 Lama Infeksi (tahun) Inflamasi terjadi fluktuatif dan fibrosis progresif memburuk Poynard T, et al. Lancet. 1997;349:825-832. Infeksi VHC Kronik Perkembangan kearah Sirosis Proporsi Pasien Sirosis Sesuai dengan Tingkat Fibrosis di Awal Studi Persenatase Pasien dengan Sirosis 100 80 Bridging Portal Tanpa Fibrosis 60 40 20 0 0 5 10 15 20 Waktu (tahun) Yano M, et al. Hepatology. 1996;23:1334-1340. Hal-hal yang penting untuk memahami perkembangan alamiah infeksi HCV Hampir semua mortalitas HCV berhubungan dengan komplikasi sirosis hati dan kanker hati Hampir tidak pernah terjadi klirens spontan HCV pada hepatitis kronis Sepertiga dari pasien terinfeksi HCV tidak pernah menjadi sirosis Sepertiga dari kasus kronik menjadi sirosis dalam waktu 30 tahun dan sebagian dapat berkembang menjadi kanker hati, dan sepertiga lagi terjadi dalam 20 tahun Jumlah virus dan genotipe tidak berhubungan dengan berat ringannya penyakit Konsumsi alkohol yang banyak mempercepat kasus fibrosis Progresitas fibrosis berhubungan bertambahnya usia sesudah 50 tahun Ko-infeksi dengan HIV dan pengobatan imunosupresi mempercepat terjadinya fibrosis Kadar transaminase yang normal tidak menyingkirkan kemungkinan terjadinya sirosis akan tetapi kemungkinannya lebih kecil dibanding dengan mereka yang mempunyai kadar transaminase lebih tinggi Diagnostik Hepatitis C • Diagnosis hepatitis C berdasarkan pemeriksaan laboratorium yaitu Anti HCVdan IgM anti HCV dengan metode enzyme immunoassay untuk mendeteksi antibodi terhadap hepatitis C. • Sedangkan untuk konfirmasi diagnosis dilakukan pemeriksaan HCV RNA PCR . Pemeriksaan Laboratorium HCV • Pemeriksaan antibody HCV • Pemeriksaan HCV-RNA (PCR/viral load) • Bila HCV-RNA tidak dapat diperiksa maka ALT>2N dengan anti HCV positif sudah dapat menegakkan diagnosis • Pemeriksaan genotipe tidak diperlukan untuk penegakkan diagnosis, tetapi diperlukan untuk menentukan lamanya terapi • HCV-RNA kuantitatif diperlukan pada anak dan dewasa untuk penentuan pengobatan • Pemeriksaan HCV-RNA 12 minggu sejak awal terapi dilakukan pada pasien genotipe 1 dengan pegylated- interferon untuk penilaian apakah terapi perlu dilanjutkan atau dihentikan • Pemeriksaan biopsi hati harus dilakukan dan dianjurkan sebelum diberikan terapi antivirus • Satu-satunya pemeriksaan yang akurat : – Beratnya inflamasi – Tingkat fibrosis hati • Menentukan : – Risiko sirosis hati – Indikasi terapi – Indikasi terapi lanjutan bila gagal pada terapi awal Penentuan Genotipe VHC • Genotipe VHC – Prediktor respon preterapi terbaik – Menentukan lama terapi • Semua pasien seharusnya diperiksa genotipe VHC sebelum terapi Terapi Hepatitis C • Tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. • 3 senyawa digunakan dalam pengobatan Hepatitis C adalah: - Interferon alfa - Pegylated interferon alfa - Ribavirin